52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

15
PAPER GAMBARAN RADIOLOGI PNEUMONIA Oleh Nurfathanah H1A 006 033 Pembimbing: dr. H. Hasan Amin, Sp.Rad BAGIAN/SMF RADIOLOGI RSUP NTB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Transcript of 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Page 1: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

PAPER

GAMBARAN RADIOLOGI PNEUMONIA

Oleh

Nurfathanah

H1A 006 033

Pembimbing:

dr. H. Hasan Amin, Sp.Rad

BAGIAN/SMF RADIOLOGI RSUP NTB

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MATARAM

2011

Page 2: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

PNEUMONIA

Pengertian

Pneumonia adalah keradangan parenkim paru dimana asinus terisi oleh cairan radang,

dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam interstitium. Secara klinis

pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh

mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Peneumonia yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk, sedangkan keradangan paru yang

disebabkan oleh penyebab non infeksi (bahan kimia, radiasi, obat-obatan dan lain-

lain) lazimnya disebut pneumonitis.

Etiologi

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu bakteri,

virus, jamur dan protozoa. Data dari kepustakaan luar negri, pneumoni yang didapat

dari masyarakat (community-acquired pneumonia atau pneumonia komuniti) banyak

disebabkan oleh bakteri gram positif, sebaliknya pneumonia yang didapat di rumah

sakit (hospital-aquired pneumonia atau pneumonia nosokomial) banyak disebabkan

oleh bakteri gram negatif, sedang pneumoni aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri

anaerob. Meskipun demikian, di Indonesia akhir-akhir ini sering dilaporkan dari

beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa kuman yang ditemukan dari pemeriksaan

dahak penderita pneumonia komuniti adalah bakteri gram negatif.

Patogenesis

Dalam keadaan sehat pada paru tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme, keadaan

ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi

ketidakseimbangan antara daya tahan tuguh, mikroorganisme dan lingkungan, maka

mikroorganisme dapat masuk, berkembang biak dan menimbulkan penyakit. Risiko

terjadinya infeksi pada paru sangat tergantung pada kemampuan mikroorganisme

untuk mencapai dan merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa cara

mikroorganisme untuk mencapai dan merusak permukaan saluran nafas :Inokulasi

langsung, penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi bahan aerosol, kolonisasi

pada permukaan mukosa. Terbanyak adalah kolonisasi.

Predisposisi: influenza, alkoholisme, gizi kurang, debiliti.

Komorbid: DM, gagal ginjal menahun, gangguan imuniti, PPOK, pneumokoniosis.

Page 3: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Patologi Anatomi

Terdapat empat stadium anatomi dari pneumonia lobaris, yaitu:

1. Stadium kongesti, terdiri dari proliferasi cepat dari bakteri dengan peningkatan

vaskularisasi dan eksudasi yang serius. Sehingga lobus yang terkena akan

berat, merah penuh dengan cairan. Rongga alveolar mengandung cairan edema

yang berprotein, neutrofil yang menyebar dan banyak bakteri. Susunan

alveolar masih tampak.

2. Stadium hepatisasi merah terjadi oleh karena rongga udara di penuhi dengan

eksudat fibrinosupuratif yang berakibat konsolidasi kongestif yang

menyerupai hepar pada jaringan paru. Benang-benang fibrin dapat mengalir

dari suatu alveolus melalui pori-pori yang berdekatan.

3. Stadium hepatisasi kelabu (konsulidasi) melibatkan desintegrasi progresif dari

leukosit dan eritrosit bersamaan dengan penumpukan terus-menerus dari fibrin

diantara alveoli.

4. Stadium akhir yaitu resolusi, mengikuti kasus-kasus tanpa komplikasi.

Eksudat yang mengalami konsolidasi di antara rongga alveoli dicerna secara

enzimatis yang diserap kembali atau dibersihkan dengan batuk. Parenkim paru

kembali menjadi penuh dengan cairan dan basah sampai pulih mencapai

keadaan normal.

Klasifikasi

Pneumonia diklasifikasin dalam beberapa kelompok; menurut penyakit bawaan;

menurut tempat asal terjadinya infeksi; menurut hasil rontgen, dan menurut gambaran

klinis.

1. Menurut penyakit bawaan, yatu:

Pneumonia primer, yaitu radang paru yang terserang pada orang yang tidak

mempunya faktor resiko tertentu. Kuman penyebab utama yaitu

Staphylococcus pneumoniae ( pneumokokus), Hemophilus influenzae, juga

Virus penyebab infeksi pernapasan( Influenza, Parainfluenza, RSV). Selain itu

juga bakteri pneumonia yang tidak khas( “atypical”) yaitu mykoplasma,

chlamydia, dan legionella.

Pneumonia sekunder, yaitu terjadi pada orang dengan faktor predisposisi,

selain penderita penyakit paru lainnnya seperti COPD, terutama juga bagi

Page 4: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

mereka yang mempunyai penyakit menahun seperti diabetes mellitus, HIV,

dan kanker,dll.

2. Menurut tempat asal terjadinya infeksi, yaitu:

Community acquired pneumonia (CAP; pneumonia yang terjadi di

“lingkungan rumah”), juga termasuk Pneumonia yang terjadi di rumah sakit

dengan masa inap kurang dari 48 jam. Kuman penyebab sama seperti pada

pneumonia primer( liat atas).

Nosokomial pneumonia atau hospital acquired pneumonia (HAP, pneumonia

yang terjadi di “rumah sakit”), infeksi terjadi setelah 48 jam berada di rumah

sakit. Kuman penyebab sangat beragam, yang sering di temukan yaitu

Staphylococcus aureus atau bakteri dengan gramm negatif lainnya seperti

E.coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeroginosa, Proteus, dll.

Tingkat resistensi obat tergolong tinggi untuk bakteri penyebab HAP.

3. Menurut gambaran klinis, yaitu:

Typical pneumonia, infeksi radang paru dengan gejala yang khas. Gejala yang

khas (typical) dari pneumonia yaitu munculnya secara tiba-tiba di ikuti dengan

batuk berdahak, demam dalam waktu singkat dan menggigil, dan sesak

napas(dyspnea). Sekitar 30% hanya merasakan sakit dada yang hebat (pleura)

sebagai gejala utama tanpa di ikuti simptom khas pneumonia. Selain itu

penderita cepat lelah, tidak nafsu makan, berkeringat dan rasa mual.

Atypical pneumonia sebagai kebalikannya

4. Menurut predileksi infeksi

Pneumonia lobaris. Sering pada pneumonia bacterial, jarang pada bayi dan

orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen. Kemungkinan

sekunder disebabkan oleh adanya obstruksi bronkus seperti aspirasi benda

asing, atau adanya proses keganasan.

Bronkopneumonia. Ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrate pada

lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Sering pada bayi

dan orang tua. Jarang dihubungkan dnegan obstruksi bronkus.

Pneumonia interstitial.

Page 5: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Gambaran radiologi

Gambaran Radiologis pada foto thorax pada penyakit pneumonia antara lain:

Perselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment

paru secara anantomis.

Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas.

Volume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru mengecil.

Tidak tampak deviasi trachea/septum/fissure/ seperti pada atelektasis.

Silhouette sign (+) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru ; batas lesi

dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau

di lobus medius kanan.

Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura.

Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phrenicocostalis yang paling

akhir terkena.

Pada permulaan sering masih terlihat vaskuler.

Pada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign.

Pneumonia lobaris

Terjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari lobus paru. Pada foto torax PA

tampak infiltrate di parenkim paru perifer yang semiopak, homogeny tipis seperti

awan, berbatas tegas, bagian perifer lebih opak di banding bagian sentral. Konsolidasi

parenkim paru tanpa melibatkan jalan udara mengakibatkan timbulnya air

bronkogram. Tampak pelebaran dinding bronkhiolus. Tidak ada volume loss pada

pneumonia tipe ini.

Gambaran PA dan lateral pneumonia lobaris pada lobus kanan bawah (RLL)

Page 6: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Lobar pneumonia of RUL PA. The

volume of the upper lobe is reduced

(actually typical of an atelectasis)

Consequently the minor fissure shows a

convexity towards the upper lobe.

Lobar pneumonia RML lateral Lobar Pneumonia RML Sagital CT Scan

Lobar pneumonia lobus kanan bawah (LLL) AP lateral

Page 7: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Bronkopneumonia

Bronkopneumonia kanan (RML) PA Bronkopneumonia bilateral PA

Gambaran radiologis bronkopneumonia: mempunyai bentuk difus bilateral dengan

peningkatan corakan bronkhovaskular dan infiltrat kecil dan halus yang tersebar di

pinggir lapang paru. Bayangan bercak ini sering terlihat pada lobus bawah.Tampak

infiltrate peribronkial yang semi opak dan inhomogen di daerah hilus yang

menyebabkan batas jantung menghilang (silhoute sign). Tampak juga air bronkogram,

dapat terjadi nekrosis dan kavitas pada parenkim paru. Pada keadaan yang lebih lanjut

dimana semakin banyak alveolus yang telibat maka gambaran opak menjadi terlihat

homogeny.

Infiltrat interstitial, ditandai dengan peningkatan corakan bronkovaskuler,

peribronchial cuffing, dan hiperaerasi

Infiltrat alveolar, merupakan konsolidasi paru-paru dengan air bronchogram

Page 8: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Bronkopneumonia, ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru,

berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru,

disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

Round Pneumonia

Round pneumonia in right lower lobe PA Round pneumonia pada paru kanan

(RML) PA

Pneumonia interstitial

(magnified view of left

lower lung field) with

consequent transformation

(lower pictures) into an

alveolar infiltrate. This

shows spotted transparency

reduction & bronchograms.

Pneumonia interstitial

ditandai dengan pola linear

atau retikuler pada

parenkim paru. Pada tahap

akhir, dijumpai penebalan

jaringan interstitial sebagai

densitas noduler yang kecil.

Page 9: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Atypical pneumonia

Tempat terjadinya infeksi terutama di intertitium, karena itu disebut interstitial

pneumonia. Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan semakin jauhnya jarak

alveoli dengan pembuluh darah kapiler paru sehingga pertukaran udara atau oksigen

terhambat, akibatnya pasien merasa sesak nafas. Didalam alveoli hampir tidak berisi

cairan, karena itu pasien tidak batuk berdahak. Kuman penyebab terutama yang hidup

didalam sel seperti virus; Chlamydia pneumonia, mikoplasma pneumoniae; serta

coxiella burnetti & chlamidia trachomatis ( jarang). Gejala klinis utama adalah sesak

nafas dan batuk tidak berdahak. Juga tidak terjadi demam, kenikan suhu badan hanya

minimal.

Page 10: 52672686 PNEUMONIA Yanthi Pengertian

Daftar Pustaka

Gminabari. (2009), ”Radang Paru-Paru (Pneumonia)”, Available from: http://infeksi.wordpress.com/2009/04/17/pneumonia. (Accessed: 2011, April 7)

Palmer, dkk. (1995), Petunjuk Membaca Foto untuk Dokter Umum, EGC, Jakarta

Qauliyah, Asta. (2010), ”Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Pneumonia”, Available from: http://astaqauliyah.com/2010/07/referat-kedokteran-diagnosis-dan-penatalaksanaan-penyakit-pneumonia. (Accessed: 2011, April 7)

Rahajoe, Nastiti N. (2008), Respirologi Anak, Edisi Pertama, Badan Penerbit IDAI, Jakarta

Rasad, Sjariar. (2008), Radiologi Diagnostik, Edisi Kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Wibisono, Jusuf M. (2010), Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, Balai penerbit FK UNAIR, Surabaya