5 Pengertian & Satuan Cahaya

14
IV.3 Pengertian Dan Satuan Arus cahaya : Adalah jumlah cahaya, yang dipancarkan setiap detik oleh sebuah sumber cahaya satuannya lumen (lm), simbolnya (phi). Kekuatan cahaya : Adalah arus cahaya yang per satuan sudut ruang dipancarkan ke suatu arah tertentu, satuannya candela (Cd). Simbolnya I. Kekuatan Penerangan : Adalah arus cahaya yang jatuh pada sebuah satuan permukaan. Satuannya lux (lx). Simbolnya E. 1 LUX = 1 LUMEN / M 2 Luminansi : Adalah kekuatan cahaya per m 2 luas semu suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang diterangi. Satuannya Cd/cm 2 atau Cd/m 2 . Simbolnya L. Rendemen Penerangan : Adalah perbandingan antara arus cahaya berguna (arus cahaya yang akhirnya menimpa permukaan sesuatu), dan 1

description

mata kuliah utilitas 1

Transcript of 5 Pengertian & Satuan Cahaya

Page 1: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

IV.3 Pengertian Dan Satuan

Arus cahaya :

Adalah jumlah cahaya, yang dipancarkan setiap detik oleh sebuah sumber cahaya

satuannya lumen (lm), simbolnya (phi).

Kekuatan cahaya :

Adalah arus cahaya yang per satuan sudut ruang dipancarkan ke suatu arah

tertentu, satuannya candela (Cd). Simbolnya I.

Kekuatan Penerangan :

Adalah arus cahaya yang jatuh pada sebuah satuan permukaan. Satuannya lux (lx).

Simbolnya E. 1 LUX = 1 LUMEN / M2

Luminansi :

Adalah kekuatan cahaya per m2 luas semu suatu sumber cahaya atau suatu

permukaan yang diterangi.

Satuannya Cd/cm2 atau Cd/m2. Simbolnya L.

Rendemen Penerangan :

Adalah perbandingan antara arus cahaya berguna (arus cahaya yang akhirnya

menimpa permukaan sesuatu), dan jumlah arus cahaya yang dipancarkan oleh

suatu sumber cahaya.

Rendemen penerangan ini tergantung dari :

- sistem penerangan (langsung, tak langsung dsb)

- hasil gunanya armatur (perlengkapan)

- faktor pantulan : langit-langit, dinding dan lantai;

- perbandingan tinggi, lebar dan panjang ruangan.

- Pembagian titik-titik cahaya.

1

Page 2: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

Faktor Depresiasi/Pengurangan :

Adalah menurunnya kekuatan penerangan karena debu, menuanya lampu.

Besarnya faktor ini tergantung dari :

- Penggunaan ruangan dan sifat ruangan.

Perbedaan antara lumen dan candela

(Verlichting karya J.W. Favie dan rekan-rekan).

Perbedaan Kekuatan Penerangan dengan luminansi

(Verlichting karya J.W. Favie dan rekan-rekan)

Kekuatan penerangan pada buku A sama besarnya dengan meja B tapi

luminasi buku A lebih besar dari pada luminasi meja B.

2

Page 3: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

1 Radial bintang (Ø)

I = 1 cd

O = 1 m2

Ø = 1 lm

E = 1 Lux

L = 0,318 cd/m2

( jika memantulkan /

Menembus cahaya 100% )

HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI SATUAN

Contoh perhitungan :

1. Suatu arus cahaya sebesar 5000 lumen jatuh pada sebuah permukaan yang

luasnya 10m2. Berapa besar rata – rata kekuatan penerangannya ?

2. Sebuah lampu dengan jejuatan “ cahaya “ 50 candela. Berapakah besar

kekuatan penerangannya pada sebuah titik dalam jarak 2 m dari lampu ?

Kekuatan penerangan pada sebuah titik = kekuatan cahaya

( dalam Lux ) Kuadrat dari jarak hingga sumber

cahaya

3

Page 4: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

E = Kekuatan penerangan mendatar pada P dalam Lux.

I = Kekuatan cahaya dari sumber cahaya kearah P dalam cd.

H = Tinggi sumber cahaya L diatas permukaan kerja.

α = Sudut antara garis tegak lurus sumber cahaya pada permukaan

kerja dan garis

dari L dan P.

Kekuatan penerangan di titik P =

E = I cos3α

h2

CONTOH :

3. Pada ketinggian 4 m di atas sebuah permukaan kerja yang mendatar

dipasang sebuah sumber cahaya. Titik P terletak 3 m dari proyeksi sumber

4

Page 5: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

cahaya L pada permukaan kerja ini. Berapakah besar kekuatan penerangan

mendatar di P andaikan kekuatan cahaya ke arah P adalah 10.000 candela.

4. Kekuatan penerangan pada sebuah permukaan 800 Lux. Berapakah besar

luminansi permukaan pada suatu factor pantulan 0,7 ?

Luminasi dalam candela per m2 = kekuatan penerangan dalam factor

pantulan Lux

T6

= 800 . 0,7

3.14

= 178 candela/m2

O = 1 ft2

= 1 lm

E = 1 footcandle

= 1 lm

1 ft2

= 10,764 Lux

= 10 Lux

Jadi :

- fc = 1 m

ft2

- Lux = lm

m2

- 1 fc = 10 Lux

- 1 Lux = 1/10 fc ( 0,0926 )

5

Page 6: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

- 1 cd = 12,57 lm

CONTOH :

Kekuatan penerangan pada sebuah permukaan adalah 100 foot candela atau 100

lm/ft2. Angka koefisien pantulan 0.6 atau 60%, terang cahaya yang dipantulkan =

kekuatan cahaya = yang dipantulkan. 100fc x 0,6 = 60 foot lambert atau 60

lumen per foot persegi pantulan.

Tidak dibagi T6 atau 3,14.

TABEL

Factor pantulan berbagai jenis bahan banguna pada cahaya putih dari

G.Favie dan rekan-rekan “Verlichting”.

Plesteran putuh ( baru, kering ) 0,70 – 0,80

Plesteran putih ( lama ) 0,30 – 0,60

Cat aluminium 0,60 – 0,75

Beton ( baru ) 0,40 – 0,50

Beton ( lama ) 0,05 – 0,15

Bata merah ( baru ) 0,10 – 0,30

Batang merah ( lama ) 0,05 – 0,15

Pelat serat kayu ( krem, baru ) 0,50 – 0,60

Pelat serat kayu ( krem, lama ) 0,30 – 0,40

Kayu berk dan kayu cerah 0,55 – 0,65

Kayu eik yang dipernis cerah 0,40 – 0,50

Kayu eik yang dipernis gelap 0,15 – 0,40

Kayu mahoni dan kayu kenari 0,15 – 0,40

Kain gorden coklat tua 0,10 –0,20

Beludru hitam 0,005 – 0,01

Perak ( dipoles) 0,88 – 0, 93

Nikel ( dipoles ) 0,53 – 0,63

Aluminium ( dipoles ) 0,65 – 0,75

Khrom ( dipoles ) 0,60 – 0,70

6

Page 7: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

FAKTOR TRANSMISI BEBERAPA JENIS BAHAN BANGUANA

Kaca bening 0,90 – 0,93

Kaca buram 0,55 – 0,65

Kaca prisma 0,65 – 0,75

Kaca oval 0,59 – 0,84

Kaca susu 0,10 – 0,38

Sutera putih 0,60 – 0,70

Sutera berwarna 0,15 – 0,55

Kertas perkamen 0,40 – 0,45

IV. 4 Menghitung Jumlah Lampu

Untuk menghitung jumlah lampu diperlukan data – data : ruangan,

lmampu, umum, cara pemasangan lampu, dan pengaruh ematur lampu.

A. Data ruang.

Panjang ( a ) =………………..M

Lebar ( b ) =………………..M

Tinggi ( H ) =………………..M

Jarak lampu ke bidang kerja

H – ( P+hN) =………………..M

Indeks rg.K = a . b

( a + b ) . h

Factor refleksi dari :

Langit-langit =………………..M

Dinding =………………..M

Pantai =………………..M

7

Page 8: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

B. Data lampu.

Lampu tanpa trafo/ballast P =………………..W

Lampu dengan trafo/ballasat =………………..W

Warna cahaya =………………..W

Tingkat refleksi keaslian warna =………………..

( colour rendition level )

Arus cahaya dari lampu 0 =………………..lm

C. Data armature

Jenis armature =………………..

Jumlah lampu per armature 2 =………………..

Konsunsi daya per armature P = Z . P =………………..W

Factor utilitas (utilization factor ) atau efisiensi ruang diambil dari table yang

dikeluarkan pabrik armature berkisar antara 20% - 95% B

=………………..

D. Data umum

P = factor depresiasi atau pemeliharaan, biasanya 1,25.

E = tingkat penerangan yang dikehendaki ( Lux ).

A1 = bidang kerja ruangan misalnya meja kerja ( m2 ).

N = jumlah armature yang diperlukan.

B = factor utisasi/efisiensi ruang (%) table

Z = jumlah lampu per armature

O = arus cahaya lampu ( lm )

N = E . A. P =…………………..unit

Z . O . B

8

Page 9: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

N = jumlah actual armature setelah dibulatkan

=………………….unit

E = tingkat penerangan rata-rata

= N . Z . O . B =………………………Lux

A . P

Konsumsi daya total = N . P =……………………..W

E. Cara pemasangan lampu

Jarak maksimum antara penerangan yang satu dengan yang lain untuk

mencapai penerangana yang merata paling sedikit 70%, dengan rumusan

sebagai berikut :

e ≥ 70%

h

e = jarak antara pusat lampu yang satu dengan yang lain.

h = jarak antara lampu dengan bidang kerja.

CONTOH :

Sebuah ruang kerja

P = 1,25

E = 250 Lux

A1 = 2 m2 ( luas meja kerja )

A2 = 20 m2 ( luas ruangan )

B = 40 %

Z = 1

O = 800 lm

9

Page 10: 5 Pengertian & Satuan Cahaya

NA1 = 250 . 2 . 1,25 = 2 bh. NA2 = 250 . 20 . 1,25 = 17

bh.

1 . 900 . 0,40 1 . 900 . 0,40

10