51192097 Laporan Pendahuluan Praktikum Analisa Gas Darah AGD

download 51192097 Laporan Pendahuluan Praktikum Analisa Gas Darah AGD

of 13

Transcript of 51192097 Laporan Pendahuluan Praktikum Analisa Gas Darah AGD

Senin, 01 November 2010 A. Pengertian Analisa gas darah adalah salah tindakan pemeriksaan laboratorium y ang ditujukan ketika dibutuhkan informasi yang berhubungan dengan keseimbangan a sam basa pasien (Wilson, 1999). Hal ini berhubungan untuk mengetahui keseimbanga n asam basa tubuh yang dikontrol melalui tiga mekanisme, yaitu sistem buffer, si stem respiratori, dan sistem renal (Wilson, 1999). Tindakan ini memerlukan injek si perkutan pada arteri brankhial, radial, maupun femoral atau melalui pembacaan contoh dari garis arterial (arterial line) (McCann, 2004). Pengambilan darah da lam rangka analisa gas darah juga dapat melalui arteri tibialis posterior dan ar teri dorsalis pedis. B. Tujuan Analisa gas darah memiliki tujuan sebagai berikut (McCann, 2004): 1. 2. 3. 4. 5. Mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubu h. Mengevaluasi ventilasi melalui pengukuran pH, tekanan parsial oksigen arteri (PaO2), dan tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2). Mengetahui jumlah oksigen y ang diedarkan oleh paru-paru melalui darah yang ditunjukkan melalui PaO2. Menget ahui kapasitas paru-paru dalam mengeliminasikan karbon dioksida yang ditunjukkan oleh PaCO2. Menganalisa isi oksigen dan pemenuhannya, serta untuk mengetahui ju mlah bikarbonat. C. Kompetensi Dasar Lain yang Harus Dimiliki Kompetensi dasar l ain yang harus dimiliki oleh perawat dalam melakukan analisa gas darah adalah se bagai berikut (Wilson, 1999): 1. Pemahaman mengenai keseimbangan cairan asam bas a meliputi: a. pH darah pH normal di dalam darah dibutuhkan untuk banyak reaksi kimia di dalam tubuh. Rentang normal pH darah arteri adalah 7,35-7,45. pH darah yang kurang dari 7,35 menunjukkan asidosis atau acidemia. 1

Senin, 01 November 2010 Sedangkan, pH darah lebih tinggi dari 7,45 menunjukkan alkalosis atau alkalemia. b. Tekanan parsial karbon dioksida (PCO2, PaCO2) Rentang normal dari tekanan pa rsial karbon dioksida (PCO2, PaCO2) yaitu 35-45 mmHg (torr). c. Bikarbonat (HCO3 -) Kerja bikarbonat dengan carbonic acid untuk membantu meregulasi pH darah. Bik arbonat diukur melalui dua cara, yaitu langsung melalui pengukuran level bikarbo nat. Pengukuran tidak langsung menggunakan penjumlahan total CO2 dan PaCO2. Rent ang normal bikarbonat yaitu 22-26 mEq/L (22-26 mmol/L). d. Base excess/defisit B ase excess/defisit bertujuan dalam memberikan informasi mengenai jumlah total bu ffer anion (bikarbonat, hemoglobin, dan protein plasma) dan perubahan keseimbang an asam-basa pada respiratori atau metabolik (Wilson, 1999). Jumlah base excess/ defisit dibawah -3 mEq/L mengindikasikan base deficit, yang berhubungan dengan b erkurangnya level bikarbonat. Sedangkan, peningkatan jumlah yaitu diatas +3 mEq/ L mengindikasikan base excess. 2. Adanya kompetensi bahwa dalam pengambilan gas darah tidak harus disuruh untuk pengambilan individual, melainkan perawat seharu snya menginstruksikan pasien untuk melaporkan ada atau tidaknya perdarahan yang dapat terjadi setelah tindakan (Potter & Perry, 2006). 3. Pemahaman mengenai ana lisa gas darah Setelah perawat mengambil sampel dan memberikan ke laboratorium, maka ketika hasil telah keluar, perawat perlu memahami hasil tersebut dan mengan alisanya. Berikut adalah pemahaman yang harus dimiliki untuk menganalisa hasil a nalisa gas darah. a. b. c. Analisa apakah pH asidotik (< 7,35) atau alkalotik (> 7,45). Analisa apakah PCO2 asidotik (> 45) atau alkalotik (< 35). Analisa apaka h HCO3- asidotik (< 22) atau alkalotik (>26). 2

Senin, 01 November 2010 d. Bandingkan ketika jumlah tersebut dan cari dua kesamaan di acidity atau alkalini ty untuk mengetahui ketidakseimbangan asam dan basa. Tabel Ketidakseimbangan Asa m dan Basa PCO2 HCO3Komponen Metabolik pH Asidosis Alkalosis Asidosis Alkalosis Komponen Respiratori Asidosis Alkalosis Ketidakseimbangan Asam dan Basa Respiratori asidosis Respiratori alkalosis Asidosis Alkalosis Metabolik asidosis Metabolik alkalosis D. Indikasi, Kontra Indikasi, dan Komplikasi Indikasi tindakan analisa gas darah adalah sebagai berikut (McCann, 2004): 1. Tindakan analisa gas darah ditujukan pada pasien dengan sebagai berikut: a. b. c. d. e. 2. 3. 4. Obstruktif kronik pu lmonari, Edema pulmonari, Sindrom distres respiratori akut, Infark myocardial, d an Pneumonia. Tindakan ini juga diberikan pada pasien yang sedang mengalami syok dan setelah m enjalani pembedahan bypass arteri koronaria. Pasien yang mengalami resusitasi da ri penyumbatan atau penghambatan kardiak. Pasien yang mengalami perubahan dalam status pernapasan dan terapi pernapasan, serta anesthesia. Kontra indikasi pada tindakan analisa gas darah, yaitu (Potter & Perry, 2006): 1. Pada pasien yang daerah arterialnya mengalami: a. b. c. Amputasi, Cont ractures, Infeksi, 3

Senin, 01 November 2010 d. e. f. 1. Dibalut dan cast, Mastektomi, serta Arteriovenous shunts.

Komplikasi yang dapat terjadi pada tindakan ini, yaitu (McCann, 2004): Adanya ri siko jarum mengenai periosteum tulang yang kemudian menyebabkan pasien mengalami kesakitan. Hal ini akibat dari terlalu menekan dalam memberikan injeksi. 2. 3. Adanya risiko jarum melewati dinding arteri yang berlainan. Adanya kemungkinan a rterial spasme sehingga darah tidak mau mengalir masuk ke syringe. E. Alat dan B ahan yang Digunakan Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan analisa gas da rah meliputi (McCann, 2004): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 3 ml sampai 5 ml gelas s yringe, 1 ml ampul heparin aqueous, 20 G 11/4 jarum, 22 G 1 jarum, Sarung tangan, Alk hol atau povidone-iondine pad, Gauze pads, Topi karet untuk syringe hub atau pen utup karet untuk jarum, Label, 10. Ice-filled plastic bag, 11. Laporan permintaan laboratorium, 12. Perekat bal utan, dan 13. Opsional: 1% licoaine solution, atau 14. Peralatan siap AGD. F. An atomi Daerah Target Anatomi daerah yang menjadi target tindakan analisa gas dara h adalah sebagai berikut: 4

Senin, 01 November 2010 1. Arteri radial Arteri radial merupakan kelanjutan dari brakhial, tetapi lebih kec il dibandingkan dengan ulnar. Arteri radial dimulai di percabangan brakhial, dib awah lekukan dari siku dan melewati sisi radial dari bagian depan lengan ke perg elangan tangan. Lalu ke daerah belakang, sekitar sisi lateral carpus, dibawah te ndon abductor pollicis longus, extensores pollicis, dan brevis ke ruang bagian a tas diantara tulang metakarpal ibu jari dan jari telunjuk. Terakhir, arteri radi al melewati diantara dua kepala pertama interosseous dorsalis, ke dalam telapak tangan, dimana arteri radial menyeberangi tulang metakarpal dan sisi ulnar tanga n dengan deep volar branch dari arteri ulnar ke deep volar arch. Hal inilah yang menyebabkan arteri radial terdiri dari tiga porsi, yaitu forearm, belakang perg elangan tangan, dan tangan. 2. Arteri brakhial Arteri brankhial dimulai dari batas bawah tendon pada teres majo r dan menurun kebawah lengan, dan berakhir sekitar 1 cm dibawah lekukan 5

Senin, 01 November 2010 siku dimana dibagi menjadi arteri radial dan arteri ulnar. Pertama, arteri brakh ial terletak dari medial ke humerus, tetapi ketika arteri brakhial menuju lengan secara perlahan menuju atau terletak di depan tulang dan lekukan siku yang terl etak diantara dua epicondyles (http://www.theodora.com/anatomy/the_brachial_arte ry.html). 3. Arteri femoral Arteri femoral merupakan arteri yang melewati cukup dekat dengan permukaan atas, dibagi ke dalam cabang yang kecil untuk menyediakan darah ke oto t dan jaringan superficial di daerah paha. Arteri femoral juga menyuplai kulit d an dinding abdominal bawah. Cabang arteri femoral yang penting meliputi: (1) art eri superficial circumflex iliac, arteri ke lymph nodes dan kulit; (2) arteri su perficial epigastric ke dinding kulit abdominal; (3) arteri superficial dan arte ri eksternal pudenal ke kulit abdomen bawah dan eksternal genital; (4) arteri pr ofunda, yang merupakan cabang paling besar pada arteri femoral dan menyuplai sen di paha dan berbagai otot di paha; (5) arteri deep genicular ke bagian paling ja uh pada otot paha dan menghubungkan jaringan impuls sekitar sendi lutut (www.inn erbody.com/image_cardov/card41-new.html). 6

Senin, 01 November 2010 4. Arteri tibialis posterior dan arteri doralis pedis G. Aspek Keamanan dan Keselamatan Aspek keamanan dan keselamatan (safety) yang h arus diperhatikan dalam melakukan tindakan analisa gas darah, yaitu perawat haru s memeriksa kebijakan terhadap tenaga kesehatan yang diperbolehkan dalam melakuk an ini (Potter & Perry, 2006). Beberapa kebijakan dari rumah sakit menyebutkan b ahwa tenaga 7

Senin, 01 November 2010 kesehatan yaitu perawat yang diberikan izin dalam melakukan analisa gas darah ad alah perawat di bidang critical care (Potter & Perry, 2006). H. Protocol atau Pr osedur Tindakan Prosedur pada tindakan analisa gas darah ini adalah sebagai beri kut (McCann, 2004): 1. 2. 3. 4. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan sebe lum memasuki ruangan pasien. Cuci tangan dengan menggunakan tujuh langkah benar. Bila menggunakan peralatan AGD yang sudah siap, buka peralatan tersebut serta p indahkan label contoh dan tas plastik (plastic bag). Catat label nama pasien, no mor ruangan, temperatur suhu pasien, tanggal dan waktu pengambilan, metode pembe rian oksigen, dan nama perawat yang bertugas pada tindakan tersebut. 5. Beritahu pasien alasan dalam melakukan tindakan tersebut dan jelaskan prosedur ke pasien untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kooperatif pasien dalam me lancarkan tindakan tersebut. 6. 7. Cuci tangan dan setelah itu gunakan sarung ta ngan. Lakukan pengkajian melalui metode tes Allen. 8

Senin, 01 November 2010 8. 9. Bersihkan daerah yang akan di injeksi dengan alkohol atau povidoneiodine pad. Gu nakan gerakan memutar (circular) dalam membersihkan area injeksi, dimulai dengan bagian tengah lalu ke bagian luar. 10. Palpasi arterti dengan jari telunjuk dan tengah satu tangan ketika tangan sa tunya lagi memegang syringe. 11. Pegang alat pengukur sudut jarum hingga menunju kkan 30-45 derajat. Ketika area injeksi arteri brankhial, posisikan jarum 60 der ajat. 9

Senin, 01 November 2010 12. Injeksi kulit dan dinding arterial dalam satu kali langkah. 13. Perhatikan u ntuk blood backflow di syringe. 14. Setelah mengambil contoh, tekan gauze pad pa da area injeksi hingga pedarahan berhenti yaitu sekitar 5 menit. 15. Periksa syr inge dari gelembung udara. Jika muncul gelembung udara, pindahkan gelembung ters ebut dengan memegang syringe ke atas dan secara perlahan mengeluarkan beberapa d arah ke gauze pad. 16. Masukan jarum ke dalam penutup jarum atau pindahkan jarum dan tempatkan tutup jarum pada jarum yang telah digunakan tersebut. 17. Letakka n label pada sampel yang diambil yang sudah diletakkan pada ice-filled plastic b ag. 18. Ketika pedarahan berhenti, area yang di injeksi diberikan balutan kecil dan direkatkan. 19. Pantau tanda vital pasien, dan observasi tanda dari sirkulas i. Pantau atau perhatikan risiko adanya pedarahan di area injeksi. I. Hal-hal ya ng Harus Diperhatikan Perawat Hal-hal yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melakukan tindakan, antara lain: 1. Faktor yang menyebabkan kontra indikasi dal am penggunaan tindakan analisa gas darah ini, meliputi amputasi, kontraktur, tem pat atau area infeksi, balutan, mastektomi, atau arteriovenous shunts (Potter & Perry, 2006). 2. 3. Lakukan tes Allen sebelum memulai mengambil contoh darah dar i arteri. Area injeksi yang sebelumnya atau kondisi yang sesudahnya mungkin dapa t mengeliminasikan menjadi area potensial. Arteri seharusnya dapat dijangkau (Po tter & Perry, 2006). 4. Perawat harus memberikan pengajaran kepada klien bahwa s egera melaporkan kepada perawat bila terjadi lumpuh atau mati rasa, dan terbakar di daerah tangan tepatnya di area injeksi, arteri radial. 10

Senin, 01 November 2010 J. Hal-hal yang Harus Dicatat/Dokumentasi Hal-hal yang harus dicatat setelah tindak an analisa gas darah meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Catat hasil tes Allen. Catat wa ktu pengambilan contoh. Catat suhu tubuh pasien. Catat area yang akan di injeksi untuk mengambil contoh darah arteri. Catat waktu total yang dibutuhkan untuk me nghentikan pedarahan setelah melakukan tindakan. Catat tipe dan jumlah terapi ok sigen yang pasien terima. 11

Senin, 01 November 2010

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2010). Brachial Artery. http://www.theodora.com/anatomy/the_brachial_artery. tml. 30 Okt. 2010. Pukul 11.00. Anonim. (2010). Femoral Artery. www.innerbody.com/ima e_cardov/card41new.html. 30 Okt. 2010. Pukul 09.00 WIB. McCann, J. A. S. (2004). Nursing Procedures. 4th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Mills, E. J. (2004). Nursing Procedures. 4th Ed. Philadelphia: Lippinicott Williams & Wilkins. Potter, P. A. & Perry, A. G. (1997). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 4th Ed. St. Louise, MI: Elsevier Mosby, Inc. _______. (20 05). Clinical Nursing Skill & Technique. 6th Ed. St. Louise, MI: Elsevier Mosby, Inc. Price, S. A., & Lorraine, M. W. (2003). Patofisiologi: Konsep Klinis Prose sproses Penyakit. 6th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sherwood, Laura lee. (1996). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Jakarta: Penerbit Bu ku Kedokteran EGC. Wilson, D.D. (1997). Understanding Laboratory and Diagnostic Tests. Philadelphia: Lippincott. 12