51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2

12
             

Transcript of 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 1/12

 

KELAINAN SENDI TEMPOROMANDIBULAR 

10.1 Definisi kelainan temporomandibular 

Secara singkat akan di jelakan antomi dari senditemporomandibular Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah

 persendiaan dari kondilus mandibula dengan fossa gleinodalis dari tulangtemporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawabterhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan

 berbicara yang letaknya dibawah depan telingaa.

Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi dikepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi ini, maka

seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah tersebut berupa

nyeri saat membuka, menutup mulut, makan, mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci. Kelainan sendi

temporomandibula disebut dengan disfungsi temporomandibular. Salahsatu gejala kelainan ini munculnya bunyi saat rahang membuka dan

menutup. Bunyi ini disebut dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga pasien tidak menyadari adanya kelainan sendi

temporomandibular5.

Susunan anatomi normal dari

Temporomandibula joint inidibentuk oleh bagian ± 

 bagian:

1. Fossa glenoidalis

2. Prosesus kondiloideus

3. Ligamen

4. Rongga Synovial

5. Diskus artikularis

Definisi dari kelainan temporomandibular merupakan kelainan

 pada bagian sendi temporal dimana hal tersebut menyebabkan terjadinya

ke abnormalan pada fungsi dan antomi dari senti temporal

tersebut.Gangguan pada TMJ merupakan kondisi yang bersifatprogresif.

Secara garis besar gangguan pada sendi temporal akan

menyebabkan rasa sakit,rasa sakit itulah yang disebut arthalgia dimanarasa sakit itu hanya bersal dari nociceptor yang berada di jaringan lunak 

sekitar sendi discal ligament,capsular ligament,dan retrodiscal tissue.Jikaligament ini elongasi atau tertekan maka nosiseptor akan meneruskan

implus sehingga timbul rasa sakit dimana penderita tidaka akan bias

membedakan sumber rasa sakit yang pasti Karena semua di artikansebagai sakit sendi.jika rasa sakit timbul maka gerakan mandibula akanterhambat (reflex nociceptive).pada rasa sakit kronis,gerakan rahang

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 2/12

 

menjadi terbatas dan penderita akan berhati-hati untuk menghindari

timbulnya rasa sakit (protective co-contraction)

Juga dapat menimbulkan disfungsi organ pada bagian

temporamandibular biasanya akan menghambat pengerakan normal darikondilus-diskus disertai bunyi clik atau pop (jika lebih keras ) atau

krepitasi.

10.2 Etiologi kelainan sendi temporomandibular

Etiologi dari trauma itu sendiri terbagi atas 2 yaitu makrotrauma

dan mikro trauma.tekanan yang berlebihan akan menyebaban gangguanfungsional pada bagian tersebut dan dapat berdampak kerusakan pada

 jaringan tersebut juga.

y  Makro trauma

Tekanan yang terjadi secara langsung pada bagian yang

mengalami kerusakan yang menyebabkan perubahan pada

 bagian diskus dan kondilaris secara langsung.makro traumadapat juga terjadi ketika gigi bersamaan atau dapat juga

menyebabkan perubahan pada kondilus dengan fossa ketika

mulut di buka. Trauma besar yang tiba-tiba danmengakibatkan perubahan struktural, seperti pukulan padawajah atau kecelakaan.

y  Mikro trauma

Dimana trauma ini merubah posisi diskus dan kondilussecara perlahan-lahan.Trauma ringan tapi berulang dalam

 jangka waktu yang lama, seperti bruxism dan clenching.Kedua hal tersebut dapat menyebabkan microtrauma pada

 jaringan yang terlibat seperti gigi, sendi rahang, atau otot.y  Kondisi oklusi

Dulu oklusi selalu dianggap sebagai penyebab utamaterjadinya TMD, namun akhir-akhir ini banyak 

diperdebatkan

y  Stress emosional

Keadaan sistemik yang dapat mempengaruhi fungsi

 pengunyahan adalah peningkatan stres emosional. Pusatemosi dari otak mempengaruhi fungsi otot. Hipotalamus,

sistem retikula, dan sistem limbik adalah yang paling bertanggung jawab terhadap tingkat emosional individu.Stres sering memiliki peran yang sangat penting pada TMD.

Stres adalah suatu tipe energi. Bila terjadi stres, energi

yang timbul akan disalurkan ke seluruh tubuh. Pelepasansecara internal dapat mengakibatkan terjadinya gangguan

 psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit jantung, dan/atau

 peningkatan tonus otot kepala dan leher. Dapat juga terjadi

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 3/12

 

 peningkatan aktivitas otot nonfungsional seperti bruxism

atau clenching yang merupakan salah satu etiologi TMD.

y  Deep pain input

Aktivitas parafungsional adalah semua aktivitas di luar 

fungsi normal (seperti mengunyah, bicara, dan menelan),dan tidak mempunyai tujuan fungsional. Contohnya adalah

 bruxism, dan kebiasaan-kebiasaan lain seperti menggigit-

gigit kuku, pensil, bibir, mengunyah satu sisi, tongue thrust,dan bertopang dagu. Aktivitas yang paling berat dan seringmenimbulkan masalah adalah bruxism, termasuk clenching

dan grinding. Bruxism adalah mengerat gigi atau grindingterutama pada malam hari, sedangkan clenching adalah

mempertemukan gigi atas dan bawah dengan keras yangdapat dilakukan pada siang ataupun malam hari.

Pasien yang melakukan clenching atau grinding pada

saat tidur sering melaporkan adanya rasa nyeri pada sendirahang dan kelelahan pada otot-otot wajah saat banguntidur..

Pada anak bruxism yang juga disertai keluhan nyerikepala, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi mastikasi dan

TMD-nya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

keduanya. Bila ternyata tidak ada hubungan, anak tersebutharus dirujuk ke spesialis lain. Sehubungan dengan adanyarasa nyeri, beberapa peneliti menemukan bahwa 70-85 %

 pasien TMD sering merasakan nyeri kepala dan 40 %

melaporkan adanya nyeri wajah. Nyeri tersebut bertambah pada saat membuka dan menutup mulut. 50 % pasien TMD

sering mengeluhkan nyeri telinga, namun pada saat diperiksatidak ditemukan tanda infeksi. Bunyi sendi juga seringdilaporkan oleh pasien TMD ,tanpa atau disertai rasa nyeri.

Pening (dizziness) juga dilaporkan oleh 40 % pasien, selain

itu 33 % melaporkan telinga terasa penuh dan berdengung.

Gejala-gejala tersebut lokasinya berada di daerah

orofasial namun karena tidak berada dalam rongga mulutseperti sakit gigi, maka pasien tidak mencari pengobatan kedokter gigi melainkan ke dokter umum atau spesialis lain

seperti THT, neurologi, rehabilitasi medik maupun

chiropractor.

Studi di Finlandia menemukan bahwa banyak pasien

TMD mengalami overdiagnosis dan overtreatment karenatanda dan gejala TMD sering tidak betul-betul dipahami oleh

 para praktisi. Namun karena TMD banyak berhubungandengan mastikasi, dokter gigilah yang merupakan tenaga

medis pertama yang harus dapat mendiagnosa dan merawat pasien dengan tanda dan gejala TMD.

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 4/12

 

10.3 Klasifikasi / pembagian kelainan temporomandibular

y  Pertumbuhan abnormal 

Gangguan pertumbuhan pada sistem mastikasi dibagi kedalam 2 kategori umum menurut jaringan yang terlibat:

(1)  Gangguan pada tulang(2)  Gangguan pada otot

Gangguan Kongenital dan Perkembangan Tulangdiantaranya agenesis (tidak tumbuh), hypoplasia (perkembangan

yang tidak sempurna), hyperplasia (pertumbuhan yang berlebihan),atau neoplasia (pertumbuhan yang tidak terkontrol)

Trauma merupakan salah satu fantor penyebab terutama pada sendi seseorang yang masih muda bisa ditandai dengan

hypoplasia pada kondilusnya, yang mengakibatkan

ketidakseimbangan pola pertumbuhannya. Pada akhirnya ini akan

mengakibatkan pergeseran mandibula yang berhubungan denganmaloklusi. Ketidakseimbangan pola pertumbuhan mungkin juga

mengakibatkan rheumatoid arthritis dari perkembangan yang cepat.

Trauma dapat menyebabkan reaksi hyperplastic, yangmengakibatkan pertumbuhan yang berlebihan pada tulang. Ini

 biasanya dapat dilihat pada tempat fracture yang sudah lama. .

Suatu perubahan fungsi atau rasa sakit yang ada bukan yangutama dalam perubakan struktur. Ketidakseimbangan klinis mungkin

 berhubungan dengan perubahan struktur dan juga menunjukan berhentinya pertumbuhan atau perkembangan. Radiograph pada

TMJ, sebagaimana CT scans, sangat penting dan mengidentifikasi

 perubahan struktur tulang .

y  Kelainan letak pada sendi temporomandibular 

Disc displacement Permukaan posterior dari disc menipis

dan inferior retrodiscal lamina dan lateral distal dan lateral ligamenmemanjang, maka disc akan bergeser melalui permukaan artikularis

dari kondilus

y  Degenerative joint disease atau inflamasi

Bukan merupakan gangguan pada sendi

temporalnya,kelainan ini jarang di temui pada penderita kelainan

 pada sendit temporomandibularnya.perawatan Obat anti inflamasi.Untuk mengurangi inflamasi (peradangan) dan rasa sakit, dokter gigianda mungkin akan menyarankan aspirin atau obat anti inflamasi

nonsteroid lainnya, misalkan ibuprofen (Advil, Motrin, dll)

y  Dislokasi

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 5/12

 

Kelainan lain dapat berupa dislokasi dimana di bagi atas 2

 bagian: Dislokasi tanpa adanya pengurangan atau reduksi dandislokasi dengan adanya pengurangan atau reduksi.

y  Ankylosis

Merupakan penyakit yang menyebabkan keterbatasa padasaat pembukaan mulut yang di sebabkan pleh kelainan dari

TMJ.dimana ankylosis terbagi atas 2 yaitu:

1.  Extracapsular ankylosis

2.  Intracapsular ankylosis

r  Fibrous ankylosis

r  Bony ankylosis

 Intracapsular ankylosis. Intracapsular ankylosis, atau

 penyatuan dari sendi, dapat menyebabkan pembukaan/depresi pada

mandibula berkurang. Intracapsular ankylosis timbul akibat penyatuan dari kondilus, disk, dan kompleks fossa, juga merupakanhasil dari pembentukan jaringan fibrosa, penyatuan tulang, atau

kombinasi keduanya. Penyebabnya yang paling umum mencakup

macrotrauma, paling sering berhubungan dengan fraktur kondilar.Penyebab lain dari ankylosis juga karena sebelumnya menjalani

 perawatan surgical yang menimbulkan bekas/goresan dan jugainfeksi.Evaluasi pada pasien memperlihatkan pembatasan pada

 pembukaan maksimal yang cukup parah, penyimpangan pada sisi

yang kena, dan ekskursi lateral pada sisi kontralateral. Ankylosis

yang disebabkan jaringan fibrosa, mobilitas rahangnya lebih besar daripada ankylosis yang disebabkan oleh penyatuan tulang.

 Extracapsular ankylosis. Ankylosis tipe ini biasanya

melibatkan prosessus koronoid dan otot temporalis. Penyebab yang paling sering dari ankylosis extracapsular antara lain, pembesaran

dari prosessus koronoid, atau hiperplasia, dan trauma pada area

lengkung zygomatic. Infeksi di sekitar otot temporalis juga dapatmenghasilkan ankylosis extracapsular.Pasien ini biasanya

mempunyai pembatasan pada pembukaan mulut dan penyimpangan pada sisi yang kena. Pada kasus ini, sangat jarang terjadi restriksitotal pada pembukaan, dan pembatasan gerakan lateral dan protrusif 

 biasanya menunjukkan tidak adanya ankylosis intracapsular.

y  Trauma / Fraktur 

Luka pada bagian tmj khususnya kondilus, bisa disebabkanoleh mekanisme yang sangat bervariasi. Pada orang dewasa,

 penyebab dari fraktur ini sebagian besar disebabkan oleh kecelakaankandaraaan bermotor, kekerasan, kecelakaan kerja, serta kecelakaan

saat melakukan olahraga, faktor lain yang juga menjadi penyebab

fraktur ini adalah jatuh.

Lindahl, membagi gaya traumatic penyebab luka padakondilus ke dalam tiga kategori. Pertama adalah energy yang yang

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 6/12

 

dikeluarkan oleh masing ± masing individu karena objek bergerak.

Luka jenis ini digolongkan kedalam luka pukulan wajah oleh karenatinju, pemukul baseball, atau objek lain. Luka yang kedua adalah

luka ketika seorang individu yang bergerak mengenai benda yangdiam, sebagai contoh ketika seorang anak terjatuh dan dagu

menghantam aspal. Mekanisme jenis ini secara klasik di deskripsikan

sebagai ³ parade ground fracture . Kategori yang terakhir adalahenergi yang merupakan kombinasi dari yang pertama dan kedua,seperti pada kecelakaan ketika seorang pengendara mobil menabrak mobil dari arah yang berlawanan, dan biasanya menyebabkan luka

yang lebih berat.

y   Neoplasia Neoplasma pada TMJ sangatlah jarang. Kadang-kadang

menimbulkan restriksi/pembatasan pada pembukaan rahang dan

sakit pada sendi.Tumor di dalam TMJ mengakibatkan kelainan

 pada kondilus dan hubungan fossa serta dapat mengakibatkanankylosis intracapsular.

y  Infeksi

Infeksi pada TMJ juga sangat jarang ditemukan, bahkan pada kasus trauma atau pengobatan surgical pada area ini.Perluasan dari proses infeksi pada telinga kadang melibatkan

TMJ dan mengakibatkan ankylosis intracapsular.

10.4 Gejala umum kelainan TMJ

Gejalanya biasanya lebih dari satu, yaitu :

1.   Nyeri di sekitar sendi rahang

2.   Nyeri kepala3.  Gangguan pengunyahan

4.  Bunyi sendi ketika membuka/menutup mulut dapatdisertai atau tanpa rasa nyeri

5.  Terbatasnya buka mulut

6.  Selain gejala diatas, mungkin juga terjadi gejala lain,

seperti :   Nyeri otot terutama otot leher dan bahu

   Nyeri telinga

  Telinga berdengung

  Vertigo: sakit kepala

TMD adalah kejadian yang kompleks dan disebabkan oleh

 banyak faktor. Perawatan TMD dapat mencapai keberhasilan bilafaktor-faktor penyebab tersebut dapat dikenali dan dikendalikan.

Untuk itu seorang dokter gigi harus melakukan anamnesa yang

seksama untuk mencari penyebab utama terjadinya TMD, sebelum

melakukan perawatan.10.5 Patofisiologi kelainan TMJ

Kelainan pada bagian TMJ terbagu atas 2 menurut caranya:

1.  Faktor sistemik (degeneratif, endokrin, infeksi)

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 7/12

 

2.  Faktor lokal (berhubungan dengan mastikasi)

Kelainan patofisiologi berupa Dislokasi,Internal derangement,dan closed

lock 

y  Dislokasi

Dislokasi dari TMJ seringkali timbul dan disebabkan olehhipermobilitas dari mandibula. Subluxation (dislokasi parsial dari sendi)

menyebabkan pemindahan dari kondilus, biasanya tidak membutuhkan pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika kondilus

mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular eminence dan

terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi secara unilateral atau bilateral dan dapat timbul secara spontan ketika mulut membuka secaralebar, seperti pada saat menguap, makan, atau pada saat prosedur 

 perawatan gigi. Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebihdari beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya juga

menibulkan kejang otot parah. 

Dislokasi dapat diatasi sesegera mungkin. Pengurangannyadilakukan dengan membuat tekanan ke bawah pada gigi posterior dantekanan ke atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan

 pada posterior mandibula. Pengurangan ini biasanya juga tidak sulit.Bagaimanapun, kejang otot dapat menghambat pengurangan tersebut,

terutama sekali ketika dislokasi tidak dapat dikurangi sesegara mungkin.

y  Internal derangement 

Merupakan salah satu kelainan intraartikular sendi

temporomandibular,dimana terdapat hubungan yang tidak harmonis

antara diskus artikularis dengan kondilus.baik itu bersifat unilateralataupun bilateral.

Jika perlekatan meniscus pada kutub processus condylarislateral mengendur atau terputus, atau jika zona bilaminar mengalami

kerusakan atau degenerasi akibat trauma atau penyakit sendi

(terutama stratum superior, yaitu serabut elastic), atau keduanya,

maka stabilitas sendi akan terganggu. Akibatnya akan terjadi pergeseran discus ke arah anteromedial akibat tidak adanya penahan

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 8/12

 

terhadap musculus pterygoideus lateralis superior. Berkurangnya

 pergeseran ke arah lateral anterior yang spontan dari discus ini akanmenimbulkan ³clicking´ yang khas, yang akan terjadi bila jarak antar 

insisal meningkat (Gb. 13-6). Sumber ³clicking´ sendi ini berhubungan dengan pergeseran processus condylaris melewati pita

 posterior meniscus yang tebal. Dengan memendeknya pergeseran

anterior dari meniscus, terjadi ³clicking´ berikutnya. Pada tahapinilah diskus akan bersifat fibrokartilagenus, yang mendorongterbentuknya konfigurasi cembung-cembung

Terdapat 2 klasifikasi dalam internal derangement:

1.  dengan reduksi

r  cliking opening dan closing (reciprocal

cliking)

r   pembukaan mulut normal

r  rasa sakit

r  deviasi mandibula

2.  tanpa reduksi

r  tidak adanya cliking

r  keterbatasan membuka mulut

r   pain

r  mandibular deflection

y  closed lock 

Merupakan akibat dari pergeseran diskus ke anterior yang

terus bertahan. Bila pita posterior dari diskus yang mengalamideformasi tertahan di anterior processus condylaris, akan terbentuk 

 barier mekanis untuk pergeseran processus condylaris yang normal

(Gb. 13-7). Jarak antar insisal jarang melebihi 25mm, tidak terjadi

translasi, dan fenomena ³clicking´ hilang. Closed lock dapat terjadisebentar-sebentar dengan disela oleh ³clicking´ dan ³locking´, atau

 bias juga bersifat permanen. Pada kondisi persisten, jarak antarainsisal secara bertahap akan meningkat akibat peregangan dari perlekatan posterior discus yang disertai dengan osteoarthritis pada

 processus condylaris dan eminentia articularis.

Terdapat juga keadaan dimana closed lock bersifat akut yangmana Keadaan closed lock yang akut biasanya diakibatkan oleh

trauma yang menyebabkan processus condylaris terdorong ke posterior dengan akibat terjadi cedera pada perlekatan posterior.Rasa sakit atau tidak enak yang ditimbulkannya dapat

sangat parah, dan keadaan ini kadang disebut sebagai

discitis. Discitis ini lebih menggambarkankeradangan pada perlekatan discus daripada keadaan

discus yang avascular/aneural.

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 9/12

 

 

10.6 cara menegakkan diagnosis

Diagnosis dan evaluasi yang baik di perlukan untuk mengetahuiadanya kelainan dimana ideal treatment plan akan menghasilkan

successful of treatment.

Langkah-langkah yang di gunakan dengan cara:1.  Anamnesis2.  Pemeriksaan klinis3.  Pemeriksaan radiologis

y  Anamnesis

Dengan meninjau sisi dari etiologi pasien,lama pasien

mengalami trauma tersebut,maupun usia dari pasien penderita tersebut.anamnesisi yang dilakukan harus

 benar karena ketepatan dalam melakukan anamnesisakan menentukan keberhasilan dalam perawatan

sehingga kita mengetahui apa dan mengapa kelainantersebut terjadi pada pasien.

y  Pemeriksaan klinis

Terbagi atas 2 yaitu pemeriksaan secara ekstra oral maupundengan cara pemeriksaan intra oral.

Pemeriksaan ekstra oral terbagi atas:

o  Rentang Pergerakan

Pasien diminta untuk mebuka mulut lebar ± lebar dan dengan bantuan sepasang kaliper atau jangka,

 jarak antara tepi gigi seri atas dan bawah diukur.

 Nevakari (1960) melaporkan bahwa jarak rata ± rata pada pria 57,5 mm sedang pada wanita 54 mm. Dengan

 berdasar pada pendapat ini, jarak lebih dari 40 mm padaorang dewasa dapat dianggap tidak normal. Agerberg(1974) juga menemukan angka yang sama.jarak rata ± 

rata pada pria 58,6 mm dan pada wanita 53,3 mm. Batas

terendah adalah 42 mm dan 38 mm. Tetapi pentinguntuk mempertimbangkan juga kedalaman overbite yangada. Pergerakan pada bidang horizontal dapat diukur 

dengan pergeseran garis tengah insisal pada pergerakan

lateral mandibula yang eksterm ke salah satu sisi.Agerberg menemukan bahwa batas terendah dari jarak 

normal adalah 5mm pada kedua jenis kelamin1.

o  Bunyi Sendi

  kliking

Gejala ini paling sering menandakan adanya

TMD dan dislokasi diskusi artikularis. Bunyi klikingmuncul saat rahang dibuka atau saat menutup.

Umumnya bunyi tersebut hanya dapat didengar oleh penderita, namun pada beberapa kasus, bunyi tersebut

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 10/12

 

menjadi cukup keras sehingga dapat didengar oleh orang

lain. Bunyi tersebut dideskripsikan penderita sebagaisuara yang berbunyi 'klik'.

Di antara fossa dan kondil terdapat diskus yang berfungsi sebagai penyerap tekanan dan mencegah

tulang saling bergesekan ketika rahang bergerak. Biladiskus ini mengalami dislokasi, dapat menyebabkan

timbulnya bunyi saat rahang bergerak. Penyebabdislokasi bisa trauma, kontak oklusi gigi posterior yang

tidak baik atau tidak ada, dan bisa saja karena gangguantumbuh kembang rahang dan tulang fasial. Kondisiseperti ini dapat juga menyebabkan sakit kepala, nyeri

wajah dan teliga. Jika dibiarkan tidak dirawat, dapat

menyebabkan rahang terkunci.

  Krepitus

Krepitus sangat berbeda dari kliking. Krepitusmerupakan bunyi mengerat atau menggesek yang terjadi

selama pergerakan mandibula, terutama pergerakan dari

sisi yang satu dengan sisi yang lain. Bunyi sering kalidapat lebih diketahui dengan perabaan dari pada

 pendengaran. Hanya sedikit atau tidak ada keterangan

tambahan yang diperoleh pada penggunaan stetoskopuntuk memeriksa bunyi sendi

  Rasa Sakit dan Nyeri

Usaha dari pasien atau dokter gigi untuk 

membuka rahang yang terkunci akan menimbulkan rasa

sakit yang juga terasa pada sendi dan otot yang bergubungan denganny.

Pemeriksaan secara Intra-Oral

Pemeriksaan mulut yang meyelurh dilakukan untuk 

mengetahui kapasitas fungsional dari gigi geligi.Pemeriksaan tersebut harus termasuk pemeriksaan keadaan

 patologi yang mungkin merupakan penyebab dari gejala,

 baik sifat maupun pengaruhnya pada fungsi mandibula.

Contoh yang sering ditemukan adalah peradangan gusi padageraham besar ketiga yang sedang bererupsi sebagian.

Rahang menyimpang untuk menghindari daerah yang sakitini. Gigi yang terserang periodontitis atau tambalan yangterlalu tinggi juga dapat menimbulakan gejala yang sama1.

Faktor ±faktor berikut harus diperhatikan :

1. Hubungan Oklusi.

2. Freeway space.

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 11/12

 

3. Overjet dan overbite.

4. Gigi yang tanggal.

5. Protesa, bila ada.

6. Atrisi dan bekas abrasi.7. Kontak gigi prematur1.

Bila keparahan kelainan tersebut mengurangi

hasil pemeriksaan fungsional dari oklusi, perawatanharus diarahkan untuk mengurangi gejala yang adaterlebih dahulu. Analisa dapat dilanjutkan nanti dengan

cara yang normal

y  Pemeriksaan secara radiologisAda banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan cara

radiologis di antaranya:

1.  Orthopantomogram radiographic2.  TMJ radiographic

3.  Schedule lateral4.  Lateral oblique of the mandible5.  Submentovertex

6.  CT scan

7.  MRI

10.7 Perawatan pada penderita kelainan TMJ

Perawatan pada penderita kelainan TMJ dapat menggunakan

 beberapa cara: 

1.  Pemberian obat-obatan2.  Phsioterapi

3.  Reposisi secara manual4.  Occlusal Splint  5.  Pembedahan

y  Pemberian obat

Obat-obatan yang diberikan bisa berupa obat yangmelenturkan otot, untuk menghilangkan sesak dan nyeri. Tetapi

 pemberian obat tidak bersifat menyembuhkan, dan tidak 

dianjurkan pada orang lanjut usia dan hanya diberikan dalamwaktu yang singkat (biasanya 1 bulan atau kurang).

Obat pereda nyeri (misalnya anti peradangan non-

steroid, contohnya aspirin) juga bisa mengurangi nyeri. Obattidur kadang diberikan untuk membantu penderita yangmengalami kesulitan tidur karena nyeri yang timbul.

y  Phisioterapi

5/15/2018 51105423-KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/51105423-kelainan-sendi-temporomandibular-2 12/12

 

Dapat berupa pengurangan stress atau rasa depresi dari

 pasien itu,dapat juga berupa menghilangkan gangguan secar  psikis yang kasat mata.

y  Reposisi secara manual

Dengan menggunakan tangan

Occlusal splint

Occlusal splint ( Anterior mandibular reposition)

y  Pembedahan

Ada 2 metode yaitu

1.   Discoplasty merupakan pembedahan untuk membentuk 

atau contouring meniscus dari temporomandibular 2.   Disectomy merupakan prosedur operasi di mana pusat

dari sebuah intervertebral disc, nukleus pulposus, yang

menyebabkan sakit pada saraf tulang belakang atauradiating urat, akan dihilangkan(dibuang)