59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx
-
Upload
fatha-rani-sepa -
Category
Documents
-
view
62 -
download
2
description
Transcript of 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx
![Page 1: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa kurun waktu terakhir, masalah kesehatan mendapat
sorotan yang serius dari berbagai elemen masyarakat. Seiring dengan
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, antusias masyarakat terhadap
kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah membuka mata bahwa kesehatan
merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan mutu hidup mereka
nantinya. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam
memberikan pelayanan sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukan
adanya sumber daya kesehetan yang siap terjun ke lapangan, megelola masalah
kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi dalam peningkatan
kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Padang, khususnya jurusan Kebidanan melakukan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas dengan pusat kegiatan di Jorong oto
Tinggi dari tanggal 1 s/d 31 Maret 2011.
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu
dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang
Tahun Ajaran 2010/2011 yang menyeluruh sepanjang daur kehidupan wanita,
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan
masyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu mengenal masalah,
menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif dalam pemecahan
masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan
keahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang ada di
masyarakat.
Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat mencapai
tujuan pendidikan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang secara
maksimal sehingga outputnya dapat berperan di berbagai sektor kesehatan
masyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
Peningkatan pelaksanaan program kesehatan masyarakat menuntut
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan
1
![Page 2: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/2.jpg)
penyebab terjadinya masalah serta alternatif cara pemecahan masalah, yaitu
Perencanaan, Pengolahan Teknis, dan Administrasi serta Penilaian Program di
Tingkat Jorong.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan
komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan
budaya setempat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas di
lapangan mahasiswa dapat:
1. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan
2. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah
3. Mampu mengadakan Musyawarah Mayarakat Jorong (MMJ) yang
menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah (POA)
4. Mampu menggerakkan upaya KIA di wilayah praktek
5. Mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan komunitas
6. Mampu melaksanakan kunjungan rumah pada kasus kebidanan dan
neonatal
7. Mampu melaksanakan ANC di komunitas
8. Mampu melaksanakan upaya promotif dan prventif pada wanita
selama daur kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan menopause)
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1) Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara nyata
di wilayah PKL.
2) Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL
serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan
dengan KIA / KB
3) Dapat
2
![Page 3: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/3.jpg)
4) bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi
masalah kesehatan di tingkat Jorong
1.3.2 Bagi Pemerintahan
Dengan adanya PKL Kebidanan Komunitas diharapkan hasil temuan
yang ada di lokasi PKL Kebidanan Komunitas dijadikan masukan bagi
pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan
datang.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan
termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.
1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas
di masyarakat yang akan datang.
3
![Page 4: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH
2.1 Gambaran Geografi
Keadaan geografi Jorong Koto Tinggi mempunyai batas sebagai berikut :
Sebelah utara : Jorong Baso
Sebelah selatan : Jorong Kubang Pipik
Sebelah timur : Jorong Batu Taba
Sebelah barat : Jorong Sungai Sariak
2.2 Gambaran Demografi
Jorong Koto Tinggi mempunyai penduduk sebanyak 869 jiwa dengan jumlah
KK sebanyak 254 KK. Dan terdiri dari 106 KK PUS, terdiri dari 218 jiwa laki-
laki dan 243 jiwa perempuan.
Jenis mata pencaharian penduduk :
1) Petani : 45
2) Pekerja buruh kasar : 8
3) Pengrajin : 4
4) Pedagang : 20
5) Pegawai negri : 16
6) Swasta : 54
7) Tenaga usaha jasa : 16
8) Dan lain-lain : 4
2.3 Gambaran , Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum
Jorong Koto Tinggi mempunyai :
1) Sarana pendidikan : TK 1 buah
2) Sarana ibadah : Mesjid/mushala 2 buah
3) Sarana kesehatan : Posyandu 2 buah
4
![Page 5: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
3.1 Hasil Analiasis Masalah
I. KEPENDUDUKAN
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Kelompok UmurLaki-laki Perempuan
Jumlah % KETJml % Jml %
1. 0 – 11 bulan 7 1,5 8 1,7 15 3,2
2. 1 – 4 tahun 19 4,1 22 4,8 40 8,9
3. 5 – 14 tahun 46 10 59 12,8 105 22,8
4. 15 – 49 tahun 122 26,4 136 29,4 258 55,8
5. 50 – 59 tahun 18 3,9 7 1,5 25 5,4
6. Lebih dari 60 tahun 6 1,3 12 2,6 18 3,9
J u m l a h 218 47,2 243 52,8 462 100
Beradasarkan tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
(55,8%) penduduk berumur 15-49 tahun.
II. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Diatas Usia
4 Tahun di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
N
oTingkat Pendidikan
Laki-laki PerempuanJumlah % KET
Jml % Jml %
1. Belum tamat SD 48 12,1 58 14,6 106 26,7
2. Tamat SD / sederajat 40 10,1 73 18,4 113 28,5
3. Tamat SMP / sederajat 33 8,3 36 9,1 69 17,4
4. Tamat SMU / sederajat 49 12,3 37 9,3 86 21,6
5. Perguruan Tinggi 7 1,8 16 4,0 23 5,8
J u m l a h 177 44,6 220 55,4 397 100
Beradasarkan tabel 3.2 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
penduduk terbanyak adalah tamat SD atau sederajat yaitu 113 orang (28,5%)
5
![Page 6: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/6.jpg)
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (15 tahun keatas) di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Pekerjaan Jumlah % KET
1. Petani 45 26,92. Nelayan 0 03. Peternak 0 04. Berburu 0 05. Pekerja Buruh Kasar 8 4,86. Pengrajin 4 2,47. Pedagang 20 128. Pegawai Negeri 16 9,69. Swasta 54 32,310. Pensiunan 0 011. Tenaga Usaha Jasa 16 9,612 Dan Lain-lain 4 2,4
J u m l a h 167 100
Beradasarkan tabel 3.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk
terbanyak adalah swasta yaitu 54 orang (32,3%)
Data Penduduk
Sasaran Program Kesehatan
1. Jumlah Ibu Hamil : 4 orang
2. Jumlah Ibu Nifas : 3 orang
3. Jumlah Ibu Meneteki : 12 orang
4. Jumlah Bayi : 15 orang
5. Jumlah Balita : 41 orang
6. Jumlah P U S : 106 orang
7. Jumlah W U S : 51 orang
8. Jumlah Akseptor Aktif : 47 orang
9. Jumlah Anak SD Kelas I : 13 orang -DT
10. Jumlah Anak Wanita Kelas VI : 10 orang - TT
11. Jumlah Manula ( Pria / Wanita 49 Tahun Keatas ): 42 orang
6
![Page 7: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/7.jpg)
Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program
Kesehatan tertinggi adalah PUS yaitu 106 orang
III. STATUS KESEHATAN KELUARGA
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit Yang Diderita Keluarga Pada Saat
Survey dan Dalam 1 Tahun Terakhir di Jorong Koto Tinggi
Nagari koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis PenyakitPada Saat Survey
Dalam 1 Tahun
Terakhir
Jumlah % Jumlah %
1 Rematik 5 1,1 3 0,6
2 Asma 0 0 5 1,1
3 ISPA 11 2,4 44 9,5
4 Hepatitis 0 0 1 0,2
5 Campak 0 0 1 0,2
6 Anemia 1 0,2 2 0,4
7 Stroke 1 0,2 0 0
8 Penyakit Kulit 1 0,2 0 0
9 Demam 4 0,9 10 2,2
10 Hipertensi 0 0 1 0,2
11 Diare 2 0,4 4 0,9
12 Magh 3 0,6 5 1,1
13 Radang Paru 0 0 1 0,2
14 Sakit Gigi 0 0 1 0,2
16 Asam Urat 1 0,2 1 0,2
*) Jenis Penyakit Disesuaikan Dengan Keadaan Yang Ditemui
Beradasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbayak
adalah ISPA yaitu 11,9%
IV. KEMATIAN
7
![Page 8: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/8.jpg)
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut
Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
NoKelompok
UmurPopulasi
Jumlah Yang
Meninggal%
1. 0 – 11 bulan 15 0 02. 1 – 4 tahun 41 0 03. 5 – 14 tahun 105 0 04. 15 – 49 tahun 258 0 05. 50 – 59 tahun 25 0 06. Lebih dari 60
tahun18 1 0,2
J u m l a h 462 1 0,2
Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang
(0,2%) yang meninggal pada kelompok umur >60 tahun
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir
Menurut Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi
Nagari koto Tinggi Tahun 2011
N
o
Kelompok
UmurDiare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %
1. 0 – 11
bulan2. 1 – 4 tahun
3. 5 – 14
tahun4. 15 – 49
tahun5. 50 – 59
tahun6. > 60 tahun 1 0,2
J u m l a h 1 0,2
Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu
tahun terakir adalah penyakit kronis.
8
![Page 9: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/9.jpg)
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kelahiran Mati
1 15 Orang -
Beradasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelahiran
hidup dalam satu tahun terakir adalah 15 orang.
V. DATA KESEHATAN KELUARGA
A. IBU HAMIL
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Diri Sesuai
Dengan Umur Kehamilan di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Kelompok umur
Jumlah Pemeriksaan
KeteranganLengkap
Tidak
Lengkap
1 Triwulan – I 3
2 Triwulan – II
3 Triwulan – III 1
Jumlah 4
Beradasarkan tabel 3.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu
hamil (4 orang) melakukan pemeriksaan lengkap
Keterangan
Triwulan – I : 1 kali
Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7 T
9
![Page 10: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/10.jpg)
Triwulan – III : 2 kali
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Tempat Jumlah % Keterangan
1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50
2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50
3 Polindes 0 0
4 Posyandu 0 0
5 Dukun terlatih 0 0
6 Dukun tak terlatih 0 0
Jumlah 3 100
Beradasarkan tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% tempat
pemerikasaan kehamilan adalah ke tenaga kesehatan.
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS
Yang Telah Mendapat Imunisasi TT di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Ibu HamilPopulas
i
Buku
JICA /
KMS
% TT.1 % TT.2 % FE %
1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 50
2. Triwulan II - - - - - - - -
3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 50
Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100
Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu
hamil (50%) tidak memiliki buku JICA.
10
![Page 11: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/11.jpg)
B. IBU BERSALIN
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Penolong Jumlah % Keterangan
1. Dokter 2 13,3
2. Bidan 13 86,7
3. Perawat 0 0
4. Dukun Terlatih 0 0
5. Dukun Tak Terlatih 0 0
6. Dan Lain-Lain 0 0
Jumlah 15 100
Beradasarkan tabel 3.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
penolong persalinan adalah bidan (86,7%).
C. IBU NIFAS DAN NEONATUS
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas
Sesuai Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah melakukan kontak dengan tenaga kesehatan
11
![Page 12: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/12.jpg)
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai
Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1. 2 – 6 jam 0 0 0
2. 2 – 6 Hari 0 0 0
3. 2 – 6 Minggu 3 3 100
Jumlah 3 3 100
Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas
telah mendapatkan Vitamin A.
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan
1 ASI Ekslusif 26 26 56,5
2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5
Jumlah 46 46 100
Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak
memberikan ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus
Sesuai Dengan Periode Neonatus di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Periode Populasi Jumlah %
1 1 – 7 Hari 0 0 0
2 8 – 28 Hari 1 1 100
12
![Page 13: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/13.jpg)
Jumlah 1 1 100
Beradasarkan tabel 3.15 di atas dapat disimpulkan bahwa 100%
neonatus telah kontak dengan Nakes.
D. KELUARGA BERENCANA
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Akseptor Menurut Golongan, Umur, PUS, dan
Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan PopulasiAkseptor Jenis Akseptor Kontrasepsi
Jml % Pil IUD Suntik Kondom Implan Dll
1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 02 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 03 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0
Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0
Beradasarkan tabel 3.16 di atas dapat disimpulkan bahwa akseptor terbanyak
berada pada rentang umur 21-35 tahun yaitu 35 orang (33%)
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Alasan Jumlah %
1 Ingin Tambah Anak 11 21,62 Tidak Izin Suami 0 03 Dan lain-lain 40 78,4
Jumlah 51 100
Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak
akseptor terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok)
yaitu 78,4%
E. BAYI
13
![Page 14: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/14.jpg)
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Berat Badan Populasi Jumlah %1 < 2.500 gr 0 0 02 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,33 > 4.000 gr 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan
BBL berada pada rentang 2500 – 4000 gr.
Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Keadaan BBL Populasi Jumlah %
1 Menangis 14 14 93,3
2 Tidak menangis 1 1 6,7
Jumlah 15 15 100
Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi
lahir tidak menangis.
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi
BCG Dan Campak di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
NoImunisasi Golongan
Umur
BCG Campak
Populasi Sudah % Populasi Sudah %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0
3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40
14
![Page 15: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/15.jpg)
Jumlah 15 15 100 15 2 40
Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah
mendapat imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi
campak, karena umur bayi yang belum cukup.
Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
NoImunisasi Golongan
Umur
Populas
i
DPT
I % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0
2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80
3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).
Tabel 3.22
Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
NoImunisasi
Golongan
Umur
PopulasiPOLIO
I % II % III % IV %
1 0 – 3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 02 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 803 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi polio (93,3%)
15
![Page 16: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/16.jpg)
Tabel 3.23
Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Imunisasi Golongan
Umur
Populasi Hepatitis BI % II % III %
1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 02 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 803 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80
Jumlah 15 12 80 10 66,7 8 53,3
Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi
telah mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)
F. BALITA
Tabel 3.24
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan
1 0 – 11 Bulan 15 15
2 1 Tahun 10 9
3 2 Tahun 12 10
4 3 Tahun 9 6
5 4 Tahun 10 7
Jumlah 56 47
Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita,
terdapat 9 orang (19%) yang tidak ditimbang.
Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Polpulasi
Status Gizi
Baik Sedang Jelek
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0
16
![Page 17: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/17.jpg)
2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0
3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0
4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0
5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0
Jumlah 56 51 91 5 9 0 0
Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (12,7%)
balita usia 2 tahun dengan status gizi sedang
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan
Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Diare %
1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6
2 1 Tahun 10 1 1,7
3 2 Tahun 12 2 3,6
4 3 Tahun 9 0 0
5 4 Tahun 10 0 0
Jumlah 56 5 8,9
Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi
terdapat 2 orang (3,6%) yang menderita diare
Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare
1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tempat berobat Jumlah %
1 RS/Puskesmas 1 202 Pustu/Polindes 2 403 Posyandu 2 404 Mandiri 0 05 Tidak Berobat 0 0
Jumlah 5 100
17
![Page 18: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/18.jpg)
Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang
diare, 40% berobat di pustu.
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang
Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi
Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Tindakan Jumlah %1 Infus 0 02 Oralit 5 1003 LGG 0 04 Cairan lain 0 05 Obat Modern 0 06 Obat Tradisional 0 07 Dibiarkan saja 0 0
Jumlah 5 100
Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang
diare diobati dengan oralit.
G. ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH
Tabel 3.29
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang
di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan DT TTJumlah %
1 5 – 8 Tahun 49 42 40 - 352 9 – 11 Tahun 33 32 30,4 - 30 153 12 – 14 Tahun 23 21 20 - 19 19
Jumlah 105 95 90,4 - 84 34
Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun
telah ditimbang.
18
![Page 19: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/19.jpg)
VI. KESEHATAN REMAJA
Tabel 3.30
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan
Pendidikan Tentang Kesehatan Reproduksi di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan1 Ya 22 71 -2 Tidak 9 29 -
Jumlah 31 100 -
Berdasarkan Tabel 3.30 dapat disimpulkan bahwa dari 31 remaja 9 orang
(29%) tidak mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi.
VII. KESEHATAN KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE
Tabel 3. 31
Distribusi Frekuensi Kesehatan Reproduksi Ibu Klimakterium &
Menopouse di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Golongan Umur Haid Masih Haid KetYa Tidak % Teratur Tidak %
1 40 – 44 Tahun 6 0 0 5 1 5,2 -2 45 – 49 Tahun 12 3 9,7 7 5 26,3 -3 50 – 54 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -4 55 – 59 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -5 60 – 64 Tahun 1 5 16,1 0 0 0 -
Jumlah 19 12 38,7 12 6 31,5 -
Berdasarkan Tabel 3.31 dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang wanita
klimakterium dan menopouse terdapat 12 orang (38,7%) yang tidak haid.
VIII.KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
19
![Page 20: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/20.jpg)
Tabel 3.32
Distribusi Frekuensi keluarga Menurut Jenis Rumah di Jorong Koto
Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Rumah Jumlah % Keterangan1 Permanen 78 73,6 -2 Semi permanen 18 17 -3 Tidak Pemanen 10 9,4 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78
rumah (73,6%) permanen.
Tabel 3.33
Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan
1 Listrik 105 99,1 -2 Disel 0 0 -3 Lampu Tempel 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber
peneragan adalah listrik.
Tabel 3. 34
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan
1 PAM 6 5,6 -2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -6 Sungai 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Tabel di atas menggambarkan 37,7% sumber air minum keluarga adalah
sumur gali tidak pakai cincin.
20
![Page 21: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/21.jpg)
Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan1 Lobang Sampah 7 6,6 -2 Dibakar 87 82,1 -3 Ditimbun 5 4,7 -4 Sembarangan 3 2,8 -5 TPS 4 3,8 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa 82,1% cara pembuangan
sampah keluarga adalah dibakar.
Tabel 3.36
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jumlah % Keterangan
1 Kakus 99 93,4 -2 Kolam 6 5,7 -3 Sembarangan 1 0,9 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.36 dapat disimpulkan bahwa pembuangan tinja
terbanyak adalah kakus, yaitu 93,4%
Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan1 Dialirkan 70 66 -2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -3 Septik Tank 36 34 -4 Ditampung 0 0 -
Jumlah 106 100 -
21
![Page 22: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/22.jpg)
Berdasarkan Tabel 3.37 dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah
terbanyak adalah dialirkan ke got , yaitu sebanyak 66%.
Tabel 3.38
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan
1 0 – 10 Meter 54 51 -2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.38 dapat disimpulkan baahwa dari106 KK, terdapat 54
KK (51%) yang memiliki rumah dengan jarak kandang ternak 0 – 10 meter.
IX. PERAN SERTA MASYARAKAT
Tabel 3.39
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Informasi Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Sumber Informasi Jumlah % Keterangan1 Tahu Sendiri 18 11,3 -2 Petugas Kesehatan 75 47,2 -3 Media Masa 66 41,5 -4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 159 100 -
Berdasarkan Tabel 3.39 dapat disimpulkan bahwa terdapat 47,2% sumber
informasi diperoleh dari tenaga kesehatan.
Tabel 3.40
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Kepemilikan kendaraan Yang
Bisa Dimanfaatkan di Jorong K oto Tinggi
Nagari Koto TinggiTahun 2011
No Jenis Kendaraan Jumlah % Keterangan1 Sepeda 8 8,3 -
22
![Page 23: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/23.jpg)
2 Motor 72 75 -3 Mobil 16 16,7 -4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 96 100 -
Berdasarkan Tabel 3.40 dapat disimpulkan bahwa 75% keluarga memiliki
motor sebagai kendaraan yang bisa dimanfaatkan.
Tabel 3.41
Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan1 Askes 9 30 -2 Jamsostek 8 26,7 -3 Askeskin 9 30 -4 Dan Lain – lain 4 13,3 -
Jumlah 30 100 -
Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga
terbanyak adalah jamsostek, yaitu 26,7%.
Tabel 3.42
Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Dalam Jaringan Sosial di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Jaringan Sosial Jumlah % Keterangan
1 Dana sehat 5 14,3 -2 Ambulan desa 1 2,9 -3 Tabulin 2 5,7 -4 Kumpulan Donor Darah 1 2,9 -5 Dasa Wisma 3 8,6 -6 Posyandu 15 42,8 -7 Dan Lain – lain 8 22,8 -
Jumlah 35 100 -
Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling
banyak diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%
X. PERILAKU / TRADISI MASYARAKAT YANG MERUGIKAN
KESEHATAN23
![Page 24: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/24.jpg)
Tabel 3.43
Distribusi Frekuensi Prilaku/Tradisi Masyarakat Yang Merugikan
Kesehatan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Prilaku/Tradisi Jumlah % Keterangan
1 Merokok 90 19,523
Jumlah 90 19,5
Berdasarkan Tabel 3.43 dapat disimpulkan bahwa 90 orang (19,5%)
masyarakat merokok.
XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA
Tabel 3.44
Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Jorong
Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan1 Suami 91 85,9 -2 Orang Tua 3 2,8 -3 Ibu sendiri 5 4,7 -4 Dan Lain – lain 7 6,6 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91
KK (85,9%) yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.
XII. PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN
24
![Page 25: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/25.jpg)
Tabel 3.45
Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Dalam Penanggulangan
Kegawat daruratan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi
Tahun 2011
No Tindakan Jumlah % Keterangan
1 Ditanggulangi Sendiri 9 8,5 -2 Memberitahu Masyarakat 0 0 -3 Dibawa Ke Petugas Kesehatan 97 91,5 -4 Dan Lain – lain 0 0 -
Jumlah 106 100 -
Berdasarkan Tabel 3.45 dapat disimpulkan bahwa tindakan terbanyak yang
dilakukan dalam penaggulangan kegawat daruratan adalah dibawa ke petugas
kesehatan, yaitu 91,5%.
XIII.SARANA YANG ADA DI MASYARAKAT
Tabel 3.46
Distribusi Frekuensi Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Masyarakat di
Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011
No Fasilitas Jumlah % Keterangan
1 Puskesmas 0 0 -2 Dokter/Bidan Praktek 0 0 -3 Polindes 0 0 -4 Posyandu 2 100 -5 Dukun Terlatih 0 0 -6 Dukun Tak Terlatih 0 0 -
Jumlah 2 100 -
Berdasarkan Tabel 3.46 dapat disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan fasilitas
kesehatan yang terdapat di jorong koto tinggi adalah posyandu.
25
![Page 26: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/26.jpg)
Tabel 3.47
Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Jorong Koto Tinggi Nagari
Koto Tinggi Tahun 2011
No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan
1 SARANA PENDIDIKAN TK SD SLTP SLTA Akademi/PT Pesantren
1 33,3
2 Sarana Ibadah Mesjid/Mushalla Gereja Pura Wihara
266,7
3 Sarana Olahraga Lapangan Bola Lapangan Volly Lapangan badminton Lapangan Takraw Dan Lain -lain
Jumlah 3 100
Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1
mesjid serta 1 mushola di jorong koto tinggi.
Tabel 3.48
Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1
bulan terakir
No Jenis SDM Jumlah % Keterangan
1 Dokter Spesialis 0 0 -2 Dokter Umum 0 0 -3 Dokter Gigi 0 0 -4 Bidan 1 100 -5 Perawat 0 0 -6 Dan Lain –lain 0 0 -
Jumlah 1 100 -
26
![Page 27: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/27.jpg)
Berdasarkan Tabel 3.48 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 bidan di
Jorong Koto Tinggi
3.2 Daftar Masalah
Dari hasil pengolahan data didapatkan masalah-masalah kesehatan yaitu :
1) PUS yang tidak akseptor
Dari 106 PUS, yang tidak akseptor 55 orang (48,1 %)
2) Ibu hamil yang tidak punya buku jica
Dari 4 orang Ibu hamil, yang tidak punya buku jica 2 orang (50 %)
3) Balita diare 1 bulan terakhir
Dari 56 orang, yang diare 1 bulan terakhir 5 orang (8,9 %)
4) Ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif
Dari 46 populasi, yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak20
orang (43,5 %)
5) BBL yang tidak menangis
Dari 15 bayi, yang tidak menangis 1 bayi (6,7 %)
6) Anak usia 5-14 tahun tidak ditimbang
Dari 105 orang, yang tidak ditimbang 10 orang (9,5%)
7) Balita yang tidak ditimbang 1 bulan terakir
Dari 56 orang, yang tidak ditimbang orang 9 orang (16%)
8) Jarak kandang ternak 0-10 meter
Dari 106 KK, yang jarak kandang ternak 0-10 meter 54 KK (50,9 %)
9) Pembuangan limbah dialirkan
Dari 106 KK, yang pembuangan limbahnya dialirkan ke got sebanyak 70
KK (66%)
10) Remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro
Dari 31 remaja, yang tidak mendapatkan pendidikan kespro sebanyak 9
(29 %)
3.3 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
3.3.1 Prioritas Masalah
Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka
didapatkan prioritas masalah sebagai berikut :
27
![Page 28: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/28.jpg)
1. PUS tidak akseptor ((49,1 %)
2. Ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif (43,5%)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir (16%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)
3.3.2 Analisa Penyebab Masalah
1. PUS Tidak Akseptor
Penyebab : Ingin tambah anak
Tidak izin suami
Tidak cocok / takut efek samping
2. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif
Penyebab : Pendidikan Ibu Balita Rendah (85,2%)
Ibu yang bekerja (27,8)
3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir
Penyebab : Tidak memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (50%)
4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)
Penyebab : Informasi Kesehatan Remaja Yang Kurang (46,7%)
3.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah
No Masalah Alternatif Pemecahan
1 PUS yang tidak akseptorPenyuluhan
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakirPenyuluhan
Posyandu ekstra
4Remaja yang tidak mendapatkan
pendidikan kespro
Penyuluhan
Posyandu Remaja
3.4 Kegiatan Tindakan Terpilh
No Masalah Alternatif Pemecahan
1 PUS yang tidak akseptor Penyuluhan
28
![Page 29: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/29.jpg)
Pemasangan KB Gratis
2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan
3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakirPenyuluhan
Posyandu ekstra
4Remaja yang tidak mendapatkan
pendidikan kespro
Penyuluhan
3.5 Plan Of Action
Untuk memecahkan masalah kesehatan dilaksanakan musyawarah
masyarakat di Jorong Koto Tinggi yang bertujuan agar tersusunnya rencana
pemecahan masalah.
Plan Of Action (POA)
NO.
Prioritas masalah
Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan tempat
Biaya Pelaksana
Penanggung jawab
1. PUS yang tidak akseptor (48,1%)
Penyuluhan
KB Safari
PUS mengerti perlunya KB
PUS Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi
50.000 Mahasiswa
Bu Loli,Siska Oklarita.S,Vivi Ferdiana, Warta Benita Gulo, Tilka Dwi saputri
2. Ibu yang tidak ASI eksklusif (43,5 %)
Penyuluhan
Ibu mengerti Pentingnya ASI esklusif
PUS yang tidak akseptor
Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi
50.000 Mahasiswa
Bu Elin, Fitria Wahyuni, Puji Sutama Putri, Wirya Ningsih, Silfany
3. Balita yang tidak ditimbang dalam 1 bulan terakhir (16%)
Posyandu ekstra
Seluruh balita yang ada melakukan penimbangan berat badan
Balita yang belum ditimbang
Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi
50.000 Mahasiswa
Bu Loli, Susanti Widiastuti, Sucia Ramadhani Samudra, Suci Tri Annisa,Nikmah Febriani
4. Remaja yang tidak mendapatkan pendidikan
Penyuluhan
Remaja mangerti dan mengetahui tentang
Remja di jorong koto tinggi
Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA
50.000 Mahasiswa
Deni. S, Vanny Susila Putri, Rahmah Harlima Persia, Mira Laila
29
![Page 30: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/30.jpg)
kespro (29%)
pendidikan reproduksi
Jorong Koto Tinggi
Febriana, Wiwit Febriani
BAB IV
PELAKSANAN KEGIATAN PEMBINAAN
4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih
Kegiatan yang dilakukan :
1. Kegiatan individu
Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan .
Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:
Penyuluhan tentang KB
Penyuluhan tentanh ASI eksklusif
Penyuluhan tentang Kespro remaja
Penyuluhan tentang PHBS
30
![Page 31: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/31.jpg)
2. Kegiatan kelompok
KB Safari
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : Puskesmas Baso
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Maret 2011
KB safari dihadiri oleh Dokter puskesmas, bidan, perawat, tim dari
BKKBN, dosen pembimbing dan mahasiswa Poltekkes.
Dilakukan pemasangan KB gratis IUD dan Implant pada 7 orang PUS
oleh tim puskesmas dan mahasiswa.
Penyuluhan kelompok
a. Penyuluhan KB
Sasaran : PUS yang tidak akseptor
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang mempunyai balitab. Kaderc. Mahasiswa
Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup
b. Penyuluhan ASI Ekslusif
Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balita
31
![Page 32: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/32.jpg)
b. Kaderc. Mahasiswa
Susunan Acara :a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup
c. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita
Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balitab. Kaderc. Mahasiswa
Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup
d. Posyandu Ekstra
Sasaran : Balita yang belum di timbang
Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi
Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balitab. Kaderc. Mahasiswa
Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup
e. Penyuluhan Kespro Remaja
32
![Page 33: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/33.jpg)
Sasaran : Remaja di jorong Koto Tinggi
Tempat : Rumah Remaja
Hari / Tanggal : Selasa / 22 Maret 2011
Pertemuan dihadiri oleh,a. Remaja jorong Koto Tinggib. Kaderc. Mahasiswa
Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup
4.2 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan
Masalah utama yang kami temukan di lokasi kebidanan komunitas adalah
permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat seperti PUS tidak
akseptor ( 48,1 %), ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif ( 43,5%), balita
tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16% ), dan remaja tidak mempunyai
pendidikan tentang kespro ( 29 %).
Mengingat waktu, tenaga, biaya dan kemampuan yang kami miliki maka
kami melakukan beberapa tindakan non fisik yang terpilih yaitu penyuluhan
tentang KB, Penyuluhan tentang ASI eksklusif, penyuluhan tentang gizi balita
dan penyuluhan tentang Kespro. Selain dari penyuluhan kami juga melakukan
beberapa kegiatan fisik yaitu KB safari dan Posyandu extra.
4.3 Tujuan Kegiatan
4.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaan kegiatan yang telah
dirincikan dalam bidang kebidanan
4.3.2 Tujuam Khusus
Dalam proses perencananan kegiatan diharapkan masyarakat mampu :
Melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi
Meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif33
![Page 34: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/34.jpg)
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita
Meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kespro
4.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan
a. Persiapan materi penyuluhan
b. Persiapan tempat penyuluhan
c. Persiapan posyandu ekstra
d. Membagikan undangan
e. Pelaksanan kegiatan penyuluhan
f. Pelaksanaan posyandu ekstra
4.5 Partisipasi
1. Biaya dan Dana
dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas
memperoleh dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya
kebidanan
2. Tenaga
Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat,
pegawai puskesmas
3. Waktu dan material
Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah
disetujui oleh kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di jorong
koto tinggi.
4. Dukungan politis
Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan
dukungan dari wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.
4.6 Hasil Kegiatan Tindakan Terpilih
a. Penyuluhan KB
PUS khususnya PUS yang tidak akseptor KB yang ikut sebanyak : 26 orang
b. Konseling KB door to door
PUS yang bersedia menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant
sebanyak 3 orang
34
![Page 35: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/35.jpg)
c. KB Safari
PUS yang menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant sebanyak 3
orang
d. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif
Masyarakat khususnya ibu balita di jorong tabek panjang yang hadir
sebanyak : 26 orang
e. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita
Ibu yang mempunyai balita yang hadir sebanyak: 26 orang
f. Posyandu Ekstra
Balita yang hadir dan telah ditimbang sebanyak : 26 orang
g. Penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja
Remaja yang telah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi sebanyak
10 orang
4.7 Faktor Pendukung dan Penghambat
4.7.1 Faktor Pendukung
1. Dinas Kesehatan Kab.Agam , BKKBN dan Puskesmas Baso serta jajaran
secara teknis mendukung baik dalam pelaksanaan PKL Kebidanan
Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi
Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Tahun 2011.
2. Bapak Camat Kab.Agam, Bapak Wali Nagari, Bapak Jorong, Bidan Desa,
Tokoh Masyarakat, Kader Kesehatan dan Pemuda-pemudi berperan aktif
dalam pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan
KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi Kenagarian Koto Tinggi
Kecamatan Baso Tahun 2011.
3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran
mahasiswa jurusan kebidanan yang melaksanakan PKL Kebidanan
Komunitas di Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Koto Tinggi.
35
![Page 36: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/36.jpg)
4. Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Jorong berjalan lancar dan
mengasilkan kesepakatan tindakan yang akan di lakukan selama Kebidanan
Komunitas berlangsung.
4.7.2 Faktor Penghambat
1. Minat masyarakat tinggi tapi masyarakat sibuk dengan pekerjaan masing-
masing sehingga untuk mengumpulkan masyarakat agak susah.
5. Jarak pemukiman antar dusun, sehingga kegiatan intervensi tidak bisa
dilakukan secara merata disetiap dusun atau umpuak di Jorong Koto
Tinggi Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan kebidanan komunitas mahasiswa kebidanan poltekkes
yang berlangsung dari tanggal 1 Maret sampai 31 Maret 2011 di Jorong Koto Tinggi
Kecamatann Baso Kabupaten Agam dapat di ambil kesimpulan bahwa masalah
kesehatan yang ada di jorong Koto Tinggi adalah sebagai berikut :
Masih rendahnya akseptor KB ( 48,1%), ibu yang tidak memberikan ASI
eksklusif ( 43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16%), dan remaja tidak
mempunyai pendidikan tentang kespro ( 29%).
36
![Page 37: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062309/55cf9b23550346d033a4e545/html5/thumbnails/37.jpg)
Setiap masalah yang ditemukan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti
masalah rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh :
Karena Pus ingin tambah anak
PUS takut dengan efek samping alat kontrasepsi
PUS tidak mendapat izin suami
Dari masalah yang ditemukan diatas maka didapatkan alternatif pemecahan
masalah dengan mengadakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi masalah kesehatan yang ada yang ditemukan dalam bentuk POA.
Pelaksanaan tiap program dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan
5.2 Saran
1. Pada Maasyarakat
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik diharapkan
dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan dikembangkan
2. Instansi Pemerintahan
Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral
untul selalu memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam
menngkatkan status kesehatan
3. Instansi Kesehatan
Mohon pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah kami peroleh
sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.
4. Panitia Poltekkes
Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target
yang diharapkan.
37