59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa kurun waktu terakhir, masalah kesehatan mendapat sorotan yang serius dari berbagai elemen masyarakat. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, antusias masyarakat terhadap kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah membuka mata bahwa kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan mutu hidup mereka nantinya. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam memberikan pelayanan sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan. Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukan adanya sumber daya kesehetan yang siap terjun ke lapangan, megelola masalah kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, khususnya jurusan Kebidanan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas dengan pusat kegiatan di Jorong oto Tinggi dari tanggal 1 s/d 31 Maret 2011. Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang Tahun Ajaran 2010/2011 yang menyeluruh sepanjang daur 1

description

laporan

Transcript of 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Page 1: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa kurun waktu terakhir, masalah kesehatan mendapat

sorotan yang serius dari berbagai elemen masyarakat. Seiring dengan

meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, antusias masyarakat terhadap

kesehatan juga meningkat, masyarakat sudah membuka mata bahwa kesehatan

merupakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan mutu hidup mereka

nantinya. Sudah merupakan suatu kewajiban bagi penyelenggara kesehatan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut dan selalu bertindak profesional dalam

memberikan pelayanan sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kesehatan.

Dalam rangka menghasilkan tenaga yang profesional, maka diperlukan

adanya sumber daya kesehetan yang siap terjun ke lapangan, megelola masalah

kesehatan di suatu daerah dan memberikan kontribusi dalam peningkatan

kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, Politeknik Kesehatan

Kemenkes Padang, khususnya jurusan Kebidanan melakukan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas dengan pusat kegiatan di Jorong oto

Tinggi dari tanggal 1 s/d 31 Maret 2011.

Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini merupakan suatu penerapan ilmu

dan teknologi oleh mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang

Tahun Ajaran 2010/2011 yang menyeluruh sepanjang daur kehidupan wanita,

dalam rangka pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan

masyarakat. Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu mengenal masalah,

menemukan prioritas masalah dan merumuskan alternatif dalam pemecahan

masalah. Setelah itu menyusun rencana pemecahan masalah sesuai dengan

keahlian yang dimiliki dengan memperhatikan sumber daya yang ada di

masyarakat.

Kegiatan PKL Kebidanan Komunitas ini, diharapkan dapat mencapai

tujuan pendidikan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang secara

maksimal sehingga outputnya dapat berperan di berbagai sektor kesehatan

masyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.

Peningkatan pelaksanaan program kesehatan masyarakat menuntut

peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan

1

Page 2: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

penyebab terjadinya masalah serta alternatif cara pemecahan masalah, yaitu

Perencanaan, Pengolahan Teknis, dan Administrasi serta Penilaian Program di

Tingkat Jorong.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti PKL Kebidanan Komunitas di lapangan

mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan bermutu dan

komprehensif kepada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan

budaya setempat.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti pratikum asuhan kebidanan komunitas di

lapangan mahasiswa dapat:

1. Mampu mengumpulkan data secara lengkap dan sesuai kebutuhan

2. Mampu melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah

3. Mampu mengadakan Musyawarah Mayarakat Jorong (MMJ) yang

menghasilkan rencana intervensi pemecahan masalah (POA)

4. Mampu menggerakkan upaya KIA di wilayah praktek

5. Mampu membangun jaringan pada pelayanan kebidanan komunitas

6. Mampu melaksanakan kunjungan rumah pada kasus kebidanan dan

neonatal

7. Mampu melaksanakan ANC di komunitas

8. Mampu melaksanakan upaya promotif dan prventif pada wanita

selama daur kehidupan (remaja, pra-nikah, PUS dan menopause)

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1) Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara nyata

di wilayah PKL.

2) Mahasiswa mendapat pengalaman dalam menyelenggarakan PKL

serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangani

masalah kesehatan yang ada di masyarakat yang berhubungan

dengan KIA / KB

3) Dapat

2

Page 3: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

4) bekerjasama dengan institusi terkait dalam rangka mengurangi

masalah kesehatan di tingkat Jorong

1.3.2 Bagi Pemerintahan

Dengan adanya PKL Kebidanan Komunitas diharapkan hasil temuan

yang ada di lokasi PKL Kebidanan Komunitas dijadikan masukan bagi

pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan

datang.

1.3.3 Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan

termotivasi untuk bertindak sesuai perilaku hidup sehat.

1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas

di masyarakat yang akan datang.

3

Page 4: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH

2.1 Gambaran Geografi

Keadaan geografi Jorong Koto Tinggi mempunyai batas sebagai berikut :

Sebelah utara : Jorong Baso

Sebelah selatan : Jorong Kubang Pipik

Sebelah timur : Jorong Batu Taba

Sebelah barat : Jorong Sungai Sariak

2.2 Gambaran Demografi

Jorong Koto Tinggi mempunyai penduduk sebanyak 869 jiwa dengan jumlah

KK sebanyak 254 KK. Dan terdiri dari 106 KK PUS, terdiri dari 218 jiwa laki-

laki dan 243 jiwa perempuan.

Jenis mata pencaharian penduduk :

1) Petani : 45

2) Pekerja buruh kasar : 8

3) Pengrajin : 4

4) Pedagang : 20

5) Pegawai negri : 16

6) Swasta : 54

7) Tenaga usaha jasa : 16

8) Dan lain-lain : 4

2.3 Gambaran , Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum

Jorong Koto Tinggi mempunyai :

1) Sarana pendidikan : TK 1 buah

2) Sarana ibadah : Mesjid/mushala 2 buah

3) Sarana kesehatan : Posyandu 2 buah

4

Page 5: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

BAB III

HASIL PENGUMPULAN DATA

3.1 Hasil Analiasis Masalah

I. KEPENDUDUKAN

Tabel 3.1

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Kelompok UmurLaki-laki Perempuan

Jumlah % KETJml % Jml %

1. 0 – 11 bulan 7 1,5 8 1,7 15 3,2

2. 1 – 4 tahun 19 4,1 22 4,8 40 8,9

3. 5 – 14 tahun 46 10 59 12,8 105 22,8

4. 15 – 49 tahun 122 26,4 136 29,4 258 55,8

5. 50 – 59 tahun 18 3,9 7 1,5 25 5,4

6. Lebih dari 60 tahun 6 1,3 12 2,6 18 3,9

J u m l a h 218 47,2 243 52,8 462 100

Beradasarkan tabel 3.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

(55,8%) penduduk berumur 15-49 tahun.

II. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Tabel 3.2

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Diatas Usia

4 Tahun di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

N

oTingkat Pendidikan

Laki-laki PerempuanJumlah % KET

Jml % Jml %

1. Belum tamat SD 48 12,1 58 14,6 106 26,7

2. Tamat SD / sederajat 40 10,1 73 18,4 113 28,5

3. Tamat SMP / sederajat 33 8,3 36 9,1 69 17,4

4. Tamat SMU / sederajat 49 12,3 37 9,3 86 21,6

5. Perguruan Tinggi 7 1,8 16 4,0 23 5,8

J u m l a h 177 44,6 220 55,4 397 100

Beradasarkan tabel 3.2 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

penduduk terbanyak adalah tamat SD atau sederajat yaitu 113 orang (28,5%)

5

Page 6: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.3

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (15 tahun keatas) di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Pekerjaan Jumlah % KET

1. Petani 45 26,92. Nelayan 0 03. Peternak 0 04. Berburu 0 05. Pekerja Buruh Kasar 8 4,86. Pengrajin 4 2,47. Pedagang 20 128. Pegawai Negeri 16 9,69. Swasta 54 32,310. Pensiunan 0 011. Tenaga Usaha Jasa 16 9,612 Dan Lain-lain 4 2,4

J u m l a h 167 100

Beradasarkan tabel 3.3 di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan penduduk

terbanyak adalah swasta yaitu 54 orang (32,3%)

Data Penduduk

Sasaran Program Kesehatan

1. Jumlah Ibu Hamil : 4 orang

2. Jumlah Ibu Nifas : 3 orang

3. Jumlah Ibu Meneteki : 12 orang

4. Jumlah Bayi : 15 orang

5. Jumlah Balita : 41 orang

6. Jumlah P U S : 106 orang

7. Jumlah W U S : 51 orang

8. Jumlah Akseptor Aktif : 47 orang

9. Jumlah Anak SD Kelas I : 13 orang -DT

10. Jumlah Anak Wanita Kelas VI : 10 orang - TT

11. Jumlah Manula ( Pria / Wanita 49 Tahun Keatas ): 42 orang

6

Page 7: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Beradasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran Program

Kesehatan tertinggi adalah PUS yaitu 106 orang

III. STATUS KESEHATAN KELUARGA

Tabel 3.4

Distribusi Frekuensi Jenis Penyakit Yang Diderita Keluarga Pada Saat

Survey dan Dalam 1 Tahun Terakhir di Jorong Koto Tinggi

Nagari koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis PenyakitPada Saat Survey

Dalam 1 Tahun

Terakhir

Jumlah % Jumlah %

1 Rematik 5 1,1 3 0,6

2 Asma 0 0 5 1,1

3 ISPA 11 2,4 44 9,5

4 Hepatitis 0 0 1 0,2

5 Campak 0 0 1 0,2

6 Anemia 1 0,2 2 0,4

7 Stroke 1 0,2 0 0

8 Penyakit Kulit 1 0,2 0 0

9 Demam 4 0,9 10 2,2

10 Hipertensi 0 0 1 0,2

11 Diare 2 0,4 4 0,9

12 Magh 3 0,6 5 1,1

13 Radang Paru 0 0 1 0,2

14 Sakit Gigi 0 0 1 0,2

16 Asam Urat 1 0,2 1 0,2

*) Jenis Penyakit Disesuaikan Dengan Keadaan Yang Ditemui

Beradasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbayak

adalah ISPA yaitu 11,9%

IV. KEMATIAN

7

Page 8: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.5

Distribusi Frekuensi Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir Menurut

Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

NoKelompok

UmurPopulasi

Jumlah Yang

Meninggal%

1. 0 – 11 bulan 15 0 02. 1 – 4 tahun 41 0 03. 5 – 14 tahun 105 0 04. 15 – 49 tahun 258 0 05. 50 – 59 tahun 25 0 06. Lebih dari 60

tahun18 1 0,2

J u m l a h 462 1 0,2

Beradasarkan tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat satu orang

(0,2%) yang meninggal pada kelompok umur >60 tahun

Tabel 3.6

Distribusi Frekuensi Penyebab Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir

Menurut Golongan Umur di Jorong Koto Tinggi

Nagari koto Tinggi Tahun 2011

N

o

Kelompok

UmurDiare % Kejang % Campak % Kecelakaan % P.Kronis % dll %

1. 0 – 11

bulan2. 1 – 4 tahun

3. 5 – 14

tahun4. 15 – 49

tahun5. 50 – 59

tahun6. > 60 tahun 1 0,2

J u m l a h 1 0,2

Beradasarkan tabel 3.6 di atas dapat disimpulkan penyebab kematian satu

tahun terakir adalah penyakit kronis.

8

Page 9: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.7

Distribusi Frekuensi Kelahiran dan Kematian Dalam 1 Tahun Terakhir di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jumlah Kelahiran Hidup Jumlah Kelahiran Mati

1 15 Orang -

Beradasarkan tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kelahiran

hidup dalam satu tahun terakir adalah 15 orang.

V. DATA KESEHATAN KELUARGA

A. IBU HAMIL

Tabel 3.8

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Memeriksakan Diri Sesuai

Dengan Umur Kehamilan di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Kelompok umur

Jumlah Pemeriksaan

KeteranganLengkap

Tidak

Lengkap

1 Triwulan – I 3

2 Triwulan – II

3 Triwulan – III 1

Jumlah 4

Beradasarkan tabel 3.8 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu

hamil (4 orang) melakukan pemeriksaan lengkap

Keterangan

Triwulan – I : 1 kali

Triwulan – II : 1 kali Sesuai dengan Standart 7 T

9

Page 10: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Triwulan – III : 2 kali

Tabel 3.9

Distribusi Frekuensi Jumlah Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Tempat Jumlah % Keterangan

1 RS / Puskesmas / Pustu 2 50

2 Dokter / Bidan praktek / RB 2 50

3 Polindes 0 0

4 Posyandu 0 0

5 Dukun terlatih 0 0

6 Dukun tak terlatih 0 0

Jumlah 3 100

Beradasarkan tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% tempat

pemerikasaan kehamilan adalah ke tenaga kesehatan.

Tabel 3.10

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Yang Mempunyai Buku JICA & KMS

Yang Telah Mendapat Imunisasi TT di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Ibu HamilPopulas

i

Buku

JICA /

KMS

% TT.1 % TT.2 % FE %

1. Triwulan I 3 1 25 - - - - 3 50

2. Triwulan II - - - - - - - -

3. Triwulan III 1 1 25 1 25 1 50 1 50

Jumlah 4 2 50 1 25 1 5 4 100

Beradasarkan tabel 3.10 di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian ibu

hamil (50%) tidak memiliki buku JICA.

10

Page 11: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

B. IBU BERSALIN

Tabel 3.11

Distribusi Frekuensi Bersalin Menurut Penolong Persalinan 1 Tahun

Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Penolong Jumlah % Keterangan

1. Dokter 2 13,3

2. Bidan 13 86,7

3. Perawat 0 0

4. Dukun Terlatih 0 0

5. Dukun Tak Terlatih 0 0

6. Dan Lain-Lain 0 0

Jumlah 15 100

Beradasarkan tabel 3.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya

penolong persalinan adalah bidan (86,7%).

C. IBU NIFAS DAN NEONATUS

Tabel 3.12

Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Ibu Nifas

Sesuai Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Periode Populasi Jumlah %

1. 2 – 6 jam 0 0 0

2. 2 – 6 Hari 0 0 0

3. 2 – 6 Minggu 3 3 100

Jumlah 3 3 100

Beradasarkan tabel 3.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas

telah melakukan kontak dengan tenaga kesehatan

11

Page 12: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.13

Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Sesuai

Dengan Periode Masa Nifas di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Periode Populasi Jumlah %

1. 2 – 6 jam 0 0 0

2. 2 – 6 Hari 0 0 0

3. 2 – 6 Minggu 3 3 100

Jumlah 3 3 100

Beradasarkan tabel 3.13 di atas dapat disimpulkan bahwa semua ibu nifas

telah mendapatkan Vitamin A.

Tabel 3.14

Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Yang Memberikan ASI Ekslusif di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Populasi Jumlah % Keterangan

1 ASI Ekslusif 26 26 56,5

2 Tidak Ekslusif 20 20 43,5

Jumlah 46 46 100

Beradasarkan tabel 3.14 di atas dapat disimpulkan bahwa Ibu yang tidak

memberikan ASI eksklusif sebanyak 20 orang (43,5%)

Tabel 3.15

Distribusi Frekuensi Kontak Tenaga Kesehatan Terhadap Neonatus

Sesuai Dengan Periode Neonatus di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Periode Populasi Jumlah %

1 1 – 7 Hari 0 0 0

2 8 – 28 Hari 1 1 100

12

Page 13: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Jumlah 1 1 100

Beradasarkan tabel 3.15 di atas dapat disimpulkan bahwa 100%

neonatus telah kontak dengan Nakes.

D. KELUARGA BERENCANA

Tabel 3.16

Distribusi Frekuensi Akseptor Menurut Golongan, Umur, PUS, dan

Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan PopulasiAkseptor Jenis Akseptor Kontrasepsi

Jml % Pil IUD Suntik Kondom Implan Dll

1 15-20 th 1 0 0 0 0 0 0 0 02 21-35 th 58 35 33 5 2 28 0 0 03 36-49 th 47 20 18,9 2 4 13 1 0 0

Jumlah 106 55 51,9 7 6 41 1 0 0

Beradasarkan tabel 3.16 di atas dapat disimpulkan bahwa akseptor terbanyak

berada pada rentang umur 21-35 tahun yaitu 35 orang (33%)

Tabel 3.17

Distribusi Frekuensi Alasan PUS Tidak Akseptor di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Alasan Jumlah %

1 Ingin Tambah Anak 11 21,62 Tidak Izin Suami 0 03 Dan lain-lain 40 78,4

Jumlah 51 100

Beradasarkan tabel 3.17 di atas dapat disimpulkan bahwa alasan PUS tidak

akseptor terbanyak adalah DLL (Tidak ingin, takut efek samping dan tidak cocok)

yaitu 78,4%

E. BAYI

13

Page 14: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.18

Distribusi Frekuensi Berat Badan bayi Baru Lahir 1 Tahun Terakhir di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Berat Badan Populasi Jumlah %1 < 2.500 gr 0 0 02 2.500 – 4.000 gr 14 14 93,33 > 4.000 gr 1 1 6,7

Jumlah 15 15 100

Beradasarkan tabel 3.18 di atas dapat disimpulkan bahwa 93,3% berat badan

BBL berada pada rentang 2500 – 4000 gr.

Tabel 3.19

Distribusi Frekuensi Keadaan Bayi Baru Lahir di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Keadaan BBL Populasi Jumlah %

1 Menangis 14 14 93,3

2 Tidak menangis 1 1 6,7

Jumlah 15 15 100

Beradasarkan tabel 3.19 di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat 6,7% bayi

lahir tidak menangis.

Tabel 3.20

Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi

BCG Dan Campak di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

NoImunisasi Golongan

Umur

BCG Campak

Populasi Sudah % Populasi Sudah %

1 0 – 3 bulan 5 5 100 5 0 0

2 4 – 6 bulan 5 5 100 5 0 0

3 7 – 11 bulan 5 5 100 5 2 40

14

Page 15: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Jumlah 15 15 100 15 2 40

Beradasarkan tabel 3.20 di atas dapat disimpulkan bahwa 100% Bayi telah

mendapat imunisasi BCG dan 40% bayi usia 7-11 bulan belum diberi imunisasi

campak, karena umur bayi yang belum cukup.

Tabel 3.21

Distribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi DPT di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

NoImunisasi Golongan

Umur

Populas

i

DPT

I % II % III %

1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 0

2 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 80

3 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80

Jumlah 15 11 73,3 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.21 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi

telah mendapatkan imunisasi DPT (73,3%).

Tabel 3.22

Ditribusi Frekuensi Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Polio di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

NoImunisasi

Golongan

Umur

PopulasiPOLIO

I % II % III % IV %

1 0 – 3 bulan 5 5 100 3 60 2 40 0 02 4 – 6 bulan 5 5 100 5 100 4 80 4 803 7- 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80 4 80

Jumlah 15 14 93,3 12 80 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.22 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi

telah mendapat imunisasi polio (93,3%)

15

Page 16: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.23

Jumlah Bayi Yang Mendapat Imunisasi Hepatitis B di Jorong Koto

Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Imunisasi Golongan

Umur

Populasi Hepatitis BI % II % III %

1 0 – 3 bulan 5 3 60 2 40 0 02 4 – 6 bulan 5 5 100 4 80 4 803 7 – 11 bulan 5 4 80 4 80 4 80

Jumlah 15 12 80 10 66,7 8 53,3

Beradasarkan tabel 3.23 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi

telah mendapat imunisasi Hepatitis B (80%)

F. BALITA

Tabel 3.24

Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Ditimbang 1 Bulan terakhir di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan

1 0 – 11 Bulan 15 15

2 1 Tahun 10 9

3 2 Tahun 12 10

4 3 Tahun 9 6

5 4 Tahun 10 7

Jumlah 56 47

Berdasarkan Tabel 3.24 dapat disimpulkan bahwa dari 56 Bayi Balita,

terdapat 9 orang (19%) yang tidak ditimbang.

Tabel 3.25

Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto

Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan Umur Polpulasi

Status Gizi

Baik Sedang Jelek

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 0 – 11 Bulan 15 14 93,3 1 6,7 0 0

16

Page 17: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

2 1 Tahun 10 9 90 1 10 0 0

3 2 Tahun 12 10 83,3 2 12,7 0 0

4 3 Tahun 9 8 88,9 1 11,1 0 0

5 4 Tahun 10 10 100 0 0 0 0

Jumlah 56 51 91 5 9 0 0

Berdasarkan Tabel 3.25 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (12,7%)

balita usia 2 tahun dengan status gizi sedang

Tabel 3.26

Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Menderita Diare 1 Bulan

Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan Umur Populasi Diare %

1 0 – 11 Bulan 15 2 3,6

2 1 Tahun 10 1 1,7

3 2 Tahun 12 2 3,6

4 3 Tahun 9 0 0

5 4 Tahun 10 0 0

Jumlah 56 5 8,9

Berdasarkan Tabel 3.26 dapat disimpulkan bahwa dari 15 orang bayi

terdapat 2 orang (3,6%) yang menderita diare

Tabel 3.27

Distribusi Frekuensi Tempat Berobat Balita Yang Menderita Diare

1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi

Tahun 2011

No Tempat berobat Jumlah %

1 RS/Puskesmas 1 202 Pustu/Polindes 2 403 Posyandu 2 404 Mandiri 0 05 Tidak Berobat 0 0

Jumlah 5 100

17

Page 18: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Berdasarkan Tabel 3.27 dapat disimpulkan bahwa dari 5 orang balita yang

diare, 40% berobat di pustu.

Tabel 3.28

Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Pada Anak Balita Yang

Menderita Diare 1 Bulan Terakhir di Jorong Koto Tinggi

Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Tindakan Jumlah %1 Infus 0 02 Oralit 5 1003 LGG 0 04 Cairan lain 0 05 Obat Modern 0 06 Obat Tradisional 0 07 Dibiarkan saja 0 0

Jumlah 5 100

Berdasarkan Tabel 3.28 dapat disimpulkan bahwa semua anak balita yang

diare diobati dengan oralit.

G. ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH

Tabel 3.29

Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia 5 – 14 Tahun Yang Ditimbang

di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Golongan Umur Populasi Ditimbang Keterangan DT TTJumlah %

1 5 – 8 Tahun 49 42 40 - 352 9 – 11 Tahun 33 32 30,4 - 30 153 12 – 14 Tahun 23 21 20 - 19 19

Jumlah 105 95 90,4 - 84 34

Berdasarkan Tabel 3.29 dapat disimpulkan bahwa 40% anak usia 5-8 tahun

telah ditimbang.

18

Page 19: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

VI. KESEHATAN REMAJA

Tabel 3.30

Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Remaja yang Mendapatkan

Pendidikan Tentang Kesehatan Reproduksi di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Pendidikan kesehatan Jumlah % Keterangan1 Ya 22 71 -2 Tidak 9 29 -

Jumlah 31 100 -

Berdasarkan Tabel 3.30 dapat disimpulkan bahwa dari 31 remaja 9 orang

(29%) tidak mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi.

VII. KESEHATAN KLIMAKTERIUM / MENOPAUSE

Tabel 3. 31

Distribusi Frekuensi Kesehatan Reproduksi Ibu Klimakterium &

Menopouse di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi

Tahun 2011

No Golongan Umur Haid Masih Haid KetYa Tidak % Teratur Tidak %

1 40 – 44 Tahun 6 0 0 5 1 5,2 -2 45 – 49 Tahun 12 3 9,7 7 5 26,3 -3 50 – 54 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -4 55 – 59 Tahun 0 2 6,4 0 0 0 -5 60 – 64 Tahun 1 5 16,1 0 0 0 -

Jumlah 19 12 38,7 12 6 31,5 -

Berdasarkan Tabel 3.31 dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang wanita

klimakterium dan menopouse terdapat 12 orang (38,7%) yang tidak haid.

VIII.KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA

19

Page 20: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.32

Distribusi Frekuensi keluarga Menurut Jenis Rumah di Jorong Koto

Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Rumah Jumlah % Keterangan1 Permanen 78 73,6 -2 Semi permanen 18 17 -3 Tidak Pemanen 10 9,4 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.32 dapat disimpulkan bahwa dari 106 rumah KK, 78

rumah (73,6%) permanen.

Tabel 3.33

Distribusi Frekuensi i keluarga Menurut Sumber Penerangan di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Sumber Penerangan Jumlah % Keterangan

1 Listrik 105 99,1 -2 Disel 0 0 -3 Lampu Tempel 1 0,9 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.33 dapat disimpulkan bahwa 99,1% (105KK) sumber

peneragan adalah listrik.

Tabel 3. 34

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Air Minum di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Sumber Air Minum Jumlah % Keterangan

1 PAM 6 5,6 -2 Sumur Gali Pakai Cincin 37 35 -3 SPT dangkal/Dalam 0 0 -4 Mata Air Terlindung 23 21,7 -5 Sumur Gali Tidak Pakai Cincin 40 37,7 -6 Sungai 0 0 -

Jumlah 106 100 -

Tabel di atas menggambarkan 37,7% sumber air minum keluarga adalah

sumur gali tidak pakai cincin.

20

Page 21: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.35

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Sampah di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan1 Lobang Sampah 7 6,6 -2 Dibakar 87 82,1 -3 Ditimbun 5 4,7 -4 Sembarangan 3 2,8 -5 TPS 4 3,8 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa 82,1% cara pembuangan

sampah keluarga adalah dibakar.

Tabel 3.36

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Pembuangan Tinja di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Jumlah % Keterangan

1 Kakus 99 93,4 -2 Kolam 6 5,7 -3 Sembarangan 1 0,9 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.36 dapat disimpulkan bahwa pembuangan tinja

terbanyak adalah kakus, yaitu 93,4%

Tabel 3.37

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Cara Pembuangan Limbah di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Cara Pembuangan Jumlah % Keterangan1 Dialirkan 70 66 -2 Dibuang Ke Sungai 0 0 -3 Septik Tank 36 34 -4 Ditampung 0 0 -

Jumlah 106 100 -

21

Page 22: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Berdasarkan Tabel 3.37 dapat disimpulkan bahwa pembuangan limbah

terbanyak adalah dialirkan ke got , yaitu sebanyak 66%.

Tabel 3.38

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jarak Kandang Ternak di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jarak Kandang Ternak Jumlah % Keterangan

1 0 – 10 Meter 54 51 -2 Lebih dari 10 Meter 52 49 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.38 dapat disimpulkan baahwa dari106 KK, terdapat 54

KK (51%) yang memiliki rumah dengan jarak kandang ternak 0 – 10 meter.

IX. PERAN SERTA MASYARAKAT

Tabel 3.39

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Sumber Informasi Kesehatan di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Sumber Informasi Jumlah % Keterangan1 Tahu Sendiri 18 11,3 -2 Petugas Kesehatan 75 47,2 -3 Media Masa 66 41,5 -4 Dan Lain – lain 0 0 -

Jumlah 159 100 -

Berdasarkan Tabel 3.39 dapat disimpulkan bahwa terdapat 47,2% sumber

informasi diperoleh dari tenaga kesehatan.

Tabel 3.40

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Kepemilikan kendaraan Yang

Bisa Dimanfaatkan di Jorong K oto Tinggi

Nagari Koto TinggiTahun 2011

No Jenis Kendaraan Jumlah % Keterangan1 Sepeda 8 8,3 -

22

Page 23: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

2 Motor 72 75 -3 Mobil 16 16,7 -4 Dan Lain – lain 0 0 -

Jumlah 96 100 -

Berdasarkan Tabel 3.40 dapat disimpulkan bahwa 75% keluarga memiliki

motor sebagai kendaraan yang bisa dimanfaatkan.

Tabel 3.41

Distribusi Frekuensi Keluarga Menurut Jaminan Sosial Kesehatan di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Jaminan Sosial Jumlah % Keterangan1 Askes 9 30 -2 Jamsostek 8 26,7 -3 Askeskin 9 30 -4 Dan Lain – lain 4 13,3 -

Jumlah 30 100 -

Berdasarkan Tabel 3.41 dapat disimpulkan bahwa Jaminan sosial keluarga

terbanyak adalah jamsostek, yaitu 26,7%.

Tabel 3.42

Distribusi Frekuensi Kegiatan Masyarakat Dalam Jaringan Sosial di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Jaringan Sosial Jumlah % Keterangan

1 Dana sehat 5 14,3 -2 Ambulan desa 1 2,9 -3 Tabulin 2 5,7 -4 Kumpulan Donor Darah 1 2,9 -5 Dasa Wisma 3 8,6 -6 Posyandu 15 42,8 -7 Dan Lain – lain 8 22,8 -

Jumlah 35 100 -

Berdasarkan Tabel 3.42 dapat disimpulkan abhwa kegiatan sosial yang paling

banyak diikut masyarakat adalah posyandu, yaitu 42,8%

X. PERILAKU / TRADISI MASYARAKAT YANG MERUGIKAN

KESEHATAN23

Page 24: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.43

Distribusi Frekuensi Prilaku/Tradisi Masyarakat Yang Merugikan

Kesehatan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi

Tahun 2011

No Prilaku/Tradisi Jumlah % Keterangan

1 Merokok 90 19,523

Jumlah 90 19,5

Berdasarkan Tabel 3.43 dapat disimpulkan bahwa 90 orang (19,5%)

masyarakat merokok.

XI. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA

Tabel 3.44

Distribusi Frekuensi Pengambil Keputusan Dalam Keluarga di Jorong

Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Pengambil Keputusan Jumlah % Keterangan1 Suami 91 85,9 -2 Orang Tua 3 2,8 -3 Ibu sendiri 5 4,7 -4 Dan Lain – lain 7 6,6 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.44 dapat disimpulkan bahwa dari 106 KK, terdapat 91

KK (85,9%) yang pengambilan keputusannya tergantung pada suami.

XII. PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN

24

Page 25: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.45

Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Dilakukan Dalam Penanggulangan

Kegawat daruratan di Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi

Tahun 2011

No Tindakan Jumlah % Keterangan

1 Ditanggulangi Sendiri 9 8,5 -2 Memberitahu Masyarakat 0 0 -3 Dibawa Ke Petugas Kesehatan 97 91,5 -4 Dan Lain – lain 0 0 -

Jumlah 106 100 -

Berdasarkan Tabel 3.45 dapat disimpulkan bahwa tindakan terbanyak yang

dilakukan dalam penaggulangan kegawat daruratan adalah dibawa ke petugas

kesehatan, yaitu 91,5%.

XIII.SARANA YANG ADA DI MASYARAKAT

Tabel 3.46

Distribusi Frekuensi Jumlah Fasilitas Yang Ada Di Masyarakat di

Jorong Koto Tinggi Nagari Koto Tinggi Tahun 2011

No Fasilitas Jumlah % Keterangan

1 Puskesmas 0 0 -2 Dokter/Bidan Praktek 0 0 -3 Polindes 0 0 -4 Posyandu 2 100 -5 Dukun Terlatih 0 0 -6 Dukun Tak Terlatih 0 0 -

Jumlah 2 100 -

Berdasarkan Tabel 3.46 dapat disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan fasilitas

kesehatan yang terdapat di jorong koto tinggi adalah posyandu.

25

Page 26: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Tabel 3.47

Jumlah Sarana Yang Ada Di Masyarakat di Jorong Koto Tinggi Nagari

Koto Tinggi Tahun 2011

No Jenis Sarana Jumlah % Keterangan

1 SARANA PENDIDIKAN TK SD SLTP SLTA Akademi/PT Pesantren

1 33,3

2 Sarana Ibadah Mesjid/Mushalla Gereja Pura Wihara

266,7

3 Sarana Olahraga Lapangan Bola Lapangan Volly Lapangan badminton Lapangan Takraw Dan Lain -lain

Jumlah 3 100

Berdasarkan Tabel 3.47 dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 posyandu dan 1

mesjid serta 1 mushola di jorong koto tinggi.

Tabel 3.48

Jumlah Sumber Daya Kesehatan Di Masyarakat Balita yang diare 1

bulan terakir

No Jenis SDM Jumlah % Keterangan

1 Dokter Spesialis 0 0 -2 Dokter Umum 0 0 -3 Dokter Gigi 0 0 -4 Bidan 1 100 -5 Perawat 0 0 -6 Dan Lain –lain 0 0 -

Jumlah 1 100 -

26

Page 27: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Berdasarkan Tabel 3.48 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 bidan di

Jorong Koto Tinggi

3.2 Daftar Masalah

Dari hasil pengolahan data didapatkan masalah-masalah kesehatan yaitu :

1) PUS yang tidak akseptor

Dari 106 PUS, yang tidak akseptor 55 orang (48,1 %)

2) Ibu hamil yang tidak punya buku jica

Dari 4 orang Ibu hamil, yang tidak punya buku jica 2 orang (50 %)

3) Balita diare 1 bulan terakhir

Dari 56 orang, yang diare 1 bulan terakhir 5 orang (8,9 %)

4) Ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif

Dari 46 populasi, yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak20

orang (43,5 %)

5) BBL yang tidak menangis

Dari 15 bayi, yang tidak menangis 1 bayi (6,7 %)

6) Anak usia 5-14 tahun tidak ditimbang

Dari 105 orang, yang tidak ditimbang 10 orang (9,5%)

7) Balita yang tidak ditimbang 1 bulan terakir

Dari 56 orang, yang tidak ditimbang orang 9 orang (16%)

8) Jarak kandang ternak 0-10 meter

Dari 106 KK, yang jarak kandang ternak 0-10 meter 54 KK (50,9 %)

9) Pembuangan limbah dialirkan

Dari 106 KK, yang pembuangan limbahnya dialirkan ke got sebanyak 70

KK (66%)

10) Remaja tidak mempunyai pendidikan tentang kespro

Dari 31 remaja, yang tidak mendapatkan pendidikan kespro sebanyak 9

(29 %)

3.3 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

3.3.1 Prioritas Masalah

Setelah dilakukan pembobotan pada semua rumusan masalah maka

didapatkan prioritas masalah sebagai berikut :

27

Page 28: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

1. PUS tidak akseptor ((49,1 %)

2. Ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif (43,5%)

3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir (16%)

4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)

3.3.2 Analisa Penyebab Masalah

1. PUS Tidak Akseptor

Penyebab : Ingin tambah anak

Tidak izin suami

Tidak cocok / takut efek samping

2. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif

Penyebab : Pendidikan Ibu Balita Rendah (85,2%)

Ibu yang bekerja (27,8)

3. Balita tidak ditimbang 1 bulan terakir

Penyebab : Tidak memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (50%)

4. Remaja Yang Tidak mendapatkan Pendidikan Kespro (29%)

Penyebab : Informasi Kesehatan Remaja Yang Kurang (46,7%)

3.3.3 Alternatif Pemecahan Masalah

No Masalah Alternatif Pemecahan

1 PUS yang tidak akseptorPenyuluhan

Pemasangan KB Gratis

2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan

3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakirPenyuluhan

Posyandu ekstra

4Remaja yang tidak mendapatkan

pendidikan kespro

Penyuluhan

Posyandu Remaja

3.4 Kegiatan Tindakan Terpilh

No Masalah Alternatif Pemecahan

1 PUS yang tidak akseptor Penyuluhan

28

Page 29: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Pemasangan KB Gratis

2 Ibu yang tidak Memberikan ASI Eksklusif Penyuluhan

3 Balita tidak ditimbang 1 bulan terakirPenyuluhan

Posyandu ekstra

4Remaja yang tidak mendapatkan

pendidikan kespro

Penyuluhan

3.5 Plan Of Action

Untuk memecahkan masalah kesehatan dilaksanakan musyawarah

masyarakat di Jorong Koto Tinggi yang bertujuan agar tersusunnya rencana

pemecahan masalah.

Plan Of Action (POA)

NO.

Prioritas masalah

Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan tempat

Biaya Pelaksana

Penanggung jawab

1. PUS yang tidak akseptor (48,1%)

Penyuluhan

KB Safari

PUS mengerti perlunya KB

PUS Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi

50.000 Mahasiswa

Bu Loli,Siska Oklarita.S,Vivi Ferdiana, Warta Benita Gulo, Tilka Dwi saputri

2. Ibu yang tidak ASI eksklusif (43,5 %)

Penyuluhan

Ibu mengerti Pentingnya ASI esklusif

PUS yang tidak akseptor

Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi

50.000 Mahasiswa

Bu Elin, Fitria Wahyuni, Puji Sutama Putri, Wirya Ningsih, Silfany

3. Balita yang tidak ditimbang dalam 1 bulan terakhir (16%)

Posyandu ekstra

Seluruh balita yang ada melakukan penimbangan berat badan

Balita yang belum ditimbang

Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA Jorong Koto Tinggi

50.000 Mahasiswa

Bu Loli, Susanti Widiastuti, Sucia Ramadhani Samudra, Suci Tri Annisa,Nikmah Febriani

4. Remaja yang tidak mendapatkan pendidikan

Penyuluhan

Remaja mangerti dan mengetahui tentang

Remja di jorong koto tinggi

Sabtu/ 19 Maret 2011 jam 09.00 WIB di MDA

50.000 Mahasiswa

Deni. S, Vanny Susila Putri, Rahmah Harlima Persia, Mira Laila

29

Page 30: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

kespro (29%)

pendidikan reproduksi

Jorong Koto Tinggi

Febriana, Wiwit Febriani

BAB IV

PELAKSANAN KEGIATAN PEMBINAAN

4.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih

Kegiatan yang dilakukan :

1. Kegiatan individu

Setiap mahasiswa masing-masing mempunyai 3 KK binaan .

Pembinaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan , yang terdiri dari:

Penyuluhan tentang KB

Penyuluhan tentanh ASI eksklusif

Penyuluhan tentang Kespro remaja

Penyuluhan tentang PHBS

30

Page 31: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

2. Kegiatan kelompok

KB Safari

Sasaran : PUS yang tidak akseptor

Tempat : Puskesmas Baso

Hari / Tanggal : Rabu / 23 Maret 2011

KB safari dihadiri oleh Dokter puskesmas, bidan, perawat, tim dari

BKKBN, dosen pembimbing dan mahasiswa Poltekkes.

Dilakukan pemasangan KB gratis IUD dan Implant pada 7 orang PUS

oleh tim puskesmas dan mahasiswa.

Penyuluhan kelompok

a. Penyuluhan KB

Sasaran : PUS yang tidak akseptor

Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi

Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011

Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang mempunyai balitab. Kaderc. Mahasiswa

Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup

b. Penyuluhan ASI Ekslusif

Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita

Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi

Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011

Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balita

31

Page 32: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

b. Kaderc. Mahasiswa

Susunan Acara :a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup

c. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita

Sasaran :Ibu yang Memiliki Balita

Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi

Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011

Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balitab. Kaderc. Mahasiswa

Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup

d. Posyandu Ekstra

Sasaran : Balita yang belum di timbang

Tempat : MDA Jorong Koto Tinggi

Hari / Tanggal : Sabtu / 19 Maret 2011

Pertemuan dihadiri oleh,a. Ibu – ibu yang memiliki balitab. Kaderc. Mahasiswa

Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup

e. Penyuluhan Kespro Remaja

32

Page 33: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Sasaran : Remaja di jorong Koto Tinggi

Tempat : Rumah Remaja

Hari / Tanggal : Selasa / 22 Maret 2011

Pertemuan dihadiri oleh,a. Remaja jorong Koto Tinggib. Kaderc. Mahasiswa

Susunan Acara:a. Pembukaanb. Penyajian/penyuluhanc. Tanya jawabd. Penutup

4.2 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan

Masalah utama yang kami temukan di lokasi kebidanan komunitas adalah

permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat seperti PUS tidak

akseptor ( 48,1 %), ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif ( 43,5%), balita

tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16% ), dan remaja tidak mempunyai

pendidikan tentang kespro ( 29 %).

Mengingat waktu, tenaga, biaya dan kemampuan yang kami miliki maka

kami melakukan beberapa tindakan non fisik yang terpilih yaitu penyuluhan

tentang KB, Penyuluhan tentang ASI eksklusif, penyuluhan tentang gizi balita

dan penyuluhan tentang Kespro. Selain dari penyuluhan kami juga melakukan

beberapa kegiatan fisik yaitu KB safari dan Posyandu extra.

4.3 Tujuan Kegiatan

4.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan dari perencanaan kegiatan yang telah

dirincikan dalam bidang kebidanan

4.3.2 Tujuam Khusus

Dalam proses perencananan kegiatan diharapkan masyarakat mampu :

Melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi

Meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif33

Page 34: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita

Meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kespro

4.4 Tahap-Tahap Pelaksanaan

a. Persiapan materi penyuluhan

b. Persiapan tempat penyuluhan

c. Persiapan posyandu ekstra

d. Membagikan undangan

e. Pelaksanan kegiatan penyuluhan

f. Pelaksanaan posyandu ekstra

4.5 Partisipasi

1. Biaya dan Dana

dalam pelaksanaan kegiatan intervensi mahasiswa Kebidanan komunitas

memperoleh dana dari BKKBN dan Mahasiswa poltekkes khususnya

kebidanan

2. Tenaga

Dalam pelaksanaan kebidanan komunitas enaga berasal dari masyarakat,

pegawai puskesmas

3. Waktu dan material

Seluruh pelaksanaan kegiatan telah disusun waktu dan tempat yang telah

disetujui oleh kepala jorong, kader, tenaga kesehatan, ketua pemuda di jorong

koto tinggi.

4. Dukungan politis

Secara garis besar, seluruh rencana kegiatan yang dilakukan mendapatkan

dukungan dari wali nagari dan kepala jorong tabek panjang.

4.6 Hasil Kegiatan Tindakan Terpilih

a. Penyuluhan KB

PUS khususnya PUS yang tidak akseptor KB yang ikut sebanyak : 26 orang

b. Konseling KB door to door

PUS yang bersedia menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant

sebanyak 3 orang

34

Page 35: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

c. KB Safari

PUS yang menjadi akseptor IUD sebanyak 4 orang dan Implant sebanyak 3

orang

d. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif

Masyarakat khususnya ibu balita di jorong tabek panjang yang hadir

sebanyak : 26 orang

e. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Balita

Ibu yang mempunyai balita yang hadir sebanyak: 26 orang

f. Posyandu Ekstra

Balita yang hadir dan telah ditimbang sebanyak : 26 orang

g. Penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja

Remaja yang telah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi sebanyak

10 orang

4.7 Faktor Pendukung dan Penghambat

4.7.1 Faktor Pendukung

1. Dinas Kesehatan Kab.Agam , BKKBN dan Puskesmas Baso serta jajaran

secara teknis mendukung baik dalam pelaksanaan PKL Kebidanan

Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi

Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Tahun 2011.

2. Bapak Camat Kab.Agam, Bapak Wali Nagari, Bapak Jorong, Bidan Desa,

Tokoh Masyarakat, Kader Kesehatan dan Pemuda-pemudi berperan aktif

dalam pelaksanaan PKL Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan

KemenKes Padang di Jorong Koto Tinggi Kenagarian Koto Tinggi

Kecamatan Baso Tahun 2011.

3. Ada dukungan dan respon yang baik dari masyarakat atas kehadiran

mahasiswa jurusan kebidanan yang melaksanakan PKL Kebidanan

Komunitas di Jorong Koto Tinggi, Kenagarian Koto Tinggi.

35

Page 36: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

4. Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Jorong berjalan lancar dan

mengasilkan kesepakatan tindakan yang akan di lakukan selama Kebidanan

Komunitas berlangsung.

4.7.2 Faktor Penghambat

1. Minat masyarakat tinggi tapi masyarakat sibuk dengan pekerjaan masing-

masing sehingga untuk mengumpulkan masyarakat agak susah.

5. Jarak pemukiman antar dusun, sehingga kegiatan intervensi tidak bisa

dilakukan secara merata disetiap dusun atau umpuak di Jorong Koto

Tinggi Kenagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kebidanan komunitas mahasiswa kebidanan poltekkes

yang berlangsung dari tanggal 1 Maret sampai 31 Maret 2011 di Jorong Koto Tinggi

Kecamatann Baso Kabupaten Agam dapat di ambil kesimpulan bahwa masalah

kesehatan yang ada di jorong Koto Tinggi adalah sebagai berikut :

Masih rendahnya akseptor KB ( 48,1%), ibu yang tidak memberikan ASI

eksklusif ( 43,5%), balita tidak ditimbang 1 bulan terakhir ( 16%), dan remaja tidak

mempunyai pendidikan tentang kespro ( 29%).

36

Page 37: 59847309-BAB-I-II-III-IV-V-Laporan-Kebidanan-Komunitas.docx

Setiap masalah yang ditemukan, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti

masalah rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh :

Karena Pus ingin tambah anak

PUS takut dengan efek samping alat kontrasepsi

PUS tidak mendapat izin suami

Dari masalah yang ditemukan diatas maka didapatkan alternatif pemecahan

masalah dengan mengadakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk

mengurangi masalah kesehatan yang ada yang ditemukan dalam bentuk POA.

Pelaksanaan tiap program dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan

5.2 Saran

1. Pada Maasyarakat

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun non fisik diharapkan

dapat bermanfaat bagi masyarakat, di pertahankan dan dikembangkan

2. Instansi Pemerintahan

Mohon seluruh instansi dalam unit kerja baik lintas program maupun sektoral

untul selalu memberikan dukunan dan pengarahan pada masyarakat dalam

menngkatkan status kesehatan

3. Instansi Kesehatan

Mohon pihak puskesmas dapat menjadikan data-data yang telah kami peroleh

sebagai bahan acuan bagi pihak puskesmas.

4. Panitia Poltekkes

Mohon disiapkan lokasi Kebidanan Komunitas yang dapat memenuhi target

yang diharapkan.

37