6 Kiki

download 6 Kiki

of 10

Transcript of 6 Kiki

  • 7/24/2019 6 Kiki

    1/10

    Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 45-54 Artikel VII

    45

    FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI

    EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BULILIKECAMATAN PALU SELATAN

    1)Kik i Rizky Suci Maesyara Umar

    1)Bagian Gizi FKM Unismuh Palu

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,laktosa dan garam-garam organik yang desekresi oleh kedua belah payudara ibu,sebagai makanan utama bagi bayi. Tujuan Penelitian Faktor-faktor yangberhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas BuliliKecamatan Palu Selatan.Faktor-faktor tersebut antara lain adalah pekerjaan,peraniklan susu formula dan dukungan keluarga. Metode Penelitian : Jenis penelitiananalitik dengan pendekatan Ccross Sectional Study. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh ibu yang memiliki anak bayi berusia 12 bulan Sampel berjumlah 96bayi diambil dari teknik pengambilan sampling yaitu penentuan sampel yangberdasarkan kebetulan bertemu degan peneliti dan sesuai dijadikan sumber data makaakan dijadikan sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisUnivariat dan analisis Bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Adahubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif padabayi 0-6 bulan dengan P value = 0,006 (P < 0,05) atau Ho ditolak. Ada hubungan yang

    bermakna antara peran iklan susu formula dengan pemberian ASI Eksklusif padabayi 0-6 bulan dengan P value = 0,000 (P < 0,05) atau Ho ditolak.Ada hubungan yangbermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6bulan dengan P value=0.002 (P < 0,05) atau Ho ditolak. Kesimpulan : Ada hubunganpada faktor-faktor pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Puskesmas Bulili.Saran :Kepada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan lagi penyuluhan padaASI Eksklusif ,Kalau bisa tiap melakukan posyando dengan mempersiapkan salah satupetugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang anaknyaselaesai di imunisasi

    Daftar Pustaka : 11 buku (2002-2013)

    Kata Kunci : Pekerjaan,Peran Iklan Susu Formula, Dukungan Keluarga, ASI Eksklusif

    PENDAHULUAN

    Air susu Ibu (ASI) adalah makanan

    terbaik bayi pada awal usia kehidupan,

    hal ini tidak hanya karena ASI

    mengandung cukup zat gizitetapi karena

    ASI mengandung zat imunologik yang

    melindungi bayi dari infeksi. Praktekmenyusui dinegara berkembang telah

    berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta

    bayi pertahun, atas dasar tersebut WHO

    merekomendasikan hanya untuk

    memberikan ASI sampai bayi berusia

    sampai 6 bulan (Amirudin, 2010).

    Mengacu pada Peraturan Menteri

    Kesehatan (Permenkes) No. 450/2004,

    bayi harus diberi ASI saja hingga usiaenam bulan (Permenkes, 2006).

  • 7/24/2019 6 Kiki

    2/10

    Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 45-54 Artikel VII

    46

    Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi

    lemak dalam larutan protein, laktosa dan

    garam-garam organik yang desekresi

    oleh kedua belah payudara ibu, sebagai

    makanan utama bagi bayi. ASI bukan

    minuman, namun ASI merupakan satu-

    satunya makanan tunggal paling

    sempurna bagi bayi hingga berusia 6

    bulan. ASI cukup mengandung seluruh

    zat gizi yang dibutuhkan bayi. Secara

    alamiah ASI dibekali enzim pencernasusu sehingga organ pencernaan bayi

    mudah mencerna dan menyerap gizi

    ASI. Sistim pencernaan bayi usia dini

    belum memiliki cukup enzim pencerna

    makanan, oleh karena itu berikan pada

    bayi ASI saja hingga usia 6 bulan, tanpa

    tambahan minuman atau makanan

    apapun (Arief, 2009).

    Target Millennium Development Goals

    (MDGS) ke-4 adalah menurunkan angkakematian bayi dan balita menjadi 2/3

    dalam kurun waktu 1990-2015.

    Penyebab utama kematian bayi dan

    balita adalah diare dan pneumonia dan

    lebih dari 50% kematian balita didasari

    oleh kurang gizi. Pemberian ASI secara

    eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan

    sampai usia 2 tahun disamping

    pemberian Makanan Pendamping ASI

    (MP ASI) secara adekuat terbuktimerupakan salah satu intervensi efektif

    dapat menurunkan Angka Kematian Bayi

    (AKB) (Sitaresmi, 2010).

    Undang-undang Nomor 36 tahun 2009

    tentang kesehatan telah mengamanatkan

    kepada pemerintah dalam menjamin

    pemenuhan hak bayi yang menyatakan

    bahwa :

    1. Setiap bayi berhak mendapatkan Air

    Susu Ibu Eksklusif sejak di lahirkan

    selama 6 ( enam) bulan, kecuali atas

    indikasi medis.2. Selama pemberian Air Susu Ibu ,

    pihak keluarga , pemerintah daerah ,dan masyarakat harus mendukungibu bayi secara penuh denganpenyedian waktu dan fasilitaskhusus.

    3. Penyedian fasilitas khusus diadakandi tempat kerja dan tempat saranaumum .

    4. Pemerintah bertanggung jawab

    menetapkan kebijakan dalam rangkamenjamin hak bayi untukmendapatkan air susu ibu secaraeksklusif

    5. Ketentuan lebih lanjut telah diaturmelalui perarturan pemerintah No.33tahun 2012 tentang pemberian AirSusu Ibu Eksklusif

    Sebagai amanah UU No.36 tahun 2009pada bulan maret 2012 telah ditetapkandan di undangkan PP NO.33 Tahun 2012

    tentang pemberian Asi Eksklusif yangmengatur tentang ASI Eksklusif , InisiasiMenyusui Dini (IMD) , Pendonor ASI,Pengaturan Penggunaan Susu formulabayi dan produk bayi lainnya, Pengaturanbantuan produsen atau distributor susuformula bayi, Pengaturan tempat kerjadan tempat sarana umum dalammendukung program ASI Eksklusifdengan berpedoman pada 10 LMKMserta sanksi administrasif.(Kemmenkes

    RI,2013)Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1

    1,5 juta bayi di dunia meninggal karena

    tidak diberi ASI secara Eksklusif kepada

    sang buah hati. Sayangnya, masih

    banyak ibu yang kurang memahami

    manfaat pentingnya pemberian ASI untuk

    sang buah hati, ASI eksklusif sangat

    penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan

    karena semua kandungan gizi ada pada

    ASI yang sangat berguna. (WHO, 2010).

  • 7/24/2019 6 Kiki

    3/10

    Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 45-54 Artikel VII

    47

    Secara nasional cakupan pemberian Air

    Susu Ibu (ASI) Eksklusif 06 bulan di

    Indonesia berfluktuasi dalam tiga tahun

    terakhir, menurun dari 62,2% tahun 2010

    menjadi 56,2% pada tahun 2011 dan

    sedikit meningkat pada tahun 2012

    menjadi 61,3%. Berdasarkan hasil

    survey sosial ekonomi nasional

    (Susenas) Tahun 2012 di Indonesia

    sebesar 61,3 % persentase meningkat di

    Tahun 2013 berdasarkan data terakhircakupan pemberian ASI Eksklusif (0-6

    bulan) di Indonesia sebesar 61,5 %

    (Suksernas, 2013).

    Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6

    bulan menurut Provinsi di Indonesia

    Tahun 2013 untuk provinsi Sulawesi

    Tengah sebesar 38,6 % (Dinkes Prov

    Palu, 2013). Dan cakupan pemberian

    ASI Eksklusif 0-6 bulan untuk wilayah

    Kota Palu sebesar 52,03 % , data inimasih jauh dari target pemerintah yaitu

    minimal 80% cakupan pemberian ASI

    secara eksklusif dan Menurut laporan

    tahunan 2013 seluruh puskesmas yang

    ada di kota palu cakupan pemberian ASI

    eksklusif dari puskesmas Pantoloan

    75,27%, Tawaeli 29,49%, Mamboro

    76,44%, Talise 66,86%, Singgani

    61,88%, Kamonji 45,98%, Sangurara

    61,54%, Tipo 71,26, Kawatuna 41,53%,Birobuli 50,77%, Mabelopura 31,30%,

    Bulili 19,02%. (Dinkes Kota palu, 2013).

    Berdasarkan data tersebut maka penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian

    tentang faktor-faktor yang berhubungan

    dengan pemberian ASI eksklusif pada

    bayi 0-6 bulan di puskesmas buluili

    kecamatan Palu Selatan.

    BAHAN DAN METODE

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian

    analitik dengan pendekatan Cross

    Sectional Study, yaitu dimana data yang

    menyangkut data variabel independen

    dan variabel dependen akan

    dikumpulkan dalam waktu yang

    bersamaan (Notoatmodjo, 2010).Lokasi

    penelitian dilaksanakan di Puskesmas

    Bulili Kecamatan Palu Selatan Kota Palu.

    Waktu pelaksanaan penelitian pada

    bulan April Tahun 2015.Populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh ibu yang

    memiliki anak bayi berusia 6- 12 bulan

    yang pada saat berkunjung di

    Puskesmas Bulili. Jumlah sampel

    sebanyak 96 responden diperoleh dari

    teknik estimasi proporsi beradasarkan

    jumlah kunjungan bayi diatas 6-12 bulan

    di Puskesmas Bulili pada tahun 2014.

    HASIL1. Analisis Univariat

    Analisis ini dilakukan untukmengetahui frekuensi distribusimasing-masing Variabel Independent(Pekerjaan, Peran Iklan SusuFormula, Dukungan Keluarga)Variabel Dependent ( Pemberian ASIEksklusif )

    2. Analisis BivariatAnalisis bivariat dilakukan untukmelihat hubungan antara masing-masing variabel independen(Pekerjaan, Peran Iklan SusuFormula, Dukungan Keluarga) danVariabel Dependen (Pemberian ASIEksklusif). Uji yang digunakan adalahUji Chi Square, dengan nilaikemaknaan 0,05 dengan tingkatkepercayaan 95%.

  • 7/24/2019 6 Kiki

    4/10

    Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 45-54 Artikel VII

    48

    Hubungan Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif

    Tabel 1Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Pekerjaan denganPemberian ASI Eksklusi f pada bayi 0-6 bulan yang di Puskesmas

    Bul ili Kec. Palu Selatan

    Pekerjaan

    Pemberian ASI Eksklusi f

    Total PValue

    OR95%CI

    Tidak ASIEkskusif

    ASI Eksklusif

    f % f % f %

    Bekerja 42 73,7 15 26,3 57 100

    0,006 3,624Tidak

    Bekerja17 43,6 22 26,4 39 100

    Total 59 61,5 37 38,5 96 100

    Sumber : Data Primer 2015

    Pada tabel 1 menunjukkan bahwa total

    keseluruhan responden adalah 96bayi.Dari 57 responden yang memilikipekerjaan bekerja sebanyak 42responden (73,7%) tidak ASI Eksklusifdan 15 responden (26,3%) ASIEksklusif.Kemudian dari 39 responden,yang tidak bekerja sebanyak 17responden (43,6%) tidak ASIEksklusif,sebanyak 22 responden(26,4%) ASI Eksklusif.

    Hasil uji statistik dengan menggunakan

    Chi-Square diperoleh nilai P = 0,006 (P