4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan...

27
307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang berkaitan dengan belum terpenuhinya hak anak mendapatkan perlindungan, Berdasarkan data situasi ibu dan anak di Kabupaten Polewali Mandar baik itu data hasil survei, sensus dan data sektoral MDGs. A. Penilaian situasi 1. Perumusan masalah pada bidang sosial sebagai berikut: a) Masih tinggi jumlah anak terlantar per Maret 2009 sebanyak 1379 Jiwa b) Masih ada anak cacat yang butuh perhatian 2. Penggambaran besarnya permasalahan Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas maka dapat ditentukan prioritas masalah situasi ibu dan anak digambarkan dengan tabel 71 sebagai berikut; Tabel 71 Prioritas Masalah Situasi Ibu Dan Anak NO. KRITERIA Anak Terlantar Anak Cacat 1 Masalah strategis 5 4 2 Melibatkan lintas sektor yang tinggi 5 3 3 Merupakan masalah bersama 5 5 4 Menunjukkan urgensi (tingkat pentingnya), frekuensi, luasan dampak 5 4 Keterangan: 1 = Tidak 2 = Kurang 3 = Biasa 4 = Perlu 5 = Sangat

Transcript of 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan...

Page 1: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

307

4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif

Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

berkaitan dengan belum terpenuhinya hak anak mendapatkan perlindungan, Berdasarkan

data situasi ibu dan anak di Kabupaten Polewali Mandar baik itu data hasil survei,

sensus dan data sektoral MDGs.

A. Penilaian situasi

1. Perumusan masalah pada bidang sosial sebagai berikut:

a) Masih tinggi jumlah anak terlantar per Maret 2009 sebanyak 1379 Jiwa

b) Masih ada anak cacat yang butuh perhatian

2. Penggambaran besarnya permasalahan

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut diatas maka dapat

ditentukan prioritas masalah situasi ibu dan anak digambarkan dengan tabel 71

sebagai berikut;

Tabel 71Prioritas Masalah Situasi Ibu Dan Anak

NO. KRITERIAAnak

TerlantarAnakCacat

1 Masalah strategis 5 4

2 Melibatkan lintas sektor yang tinggi 5 3

3 Merupakan masalah bersama 5 5

4Menunjukkan urgensi (tingkat pentingnya), frekuensi, luasandampak

5 4

Keterangan:

1 = Tidak 2 = Kurang 3 = Biasa 4 = Perlu 5 = Sangat

Page 2: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

308

3. Pemilihan Indikator

Tabel 72Penilaian Situasi Kesejahteraan Anak

No. Masalah KunciKelompok

SasaranBesarnya Masalah Hal yang tidak terpenuhi Indikator

1 Jumlah AnakTerlantar Tinggi

Anak usia 0- 18 th

1379 Jiwa Anak Terlantar Usia 0 -18 Tahun

Hak untuk pendidikan Jumlah AnakTerlantar Usia 0 –18 Tahun

dampak yang ditimbulkan terhadapmasalah ini adalah :

Hak untuk rekreasi

1. Pendidikan2. Kesehatan3. Status Sosial4. Kesejahteraan5. Masa Depan

Hak untuk Sejahtera

Hampir terjadi diseluruh kecamatan Hak AsuhHak Tumbuh Kembang Anak

2 Jumlah AnakCacat

Anak CacatUsia 0 – 18Tahun

588 Jiwa Anak Cacat Usia 0 – 18Tahundampak yang ditimbulkan terhadapmasalah ini adalah :1. Pendidikan2. Kesehatan3. Status Sosial4. Kesejahteraan5. Masa Depan

Hampir terjadi diseluruh kecamatan

Hak untuk pendidikanHak hidup layakHak tumbuh kembang anak

Jumlah AnakCacat Usia 0 – 18Tahun

Page 3: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

309

B. Telaahan atau Analisis

1. Analisis Kausalitas (sebab-akibat)

Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan diatas untuk melihat

hubungan sebab akibat permasalahan itu maka masing-masing prioritas masalah di

buatkan pohon masalah sebagai berikut:

Gambar 19Pohon Masalah Anak Terlantar

Dari Gambar 19 di atas memperlihatkan tingginya anak terlantar membutuhkan

perhatian kita semua. Banyak anak terlantar disebabkan karena orang tua tidak mau merawat

mereka karena keterbatasan ekonomi, jumlah kelahiran melambung tinggi dalam setiap

keluarga (banyak anak), ibu mereka trauma pasca melahirkan dan banyak orang tua tidak mau

merawat anak yang lahir diluar pernikahan. Pada saat kondisi yang memprihatinkan sekarang

ini banyak keluarga yang tidak peduli karena keadaan ekonomi yang hampir sama sulitnya

dengan yang dialami orang tua anak tersebut, selain itu pula disebabkan karena terjadinya

konflik dalam keluarga. Dari beberapa penyebab tersebut, terjadi karena kurangnya dukungan

pemerintah terhadap anak terlantar, baik dari segi anggaran maupun lembaga Institusi yang

dibentuk di tingkat masyarakat atau kecamatan yang bertugas menangani langsung anak

terlantar. Akar penyebab dari semua permasalahan ini, karena kurangnya pemahaman dan

kesadaran orang tua terhadap masa depan anak-anaknya serta kurangnya dukungan pemerintah

terhadap anak terlantar.

Tingginya Jumlah AnakTerlantar

Kurangnya keterlibatan

pemerintah

Orang tua tidak mau

merawat anakKetidak pedulian keluarga

Ketidak pedulian pemerintah terhadap anakterlantar dan kurangnya kesadaran orang tua

terhadap masa depan anak-anak

Akar penyebab

Penyebab tidaklangsung

Penyebablangsung

- Tidak ada anggaran untukAnak Terlantar

- Tidak ada lembaga yangmenangani anak terlantar

- Keterbatasan ekonomi- Banyak anak- Trauma melahirkan- Anak diluar nikah

Adanya konflik dalamkeluarga

Page 4: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

310

Gambar 20Pohon Masalah Anak Cacat

Pada gambar 20 di atas, memperlihatkan kondisi anak cacat yang membutuhkan perhatian

kita semua. Masih banyak anak cacat yang belum terdata disebabkan ketidakpedulian

orang tua karena merasa malu, banyak anak, trauma melahirkan terlebih keterbatasan

ekonomi dan pihak keluarga pun malu untuk melaporkan anak cacat di keluarganya.

Kurangnya data yang ada mengenai anak cacat menyebabkan pemerintah kurang

memberikan respon terhadap dukungan anak cacat secara utuh, hal inilah yang

mempengaruhi sehingga bantuan yang disalurkan oleh pemerintah untuk anak cacat tidak

merata.

Tingginya JumlahAnak Cacat

Kurangnya keterlibatanpemerintah

Ketidak pedulian Orang TuaKetidak pedulian keluarga

- Kurang anggaran untukanak cacat

- Tidak ada lembaga yangmenangani anak cacat

- orang tua malumempunyai anak cacat

- Keterbatasan ekonomi- Banyak anak- Trauma melahirkan

Adanya konflik dalamkeluarga

Malu mempunyai keluargayang cacat

Kurangnya dukungan pemerintah terhadapanak terlantar dan kurangnya kesadaran orang

tua terhadap masa depan anak-anakAkar penyebab

Penyebab tidak

langsung

Penyebab

langsung

Page 5: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

311

2. Analisis Pola Peran

Matrix 200Matriks Telaah Pola Peran antara Pengemban Tugas Terhadap Pemegang Klaim untuk

Masalah belum Terpenuhinya Hak Anak atas Pengasuhan Keluarga Anak Terlantar

PemegangKlaim

PengembanTugas

Anak – Anak Orang Tua Keluarga Masyarakat Kecamatan Kabupaten Pusat

Orang Tua

- Harus memberikan hakasuh

- Tidak menelantarkananak-anak

- Memberikan Perhatiandan kenyaman

Turut membantu bila adakeluarga yang tidak mampumerawat anak-anaknya

Ikut berpartisipasi danBerperan aktif dalammembantu anak terlantardalam masyarakat

Membantu kecamatanmemberikan data yangreel anak terlantar danmelaporkan bila ada anakyang terlantar

Membayar pajak

Keluarga

Memberikan perhatiankepada anak-anak danmembantu anak-anak agartidak terlantar

Membantu orang tua yangtidak mampu merawatanak-anaknya

Ikut berpartisipasi danBerperan aktif dalammasyarakat untuk membantuorang tua yang tidak mampumerawat anak-anaknya dananak terlantar

Membantu kecamatanmemberikan data yangreel anak terlantar danmelaporkan bila ada anakyang terlantar

Membayar pajak

RT/RW/Lurah

Membantu anak-anakagar tidak terlantar

Membantu orang tua yangtidak mampu merawatanak-anaknya

Membantu keluarga yangtidak mampu merawat anak-anaknya

- Membuat program untukmembantu anak-anakterlantar

- Memberikan Motivasi danberperan aktif dlmmasyarakat u/ membantuanak terlantar

- Mengusulkan programuntuk membantu anakterlantar

- Memberikan data anakterlantar

PEMDA (DinasSosial, Dinkes,

Diknas )

Membantu danmemfasilitasi anak-anakterlantar

Membantu orang tua yangtidak mampu merawatanak-anaknya, mengikutsertakan orang tua ber KB

Membantu orang tua yangtidak mampu merawat anak-anaknya dan mengikutsertakan keluarga ber-KB

- membuat wadah untukanak terlantar dlmmasyarakat

- bekerjasama dgnmasyarakat untukmembantu anak terlantar

- mensosialisasikanpentingnya KB

- ada data yg reel ditingkat kecamatan

- membentuk wadahditingkat kecamatan

- Mensosoalisikanpentingnya berk-KBbekerja sama dengankecamatan membantuanak terlantar

Memprogramkan danmenganggarkan bantuanu/ anak terlantar,kerjasama dengan lintassektor yang terkait anakterlantar

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

DPRD

Membantu anak terlantar Membantu orang tua yangtidak mampu merawatanak-anaknya

Membantu orang tua yangtidak mampu merawat anak-anaknya

Bekerjasama dgnmasyarakat membantu anakterlantar

Bekerjasama dgnkcamatan untukmembantu anak terlantar

Membantumengsukseskan programpemerintah kabupaten

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

LSM

Membantu anak terlantar Membantu orang tua yangtidak mampu merawatanak-anaknya

Membantu orang tua yangtidak mampu merawat anak-anaknya

Bekerjasama dgnmasyarakat membantu anakterlantar

Bekerjasama dgnkcamatan untukmembantu anak terlantar

Membantumengsukseskan programpemerintah kabupaten

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

Page 6: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

312

Pada Matrix 200 di atas analisa pola peran antara pengembang tugas terhadap pemegang klaim untuk

masalah belum terpenuhinya hak anak atas anak terlantar. Di sini orang tua harus memberikan hak

asuh tidak menelantarkan anak-anak dan memberikan perhatian dan kenyamanan bagi anak terlantar

dan juga turut membantu bila ada keluarga yang tidak mampu merawat anaknya, orang tua juga turut

berpartisifasi dan berperan aktif dalam membantu anak terlantar dalam masyarakat, di samping itu

orang tua juga membantu kecamatan memberikan data yang ril anak terlantar dan melaporkan bila

ada anak yang terlantar dan kewajiban orang tua untuk membayar pajak, begitupun yang dilakukan

oleh keluarga terhadap anak terlantar. RT/RW/lurah ikut membantu anak-naka agar tidak terlantar,

membantu orang tua yang tidak mampu merawat anak-anaknya, RT/RW/Lurah dalam masyarakat

harus membuat program untuk membantu anak-anak terlantar dan memberikan motivasi dan berperan

aktif dan program yang dibuat RT/RW/Lurah itu diusulkan ke kecamatan dengan memberikan data

yang ril. Dinas Sosial membantu dan menfasilitasi anak-anak terlantar, membantu orang tua dan

keluarga yang mempunyai anak terlantar dengan membuat wadah untuk anak terlantar dalam

masyarakat dan bekerjasama dengan kecamatan untuk mendapatkan data yang ril untuk membentuk

wadah di tingkat kecamatan dan Dinas Sosial memprogramkan dan menganggarkan bantuan untuk

anak terlantar dan mensukseskan program Pemerintah Pusat untuk mengentaskan anak terlantar.

Dinas Kesehatan berperan aktif untuk membantu orang tua dan anak terlantar di dalam masyarakat

dengan mensosialisasikan pentingnya KB untuk mengurangi anak terlantar. Dinas Pendidikan

berperan aktif membantu anak terlantar dengan memberikan pendidikan gratis. Dinas Kesehatan,

Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk mengsukseskan program kabupaten/pusat

untuk menentaskan anak terlantar yang diatur dalam undang-undang. DPRD dan LSM bekerjasama

dengan masyarakat untuk membantu orang tua dalam mensukseskan program pemerintah kabupaten

dan pusat untuk mengentaskan anak terlantar.

Page 7: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

313

Matrix 201Matriks Telaah Pola Peran antara Pengemban Tugas Terhadap Pemegang Klaim untuk

Masalah belum Terpenuhinya Hak atas Pengasuhan Anak

PemegangKlaim

PengembanTugas

Anak – Anak Orang Tua Keluarga Masyarakat Kecamatan Kabupaten Pusat

Orang Tua

- Harus memberikanhak asuh

- Tidak menelantarkananak-anak

- MemberikanPerhatian dankenyaman

Turut membantu bilaada keluarga yangmempunyai anak cacat

Ikut berpartisipasi danBerperan aktif dalammembantu anak cacat dalammasyarakat

Membantu kecamatanmemberikan data yangreel anak cacat danmelaporkan bila adaanak yang cacat

Membayar pajak

Keluarga

Memberikan perhatiankepada anak-anak danmembantu anak-anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcaca

Ikut berpartisipasi danBerperan aktif dalammasyarakat untuk membantuorang tua yang mempunyaianak cacat

Membantu kecamatanmemberikan data yangreel anak cacat danmelaporkan bila adaanak yang cacat

Membayar pajak

RT/RW/Lurah

Membantu anak-anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

- Membuat program untukmembantu anak-anak cacat

- Memberikan Motivasi danberperan aktif dlmmasyarakat u/ membantuanak cacat

- Mengusulkan programuntuk membantu anakcacat

- Memberikan data anakcacat

PEMDA (DInasSosial, DInas

Kesehatan, DInasPendidikan)

Membantu danmemfasilitasi anak-anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

- membuat wadah untuk anakcacat dlm masyarakat

- bekerjasama dgn masyarakatuntuk membantu orang tuadan anak cacat

- ada data yg reel ditingkat kecamatan

- membentuk wadahditingkat kecamatan

- bekerjasama dengankecamatan membantuanak cacat

Memprogramkan danmenganggarkan bantuan u/anak cacat, bekerjasamadengan lintas SKPD terkaituntuk mensukseskanprogram PEMKAB

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

DPRD

Membantu anak cacat Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Bekerjasama dgn masyarakatmembantu anak cacat

Bekerjasama dgnkecamatan untukmembantu anak cacat

Membantu mengsukseskanprogram pemerintahkabupaten

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

LSM

Membantu anak cacat Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Membantu orang tuayang mempunyai anakcacat

Bekerjasama dgn masyarakatmembantu anak cacat

Bekerjasama dgnkecamatan untukmembantu anak cacat

Membantu mengsukseskanprogram pemerintahkabupaten

Memsukseskanprogram pemerintah u/mengentaskan anakterlantar

Page 8: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

314

Pada matrix 201 di atas analisa pola peran antara pengembang tugas terhadap pemegang klaim untuk

masalah belum terpenuhinya hak anak atas anak cacat. Di sini orang tua harus memberikan hak asuh

tidak menelantarkan anak-anak dan memberikan perhatian dan kenyamanan bagi anak cacat dan juga

turut membantu bila ada keluarga yang mempunyai anak cacat orang tua juga turut berpartisifasi dan

berperan aktif dalam membantu anak cacat dalam masyarakat, di samping itu orang tua juga membantu

kecamatan memberikan data yang ril anak cacat dan melaporkan bila ada anak yang cacat dan

kewajiban orang tua untuk membayar pajak, begitupun yang dilakukan oleh keluarga terhadap anak

cacat. RT/RW/lurah ikut membantu anak cacat, membantu orang tua yang mempunyai anak cacat,

RT/RW/Lurah dalam masyarakat harus membuat program untuk membantu anak-anak cacat dan

memberikan motivasi dan berperan aktif dan program yang dibuat RT/RW/Lurah itu diusulkan ke

Kecamatan dengan memberikan data yang ril. Dinas Sosial membantu dan menfasilitasi anak-anak

cacat, membantu orang tua dan keluarga yang mempunyai anak cacat dengan membuat wadah untuk

anak cacat dalam masyarakat dan bekerjasama dengan kecamatan untuk mendapatkan data yang ril

untuk membentuk wadah di tingkat kecamatan dan Dinas Sosial memprogramkan dan mengangarkan

bantuan untuk anak cacat dan mensukseskan program pemerintah pusat untuk mengentaskan anak

cacat. Dinas Kesehatan berperan aktif untuk membantu orang tua dan anak cacat di dalam masyarakat

dengan mensosialisasikan pentingnya KB untuk mengurangi anak cacat. Dinas Pendidikan berperan

aktif membantu anak cacat dengan memberikan pendidikan gratis. Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan

bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk mengsukseskan Program Kabupaten/Pusat untuk menentaskan

Anak cacat yang diatur dalam undang-undang. DPRD dan LSM bekerjasama dengan masyarakat untuk

membantu orang tua dalam mensukseskan program pemerintah kabupaten dan pusat untuk

mengentaskan anak cacat.

Page 9: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

315

3. Analisis Kesenjangan Kapasitas

Matrix 202Analisis Kesenjangan Kapasitas Orang Tua sebagai pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

- Orang tua tdk menyadari mamfaathak asuh anak

- Orang tua tdk mau merawat anak-anaknya

- Orang tua tdak menyadari pentingnyaperhatian dan kenyamanan anak

- Orang tua tidak menyadarimamfaat membantukeluarga yg tidak mampumerawat anaknya

Orang tua tidak pedulidengan anak terlantar dantidak ada keinginan untukmembantu anak terlantar

WEWENANG

Beberapa ibu ingin merawat anaknyatapi tdk di ijinkan suaminya

- Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan paraortu anak

Para ibu tidak dilibatkandalam dewan desa

Para orang tuamemiliki pengaruh dlmpermasalahankecamatan

Para ortu tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahandikabupaten

Para ortu tidakmemiliki pengaruhdlm permasalahandipusat

SUMBERDAYA

- kemiskinan membuat anak terlatar- para ibu dengan tingkat melahirkan

yang tinggi membuat anak terlantar- para orang tua mampu merawat

anaknya sendiri

- Para orang tua tidakmampu membantu keluargayang tidak mampu merawatanaknya

Para orang tua tidak dapatmeluangkan waktu untukmembantu dlmpembentukan wadah untukanak terlantar

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Para orang tua tidakmemandang hakasuh anak sebagai investasi untuk masadepan anak

- Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

KOMUNIKASI

Para orang tua tidak mendengarkankeluhan anak

- Para orang tua tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

Para orang tua malu dalammengungkapkan keluhanyakepada masyarakat

Banyak orang tua tidakmampu menuliskeluhannya karenamalu& takut ygmembatasi komunikasidn kecamatan

Orang tua tidakmampu menuliskeluhannya karenamalu & takut ygmembatasi komunikasidn kabupaten

Orang tua tidakmampu menuliskeluhannya karenamalu & takut ygmembatasikomunikasi dnpesat

Pada matrix 202 di atas analisis kesenjangan kapasitas orang tua sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

terlantar. Terlihat jelas bahwa orang tua tidak menyadari manfaat hak asuh anak, tidak mau merawat anak-anaknya dan kurang menyadari pentingnya

perhatian dan kenyamanan anak dan juga ada beberapa ibu yang ingin merawat anak terlantar tapi dilarang suaminya. Anak terlantar disebabkan oleh

faktor kemiskinan dan tingkat melahirkan ibu yang tinggi, dan terkadang orang tua hanya mampu merawat anaknya sendiri karena orang tua tidak

memandang hak asuh anak sebagai investasi untuk masa depan anak. Hal ini karena kebanyakan orang tua tidak mendengarkan dan memperhatikan

keluhan anak dan rata-rata orang tua malu mengungkapkan keluhannya kepada keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dikarenakan orang tua kurang

percaya diri mengkomunikasikan keluhannya ketingkat kecamatan, kabupaten dan pusat.

Page 10: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

316

Matrix 203Analisis Kesenjangan Kapasitas Keluarga sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

- Orang tua tdk menyadarimamfaat hak asuh anak

- Orang tua tdk mau merawatanak-anaknya

- Orang tua tdak menyadaripentingnya perhatian dankenyamanan anak

Orang tua tidak menyadarimamfaat membantukeluarga yg tidak mampumerawat anaknya

Orang tua tidak menyadarimamfaat membantu keluargayg tidak mampu merawatanaknya

Orang tua tidak peduli dengananak terlantar dan tidak adakeinginan untuk membantuanak terlantar

WEWENANG

Beberapa ibu ingin merawatanaknya tapi tdk di ijinkansuaminya

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan paraortu anak

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan para ortuanak

Para ibu tidak dilibatkandalam dewan desa

Para orang tua memilikipengaruh dlm permasalahankecamatan

Para ortu tidak memilikipengaruh dlmpermasalahandikabupaten

Para ortu tidak memilikipengaruh dlmpermasalahan dipusat

SUMBERDAYA

- kemiskinan membuat anakterlatar

- para ibu dengan tingkatmelahirkan yang tinggimembuat anak terlantar

- para orang tua mampumerawat anaknya sendiri

Para orang tua tidakmampu membantu keluargayang tidak mampu merawatanaknya

Para orang tua tidak mampumembantu keluarga yangtidak mampu merawatanaknya

Para orang tua tidak dapatmeluangkan waktu untukmembantu dlm pembentukanwadah untuk anak terlantar

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Para orang tuatidakmemandang hak asuh anaksebagai investasi untuk masadepan anak

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

KOMUNIKASI

Para orang tua tidakmendengarkan keluhan anak

Para orang tua tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

Para orang tua tidak mampumeminta bantuan kepadakeluarga

Para orang tua malu dalammengungkapkan keluhanyakepada masyarakat

Banyak orang tua tidakmampu menulis keluhannyakarena malu& takut ygmembatasi komunikasi dnkecamatan

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasidn kabupaten

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasi dnpesat

Pada matrix 203 di atas analisis kesenjangan kapasitas keluarga sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

terlantar. Terlihat jelas bahwa orang tua tidak menyadari manfaat hak asuh anak, tidak mau merawat anak-anaknya dan kurang menyadari pentingnya

perhatian dan kenyamanan anak dan juga ada beberapa ibu yang ingin merawat anak terlantar tapi dilarang suaminya. Anak terlantar disebabkan oleh

faktor kemiskinan dan tingkat melahirkan ibu yang tinggi, dan terkadang orang tua hanya mampu merawat anaknya sendiri karena orang tua tidak

memandang hak asuh anak sebagai investasi untuk masa depan anak. Hal ini karena kebanyakan orang tua tidak mendengarkan dan memperhatikan

keluhan anak dan rata-rata orang tua malu mengungkapkan keluhannya kepada keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dikarenakan orang tua kurang

percaya diri mengkomunikasikan keluhannya ketingkat kecamatan, kabupaten dan pusat.

Page 11: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

317

Matrix 204Analisis Kesenjangan Kapasitas Masyarakat sebagai pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

- masyarakat tidak memberikanperhatian terhadap anakterlantar

masyarakat tidak menyadarimamfaat membantu OrangTua yg tidak mampu merawatanaknya

Masyarakat tidak menyadarimamfaat membantu keluargayg tidak mampu merawatanaknya

- - - -

WEWENANGSebagian besar masyarakatmerasa tidak berkepentinganterhadap anak terlantar

Masyarakat tidak maumendengar keluhan ortu anakterlantar

Umumnya masyarakat tidakmau mendengar keluhan paraortu anak

- Masyarakat tidak memilikipengaruh dlm permasalahankecamatan

Masyarakat tidak memilikipengaruh langsung dlmpermasalahan dikabupaten

Masyarakat tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahan dipusat

SUMBERDAYA

- kemiskinan membuat anakterlatar

- masyarakat kurangmengetahui pentingnyamemelihara anak terlantar

Umumnya masyarakat tidakmampu membantu orang tuayang tidak mampu merawatanaknya

Umumnya masyarakatkurang mampu membantukeluarga yang tidak mampumerawat anaknya

- - - -

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Umumnya masyarakat tidakmemandang hak asuh anaksebagai investasi untuk masadepan anak

Umumnya masyarakat tidakmelakukan pertolonganterhadap orang tua

Umumnya masyarakat tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

- - - -

KOMUNIKASI

Masyarakat kurang peduliterhadap keluhan anak

Umumnya masyarakatkurang mampu memberikanpemahaman kepada orang tua

Umumnya masyarakat tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

- Umumnya masyarakat tidakmau mencampuri urusananak terlantar dan tidakmengkomunikasi dengankecamatan

Umumnya masyarakat tidakmau mencampuri urusan anakterlantar dan tidakmengkomunikasi denganKabupaten

Umumnya masyarakattidak mau mencampuriurusan anak terlantar dantidak mengkomunikasidengan pusat

Pada matrix 204 di atas analisis kesenjangan kapasitas masyarakat sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

terlantar. Terlihat jelas bahwa orang tua tidak menyadari manfaat hak asuh anak, tidak mau merawat anak-anaknya dan kurang menyadari pentingnya

perhatian dan kenyamanan anak dan juga ada beberapa ibu yang ingin merawat anak terlantar tapi dilarang suaminya. Anak terlantar disebabkan oleh

faktor kemiskinan dan tingkat melahirkan ibu yang tinggi, dan terkadang orang tua hanya mampu merawat anaknya sendiri karena orang tua tidak

memandang hak asuh anak sebagai investasi untuk masa depan anak. Hal ini karena kebanyakan orang tua tidak mendengarkan dan memperhatikan

keluhan anak dan rata-rata orang tua malu mengungkapkan keluhannya kepada keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dikarenakan orang tua kurang

percaya diri mengkomunikasikan keluhannya ketingkat kecamatan, kabupaten dan pusat.

Page 12: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

318

Matrix 205Analisis Kesenjangan Kapasitas Kecamatan sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

- pihak kecamatan tidakmemberikan perhatianterhadap anak terlantar

Pihak kecamatan tidak menyadarimamfaat membantu Orang Tua ygtidak mampu merawat anaknya

pihak kecamatan tidakmenyadari mamfaatmembantu keluarga yg tidakmampu merawat anaknya

- - - -

WEWENANG

Pihak kecamatan merasa tidakberkepentingan terhadap anakterlantar

Pihak kecamatan tidak maumendengar keluhan ortu anakterlantar

pihak kecamatan tidak maumendengar keluhan keluargaanak terlantar

pihak kecamatan tidak maumendengar keluhanMasyarakat yang mempunyaianak terlantar

- Pihak kecamatan tidakmemiliki pengaruhlangsung dlmpermasalahandikabupaten

Pihak kecamatantidak memilikipengaruh dlmpermasalahan dipusat

SUMBERDAYA

- kemiskinan membuat anakterlatar

- Pihak kecamatan kurangmengetahui pentingnyamemelihara anak terlantar

Pihak kecamatan tidak mampumembantu orang tua yang tidakmampu merawat anaknya

pihak kecamatan kurangmampu membantu keluargayang tidak mampu merawatanaknya

- - - -

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Pihak kecamatan tidakmemandang hak asuh anaksebagai investasi untuk masadepan anak

Pihak kecamatan kurang terlibatmelakukan pertolongan terhadaporang tua

pihak kecamatan kurangterlibat melakukanpertolongan terhadapkeluarga

- - - -

KOMUNIKASI

Pihak kecamatan kurang peduliterhadap keluhan anak

Pihak kecamatan kurang mampumemberikan pemahaman kepadaorang tua

Pihak kecamatan kurangmampu memberikanpemahaman kepada keluarga

Pihak kecamatan kurangterlibat dalam urusan anakterlantar dan tidakmengkomunikasi dengankecamatan

- Pihak kecamatan tidakmau mencampuri urusananak terlantar dan tidakmengkomunikasi denganKabupaten

Pihak kecamatantidak maumencampuri urusananak terlantar dantidakmengkomunikasidengan pusat

Pada matrix 205 di atas analisis kesenjangan kapasitas kecamatan sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

terlantar. Terlihat jelas bahwa orang tua tidak menyadari manfaat hak asuh anak, tidak mau merawat anak-anaknya dan kurang menyadari pentingnya

perhatian dan kenyamanan anak dan juga ada beberapa ibu yang ingin merawat anak terlantar tapi dilarang suaminya. Anak terlantar disebabkan oleh

faktor kemiskinan dan tingkat melahirkan ibu yang tinggi, dan terkadang orang tua hanya mampu merawat anaknya sendiri karena orang tua tidak

memandang hak asuh anak sebagai investasi untuk masa depan anak. Hal ini karena kebanyakan orang tua tidak mendengarkan dan memperhatikan

keluhan anak dan rata-rata orang tua malu mengungkapkan keluhannya kepada keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dikarenakan orang tua kurang

percaya diri mengkomunikasikan keluhannya ketingkat kecamatan, kabupaten dan pusat.

Page 13: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

319

Matrix 206Analisis Kesenjangan Kapasitas Pemerintah Kabupaten sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK-ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

Pemkab kurangmenyadari hak anak u/hidup layak

Pemkabmemberikan modalusaha kepada orangtua tertentu

Pemkab memberikanmodal usaha kepada orangtua tertentu

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar dlm masyarakat tdkpenting

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar di kecamatan tdkpenting

-

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar di pusat tdkpenting

WEWENANG

Pemkab salahdalam menerapkankewenangannya danbyk ortu tdk daptmenaruhkepercayaan pdpejabat Dinas SosialKabupaten

Pemkab salah dalammenerapkankewenangannya dan bykortu tdk dapt menaruhkepercayaan pd pejabatDinas Sosial Kabupaten

Pemimpin masyarakat tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat kabupaten

Otoritas kecamatan tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat kabupaten

-

Otoritas Pusat tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat tingakat kabupaten

SUMBERDAYAPemkab tidakmenganggarkan

Pemkab tidakmenganggarkan

Pemkab tdk menyediakan danau/ melakukan penanganan anakterlantar

Pemkab tdk menyediakandana u/ melakukanpenanganan anak terlantar

-Pemkab. tdk menyediakandana u/ melakukanpenanganan anak terlantar

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Hanya melibatkanpara pemimpin dlmmembuat keputusan

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

- lemahnya keterkaitan antarafasilitator dan stafkabupaten

- Pemkab tdk melakukanpemantauan terhadap situasianak terlantar

- lemahnya keterkaitanantara fasilitator dan stafkabupaten

-

- lemahnya keterkaitanantara fasilitator pusatdan staf kabupaten

KOMUNIKASI

Pejabat Dinas Sosialtdk pernahberkomunikasi dgnanak terlantar

Pejabat DinasSosial tdk pernahberkomunikasi dgnortu

Pejabat Dinas Sosial tdkpernah berkomunikasi dgnortu

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakterlantar

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakterlantar

-

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakterlantar

Pada Matrix 206 analisis kesenjangan kapasitas pemerintah kabupaten sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim masalah hak anak atas anak

terlantar dapat digambarkan bahwa pemkab kurang menyadari terhadap pemenuhan hak anak untuk hidup layak. Terkadang bantuan modal usaha hanya

diperuntukkan kepada orang tua tertentu misalnya keluarga, kerabat dan tetangga dan bahkan sama sekali tidak dianggarkan dalam APBD pokok. Hal

ini pun dalam mengambil keputusan hanya melibatkan pimpinan-pimpinan tanpa berkomunikasi dengan orang tua. Mengenai keterlibatan pimpinan

masyarakat dan pihak kecamatan terlihat jelas bahwa pemerintah beranggapan keberadaan wadah anak terlantar dalam masyarakat tidak penting

sehingga pemkab tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani anak terlantar, ini menyebabkan lemahnya keterkaitan antara fasilitator dan

staf kabupaten dan pemkab juga tidak melakukan pemantauan terhadap situasi anak terlantar ini disebabkan karena kurang terjalinnya komunikasi

antara pemkab dan anak- anak terlantar sehingga dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah.

Page 14: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

320

Matrix 207Analisis Kesenjangan Kapasitas Pemerintah Pusat sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Terlantar

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

Pemkab kurang menyadarihak anak u/ hidup layak

Pemkab memberikan modalusaha kepada orang tuatertentu

Pemkab memberikan modalusaha kepada orang tuatertentu

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar dlm masyarakat tdkpenting

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar di kecamatan tdkpenting

Pemkab memandangkeberadaan wadah AnakTerlantar di pusat tdkpenting

-

WEWENANG

Pemkab salah dalammenerapkan kewenangannyadan byk ortu tdk daptmenaruh kepercayaan pdpejabat Dinas SosialKabupaten

Pemkab salah dalammenerapkan kewenangannyadan byk ortu tdk daptmenaruh kepercayaan pdpejabat Dinas SosialKabupaten

Pemimpin masyarakat tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat kabupaten

Otoritas kecamatan tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat kabupaten

Otoritas Pusat tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat tingakatkabupaten

-

SUMBERDAYA

Pemkab tidakmenganggarkan

Pemkab tidakmenganggarkan

Pemkab tdk menyediakan danau/ melakukan penanganan anakterlantar

Pemkab tdk menyediakandana u/ melakukanpenanganan anak terlantar

Pemkab. tdkmenyediakan dana u/melakukan penanganananak terlantar

-

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

- lemahnya keterkaitan antarafasilitator dan stafkabupaten

- Pemkab tdk melakukanpemantauan terhadapsituasi anak terlantar

- lemahnya keterkaitanantara fasilitator dan stafkabupaten

- lemahnyaketerkaitan antarafasilitator pusat danstaf kabupaten

-

KOMUNIKASIPejabat Dinas Sosial tdkpernah berkomunikasi dgnanak terlantar

Pejabat Dinas Sosial tdkpernah berkomunikasi dgnortu

Pejabat Dinas Sosial tdkpernah berkomunikasi dgnortu

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakterlantar

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakterlantar

Pemkab kurangmengkomunikasikananak terlantar

-

Pada matrix 207 di atas analisis kesenjangan kapasitas pusat sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

terlantar. Terlihat jelas bahwa orang tua tidak menyadari manfaat hak asuh anak, tidak mau merawat anak-anaknya dan kurang menyadari pentingnya

perhatian dan kenyamanan anak dan juga ada beberapa ibu yang ingin merawat anak terlantar tapi dilarang suaminya. Anak terlantar disebabkan oleh

faktor kemiskinan dan tingkat melahirkan ibu yang tinggi, dan terkadang orang tua hanya mampu merawat anaknya sendiri karena orang tua tidak

memandang hak asuh anak sebagai investasi untuk masa depan anak. Hal ini karena kebanyakan orang tua tidak mendengarkan dan memperhatikan

keluhan anak dan rata-rata orang tua malu mengungkapkan keluhannya kepada keluarga dan masyarakat, terlebih lagi dikarenakan orang tua kurang

percaya diri mengkomunikasikan keluhannya ketingkat kecamatan, kabupaten dan Pusat.

Page 15: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

321

Matrix 208Analisis Kesenjangan Kapasitas Orang Tua dan Keluarga sebagai pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

Dalam masalah hak anak atas anak Cacat

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK Orang TuaKELUARGA

MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATENPUSAT

TANGGUNG JAWAB

- Orang tua tdk menyadari mamfaat hakasuh anak

- Orang tua tdk mau merawat anak-anaknya

- Orang tua malu mempunyai anakcacat

- Orang tua tdak menyadari pentingnyaperhatian dan kenyamanan anak

Orang tua malu mempunyaikeluarga yang cacat

Orang tua malu mempunyaikeluarga yang cacat

Orang tua tidak peduli dengananak cacat dan malu mengakuianak cacat

WEWENANG

Beberapa ibu ingin merawat anaknyatapi tdk di ijinkan suaminya

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan paraortu anak

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan paraortu anak

Para ibu tidak dilibatkan dalamdewan desa

Para orang tuatidak memilikipengaruh dlmpermasalahankecamatan

Para ortu tidak memilikipengaruh dlmpermasalahan dikabupaten

Para ortu tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahandikabupaten

SUMBERDAYA

- para ibu dengan tingkat resikokehamilan yang tinggi membuat anakcacat

- para orang tua mampu merawatanaknya sendiri

Para orang tua malumembantu keluarga yangmempunyai anak cacat

Para orang tua malumembantu keluarga yangmempunyai anak cacat

Para orang tua tidak dapatmeluangkan waktu untukmembantu dlm pembentukanwadah untuk anak cacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Para orang tua tidakmemandang hakasuh anak sebagai investasi untuk masadepan anak

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

KOMUNIKASI

Para orang tua tidak mendengarkankeluhan anak

Para orang tua tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

Para orang tua tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

Para orang tua malu dalammengungkapkan keluhanyakepada masyarakat

Banyak orang tuatidak mampumenuliskeluhannya karenamalu& takut ygmembatasikomunikasi dnkecamatan

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasi dnkabupaten

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasidn pusat

Matrix 208 Analisis kesenjangan kapasitas orang tua sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak Cacat dapat

dilihat orang tua yang tidak menyadari mamfaat hak asuh anak, karena malu orang tua tidak mau merawat anaknya yang cacat dan orang tua tidak

menyadari pentingnya perhatian dan kenyamanan anak. Ada beberapa ibu ingin merawat anaknya yang cacat tapi suaminya tidak mengizinkan karena

merasa malu memiliki anak cacat padahal mereka mampu merawat anaknya sendiri, orang tua tidak memandang hak asuh anak sebagai investasi masa

depan anak dan kurang mendengarkan keluhan anak. Keluarga pun kurang bahkan tidak memberikan perhatian kepada anak cacat karena malu dan

menganggap bahwa cacat itu aib keluarga. Kapasitas orang tua dalam masyarakat kurang dilibatkan, dan orang tua pun kurang peduli terhadap anak-anak

cacat yang ada disekitarnya, sehingga orang tua yang memiliki anak cacat malu untuk mengungkapkan keluhannya terlebih pada tingkat kecamatan

maupun kabupaten/pusat.

Page 16: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

322

Matrix 209Analisis Kesenjangan Kapasitas Masyarakat sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Cacat

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNG JAWAB

- Orang tua tdk menyadari mamfaat hakasuh anak

- Orang tua tdk mau merawat anak-anaknya

- Orang tua malu mempunyai anakcacat

- Orang tua tdak menyadari pentingnyaperhatian dan kenyamanan anak

Orang tua malu mempunyaikeluarga yang cacat

Orang tua malumempunyai keluargayang cacat

Orang tua tidak pedulidengan anak cacat danmalu mengakui anak cacat

WEWENANG

Beberapa ibu ingin merawat anaknyatapi tdk di ijinkan suaminya

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan paraortu anak

Banyak keluarga tidakmau mendengar keluhanpara ortu anak

Para ibu tidak dilibatkandalam dewan desa

Para orang tuatidak memilikipengaruh dlmpermasalahankecamatan

Para ortu tidak memilikipengaruh dlmpermasalahan dikabupaten

Para ortu tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahandikabupaten

SUMBERDAYA

- para ibu dengan tingkat resikokehamilan yang tinggi membuat anakcacat

- para orang tua mampu merawatanaknya sendiri

Para orang tua malumembantu keluarga yangmempunyai anak cacat

Para orang tua malumembantu keluargayang mempunyai anakcacat

Para orang tua tidak dapatmeluangkan waktu untukmembantu dlmpembentukan wadah untukanak cacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Para orang tua tidakmemandang hakasuh anak sebagai investasi untuk masadepan anak

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

KOMUNIKASI

Para orang tua tidak mendengarkankeluhan anak

Para orang tua tidakmampu meminta bantuankepada keluarga

Para orang tua tidakmampu memintabantuan kepada keluarga

Para orang tua malu dalammengungkapkan keluhanyakepada masyarakat

Banyak orang tuatidak mampumenuliskeluhannya karenamalu& takut ygmembatasikomunikasi dnkecamatan

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasi dnkabupaten

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasidn pusat

Pada Matrix 209 di atas, analisis kesenjangan kapasitas orang tua sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas

anak cacat dapat dilihat orang tua yang tidak menyadari mamfaat hak asuh anak, karena malu orang tua tidak mau merawat anaknya yang cacat dan

orang tua tidak menyadari pentingnya perhatian dan kenyamanan anak. Ada beberapa ibu ingin merawat anaknya yang cacat tapi suaminya tidak

mengizinkan karena merasa malu memiliki anak cacat padahal mereka mampu merawat anaknya sendiri, orang tua tidak memandang hak asuh anak

sebagai investasi masa depan anak dan kurang mendengarkan keluhan anak. Keluarga pun kurang bahkan tidak memberikan perhatian kepada anak

cacat karena malu dan menganggap bahwa cacat itu aib keluarga. Kapasitas orang tua dalam masyarakat kurang dilibatkan, dan orang tua pun

kurang peduli terhadap anak-anak cacat yang ada disekitarnya, sehingga orang tua yang memiliki anak cacat malu untuk mengungkapkan

keluhannya terlebih pada tingkat kecamatan maupun kabupaten/pusat.

Page 17: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

323

Matrix 210Analisis Kesenjangan Kapasitas Kecamatan sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Cacat

PEMEGANGKLAIM

KAPASITAS

ANAK Orang Tua KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNG JAWAB

- pihak kecamatan kurangmemperhatikan keperluan

Orang tua malu mempunyaikeluarga yang cacat

Orang tua malu mempunyaikeluarga yang cacat

Orang tua tidak pedulidengan anak cacat danmalu mengakui anak cacat

WEWENANG

Beberapa ibu ingin merawatanaknya tapi tdk di ijinkansuaminya

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan para ortuanak

Banyak keluarga tidak maumendengar keluhan para ortuanak

Para ibu tidak dilibatkandalam dewan desa

Para orang tua tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahan kecamatan

Para ortu tidak memilikipengaruh dlmpermasalahan dikabupaten

Para ortu tidakmemiliki pengaruh dlmpermasalahandikabupaten

SUMBERDAYA

- para ibu dengan tingkat resikokehamilan yang tinggimembuat anak cacat

- para orang tua mampumerawat anaknya sendiri

Para orang tua malumembantu keluarga yangmempunyai anak cacat

Para orang tua malumembantu keluarga yangmempunyai anak cacat

Para orang tua tidak dapatmeluangkan waktu untukmembantu dlmpembentukan wadah untukanak cacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Para orang tua tidakmemandanghak asuh anak sebagai investasiuntuk masa depan anak

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

Para orang tua tidakmelakukan pertolonganterhadap keluarga

KOMUNIKASI

Para orang tua tidakmendengarkan keluhan anak

Para orang tua tidak mampumeminta bantuan kepadakeluarga

Para orang tua tidak mampumeminta bantuan kepadakeluarga

Para orang tua malu dalammengungkapkan keluhanyakepada masyarakat

Banyak orang tua tidakmampu menuliskeluhannya karena malu&takut yg membatasikomunikasi dn kecamatan

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasi dnkabupaten

Orang tua tidak mampumenulis keluhannyakarena malu & takut ygmembatasi komunikasidn pusat

Pada Matrix 210 di atas, analisis kesenjangan kapasitas orang tua sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim dalam masalah hak anak atas anak

cacat dapat dilihat orang tua yang tidak menyadari mamfaat hak asuh anak, karena malu orang tua tidak mau merawat anaknya yang cacat dan orang tua

tidak menyadari pentingnya perhatian dan kenyamanan anak. Ada beberapa ibu ingin merawat anaknya yang cacat tapi suaminya tidak mengizinkan

karena merasa malu memiliki anak cacat padahal mereka mampu merawat anaknya sendiri, orang tua tidak memandang hak asuh anak sebagai investasi

masa depan anak dan kurang mendengarkan keluhan anak. Keluarga pun kurang bahkan tidak memberikan perhatian kepada anak cacat karena malu dan

menganggap bahwa cacat itu aib keluarga. Kapasitas orang tua dalam masyarakat kurang dilibatkan, dan orang tua pun kurang peduli terhadap anak-anak

cacat yang ada disekitarnya, sehingga orang tua yang memiliki anak cacat malu untuk mengungkapkan keluhannya terlebih pada tingkat kecamatan

maupun kabupaten/pusat.

Page 18: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

324

Matrix 211Analisis Kesenjangan Kapasitas Pemerintah Kabupaten sebagai Pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

dalam Masalah Hak Anak atas Anak Cacat

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASANAK-ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

Pemkab kurangmenyadari hak anak u/hidup layak

Pemkab memandang keberadaanwadah Anak Cacat dlm masyarakatkurang penting

Pemkab memandangkeberadaan wadahAnak Cacat dikecamatan kurangpenting

-

Pemkab memandangkeberadaan wadahAnak Cacat di Pusatkurang penting

WEWENANG

Pemkab salah dalammenerapkan kewenangannyadan byk ortu tdk daptmenaruh kepercayaan pdpejabat Dinas SosialKabupaten

Pemkab salah dalammenerapkankewenangannya danbyk ortu tdk daptmenaruh kepercayaanpd pejabat Dinas SosialKabupaten

Pemimpin masyarakat tdk dptmenaruh kepercayaan pd pejabatkabupaten

Otoritas kecamatantdk dpt menaruhkepercayaan pd pejabatkabupaten -

Otoritas pusat tdk dptmenaruh kepercayaanpd pejabat kabupaten

SUMBERDAYA

Pemkab kurangmenganggarkan

Pemkab kurangmenganggarkan

Pemkab kurang menyediakan danau/ melakukan penanganan anakcacat

Pemkab kurangmenyediakan dana u/melakukan penanganananak cacat

-

Pemkab kurangmenyediakan dana u/melakukanpenanganan anakcacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

Hanya melibatkanpara pemimpin dlmmembuat keputusan

- lemahnya keterkaitan antarafasilitator dan staf kabupaten

- Pemkab tdk melakukanpemantauan terhadap situasianak cacat

- lemahnyaketerkaitan antarafasilitator dan stafkabupaten

-

- lemahnyaketerkaitan antarafasilitator pusatdan staf kabupaten

KOMUNIKASIPejabat Dinas Sosialkurang berkomunikasidgn anak cacat

Pejabat Dinas Sosial kurangberkomunikasi dgn ortu

Pejabat Dinas Sosialkurang berkomunikasidgn ortu

Pemkab kurangmengkomunikasikan anak cacat

Pemkab kurangmengkomunikasikananak cacat

-Pemkab kurangmengkomunikasikananak cacat

Pada Matrix 216 di atas, analisis kesenjangan kapasitas pemerintah kabupaten sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim masalah hak anak

atas anak cacat. Pemkab kurang menyadari hak anak untuk hidup layak, sehingga pemkab hanya menganggarkan dana untuk anak cacat yang terdata

saja, padahal masih banyak anak cacat yang belum terdata di Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini, disebabkan kurangnya komunikasi antara

pemerintah kabupaten dengan orang tua dan masyarakat, pihak kecamatan dan pusat sehingga mempengaruhi orang tua miskin enggan untuk

mengkomunikasikan anak yang cacat. Dan ini juga dipengaruhi karena Pemkab kurang berkomunikasi dengan pihak kecamatan dan pusat sehingga

mempengaruhi pemerintah kecamatan dan pusat untuk memberi dukungan terhadap penanganan anak cacat.

Page 19: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

325

Matrix 212Analisis Kesenjangan Kapasitas Pemerintah Pusat sebagai pengemban Tugas terhadap Pemegang Klaim

Masalah Hak Anak atas Anak Cacat

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASANAK-ANAK ORANG TUA KELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNGJAWAB

Pemkab kurangmenyadari hak anak u/hidup layak

Pemkab memandangkeberadaan wadah Anak Cacatdlm masyarakat kurang penting

Pemkab memandangkeberadaan wadahAnak Cacat dikecamatan kurangpenting

-

Pemkab memandangkeberadaan wadahAnak Cacat di Pusatkurang penting

WEWENANG

Pemkab salah dalammenerapkan kewenangannyadan byk ortu tdk dapt menaruhkepercayaan pd pejabat DinasSosial Kabupaten

Pemkab salah dalammenerapkankewenangannya dan bykortu tdk dapt menaruhkepercayaan pd pejabatDinas Sosial Kabupaten

Pemimpin masyarakat tdk dptmenaruh kepercayaan pdpejabat kabupaten

Otoritas kecamatantdk dpt menaruhkepercayaan pd pejabatkabupaten

-

Otoritas pusat tdk dptmenaruh kepercayaanpd pejabat kabupaten

SUMBERDAYA

Pemkab kurangmenganggarkan

Pemkab kurangmenganggarkan

Pemkab kurang menyediakandana u/ melakukan penanganananak cacat

Pemkab kurangmenyediakan dana u/melakukan penanganananak cacat

-

Pemkab kurangmenyediakan dana u/melakukanpenanganan anakcacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

Hanya melibatkan parapemimpin dlm membuatkeputusan

- lemahnya keterkaitan antarafasilitator dan stafkabupaten

- Pemkab tdk melakukanpemantauan terhadapsituasi anak cacat

- lemahnyaketerkaitan antarafasilitator dan stafkabupaten

-

- lemahnyaketerkaitan antarafasilitator pusatdan staf kabupaten

KOMUNIKASIPejabat Dinas Sosialkurang berkomunikasidgn anak cacat

Pejabat Dinas Sosial kurangberkomunikasi dgn ortu

Pejabat Dinas Sosialkurang berkomunikasi dgnortu

Pemkab kurangmengkomunikasikan anakcacat

Pemkab kurangmengkomunikasikananak cacat

-Pemkab kurangmengkomunikasikananak cacat

Pada Matrix 212 di atas, analisis kesenjangan kapasitas pemerintah pusat sebagai pengemban tugas terhadap pemegang klaim masalah hak anak atas

anak cacat. Pemkab kurang menyadari hak anak untuk hidup layak, sehingga pemkab hanya menganggarkan dana untuk anak cacat yang terdata saja,

padahal masih banyak anak cacat yang belum terdata di Kabupaten Polewali Mandar. Hal ini, disebabkan kurangnya komunikasi antara pemerintah

kabupaten dengan orang tua dan masyarakat, pihak kecamatan dan pusat sehingga mempengaruhi orang tua miskin enggan untuk mengkomunikasikan

anak yang cacat. Dan ini juga dipengaruhi karena pemkab kurang berkomunikasi dengan pihak kecamatan dan pusat sehingga mempengaruhi

pemerintah kecamatan dan pusat untuk memberi dukungan terhadap penanganan anak cacat.

Page 20: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

326

Matrix 213Analisis Kesenjangan Orang Tua untuk Menuntut Hak-Hak Kepada Pengemban Tugas dalam Kaitannya dengan

Hak Asuh Anak Memperoleh Hak Asuh

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASKELUARGA MASYARAKAT KECAMATAN KABUPATEN PUSAT

TANGGUNG JAWAB Byk isteri menerima dominasipara suaminya

Para Ortu miskin tidak peduli terhadap hak-haknya dan hak-hak anak-anaknya

Para Ortu miskin tidak peduliterhadap hak-haknya dan hak-hak anak-anaknya

Para Ortu miskin tidak peduliterhadap hak-haknya dan hak-hakanak-anaknya

Para Ortu miskin tidak peduliterhadap hak-haknya dan hak-hakanak-anaknya

WEWENANG Byk isteri dikendalikan oleh parasuami didlm keluarga

Para ortu miskin tdk pernah dilibatkan dlmpemilihan pemimpin masyarakat

Para ortu yg miskin tdkmenuntut hak-haknya

Para ortu yg miskin tdk menuntuthak-haknya

SUMBERDAYA Umumnya para isteri tdk mampumengontrol sumber daya rumahtangga

Tidak ada lahan Untuk orang tua miskin Rendahnya penghasilanmenyebabkan kemiskinan

Rendahnya penghasilan & tdk adaketerapilan menyebabkanpengangguran dan kemiskinan

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Tdk dihargainya pendapt paraperempuan miskin

Para orang tua miskin tidak pernah dikutkandalam musyawarah

Kurangnya pelayanan sosial,pendidikan dan kesehatan yangberakibat meningkatnyakemiskinan

KOMUNIKASI Kemiskinan dan kurangnya pendidikan ortumenimbulkan ketidakpercayaan diri untukmenuntut hak-haknya

Kemiskinan dan kurangnyapendidikan ortu menimbulkanketidakpercayaan diri untukmenuntut hak-haknya

Kemiskinan dan kurangnyapendidikan ortu menimbulkanketidakpercayaan diri untuk menuntuthak-haknya

Kemiskinan dan kurangnyapendidikan ortu menimbulkanketidakpercayaan diri untukmenuntut hak-haknya

Pada Matrix 213 di atas, analisis kesenjangan orang tua untuk menuntut hak-hak kepada pengemban tugas dalam kaitannya dengan hak asuh

anak memperoleh hak asuh. Dari matrikx tersebut diatas, dapat digambarkan bahwa tanggung jawab orang tua kepada keluarga, isteri lebih banyak

menerima dominasi dari suaminya, dan terhadap masyarakat, pemerintah kecamatan dan kabupaten orang tua miskin tidak peduli terhadap hak-haknya

dan hak-hak anak-anaknya. Dari segi wewenang isteri lebih banyak dikendalikan oleh suami di dalam keluarga, dan orang tua miskin jarang dilibatkan

dalam rana pemilihan pemimpin di masyarakat. Sedangkan terhadap pemerintah kecamatan sampai kepemerintah pusat orang tua miskin tidak pernah

menuntut hak-haknya karena kurang memahami dan bahkan samasekali tidak tahu menahu mengenai prosedur klaim.

Untuk sumberdaya, umumnya isteri tidak mampu mengontrol secara keseluruhan sumber daya rumah tangga, terhadap masyarakat orang tua

miskin tidak memiliki lahan sehingga berpengaruh terhadap rendahnya penghasilan sekaliguis tidak memiliki keterampilan khusus yang menyebabkan

meningkatnya pengannguran dan kemiskinan. Dalam hal pengambilan keputusan kurangnya penghargaan terhadap pendapat perempuan miskin, orang

tua miskin tidak pernash dilibatkan dalam musyawarah bahkan kurangnya pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan dari pemerintah yang berakibat

meningkatnya kemiskinan. Sedangkan dalam bentuk komunikasi, orang tua miskin dan kurangnya pengetahuan/pendidikan dapat menimbulkan

ketidakpercayaan diri untuk menuntut hak-haknya didalam bermasyarakat dan bahkan tidak tersalurkan sampai kepemerintah pusat.

Page 21: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

327

Matrix 214Analisis Kesenjangan Orang Tua untuk Menuntut Hak-Hak Kepada Pengemban Tugas dalam Kaitannya dengan

Hak Asuh Anak Cacat Memperoleh Hak Asuh

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASKELUARGA BESAR PEMIMPIN MASYARAKAT OTORITAS KECAMATAN OTORITAS KABUPATEN OTORITAS NASIONAL

TANGGUNG JAWABByk isteri menerima dominasipara suaminya

Para Ortu malu dan tidak pedulihak-hak anaknya

Para Ortu malu dan tidak peduli hak-hakanaknya

Para Ortu malu dan tidak pedulihak-hak anaknya

Para Ortu malu dan tidak peduli hak-hak anaknya

WEWENANGByk isteri dikendalikan oleh parasuami didlm keluarga

Para ortu malu menuntut hak-haknya Para ortu malu menuntut hak-haknya

SUMBERDAYAUmumnya para isteri tdk mampu

mengontrol sumber daya rumahtangga

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Kurangnya pelayanan sosial,pendidikan dan kesehatan

Kurangnya pelayanan sosial,pendidikan dan kesehatan

Kurangnya pelayanan sosial,pendidikan dan kesehatan

KOMUNIKASI

Besarnya rasa malu ortumenimbulkan ketidakpercayaan diriuntuk menuntut hak-haknya

Besarnya rasa malu ortu menimbulkanketidakpercayaan diri untuk menuntuthak-haknya

Besarnya rasa malu ortumenimbulkan ketidakpercayaandiri untuk menuntut hak-haknya

Besarnya rasa malu ortumenimbulkan ketidakpercayaan diriuntuk menuntut hak-haknya

Pada Matrix 214 di atas, analisis kesenjangan orang tua untuk menuntut hak-hak kepada pengemban tugas dalam kaitannya dengan hak asuh anak cacat

memperoleh hak asuh dapat dilihat dari segi tanggung jawab banyak isteri menerima dominasi para suaminya, Para orang tua malu dan tidak peduli

hak-hak anaknya, dan dari segi wewenang banyak isteri dikendalikan oleh para suami didalam keluarga, Para orang tua malu menuntut hak-haknya, dan

pada umumnya para isteri tidak mampu mengontrol sumber daya rumah tangga. Dalam mengambil keputusan orang tua tidak pernah dilibatkan karena

kurangnya pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan sehingga ketidak percayaan orang tua terhadap hak-haknya menyebabkan tidak adanya

komunikasi.

Page 22: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

328

C. Tindakan / Aksi Kunci

1. Identifikasi Aksi-Aksi Kunci

Usulan Aksi Kunci Mengurangi Kesenjangan Pengemban Tugas

Matrix 215Matriks Usulan Aksi Kunci untuk Mempersempit Kesenjangan Kapasitas Dinas Sosial sebagai Pengembang Tugas

dalam Kaitannya dengan Hak Anak Terlantar Memperoleh Hidup Layak

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASANAK-ANAK ORANG TUA PEMIMPIN MASYARAKAT OTORITAS KECAMATAN OTORITAS KABUPATEN

TANGGUNG JAWAB Meningkatkan aparat &kedisiplinan aparat

Mengadakan pelatihan bagi ortu danmemberikan bantuan

Melatih pengurus wadah anak terlantar Mematau penggunaan dana Memantau penggunaan dana danaparat

WEWENANG Menunjuk aparat untukmenangani anak terlantar

Melatih aparat untuk membentukwadah anak terlantar

Memberikan dana bagi penguruswadah anak terlantar

Membentuk wadah anak terlantarkecamatan

Membentuk wadah anak terlantarkabupaten yg melibatkanstakeholders

SUMBERDAYA Melakukan pelatihan aparat u/penanganan anak terlantar

Memberikan dana u/ wadah anakterlantar

Memberikan dana u/ wadah anakterlantar

Menyalurkan dana u/ wadah anakterlantar

Memberikan uang perjalanan,bulanan dan uang pengelolaanwadah anak terlantar

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Melatih aparat yg menangani anakterlantar tentang konsep pelatihanbagi anak terlantar

Membuat wadah anak terlantar sebagiwadah pembuat keputusan

Mobilisassi aparat untuk terlibat dlmpembangunan masyarakat

Melatih aparat u/ terlibat dalampembangunan masyarakat

Melatih aparat dlm perencanaanpenganggaran

KOMUNIKASI Melatih kembali aparat u/memfasilitasi anak terlantar

Wadah anak terlantarmengkomunikasikan keluhan-keluhannya kepada aparat

Melatih aparat dgn bahasa setempatagar mudah berkomunikasi dgnmasyarakat

Para aparat terlibat langsung dalampenanganan anak terlantar

Memantau para aparat u/ terlibatdlm pembangunan masyarakat

Pada Matrix 215 di atas, usulan aksi kunci untuk mempersempit kesenjangan kapasitas Dinas Sosial sebagai pengembang tugas dalam kaitannya

dengan hak anak terlantara memperoleh hidup layak bertangggung jawab meningkatkan aparat dan kedisiplinan, mengadakan pelatihan bagi orang-

tua dan anak terlantar dan memberikan bantuan serta memantau penggunaan dana dan aparat berwenang menunjuk, melatih aparat untuk menangani

anak terlantar dan membentuk wadah penanganan anak terlantar serta menyiapkan dana untuk anak terlantar dan operasional lainnya yang

bersumber dari APBD dan APBN. Dinas Sosial diharapkan cepat tanggap dalam mengambil keputusan untuk menangani anak terlantar serta selalu

berkomunkasi dengan orang tua dan anak terlantar melalui wadah dan pelatihan-pelatihan yang ada.

Page 23: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

329

Matrix 216Matriks Usulan Aksi Kunci untuk Mempersempit Kesenjangan Kapasitas Dinas Sosial sebagai Pengembang Tugas

dalam Kaitannya dengan Hak Anak Cacat Memperoleh Hidup Layak

PEMEGANGKLAIM

KAPASITASANAK-ANAK ORANG TUA PEMIMPIN MASYARAKAT OTORITAS KECAMATAN OTORITAS KABUPATEN

TANGGUNG JAWABMeningkatkan aparat &kedisiplinan aparat

Mengadakan pelatihan bagi ortudan memberikan bantuan

Melatih pengurus wadah anakcacat

Mematau penggunaan dana Memantau penggunaan dana danaparat

WEWENANGMenunjuk aparat untukmenangani anak Cacat

Melatih aparat untuk membentukwadah anak cacat

Memberikan dana bagi penguruswadah anak cacat

Membentuk wadah anak cacatkecamatan

Membentuk wadah anak cacatkabupaten yg melibatkanstakeholders

SUMBERDAYAMelakukan pelatihan aparat u/penanganan anak Cacat

Memberikan dana u/ wadah anakcacat

Memberikan dana u/ wadah anakcacat

Menyalurkan dana u/ wadah anakcacat

Memberikan uang perjalanan,bulanan dan uang pengelolaan wadahanak cacat

PENGAMBILANKEPUTUSAN

Melatih aparat yg menangani anakcacat tentang konsep pelatihanbagi anak cacat

Membuat wadah anak cacatsebagi wadah pembuat keputusan

Mobilisassi aparat untuk terlibatdlm pembangunan masyarakat

Melatih aparat u/ terlibat dalampembangunan masyarakat

Melatih aparat dlm perencanaanpenganggaran

KOMUNIKASIMelatih kembali aparat u/memfasilitasi anak cacat

Wadah anak cacatmengkomunikasikan keluhan-keluhannya kepada aparat

Melatih aparat dgn bahasasetempat agar mudahberkomunikasi dgn masyarakat

Para aparat terlibat langsungdalam penanganan anak cacat

Memantau para aparat u/ terlibat dlmpembangunan masyarakat

Pada Matrix 216 di atas, matriks usulan aksi kunci untuk mempersempit kesenjangan kapasitas Dinas Sosial sebagai pengembang tugas Dalam

kaitannya dengan Hak Anak cacat memperoleh Hidup Layak bertangggung jawab meningkatkan aparat dan kedisiplinan, mengadakan pelatihan bagi

anak cacat dan memberikan bantuan serta memantau penggunaan dana dan aparat. Berwenang Menunjuk, melatih aparat untuk menangani anak

cacat dan membentuk wadah penanganan anak cacat serta menyiapkan dana untuk anak cacat dan operasional lainnya yang bersumber dari APBD

dan APBN. Dinas Sosial diharapkan cepat tanggap dalam mengambil keputusan untuk menangani anak cacat serta selalu berkomunkasi dengan

orang tua dan anak cacat melalui wadah dan pelatihan-pelatihan yang ada.

Page 24: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

330

2. Identifikasi dan Analisis Pengembangan Kemitraan

Matrix 217Pemetaan Pemangku Kepentingan untuk Menurunkan Jumlah Anak Terlantar

BERDASARKAN ARTI PENTINGTidak

diketahui/tidakada/kurangPaling atau bahkan

sangat penting

BERDASARKANPENGARUH

Kurang/Tidak ada/tidak diketahui Keluarga Orang tua

Besar atau bahkan sangat besar Masyarakat Pemerintah

Matrix 218Pemetaan Pemangku Kepentingan untuk Menurunkan Jumlah Anak Cacat

BERDASARKAN ARTI PENTINGTidak

diketahui/tidakada/kurangPaling atau bahkan

sangat penting

BERDASARKANPENGARUH

Kurang/Tidak ada/tidak diketahui Keluarga Orang tua

Besar atau bahkan sangat besar Masyarakat Pemerintah

3. Strategi Pengemban Kemitraan

Matrix 219Strategi Pengemban Kemitraan untuk Menurunkan Jumlah Anak Terlantar

Mitra PotensialApa yang dapatmereka lakukan

Apa yang merekabutuhkan

Strategi pengembangan kemitraan yang perludilakukan

Keluarga Membantu danmeningkatkanketerampilan

Pelatihan dan bantuandana

Memberikan pelatihan agar bantuan yg akandiberikan dpt diolah hingga dpt meningkatkanpenghasilan keluarga dan mampu membantu ortuyg kurang mampu

Orang Tua Merawat anak danmeningkatkanpenghasilan

Pelatihan dan bantuandana atau lahan

Memberikan pelatihan agar bantuan yg akandiberikan dpt diolah hingga dpt meningkatkanpenghasilan ortu dan ortu mampu merawatanaknya sendiri

Masyarakat Membantu orangtua dan anakterlantar

Sosialisasi dan bantuandana

Membantu ortu dan anak terlantar dan mendataserta melaporkan kpd pemerintah

Pemerintah Memfasilitasi orangtua yang tidakmampu dan anakterlantar

Aparat dan Anggaran Melatih aparat dan terjun langsung memataukeadaan dilapangan serta menggunakan anggaranyang tepat

Page 25: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

331

Matriks 220Strategi Pengemban Kemitraan untuk Menurunkan Jumlah Anak Cacat

Mitra PotensialApa yang dapat mereka

lakukanApa yang mereka

butuhkanStrategi pengembangan kemitraan yang perlu dilakukan

Keluarga Membantu danmeningkatkanketerampilan

Pelatihan danbantuan dana

Memberikan pelatihan agar bantuan yg akan diberikandpt diolah hingga dpt meningkatkan kepercayaan diridan dapat hidup layak

Orang Tua Merawat anak danmeningkatkanpenghasilan

Pelatihan danbantuan dana

Memberikan pelatihan agar bantuan yg akan diberikandpt diolah hingga dpt meningkatkan kepercayaan diridan dapat hidup layak

Masyarakat Membantu orang tuadan anak Cacat

Sosialisasi danbantuan dana

Membantu ortu dan anak cacat dan mendata sertamelaporkan kpd pemerintah

Pemerintah Memfasilitasi orang tuadan anak cacat

Aparat danAnggaran

Melatih aparat dan terjun langsung mematau keadaandilapangan serta menggunakan anggaran yang tepat

4. Rancangan Program

1. Pohon Tujuan Berkurangnya Jumlah Anak Terlantar

Gambar 21Pohon Tujuan Berkurangnya Jumlah Anak Terlantar

Rancangan program yang ingin dicapai diperlihatkan melalui Gambar 21 Pohon Tujuan

Berkurangnya Jumlah Anak Terlantar dengan adanya pelatihan, bantuan dana, sosialisasi dari dinas

Sosial, Kesehatan dan Pendidikan dan tersedianya anggaran maka dapat menciptakan tenaga yang

terampil, meningkatlkan penghasilan dan meningkatnya kesadaran orang tua dan keluarga untuk

merawat anaknya sendiri.

Berkurangnya Jumlah Anak Terlantar

Adanya Perhatian PemerintahOrang Tua Merawat Anak

sendiriAdanya kepedulian Keluarga

- Terbentuknya wadahanak terlantar

- Meningkatnyapenghasilan

- Meningkatnya kesadaranortu

Terampil

- Sosialisasi- Tersedianya anggaran

untuk anak terlantar

- menerima bantuan danamaupun lahan

- ikut program KBPelatihan

Page 26: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

332

Gambar 22Pohon Tujuan Kepercayaan Diri Anak Cacat

Rancangan program yang ingin dicapai digambarkan melalui Gambar 22 Pohon Tujuan

meningkatnya kepercayaan diri Anak Cacat dengan adanya pelatihan, bantuan dana, sosialisasi

dari dinas Sosial, Kesehatan dan Pendidikan dan tersedianya anggaran maka dapat menciptakan

tenaga yang terampil, meningkatlkan penghasilan dan meningkatnya kesadaran orang tua dan

keluarga untuk merawat anak cacat sehingga timbul kepercayaan penuh anak cacat bahwa anak

cacat dapat hidup layak dan mandiri.

Kepercayaan Diri Anak Cacat

Adanya Perhatian PemerintahOrang Tua Merawat Anaksendiri

Adanya kepedulian Keluarga

- Terbentuknya wadahanak cacat

- Terjangkaunya anak-anak cacat

- Meningkatnya kepercayaandiri org tua

- Meningkatnya kesadaranorang tua

Terampil

- Sosialisasi- Tersedianya anggaran

untuk anak cacatMenerima

bantuan danaPelatihan

Page 27: 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif A ... file307 4.6 Hak untuk Mendapatkan Pengasuhan Alternatif Perumusan masalah yang dilakukan berdasarkan situasi ibu dan anak yang

333

2. Logframe

Matriks 221Matriks Logframe

Hirarki hasil Indikator

Waktu(dalam tahun) Cara Verifikasi

SKPD yangbertanggungjawab

PerkiraanAnggaran

Risiko dan Asumsi2010 2011 2012 2014

Terpenuhinya kebutuhananak terlantar

Jumlah anak terlantar0 – 18 tahun

V V V VPelaporan rutin jumlah anakyang terlantar

Dinas Sosial, TenagaKerja dan Transmigrasi

Rp. 400.000.000Dana melakukanverifikasi tidak cukup

Mengurangi jumlah anakterlantar

Jumlah anak terlantar0 – 18 tahun

V V V VPelaporan rutin jumlah anakyang terlantar

Dinas Sosial, TenagaKerja dan Transmigrasi

Rp. 350.000.000Dana melakukanverifikasi tidak cukup

Terpenuhinya kebutuhananak cacat

Jumlah anak cacat0 – 18 tahun

V V V VPelaporan rutin jumlah anakcacat

Dinas Sosial, TenagaKerja dan Transmigrasi

Rp. 500.000.000Dana melakukanverifikasi tidak cukup