...5
-
Upload
ria-sherly -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of ...5
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Judul : DISTILASI MINYAK ATSIRI
TujuanPercobaan : 1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik
didih.
2. Mempelajari metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip
hidrodistilasi.
Pendahuluan
Pemisahan dengan prinsip destilasi digunakan karena merupakan salah satu cara
pemurnian zat cair yang telah tercemar oleh zat padat atau zat cair lain dengan perbedaan titik
didih yang cukup besar, sehingga zat pencemar atau pengotor akan tertinggal sebagai residu.
Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran zat-cair, misalnya air-alkohol, air-
aseton (Zenta, 2006).
Destilasi merupakan suatu metode pemisahan zat kimia berdasarkan perbedaan titik
didih dan kecepatan menguapnya suatu bahan yang kemudian didinginkan kembali kedalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Destilasi
memiliki proses penerapan berdasarkan pada setiap komponen larutan yang akan menguap
pada titik didihnya. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan
cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi
keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen- komponennya cukup dapat menguap
(Rukaesih, 2004).
Destilasi terdapat beberapa macam diantaranya destilasi sederhana, destilasi
fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik. Destilasi
sederhana umumnya digunakan untuk pemurnian komponen-komponen volatil yang sudah
hampir murni, sejumlah kecil destilat mengandung pengotor bertitik didih rendah akan keluar
ke penampungan destilat pada waktu temperatur di still head masih meningkat, fraksi ini
disebut sebagai fore-run. Segera setelah temperatur di still head mencapai harga konstan,
fraksi utama dapat dikumpulkan dan destilasi dapat dilanjutkan sampai sejumlah destilat
diperoleh. Pengotor bertitik didih tinggi akan tinggal sebagai residu dalam labu destilasi
ParafAsisten
(Zenta, 2006).
Minyak atsiri merupakan minyak yang dihasilkan dari suatu tanaman atsiri yang
mempunyai sifat mudah menguap. Komposisi campurannya terdiri dari beberapa zat yang
setiap substansinya memiliki titik didih dan tekanan uap tertentu, karena minyak atsiri
memilki titik didih kurang dari titik didih air yaitu 100 °C, maka teknologi pemisahannya
adalah dengan proses penyulingan uap (Steam Distillation) (Alimin dan Irfan, 2007).
Cara umum yang dipakai dalam menggambarkan hasil destilat adalah dengan
menggambarkan kurva destilasi, dimana komposisi titik didih digambarkan terhadap persen
atau jumlah destilat. Pemisahan yang sempurna akan diperoleh dengan kurva yang
mempunyai sudut pembelokan tajam. Destilasi kemungkinan untuk campuran yang mudah
untuk dipisahkan (Brady, 1999).
Prinsip Kerja
Prinsip kerja percobaan destilasi ini adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair
dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah
akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes
sebagai zat murni (destilat). Percobaan dilakukan untuk memisahkan minyak atsiri pada
bahan cengkeh dengan aquades, titik didih rendah pada minyak atsiri membuatnya menguap
terlebih dulu.
Alat
Pisau, set alat distilasi, gelas ukur 5 mL.
Bahan
Sampel, magnesium sulfat anhidrat, batu didih.
Prosedur Kerja
1. Dilakukan preparasi sampel. Dipotong-potong kecil sampel tersebut (daun, bunga, atau
batang) yang sudah bersih dan kering (dengan jumlah air minimum).
2. Dipersiapkan set alat distilasi sesuai dengan gambar dibawah ini.
3. Dimasukkan 50 g sampel kedalam labu alas bulat 250 mL. Dipenuhi labu dengan aquades
hingga setengah volume total labu. Ditambahkan batu didih.
4. Dipasang kembali labu pada set up alat distilasi. Dipanaskan labu pada mantel pemanas
secara perlahan-lahan. Dihentikan distilasi jika sudah diperoleh distilat sebanyak 100 mL
atau telah dipanaskan selama 1-1.5 jam.
5. Dicatat volume distilat yang diperoleh. Dibiarkan distilat beberapa saat hingga nantinya
diperoleh dua fasa, aqueous phase dan organic phase. Dipisahkan minyak atsiri dari air
yang ada dalam campuran distilat. Lalu ditambahkan sedikit magnesium sulfat pada
distilat minyak atsiri. Diperoleh minyak atsiri dengan cara dekantasi. Dicatat volume
minyak atsiri yang diperoleh.
6. Dihitung rendemen minyak atsiri yang diperoleh. Diamati bau dan warna dari minyak
atsiri tersebut.
Data dan Perhitungan
a. Data
No. Volume destilat Warna destilat Warna destilat + MgSO4 Bau
1. 0,9 ml Coklat 2 fase, atas coklat, bawah putih. Khas cengkeh
b. Perhitungan
Diketahui: ρ minyak atsiri = 0,709 gr/cm3
V minyak atsiri = 0.9 mL
Massa cengkeh = 50 g
1. Massa (minyak atsiri)= ρ . V
= 0,709 gr/cm3 x 0,9 mL
= (0,709 gr/cm3) x (9 x 10-4 dm3)
= (0,709 gr/cm3) x (9 x 10-1 cm3)
= 0,6381 gr
2. Rendemen = Massa minyak atsiri x 100 %
Massa cengkeh
= 0,6381 gr x 100 %
50 gr
= 0,01276 x 100 %
= 1.276 %
Hasil
a. Destilat minyak eugenol
b. Destilat + MgSO4
Pembahasan Hasil
Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair
berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan memanaskan atau
menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali agar menjadi cair dengan bantuan
kondensor.
Perlakuan pertama pada percobaan ini adalah melakukan preparasi bahan cengkeh
50 g yang kemudian ditumbuk sampai sedikit halus, hal ini bertujuan untuk memperluas
permukaan cengkeh sehingga dapat dengan mudah bereaksi dan lebih mudah menghasilkan
minyak atsiri, setelah halus cengkeh kemudian dituangkan ke dalam labu destilasi 250 mL.
Perlakuan selanjutnya merangkai alat destilasi, kondensor yang terdapat pada set up alat
destilasi berfungsi untuk mengubah fase gas menjadi fase cair. Cengkeh yang telah
diletakkan dalam labu destilasi kemudian ditambahkan aquades dan batu didih yang
berfungsi untuk menyeimbangkan panas suatu sampel bahan di dalamnya. Dilanjutkan
dengan pemanasan secara perlahan-lahan. Setelah dilakukan pemanasan selama 1.5 jam maka
telah dihasilkan kurang lebih 100 mL destilat, maka pemanasan dihentikan. Campuran yang
menguap mengandung minyak atsiri yang dimaksud adalah eugenol yang berwarna coklat
dan air. Uap ini mengalir melewati tabung kondensor dan mengembun, embun tersebut
mencair dan mengalir ke dalam penampung destilat. Destilat yang telah dihasilkan kemudian
diletakkan dalam gelas ukur, kemudian didinginkan dan didiamkan sehingga menghasilkan
dua fasa, aqueous phase yaitu aquades dan organic phase yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri
yang merupakan eugenol terdapat di bawah larutan, hal ini disebabkan eugenol memilki
massa jenis lebih besar daripada aquades. Perlakuan berikutnya yaitu memisahkan aquades
dari minyak atsiri yang dihasilkan, dengan cara memipet air secara perlahan dan hati-hati,
agar minyak atsiri tidak ikut terbuang.
Perlakuan terakhir yaitu menambahkan MgSO4 pada minyak atsiri. Fungsi
penambahan MgSO4 adalah untuk mengikat air yang masih terkandung dalam minyak
tersebut, sehingga memperoleh minyak atsiri murni yang bebas dari air. Minyak atsiri yang
didapatkan adalah 0.9 mL. Volume yang diperoleh dapat menentukan rendemen dari minyak
atsiri yang dapat diketahui dengan membagi massa minyak atsiri dengan massa cengkeh dan
menghasilkan rendemen sebesar 1.276 %.
Volume minyak atsiri yang didiperoleh sangat sedikit, hal ini dikarenakan proses
pemanasan yang dihentikan yaitu saat cengkeh akan keluar dari labu destilasi disebabkan
suhu yang terlalu tinggi, pemberhentian ini mengakibatkan membran selektif permiabel
kembali tertutup, sehingga produksi minyak atsiri atau eugenol tidak akan keluar dari pori-
pori membran tersebut, untuk membuka membran sangat dibutuhkan waktu yang cukup
lama, sedangkan pemanasan akan segera dihentikan karena sudah mencapai waktu hampir
1.5 jam. Akibatnya sampai pemanasan dihentikan, minyak atsiri yang dimaksud disini adalah
eugenol yang dihasilkan sangat sedikit karena waktu yang terlalu singkat tidak akan
mengeluarkan minyak atsiri dari cengkeh tersebut. Faktor lainnya adalah ketika destilat
diletakkan pada gelas ukur, minyak atsiri yang terkandung akan sedikit meguap, hal ini
dikarenakan minyak atsiri merupakan senyawa volatil yang mudah menguap.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan titik didih.
Penguapan senyawa karena titik didih yang rendah dapat dihasilkan dengan cara
memanaskannya.
2. Proses pemisahan dengan menggunakan metode destilasi, didapatkan hasil dalam 50 g
bahan cengkeh menghasilkan destilat minyak atsiri (eugenol) sebanyak 0.9 ml berwarna
coklat.
3. Rendemen yang dihasilkan adalah 1.276 %.
Referensi
Alimin, Muh. Yunus dan Irfan, Idris. 2007. Kimia Analitik. Alauddin Press: Makassar
Brady, James. 1999. Kimia Universitas Edisi 5. Jakarta: Binarupa Aksara.
Rukaesih, Acmad. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: UNY
Zenta, Firdaus dan H.A.S Kumanireng. 2006. Teknik Laboratorium Kimia Organik.
Makassar: UNHAS
Saran
1. Praktikan harus lebih teliti dan hati-hati saat akan memisahkan destilat minyak atsiri
berupa minyak eugenol dengan air.
2. Praktikan harus paham atas sedikitnya minyak atsiri (eugenol) yang didapatkan, sehingga
pemanasan tidak terlalu buru-buru dihentikan.
Nama Praktikan
Ria Sherly Farida