56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

download 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

of 17

Transcript of 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    1/17

    LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV

    ALIRAN FLUIDA

    Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani

    NIM : 2008430039

    Fakultas Teknik Kimia

    Universitas Muhammadiyah Jakarta

    2011

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    2/17

    ALIRAN FLUIDA

    I. MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Menentukan hubungan pressure drop dengan kecepatan aliran menggunakan suatu

    orifice.

    2. Mengamati efek perubahan diameter orifice terhadap diameter pipa dengan

    melihat penurunan tinggi tekan tekanan pada tiap orifice yang digunakan.

    II. TEORI PERCOBAANFluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen.

    Adanya usaha mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk

    lapisan-lapisan yang satu meluncur di atas lainnya sehingga mencapai bentuk baru. Selama

    perubahan bentuk terdapat tegangan geser yang besarnya tergantung viscositas dan laju

    luncur fluida. Jika keseimbangan tercapai semua tegangan geser akan hilang.

    Fluida dapat mengalir di dalam pipa atau saluran menurut dua cara berlainan. Pada

    laju aliran rendah, penurunan tekanan di dalam fluida bertambah secara langsung berdasarkan

    kecepatan fluida tersebut, sedangan pada laju aliran tinggi maka pertambahan itu jauh lebih

    cepat, yaitu kira-kira menurut kuadrat kecepatan. Perbedaan kedua jenis aliran ini pertama

    kali dipelajari oleh Osborne Reynolds (1883).

    Reynolds mempelajari kondisi dimana satu jenis aliran berubah menjadi aliran jenis

    lain, dan menemukan bahwa kecepatan kritis, dimana aliran laminer berubah menjadi aliran

    turbulen, bergantung pada empat buah besaran, yaitu : diameter tabung, viskositas, densiti

    dan kecepatan linier rata-rata zat cair.

    Pada pengamatan selanjutnya ditunjukkan bahwa transisi dari aliran laminer menjadi

    aliran turbulen dapat berlangsung pada kisaran angka Reynolds yang cukup luas. Aliran

    laminer selalu ditemukan pada angka reynolds di bawah 2100, tetapi bisa terdapat

    pada angka Reynolds sampai beberapa ribu, yaitu dalam kondisi khusus dimana

    lubang masuk tabung sangat baik kebundarannya, dan zat cair di dalam tangki sangat tenang.

    Pada kondisi aliran biasa, antara 2100 dan 4000, terdapat suatu daerah transisi,

    dimana jenis aliran itu mungkin laminer dan mungkin pula turbulen, tergantung pada kondisi

    di lubang masuk tabung dan jaraknya dari lubang masuk tersebut.

    2 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    3/17

    Fluida biasa ditransportasikan di dalam pipa atau tabung yang penampangnya bundar

    dan terdapat di pasaran dalam berbagai ukuran, tebal dinding dan bahan konstruksi yang

    penggunaannya cepat dengan kebutuhan prosesnya. Untuk menyambung potongan-potongan

    pipa atau tabung bergantung antara lain pada sifat -sifat bahan yang digunakan, tetapi

    ditentukan juga oleh tebalnya pipa. Bagian-bagian tabung yang berdinding tebal biasanya

    dipersambungkan dengan penyambung ulir, flens atau las. Tabung-tabung berdinding tipis

    disambung dengan solder atau dengan sambungan jolak. Pipa yang terbuat dari bahan rapuh,

    seperti gelas atau besi cor dipersambungkan dengan sambungan flens. Bila menggunakan

    pipa sambung berulir bagian luar ujung pipa dibuat berulir dengan alat pembuat ulir. Untuk

    menjamin rapatnya sambungan itu pada ujung berulir pipa itu dibalutkan terlebih dahulu oleh

    pita politetraflouro etilen. Laju alir fluida merupakan fungsi dari waktu, disamping

    merupakan fungsi diameter lubang dan panjang fluida, persamaan-persamaan dasar fluida

    dan lain sebagainya.

    SIFAT-SIFAT FLUIDA

    Fluida itu dapat didefinisikan sebagai suatu benda yang tidak menahan distorsi

    (perubahan bentuk) secara permanen.

    Secara umum aliran fluida dapat dibedakan menjadi :

    1. Fluida Incompressible (Fluida yang tidak dipengaruhi tekanan).

    2. Fluida Compressible ( Fluida yang dipengaruhi tekanan ).

    Fluida yang peka terhadap perubahan variable (tekanan, suhu) Bila kita mencoba

    mengubah bentuk massa suatu fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk lapisan-

    lapisan dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, hingga mencapai suatu bentuk

    baru. Selama perubahan bentuk itu terdapat tegangan geser (shear stress), yang besarnya

    tergantung pada viskositas fluida dan laju luncur. Tetapi bila fluida itu sudah akan

    mendapatkan bentuk akhirnya, semua tegangan geser itu akan hilang. Fluida yang dalam

    keseimbangan itu bebas segala tegangan geser.

    Pada suatu suhu dan tekanan tertentu setiap fluida mempunyai densitas tertentu, yang

    dalam praktek keteknikan biasa diukur dalam kilogram per-meter kubik. Walupun densitas

    fluida bergantung pada suhu dan tekanan, perubahan karena variabel itu mungkin besar dan

    mungkin kecil.

    3 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    4/17

    Fluida biasanya diangkut di dalam pipa dan tabung dengan penampang lingkaran

    bundar dan tersedia dalam berbagai macam ukuran, ketebalan dinding dan bahannya. Tidak

    ada perbedaan antara pipa dengan tabung. Pada umumnya, pipa mempunyai panjang yang

    sedang dari 20 ft - 40 ft. Tabung pada umumnya berdinding tipis dan sering dijumpai

    sebagai lilitan (coils) dengan panjang beberapa ratus feet. Pipa logam dapat dibuat ulir,

    sementara tabung biasanya tidak. Dinding pipa biasanya besar, tabung mempunyai dinding

    yang sangat halus. Pipa disambung dengan ulir, flange atau sambungan las. Tabung

    disambung dengan sambungan tekan,fitting, flare fittingatausoldered fitting.

    Pipa dan tabung dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang meliputi logam dan

    logam paduan, plastik, karet, kayu, keramik, beton, asbes.

    Pengukuran aliran fluida perlu dilakukan agar dapat melakukan pengendalian atas

    proses-proses industri.

    Berbagai jenis meteran digunakan untuk industri termasuk diantaranya :

    1. Meteran yang didasarkan atas penimbangan langsung atau pengukuran

    volume.

    2. Meteran dengan tinggi tekan variabel .

    3. Meteran penampang aliran.

    4. Meteran Arus.

    5. Meteran anjakan positip.

    6. Meteran magnetik.

    7. Meteran Ultrasonik.

    Meteran yang menyangkut penimbangan langsung dan penggunaan volume sederhana

    sekali tidak akan dibahas. Meteran arus seperti anemometer mangkuk atau anemometer sudu,

    menggunakan elemen yang berputar pada kecepatan yang ditentukan oleh kecepatan aliran

    fluida dimana meteran itu ditempatkan. Meteran anjakan-positif meliputi berbagai jenis

    pompa pengukur, yang prinsipnya sama dengan pompa putar dan pompa bolak-balik.

    Meteran aliran magnetik bergantung pada timbulnya potensial listrik karena gerakan fluida

    yang bersifat menghantar melalui medan magnet yang seragam yang dibangkitkan dari luar.

    Menurut Faraday tentang induksi elektromagnetik, tegangan listrik (voltase) yang

    dibangkitkan berbanding lurus dengan kecepatan aliran fluida. Meteran aliran magnetik yang

    terdapat dalam perdagangan dapat dipergunakan untuk mengukur kecepatan pada hampir

    semua jenis fluida, kecuali hidrokarbon karena konduktivitas (kehantaran) listriknya terlalu

    4 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    5/17

    kecil. Oleh karena itu tegangan hasil induksi itu hanya bergantung pada kecepatan saja,

    perubahan viskosiatas atau density tidak mempunyai pengaruh terhadap bacaan meteran itu.

    Meteran ultrasonik menggunakan pergeseran frekuensi Doppler daripada sinyal-sinyal

    (isyarat) listrik yang dipantulkan dari diskontinuitas seperti gelembung atau partikel zat padat

    di dalam arus zat cair. Alat ini tidak mempunyai bagian yang bergerak, tidak menyebabkan

    bertambahnya penurunan tekanan dan tidak pula mengganggu pola aliran fluida.

    Yang paling banyak digunakan untuk mengukur aliran fluida adalah beberapa jenis

    meteran tinggi tekan variabel dan meteran venturi, meteran orifice, tabung pitot, dalam

    kelompok meteran penampang aliran tercakup rotameter dengan berbagai rancangan. Pada

    prakteknya yaitu dilakukan untuk mengukur laju alir fluida dengan menggunakan orifice.

    METERAN ORIFICE

    Meteran Orifice mempunyai kelemahan tertentu dalam praktek pabrik pada

    umumnya. Alat ini cukup mahal, mengambil tempat cukup besar, dan diameter leher terhadap

    diameter pipa tidak dapat diubah-ubah. Untuk meteran tertentu dengan sistem manometer

    tertentu pula, laju aliran maksimum yang dapat diukur terbatas sehingga apabila laju aliran

    berubah, diameter leher mungkin menjadi terlalu besar untuk memberikan bacaan yang teliti,

    atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran maksimum yang baru. Meteran Orifice

    dapat mengatasi keberatan-keberatan terhadap venturi, tetapi konsumsi dayanya lebih tinggi.

    Prinsip meteran orifice identik dengan prinsip venturi, Penurunan penampang arus

    aliran melalui orifice itu menyebabkan tinggi tekan kecepatan meningkat tetapi tinggi tekan

    menurun, dan penurunan tekanan antara kedua titik sadap diukur dengan manometer.

    Persamaan Bernoulli memberikan dasar untuk mengkorelasikan peningkatan tinggi

    tekan kecepatan dengan penurunan tinggi tekan tekanan.

    Ada satu kesulitan pokok yang terdapat pada meteran orifice yang tidak terdapat pada

    venturi. Oleh karena orifice itu tajam, arus fluida itu memisah disebelah hilir, disitu terbentuk

    vena kontrakta.

    Jet itu tidak dipengaruhi oleh dinding padat, seperti halnya pada venturi, dan luas

    penampang jet itu bervariasi antara besarnya lubang orifice dan vena kontrakta. Luas

    penampang pada setiap titik tertentu, umpamanya pada posisi sadap hilir tidak mudah

    ditentukan, sedangkan kecepatan jet pada lokasi sadap hilir tidak dapat dihubungkan dengan

    mudah dengan diameter orifice. Koefisien orifice lebih empirik sifatnya daripada venturi, dan

    pengolahan kuantitatif untuk meteran orifice harus dimodifikasikan berhubungan dengan itu.

    5 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    6/17

    1

    Persamaan untuk aliran orifice adalah sebagai berikut :

    Uo =( )

    PbPagcCo +

    2

    1 4

    Dimana : Uo = kecepatan fluida melalui orifice. = rasio diameter orifice terhadap diameter pipa.

    Pa-Pb = tekanan pada titik A dan titik B.

    Co = koefisien orifice.

    Pada persamaan di atas Co adalah koefisien orifice, tanpa termasuk kecepatan datang.

    Koefisien ini memberikan koreksi atas kontraksi jet fluida antara orifice dan vena kontrakta ,

    Juga terhadap gesekan dan terhadap Pa dan Pb. Nilai Co selalu ditentukan d5ari percobaan.

    Nilainya cukup bervariasi sesuai dengan b dan Bilangan Reynolds pada orifice, persamaan

    Bilangan Reynolds sebagai berikut :

    NRe =Do

    m4UDo

    =

    Dimana : Nre = Bilangan Reynold

    = Viskositas

    Do = Diameter Orifice

    m = Laju alir massa

    U = Kecepatan fluida melalui orifice

    = Densitas

    III. PERALATAN DAN GAMBAR PERCOBAAN

    1. Orifice2. Gelas Ukur

    3. Stop Watch

    4. Meteran

    5. Pompa

    6. Pipa

    7. Kelingan

    8. Manometer

    6 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

    7

    66

    5

    1

    8

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    7/17

    Perbedaan Orificemeter dengan Venturimeter :

    Gambar: Orifice Meter

    Gambar: Venturi Meter

    Perbedaannya:

    Orifice: plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga

    harganya murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya

    tinggi dan kapasitas pengukuran rendah.

    Venturi : dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh ketentuan

    sesuai standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta

    kerugian headnya rendah.

    7 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    8/17

    IV. PROSEDUR

    1. Susun rangkaian alat untuk mengukur kecepatan aliran fluida dengan diameter

    orifice tertentu.

    2. Celupkan pompa ke dalam air dan aliran listrik disambungkan.

    3. Catat perbedaan tekanan sebelum dan sesudah orifice dan waktu yang diperlukan

    oleh fluida untuk mencapai volum penampungan tertentu (volum konstan).

    4. Percobaan dilakukan kembali dengan ukuran diameter orifice yang berbeda.

    5. Percobaan diulangi untuk variable waktu konstan dengan mencari volume

    penampungan yang diperoleh pada waktu konstan.

    V. DATA PENGAMATAN

    Debit FluidaNo. Waktu (detik)

    Volume(m3) Q (m3/detik)

    1 2 0.000063 0.0000315

    2 3 0.000071 0.0000237

    3 4 0.000086 0.0000215

    Orificemeter

    Valve

    Waktu(detik)

    Volume(m3)

    Q(m3/deti

    k) Hc Hc

    21

    2 0.000067 0.0335 0.560.748

    3

    3 0.000118 0.0393 0.5650.751

    7

    4 0.000123 0.0308 0.560.748

    3

    22

    2 0.000067 0.0335 0.530.728

    0

    3 0.000118 0.0393 0.5350.731

    4

    4 0.000123 0.0308 0.530.728

    0

    8 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    9/17

    VenturimeterValve

    Waktu(detik)

    Volume(m3)

    Q(m3/detik) Hc Hc

    19

    3 0.000117 0.000039 0.6150.784

    2

    4 0.00011 0.000028 0.60.774

    6

    5 0.000115 0.000023 0.6250.790

    6

    20

    3 0.000117 0.000039 0.615 0.7842

    4 0.00011 0.000028 0.60.774

    6

    5 0.000115 0.000023 0.6230.789

    3

    9 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    10/17

    Paralel

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Hp Hp Kp

    112 0.00008 0.735

    0.857321 0.000044

    3 0.000107 0.7550.8689

    07 0.000043

    172 0.00008 0.72

    0.848528 0.000044

    3 0.000107 0.74

    0.8602

    33 0.000043

    Paralel

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Hp Hp Kp

    113 0.000105 0.735

    0.857321 0.000044

    4 0.000135 0.740.8602

    33 0.000043

    153 0.000105 (rusak) - -

    4 0.000135 (rusak) - -

    Paralel

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Hp Hp Kp

    103 0.000093 0.645

    0.803119 0.000047

    4 0.000122 0.6650.8154

    75 0.0000466

    3 0.000093 0.68

    0.8246

    21 0.0000454 0.000122 0.68 0.8246 0.000045

    10 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    11/17

    21

    Seri

    Valve

    Waktu

    (detik)

    Volume

    (m3) Hs Hs Ks

    151 0.00005 (rusak) - -

    3 0.0001 (rusak) - -

    161 0.00005 0.65

    0.806226 0.000046

    3 0.0001 0.6150.7842

    19 0.000048

    Seri

    Valve Waktu(detik) Volume(m3) Hs Hs Ks

    113 0.000095 0.75

    0.866025 0.000043

    5 0.000138 0.70.8366

    6 0.000045

    123 0.000095 0.57

    0.754983 0.000050

    5 0.000138 0.6550.8093

    21 0.000046

    Seri

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Hs Hs Ks

    72 0.000085 0.74

    0.860233 0.000043

    3 0.000095 0.7250.8514

    69 0.000044

    82 0.000085 0.74

    0.860233 0.000043

    3 0.000095 0.7250.8514

    69 0.000044

    Seri

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Hs Hs Ks

    31 0.000051 0.75

    0.866025 0.000043

    2 0.000071 0.740.8602

    33 0.000043

    4 1 0.000051 0.740.8602

    33 0.000043

    2 0.000071 0.73 0.8544 0.000044

    11 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    12/17

    Tee

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) Ht Ht Kt

    16

    3 0.000118 0.610.7810

    25 0.000048

    4 0.000124 0.60.7745

    97 0.000048

    5 0.000172 0.6050.7778

    17 0.000048

    17

    3 0.000118 0.5350.7314

    37 0.000051

    4 0.000124 0.5950.7713

    62 0.000049

    5 0.000172 0.605

    0.7778

    17 0.000048

    Elbow

    ValveWaktu(detik)

    Volume(m3) He He Ke

    18

    4 0.000111 0.590.7681

    15 0.000049

    5 0.000154 0.5950.7713

    62 0.000049

    6 0.000193 0.62

    0.7874

    01 0.000048

    17

    4 0.000111 0.5950.7713

    62 0.000049

    5 0.000154 0.5950.7713

    62 0.000049

    6 0.000193 0.620.7874

    01 0.000048

    12 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    13/17

    Perhitungan Co

    A = 1,9793 x 10 -4 m3

    = 0,6097gc = 9,81ko = diperoleh dari grafik hubungan DHc Vs Q, yaitu 0.00005

    Co= 0.05294

    Karakteristik pipa pada Hc = 0,615

    Qo = 0.000037

    Qo = Qp

    13 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    14/17

    Karakteristik Elbow

    Karakteristik Tee

    VI. PEMBAHASAN

    Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik kimia sedapat mungkin dalam keadaan

    berupa fluida. Hal ini memungkinkan agar transportasinya mudah dan murah. Oleh sebab itu

    praktikum aliran fluida penting untuk dipelajari.

    Dalam praktikum ini dipelajari mengenai alat ukur fluida, yaitu berupa orifice. Untuk

    keperluan tersebut digunakan variabel-variabel : diameter orifice, volume, dan waktu.

    Dengan variabel-variabel tersebut dipelajari pengaruh diameter orifice terhadap

    kecepatan aliran fluida dan terhadap diameter pipa berdasarkan perbedaan tekanan yangterjadi sebelum dan seudah aliran melalui orifice.

    Dalam praktikum ini kecermatan melihat perbedaan tekanan pada manometer sangat

    penting. Selain itu ketepatan dalam menampung aliran fluida dengan volume yang tepat serta

    mengatur waktu dengan cermat juga menentukan besar kecilnya faktor kesalahan.

    VII. KESIMPULAN

    1. Faktor-faktor kesalahan yang terjadi dalam praktek terdiiri dari :

    Pengamatan, yaitu adalah kurang teliti dalam membaca manometer

    Peralatan, di antaranya adalah alat-alat yang sudah tua dan mempunyai

    ketelitian yang sangat kurang (manometer).

    Pengerjaan, misalnya pemasangan orifice kurang sempurna sehingga terjadi

    kebocoran pada fllange. Kemudian penadahan volume dan pencatatan waktu

    kurang teliti.

    14 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

    0.0000

    0.7681= 0.000048

    0.7810

    0.0000

    = 0.000047

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    15/17

    Lain-lain, seperti tegangan (voltase) listrik yang tidak konstan, sehingga

    mengakibatkan laju aliran fluida tidak konstan pula.

    2. Semakin besar diameter orifice maka volume yang tertampung dalam waktu

    konstan akan semakin banyak.3. Semakin besar diameter orifice maka waktu yang dibutuhkan untuk menampung

    aliran fluida pada volume konstan semakin cepat.

    4. Presure drop yang terjadi dipengaruhi oleh diameter orifice, dimana semakin besar

    diameter orifice pressure dropnya akan semakin kecil.

    5. Kecepatan aliran fluida juga dipengaruhi oleh diameter orifice, dimana semakin

    besar diameter orifice maka kecepatan alirannya semakin pelan.

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Anonimus. 2003. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia , Lab. Operasi Teknik Kimia

    FT-UMJ. Fakultas Teknik, Jurusan. Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta.

    Cabe W.L, Mc. and Smith, J.C. 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Mc.Graw

    Hill Ltd. New York

    Satibi, Lukman Dr. Ir. 2003. Diktat Kuliah Operasi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Jurusan.Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta.

    15 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    16/17

    JAWABAN TUGAS

    1. Analisa kesalahan

    Pengamatan, yaitu adalah kurang teliti dalam membaca manometer

    Peralatan, di antaranya adalah alat-alat yang sudah tua dan mempunyai ketelitian yang

    sangat kurang (manometer).

    Pengerjaan, misalnya pemasangan orifice kurang sempurna sehingga terjadi

    kebocoran pada fllange. Kemudian penadahan volume dan pencatatan waktu kurang

    teliti.

    Lain-lain, seperti tegangan (voltase) listrik yang tidak konstan, sehingga

    mengakibatkan laju aliran fluida tidak konstan pula.

    2. Grafik pada orificemeter dan venturimeter :

    16 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

  • 7/16/2019 56709234 Aliran Fluida Praktikum Teknik Kimia IV Zeffa Aprilasani

    17/17

    3. Cari gambar globevalve dan gatevalve

    17 Praktikum Teknik Kimia IV Aliran Fluida

    Globe Valve