Pemantauan Respirasi Dan Analisis Gas Darah

download Pemantauan Respirasi Dan Analisis Gas Darah

of 46

Transcript of Pemantauan Respirasi Dan Analisis Gas Darah

  • Pemantauan Respirasi dan

    Analisis Gas Darah

    Arif Mansjoer

    Cardiac ICU Pelayanan Jantung Terpadu RSCM/

    Departemen lmu Penyakit Dalam FKUI

    TUTORIAL PRA-BEDAH DASAR

  • Laki-laki 60 tahun, masuk IGD karena sesak, diberi O2 dengan Non-rebreathing mask 10 L/m,

    hasil AGD pO2 115 mmHg, SaO2 100%

    Perempuan 47 tahun, dirawat di ICU dengan mode ventilator pressure control, dengan FiO2

    35%, hasil AGD pO2 96, SaO2 99%; etCO2 35

  • Pemantauan Respirasi dan Analisis Gas Darah

    Respirasi

    Oksigenasi

    Ventilasi

    Analisis Gas Darah

    Arterial Blood Gas

    Pulse oxymetry

    Capnometry

  • Proses pertukaran O2 dan CO2 antara

    atmosfer (udara di luar tubuh) dan tubuh

    Respirasi

  • Inspirasi

    proses masuknya udara dari atmosfer ke dalam sistem respirasi (tubuh)

  • Ekspirasi

    proses keluarnya udara dari sistem respirasi (tubuh) ke atmosfer

  • Oksigenasi

    Oksigenasi merupakan proses mengoptimalkan hantaran O2 ke dalam darah (pO2)

    Parameter oksigenasi adalah PaO2 (nilai tekanan parsial O2 di dalam darah arteri).

    Nilai pO2 < 60 mmHg disebut hipoksemia

  • Saturasi O2 adalah nilai persentase Hb yang mengikat oksigen

    Hubungan antara Saturasi O2 dan PO2 digambarkan sebagai kurva disosiasi

    Kurva disosiasi dipengaruhi oleh pH, pCO2, suhu, kadar 2,3 DPG

  • Ventilasi

    Ventilasi adalah proses keluar-masuknya udara dari sistem respirasi (tubuh) dari/ke atmosfer

    Parameter ventilasi adalah

    Frekuensi napas (RR)

    Volume tidal (Vt)

    Minute ventilation (MV) = RR x Vt

    Dead space

  • Volume tidal (VT): Volume udara yang diinhalasi atau diekshalasi pada siklus pernapasan (mL)

    Normal 8-10 mL/kgBB

    ARDS 4-6 mL/kgBB

    Frekuensi napas (RR): jumlah napas (pasien/mesin) dalam 1 menit (satuan: napas/menit)

    Normal RR 8-15 x/m.

  • Minute ventilation (MV): jumlah volume tidal pasien dalam 1 menit (satuan: L/menit).

    hasil perkalian volume tidal dan frekuensi napas

    berhubungan dengan PaCO2 (nilai tekanan parsial CO2 di dalam darah arteri)

    MV = 100 mL/kg/min

    Target pCO2 = 40 mmHg

    pCO2 < 35 mmHg disebut hiperventilasi

    pCO2 > 45 mmHg disebut hipoventilasi

  • Pemantauan Respirasi

    Primary Survery

    Airway, Breathing,

    Circulation, Disability

    Secondary Survey

    Head to toe

    examination

    Inspeksi, Palpasi,

    Perkusi, Auskultasi

    Pemantauan O2

    Analisis gas darah

    Pulse oximetry

    Pemantauan CO2

    Analisis gas darah

    Capnometry

  • FiO2

    pO2 pCO2 SaO2

    SpO2

    EtCO2

  • Analisis Gas Darah

    Sampel darah: arteri radialis, brakhialis, atau femoralis.

    Informasi: pH, pCO2, pO2, HCO3, BE, dan SaO2 penilaian oksigenasi, ventilasi, dan status asam basa

    Penilaian oksigenasi:

    pO2 atau SaO2

    nilai fraksi oksigen (FiO2)

    Nilai FiO2 di udara bebas 0,21 atau 21%.

    Bila pasien mendapat terapi oksigen maka FiO2 tergantung dari metode dan kecepatan aliran oksigen yang diberikan.

  • Penilaian oksigenasi

    Penilaian oksigenasi dapat dilakukan dengan cara:

    pO2

  • Suplementasi O2 dan nilai fraksi O2

    Suplementasi O2 Kecepatan O2 (L/min) Fraksi oksigen, FiO2 (%)

    Tanpa (udara bebas) 0,21

    Kanul nasal 1-6 0,25-0,45

    Simple mask 6-10 0,40-0,60

    Rebreathing mask 6-10 0,35-0,60

    Non-rebreathing mask 10-15 0,60-1,00

  • Apakah pO2 100 mmHg normal?

    Bila pasien bernapas tanpa suplemen O2?

    Bila pasien menggunakan simple mask 6 L/m?

    Bila pasien menggunakan ventilator dengan FiO2 100%?

  • Bila pasien bernapas tanpa suplemen O2?

    PaO2 / FiO2 = 100 / 0,21 = 476

    Bila pasien menggunakan simple mask 6 L/m? PaO2 / FiO2 = 100 / 0,4 = 250

    Bila pasien menggunakan ventilator dengan FiO2 100%?

    PaO2/FiO2 = 100 / 1,0 = 100

  • Estimasi pO2 berdasarkan Sat O2

    pO2 mmHg SatO2 (%)

    27 50

    40 75

    50 85

    60 90

    70 94

    100 98

  • Kurva disosiasi Hb-O2 ini dapat bergeser ke kanan atau ke kiri akibat

    pengaruh oleh keasaman darah, karbodioksida, suhu, dan 2-3 DPG;

    dan pengaruh ini tergambar dalam suatu kurva disosiasi

  • Parameter analisis gas darah

    Penilaian: keasamaan darah pH dan status metabolik HCO3 dan BE (base excess). CO2 bersama HCO3 turut menentukan pH dalam darah.

    Peningkatan atau penurunan pCO2 akan menyebabkan asidosis atau alkalosis respiratorik.

    Penurunan pO2 hingga menjadi hipoksemia dan terjadi metabolisme anaerob akan menyebabkan asidosis metabolik akibat peningkatan pembentukan laktat.

  • Pulse Oxymetry

    Pulse oximetry merupakan pemeriksaan noninvasif yang sederhana untuk memperkirakan saturasi oksigen dalam darah arteri.

    Dua gelombang cahaya merah dan inframerah dipancarkan akan melalui kapiler dan pada sisi lain diukur absorpsi kedua gelombang cahaya tersebut.

    Perbedaan absorpsi tersebut dihitung dan didapatkan estimasi dari saturasi oksigen dalam hemoglobin (dalam persen).

    Hasil pengukuran dituliskan sebagai SpO2 dalam satuan persen.

  • Hubungan antara saturasi oksigen yang diestimasi dengan

    finger-probe pulse oximeter (%SpO2) dan saturasi oksigen yang

    diukur (%Hb02). Fungsi regresi: %Sp02 =6.09+0.94X %Hb02;

    r=.98; SEE=1.32; N = 232 Phys Ther. 1994; 74: 40-9

  • Phys Ther. 1994; 74: 40-9

    Saturasi O2 dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen dan hubungan keduanya dapat membentuk kurva disosiasi Hb-O2. Kurva disosiasi oksihemoglobin pada kondisi pH7,4 dan suhu 37oC

  • Phys Ther. 1994; 74: 40-9

  • Pulse oximetry selain memperlihatkan saturasi oksigen juga dapat memperlihatkan frekuensi

    jantung berdasarkan pulsasi denyut yang

    terdeteksi oleh sensor.

    Alat ini dapat dipasang di jari-jari tangan/kaki, telinga, antara hidung, mulut, dll.

  • Faktor yang mempengaruhi akurasi dari pulse oximetry: faktor anatomi atau fisiologi, seperti kulit gelap, false

    nail, cat pewarna kuku,

    hipotermia,

    vasokonstriksi,

    hipotensi,

    perfusi regional buruk,

    hematokrit

  • Kapnometri

    Capnometry merupakan merupakan pemeriksaan noninvasif untuk mengukur CO2

    dari udara yang diekshalasi.

    Kapnograf

    EtCO2

  • Indikasi

    Evaluasi CO2 ekshalasi terutama end-tidal CO2

    Pemantauan penyakit paru berat dan respons terapi

    Penentuan intubasi trakheal dan esofageal

    Pemantauan kebocoran sirkuit ventilator

  • TERIMA KASIH

    [email protected]

    Semoga bermanfaat

  • Penilaian asam basa

    Lihat apakah hasil pH darah berada dalam kisaran normal (7,35-7,45). Bila pH di bawah

    7,35 berarti asidemia sedangkan bila pH di atas

    7,45 berarti alkalemia.

    Lihat apakah pCO2 berada dalam kisaran normal 35-45 mmHg. Bila pCO2 kurang dari 35

    mmHg berarti alkalosis respiratorik primer atau

    sekunder sebagai kompensasi sedangkan bila

    pCO2 lebih dari 45 berarti asidosis respiratorik

    primer atau sekunder sebagai kompensasi.

  • Gangguan asam basa, perubahan

    primer dan kompensasi

    Gangguan primer Perubahan primer Kompensasi

    Asidosis respiratorik pCO2 meningkat HCO3 meningkat

    Alkalosis respiratorik pCO2 menurun HCO3 menurun

    Asidosis metabolik HCO3 menurun pCO2 menurun

    Alkalosis metabolik HCO3 meningkat pCO2 meningkat

  • Lihat apakah HCO3 berada dalam kisaran 22-26 dan BE -2 ~ +2. Bila HCO3 kurang dari 22 atau

    BE kurang dari -2 berarti asidosis metabolik

    primer atau sekunder sebagai kompensasi

    sedangkan bila HCO3 lebih dari 26 atau BE

    lebih dari +2 berarti alkalosis metabolik primer

    atau sekunder sebagai kompensasi.

    Pertimbangkan keadaan klinis dan lakukan nilai gangguan asam basa primer berdasarkan pH,

    pCO2, HCO3, dan BE.

  • Cari kemungkinan bahwa gangguan asam basa yang terjadi adalah campuran dengan

    memperkirakan kompensasi yang seharusnya

    terjadi. Gangguan asam basa dapat merupakan

    1 kelainan primer dengan atau tanpa

    kompensasi; atau terjadi akibat gabungan 2-3

    kelainan primer.

  • Perkiraan kompensasi dari suatu

    gangguan asam basa primer

    Gangguan asam basa Perkiraan besarnya kompensasi

    Asidosis metabolik pCO2 = (1,5 x HCO3) + (8 2)

    Alkalosis metabolik pCO2 = (0,7 x HCO3) + (21 2)

    Asidosis respiratorik akut pH = 0,008 x pCO2

    pH = 7,40 [0,008 x (pCO2 40)

    Asidosis respiratorik kronik pH = 0,003 x pCO2

    pH = 7,40 [0,003 x (pCO2 40)

    Alkalosis respiratorik akut pH = 0,008 x pCO2

    pH = 7,40 + [0,008 x (40 - pCO2)

    Alkalosis respiratorik kronik pH = 0,003 x pCO2

    pH = 7,40 + [0,003 x (40 - pCO2)