5-Konsep Asumsi Perkiraan Backlog Tahun 2011

2
KONSEP ASUMSI PERKIRAAN BACKLOG TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA YANG TERSEDIA 1 1. Data yang tersedia saat ini adalah data berbasis rumah tangga. 2. Berdasarkan konsep BPS dijelaskan bahwa Rumah Tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur (semua RT telah bertempat tinggal). 3. BPS telah melakukan pendataan Rumah Tangga berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, dengan konsep sebagai berikut: a. Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap sebagai rumah milik sendiri. b. Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayarannya biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. c. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu. d. Bebas Sewa, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh RT tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun. e. Rumah Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu ART baik dengan membayar sewa maupun tidak. f. Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara/ dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tenpat tinggal tersebut. g. Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal milik bersama dan rumah adat. h. Hasil penjumlahan masing-masing komponen secara keseluruhan adalah 100% RT. 4. Saat ini tidak tersedia data jumlah tempat tinggal. Tetapi berdasarkan data berbasis rumah tangga yang tersedia dapat dibangun asumsi perkiraan jumlah tempat tinggal (Tahun 2011): NO STATUS PENGUASAAN TEMPAT TINGGAL ASUMSI INTREPRETASI TEMPAT TINGGAL % JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH UNIT TEMPAT TINGGAL 1. Milik sendiri 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 78.77% 49.333.820 49.333.820 2. Kontrak 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 4.12% 2.580.365 2.580.365 3. Sewa 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 4.55% 2.849.675 2.849.675 4. Bebas sewa 1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 1.96% 1.227.552 - 5. Rumah dinas 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 1.65% 1.033.399 1.033.399 6. Rumah milik orangtua/ sanak/ saudara. 1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 8.76% 5.486.407 - 7. Lainnya. 1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 0.19% 118.997 - Jumlah RT Tahun 2011 100% 62.630.214 55.797.258

Transcript of 5-Konsep Asumsi Perkiraan Backlog Tahun 2011

Page 1: 5-Konsep Asumsi Perkiraan Backlog Tahun 2011

KONSEP ASUMSI PERKIRAAN BACKLOG TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA YANG TERSEDIA

1

1. Data yang tersedia saat ini adalah data berbasis rumah tangga.

2. Berdasarkan konsep BPS dijelaskan bahwa Rumah Tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur (semua RT telah bertempat tinggal).

3. BPS telah melakukan pendataan Rumah Tangga berdasarkan status penguasaan tempat tinggal, dengan konsep sebagai berikut:

a. Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap sebagai rumah milik sendiri.

b. Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayarannya biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak.

c. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu.

d. Bebas Sewa, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh RT tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.

e. Rumah Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu ART baik dengan membayar sewa maupun tidak.

f. Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara/ dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tenpat tinggal tersebut.

g. Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal milik bersama dan rumah adat.

h. Hasil penjumlahan masing-masing komponen secara keseluruhan adalah 100% RT.

4. Saat ini tidak tersedia data jumlah tempat tinggal. Tetapi berdasarkan data berbasis rumah tangga yang tersedia dapat dibangun asumsi perkiraan jumlah tempat tinggal (Tahun 2011):

NO STATUS PENGUASAAN

TEMPAT TINGGAL

ASUMSI INTREPRETASI TEMPAT TINGGAL % JUMLAH RUMAH TANGGA

JUMLAH UNIT TEMPAT TINGGAL

1. Milik sendiri 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 78.77% 49.333.820 49.333.820

2. Kontrak 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 4.12% 2.580.365 2.580.365

3. Sewa 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 4.55% 2.849.675 2.849.675

4. Bebas sewa 1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 1.96% 1.227.552 -

5. Rumah dinas 1 RT menghuni 1 tempat tinggal. 1.65% 1.033.399 1.033.399

6. Rumah milik orangtua/ sanak/ saudara.

1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 8.76% 5.486.407 -

7. Lainnya. 1 tempat tinggal dihuni oleh lebih dari 1 RT. 0.19% 118.997 -

Jumlah RT Tahun 2011 100% 62.630.214 55.797.258

Page 2: 5-Konsep Asumsi Perkiraan Backlog Tahun 2011

KONSEP ASUMSI PERKIRAAN BACKLOG TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA YANG TERSEDIA

2

Berdasarkan data yang tersedia dapat diasumsikan perkiraan backlog sebagai berikut:

B-1

Asumsi backlog dengan prinsip 1 keluarga menempati 1 tempat tinggal = ∑KK - ∑Tempat Tinggal

Backlog Tahun 2011 = 63.548.284 (data BKKBN) – 55.797.258 (asumsi dari data BPS)

B-1 TAHUN 2011 = 7.751.026 UNIT TEMPAT TINGGAL

B-2

Asumsi backlog dengan prinsip menghitung rumah tangga (orang/ sekelompok orang) yang belum menempati tempat tinggal (1 tempat tinggal tempati oleh 4 orang) = jumlah gelandangan / 4

Backlog Tahun 2011 = 18.599 (data Kementerian Sosial) : 4

B-2 TAHUN 2011 = 4.650 UNIT TEMPAT TINGGAL

Maka backlog keseluruhan = B-1 + B-2

Backlog Tahun 2011 = 7.751.026 + 4.650

BACKLOG TAHUN 2011 = 7.755.676 UNIT TEMPAT TINGGAL

Jika asumsi perkiraan tersebut dapat diterima, maka dapat dirumuskan rumus backlog adalah sebagai berikut:

Catatan:

1. Data jumlah keluarga (KK) dari BKKBN tersedia setiap tahun. Tahun 2010-2012 tersedia.

2. Data jumlah rumah tangga (RT) dari BPS tersedia setiap tahun. Tahun 2000-2012 tersedia.

3. Data rumah tangga berdasarkan status penguasaan tempat tinggal yang lengkap baru tersedia

Tahun 2011 dalam dokumen Inperkesling Tahun 2011.

4. Data gelandangan dari Kementerian Sosial tersedia setiap tahun. Tahun 2008-2011 tersedia.

5. Kemungkinan error dalam asumsi perkiraan ini adalah apabila ternyata ada rumah tangga yang

menyewa atau mengontrak unit tempat tinggal bersama dengan rumah tangga lainnya, sehingga

1 unit tempat tinggal dihuni (disewa-kontrak) oleh lebih dari 1 rumah tangga. Jika mengacu pada

persentase Tahun 2011, apabila 50% dari RT-Sewa dan RT-Kontrak itu sewa-kontrak bersama,

maka margin error dari asumsi perkiraan ini adalah sekitar 4.3%.

6. Pendataan yang dilakukan oleh BKKBN dan BPS berbeda.

7. Gelandangan (Kementerian Sosial), adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak

sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak

mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara.

BACKLOG = (∑KK - ∑ Unit Tempat Tinggal) + (Jumlah Gelandangan : 4)