PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit...

25

Transcript of PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit...

Page 1: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip
Page 2: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. iVisioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Pernyataan DirekturUtama DalamSustainability reportPT. Bukit Asam(Persero) Tbk. tahun2013

PENGANTAR

Sejalan dengan Visi Korporasi€Manjadi Perusahaan Energi Kelas DuniaYang Peduli Lingkungan• maka pencapaianKinerja Lingkungan tertinggi ‚ PROPEREmas, merupakan target terukur yang menjadisasaran rangkaian kegiatan lingkungan di PTBukit Asam (Persero), Tbk.

Integrasi EMS atau SistemManajemen Lingkungan dalam SistemManajemen Bukit Asam (SMBA), sebagailangkah penting untuk memperkuatinternalisasi kaidah lingkungan dalam setiapupaya pencapaian kinerja perusahaan.Cakupan kinerja lingkungan yang terukur danberkelanjutan meliputi aspek KonservasiEnergi, Konservasi Air, Biodiversity atauKeanekaragaman Hayati, Pengendalian danPengurangan Emisi, Pengelolaan Limbah B3dan Non B3 yang terpadu dalam kegiatanoperasi produksi dan penunjangnya. Budayasadar biaya dan lingkungan sebagai valuesyang dikembangkan sesuai visi perusahaanenergi yang berkelanjutan.

Program tanggungjawab sosialperusahaan dengan konsistensi pemenuhanrekomendasi hasil social mapping menjadilangkah utama korporasi dalam creating valuesharing untuk pengembangan masyarakatsejahtera dan mandiri yang berkembangharmonis bersama lingkungan.

Ringkasan Dokumen KinerjaPengelolaan Lingkungan ini merupakanextract dari bank data lingkungan PT BukitAsam (Persero), Tbk. yang akan terusberkembang hingga sistem yang mendukungCorporate Environmental Excellent yangberkelanjutan.

Salam Hijau Lestari

Bukit Asam Berkembang Harmonis BersamaLingkungan

Kami Sangatmenaruh perhatianpada upayapengelolaanlingkungan sebelumdan pasca tambanguntuk meminimalisirdampak kegiatanoperasional kami

Page 3: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 1Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

I. PENDAHULUAN

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk., selanjutnyadisebut PTBA adalah BUMN pertambanganbatubara yang memiliki sumber dayabatubara (resources) mencapai 7,29miliar ton dengan cadangan tertambang(mineable) mencapai 1,8 miliar ton. Tahun2013, kapasitas produksi PTBA mencapai15.1 juta ton dengan target 50 juta ton padatahun 2019 (PTBA Emas) dan 100 juta tonpada tahun 2024 (PTBA Platinum) denganmenerapkan Good Mining Practice sebagaipanduan operasional selaras dengan Visi€Menjadi perusahaan energi kelas duniayang peduli lingkungan• dan Misi€Mengelola sumber energi denganmengembangkan kompetensi korporasi dankeunggulan insani untuk memberikan nilaitambah maksimal bagi stakeholders danlingkungan•.

Sejarah pertambangan batubara di TanjungEnim dimulai sejak zaman kolonial Belandatahun 1919 dengan menggunakan metodepenambangan terbuka (open pit mining) diwilayah operasi pertama, yaitu di TambangAir Laya. Mulai tahun 1923-1940 beroperasidengan metode penambangan bawah tanah(underground mining), sedangkan produksiuntuk kepentingan komersial dimulai pada1938. Pada tahun 1950, Pemerintah RIkemudian mengesahkan pembentukanPerusahaan Negara Tambang Arang BukitAsam (PN TABA). Pada 1981, PN TABAkemudian berubah status menjadi PerseroanTerbatas dengan nama PT TambangBatubara Bukit Asam (Persero), yang

selanjutnya disebut Perseroan. Dalamrangka meningkatkan pengembanganindustri batubara di Indonesia, pada 1990Pemerintah menetapkan penggabunganPerum Tambang Batubara denganPerseroan. Pada 23 Desember 2002,Perseroan mencatatkan diri sebagaiperusahaan publik di Bursa Efek Indonesiadengan nama PT. Tambang Batubara BukitAsam (Persero) Tbk dengan kode €PTBA•.

Unit produksi PTBA Tanjung Enim terletak± 190 Km dari kota Palembang, total luasIUP Operasi Produksi 15.421 Ha, dengan5.640 Ha dari total area akan dijadikanTaman Hutan Raya Enim (TAHURAENIM) sebagai rencana Pasca Tambangyang telah disepakati PTBA dan Pemda dandituangkan dalam PERDA KabupatenMuara Enim No.4 Tahun 2004. TahuraEnim sebagai wujud kepastianpemanfaatan lahan pasca tambangPTBA. Realisasi saat ini, di blokpemanfaaatan telah dibangun sport center,kebun bibit (nursery) terpadu seluas 2 Ha,dalam progres pembangunan Hutan Kota50 Ha dan 100 Ha Hutan Pendidikan,pemanfaataan lahan bersama masyarakatmelalui program Agroforestry seluas 183Ha. Konservasi dan pengembangantanaman endemik dan langka spesiesIntsia palembanica (merbau) dantanaman produktif spesies Melaleucacajuputi (kayu putih) sebagai komoditaspotensial yang menjadi bagian aspeksustainability pasca tambang.

Beberapa apresiasi yang diperoleh PTBA dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Penghargaan Diterima PTBA

PenghargaanInstansi Pemberi Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Enviro Award(Nasional)

Departemen Energidan SumberdayaMineral RI

Aditama Aditama Aditama Utama Terbaik

PROPERTingkat ProvinsiSumsel

Gubernur SumateraSelatan

Hijau Hijau Hijau Hijau

Green AwardKementerianKehutanan RI ‚Majalah CSR

Inspirasi Bumi(Tahura &

PenyelamatanMerbau)

PerusahaanPeduli

Lingkungan

Pelestarian EnergiTerbarukan

Page 4: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 2Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

SRI KEHATIYayasan KEHATI -Majalah Swa

SertifikatApresiasi(Konserv.

SDH)

Komitmenkepedulian

lingkungan&GCG

PROPERTingkat Nasional

KementerianLingkungan Hidup RI

Hijau Hijau Hijau Hijau Emas

Asean CoalAward(International)

Asean Center forEnergy (ACE)

1st-RunnerUpkategori CSR

Gelar KaryaPemberdayaanMasyarakatAward

MenkoKesRa RIbekerjasama denganCFCD dan CMK

2 Gold3 Silver

2 Gold2 Silver

PTBA beroperasi dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menekankanpelestarian lingkungan dan sumber daya hayati dengan membuat kebijakan yang jelas danperbaikan terus menerus sehingga tercapai kinerja lingkungan tertinggi. CEO PTBAmenerima penghargaan Indonesia Most Admired CEO 2013 dari Majalah Warta Ekonomi.

Beberapa kinerja lingkungan penting yang dicapai di tahun 2009-YTD 2013 diantaranya:

ƒ PTBA telah melakukan upaya penghematan energi dengan hasil telah dicapainyapenurunan konsumsi energi listrik PTBA sampai dengan Juni tahun 2014 sebesar 2,12KWH/Ton batubara lebih kecil (lebih efisien) dari rata-rata lima tahun sebelumnyasebesar 4,11 KWH/Ton. Penurunan konsumsi energi secara total rata-rata sebesar221.026,40 GJoule per tahun, dengan kontribusi 19.156.135,55 KVARH (Kilo VoltAmpere Reactive Hour) atau setara dengan 111.229,2 GJoule per tahun denganimplementasi Bank Kapasitor yang dilengkapi Power Factor Regulator (PFR).

ƒ Langkah strategis PTBA dalam penurunan emisi dilakukan dengan penggantianBahan Perusak Ozon (BPO) retrofit refrigerant sintetik (Freon R-22) dengan refrigeranthidrokarbon (MC-22). Sampai dengan tahun 2014 prosentase penggantian mencapai 93%setara dengan 5807,88 tCO2e (ekuivalen ton karbon).

ƒ Akumulasi penyerapan CO2 di PTBA sebesar 141.372 ton dengan peningkatanpenyerapan 3% per tahun dari tahun 2009 sebagai indikator keberhasilan revegetasipasca tambang seluas 2.326 Ha. Perhitungan biomasa penyerapan CO2 dilakukan olehFakultas Kehutanan IPB tahun 2012 dengan daya serap CO2 sebesar 10,83 ton/Ha.

ƒ Melalui program reuse dan recycle air tambang tahun 2013 PTBA mengurangipenggunaan air permukaan (sungai) sebesar 34%.Pada proses operasi PTBA, rasio hasil penurunan total air limbah dari tahun 2010sampai dengan 2013 rata-rata sebesar 15% (15.788.193 M3)Penurunan beban pencemaran per tahun yaitu Besi (Fe) rata-rata 0.21 Kg/TonBatubara, dan Mangan (Mn) rata-rata 0.18 Kg/Ton Batubara hasil dari penerapan inovasimetode wetland.

ƒ PTBA melakukan Pengurangan limbah B3 jenis oli tahun 2010-YTD 2014 Semester 1sebesar 27,8 % per tahun. Komitmen terhadap upaya pemanfaatan oli bekas untuk ANFOproporsional dilakukan sesuai dengan aplikasi teknologi peledakan.

ƒ Upaya penurunan limbah padat non B3 jenis rubber dan besi yang dihasilkan,sebesar 16,80% dari 190,24 ton tahun 2012 menjadi 158,28 ton pada tahun 2013 melaluiupaya rekayasa engineering dan condition monitoring terhadap coal handling facilities.Sedangkan untuk pemanfaatannya, PTBA berhasil melakukan pemanfaatan limbahrubber dan besi sebesar 166,22 ton pada 2013.

ƒ Upaya perlindungan Keanekaragaman Hayati di PTBA dalam bentuk pelestarian plasmanutfah tanaman langka dan endemik merbau (Intsia palembanica) dengan status

Page 5: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 3Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

konservasi rentan (IUCN 2.3) yaitu pembuatan kebun benih seluas 1,5 Ha dan telahmendapatkan apresiasi Indonesia Green Award €Inspirasi Bumi• dari KementrianKehutanan tahun 2011.

ƒ Komitmen PTBA dalam program pemberdayaan masyarakat berorientasi padapencapaian program Millenium Development Goals (MDGs). PTBA membangunPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 35 kW untukmencukupi kebutuhan listrik untuk 124 KK dengan penduduk 906 jiwa. Program inimerupakan program yang berkeberlanjutan dari €Teranglah Desaku• menuju €DesaGemilang• . Program ini termasuk dalam kategori program kampung iklim (Proklim)untuk kategori mitigasi,

ƒ Pemanfaatan lahan bekas tambang (KPL Limoa) seluas 2,2 Ha untuk budidaya ikanair tawar sebagai lokasi sentra perikanan Kabupaten Muara Enim memberikan peluangusaha yang bermanfaat ganda bagi lingkungan dan ekonomi untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat di wilayah Ring I.

II. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Komitmen PTBA dalam menjamin konsistensi proses bisnis perusahaan adalah denganmenerapkan Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA) yang merupakan integrasi SMMISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, SMK3 (PP 50 Th. 2012) danSMP (Perkap 24 Th. 2007) secara konsisten sejak tahun 2010 yang telah disertifikasisecara Nasional dan Internasional. SMBA merupakan pendekatan sistematis untukmeningkatkan efektivitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen di PTBA yang terusdigerakkan dengan melakukan continual improvement agar dapatmenjawab tantangan organisasi dan mencapai Visi Perusahaan.

PTBA telah memperoleh sertifikat ISO 14001:2004 dari PT TUVNord Indonesia pada tahun 2014 dengan masa berlaku hinggatahun 2017. Sertifikat ini menunjukkan bukti pengakuaninternasional terhadap penerapan SML di PTBA sejak pertama kalimemperoleh sertifikat ISO 14001 pada tahun 2007. Sertifikasi ISO14001:2004 di PTBA melingkupi seluruh kegiatan operasionalpenambangan dan penunjangnya termasuk pengelolaan lingkunganserta kegiatan-kegiatan yang dinilai dalam PROPER.

SMBA dijalankan sesuai siklus P-D-C-A (Plan, Do, Check, Act) yangdilandasi nilai-nilai perusahaan dan dipayungi oleh regulasi serta

implementasi GoodCorporate

Governance (GCG). Manajemen menetapkanPedoman SMBA, Kebijakan SMBA, Prosedur(Tatalaksana dan Tata Cara Kerja), Sasarandan Program Kerja yang juga merupakanacuan pelaksanaan SML di PTBA dan selarasdengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan(RJPP) dan RKAP. Setiap Satuan Kerjamelakukan identifikasi aspek dan dampak

lingkungan secara terstruktur denganmempertimbangkan peraturan, proses bisnis,

dan masukan dari auditor/inspektor eksternal yang mengacu pada TL Identifikasi Aspek danDampak Lingkungan.

Gambar 2.1 SertifikatISO 14001:2004

Gambar 1.2 Siklus SMBA

Page 6: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 4Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Manajemen puncak mendukung penuh pelaksanaankegiatan SML yang tercermin dengan dibentuknya SatuanKerja yang fokus mengelola lingkungan beserta sumberdaya manusia yang kompeten dan alokasi dana untukpelaksanaan program kerja. Komunikasi dan sosialisasiterkait SML ke seluruh pegawai dilakukan melalui mediarapat, buletin bulanan, spanduk, microsoft exchange

(email), Intranet PTBA, Teleconference dan sisteminformasi lingkungan (saat ini masih tahap pengembangan).

Dalam rangka menjamin konsistensi penerapan SML, manajemen menetapkan metodepengawasan penerapan SML dan evaluasi kinerja lingkungan melalui audit internalsetiap triwulan dan audit eksternal setiap semester. Regulasi-regulasi terkait lingkungandievaluasi setiap semester untuk menjamin bahwa perusahaan patuh terhadap regulasi yangberlaku. Manajemen melakukan tinjauan kinerja SML melalui Rapat TinjauanManajemen (RTM) sekali setiap tahun sesuai prosedur.

Hasil-hasil pengawasan penerapan dan tinjauan kinerja SML termasuk temuan PROPERditindaklanjuti secara paripurna dan terus dipantau kesinambungannya. Untuk meningkatkanefektivitas dan efisiensi serta keberlanjutan SML, PTBA senantiasa melakukan continualimprovement dan inovasi-inovasi. Peruhasaan memberikan pernghargaan terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan melalui Bukit Asam Inovation Award (BAIA) setiap dua tahunsekali.

III. EFISIENSI ENERGI

Komitmen PTBA dalam pemanfaatan energy secara bijaksana diwujudkan dengan kegiatanefisiensi energi untuk menurunkan penggunaan energi pada Alat Tambang Utama(ATU), Alat-alat Berat (A2B), kendaraan transportasi serta Perumahan Dinas melaluikegiatan Manajemen Energi.Sebagai pedoman pelaksanaan efisiensi energi, PTBA telah menetapkan kebijakan SumberDaya efisiensi energi listrik dan BBM (Lamp.B.1.). Dalam pelaksanaannya, PTBA telahmenetapkan fungsi manajer energi pada Kajian Operasi dan Teknik, yang didukungorganisasi dan Sumber Daya Manusia yang kompeten (Lamp.B.2). Sebagai dasarpelaksanaan efisiensi Perusahaan telah memiliki rencana strategis dengan sasaran danjadwal yang jelas. (Lamp.B.3).Guna memonitor pelaksanaan efisiensi energi dengan melakukan audit energi secarainternal dan eksternal. Audit Eksternal dilaksanakan oleh PT. Energi ManagementIndonesia tahun 2013 (Lamp.B.4) dengan hasil yang menunjukkan bahwa adanya potensipenghematan sebesar 4.476,23 GJoule/Th. Sebagai pelaksana upaya efisiensi energi PTBAmemiliki Pegawai yang kompeten untuk melakukan audit energi (Lamp.B.5).

Hasil efisiensi energi dalam kurun waktu 2009 sampai dengan semester I 2014: (1) BBMsebesar 4,98%; (2) Listrik Tambang sebesar 62,88%; (3) Listrik Pemukiman sebesar 60.39%.Intesitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan pemukiman dan fasilitas umum sebesar 102,80KWH/M2 pada tahun 2013, angka ini lebih baik (lebih rendah) dari IKE ASEAN-USAIDsebesar 240 KWH/M2/year (Lamp.B.6).

Gambar 2.3 Rapat Koordinasi SML

Page 7: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 5Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Gambar 3.1 Konsumsi Pemakaian BBM, Listrik Tambang dan Listrik Pemukiman dan Fasilitas Umum

Kegiatan Efisiensi EnergiKegiatan efisiensi yang telah dilakukan selama lebih dari 5 tahun dan telah memberikan hasilabsolute efisiensi energi adalah dengan aplikasi Capacitor Bank c/w Power Factor Regulator,Pemanfaatan teknologi Solar Sel dan Pembangunan PLTMH dengan hasil (Lamp.B.7):

Tabel 3.1 Hasil Absolute Efisiensi Energi

KEGIATAN EFISIENSI ENERGI UoI 2009 2010 2011 2012 2013 2014 *)

Pemasangan Capas i tor Bank KVARH 24,339,737.68 22,364,214.77 21,120,000.00 21,637,229.45 15,920,971.40 9,554,660.04

KWH 39,257,641.42 36,071,314.14 34,064,516.13 34,898,757.18 25,678,986.13 15,410,742.00Pemanfaatan teknologi SolarSel untuk CCTV di Lokas iPenambangan

KWH - - - - 2,442.50 1,221.25

Pembangunan PLTMH di desaplakat semendo

KWH - - - - 83,468.98 41,734.49

*) 2014 adalah realisasi sampai dengan bulan Juni

HASIL ABSOLUTE EFISIENSI ENERGI (TAHUN)

Atas kegiatan efisiensi energi, PTBA mendapatkan penghargaan Indonesia Green Award Tahun2013 untuk katagori Pelestarian Energi Terbarukan dan Penghargaan Tingkat Asean untukpenilaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Realisasi Efisiensi Energi

Realisasi penggunaan energi pada fasilitas penambangan UPTE dan fasilitas sarana menunjukanpenurunan yang signifikan dari tahun 2009 ‚ 2014 sebesar 12,20% dengan rasio efisiensi yangterus meningkat (berhasil) sebesar 12,57% pada tahun 2013 (Lamp B.8).

Benchmarking

PTBA melakukan benchmarking dengan perusahaan yang sejenis, dengan melakukan perbandinganantara konsumsi energi dan volume produksi. Perhitungan tersebut menunjukkan tingkat efisiensiPTBA sebagai produsen batubara yang lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan sejenisnasional dengan rasio 0.22 GJoule/Ton Produksi (kajian Annual Report 2013).

Gbr. 3.2 Intensitas Konsumsi Energi UPTE Gbr. 3.3 Rasio Efisiensi Energi UPTE

Page 8: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 6Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Dalam kancah internasional, PTBA berada pada rata-rata perusahaan sejenis dunia sebagaimanapada grafik di bawah ini (Lamp.B.9).

PTBA juga melakukan benchmarking konsumsi energi listrik untuk bangunan pemukiman danfasilitas umum dengan hasil nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) lebih efisien dibandingkandengan perusahaan nasional lainnya dan pencapaian ini lebih baik (lebih rendah) dari Standard IKEASEAN-USAID (Lamp.B.10).

Gambar. 3.4 Benchmarking Intensitas Konsumsi Energi(GJoule/Ton)

Sumber : Annual Report yang dipublish via WebSite

Gambar. 3.5 Benchmarking Intensitas Konsumsi Energi(KWH/M2)

Sumber : DRKPL Tahun 2013 dan Standard yang dipublish via WebSite

Adisionalitas : Penilaian Praktek Umum

Energi Adalah Kehidupan. Filosopi tersebut menjadi dasar bagiPTBA guna melakukan upaya pemanfaatan energi baru terbarukan(EBT) yang secara global berkontribusi pada kegiatan konservasienergi. Bentuk Implementasi EBT ini adalah dalam kegiatanmonitoring operasi penambangan terbuka yang menggunakan CCTVdengan sumber energinya berasal dari teknologi solar cell. Teknologiini merupakan teknologi baru yang jarang digunakan di lokasipenambangan terbuka yang luas, meliputi Pit Banko Barat, PitTambang Air Laya dan Pit MTBU Timur (Lamp.B.11).

InovasiPenambahan Power Factor Regulator (PFR) merupakan salah satu inovasidalam pemanfaatan Capacitor Bank untuk mendapatkan stabilitas danefektifitas kinerja Capacitor Bank. PFR merupakan peralatan yang berkerjasecara elektronik dengan mendeteksi power factor aktual sistem danmeresponnya dengan meng-energize atau meng-cutoff step-step CapacitorBank sehingga supply daya reaktif pada sistem dapat selalu terjaga, akuratdan sesuai sehingga power factor dapat stabil pada angka yang diinginkan

yang pada akhirnya tujuan efisiensi energi dapat tercapai (Lamp.B.12).

IV. 3R LIMBAH B3

Komitmen PTBA dalam melakukan pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan padaaspek pengelolaan limbah B3 dilaksanakan dengan upaya pengurangan dan upaya pemanfaatanlimbah B3, sesuai Kebijakan Sumber Daya. Personil yang bertugas memiliki sertifikasi kompetensiPOP / POM (Pengawas Operasional Pratama / Madya) dan pelatihan pengelolaan limbah B3.Pengurangan pemakaian dan pemanfaatan limbah B3 dalam rencana strategis pelaksanaankebijakan sumber daya, meliputi Oil Refinery, Penggantian refrigerant hydrocarbon dan programpemanfaatan limbah B3 yaitu oli bekas digunakan untuk ANFO (ammonium nitrate fuel oil) yangdilakukan setiap tahun secara terus menerus sesuai dengan rencana perusahaan.

Gambar. 3.6 CCTVMenggunakan Solar Cell

Gambar. 3.7 PFR

Page 9: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 7Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Tabel 4.1 dan tabel 4.2 dibawah menjelaskan jumlah limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatanoperasi dan proporsi kuantitas limbah yang dimanfaatkan kembali (metode 3R) dibandingkan totallimbah yang dihasilkan dengan peningkatan keberhasilan pada tahun 2013 sebesar 27,80%.Berikut ditampilkan status limbah B3 yang dihasilkan dan rasio 3R dalam kegiatan produksi4.1. Limbah B3 yang Dihasilkan.

Tabel 4.1. Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasi produksi

Uraian Tahun2010 2011 2012 2013 2014 (Tw II)

Total limbah yang dihasilkan (Ton) *) 561.32 696.21 883.137 904.377 548.188*pengelolan limbah B3 dilakukan secara ketat, kendali administrasi total limbah yang dihasilkan dari juli 2013 - juni2014 (995,51 ton)

4.2. Rasio Limbah OliTabel 4.2. Rasio hasil oil refinery

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan terdapat adanya peningkatan intensitas pemanfaatan limbahB3 pada tahun 2013 dibanding dengan tahun 2010 sebesar 27,80%.

AdisionalitasKegiatan Oil Refinery dari mesin yang memiliki daya dan kapasitas tinggi untuk digunakan kembalipada mesin dengan daya dan kapasitas rendah untuk memperpanjang umur oli sehingga mengurangijumlah pemakaian oli baru dan mengurangi limbah oli bekas yang dihasilkan. Program inimerupakan kategori bukan Praktek Umum dan Penilaian Kewajiban karena menggunakan teknologiyang tidak biasa dilakukan pada bidang pertambangan. Selama periode 2010 s/d Juni 2014penurunan oli yang dikirim ke Tempat Penyimpanan Sementara sebesar 5% per tahun (lamp C.1).

B.1. Oil Refinery ProgramProgram ini pada intinya melakukan penyaringan (filtrasi) melalui beberapa fiber membranedengan mekanisme kompresi sehingga dihasilkan produk oli yang dapat digunakan kembali untukmesin-mesin (gearbox) yang memiliki daya dan kapasitas rendah. Program ini termasuk dalamaspek pendekatan/teknologi baru dan aspek €tidak dalam pemenuhan kewajiban sektor tambang•

Grafik 4.1. Oli bekas yang dikirim ke TPS Gambar 4.1. Proses Oil Refinery

InovasiDimensi Desain

Filtrasi dan absorbsi untuk menyaring kontaminan dalamoli bekas.

Perubahan sub-sistem Efesiensi pemakaian oli sehingga menambah umur oli.Dimensi pengguna Oil refinery dirancang di Bengkel Utama PTBA.Dimensi Produk Oli bekas yang dikirim ke TPS berkurang sebesar 5% /th

Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 (Tw II)

Limbah Oli Dihasilkan Ton 478.46 546.39 727.35 778.29 425.41Hasil 3R : 1. (Oil Refinery) Ton 0 0 4.2 5.4 2.5

2. (ANFO) Ton 3.8 19.8 1.33 2.5 0.104Rasio 0.79% 3.62% 0.76% 1.02% 0.61%

Page 10: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 8Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

C. Penurunan Jumlah Penggunaan Refrigerant Freon R22AdisionalitasProgram penggantian refrigerant AC freon R-22 (CFCs) dengan refrigerant Hidrokarbon (C3H8)€Musicool (MC-22) merupakan teknologi/pendekatan baru. Penggantian dilakukan secarabertahap pada lingkungan perkantoran dan perumahan, mulai dilaksanakan tahun 2012. Datasampai dengan tahun 2014 penggantian refrigeran AC pada wilayah Tambang telah mencapai 93% (lamp C.2)

Aspek Adisionalitas aspek pendekatan / teknologi baru, dan aspek €tidak dalam pemenuhankewajiban sector tambang

Aspek Inovasi Dimensi Desain Melakukan perubahan pada sub sistem kerjadari Air Conditioner

Dimensi Produk Melakukan retrofit refrigerant R22 (Freon)dengan refrigerant berbasis hidrocarbon yangramah lingkungan

D. Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan limbah B3Melalui program oil refinery dan penurunan jumlah refrigerant freon R22 PTBA berhasilmelakukan pengurangan pemakaian B3 yang dimulai tahun 2010 s/d 2014 (Triwulan II) sebesar13.84 ton, sedangkan melalui program pemanfaatan oli bekas untuk ANFO berhasil mengunakankembali oli bekas sebesar 27.534 ton periode 2010 s/d 2014 (Triwulan II) yang dilakukan sesuaidengan aplikasi teknologi peledakan.

Tabel C.1. Hasil Absolut Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3

No. Kegiatan JenisLimbah Satuan

Tahun2010 2011 2012 2013 2014

A. Kegiatan Pengurangan LB3

1 Oil RefineryOli

BekasTon 0,00 0,00 4.2 5.4 2.5

2Penurunan Jumlah Penggunaan RefrigerantFreon R22

Freon Ton 0,00 0,77 0,75 0,17 0,05

B. Kegiatan Pemanfaatan LB3

3 Pemanfaatan Oli Bekas untuk ANFOOli

BekasTon 3,8 19,8 1,33 2,50 0,104

E. Limbah B3 Yang Dihasilkan per Ton Batubara

Tabel D.4.Rasio limbah B3 per ton batubara

Kegiatan Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Limbah B3 Yang Dihasilkan Ton 561,32 696,21 883,14 904,38 548,19

Produksi Ton 11.871.796 12.387.087 13.064.168 14,007,446 8,545,677

Rasio % 0,0047 0,00562 0,00676 0,00645 0,00641

PT Bukit Asam (Persero) Tbk berhasil mengurangi rasio limbah dari total produksi. Pada tahun2013 keberhasilan tersebut mencapai 0.00031%.

Penggantian refrigerantAC freon R-22 padakantor lingkungantambang hingga tahun2014 (Triwulan II)sejumlah 442 Unit

Page 11: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 9Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

F. Posisi Intensitas Limbah B3, PTBA dibandingkan Perusahaan Sejenis di Dunia.

Keberhasilan PTBA dalam melaksanakan program oil refinery terwujud didalam pengurangantimbulan oli dihasilkan pertahun. Didalam sektor usaha sejenis PTBA menduduki urutan pertamaskala nasional dan urutan pertama skala internasional untuk pengurangan limbah Oli, sebagaimanapada tabel di bawah (lamp C.3).

Sumber : Sustainability report 2013 masing-masing perusahaan

Komitmen yang kuat dalam pemanfaatan Limbah Padat non B3 dituangkan oleh PTBA dalamKebijakan Sumber Daya serta diimplementasikan secara konsisten oleh fungsi organik yangdikoordinir oleh satuan kerja Perencanaan Lingkungan dengan personil yang profesional dankompeten serta didukung dengan anggaran yang memadai. Secara konsisten, PTBA juga melakukanInventarisasi Limbah Padat Non B3 dan sasarannya termaktub dalam Program PengelolaanLimbah Padat Non B3. Personil yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah ini telahmengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikat dari lembaga pelatihan yang profesional dankredibel. PTBA menghasilkan limbah padat non B3 yang terdiri dari limbah organik dan anorganik.Total limbah padat non B3 yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5.1. Periode 2013 PTBAberhasil mengurangi timbulan limbah padat non B3 sebesar 13.60% terutama untuk limbah padatjenis besi (logam) dan karet (rubber). Hal ini dapat terlaksana karena PTBA telah menerapkanIntegrated Maintenance System (Preventive and Predictive Maintenance) dan optimasi pada safetydevice di sepanjang jalur belt conveyor.

V. 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Limbah PadatNon B3

ANORGANIK

ORGANIK

Gambar 5.1 Tabel dan Grafik Total Limbah Padat Non B3 yang Dihasilkan

Page 12: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 10Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Optimalisasi kegiatan 3R Limbah Padat Non B3 khususnya untuk Limbah Besi dan Karet (Rubber)setiap tahunnya terus dilakukan oleh PTBA. Gambar 5.2 dibawah ini menunjukkan rasio hasil 3Rdengan total Limbah Padat Non B3 yang dihasilkan.

PTBA melakukan pemanfaatan limbah padat non B3 (Belt Conveyor bekas) melalui ProgramRecycle Limbah Belt Conveyor (Karet) dengan Mekanisme Rekondisi menggunakan HeavyEquipment serta memberdayakan tenaga kerja lokal di sekitar wilayah operasional PTBA.Mekanisme Rekondisi tersebut dimulai dengan melakukan pengumpulan limbah, proses pengkasaranpermukaan belt, pemasangan compound layer, pressing, heating dan finalisasi dengan pemeriksaanmutu. Setelah melalui tahap pemeriksaan mutu, maka belt conveyor hasil recycle tersebut dapatdigunakan kembali untuk operasional kegiatan penambangan. Sebagai catatan, PTBA adalah satu-satunya Perusahaan Pertambangan di Indonesia yang melakukan aktifitas recycle limbah beltconveyor. Hal ini disebabkan aktifitas ini bukan praktek umum yang biasa dilakukan dan bukanjuga suatu kewajiban yang diatur perundangan pada sektor pertambangan. Selama periode tahun2010 sampai dengan 2014 (s.d Juni) PTBA berhasil melakukan pemanfaatan limbah belt conveyorsebesar 83.73 Ton (25,10% dari jumlah limbah belt conveyor yang dihasilkan).PTBA senantiasa melakukan riset dan pengembangan, salah satu inovasinya adalah Program RecycleBelt Conveyor. Tabel berikut ini menjelaskan dimensi inovasi dalam program Recycle Belt Conveyor.

Dimensi DesainPenambahanKomponen

Program Recycle Belt Conveyor dilakukan dengan menggunakan HeavyEquipment Recondition Machine yang rancang secara internal.

Perubahan Subsistem Dengan terealisasinya program Recycle Belt Conveyor ini memberikan kontribusisignifikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yangdisebabkan oleh limbah karet (rubber)

Dimensi PenggunaPengembangan Ide inovasi dalam program Recycle Belt Conveyor ini berasal dari internal PTBA

(Satker Bengkel Utama)Penerimaan Pada awalnya belt conveyor yang rusak dilapangan dianggap sebagai barang yang

tidak dapat dimanfaatkan lagi (dijadikan limbah). Dengan adanya program inovasiini dapat mengubah paradigma pengguna (User) bahwa limbah karet (rubber) yangdihasilkan dari belt conveyor rusak adalah asset yang berharga

Dimensi ProdukPerubahan dalampelayanan terhadappengguna produk

Program Recycle Belt Conveyor ini memberikan efisiensi/ pengehematan sebesar± 39% bila dibandingkan dengan pembelian belt conveyor baru

Adisionalitas

Gambar 5.2 Grafik Rasio Hasil 3R dengan Total Limbah Padat Non B3 yang Dihasilkan

Tabel 5.1 Dimensi Inovasi dalam Program Recycle Belt Conveyor

Page 13: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 11Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Selama kurun waktu 5 tahun (2010-2014) PTBA berhasil melakukan 3R LNB3 yang dipresentasikandengan hasil absolut yang dinyatakan dengan unit ton per tahun seperti ditunjukkan pada Gambar 5.3dibawah ini :

Dengan upaya optimalisasi 3R yang telah dilakukan, PTBA mampumengurangi intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan rata-rata0.00095% per tahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

.

Dari hasil benchmarking yang dilakukan dengan industri sejenis, intensitas limbah padat non B3yang dihasilkan PTBA terendah dibandingkan 3 (tiga) perusahaan batubara kelas dunia lainnya.

VI. PENGURANGAN PENCEMAR UDARA

Selaras dengan visi perusahaan, menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,PTBA memiliki kebijakan sebagai wujud komitmen manajemen tersebut yang tertuang dalam

Gambar 5.3 Tabel dan Grafik Hasil Absolut 3R LNB3 Tahun 2010-2014

Gambar 5.5 Tabel dan Grafik Benchmarking PTBA dengan Perusahaan Batubara lainnya

Gambar 5.4 Tabel dan Grafik Intensitas LNB3

Intensitas Limbah Padat Non B3 yang dihasilkandibandingkan dengan produksi Batubara

Page 14: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 12Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Kebijakan Sumber Daya mengenai pengurangan pencemaran udara Gas Rumah Kaca, Gaskonvensional dan Bahan Perusak Ozon. Struktur organisasi dilengkapi dengan sumber dayamanusia yang kompeten dan bersertifikat pada sektor hulu yakni fungsi engineering sedangkansektor hilir terdiri dari fungsi perencana, fungsi pelaksana dan fungsi pengawasan yangmenangani pengendalian pencemaran udara dengan dana memadai.Rencana strategis telah menetapkan program dengan tujuan dan sasaran pengurangan pencemarudara yang relevan dengan kebijakan sumber daya dalam program lingkungan UPTE(EF:BAMR:4.3.20.02). Identifikasi sumber emisi, deskripsi, dokumentasi pelaksanaan danperhitungan beban emisi, rangkaian kegiatan pelaksanaan inventarisasi emisi dilakukan sesuaidengan pedoman inventaris GRK nasional-KLH 2012 dan IPCC 2006, sedangkan gaskonvesional mengacu pada PerMenLH 21/2008.Program yang disusun antara lain Perencanaan Operasional penambangan (pengaturan jarakangkut material, uji petik BBM, pemakaian Biosolar‚ B10, Monitoring Emisi Rutin),penggunaan teknologi terbaru Refrigerant Hydrocarbon (MC22), penggunaan Renewable EnergySolar Cell serta Revegetasi lahan bekas tambang sebagai penyerap CO2. Perusahaan jugaberkontribusi terhadap masyarakat dalam penyediaan Renewable Energy yaitu pembangunanPembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Plakat, Semendo, yang berdampak nyatadalam pengurangan emisi CO2 di lingkungan masyarakat sekitar.

A. Status Emisi (Lamp E.1)A.1. Total emisi yang dihasilkan keseluruhan 2011 ‚ 2014

Data diatas menunjukkan penurunan emisi gaskonvensional dengan rata-rata 0,8%. Untuk emisi GRKterdapat penurunan emisi CO2 sebesar 2% per tahun

Gambar 6.1 Tabel dan Grafik total emisi yang dihasilkan pada tahun 2011 - 2014

A.2. Total emisi berkaitan dengan proses produksi 2011 ‚ 2014

Data diatas menunjukkan emisi Gas rumah Kaca CO2 yangdihasilkan dari proses produksi rata-rata 154.790 tCO2 pertahun. Dibandingkan data Baseline terdapat penurunanemisi CO2 sebesar 2% per tahun

Gambar 6.2 Tabel dan Grafik emisi berkaitan proses produksi 2011 ‚ 2014

Page 15: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 13Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

A.3. Total emisi berkaitan dengan kegiatan Non Produksi 2011 ‚ 2014

Data menunjukkan penurunan emisi gas konvensional denganrata-rata 0,4%. Untuk emisi GRK terdapat penurunan emisiCO2 sebesar 2 % per tahun

Gambar 6.3 Tabel dan Grafik emisi berkaitan Non-Produksi 2011 ‚ 2014

A.4. Rasio hasil penurunan emisi ProduksiTabel 6.1 Rasio Penurunan Emisi dengan Total Emisi 2011 - 2014

Nilai rasio penurunan emisi rata-rata per tahun sebesar 0,023 tCO2 / Ton dalam kurun waktu 4tahun terakhir.

B. Adisionalitas & Inovasi

B.1 Penggantian Bahan Perusak ozon (BPO) - Refrigerant R22 (CFCs) dengan refrigerantHidrokarbon (C3H8) € Mussicool (MC-22)•

Jumlah 2Beban emisi CO2 BPO

unit Kg / th ton / th (e-CO2Ton / th)

(a) (b) (c) (d) (a*c*d)

1 2012 Refrigeran CFCs 12 1,8 0,0018 7300 157,68

2 2013 Refrigeran CFCs 360 1,8 0,0018 7300 4730,4

3 2014* Refrigeran CFCs 70 1,8 0,0018 7300 919,8

5807,88

1Potensipemanasan

GlobalNo Tahun

Total kumulatif mitigasi tahun 2012 s.d 2014

Uraian /Item

Jenisrefrigeran

AC

Jumlah pemakaian per unit

Keterangan :1Global warming potensial = 7.300 (Sumber: The Science of Climate Change, 1995)2Beban Emisi CO2 BPO (e-CO2 Ton/th) = GWP BPO x Pemakaian BPO (Ton/th)

Gambar 6.4 Grafik Phase Out BPORefrigerant AC-CFCs

Tabel 6.2 Mitigasi Emisi BPO Refrigerant AC-CFCs

Sampai dengan tahun 2014 penggantian refrigeran ACwilayah Tambang adalah sebanyak 442 unit daritotal 475 unit (93%), setara dengan nilai mitigasi emisiBPO sebesar 5.807,88 e-CO2 Ton/th.

Adisionalitas Mencakup pada aspek pendekatan / teknologi baru, dan aspek €tidakdalam pemenuhan kewajiban sector tambang•

Inovasi Mencakup pada Dimensi desain, dikarenakan melakukan perubahan subsistem kerja dari Air Conditioner. Serta mencakup dimensi produk,dikarenakan menghasilkan nilai tambah penurunan dampak lingkungan(emisi CO2 BPO)

Bukti Lamp E.2 & E.2.1

Page 16: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 14Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

B.2. Penggunaan Renewable Energy ‚ energi Solar Cell CCTV di tambang & peneranganpemukiman

Gambar 6.5 Lokasi Solar Cell pada lampu penerangan jalan dan tiang CCTV &Tabel perhitungan Mitigasi emisi listrik

Penggunaan renewable energy - Solar Cell Sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar 3.665kW/th, setara dengan nilai mitigasi emisi listrik sebesar 2,74 e-tCO2 per tahun.

Adisionalitas Mencakup pada aspek teknologi / pendekatan baru yang jarang digunakan dilokasi penambangan terbuka yang luas dan aspek tidak dalam pemenuhankewajiban sektor tambang.

Inovasi Mencakup pada Dimensi desain, dikarenakan melakukan perubahan sistemsecara keseluruhan, dari menggunakan tenaga listrik menjadi tenaga matahari.Serta mencakup Dimensi produk, dikarenakan menghasilkan nilai tambahpenurunan dampak lingkungan (emisi dari listrik)

Bukti Lamp E.3

B.3. Penggunaan Renewable Energy ‚ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)Desa Pelakat, Kecamatan Semende

Gambar 6.6 Lokasi Pos PLTMH Desa Pelakat &Tabel perhitungan Mitigasi emisi listrik

Sampai dengan tahun 2014 penggunaan Listrik Mikrohidro di Desa Pelakat, Semende Darat Uluadalah sebesar 3390 kWh/th, setara dengan nilai mitigasi emisi listrik dari PLN sebesar 2,54 e-tCO2 per tahun.

Adisionalitas Mencakup pada aspek Investasi yang tidak menguntungkan tapi bermanfaatbagi lingkungan dan penurunan beban pencemaran emisi.

Inovasi Mencakup pada Dimensi desain, dikarenakan melakukan perubahan padasistem secara keseluruhan, dari menggunakan tenaga listrik menjadi tenaga Air.Serta mencakup Dimensi produk, dikarenakan menghasilkan nilai tambahpenurunan dampak lingkungan (emisi dari listrik)

Bukti Lamp E.4

Page 17: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 15Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

C. Hasil absolut penurunan emisi selama 4 tahun terakhirTabel 6.2 Data Absolut Penurunan Emisi 2011 - 2014

Total penurunan emisi CO2 selama 4 tahun terakhir 21.628 ton (pengurangan 18.609 ton & penyerapan 3.019 ton)

PTBA mereklamasi lahan pasca tambang, jenis tanamanunggulan seperti kayu putih, merbau dan trembesi/ki ujan.Hingga tahun 2014 (Juni) telah mereklamasi dengan luas2.326 Ha setara dengan mitigasi emisi Karbon (CO2)Antropogenik sebesar 25.193 Ton CO2 per tahun.(potensi serap biomassa 10,83 Ton/Ha)

Gambar 6.7 Penyerapan karbon vegetasi tahun 2011 - 2014

D. Intensitas emisi / produksi batubaraTabel 6.3 Intensitas Beban Emisi Per Satuan Produksi Batubara 2011 ‚ 2014

2011 2012 2013 2014 (Juni)

1 Beban Emisi 148.806 164.239 188.749 117.366 tCO2 /Tahun

2 Produksi Batu bara 10.576.586 11.803.228 13.596.095 8.431.350 Ton / Tahun

3 Intensitas 0,01407 0,01391 0,01388 0,01392

No UraianPeriode

Satuan

Nilai Intensitas emisi PTBA rata-rata per tahun sebesar 0.014 tCO2 / Ton produk dalam kurunwaktu 4 tahun terakhir.

E. Benchmarking

Sumber: Sustainability report Vale, 2013 & CentennialCoal, 2013Hasil Benchmark tingkat Dunia denganperusahaan sejenis lainnya, menunjukan bahwaposisi nilai intensitas emisi PTBA pada posisirata-rata

Sumber: Sustainability report PT. AI, 2013 & PT. ITM,2013Hasil Benchmark tingkat nasional denganperusahaan sejenis lainnya, menunjukan bahwanilai intensitas emisi PTBA adalah yang palingrendah (lebih baik).

Page 18: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 16Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

VII. EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIRSebagai wujud komitmen PTBA dalam program efisiensi air dan penurunan bebanpencemaran yang tertuang dalam Kebijakan Sumberdaya mengenai penurunan penggunaanair sungai dan penurunan beban pencemaran, melalui program €Bukit Asam WaterPreservation• , dengan kegiatan 1). Reuse dan Recycle air tambang; 2). Retensi Airmelalui kegiatan biopori dan bioretensi; 3). Wetland Absorption.

1. Efsiensi AirPeriode Januari 2013 ‚ Juni 2014, Total air yang digunakan sebesar 7.751.694 m3, yang terdiri daritotal air untuk proses produksi sebesar 4.892.784 m3 dan total air untuk fasilitas pendukung sebesar2.858.910m3.Melalui optimalisasi program Reuse dan Recyle air tambang tahun 2013, PTBAmampu mengurangi penggunaan air permukaan (sungai) sebesar 34% dan Rasio3R sebesar64% atas total penggunaan air berdasarkan pada hasil absolut 3R yang terdapat pada tabel 7.1.

sedangkan Intensitas air yang digunakanuntukmendukung produksi (penyiraman jalan,pembersihan dan pendukung ) batubara selama 4 tahunterakhir rata-rata sebesar 0,52 m3/ton(Lamp F.1).

`Gambar 7.1 Grafik Rasio 3R Gambar 7.2 Instalasi Recycle air tambang

Tabel 7.1. Hasil Absolut 3R Air

2010 2011 2012 2013

1 Penggunaan kembali (reuse) air tambang untuk penyiraman Jalan tambang m3 24.885 86.643 333.100 355.8722 Penggunaan Kembali (reuse) air tambang untuk pembersihan m3 768.226 1.203.050 1.745.658 2.646.3003 Daur Ulang (recycle) air tambang menjadi air bersih dan air minum m3 - - - 128.362

m3 793.111 1.289.694 2.078.758 3.130.534

TahunNo.

TOTAL

Kegiatan Satuan

AddisionalitasKegiatan reuse dan recycle ulang air tambang menjadi air bersih bukan termasuk dalam PraktekUmum, karena sumber air yang digunakan merupakan air limpasan tambang (air hujan), dimanaumumnya menggunakan air sungai. Kegiatan ini juga bukan dalam rangka pemenuhankewajiban yang diatur dalam peraturan dan merupakan alternatif subtitusi sumber air yang sejalandengan kegiatan pelestarian sumber daya air (Lamp.F.2)InovasiKegiatan reuse dan recycle ulang air tambang menjadi air bersih masuk dalam dimensidesainkarena terjadi perubahan pada sub sistem yaitu Sistem Lama: Sungai ‚ water intake ‚pipa distribusi sedangkan Sistem Baru : manajemen desain space lokasi tambang ‚ saluran terbuka‚ kolam penampung. Selain itu juga masuk dalam dimensi pengguna karena dapat merubahperilaku PTBA dalam pemanfaatan sumber daya air sebagai pendukung produksi. Masuk dalamdimensi produk karena memberikan nilai tambah bagi pengurangan konsumsi air sungai (Lamp.F.3). Selain itu juga PTBA melakukan upaya konservasi airdengan melakukanpembuatan lubangbipori dan bioretensi yang dilakukan bekerjasama dengan instansi pemerintahan maupun lembagapendidikan di dalam maupun di luar tambang. Hasil kegiatan dapat ditunjukkan pada Tabel 7.2.

Page 19: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 17Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

Gambar 7.3 Grafik Rasio PenurunanAir Limbah

Tabel 7.2 Nilai serapan air dari kegiatan biopori dan bioretensi

2010 2011 2012 2013 2014-Juni

1 Retensi air melalui kegiatan biopori dan bioretensi m3 12.768 12.768 12.768 63.100 48209,85567m3 12.768 12.768 12.768 63.100 48.210

Satuan

TOTAL

TahunNo. Kegiatan

Addisionalitas

Retensi air melalui kegiatan bipori danbioretensibukan termasuk dalam PraktekUmum,karena belum ada perhitungan nilaiserapan air dari kegiatan biopori dan bioretensidilokasi tambang dan dalam melakukanperhitungannya dipengaruhi oleh faktor kondisitanah dan hidrologi. Kegiatan ini juga bukandalam rangka pemenuhan kewajiban yangdiatur dalam peraturan (Lamp.F.2).

Inovasi

Retensi air melalui kegiatan biopori danbioretensi masuk dalam masuk dalam dimensipengguna karena dapat merubah perilaku PTBAdan stakeholder melalui kerjasama denganinstansi pemerintahan maupun lembagapendidikan untuk menjaga ketersediaan airtanah. Masuk dalam dimensi produk karenamemberikan nilai tambah bagi konservasi air(Lamp.F.3)

2. Penurunan Beban PencemaranPTBA berusaha untuk mengoptimalkan penurunan bebanpencemaran sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dayadukung air sungai dengan melakukan pengembanganteknologi pengelolaan AAT (Air Asam Tambang), salahsatunya melalui programNetralisasi air asam tambangmenggunakan aplikasi tanaman penyerap logam berat sebagaihiperakumulator pada kolam pengendap lumpur. Rasio hasilpenurunan total air limbah dari tahun 2010 s.d 2013 rata-ratasebesar 15 % (15.788.193 m3) (Lamp.F.1)

Adisionalitas dan Inovasi

Adisionalitas: Wetland Absorption bukan termasuk dalam Praktek Umum, karenapenggunaan tanaman hiperakumulator (Lonkida, Kiambang, Vertiver, dan Kiapu) untukmengoptimalkan penyerapan logam berat yang terkandung didalam AAT masih terbatas. Aplikasiini juga bukan dalam rangka pemenuhan kewajiban yang diatur dalam peraturan (Lamp.F.2).Inovasi: Wetland Absorption masuk dalam 1. Dimensi desain karena diperlukan penyediaaanlahan khusus yang luas untuk aplikasi wetland absorption pada saaat tambang aktif dan tambangmined out. 2. Dimensi pengguna karena dapat mengurangi biaya penggunaan kapur danperawatan KPL, mempercepat pemulihan ekosistem pasca tambang dengan keseimbangan RTHdan RTB. 3. Dimensi produk karena tanaman yang digunakan pada wetland dapat digunakansebagai biomassa dengan beragam fungsi (komposting, pengisi lubang resapan biopori). Selain itu,aplikasi ini dapat meningkatkan biodiversitas tanaman air, tanaman darat (lonkida) denganterciptanya Ruang terbuka Biru (RTB) dan iklim mikro klimat (Lamp.F.3).

Gambar 7.4 Wetland Absorption dan Stockpile Kiambang

Page 20: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 18Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

14%

Gambar 7.5 Grafik Rasio 3R

Tabel 7.3 Hasil Absolut Beban Pencemaran

2009 2010 2011 2012 2013Fe 1,13 0,11 0,25 0,31 0,19 Kg/TonMn 0,03 0,1 0,12 0,31 0,17 Kg/Ton

Total 1,16 0,21 0,37 0,62 0,36 Kg/Ton

Satuan

Penerapan Natural TreatmentWetland

KegiatanParamete

rHasil Absolut Tahun

Berikut hasil analisa laboratorium atas efektifitas Efektifitas Floating System Dari Segi Penanganan AirAsam Tambang di PTBA, menunjukkan bahwa tanaman wetland dapat menyerap logam berat (Fe dan Mn)yang diikat oleh akar dan batang.

Tabel 7.4 Hasil Analisa Penyerapan Akar&batang

No ParameterPengujian

Satuan AkarKiambang(SalviniaNatans )

BatangKiambang(SalviniaNatans)

Akar Vetiver(Vetiveria

Zizanoides )

BatangVetiver

(VetiveriaZizanoides)

Akar EcengGondok

BatangEceng

Gondok

Akar TyphaAngustifolia

Batang TyphaAngustifolia

Akar Pakis Batang Pakis AkarMandoan

BatangMandoan

1 Mn Total ppm 7682 516 486 119 1120 1366 936 1484 1700 250 526 260

2 Fe Total ppm 13231 2842 3964 448 5350 394 15116 1432 13923 482 62686 7642

3BobotBiomasa gram 3.55 18.48 4.78 36.32 9.07 14.67Sumber : Hasil Analisa Laboratorium Sameo Biotrop

Intensitas air limbah yang dihasilkan dibandingkan dengan produksi batubara turun rata-rata 7,58m3/ton (Lamp.F.3).

Tabel 7.5. Intensitas Air Limbah

2010 2011 2012 2013

Air Limbah Total M3 101.227.560,94 83.800.502,71 73.159.837,57 67.692.916,34

Produksi Batubara M3 11.871.796 12.387.087 13.064.168 14.007.447Intensitas Air Limbah M3 / ton 8,53 6,77 5,60 4,83

TahunUraian Satuan

Sedangkan untuk rasio air tambangyang digunakan (3R) dibandingkandengan produksi batubara naikrata-rata 14% per tahunditunjukkan dalam Gambar 7.5(Lamp.F.3).

Berdasarkan Gambar 7.6,menunjukkan Hasil perbandinganmenunjukkan bahwa posisi PTBArelative setara dengan PT. BerauCoal dilihat dari hasil penerapan passive treatment dalampengelolaan AAT, dengan ini membuktikan bahwa metode tersebut dapat menurunkan bebanpencemaran khususnya parameter logam berat Fe dan Mn (Lamp.F.3).

VIII. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PTBA memiliki komitmen tinggi dalam upaya melakukan konservasi insitu dan eksitu, restorasiserta rehabilitasi lahan dalam rangka menjaga pelestarian Keanekaragaman Hayati yang dituangkandalam Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati. PTBA memiliki struktur organisasiyang menangani perlindungan keanekaragaman hayati dengan personil yang memiliki latarpendidikan dan pelatihan yang relevan. Dalam upaya optimalisasi konservasi dan perlindungankeanekaragaman hayati, PTBA menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB),Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Bengkulu (UNIB), IPB ‚ SEAMEO BIOTROP.Adisionalitas:a. Konservasi tanaman endemik langka merbau (Intsia palembanica)

Diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi untuk mengembangbiakkan tanaman

Gambar 7.6 BenchmarkAplikasi Passive Treatment

Page 21: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 19Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

langka merbau (Intsia palembanica) yang merupakan spesies rentan (vulnerable) berdasarkanInternational Union for Conservation of Nature (IUCN). Merbau merupakan jenis tanamandaur panjang dan termasuk family fabaceae (Leguminoceae) artinya tanaman ini selain sebagaitanaman konservasi juga berfungsi untuk menyuburkan tanah karena mempunyai bintil akaryang memfiksasi N2 di udara. Sebagai tanaman konservasi daur panjang merbau merupakaninvestasi secara ekologi dan ekonomis. Jumlah merbau yang dikonservasi sampai denganJuli 2014 adalah 29.748 batang. Upaya konservasi merbau ini melibatkan peran sertastakeholder yang ada seperti pemerintah, sekolah dan masyarakat umum. Untukmemasyarakatkan konservasi merbau, PTBA membuat publikasi budidaya merbau dalambentuk leaflet. Mengacu pada Kebijakan Kehati PTBA target konservasi tanaman lokalendemik sebanyak 5000 batang/tahun. Realisasi konservasi setiap tahun melebihi targetkebijakan yang ditetapkan perusahaan (dapat dilihat pada Gambar 1). Sebagai upaya inovasikemandirian dalam memperoleh bibit pada tahun 2012 PTBA membuat kebun benih seluas1,5 Ha. Jumlah bibit merbau yang dihasilkan dari kebun benih sampai dengan Agustus2014 sebanyak 560 bibit.

Gambar 8.1. Konservasi Merbau

Gambar 8.2. Menteri Kehutanan Zuilkifli Hasanmemegang bibit merbau di nursery PTBA

Atas usaha secara berkelanjutan dalam pelestarian Merbau, secara berturut-turut pada tahun2011, 2014, PTBA mendapatkan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) dari La TofiEntreprise didukung oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Perindustrian, PerhimpunanDaerah Indonesia Untuk Pembangunan Berkelanjutan untuk kategori :

Tabel 8.1. Penghargaan dalam Keberhasilan Perlindungan Keanekaragaman Hayati

No Kategori Tahun

1 M enginspirasi Bumi karena menjadikan Lahan Bekas Tambang sebagai Taman HutanRaya (TAHURA) Kawasan Konservasi di kabupaten Muara Enim serta menyelamatkanpohon Merbau Sumatera Selatan yang hampir punah/lenyap

2011

2 €Pengembangan Keanekaragaman Hayati• atas keberhasilannya dalam PengelolaanKeanekaragaman Flora dan Fauna di Hutan Pendidikan serta Pengembangan Kebun BenihMerbau dan Arboretum.

2014

b. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)Rehabilitasi DAS adalah upaya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetapterjaga. PTBA melakukan rehabilitasi seluas 3.660 Ha selama sepuluh (10) tahun dikawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Jambul Gunung Patah, Hutan Lindung (HL) JokoJaro, Taman Nasional (TN) Sembilang dan Fasilitas Umum (Fasum).Realisasi rehabilitasi pada tahun 2013 seluas 380,73 Ha dari rencana tahunan seluas 360 Ha.Penanaman rehabilitasi DAS ini dilakukan di kawasan hutan lindung yang merupakan daerahresapan air hulu sungai enim. Program ini merupakan fokus PTBA meskipun terdapattantangan (hambatan) dalam pelaksanaannya yaitu:

1. Kawasan tersebut berada jauh dari wilayah operasi PTBA, dan bukan termasuk kawasanyang terganggu akibat aktivitas operasional PTBA.

Page 22: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 20Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

2. Lokasi tidak clean and clear (kawasan hutan lindung tapi diakui kepemilikan olehmasyarakat).

3. Lahan kritis (kesuburan menurun & dominasi ilalang/resam yang rawan kebakaran) akibatmasyarakat berkebun secara berpindah-pindah

Sesuai rancangan teknis rehab DAS diwilayah tersebut PTBA melakukan sosialisasi secarakontinyu, penguatan kelembagaan masyarakat dan pelibatan sarjana pendamping lokal.

c. Konservasi satwa di lahan reklamasiPerusahaan mampu menjaga kelestarian hutan hasilkegiatan reklamasi dengan baik, indikatorkeberhasilan tersebut adalah kembalinya berbagaijenis satwa (reptil, aves dan mamalia). Pemantauansatwa liar tersebut dilakukan bersama UniversitasSriwijaya (UNSRI) dan Institut Pertanian Bogor(IPB). Diantara satwa-satwa tersebut merupakanjenis satwa langka seperti tiga jenis burung (aves)dilindungi mengacu PP No. 7/1999: alap-alapcapung, burung madu rimba, dan pijantung telingakuning. Mamalia yang dilindungi teridentifikasi adalah sebanyak tujuh jenis diantaranya:trenggiling, kancil dan landak. Hasil dari pemantauan menunjukkan adanya peningkatan jenisdan jumlah satwa liar di lokasi reklamasi.Atas keberhasilan ini PTBA mendapat penghargaan dari IGA 2014 dalam pengelolaankeanekaragaman flora dan fauna.

d. Konservasi tanaman insitu dan eksituUpaya konservasi tanaman insitu dan eksituyang dilakukan membutuhkan pengetahuandan keterampilan dalam teknik budidayatanaman. Dalam upaya menjamin kelestariantanaman, PTBA memiliki nursery dengankapasitas terpasang sebesar 500.000 bibit/tahunseluas 2 Ha meskipun tidak diwajibkan dalamperaturan. Bibit yang dikembangkan adalah jenislokal endemic dan eksotik. Agar upaya ini dapat berjalan optimal, PTBA menjalin kerjasamapenelitian dengan IPB terutama dalam pemecahan dormansi bibit, teknik pengambilan bibitanakan alam, pembibitan dengan teknik vegetatif. Untuk mendorong perbanyakan tanamandengan kualitas unggul pada tahun 2010, PTBA membangun laboratorium kultur jaringan.Pembangunan laboratorium ini merupakan sesuatu yang tidak lazim dilakukan perusahaan tambangkarena membutuhkan investasi dan biaya operasional yang besar.

Inovasi:

a. Memiliki kebun benih merbau yang mampu menghasilkan benih unggul secara mandiri.

Gambar 8.4. Buah Merbau Gambar 8.5 Biji Merbau Gambar 8.6. Bibit Merbau hasilpengunduhan dari kebun benih

Page 23: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 21Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

b. Arboretum sebagai kebun koleksi tanaman nusantara (insitu dan eksitu).Sebagai upaya konservasi insitu danexsitu, PTBA telah mengembangkanarboretum yang merupakan lokasiuntuk melestarikan tanaman-tanamanendemik dan eksotik. Status sampaidengan 2013 jumlah jenis bibit yangdibudidayakan sebanyak 70 jenistanaman (eksotik dan endemik).

c. Perbanyakan bibit unggul melaluiteknik kultur jaringan dalam rangkakonservasi tanaman.

Kultur jaringan merupakan teknikbudidaya terdepan dalammenghasilkan bibit unggul. Bibitturunan ke-2 (fenotip 2) samadengan indukan (fenotif 1), sehinggakualitas dapat dipertahankan sesuaidengan keinginan.

Gambar 8.8. Grafik hasil kultur jaringan

d. Pemanfaatan tanaman kayu putih dari lahan reklamasi oleh masyarakat yang diolahmenjadi minyak kayu putih (Lamp. G.3.4)Lahan pasca tambang merupakan lahan marginal dibutuhkan upaya maksimal dalampembenahan tanah dan pemilihan jenis tanaman yang mampu tumbuh dengan baik(adaftif).

Sejak tahun 1995 PTBA memilih salah satujenis tanaman yang dikembangkan yaitu kayuputih dikarenakan memiliki kemampuanuntuk tumbuh di kondisi tanah yangmarginal. Selain itu kayu putih merupakanjenis tanaman MPTS (Multi Purpose TreeSpecies) yang menghasilkan minyak atsiriberupa minyak kayu putih. Kegiatan produksi minyak kayuputih dilakukan Bukit Asam Foundation denganmemperkerjakan tenaga kerja lokal sebanyak 14 orang.Produksi minyak kayu putih meningkat setiap tahunnya. Padatahun 2013 dimulai relokasi pabrik sebagai upaya peningkatankapasitas produksi. PTBA mendapatkan penghargaan tingkatnasional tahun 2012 dari IGA atas keberhasilan mereklamasilahan bekas tambang dengan pohon kayu putih yang menghasilkan minyak kayu putihsehingga memberi manfaat ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar

3. Kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati selama empat (4) tahun terakhirDari penjelasan kegiatan diatas didapatkan hasil rekapitulasi seperti tabel dibawah ini:

Gambar 8.7. Peta Arboretum Gambar 8.8. Arboretum

Gbr G.9 Proses Produksi Minyak Kayu Putih

Page 24: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 22Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

2011 2012 2013 2014Rehabilitasi DAS Ha 0 0 0 380,73Konservasi tanaman endemik langka Merbau Batang 8615 12091 6322 2720Konservasi satwa di Lahan Reklamasi a. Reptil Jenis 5 2 2 0 b. Aves Jenis 41 43 103 198 c. Mamalia Jenis 4 4 11 4Konservasi tanaman insitu dan eksitu Jenis 62 84 96 89

Hasil TahunKegiatan Satuan

IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT / COMMUNITY DEVELOPMENT (CD)

Komitmen PTBA dalam mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri dan berwawasan lingkungan,tertuang dalam Kebijakan CSR yaitu €Konsisten melaksanakan pembangunan ekonomi secaraberkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan keluarganya, komunitas lokal sertamasyarakat secara luas• . Personil dengan tugas dan fungsi khusus menangani CSR sesuai StrukturOrganisasi ditetapkan dalam Keputusan Direksi PTBA Nomor 255/KEP/Int-0100/OT.01/2012 (lampiranH.2.a). Alur pelaksanaan Program community development sebagai perwujudan tanggungjawab sosialPerusahaan (CSR) sebagai berikut,

Pada tahap implementasi fungsi perencanaan, PTBA melakukan pemutahiran Social Mapping dan terlibataktif dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) setiap tahun bersama masyarakatdari mulai tingkat Kelurahan (Musbangdes) hingga tingkat Kecamatan kemudian disetujui oleh pemerintahKabupaten. berdasarkan visi dan misi CSR-PTBA, Output dari kegiatan Social Mapping dan Musrenbang,serta alokasi dana Perusahaan disusun Rencana Strategis CSR-PTBA periode 2011-2015 dan RencanaKerja dan Anggaran Tahunan (lampiran H.3.a.). Sebagai upaya pengelolaan risiko sosial dan untukmendapatkan umpan balik, kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan PTBA secara periodik,pemantauan sosial ekonomi dan budaya dilakukan secara independen oleh Universitas Bengkulu.

ADISIONALITAS

1. PROGRAM €DESA GEMILANG• PELAKAT , Kepedulian Desa terpencil di wilayahKabupaten Muara Enim. Sebelum PTBA masuk melalui program Teranglah Desaku-pembangunan PLTMH, yang belum tersedia jaringan listrik PLN. Kerjasama dengan AL Azharserta partisipasi aktif masyarakat, PTBA berhasil membangun PLTMH dan dilanjutkan dalamprogram Desa Gemilang, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat desa setara dengan desamaju lainnya. Desa Pelakat, sebenarnya tidak termasuk wilayah Desa/Kelurahan sekitar PTBA.Atas kepedulian PTBA terhadap masyarakat terpencil maka program ini dilaksanakan.Sebagai upaya peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim tingkat lokal sertamemberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, Desa Pelakat telahdilakukan verifikasi oleh KLH di tahun 2014 sebagai program kampung iklim untuk kategoriperlindungan sumber mata air dan pemanfaatan energi baru-terbarukan (EBT).

2. PROGRAM €BUKIT ASAM PEDULI LAPAS €, Pelaksanaan program pelatihan tidak padaumumnya bagi warga binaan LAPAS Kls.IIB Muara Enim, hasil inovasi yang dilakukan PTBA.Belum pernah ada perusahaan lain melakukan kerjasama dengan KEMENKUMHAM untukpelatihan warga binaan Lapas. Jenis Pelatihan: ESQ, budidaya itik, ikan lele, kambing etawa,hortikultura dan bokhasi.Dalam aturan pelaksanaan CSR, sasaran yang diwajibkan bagi masyarakat umum disekitarperusahaan. Namun PTBA memandang penting masyarakat di Lembaga Pemasyarakatan karenamereka juga berhak untuk mendapatkan kesempatan berubah menjadi lebih baik.

Page 25: PENGANTAR - proper.menlh.go.idproper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053104DRKPL 2014 Bukit Asam... · panduan operasional selaras dengan Visi ... PTBA beroperasi dengan prinsip

Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan 2014

PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. 23Visioner, Integrity, Innovative, Professional, Cost And Environment Conscious

*) dalam juta rupiah

2009 2010 2011 2012 20132014 (s/dJuli 2014)

1 Program Kemitraan 17.318 67.832 98.845 125.789 41.700 13.4122 Program Bina Lingkungan 12.250 25.687 45.715 86.712 38.170 22.8523 Program Bina Wilayah 38.388 22.485 74.086 83.254 75.800 22.330

67.956 116.004 218.646 295.755 155.670 58.594

Bidang ProgramNoTahun Pelaksanaan

Jumlah

Gambar 9.2 Kegiatan pembinaan warga LAPAS Kelas II B Muara Enim

Tantangan yang dihadapi dalam pembinaan warga lembaga pemasyarakatan (LAPAS) adalahterbatasnya lembaga/profesional dalam pembinaan warga lapas. Solusinya adalah PTBAmemberdayakan mitra binaan sebagai tenaga pembina (mentor). Creating value sharing yang adawarga LAPAS menjadi terampil mengelola budidaya ikan lele, itik pedaging, hortikultura danlain lain, sementara mitra binaan PTBA menjadi entrepreneur lokal yang berhubungan bisnisdengan PTBA sehingga program berjalan secara konsisten dan berkelanjutan sejak tahun 2013.

3. PROGRAM €AYO SEKOLAH•, Program Ayo Sekolah dalam rangka berpartisipasimensukseskan program pencapaian MDGs 2 (Mencapai pendidikan dasar untuk semua)prioritas keluarga miskin nyaris putus sekolah wajib belajar 12 tahun s/d tahun 2014 yang telahterselamatkan sebanyak 4.429 siswa dan terserap melalui Program BIDIKSIBA ke UNSRI,POLSRI IPB dan Perguan tinggi lainnya telah mencapai 99 mahasiswa. Penyaringan siswadilaksanakan melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah sekitar perusahaan.

Target tahun 2015 di sekitar operasional PTBA,tidak ada lagi siswa putus sekolah dengan alasankarena biaya dan peningkatan jumlah lulusan S1mencapai 20%.

INOVASI: €MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)•Program Musrenbangmerupakan salah satu bentukinovasi dalam hal metodeperencanaan implementasiprogram pembangunan danpemberdayaan masyarakatdengan melibatkan secara langsung masyarakat dan pemerintahan daerah. Program Musrenbang merupakanpembangunan infrastruktur Pemerintahan Daerhan Kabupaten/Kota yang belum terakomodir oleh dana APBDatau sumber dana lainnya dan pelaksanaannya dilakukan oleh PTBA dengan menggunakan dana CSR.Program Musrenbang yang dilaksanakan mulai dari tahun 2012 terdiri dari 166 item perkerjaan dan untukpelaksanaan di tahun 2013 terdiri dari 221 kegiatan.

HASIL DAN DANA KEGIATAN CSR: Kebijakan pelaksanaan CSR PTBA meliputi Program Kemitraandan Bina Lingkungan serta Bina Wilayah, dengan realisasi biaya selama 5 tahun sebagai berikut:

Keberhasilan CSR dapat dilihat dari tabel berikut,kenaikan penggunaan anggaran Tahun 2009-2012.Dengan keberhasilan program sebelumnya makaTahun 2013 anggaran CSR mejadi lebih terfokuspada program prioritas.