464-613-1-SM

6
Syamsudin Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 210 Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq) Antiplasmodial activity of two fractions obtained from n-hexane extract of Garcinia parvifolia Miq stem bark Syamsudin 1*) , Soesanto Tjokrosonto 2) , Subagus Wahyuono 3) dan Mustofa 4) 1) Bagian Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta 2) Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3) Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 4) Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Abstrak Telah dilakukan evaluasi aktivitas antiplasmodium dari fraksi A dan B yang difraksinasi dari ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia). Uji aktivitas antiplasmodium dilakukan menggunakan dua strain Plasmodium falciparum yaitu FCR-3 (galur yang resisten terhadap klorokuin) dan D10 (galur yang sensitif terhadap klorokuin), aktivitas antiplasmodium dilihat dari nilai IC 50 (konsentrasi 50.% yang dapat menghambat pertumbuhan parasit). Hasil penelitian menunjukkan fraksi A dan B aktif terhadap P. falciparum dengan nilai IC 50 2,79 ± 0,10 µg/mL dan 12,30 ± 1,21µg/mL pada galur FCR-3 dan 1,52 ± 0,24 µg/mL dan 4,66 ± 1,24 µg/mL pada galur D10. Identifikasi dari komponen aktif menunjukkan kedua fraksi mengandung triterpenoid, steroid dan flavonoid. Kata kunci: aktivitas antiplasmodium, Garcinia parvifolia, komponen aktif. Abstract Antiplasmodial activity of fractions A and B obtained from n-hexane extract of stem bark of Garcinia parvifolia have been evaluated. The in vitro antiplasmodial activity was investigated on two strains of Plasmodium falciparum, FCR-3 a chloroquine resistant and D10, a chloroquine sensitive strains and their antiplasmodial activity was expressed by the concentration inhibiting 50.% of the parasite growth (IC 50 ). The results showed that the fractions A and B were active against P. falciparum with the IC 50 values of 2,79 ± 0,10 µg/mL and 12,30 ± 1,21.µg/mL on FCR-3 strain and 1,52 ± 0,24.µg/mL and 4,66 ± 1,24 µg/mL on D10 strain. Identification of active constituents in the both fractions showed the existence of triterpenoide, steroide and flavonoide compounds. Key words: Antiplasmodial activity , Garcinia parvifolia, active constituents. Pendahuluan Malaria masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia baik di negara-negara berkembang maupun maju. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization = WHO) sekitar 41.% penduduk dunia atau kurang lebih 2,3 milyar penduduk tinggal di daerah endemis yang berisiko terinfeksi malaria. Sebanyak 300-500 juta diantaranya terinfeksi malaria setiap tahunnya, dan diperkirakan 1,5 – 2,7 juta meninggal per tahun terutama balita dan ibu hamil (WHO, 1997). Kondisi malaria di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kondisi malaria di dunia. Selama tahun 1998-2001 kejadian luar biasa malaria terjadi di 11 propinsi meliputi 13 kabupaten di 93 desa dengan jumlah penderita hampir 20.000 orang dengan 74 kematian (Anonim, 2001). Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 210 – 215, 2007

description

464-613-1-SM

Transcript of 464-613-1-SM

Syamsudin Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 210 Aktivitasantiplasmodiumdariduafraksi ekstrakn-heksanakulitbatangasamkandis (Garcinia parvifolia Miq) Antiplasmodialactivityoftwofractionsobtainedfromn-hexane extract of Garcinia parvifolia Miq stem bark Syamsudin 1*),Soesanto Tjokrosonto 2), Subagus Wahyuono 3) dan Mustofa 4) 1)Bagian Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, J akarta 2)Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3)Bagian Biologi Farmasi FakultasFarmasiUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta 4)Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Abstrak TelahdilakukanevaluasiaktivitasantiplasmodiumdarifraksiAdanB yang difraksinasi dari ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia).Uji aktivitas antiplasmodium dilakukan menggunakan dua strain Plasmodium falciparum yaitu FCR-3 (galur yang resisten terhadap klorokuin) danD10(galuryangsensitifterhadapklorokuin),aktivitasantiplasmodium dilihatdarinilaiIC50(konsentrasi50.%yangdapatmenghambat pertumbuhanparasit).HasilpenelitianmenunjukkanfraksiAdanBaktif terhadapP.falciparumdengannilaiIC502,790,10g/mLdan12,30 1,21g/mLpadagalurFCR-3dan1,520,24g/mLdan4,661,24 g/mL pada galur D10.Identifikasi dari komponen aktif menunjukkan kedua fraksi mengandung triterpenoid, steroid dan flavonoid. Kata kunci: aktivitas antiplasmodium, Garcinia parvifolia, komponen aktif. Abstract AntiplasmodialactivityoffractionsAandBobtainedfromn-hexane extract of stem bark of Garcinia parvifolia have been evaluated. The in vitro antiplasmodialactivitywasinvestigatedontwostrainsofPlasmodium falciparum,FCR-3achloroquineresistantandD10,achloroquinesensitive strains and their antiplasmodial activity was expressed by the concentration inhibiting50.%oftheparasitegrowth(IC50).Theresultsshowedthatthe fractionsAandBwereactiveagainstP.falciparumwiththeIC50valuesof 2,790,10g/mLand12,301,21.g/mLonFCR-3strainand1,52 0,24.g/mLand4,661,24g/mLonD10strain.Identificationofactive constituentsinthebothfractionsshowedtheexistenceoftriterpenoide, steroide and flavonoide compounds.Key words: Antiplasmodial activity , Garcinia parvifolia, active constituents. Pendahuluan Malariamasihmerupakanmasalah kesehatan utama di dunia baik di negara-negara berkembangmaupunmaju.MenurutBadan KesehatanDunia(WorldHealthOrganization= WHO)sekitar41.%pendudukduniaatau kuranglebih2,3milyarpenduduktinggaldi daerah endemis yang berisiko terinfeksi malaria. Sebanyak300-500jutadiantaranyaterinfeksi malaria setiap tahunnya, dan diperkirakan 1,5 2,7jutameninggalpertahunterutamabalita danibuhamil(WHO,1997).Kondisimalariadi Indonesia tidak jauh berbeda dengan kondisi malariadidunia.Selamatahun1998-2001 kejadian luar biasa malaria terjadi di 11 propinsi meliputi13kabupatendi93desadengan jumlahpenderitahampir20.000orangdengan 74 kematian (Anonim, 2001). Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 210 215, 2007Aktivitas antiplasmodium......................... Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 211Diantarafaktorutamapenyebab kegagalandalampemberantasanmalariaadalah timbulnyavektormalaria,yakninyamuk Anophelesyangresistenterhadapinsektisida danparasitmalariayakniPlasmodiumyang resistenterhadapantimalariayangtersedia. MasalahresistensiterhadapPlasmodium utamanyaPlasmodiumfalciparumtelahmenjadi masalahyangseriusdanmengkawatirkan dewasaini,karenamengakibatkanterjadinya kegagalandalampengobatanhinggatimbulnya kematian. Hal ini telah mendorong para peneliti untukberusahamenemukanantimalariabaru untukmenggantikanantimalariayangsudah tidaksensitiflagi.Salahsatuusahauntuk menemukanantimalariabarutersebutadalah melalui eksplorasi senyawa aktif dari bahan obat alamutamanyatanamanobatyangsecara tradisionaldigunakanmasyarakatuntuk mengobatimalariadiberbagaidaerahendemik di dunia.GenusGarciniasp.,telahdigunakan secaraempirisuntukmengobatimalariadi berbagaidaerahendemikdiIndonesia.Penelitian terhadap kandungan aktif G. parvifolia yangberasaldariSabah(Malaysia)menunjuk-kanbahwatanamaninimengandungturunan santondanbiflavonoid.DarikulitbatangG.parvifoliatelahberhasildiisolasisembilan senyawaxantonbaruyaitugolongan parvisanton(Xuetal.,2001).Padapenelitian pendahuluanmenunjukkanekstrakn-heksana palingkuataktivitasantiplasmodiumnya dibandingdengan ekstrak etilasetat dan ekstrak n-butanoldengannilaiIC504.11g/mL (Syamsudinetal.,2007).Penelitianinidilaku-kanuntukmengkajifraksiaktifekstrak n-heksana kulit batang G. parvifolia Miq. Metodologi BahanKulitbatangG.parvifoliaMiqdikumpulkan daridaerahNangKalisKabupatenKapuasHulu, KalimantanBaratpadabulanMaret2004dan dideterminasidiHerbariumBogorienseBotani, Puslitbang LIPI Bogor.Metanol, n-heksana, aseton untukkeperluanfraksinasi.MediaRPMI,bufer fosfatsalin,gentamisin,eritrositmanusia,serum manusia,pewarnaGiemsa,dandimetilsulfoksida (DMSO)untukujiantiplasmodium.DuastrainP. falciparum,yaitustrainresistenklorokuinFCR-3dan sensitifklorokuinD10yangdiperolehdari Laboratorium Parasitologi FK-UGM, Yogyakarta. AlatVakumevaporator, gelaspiala,alat-alatgelas lazim,seperangkatmikropipet,alatKLT,Lampu UV,LaminarAirFlow(LAF),sumuran,inkubator CO2, mikroskop, dan gelas objek. Jalannya penelitian Preparasi ekstrak n-heksana Ekstrakn-heksanayangdiperolehdari maserasi400gserbukkulitbatangG.parvifoliaMiq denganpelarutn-heksanasebanyak1,5Lmeng-hasilkanekstrakn-heksanakental,kemudian diuapkan dengan menggunakan vaccum evaporator dan dikeringkansehinggadihasilkanekstrakdengan bobottetapsebanyak3,52g.Ekstrakn-heksanayang dihasilkan dipartisi dengan metanol (3000 rpm, 20C)memberikansariyanglarutdalammetanol (Fraksi A) dan sari tidak larut dalam metanol (Fraksi B).DarihasilfraksinasidilakukanKLTdengan cairaneluasin-heksana-aseton(7:3)Selanjutnya, keduafraksitersebutdilakukanujiaktivitas antplasmodium. Uji aktivitas antiplasmodium UjiaktivitasantiplasmodiumpadafraksiA danBmenggunakankulturPlasmodiumfalciparum strainFCR-3danD10yangtelahdibiakkansecara sinambung dengan teknik modifikasi dari Trager dan Jensen(1976).Ujiantiplasmodiumdilakukantiga kalidengantigakalireplikasimemakailempeng sumur mikro 96 lubang.Setiap sumur berisi 100 L mediumlengkapdenganeritrosit5.%dan parasitemia 3.%.Sediaan uji dengan konsentrasi 20, 16,12,8,4,2g/mLdimasukkan100Lpada setiaplempengsumur.Setelahdiinkubasiselama 24dan72jam,hasildipanendandibuatsediaan lapisandarahtipisyangdicatdenganpewarna Giemsa.Selanjutnya dihitung persen penghambatan pertumbuhandariP.falciparumdenganmenghitung jumlaheritrosityangterinfeksiterhadap2000 eritrosit oleh tiga orang secara independent. Identifikasi kandungan kimia Untukmengidentifikasikandungansenyawa kimiadidalamfraksidigunakanKLTdengan menggunakanfasediamsilikagelGF254danfase gerak n-heksana:aseton (7:3).Deteksi menggunakan sinar ultra violet 254 dan 366 dengan pereaksi asam sulfat10.%dalammetanol,uapamoniak,dan pereaksi Lieberman - Burchard. Syamsudin Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 212 Analisis data Aktivitasantiplasmodiumdigambarkan dengannilaiIC50(InhibitoryConcentration)yang ditetapkan dengan analisis probit berdasarkankurva hubunganantaraprobitpersenpenghambatan dengan logaritma kadar (Finney, 1964). Hasil Dan Pembahasan Hasilpengamatanditampilkanberupa grafikantarakonsentrasifraksiterhadap% penghambatan pertumbuhan (Gambar 1 dan 2). Gambar1menunjukkansemakintinggi konsentrasifraksimaka%hambatan parasitemiasemakinbesar.Padakonsentrasi terkecil(1g/mL)fraksiAbaikpadamasa inkubasi24jamatau72jamsecaraberturut-turutsebesar35,41,3.%,45,41,4.%dan fraksiBsecaraberturut-turutsebesar0,15 0,1.%,4,70,9.%.Padakonsentrasi10kalinya (10.g/mL)mampumenghambatpertum-buhanparasitberturut-turutsebesar91,7 Gambar 1.Reratapersenpenghambatan(%SD)pertumbuhanP.falciparumstrainresisten klorokuin (FCR-3) setelah pemberian fraksi A dan B dengan masa inkubasi 24 dan 72 jam. Keterangan : A 24 : fraksi A yang diinkubasi selama 24 jam, A 72 : fraksi A yang diinkubasi selama 72 jam B 24 : fraksi B yang diinkubasi selama 24 jam, B 72 : fraksi B yang diinkubasi selama 72 jam Gambar2.Reratapersenpenghambatan(%SD)pertumbuhanP.falciparumstrainsensitif klorokuin (D10) setelah pemberian fraksi A dan B dengan masainkubasi 24 dan 72 jam. Keterangan : A 24 : fraksi A yang diinkubasi selama 24 jam, A 72 : fraksi A yang diinkubasi selama 72 jam B 24 : fraksi B yang diinkubasi selama 24 jam,B 72 : fraksi B yang diinkubasi selama 72 jam Konsentrasi fraksi (mg/ mL) Konsentrasi(mg/ mL)Aktivitas antiplasmodium......................... Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 2131,7..%,91,41,3.%danfraksiBsecara berturut-turutsebesar70,41,3.%,78,3 1,4.%. Gambar2menunjukkansemakintinggi konsentrasifraksimaka%hambatan parasitemiasemakinbesar.Padakonsentrasi terkecil(1g/mL)fraksiAbaikpadamasa inkubasi24jamatau72jamsecaraberturut-turutsebesar17,31,3.%,26,51,3.%dan fraksiBsecaraberturut-turutsebesar16,3 1,4%,3,21,1%.Padakonsentrasi10kalinya (10.g/mL)mampumenghambatpertum-buhanparasitberturut-turutsebesar69,5 2,2.%,80,81,4.%danfraksiBsecara berturut-turutsebesar40,32,4.%,41,3 2,4.%. Gambar1dan2menunjukkan persentasepenghambatanpertumbuhanuntuk masainkubasi 72 jam lebih besar dibandingkan dengan24jam,halinimenunjukkanlamanya masainkubasiberpengaruhterhadapaktivitas antiplasmodiumdarifraksi.Semakinlama masainkubasisemakinbesaraktivitas antiplasmodiumnya.Untukmengetahuinilai IC50darifraksiAdanBdilakukananalisa probit.NilaiIC50menunjukkanbesarnya konsentrasidari fraksiyang dapatmenghambat 50.%pertumbuhanparasit.Semakinkecilnilai IC50,makasemakinbesarefektivitas penghambatanfraksiterhadappertumbuhan parasit. TabelIterlihatnilaiIC50darifraksiA padastrainFCR-3maupunD10memiliki aktivitasantiplasmodiumyanglebihtinggi dibandingkandenganfraksiBsehingga potensialuntukditeruskanlebihlanjut. Gessleretal(1994)menyebutkanbahwauntuk sediaan uji yang memiliki nilai IC50< 10 g/mL termasukkedalamgolonganbahanyang mempunyaiaktivitasantiplasmodiumyang sangatkuat.Semakinlamamasainkubasi mempengaruhinilaiIC50baikpadafraksiA maupunB.Semakinlamamasainkubasi menyebabkanaktivitasantiplasmodiumyang semakinbesar.halinikemungkinankarena semakinlamanyakulturterpapardengan sediaan uji.Inkubasi 24 jam dibutuhkan karena plasmodiumdalamfasaringdanakankembali kefasaringberikutnyadalamwaktu48jam sehinggafasaringpadainkubasi72jamtelah terjadi maturasi HasilidentifikasitersajipadaGambar3. Darikromatogramyangtersaji(Gambar3) terlihatbahwadengansinarbiasasetelah disemprotdenganuapamoniak,asamsulfat 10.%dalammetanoldanLieberman-Burchard, fraksiAterlihatmenunjukkanduabercak sedangkanpadafraksiBtigabercakdengan hargaRfberbeda.Padadeteksidengansinar biasasebelumdisemprotasamsulfat10.% dalam metanol dan Lieberman- Burchard fraksi A menunjukkan dua bercak sedangkan fraksi B duabercakyangberwarnakuning.Setelah disemprot fraksiAmenunjukkan empatbercak danBenambercakyangberwarnabiruungu sampai coklat yang diduga merupakan golongan senyawasteroid/triterpenoid.Gambar3 (LempengIII)setelahdiuapiamoniakpada fraksi A terdapat dua bercak dan Btiga bercak yangberwarnakuningyangdidugamerupakan golongansenyawaflavonoidsebelum disemprot,fraksiAdanBmengandungsatu bercak. Gambar 4 (A) pengamatan dibawah sinar UV254 pada lempeng (III) setelah diemprot uap amoniaktampakadanyaperedamansedangkan pada(B),lempeng(I)dan(II),pengamatan UV366 berfluoresensi kuat. Dari hasil identifikasi pendahuluan tersebut menunjukkan pada fraksi AdanBterdapatgolongansenyawasteroid/ triterpenoid dan golongan flavonoid. Xuetal.,(2001)berhasilmengisolasi senyawaxantondarikulitbatangG.parvifolia yaituparvixanton.Senyawaxantontelah dibuktikanaktivitasantiplasmodiumoleh Ignatushechencoetal.,(1997)yangternyata memilikiaktivitasantiplasmodiumyangkuat. Tabel I. Nilai IC50 ( g/mL S.E.M) dari fraksi A dan B pada kultur P. falciparum Masa inkubasiFCR-3D10 ABAB 24 jam9,15 0,27g/mL27,90 2,57g/mL2,51 0,25g/mL9,78 1,14g/mL 72 jam2,790,10 g/mL12,30 1,21g/mL 1,520,24 g/mL4,66 1,24g/mL Syamsudin Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 214 Likhitwitayawuid,etal(1998adan1998b)telah berhasilmengujiaktivitasbeberapaturunan xantondaritanamanG.dulcisdanG.cowa.Diantaraturunanxantonyangdiuji, garciniaxantondancowaxantonyangmem-punyaiaktivitasantiplasmodiumpalingkuat dengannilaiIC50berturut-turut0,96g/mL dan1,5g/mL.Beberapaturunansenyawa triterpendansteroldilaporkanjugamemiliki aktivitasantiplasmodiumantaralainekstrak kloroform kulit batang Proteum heptaphyllum yang pada dosis 250 mg/kgBB mampu menghambat pertumbuhanP.bergheisebesar58.%pada mencitsedangkanpadakulturP.falciparum memilikinilaiIC50sebesar4g/mL,hasil isolasidanidentifikasikandungansenyawa kimiayangterdapatpadaekstrakkloroform antaralain-amirin,-amirin, stigmasterol dan sitosterol(Rudigeretal.,2007).Berdasarkan hasil identifikasi pada KLT diatas kemungkinan golongansenyawakimiayangterdapatpada keduafraksiyaitusteroid/triterpenoiddan golonganflavonoidbertang-gungjawab terhadapaktivitasantiplasmodiumpadakedua fraksi tersebut. Kesimpulan -FraksiAekstrakn-heksanakulitbatang asamkandis(G.parvifoliaMiq)memiliki aktivitasantiplasmodiumlebihkuatpada Gambar 3.ProfilKromatogrampadasinarbiasasetelahdisemprot denganasamsulfatdalammetanol(I),Liberman-Burchard (II) dan uap amoniak (III) Gambar 4. ProfilKromatogramsetelahdisemprotasamsulfatdalam metanol(I),Libermanbuchard(II)danuapamoniak(III) yang dilihat pada sinar UV254(A) dan UV366 (B). Aktivitas antiplasmodium......................... Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 2007 215kulturP.falciparumgalurFCR-3danD10 dibandingkan dengan fraksi B. -Kandungan senyawa aktif dalam kedua fraksi tersebutkemungkinanyangberperanadalah senyawagolongantriterpenoid,steroiddan atauflavonoidsesuaidenganhasil identifikasi pada KLT. Ucapan Terima Kasih Ucapanterimakasihkamisampaikan kepadadr.EttyNurweningSolikhah,M.Kes daribagianFarmakologiFK-UGMdandr.Mahardika,M.KesdaribagianParasitologi, FK-UGMyangtelahmembantudalam pelaksanaan uji antiplasmodium secara in vitro. Daftar Pustaka Anonim.,2001.StandarPengawasanProgramBidangKesehatanPemberantasanPenyakitMenular. Inspektorat Jenderal DepKes RI, hal 5. Finney, D.J., 1964.Probit Anaysis; A Statistical treatment of the sigmoid response curve,Cambridge.67-79. Gessler,M.C.,Nkunya,M.H.N.,Mwasumbi,LB.,Heinrich,M.,andToner,M.,1994.Screening Tanzanaian Medicinal Plants for Antimalarial Activity.Acta. Trop. 55, 65 - 67. Ignatushenchenko.,WinterRW.,BachingerHP.,HinrichsDJ.,andRiscoeMK.,1997.Xanthones as antimalarial agents, studies of a Possible Mode of Action. FEBS Letter. 409:67-73. Likhitwitayawuid.,PhadungcharoenT.,andKrunkai,J.,1998a.AntimalariaXanthonesfrom Garcinia cowa.Planta Medica. 64, 70 - 72. Likhitwitayawuid.,Chanmahasathien.,Ruangrungsi.,andKrunkai,J.,1998b.Xanthoneswith antimalarial activity fro Garcinia dulcis.Planta Med, 64, 281 - 282. Rudiger,A.L.,Siani,A.C.,Junior,V.F.2007.ThechemistryandPharmacologyoftheSouth Aerican genus Proteum Burn.f. (Burseraceae).Pharmacogn Rev 1, 93 - 104. Syamsudin.,SoesantoTjokrosonto,SubagusWahyuono,DarmonoandMustofa.,2007.Invitroand in vivo antiplasmodial activities of Stem barks extracts from Garcinia parvifolia Miq. Int. J. of. Trop. Med2, 41 - 44. Trager,WandJensen,J.B.,1976.Humanmalariaparasitesincontinousculture.Science,193, 673 - 676. WHO. 1997.The situation of malaria in the world in 1994.J. Epid. Week, 72, 269 - 92. Xu.J.Y, Lai Y.H, Imiyabir. Z, and Goh S.H., 2001.Xanthones from Garcinia parvifolia.J. Nat. Prod. 64, 1191 - 1995. * Korespondensi : Drs. Syamsudin, M.Biomed., Apt. Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila Jakarta Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12460 Telp. 021-7864727 E-mail: [email protected]