53-173-1-PB

download 53-173-1-PB

of 12

description

statistik

Transcript of 53-173-1-PB

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    775

    PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI (STABN) RADEN

    WIJAYA WONOGIRI JAWA TENGAH

    Marjianto Email : [email protected]

    Diterima : 5 Maret 2015 Direvisi : 15 Maret 2015 Disetujui : 5 April 2015

    Abstract

    Marjianto. 2014. The Effect Of Interpersonal Communication toward The Employees Performance of Raden Wijaya Buddhist College. Research. State Buddhist College of Raden Wijaya Wonogiri Central Java.

    This research aims to know how the effect of interpersonal communication toward the performance of Raden Wijaya Buddhist college employee is. As an expectation that this research will be beneficial as a benchmark of how to build a good communication in the organization of education which is transparent and accountable. Seeing the significance effect between the process of interpersonal communication that is happening in an organization especially interpersonal communication among employee toward employees performance so that the researcher is interested to conduct a research entitle The effect of interpersonal communication toward the Performance of Raden Wijaya Buddhist College employee.

    This research uses quantitative approach, data is gained in numeric form which then it is being analyzed. Data is collected through questionnaire that is answered by the respondent, then it is being analyzed statistically by using simple regression technique helped by computer programe SPSS version 15.0. The population is the employee that is amount 58 people decided that all population is become respondents.

    The result of regression shows that: (1) the effect of interpersonal communication (x1) toward the performance of employee (y) is resulted the number of t observation is amount 14,925 > 1,672 (t table). As t arithmetic (14,925) is higher than t table (1,672), so H0 is rejected, it means that regression coefficient is sgnificance, means t arithmetic is higher than t table. As t arithmetic is higher than ttable so interpersonal communication affects toward employees performance. The decision is rejecting null hypothesis and accepting alternatif hypothesis. It means that the score of regression coefficient on interpersonal communication (x1) is different with null. The conclusion is that interpersonal communication affects the employees performance amounts 79,9%. Variable of interpersonal communication has a significance effect toward employees performance. It can be understood because interpersonal communication in an organization is based on the characteristic of the employee that has different education and social culture background that affects each performance and impact toward performance quality.

    Keywords: interpersonal communication, performance.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    776

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Jumlah populasi sebesar 58 orang diputuskan semua untuk dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui angket langsung yang dijawab oleh responden, selanjutnya dianalisis secara statistik dengan teknik analisis regresi sederhana menggunakan komputer program SPSS Versi 15.0.

    Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa: (1) pengaruh komunikasi interpersonal (x1) terhadap kinerja pegawai (y) menghasilkan angka t observasi sebesar 14,925 > 1,672 (t tabel). Karena t hitung (14,925) > t tabel (1,672), maka H0 ditolak, artinya koefisien regresi signifikan, berarti t hitung lebih besar dari t tabel. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka komunikasi interpersonal berpengaruh pada kinerja pegawai. Keputusannya adalah menolak Hipotesis nol dan menerima Hipotesis alternatif. Artinya nilai koefisien regresi komunikasi interpersonal (x1) berbeda dengan nol. Kesimpulannya, bahwa komunikasi interpersonal mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 79,9%. Variabel komunikasi interpersonal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat dipahami karena komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi berdasar karakteristik pegawai yang notabene berbeda latar belakang (pendidikan ataupun sosial) mempengaruhi kinerja masing-masing individu dan berdampak pada kualitas kinerja.

    Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan: (1) Komunikasi interpersonal yang terjadi selama ini di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri perlu diperbaiki lagi agar kualitas kinerja pegawai semakin baik. (2) Perlu penerapan strategi dari perguruan tinggi agar pegawai dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga kinerjanya meningkat. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kinerja.

    PENDAHULUAN

    Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan orang lain untuk saling

    berinteraksi. Dalam kehidupan manusia sering dipertemukan satu sama lain dalam suatu

    wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

    kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang

    berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai

    organisasi yang efektif. Salah satu proses yang selalu terjadi dalam organisasi adalah

    proses komunikasi.

    Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang

    ingin dicapai sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam

    konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama adalah

    komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan

    pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan. Komunikasi

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    777

    merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam

    perkantoran.

    Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja

    dan mencapai tujuan perkantoran. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses

    komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran.

    Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara

    berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar

    penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran

    dengan mitra kerja.

    Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri merupakan

    salah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang memberikan

    kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan bidang keagamaan. Peranan

    komunikasi yang efektif sangat diperlukan supaya dapat memenuhi peran dan fungsinya

    sebagai aparatur pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara.

    Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri yang berdiri mulai

    tahun 2007 dengan status perguruan tinggi swasta, kini telah berubah status menjadi

    Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya, tentunya telah banyak terjadi

    perubahan. Perubahan pegawai, ada yang keluar dan ada juga pegawai baru yang

    masuk. Bukan hanya perubahan jumlah dan orang (pegawai), tetapi juga terjadi

    perubahan struktur organisasi, budaya organisasi dan sistem manajemen bahkan

    perbedaan latar belakang.

    Perubahan yang terjadi ini seringkali belum dapat diterima dengan baik,

    sehingga berakibat komunikasi yang terjalin antar pegawai kurang optimal. Oleh sebab

    itu seringkali terjadi perbedaan pendapat atau gagasan yang menjadi pemicu timbulnya

    konflik. Perbedaan tersebut dipengaruhi banyak faktor, salah satunya komunikasi yang

    kurang efektif antar pegawai.

    Penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

    1. Kurangnya komunikasi interpersonal antar pegawai.

    2. Masih ada kendala atau hambatan-hambatan dalam melakukan komunikasi

    interpersonal.

    3. Kinerja pegawai kurang optimal akibat kurangnya komunikasi interpersonal.

    4. Terjadi perbedaan latar belakang, budaya organisasi dan manajemen.

    5. Banyak terjadi perbedaan pendapat atau gagasan yang berujung konflik.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    778

    6. Perubahan status dari perguruan tinggi swasta menjadi negeri berakibat iklim

    organisasi berubah, belum dapat diterima dengan baik oleh beberapa pegawai.

    Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pengaruh

    komunikasi interpersonal yang ada di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden

    Wijaya Wonogiri terhadap kinerja pegawai. Dengan harapan hasil penelitian ini

    bermanfaat untuk tolok ukur bagaimana membangun komunikasi yang baik dalam

    organisasi pendidikan yang transparan dan akuntabel. Melihat pengaruh yang sangat

    penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi khususnya

    komunikasi interpersonal antar pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis

    tertarik mengambil judul Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja

    Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa

    Tengah.

    METODE

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data diperoleh dalam

    bentuk angka-angka yang kemudian di analisis. Dilihat dari cara pengumpulan data,

    penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, sebab akan melihat seberapa besar

    pengaruh antar variabel dalam penelitian. Pengumpulan data penelitian ini diperoleh

    setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung atau lewat.

    Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

    Wonogiri Jawa Tengah. Tempat ini penulis pilih sebab terdapat bermacam latar

    belakang karakteristik individu yang beragam. Selain itu belum ada penelitian yang

    mengambil tema komunikasi interpersonal di perguruan tinggi ini.

    Penelitian ini adalah penelitian populasi, sebab pegawai yang ada seluruhnya

    berjumlah 58 orang. Sehingga seluruh pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri

    Raden Wijaya Wonogiri dijadikan responden dalam penelitian.

    Penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang terdiri dari: 1 (satu) variabel

    independen dan 1 (satu) variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

    adalah komunikasi interpersonal (x), dan variabel dependennya adalah kinerja pegawai

    (y). Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua

    orang melalui jalur-jalur yang memungkinkan adanya umpan balik secara langsung dan

    dilakukan secara tatap muka dengan tujuan untuk memelihara hubungan. Kinerja

    merupakan suatu konsep yang strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    779

    antara pihak manajemen dengan para karyawan untuk mencapai kinerja yang baik,

    unsur yang paling dominan adalah sumber daya manusia, walaupun perencanaan telah

    tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan

    tidak berkualitas dengan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan

    yang telah disusun tersebut akan sia-sia.

    Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket atau kuesioner. Angket

    bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert. Kuesioner digunakan untuk

    mengumpulkan data variabel komunikasi interpersonal dan variabel kinerja pegawai.

    Cara mengukurnya dengan kuesioner yang berbentuk skala likert dengan lima skala.

    Untuk menganalisis data, maka digunakan teknik analisis statitik deskriptif, dan

    regresi ganda. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran

    secara umum. Mengenai data penelitian statistik yang disajikan meliputi skor minimal,

    skor maksimal, rentang skor, rerata, median, modus, dan simpangan baku untuk

    masing-masing variabel penelitian.

    Analisis regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh

    seluruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat (Black, 1999: 678), atau untuk

    memprediksi besarnya variabel dependen (y). Berdasarkan variabel independennya (x)

    untuk mengetahui signifikansi regresi tersebut digunakan uji F. Ketentuan yang

    digunakan, jika F hitung > F tabel, atau alpha < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

    pengaruh variabel independen (komunikasi interpersonal) yang diteliti terhadap variabel

    dependen (kinerja pegawai) adalah signifikan. Dari analisis regresi dapat disusun

    persamaan regresi: = a + b1X1.

    Untuk analisis regresi sederhana, pengujian uji F dan t harus dilkukan sendiri-

    sendiri untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (Ali, 2004: 52). Nilai F

    tes dapat diketahui dari tabel Anova pada output SPSS, jika nilai sig lebih kecil dari

    0,05 berarti hipotesis nol ditolak.

    PEMBAHASAN

    Kabupaten Wonogiri terletak pada 7 32 8 15 Lintang selatan dan 110 41

    111 18 Bujur Timur. Posisi Kabupaten Wonogiri sangat strategis karena terletak di

    ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi

    Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha.

    Secara administratif terbagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kelurahan dan 251 Desa.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    780

    Kondisi alamnya sebagian besar berupa pegunungan berbatu gamping, terutama di

    bagian selatan, yang termasuk jajaran Pegunungan Seribu dan merupakan sumber mata

    air dari Bengawan Solo.

    Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri Jawa

    Tengah secara definitip menjadi negeri pada tahun 2011, yang sebelumnya perguruan

    tinggi suasta mulai tahun 2007. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan, sudah banyak

    mengalami perubahan. baik dari infrastruktur maupun pegawai yang ada di dalamnya.

    Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai komunikasi interpersonal dan

    kinerja pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Jawa Tengah,

    yang kemudian dianalisis dengan analiss statistik deskriftif, dan regresi sederhana.

    Perhitungan analisis ini menggunakan bantuan progaram SPSS versi 15.0 for windows.

    Tujuan diadakan analisis data adalah untuk menguji hipotesa yang diajukan dalam

    penelitian ini.

    Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk

    menggambarkan keadaan data secara umum. Hasil analisis statistik deskriftif

    komunikasi interpersonal dan kinerja pegawai dapat digambarkan sebagai berikut:

    Descriptive Statistics

    N Range

    Minim

    um

    Maxim

    um Sum Mean

    Std.

    Deviation

    Varianc

    e

    INTER 58

    109,0

    0 55,00 164,00

    6150,0

    0

    106,03

    45 24,35985 593,402

    KINERJA 58 58,00 34,00 92,00

    3527,0

    0

    60,810

    3 14,33369 205,455

    Valid N

    (listwise) 58

    Analisis:

    a. Mean (rata-rata). Untuk komunikasi interpersonal nilai mean adalah 106,0345;

    kinerja pegawai nilai mean adalah 60,8103.

    b. Standar deviasi komunikasi interpersonal adalah 24,35985; Standar deviasi

    kinerja pegawai adalah 14,33369.

    c. Varians komunikasi interpersonal adalah sebesar 593,402; kinerja pegawai

    sebesar 205,455.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    781

    Analisis regresi sederhana merupakan salah satu metode uji regresi yang dapat

    dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel

    bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).

    Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Pegawai

    1) Koefisien Determinasi

    Koefisien Determinasi Komunikasi Interpersonal

    Terhadap Kinerja Pegawai

    Model Summary(b)

    Model R R Square

    Adjusted

    R Square

    Std. Error

    of the

    Estimate

    Durbin-

    Watson

    1 ,894(a) ,799 ,796 6,48164 1,887

    a Predictors: (Constant), INTER

    b Dependent Variable: KINERJA

    Dari analisis tabel diatas dapat diketahui bahwa angka R Square (angka korelasi

    yang dikuadratkan atau 0,8942) sebesar 0,799. Angka R Square disebut juga sebagai

    Koefesien Diterminasi. Besarnya angka Koefesien Diterminasi 0,799 atau sama dengan

    79,9%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 79,9% dari kinerja pegawai yang terjadi

    dapat dijelaskan dengan menggunakan komunikasi interpersonal. Sedang sisanya, yaitu

    20,1% (100% - 79,9%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.

    Dalam kasus diatas berarti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja

    pegawai yang diprediksi semakin mengecil. Hal ini bermakna bahwa variabel yang

    dipilih sudah tepat. Perlu untuk diketahui bahwa besarnya R square berkisar antara 0 1

    yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin

    lemah. Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan variabel

    semakin kuat. Sehingga dapat dikatakan hubungan kedua variabel ini kuat.

    2) Koefisien Regresi

    Koefisien Regresi Komunikasi Interpersonal

    Terhadap Kinerja Pegawai

    Coefficients(a)

    Mo

    del

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients t Sig.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    782

    B

    Std.

    Error Beta B

    Std.

    Error

    1 (Constant) 5,036 3,833 1,314 ,194

    INTER ,526 ,035 ,894 14,925 ,000

    a Dependent Variable: KINERJA

    Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan

    program SPSS ver. 15.0 diperoleh bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai

    berikut: Y = a + b1x1; Y = 5,036 + 0,526x1. Di mana Y = kinerja pegawai, dan x1 =

    komunikasi interpersonal. Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh

    komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai adalah searah (positif), yang artinya

    bahwa semakin baik komunikasi interpersonal akan mengakibatkan peningkatan kinerja

    pegawai. Hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b dalam persamaan

    regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,526. Arti persamaan regresi

    tersebut bahwa setiap peningkatan komunikasi interpersonal sebesar 1 akan diikuti

    dengan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,526. Demikian pula sebaliknya, jika

    komunikasi interpersonal mengalami penurunan sebesar 1 maka kinerja pegawai akan

    cenderung mengalami penurunan sebesar 0,256.

    3) Pengujian hipotesis

    Uji t akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan komunikasi

    interpersonal.

    a) Hipotesis

    HO = koefisien regresi tidak signifikan.

    Ha = koefisien regresi signifikan.

    b) Keputusan

    Jika thitung < ttable maka HO diterima.

    Jika thitung > ttable maka HO ditolak.

    Dari olah data SPSS didapat thitung = 14,925

    Untuk menghitung t table digunakan ketentuan sebagai berikut:

    = 0,05.

    DF = (jumlah sampel 2) atau 58-2 = 56.

    ttable = 1,672 (hasil dari tabel t (lampiran).

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    783

    Karena thitung (14,925) > ttabel (1,672), maka H0 ditolak, artinya koefisien

    regresi signifikan, berarti thitung lebih besar dari ttabel. Karena thitung lebih besar dari

    ttabel maka komunikasi interpersonal berpengaruh pada kinerja pegawai.

    Kesimpulannya, bahwa komunikasi interpersonal mempengaruhi kinerja pegawai

    sebesar 79,9%.

    Dari hasil analisis data dapat dibuktikan bahwa komunikasi interpersonal (x1)

    berpengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh tersebut dapat

    dinyatakan oleh besarnya koefisien determinasi sebesar 79,9%. Hasil penelitian ini

    mendukung hipotesis penelitian bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara

    komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai.

    Berdasarkan hasil analisis regresi ditemukannya besarnya pengaruh yang

    diberikan komunikasi interperslonal terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dari

    persamaan regresi. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara komunikasi interpersonal

    terhadap kinerja pegawai adalah positif dan signifikan, dengan persamaan regresi Y = a

    + b1x1; Y = 5,036 + 0,526x1 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit skor

    komunikasi interpersonal akan menyebabkan kenaikan skor kinerja pegawai sebesar

    0,526 unit pada konstanta 5,036.

    Hal ini senada dengan pendapat Johnson (dalam Supratiknya, 2003: 9-10)

    menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi interpersonal

    dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yakni:

    1. Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita.

    2. Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.

    3. Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-

    kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu

    membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang

    sama. Tentu saja pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat

    komunikasi dengan orang lain.

    Selain itu menurut Cangara (2005: 56), komunikasi interpersonal juga berfungsi

    meningkatkan hubungan insan (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-

    konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan

    pengalaman dengan orang lain. Melalui komunikasi interpersonal, individu dapat

    berusaha membina hubungan yang baik dengan individu lainnya, sehingga menghindari

    dan mengatasi terjadinya konflik-konflik di antara individu-individu tersebut.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    784

    Senada dengan hasil penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Krisna (2008),

    menyatakan bahwa lingkungan kerja, stress kerja dan konflik kerja secara simultan

    berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Sri Partha Kantor Pusat Denpasar.

    Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Widana (2004), menyimpulkan bahwa

    karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja secara

    bersama-sama mempunyai pengaruh secara nyata terhadap kinerja karyawan.

    Berkaitan dengan hasil penelitian ini, maka komunikasi interpersonal di Sekolah

    Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah perlu ditingkatkan

    agar memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kinerja pegawainya.

    PENUTUP

    Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis penelitian dapat diambil

    kesimpulan bahwa: komunikasi interpersonal (x1) yang terjadi di Sekolah Tinggi

    Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah ada hubungan yang

    positif dan signifikan dengan kinerja pegawainya (y). Besarnya pengaruh tersebut dapat

    dinyatakan oleh besarnya koefisien determinasi sebesar 79,9%. Variabel komunikasi

    interpersonal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja pegawai. Hal ini dapat

    dipahami karena komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi berdasar karakteristik

    pegawai yang berbeda latar belakang pendidikan ataupun sosial mempengaruhi kinerja

    masing-masing individu dan berdampak pada hasil kinerja.

    Beberapa saran yang dapat dikemukakaan adalah:

    1. Komunikasi interpersonal yang terjadi selama ini di Sekolah Tinggi Agama

    Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri perlu diperbaiki lagi agar kualitas dan

    hasil kinerja pegawai semakin baik.

    2. Perlu penerapan strategi dari perguruan tinggi agar pegawai yang berasal dari

    ligkungan pendidikan, adat dan kebiasaan yang berbeda dapat berkomunikasi

    dengan baik, sehingga kinerjanya meningkat.

    3. Perlu ada penelitian yang sejenis dengan tema yang berbeda serta dengan

    memilih variabel lain untuk mengungkap variabel lain yang berpengaruh

    terhadap kinerja pegawai.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta:

    Bumi Aksara.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    785

    Arnami, Ni Komang. 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja serta

    Kompensasi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Wijaya

    Tribwana Internasional. Tesis pada Program Magister Manajemen Universitas

    Udayana.

    Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar.

    _______, 2000. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Liliweri, Allo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada

    Media Group.

    Black, T. R. 1999. Doing quantitative research in the social sciences (an integrated

    approach to research design, measuraement and statistics). London: Butter &

    Tanner Ltd.

    Bienvenu, M. J. & Stewart, D. E. 1987. Dimensions of Interpersonal Communication.

    Journal of Psychology. Vol. 93, Hal. 105-111.

    Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada.

    De Vito, J A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional Books.

    Effendy, Onong Uchjana. 2003. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

    Rosdakarya.

    Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar,

    Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

    _______. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Toko

    Gunung Agung.

    Hovland, Carl.I., Janis, Irving L, Harold, L. Kelly. 1953. Communication and

    Persuasion. London: Yale University Press.

    Krisna. 2008. Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres dan Konflik Kerja terhadap Kinerja

    karyawan di PT. Bank Sri Partha Kantor Pusat Denpasar. Tesis Program Studi

    Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

    Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

    Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

    Refika Aditama.

    _______. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

  • Widya Sandhi : ISSN. 1907-7351 - Volume 6. Nomor 1. Mei 2015

    Marjianto : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (Stabn) Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah 775-786

    786

    Mangkuprawira, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia

    Indonesia.

    Mawar. 2007. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja

    terhadap Kinerja Pegawai di PT Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar.

    Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas

    Udayana Denpasar.

    Rakhmat, Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

    Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok

    GRAMEDIA

    _______. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

    Sedarmayanty. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan

    Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.

    Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Lembaga

    Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

    Sudiarta. 2007. Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada

    PDAM Denpasar. Tesis, Program Magister Managemen Universitas Udayana.

    Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

    Supratiknya, A. 2003. Mengenai Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius

    Wiarti, 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada

    PDAM Kabupaten Jembrana. Tesis pada Program Magister Manajemen

    Universitas Udayana.

    Widana, 2004. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan dan

    Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT BRI Persero

    Cab. Gianyar. Tesis pada Program Magister Manajemen Universitas Udayana.