HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

161
HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN PADA ORANGTUA YANG MENDAMPINGI ANAK SEKOLAH DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI Oleh : FATHIA ALIFA KHANSA 17320138 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2021

Transcript of HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

Page 1: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN

PADA ORANGTUA YANG MENDAMPINGI ANAK SEKOLAH

DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Oleh :

FATHIA ALIFA KHANSA

17320138

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2021

Page 2: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

i

HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN

PADA ORANGTUA YANG MENDAMPINGI ANAK SEKOLAH

DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

FATHIA ALIFA KHANSA

17320138

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2021

Page 3: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

ii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Fathia Alifa Khansa

No. Mahasiswa : 17320138

Program Studi : Psikologi

Judul Skripsi : Hubungan Regulasi Diri dengan Stres Pengasuhan pada

Orangtua yang Mendampingi Anak Sekolah Daring di Masa

Pandemi COVID-19

Melalui surat ini saya menyatakan bahwa :

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi, saya

tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk apapun,

seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain atau pelanggaran lain

yang bertentangan dengan etika akademik yang dijunjung tinggi Universitas

Islam Indonesia. Oleh karena itu, skripsi yang saya buat merupakan karya

ilmiah saya sebagai penulis, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.

2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik,maka saya

siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di Universitas Islam

Indonesia.

3. Apabila di kemudian hari, setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan Ilmu

Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti secara

meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi akademis yang diterapkan Universitas Islam

Indonesia.

Yogyakarta, 9 Maret 2021

Yang menyatakan,

(Fathia Alifa Khansa)

Page 4: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

iii

MOTTO

بسم الله الرحمن الرحيم

يسرا العسر مع فان Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

(Q.S. Al-Insyirah : 5)

فليستجيبوا دعان اذا الد اع دعوة اجيب قريب فان عن عبادى سالـك واذا

يرشدون لعل هم ب وليؤمنوا ل

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka

sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia

berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman

kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran

(Q.S. Al-Baqarah : 186)

من ل يذق ذل التـ علم ساعة تر ع ذل الهل طول حياته Barang siapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia harus

siap menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya

Page 5: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم Alhamdulillahirabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.

Karya ini saya persembahkan untuk

Mama Ir. Iim Wahyuni, M.S. dan Ayah Dr. Ir. Salahuddin, M.P

Atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan kepada saya selama ini.

Kakak,

Ibnu Sina Aldamara

Terima kasih atas segala bantuan dan perhatiannya.

Page 6: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul:

Hubungan Regulasi Diri dengan Stres Pengasuhan pada Orangtua yang

Mendampingi Anak Sekolah Daring di Masa Pandemi COVID-19

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi,

Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia, Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat

Sarjana S1 Psikologi

Pada Tanggal

Resnia Novitasari, S.Psi., M.A.

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Hariz Enggar Wijaya, S.Psi., M.Psi., Psikolog

2. Muhammad Novvaliant Filsuf Tasufi, S.Psi., M.Psi., Psi.

3. Fitri Ayu Kusumaningrum, S.Psi., M.A.

Mengesahkan,

Program Studi Psikologi,

Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Ketua Program Studi,

5 April 2021

Page 7: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

vi

HALAMAN PRAKATA

بسم الله الرحمن الرحيم Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala

yang dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

sampai akhir. Keberhasilan penulis dalam penyelesaian skripsi ini tidak akan diperoleh

tanpa adanya petunjuk dan karunia-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.A.g. Psikolog selaku Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi,

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.

3. Bapak Dr. Faraz, SIP., M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas perhatian

kepada seluruh mahasiswa bimbingannya.

4. Bapak Hariz Enggar Wijaya, S.Psi., M.Psi. Psikolog selaku Dosen Pembimbing

Skripsi atas bimbingannya dalam proses penulisan skripsi.

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia atas ilmu yang dibagi kepada penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh karyawan di Program Studi Psikologi atas bantuan dan pelayanan yang

diberikan kepada penulis selama menempuh studi.

7. Teman-teman Psikologi angkatan 2017 atas kebersamaannya selama menjalani

masa perkuliahan.

Page 8: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

vii

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan perlindungan dan

balasan yang lebih baik kepada pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, Maret 2021

Fathia Alifa Khansa

Page 9: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... v

HALAMAN PRAKATA ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

ABSTRAK .................................................................................................................. xii

BAB I : PENGANTAR ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 11

C. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

D. Keaslian Penelitian ............................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 16

A. Stres Pengasuhan ................................................................................................ 16

1. Definisi Stres Pengasuhan ............................................................................... 16

2. Aspek Stres Pengasuhan .................................................................................. 17

3. Faktor Stres Pengasuhan .................................................................................. 19

B. Regulasi Diri ....................................................................................................... 23

1. Definisi Regulasi Diri ...................................................................................... 23

2. Aspek Regulasi Diri ......................................................................................... 24

C. Dinamika Psikologis ........................................................................................... 28

D. Hipotesis ............................................................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 33

A. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................................................... 33

Page 10: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

ix

B. Definisi Operasional ........................................................................................... 33

C. Responden Penelitian .......................................................................................... 34

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 34

E. Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 36

F. Metode Analisis Data .......................................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 38

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ........................................................ 38

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 40

C. Hasil Penelitian ................................................................................................... 41

D. Pembahasan ........................................................................................................ 49

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 55

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 57

LAMPIRAN ................................................................................................................ 64

Page 11: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Butir Skala untuk Stres Pengasuhan.............................................. 35

Tabel 2 Distribusi Butir Skala untuk Regulasi Diri .................................................... 36

Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 41

Tabel 4 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Tingkat Pendidikan Orangtua....... 42

Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Jumlah Anak yang Dimiliki ......... 42

Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Tingkat Pendidikan Anak ............. 43

Tabel 7 Deskripsi Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Anak ..................... 43

Tabel 8 Kategorisasi Stres Pengasuhan ...................................................................... 44

Tabel 9 Kategorisasi Regulasi Diri ............................................................................. 44

Tabel 10 Deskripsi Data Penelitian Stres Pengasuhan dan Regulasi Diri .................. 45

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 46

Tabel 12 Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 46

Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 47

Tabel 14 Hasil Uji Regresi Linear .............................................................................. 48

Page 12: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

xi

HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN PADA

ORANGTUA YANG MENDAMPINGI ANAK SEKOLAH DARING DI MASA

PANDEMI COVID-19

Fathia Alifa Khansa

Hariz Enggar Wijaya

INTISARI

Pandemi COVID-19 membuat peran orangtua meluas karena harus mendampingi anak

sekolah daring. Sulitnya mendampingi anak sekolah daring di masa pandemi membuat

orangtua rentan mengalami stres pengasuhan. Namun jika orangtua memiliki regulasi

diri yang baik, orangtua akan memiliki pertahanan yang lebih kuat sehingga resiko stres

pengasuhan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

regulasi diri dan stres pengasuhan pada 112 orangtua yang mendampingi anak mereka

sekolah daring. Penelitian ini menggunakan Parenting Self Regulation Scale ‘Me as a

Parent’ (MaaP) oleh Hamilton dkk. (2015) untuk mengukur regulasi diri orangtua dan

Parenting Stress Scale oleh Berry dan Jones (1995) untuk mengukur stres pengasuhan.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada korelasi negatif antara regulasi

diri dan stres pengasuhan pada orangtua yang mendampingi anaknya sekolah daring.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara

regulasi diri orangtua dan stres pengasuhan (r = -0.464 dan p = 0.000) sehingga

hipotesis diterima. Semakin tinggi skor regulasi diri orangtua maka semakin rendah

skor stres pengasuhan orangtua.

Kata Kunci : Regulasi diri, stres pengasuhan, orangtua

Page 13: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi oleh World Health

Organization (WHO) pada tanggal 11 maret 2020, lebih dari 200 negara sedang

berjuang melawan pandemi COVID-19. Di Indonesia sendiri, terhitung per tanggal 26

Oktober 2020 jumlah kasus terkonfirmasi telah mencapai 392.934 kasus dengan jumlah

kematian sebanyak 13.411 kasus (Covid19.go.id, 2020). Virus ini dapat menular antar

manusia melalui droplet dari bersin, batuk dan aerosol orang yang merupakan sumber

penularan (Li dkk., 2020). Tingkat penularan yang tinggi ini membuat WHO (2020)

menghimbau seluruh negara untuk segera mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi,

melacak setiap kontak dan memobilisasi warganya untuk mendapatkan edukasi yang

tepat. Seluruh negara juga dihimbau untuk meningkatkan mekanisme respon krisis

yang berhubungan dengan komunitas, dimana mereka bisa melindungi diri sendiri,

menyiapkan layanan kesehatan dan melatih tenaga kesehatan.

Masyarakat diwajibkan untuk mentaati aturan jaga jarak, rutin mencuci tangan

dan dilarang untuk melakukan aktivitas luar ruangan di area dengan kasus

terkonfirmasi tinggi. Bahkan kegiatan kantor dan belajar mengajar dilarang dilakukan

dengan tatap muka secara langsung sehingga kegiatan tersebut dilakukan dengan

metode daring agar mengurangi probabilitas penularan virus (Anjorin, 2020). Tidak

terkecuali di Indonesia, pemerintah juga menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) di akhir Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus (Setiati

Page 14: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

2

dan Azwar, 2020). Selaras dengan kebijakan tersebut, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran

Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan

bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease

(Kemendikbud.go.id, 2020).

Kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan secara daring membuat peran

orangtua meluas karena pendidikan akademik sebelumnya lebih banyak diserahkan

kepada pihak sekolah. Kurniati dkk. (2020) melakukan penelitian tentang analisis

peran orangtua dalam mendampingi anak selama pandemi COVID-19. Berdasarkan

hasil penelitian, Kurniati dkk. (2020) menyebutkan bahwa selain menjadi pendidik

yang mendampingi anak dalam mengerjakan sekolah, orang tua juga berperan dalam

menjaga dan memastikan anak menerapkan protokol kesehatan, melakukan kegiatan

bersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak, menjalin

komunikasi yang intens dengan anak, menjadi panutan yang baik bagi anak,

membimbing dan memotivasi anak, menafkahi dan memenuhi kebutuhan hidup, serta

memelihara nilai keagamaan. Pada dasarnya peran-peran tersebut merupakan peran

awal orangtua, namun peran tersebut bertambah intens di masa pandemi ini.

Di luar perannya sebagai orangtua, di masa pandemi ini orangtua juga

berhadapan dengan berbagai masalah seperti pemutusan hubungan kerja,

ketidakstabilan finansial, tingkat dukungan sosial yang rendah dari keluarga dan

kurangnya waktu luang karena sibuk mengawasi anak sekolah daring (Sorkkila, 2019).

Orangtua bisa saja meminta dukungan sosial dari keluarga (seperti nenek dan kakek)

Page 15: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

3

untuk membantu dalam pengasuhan anak, tetapi peraturan pembatasan sosial menjadi

halangan bagi orangtua. Selain itu, lansia juga memiliki resiko tinggi dalam penularan

virus (Aronson, 2020). Padahal menurut penelitian Nastiti dkk. (2014) dukungan sosial

mempunyai hubungan yang negatif dengan parental stress (stres pengasuhan) yaitu

semakin tinggi dukungan sosial yang diterima orangtua, semakin rendah intensitas stres

pengasuhan yang dirasakan oleh orangtua.

Bagi orangtua yang bekerja, masalah ekonomi tentu menjadi dampak yang

paling berpengaruh di masa pandemi ini. Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) di akhir Maret 2020, sektor ekonomi Indonesia mengalami

penurunan yang drastis. Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya aktivitas ekonomi

sehingga proses produksi, distribusi dan konsumsi tersendat. Selain itu sektor ekonomi

seperti industri manufaktur, perdagangan dan jasa akhirnya banyak yang berhenti

beroperasi (Fathin dkk., 2020).

Berhentinya operasi di sektor ekonomi membuat banyak tenaga kerja terpaksa

dirumahkan atau mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Menurut Kemnaker

(Kementrian Ketenagakerjaan) per tanggal 27 Mei 2020 terhitung sebanyak 3,06 juta

orang telah dirumahkan akibat pandemi COVID-19 (CNN, 2020). Mereka yang

terdampak PHK akan menambah angka pekerja rentan yaitu angkatan kerja yang

kondisinya tidak menentu dan di bawah rata-rata, sehingga rentan terjatuh dalam

kemiskinan (Fathin dkk., 2020).

Segala ketidakpastian yang muncul di masa pandemi membuat orangtua

kesulitan dalam menyeimbangkan kehidupan personal, profesional dan tanggung

Page 16: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

4

jawab sebagai orangtua sehingga meningkatkan risiko stres pengasuhan (Parkes dkk.,

2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mikolajczak dkk.(2019) tentang

hubungan antara stres pengasuhan dengan children maltreatment, orangtua yang

memiliki tingkat stress tinggi mendapatkan skor yang lebih tingi pula dalam memiliki

ide melarikan diri, bunuh diri, konflik dengan pasangan dan penelantaran anak.

Survey daring yang dilakukan oleh Arbor (2020) pada tanggal 24 Maret 2020,

menunjukkan bahwa sebanyak 50 % orangtua dari 562 responden merasakan stres

dengan rasa khawatir tidak dapat membayar tagihan sebagai pemicunya. Sebanyak 12

% orangtua mengatakan bahwa mereka berteriak lebih sering dan 19 % orangtua

mengatakan bahwa mereka lebih mendisiplinkan anak mereka selama pandemi.

Kekerasan yang diterima anak dari orangtuanya baik kekerasan fisik maupun

psikologis akan berdampak pada tahap perkembangan anak selanjutnya. Menurut

Norman dkk. (2012) orang dewasa yang pernah mengalami pelecehan dan penelantaran

di usia kanak-kanak, lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental,

menggunakan obat-obatan terlarang, perilaku seksual beresiko dan perilaku bunuh diri.

Penulis melakukan survey daring kepada orangtua (ayah ataupun ibu) yang

mendampingi anaknya sekolah daring di masa pandemi. Responden survey berjumlah

79 orang dengan 65 (82,3%) diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 14 (17,7%)

responden berjenis kelamin laki-laki. Responden terdiri dari 41 (53,2 %) orangtua yang

bekerja di luar rumah, 27 (32,9%) orangtua yang tidak bekerja dan 11 (13,9%) orangtua

yang bekerja dari rumah. Sedangkan untuk anak yang didampingi orangtua terdiri dari

Page 17: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

5

anak yang bersekolah di SD sebanyak 70 (86,1%) responden dan anak yang bersekolah

di TK sebanyak 9 (13,9%) responden.

Hasil survey menunjukkan sebanyak 89,9% responden mempersepsi dirinya

bahwa mengasuh dan mendampingi anak belajar di masa pandemi lebih berat daripada

kondisi sebelum pandemi. Ketika ditanya tentang kesulitan saat mendampingi anak

sekolah daring, sebanyak 63,3% responden menjawab bahwa mereka mengalami

kesulitan saat mendampingi anak sekolah daring. Sebanyak 60,8% responden

kelelahan saat mendampingi anak sekolah daring dan sebanyak 60,8 % responden

mempersepsi diri bahwa anak lebih susah diatur dibandingkan saat sebelum pandemi.

Hal tersebut selaras dengan jumlah persentase responden yang mempersepsi

diri bahwa tingkat stres mereka meningkat selama mengasuh dan mendampingi anak

sekolah daring di masa pandemi yaitu sebanyak 68,4%. Berdasarkan hasil survey,

penulis mengelompokkan penyebab responden mempersepsikan diri mereka stres

menjadi 3 faktor penyebab. Faktor yang pertama adalah faktor yang disebabkan oleh

anak. Responden mengatakan bahwa anak masih belum mengerti maksud dari belajar

daring sehingga responden harus memahami tugas anak dan mengajarkan ulang

pelajaran sekolah tersebut. Responden yang memiliki 4 anak (2 diantaranya sekolah

daring dan 2 lainnya belum sekolah) mengatakan bahwa ia kesulitan untuk mengajar

kedua anaknya disamping mengasuh dua anaknya yang lain, ditambah pekerjaan rumah

yang harus diselesaikan sendiri.

Responden lain mengatakan bahwa anaknya sangat mudah terdistraksi oleh

gawai sehingga sulit untuk mengajak anak belajar. Ia juga merasa anak tidak serius

Page 18: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

6

belajar dan cenderung malas mengerjakan tugas sehingga seringkali tugas tidak selesai

tepat waktu. Hal tersebut juga dikarenakan oleh anak yang terkadang merasa bosan dan

kurang antusias sehingga anak kurang konsentrasi saat sekolah daring.

Kurangnya konsentrasi anak saat sekolah daring membuat pemahaman anak

kurang terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut membuat orangtua

harus mempelajari materi yang diajarkan oleh guru sebelum menjelaskannya ulang

kepada anak. Selain kurangnya konsentrasi anak, penjelasan yang terlalu cepat dari

guru juga merupakan faktor penyebab kurangnya pemahaman anak akan materi yang

disampaikan.

Kemudian, faktor yang kedua adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi

orangtua. Bagi responden yang bekerja, waktu pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak

Jauh) bertabrakan dengan waktu bekerja. Sehingga sangat sulit untuk mengatur waktu

antara bekerja dan mendampingi anak sekolah daring. Belum lagi jika tugas anak yang

menumpuk selaras banyaknya dengan pekerjaan yang dibawa pulang untuk dikerjakan

di rumah. Padahal ia harus bekerja lebih keras dikarenakan ekonomi yang kian

menyusut sedangkan kebutuhan terus bertambah.

Selanjutnya, faktor yang ketiga adalah faktor yang berkaitan dengan kendala

teknis. Hambatan teknis seperti jaringan yang tidak stabil juga menjadi penyebab

meningkatnya stres orangtua saat mendampingi anak sekolah daring. Selain itu

responden yang gagap teknologi merasa lebih kesulitan ketika harus menyiapkan

media sekolah daring seperti membuat akun zoom, mengunggah tugas via google form

Page 19: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

7

atau google classroom, mengubah format word ke pdf, scanning prakarya anak dan

membuat tugas video.

Faktor-faktor penyebab stres pengasuhan yang dialami oleh reponden dalam

survey di atas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan Ayriza

(2020) tentang kendala-kendala yang dirasakan orangtua saat mendampingi anak

belajar di masa pandemi. Adapun kendala yang ditemukan diantaranya kurangnya

pemahaman orangtua terhadap materi yang diberikan guru, sulitnya menumbuhkan

minat belajar anak, kurangnya waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja,

kurangnya kesabaran orangtua saat mendampingi anak sekolah daring, kurangnya

pengetahuan orangtua dalam penggunaan gawai dan kendala yang terkait dengan

jaringan internet.

Stres pengasuhan yang dirasakan oleh responden dalam survey di atas

berdampak kepada perlakuan responden terhadap anak mereka. Sebanyak 19%

mengaku bahwa mereka lebih sering meninggikan suara ketika anak sulit diatur

dibandingkan sebelum pandemi. Sedangkan 59,5% mengatakan bahwa mereka

terkadang meneriaki anak mereka saat anak sulit diatur di masa pandemi. Bahkan

sebanyak 11,4% responden terkadang memukul anak mereka ketika sulit diatur (lebih

sering dibandingkan sebelum masa pandemi).

Ratnasari dan Kuntoro (2017) melakukan penelitian terhadap 6 responden yang

merupakan narapidana Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surabaya dengan riwayat kasus

kekerasan anak dalam rumah tangga dan 12 responden yang merupakan sampel negatif

kasus dari kelurahan tempat tinggal responden narapidana. Hasil penelitian

Page 20: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

8

menunjukkan bahwa stres pengasuhan, pola pengasuhan dan penyesuaian dalam

keluarga memiliki hubungan dengan perilaku kekerasan anak dalam rumah tangga. Hal

tersebut membuktikan bahwa stres pengasuhan dapat mengarah pada kekerasan anak.

Penulis juga melakukan wawancara pada tanggal 13 September 2020 terhadap

ibu bekerja yang juga mendampingi anaknya sekolah daring selama pandemi

berlangsung yaitu ibu H. Ibu H memiliki 4 anak yang salah satu diantaranya masih

duduk di bangku SD. Ibu H bekerja menjadi salah satu Aparat Sipil Negara (ASN) di

salah satu Kedinasan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ibu H mengatakan bahwa selama pandemi ia merasa kelelahan dalam

mendampingi anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD untuk sekolah daring.

Ibu H merasa metode pengumpulan tugas yang diberikan guru sangatlah rumit.

Misalnya untuk mengumpulkan tugas karangan, ibu H harus memfoto lembar karangan

yang sudah dibuat oleh anaknya. Kemudian foto tersebut harus diunggah ke google

form. Belum lagi jika anak ibu H tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan

sedangkan tenggat waktu tugas sudah dekat dan koneksi internet sedang tidak stabil.

Setelah memastikan anaknya mengerjakan tugas, ibu H menyuruh anaknya

untuk membaca materi pelajaran selanjutnya sedangkan ibu H melanjutkan pekerjaan

lain, misalnya memasak. Namun, ketika ibu H meninggalkan dapur untuk memeriksa

keadaan anaknya, anak ibu H malah asyik menonton youtube dan tidak membaca

materi pelajaran. Hal seperti inilah yang membuat ibu H merasa sangat kelelahan

ditambah pekerjaan kantor yang harus ia kerjakan.

Page 21: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

9

Berdasarkan hasil wawancara tersebut terdapat 3 hal yang dapat diidentifikasi

sebagai aspek negatif (strain) menurut Berry dan Jones (1995). Pertama, adanya

stressor orangtua yaitu metode pengumpulan tugas yang sulit, anak yang tidak mau

mengerjakan tugas dan koneksi internet yang tidak stabil. Kedua, kurangnya kontrol

yang dapat dikendalikan orangtua yaitu ketika tugas orangtua mendampingi anak

bertabrakan dengan pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah sehingga tidak terlaksana

dengan maksimal. Ketiga, adanya tuntutan tenaga dan waktu yang harus diberikan

terutama ketika anak harus mempelajari materi malah digunakan untuk bermain gawai.

Menurut Frazier dkk. (2011) ada 2 faktor yang mempengaruhi stres yaitu

lingkungan keluarga yang suportif dan kontrol diri terhadap peristiwa yang

menimbulkan stres. Tingkat stres juga berhubungan dengan dukungan sosial dan

regulasi emosi. Lisak dkk. (2019) menyatakan dalam penelitiannya bahwa orangtua

yang mampu menerima emosi mereka dengan baik dan mampu mengelola emosi

negatif memiliki skor stres yang rendah.

Kemudian menurut Fasicha (2019), kesulitan regulasi emosi berkorelasi negatif

dengan stres pengasuhan pada orangtua yang memiliki anak dengan disabilitas

intelektual. Ikasari dan Kristiana (2018) dalam penelitiannya mengatakan bahwa

regulasi emosi berkorelasi negatif dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki

anak dengan cerebral palsy. Selaras dengan hal tersebut, Azzahra (2020) berpendapat

bahwa regulasi emosi berkorelasi negatif dengan stres pengasuhan pada orangtua yang

memiliki anak dengan tuna grahita.

Page 22: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

10

Selanjutnya penelitian dari Srifianti (2020) menyatakan bahwa stres

pengasuhan berkorelasi negatif dengan regulasi emosi pada orangtua yang memiliki

anak usia Sekolah Dasar di Jabodetabek. Penelitian eksperimental Setyowati (2010)

sependapat dengan adanya korelasi negatif antara pelatihan ketrampilan regulasi emosi

dengan tingkat stres ibu yang memiliki anak dengan ADHD.

Menurut Marliani dkk. (2020), regulasi emosi yang tepat dapat membantu

dalam pengelolaan stres yang dirasakan ibu bekerja selama pandemi COVID-19. Hal

tersebut dikarenakan regulasi emosi membantu pembagian peran ibu sebagai pekerja

dan ibu rumah tangga. Menurut Lavi dkk. (2019) kurangnya kemampuan regulasi

emosi orangtua dapat mengarah ke penganiayaan anak

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan regulasi

emosi orangtua berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan stres yang

berhubungan dengan pengasuhan atau disebut juga stres pengasuhan. Pada penelitian

sebelumnya beberapa peneliti menggunakan variabel regulasi emosi dan melibatkan

orangtua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual. Di penelitian ini, peneliti

menggunakan variabel regulasi diri orangtua dan lebih fokus pada stres pengasuhan

orangtua yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring khususnya di masa

pandemi.

Peneliti tertarik meneliti variabel regulasi diri karena regulasi diri memberikan

penjelasan yang lebih luas dan dinamis dalam menekankan karakteristik yang dinilai

dapat memunculkan kompetensi dan kepercayaan diri orangtua dalam konteks

pengasuhan (Hamilton dkk., 2015). Regulasi diri orangtua juga mengacu pada sejauh

Page 23: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

11

mana orangtua menganggap diri mereka kompeten dan efektif dalam mengatasi

masalah yang berhubungan dengan pengasuhan anak sehingga lebih sesuai untuk

penelitian ini.

Selain itu peneliti juga belum menemukan penelitian yang mengkaji hubungan

antara regulasi diri orangtua dengan stres pengasuhan pada orangtua yang memiliki

anak tanpa disabilitas intelektual khususnya di masa pandemi ini. Maka dari itu,

peneliti tertarik untuk meneliti kedua variabel tersebut. Sehingga hadirnya penelitian

ini dapat menjadi pelengkap penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara regulasi

diri terhadap stres pengasuhan pada orangtua yang mendampingi anak sekolah daring

di masa pandemi.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan di

bidang psikologi khususnya mengenai kemampuan regulasi diri dan stres

pengasuhan pada orangtua.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya

peran regulasi diri pada orangtua sehingga orangtua dapat meminimalisir

tingkat stres yang disebabkan oleh kegiatan pengasuhan anak. Orangtua juga

Page 24: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

12

diharapkan dapat mengasah kemampuan regulasi diri dengan mempelajari

literatur yang terkait.

D. Keaslian Penelitian

Ikasari dan Kristiana (2018) melakukan penelitian tentang hubungan antara

regulasi emosi dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak dengan cerebral

palsy. Penelitian ini dilakukan kepada 50 ibu yang memiliki anak cerebral palsy dan

menjalani terapi di Yayasan Pembinaan Anak Cacat dan Pediatric and

Neurodevelopmental Therapy Centre. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat

hubungan negatif antara regulasi emosi dan stres pengasuhan.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stress pengasuhan

dengan 37 aitem valid dan koefisiensi reliabilitas sebesar 0,941 serta skala regulasi

emosi dengan total 37 aitem valid dan koefisiensi reliabilitas sebesar 0,972. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara regulasi emosi dan

stres pengasuhan, dimana semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah stres

pengasuhan begitu juga sebaliknya.

Kemudian, Fasicha (2019) melakukan penelitian yang berkaitan dengan

hubungan kesulitan regulasi emosi dengan stres pengasuhan pada orangtua yang

memiliki anak dengan disabilitas intelektual. Penelitian dilakukan kepada 152 orangtua

yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual di SLB C Swasta Kota Semarang

dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur stres pengasuhan adalah skala

parenting stress index short-form (PSI-SF). Sedangkan alat yang digunakan untuk

Page 25: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

13

mengukur kesulitan regulasi emosi adalah skala difficulties emotion regulation

questionnaire (DERS) dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,899. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa semakin tinggi kesulitan regulasi emosi maka semakin tinggi pula

stres pengasuhan pada orangtua begitu pula sebaliknya.

Selanjutnya, Azzahra (2020) melakukan penelitian tentang regulasi emosi dan

stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak tuna grahita. Penelitian ini dilakukan

terhadap 43 orangtua yang memiliki anak dengan tuna grahita. Metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk

mengukur regulasi emosi adalah skala regulasi emosi sedangkan untuk mengukur stres

pengasuhan menggunakan skala stres pengasuhan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa semakin tinggi skor regulasi emosi maka semakin rendah skor stres pengasuhan

dengan signifikasi < 0,05.

Srifianti (2020) juga melakukan penelitian tentang stres pengasuhan dan strategi

regulasi emosi pada orangtua yang memiliki anak usia SD di Jabodetabek. Penelitian

ini melibatkan 241 orangtua yang memiliki anak usia SD. Alat ukur yang digunakan

adalah Parenting Stress Scale oleh Berry dan Jones (1995) dan skala regulasi emosi

yang dikembangkan oleh Gross dan John (2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin tinggi skor stres pengasuhan maka semakin rendah skor regulasi emosi

orangtua.

Kemudian Setyowati (2010) melakukan penelitian eksperimental mengenai

keefektifan pelatihan regulasi emosi terhadap stres pada ibu yang memiliki anak

dengan ADHD. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 ibu yang memiliki anak dengan

Page 26: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

14

ADHD. Alat ukur yang digunakan adalah Parental Stress Index oleh Abidin (1995)

untuk mengukur stres pengasuhan orangtua. Hasil penelitian menyatakan bahwa

pelatihan regulasi emosi efektif dalam menurunkan stres yang dirasakan responden.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, berikut keaslian penelitian penulis:

1. Keaslian topik

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat topik tentang hubungan

antara regulasi diri dengan stres pengasuhan pada orangtua yang

mendampingi anak sekolah daring. Topik ini memiliki kesamaan

variabel dengan penelitian Ikasari dan Kristiana (2018), Fasicha (2019),

Srifianti (2020), Setyowati (2010) dan Azzahra (2020) yaitu stres

pengasuhan. Sebagai variabel bebas, peneliti mengambil topik regulasi

diri.

2. Keaslian teori

Peneliti akan menggunakan teori stres pengasuhan seperti dalam

penelitian Fasicha (2019), namun dengan variabel independen yang

berbeda.

3. Keaslian alat ukur

Peneliti akan menggunakan alat ukur Parenting Stress Scale oleh Berry

dan Jones (1995) untuk mengukur stres pengasuhan. Alat ukur tersebut

sama dengan alat ukur dalam penelitian yang digunakan oleh Srifianti

(2020). Sedangkan untuk alat ukur regulasi diri, peneliti akan

Page 27: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

15

menggunakan Parenting Self Regulation Scale ‘Me as a Parent’ (MaaP)

oleh Hamilton dkk. (2015).

4. Keaslian subjek penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian terhadap orangtua yang sedang

mendampingi anak usia TK dan SD ketika sekolah daring. Subjek

penelitian berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya yang

melakukan penelitian terhadap orangtua yang memiliki anak dengan

disabilitas.

Page 28: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stres Pengasuhan

1. Definisi stres pengasuhan

Stres pengasuhan adalah reaksi psikologis yang dialami oleh orangtua saat

mereka terlibat dalam peran pengasuhan anak. Reaksi ini dialami sebagai reaksi negatif

atau bentuk ketidaksukaan terhadap kewajiban mereka sebagai orangtua, khususnya

ketika tuntutan pengasuhan tidak sejalan dengan harapan orangtua atau ketika orangtua

tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan hidup (Deater-Deckard, 1998). Deater-

deckard dan Scarr (1996) juga mengatakan bahwa stres pengasuhan adalah persepsi

orangtua terhadap kepemilikan akses ke sumber daya yang digunakan untuk memenuhi

tuntutan (seperti pengetahuan, kompetensi dan tugas jangka panjang pengasuhan) tidak

sesuai dengan realita yang ada.

Sedangkan menurut Abidin (1990) stres pengasuhan adalah situasi ketika

orangtua tidak mampu menangani perilaku anak mereka yang diluar kendali sehingga

mereka mempersepsi ketidakmampuan mereka sebagai kegagalan orangtua. Tekanan

yang dirasakan oleh orangtua dapat mengarah ke disfungsi pengasuhan. Abidin (1995)

juga mendefinisikan stres pengasuhan sebagai ketidaksesuaian antara sumber daya

yang dimiliki seseorang dengan persepsi kemampuan mereka dalam menjalani

perannya sebagai orangtua.

Menurut Mortensen dan Barnett (2015) stres pengasuhan adalah dampak dari

interaksi risiko distal (faktor risiko yang mewakili kelemahan mendasar untuk keadaan

Page 29: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

17

atau peristiwa tertentu), risiko proksimal (faktor risiko yang mewakili kerentanan bagi

keadaan atau peristiwa tertentu) dan faktor protektif yang mempengaruhi kemampuan

orangtua untuk terlibat secara efektif dalam pengasuhan anak. Stress pengasuhan juga

termasuk persepsi orangtua tentang frustasi, ketidakcakapan, gangguan dan kesulitan

sebagai respon atas tuntutan sehari-hari sebagai orangtua (Ventura dan Ventura, 1987).

Berdasarkan definisi stres pengasuhan yang telah dipaparkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa stres pengasuhan adalah reaksi psikologis bersifat negatif yang

dialami orangtua yang disebabkan oleh persepsi orangtua tentang ketidakmampuan,

kesulitan, kegagalan, ketidakcakapan dan ketidaksukaan akan perannya sebagai

orangtua.

2. Aspek stres pengasuhan

Menurut Abidin (1995) aspek-aspek dari stres pengasuhan, yaitu :

a. Orangtua (parental distress)

Aspek orangtua mencakup depresi orangtua, cara orangtua menerapkan

pembatasan peran dalam pengasuhan dan rasa kompetensi yang dimiliki oleh

orangtua. Selain itu, isolasi dari lingkungan sosial (kurangnya dukungan

sosial), hubungan antara ayah dan ibu serta kesehatan orangtua juga termasuk

dalam aspek yang berkaitan dengan orangtua.

Page 30: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

18

b. Anak (difficult child)

Aspek anak mencakup kemampuan anak dalam beradaptasi di berbagai situasi,

kemampuan anak dalam memenuhi tuntutan, perubahan suasana hati anak dan

gangguan yang berasal dari anak.

c. Interaksi orangtua-anak (parent-child dysfunctional interraction)

Aspek interaksi anak dan orangtua mencakup keterikatan orangtua-anak

(parental engagement), rasa penerimaan antara orangtua dan anak serta

dukungan yang diberikan oleh orangtua pada anaknya.

Menurut Berry dan Jones (1995) terdapat 2 aspek dalam stres pengasuhan,yaitu

aspek positif (pleasure) dan aspek negatif (strain). Aspek yang pertama yaitu aspek

positif mencakup penghargaan orangtua terhadap dirinya sendiri, kepuasan orang tua,

manfaat emosional, rasa percaya diri dan pengembangan diri. Sedangkan aspek yang

kedua yaitu aspek negatif mencakup stressor orangtua, kurangnya kontrol yang dapat

dikendalikan, tuntutan atas sumber daya seperti waktu, tenaga dan uang serta

keterbatasan yang disebabkan oleh perannya sebagai orangtua.

Kemudian, menurut Brannan dkk. (1997) terdapat 3 aspek dalam stres

pengasuhan yang disebabkan oleh anak dengan gangguan perilaku dan emosional.

Ketiga aspek tersebut adalah ketegangan obyektif (tuntutan waku), ketegangan

subyektif eksternal (seperti kemarahan orang tua terhadap anak-anaknya) dan

ketegangan subyektif internal (seperti rasa khawatir dan bersalah yang dialami oleh

orang tua berkaitan dengan anaknya).

Page 31: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

19

Berdasarkan aspek-aspek yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam stres pengasuhan adalah aspek yang berkaitan

dengan orangtua, aspek yang berkaitan dengan anak dan aspek yang berkaitan dengan

interaksi orangtua-anak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aspek-aspek stres

pengasuhan yang disampaikan oleh Berry dan Jones (1995) karena sesuai dengan

responden yang dilibatkan oleh peneliti yaitu orangtua yang memiliki anak tanpa

gangguan klinis.

3. Faktor stres pengasuhan

Menurut Secco dkk. (2006), faktor yang mempengaruhi stres pengasuhan

adalah :

a. Kemampuan kognitif anak

Kemampuan kognitif anak merupakan faktor determinan yang penting terhadap

stres pengasuhan orangtua (Secco dkk., 2006). Pendapat serupa disampaikan

oleh Waisbren dkk. (2004) dalam hasil penelitiannya dimana orangtua yang

memiliki anak usia 6-18 bulan dengan gangguan biokimia lebih rentan terhadap

stres pengasuhan.

b. Kemampuan beradaptasi anak

Hasil penelitian Secco dkk. (2006) mengatakan bahwa mengasuh anak dengan

kemampuan adaptasi yang rendah akan menimbulkan stres. Orangtua akan

mengalami kesulitan dalam mengelola perilaku negatif anak dan kesulitan

dalam mendidik anak tentang perilaku prososial.

Page 32: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

20

c. Kualitas interaksi orangtua-anak

Rendahnya kualitas interaksi orangtua-anak merupakan salah satu faktor dari

stres pengasuhan. Rendahnya kualitas interaksi orangtua-anak bisa disebabkan

oleh kemampuan kognitif anak yang rendah (Secco dkk., 2006). Menurut

Östberg (1998) stres pengasuhan juga bisa disebabkan oleh proses interaksi

orangtua-anak yang negatif akibat rendahnya responsivitas orangtua .

d. Kompetensi pengasuhan anak

Penelitian Secco dkk. (2006) menunjukkan bahwa kompetensi pengasuhan

anak dan evaluasi orangtua atas kemampuannya dalam mengasuh anak dan

berinteraksi dengan anak dapat membantu orangtua dalam mengidentifikasikan

kesulitan pengasuhan sehingga dapat beradaptasi dengan baik.

Selanjutnya, menurut Johnston dkk. (2003) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi stres pengasuhan yaitu :

a. Perilaku anak (child behavior)

Perilaku anak yang dapat mempengaruhi stres pengasuhan orangtua adalah

perilaku bermasalah seperti kesulitan beradaptasi dengan teman sebaya,

kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial, hiperaktif, agresif dan

kesulitan dalam mengatur emosi (Johnston dkk., 2003)

Page 33: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

21

b. Keharmonisan keluarga (family cohesion)

Keharmonisan dalam keluarga mencakup adanya komitmen, dukungan dan

bantuan yang disediakan oleh anggota keluarga untuk anggota keluarga lain

yang membutuhkan satu sama lain (Moos, 1994).

c. Pendapatan rumah tangga (household income)

Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan tahunan yang didapatkan oleh

orangtua.

d. Kesejahteraan psikologis orangtua (parental psychological well-being)

Individu yang memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah dan

manajemen stres cenderung dapat mencapai kesejahteraan psikologis.

Sebaliknya, individu yang memiliki tingkat stres dan depresi tinggi memiliki

tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah (Desiningrum, 2018).

Selanjutnya, beberapa ahli memaparkan beberapa faktor yang juga

mempengaruhi stres pengasuhan pada orangtua, diantaranya :

a. Kompetensi pengasuhan (parenting competency)

Menurut Chi dan Xu (2018) kompetensi pengasuhan yang dimiliki oleh

orangtua dapat mengurangi stres orangtua. Ketika orangtua lebih memahami

masalah yang berkaitan dengan pengasuhan, mereka akan lebih percaya diri

dan lebih memiliki sedikit kekhawatiran dalam menjalankan perannya sebagai

orangtua.

Page 34: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

22

b. Perilaku anak (child behavior)

Serupa dengan Johnston dkk. (2003), Duchovic dkk. (2009) juga berpendapat

bahwa perilaku anak dapat mempengaruhi stres pengasuhan pada orangtua.

c. Jumlah dan gender anak

Menurut Duraku (2018) orangtua yang memiliki anak lebih dari satu cenderung

memiliki tingkat stres yang jauh lebih tinggi. Orangtua yang memiliki anak

laki-laki juga cenderung lebih stres dibandingkan orangtua yang memiliki anak

perempuan.

d. Regulasi emosi

Ketika individu mampu mengatur emosi sebagai respon stimulus yang berasal

dari luar, individu cenderung memiliki tingkat stres pengasuhan yang lebih

rendah (Ikasari dan Kristiana, 2018).

Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa faktor yang mempengaruhi stres pengasuhan adalah bisa disebabkan oleh faktor

yang berkaitan dengan anak yaitu kemampuan kognitif anak, perilaku, gender, dan

kemampuan adaptasi anak, faktor yang berkaitan dengan orangtua yaitu kompetensi

pengasuhan anak, kesejahteraan psikologis ibu dan pendapatan keluarga serta faktor

yang berhubungan dengan interaksi orangtua-anak yaitu kualitas interaksi orangtua-

anak dan keharmonisan keluarga. Dalam penelitian ini, regulasi diri (variabel bebas)

masuk ke dalam faktor yang disampaikan oleh Ikasari dan Kristiana (2018) dimana

Page 35: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

23

kemampuan individu meregulasi emosi dirinya mempengaruhi tingkat stres yang

berkaitan dengan pengasuhan.

B. Regulasi Diri

1. Definisi regulasi diri

Regulasi diri adalah kemampuan individu untuk mempertahankan

komitmennya terhadap suatu tujuan dalam periode waktu tertentu, khususnya ketika

tidak adanya penguatan yang berasal dari luar diri (Bandura, 1986). Regulasi diri

memiliki 3 subfungsi utama yaitu pemantauan diri (self monitoring) perilaku individu,

faktor penentu dan efeknya, penilaian perilaku individu dalam kaitannya dengan

standar pribadi dan keadaan lingkungan, serta reaksi diri (self reaction) yang bersifat

afektif (Bandura, 1991).

Papalia dkk. (2004) mendefinisikan regulasi diri sebagai kemampuan individu

dalam menahan dorongan-dorongan serta kemampuan individu dalam mengendalikan

tingkah lakunya ketika tidak ada kontrol yang ia terima dari lingkungan. Sedangkan

menurut Vohs (2004), regulasi diri adalah suatu proses yang terjadi dalam kepribadian

individu yang penting bagi individu untuk mengendalikan pikiran, perasaan, hasrat dan

dorongan.

Regulasi diri juga dapat didefinisikan sebagai kontrol atas suatu tindakan dan

perhatian yang dipertimbangkan sebagai kemampuan individu untuk menjaga

perhatiannya tetap fokus pada tujuan tertentu meskipun ada gangguan (Diehl dkk.,

2006). Kemudian Berk (2003), mendefinisikan regulasi diri sebagai proses tanpa henti

Page 36: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

24

dalam pemantauan kemajuan menuju tujuan, memeriksa hasil dan mengarahkan upaya

yang tidak berhasil.

Pada ranah pengasuhan, kemampuan regulasi diri adalah kemampuan orangtua

dalam mengatur perilaku mereka sebagai reaksi terhadap persepsi dan interpretasi

perilaku anak disamping menghadapi tantangan kehidupan lainnya sebagai orang

dewasa, baik hubungan profesional maupun relasional (Barros dkk., 2015). Selain itu,

regulasi diri juga dapat dikonseptualisasikan sebagai melibatkan hubungan dialektis

antara upaya orangtua dalam mengatur perilaku mereka sendiri dan upaya mereka

untuk mengatur perilaku, kesehatan dan perilaku anak (Barros dkk., 2015).

Berdasarkan berbagai definisi yang telah disampaikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa regulasi diri adalah kemampuan individu dalam menahan

dorongan-dorongan yang berasal dari dalam diri sebagai bentuk pertahanan atas

komitmennya untuk mencapai tujuan tertentu di saat tidak adanya penguatan yang

berasal dari luar.

2. Aspek regulasi diri

Menurut Baumeister dan Vohs (2007), aspek-aspek regulasi terdiri dari :

a. Penetapan standar

Menetapkan standar artinya melakukan perubahan berdasarkan standar yang

jelas dan terdefinisi dengan baik. Standar yang tidak pasti atau bertentangan

akan membuat regulasi diri menjadi tidak efektif.

Page 37: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

25

b. Pemantauan (monitoring)

Pemantauan yang dimaksud adalah pemantauan yang terkait dengan

membandingkan diri dengan standar yang telah ditetapkan dan mengevaluasi

seberapa banyak hal yang berubah dan apa yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan.

c. Kemauan (willpower)

Mengubah diri untuk mencapai tujuan tidak mudah dan akan membutuhkan

kekuatan pengaturan diri atau energi. Namun, kekuatan pengaturan diri

tersebut merupakan sumber daya yang terbatas sehingga ketika habis akan

mengarah ke penipisan ego.

d. Motivasi

Motivasi untuk melakukan serangkaian proses regulasi diri.

Kemudian, menurut Hagler dkk. (2016) terdapat 4 aspek regulasi diri, yaitu :

a. Kesadaran emosional (emotional awareness)

Kesadaran emosional adalah kesadaran akan perasaan sendiri dan bagaimana

perasaan tersebut mempengaruhi kinerja seseorang (Goleman, 1998). Individu

yang memiliki kesadaran emosional akan mengetahui emosi apa yang mereka

rasakan dan penyebabnya. Mereka juga akan menyadari hubungan antara

perasaan, pikiran, perbuatan dan perkataan mereka. Selain itu, mereka juga

menyadari bahwa perasaan mereka akan mempengaruhi kinerja dan

mengarahkan mereka ke tujuan (Serrat, 2017).

Page 38: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

26

b. Regulasi emosi (emotional regulation)

Regulasi emosi terdiri dari proses ekstrinsik dan intrinsik yang bertanggung

jawab untuk memantau, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosional,

khususnya fitur yang bersifat intensif dan temporal untuk mencapai tujuan

individu. Dalam keseharian, ketrampilan regulasi emosi paling sering

digunakan untuk meredam emosi yang meledak (terutama emosi negatif)

(Thompson, 1994).

c. Ketahanan psikologis (psychological endurance)

Ketahanan psikologis merupakan kecenderungan individu untuk menjadi

sumber kekuatan bagi orang lain pada saat dibutuhkan dan untuk bertahan saat

dihadapkan pada kesulitan (Hamby dkk., 2015).

d. Manajemen emosi (anger management)

Manajemen emosi merupakan sebuah proses dimana individu berusaha secara

sadar untuk dapat memobilisasi dirinya sendiri dengan tidak mengekspresikan

amarah secara verbal dan dalam perilakunya (Potter-Efron, 2015).

Selanjutnya, menurut Serrat (2017) aspek-aspek regulasi diri terdiri dari :

a. Pengendalian diri (self control)

Individu dapat mengelola emosi dan impuls yang mengganggu.

b. Dapat dipercaya (trustworthiness)

Individu dapat mempertahankan standar kejujuran dan nilai integritas dalam

diri.

Page 39: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

27

c. Kesadaran (conscientiousness)

Individu secara sadar dapat mengambil tanggung jawab atas kinerja pribadi.

d. Adaptabilitas (adaptibility)

Individu dapat menerapkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan yang

terjadi.

e. Inovasi (innovativeness)

Individu merasa nyaman dan terbuka dengan ide-ide baru dan ilmu

pengetahuan yang baru.

Dalam konteks pengasuhan, Hamilton dkk. (2015) berpendapat bahwa terdapat

4 aspek dalam regulasi diri yaitu:

a. Efikasi diri (self efficacy)

Efikasi diri mengacu pada keyakinan tentang keefektifan orangtua dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengasuhan anak (Sanders,

2008).

b. Agen pribadi (personal agency)

Agen pribadi yang dimaksud mengacu pada lokus kontrol orangtua dalam

berkontribusi untuk pembentukan perilaku anak mereka dengan usaha sendiri

(Sanders, 2008).

c. Manajemen diri (self management)

Manajemen diri mengacu pada penetapan tujuan, pemantauan dan evaluasi

kinerja yang dilakukan secara mandiri (Sanders, 2008).

Page 40: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

28

d. Kemandirian (self sufficiency)

Kemandirian mengacu pada kemandirian pemecahan masalah dan kemandirian

dalam penggunaan sumber daya yang dibutuhkan (Sanders, 2008).

Berdasarkan aspek-aspek yang terlah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa aspek-aspek yang terdapat dalam regulasi diri adalah penetapan standar yang

jelas terperinci untuk mencapai tujuan, pemantauan atau evaluasi untuk memantau

perkembangan dan perubahan yang ada, kemauan untuk mencapai tujuan dan motivasi

agar dapat terus melakukan serangkaian proses regulasi diri. Selain itu kesadaran

emosional, regulasi dan manajemen emosi, ketahanan psikologis dan kemampuan

untuk beradaptasi juga merupakan aspek-aspek yang terdapat di dalam regulasi diri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aspek-aspek regulasi diri yang

disampaikan oleh Hamilton dkk. (2015) karena sesuai dengan variabel dan responden

yang ingin diteliti yaitu regulasi diri orangtua.

C. Dinamika Psikologis

Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara regulasi diri dengan stres

pengasuhan pada orangtua yang mendampingi anak sekolah daring di masa pandemi.

Istilah regulasi diri secara umum mencakup keadaan dan proses yang terkait dengan

pengaturan stres, suasana hati, pikiran, perhatian, emosi dan dorongan hati (kelaparan,

agresi dan hasrat seksual) (Gross, 2007). Kemampuan regulasi diri yang baik

berhubungan dengan ketrampilan diri signifikan yang memungkinkan individu dapat

Page 41: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

29

mengelola pikiran, perasaan, tindakan dan mencapai tujuan secara efektif (Gagnon

dkk., 2016).

Kemampuan regulasi diri merupakan salah satu karakteristik manusia yang

sangat penting. Hal itu dikarenakan regulasi diri terhubung dengan refleksi, kesadaran

diri, proses emosional dan kemauan, penetapan tujuan, pencapaian diri yang mengarah

pada pengembangan diri dan realisasi tujuan hidup. Maka dari itu, regulasi diri

memiliki komponen, aspek dan level yang berbeda (Ozhiganova, 2018). Terdapat 4

level regulasi diri yaitu level psikofisiologis (regulasi diri emosional dan keadaan

psikofisiologis), level sosiopsikologis (regulasi diri dalam proses interaksi sosial), level

psikologis (regulasi diri yang mencakup mengatur aktivitas, mengendalikan diri dan

menunjukkan kemauan serta mobilisasi energi) dan level spiritual (regulasi diri

tertinggi yang dilihat berdasarkan orientasi individu terhadap nilai-nilai dan makna

eksistensi) (Ozhiganova, 2018).

Dalam konteks pengasuhan, regulasi diri orangtua dikonseptualisasikan sebagai

kemampuan dalam menetapkan tujuan dan nilai pendidikan anak, mengenali

kebutuhan yang digunakan untuk mengubah pola perilaku yang biasa dilakukan,

merencanakan dan memecahkan masalah yang tidak terduga, mengatasi hambatan dan

memantau perilaku anak (Sanders, 2008). Kemampuan regulasi diri yang baik akan

membantu individu mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, hubungan dengan

pasangan, dan kesehatan mental secara umum (Baumeister dan Vohs, 2007).

Sama halnya dengan kemampuan regulasi diri orangtua. Jika orangtua memiliki

kemampuan regulasi diri yang baik, maka orangtua akan mudah dalam merencanakan

Page 42: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

30

dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Sebaliknya, tidak

adanya atau rendahnya kemampuan regulasi diri pada orangtua akan menyebabkan

sulitnya mengatasi masalah yang berhubungan dengan pengasuhan anak.

Hal tersebut didukung dengan penelitian Lavi dkk. (2019) yang menunjukkan

bahwa orangtua yang memiliki regulasi emosi yang rendah cenderung melakukan

penganiyaan emosional pada anak. Kurangnya kemampuan regulasi diri orangtua

membuat orangtua tidak mampu menangani perilaku anak mereka yang diluar kendali

sehingga mereka mempersepsi ketidakmampuan mereka sebagai kegagalan orangtua.

Tekanan yang dirasakan oleh orangtua dapat mengarah ke stres pengasuhan (Abidin,

1990).

Pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian Fasicha (2016) terhadap

orangtua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual tentang kesulitan regulasi

emosi dan stres pengasuhan. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa keduanya memiliki

hubungan dengan nilai r = 0,476. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian Ikasari

dan Kristiana (2018) terhadap ibu yang memiliki anak dengan cerebral palsy. Hasil uji

hipotesis menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan dengan nilai r = -0,451.

Kemudian penelitian Azzahra (2020) menyatakan bahwa regulasi emosi

berkorelasi negatif dengan stres pengasuhan pada orangtua yang memiliki anak tuna

grahita dengan nilai r = -0,622. Penelitian Srifianti (2020) sependapat dengan penelitian

sebelumnya dimana terdapat korelasi negatif antara regulasi emosi dengan stres

pengasuhan pada orangtua yang memiliki anak usia Sekolah Dasar di Jabodetabek. Hal

tersebut dilihat dari nilai r = -0,200.

Page 43: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

31

Selanjutnya ada penelitian eksperimental oleh Setyowati (2010) yang

menyatakan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif untuk menurunkan tingkat stres

pada ibu yang memiliki anak ADHD. Hal tersebut dilihat dari nilai z hitung sebesar -

2,892 dengan signifikansi sebesar 0,000. Orangtua yang memiliki regulasi emosi yang

baik cenderung dapat mengelola stres, seperti yang dirasakan oleh ibu bekerja di masa

pandemi COVID-19 sehingga dapat menyeimbangkan peran gandanya (Marliani dkk.,

2020). Sebaliknya jika orangtua tidak dapat mengelola stres maka akan mengarah ke

penganiayaan anak di rumah (Ratnasari dan Kuntoro, 2017)

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa hubungan regulasi emosi dan stres pengasuhan orangtua memiliki

arah yang negatif (Ikasari & Kristiana, 2018) (Azzahra, 2020) (Srifianti, 2020)

(Setyowati, 2010). Orangtua yang memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik akan

mudah dalam melaksanakan perannya sebagai orangtua. Sebaliknya, orangtua yang

kurang memiliki kemampuan regulasi emosi akan membuat orangtua merasa gagal jika

tidak dapat mengasuh anaknya dengan baik sehingga merasa tertekan. Perasaan

tertekan yang dirasakan orangtua secara terus menerus akan mengarah ke stres

pengasuhan.

Page 44: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

32

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah diprediksikan akan ada korelasi negatif antara

regulasi diri dan stres pengasuhan, dimana semakin tinggi skor yang didapatkan

responden pada variabel regulasi diri maka semakin rendah tingkat stres pengasuhan.

Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan responden pada variabel

regulasi diri maka semakin tinggi tingkat stres pengasuhan.

Page 45: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung : Stres pengasuhan

2. Variabel Bebas : Regulasi diri

B. Definisi Operasional

1. Definisi Stres Pengasuhan

Stres pengasuhan adalah reaksi psikologis bersifat negatif yang dialami

orangtua. Hal tersebut disebabkan oleh persepsi orangtua tentang ketidakmampuan,

kesulitan, kegagalan, ketidakcakapan dan ketidaksukaan akan perannya sebagai

orangtua. Stres pengasuhan dalam penelitian ini diukur menggunakan Parental Stress

Scale oleh Berry dan Jones (1995). Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala

stres pengasuhan maka semakin berat stres yang dirasakan. Begitu pula sebaliknya,

semakin rendah skor yang diperoleh dalam skala stres pengasuhan maka semakin

ringan stres yang dirasakan.

2. Definisi Regulasi Diri

Regulasi diri adalah kemampuan individu dalam menahan dorongan-dorongan

yang berasal dari dalam diri sebagai bentuk pertahanan atas komitmennya untuk

mencapai tujuan tertentu di saat tidak adanya penguatan yang berasal dari luar. Dalam

penelitian ini, regulasi diri diukur menggunakan Parenting Self Regulation Scale ‘Me

as a Parent’ (MaaP) oleh Hamilton dkk. (2015). Semakin tinggi skor yang diperoleh

Page 46: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

34

dalam skala regulasi diri maka semakin tinggi kemampuan individu untuk meregulasi

dirinya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dalam skala

regulasi diri maka semakin rendah kemampuan individu untuk meregulasi dirinya.

C. Responden Penelitian

Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah ayah atau ibu dengan

anak yang sedang menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak ataupun Sekolah Dasar

yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Skala Stres Pengasuhan

Stres pengasuhan diukur dengan menggunakan Parental Stress Scale oleh

Berry dan Jones (1995) yang diadaptasi ke Bahasa Indonesia oleh penulis. Sebelumnya

skala ini terdiri dari 18 aitem dengan 10 aitem favorable dan 8 aitem unfavorable. Skala

ini memiliki skor Cronbach’s Alpha sebesar 0.81. Namun setelah melewati proses

translasi dan uji validitas corrected item total correlation terdapat 4 aitem yang gugur

karena nilai r hitung < 0,25 yaitu aitem 2,3,4 dan 17. Skor corrected item total

correlation bergerak dari 0,304 hingga 0,493. Maka dari itu skor Cronbach’s Alpha

berubah menjadi 0,764. Bentuk penilaian skor dalam penelitian ini menggunakan skala

likert dengan skor 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5

= sangat setuju.

Page 47: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

35

Tabel 1

Distribusi Butir Skala untuk Stres Pengasuhan

Aspek Butir Favourable Butir Unfavourable

Nomor Butir Jumlah Nomor

Butir

Jumlah

Komponen positif

(pleasure)

- - 1,5,6,7,8,18 6

Komponen negatif

(strain)

9,10,11,12,1

3,14,15,16

8 -

-

Sub Total : 8 6

Total : 14

2. Skala Regulasi Diri

Regulasi diri diukur dengan menggunakan Parenting Self Regulation Scale ‘Me

as a Parent’ (MaaP) oleh Hamilton dkk. (2015) yang diadaptasi ke dalam Bahasa

Indonesia oleh penulis. Sebelumnya skala ini terdiri dari 16 aitem dengan 12 aitem

favorable dan 4 aitem unfavorable. Skala ini memiliki skor Cronbach’s Alpha sebesar

0,85. Namun setelah melewati proses translasi dan uji validitas corrected item total

correlation terdapat 2 aitem yang gugur karena nilai r hitung < 0,25 yaitu aitem 4 dan

16. Skor corrected item total correlation bergerak dari 0,422 hingga 0,758. Maka dari

itu skor Cronbach’s Alpha berubah menjadi 0,912. Bentuk penilaian skor dalam

penelitian ini menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju.

Page 48: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

36

Tabel 2

Distribusi Butir Skala untuk Regulasi Diri

Aspek Butir Favourable Butir Unfavourable

Nomor Butir Jumlah Nomor

Butir

Jumlah

Efikasi diri (self

efficacy)

3,11,12,15 4 - -

Agen personal

(personal agency)

- - 1,9

2

Manajemen diri (self-

management)

6,8,10,14 4 - -

Kemandirian (self-

sufficiency)

2,5,7,13 4 - -

Sub Total : 12 2

Total : 14

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas adalah sejauh mana kemampuan alat ukur dapat mengukur apa yang

ingin diukur (Duli, 2019). Menurut Kothari (2004) terdapat beberapa jenis validitas

yang biasa digunakan untuk mengukur kebenaran alat ukur diantaranya adalah validitas

rupa (face validity), validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct

validity) dan validitas kriteria (criterion validity). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan uji validitas corrected item total correlation. Uji validitas tersebut

digunakan untuk mengetahui apakah aitem-aitem yang terdapat di skala dapat

mengambil data layak digunakan atau tidak.

Page 49: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

37

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam mengukur apa

yang ingin diukur (Sudjana, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan standar

koefisien alat ukur di angka 0.7 mengacu pada Hair (2010) yang menyatakan bahwa

suatu alat ukur dikatakan memenuhi kriteria reliabilitas jika memiliki skor Cronbach’s

Alpha sebesar > 0.7. Berdasarkan kriteria tersebut skala stres pengasuhan dan skala

regulasi diri telah memenuhi standar koefisien karena memiliki skor Cronbach’s Alpha

sebesar > 0.7.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi serta

uji hipotesis untuk menguji hubungan antara regulasi diri dan stres pengasuhan

orangtua. Instrumen yang digunakan adalah IBM SPSS Statistics versi 22.0 for

Windows.

Page 50: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Penelitian mengenai hubungan antara regulasi diri dan stres pengasuhan ini

melibatkan orangtua yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring sebagai

responden. Peneliti bekerja sama dengan beberapa dewan guru yaitu, Kepala Sekolah

dan Wali kelas 1 SD di SD Muhammadiyah 1 Tenggarong, Kepala Sekolah TK ABA

1 Tenggarong, Wali kelas 4 SD IT Al-Azhar Bekasi dan anggota Dharmawanita Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kutai Kartanegara. Kerjasama yang dimaksud

adalah peneliti meminta tolong kepada guru-guru dan anggota perkumpulan untuk

menyebarkan tautan yang berisi kuesioner ke grup Whatsapp wali murid dan

menghimbau wali murid untuk mengisi tautan tersebut. Orangtua yang menjadi

responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia, meliputi Jawa Barat (Bandung,

Bekasi, Tasikmalaya), Banten (Pandeglang, Lebak dan Tangerang), Kalimantan Timur

(Kutai Kartanegara, Samarinda dan Balikpapan), Jawa Timur (Surabaya) dan Sulawesi

Selatan (Enrekang).

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan secara daring yaitu

melalui aplikasi Google Form. Kuesioner dapat diakses oleh responden

melalui link yang peneliti bagikan melalui aplikasi Whatsapp.

Page 51: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

39

b. Persiapan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan 2 skala psikologi sebagai alat ukur yaitu

Parental Stress Scale dan Parenting Self Regulation Scale ‘Me as a Parent’

(MaaP). Kedua alat ukur diadaptasi oleh penulis ke dalam Bahasa Indonesia

melalui tahapan translasi dengan 2 orang penerjemah, sintesis, back translation

dengan 2 orang penerjemah, uji keterbacaan dan uji validitas serta uji

reliabilitas.

1) Parental Stress Scale

Parental Stress Scale oleh Berry dan Jones (1995) adalah skala

yang digunakan untuk mengukur tingkat stres yang dialami oleh

orangtua. Skala ini diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh penulis.

Sebelumnya skala ini terdiri dari 18 aitem dengan 10 aitem favorable

dan 8 aitem unfavorable dengan skor Cronbach’s Alpha sebesar 0,81.

Namun setelah melewati proses translasi dan uji validitas corrected item

total correlation terdapat 4 aitem yang gugur karena nilai r hitung <

0,25 yaitu aitem 2,3,4 dan 17. Skor corrected item total correlation

bergerak dari 0,304 hingga 0,493. Maka dari itu skor Cronbach’s Alpha

berubah menjadi 0,764. Bentuk penilaian skor dalam penelitian ini

menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju.

Page 52: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

40

2) Parenting Self Regulation Scale ‘Me as a Parent’ (MaaP)

Parenting Self Regulation Scale ‘Me as a Parent’ (MaaP) oleh

Hamilton dkk. (2015) adalah skala yang digunakan untuk mengukur

tingkat regulasi diri orangtua. Skala ini diadaptasi ke dalam Bahasa

Indonesia oleh penulis. Skala ini terdiri dari 16 aitem dengan 12 aitem

favorable dan 4 aitem unfavorable. Namun setelah melewati proses

translasi dan uji validitas corrected item total correlation terdapat 2

aitem yang gugur karena nilai r hitung < 0,25 yaitu aitem 4 dan 16. Skor

corrected item total correlation bergerak dari 0,422 hingga 0,758. Maka

dari itu skor Cronbach’s Alpha berubah menjadi 0,912. Terdapat 4

aspek dalam skala ini yaitu efikasi diri (self efficacy), agen personal

(personal agency), manajemen diri (self-management) dan kemandirian

(self-sufficiency). Bentuk penilaian skor dalam penelitian ini

menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = netral, 4 = setuju dan 5 = sangat setuju.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data secara daring melalui Google Form dilaksanakan pada

tanggal 7 Januari 2021 sampai tanggal 25 Januari 2021. Prosedur pengambilan data

dilakukan dengan menyebarkan tautan yang berisi kuesioner kepada responden-

responden yang memenuhi kriteria, yaitu orangtua (ayah atau ibu) dengan anak usia

TK atau SD yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring di masa pandemi ini.

Page 53: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

41

Sebelum mengisi kuesioner, peneliti menjelaskan terlebih dahulu tata cara mengisi

kuesioner dan meminta responden untuk mengisi identitas diri serta informed consent

sebagai bentuk persetujuan dalam mengikuti penelitian ini.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini merupakan orangtua (ayah atau

ibu) dengan anak usia TK atau SD yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring

di masa pandemi ini. Responden yang berhasil dikumpulkan berjumlah 112 orang

dengan gambaran umum sebagai berikut :

Tabel 3

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Orang Tua Jumlah Subjek Persentase (%)

Laki-laki 15 13,4%

Perempuan 97 86,6%

Berdasarkan tabel 3 sebanyak 97 responden dengan persentase 86,6% berjenis

kelamin wanita. Sedangkan 15 responden dengan persentase 13,4% berjenis kelamin

pria.

Page 54: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

42

Tabel 4

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan orangtua

Tingkat Pendidikan Orang Tua Jumlah Subjek Persentase (%)

SMA /sederajat 41 36,6%

S1 62 55,4%

S2 9 8%

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 41 responden dengan persentase 36,6 %

merupakan lulusan SMA/sederajat. Sedangkan sebanyak 62 responden dengan

persentase 55,4 % merupakan lulusan S1 dan sebanyak 9 responden dengan persentase

8 % merupakan lulusan S2.

Tabel 5

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jumlah anak yang dimiliki

Jumlah anak yang dimiliki Jumlah Subjek Persentase (%)

1 Anak 13 11,6%

2 Anak 49 43,8%

> 2 Anak 50 44,6%

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden dengan persentase 11,6 %

memiliki 1 anak. Kemudian sebanyak 49 responden dengan persentase 43,8 %

memiliki 2 anak dan 50 responden dengan persentase 44,6 % memiliki lebih dari 2

anak.

Page 55: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

43

Tabel 6

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan anak

Tingkat Pendidikan Anak Jumlah Subjek Persentase (%)

TK 31 27,7%

Kelas 1 SD 18 16,1%

Kelas 2 SD 15 13,4%

Kelas 3 SD 17 15,2%

Kelas 4 SD 9 8,0%

Kelas 5 SD 7 6,2%

Kelas 6 SD 15 13,4%

Tabel 6 menunjukkan bahwa sebanyak 31 responden dengan persentase 27,7 %

memiliki anak TK, sebanyak 18 responden dengan persentase 16,1 % memiliki anak

kelas 1 SD dan 15 responden dengan persentase 13,4 % memiliki anak kelas 2 SD.

Kemudian sebanyak 17 responden dengan persentase 15,2 % memiliki anak kelas 3

SD, sebanyak 9 responden dengan persentase 8,0 % memiliki anak kelas 4 SD, 7

responden dengan persentase 6,2 % memiliki anak kelas 5 SD dan 15 responden dengan

persentase 13,4% memiliki anak kelas 6 SD.

Tabel 7

Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin anak

Jenis Kelamin Anak Jumlah Subjek Persentase (%)

Laki-laki 59 52,7%

Perempuan 53 47,3%

Page 56: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

44

Berdasarkan tabel 7 sebanyak 59 responden dengan persentase 52,7% memiliki

anak perempuan. Sedangkan 53 responden dengan persentase 47,3% memiliki anak

laki-laki.

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh deskripsi data

penelitian sebagai berikut :

Tabel 8

Kategorisasi Stres Pengasuhan

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase (%)

Rendah X<28 102 91,1%

Sedang 28≤X≤40 9 8%

Tinggi >40 1 0,9%

Tabel 8 menunjukkan bahwa stres pengasuhan pada orangtua terkategorisasi

rendah sebanyak 102 responden dengan persentase 91,1% sedang sebanyak 9

responden dengan persentase 8% dan tinggi sebanyak 1 responden dengan persentase

0,9%.

Tabel 9

Kategorisasi Regulasi Diri

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase (%)

Rendah X<44 6 5,4%

Sedang 44≤X≤60 80 71,4%

Tinggi >60 26 23,2%

Page 57: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

45

Tabel 9 menunjukkan bahwa regulasi diri pada orangtua terkategorisasi rendah

sebanyak 6 responden dengan persentase 5,4% sedang sebanyak 80 responden dengan

persentase 71,4% dan tinggi sebanyak 26 responden dengan persentase 23,2%.

Tabel 10

Deskripsi data penelitian Stres Pengasuhan dan Regulasi Diri

Data Empirik

Variabel Mean Skor

SD Min Max

Stres Pengasuhan 20,4286 14,00 44,00 5,11087

Regulasi diri 54,6964 26,00 70,00 8,26132

3. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas sebaran menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan normal apabila hasil Sig. memiliki

nilai (p > 0.05). Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran data variabel

stres pengasuhan terdistribusi tidak normal dengan nilai Sig. 0,004 (p < 0.05)

Begitu juga sebaran data variabel regulasi diri terdistribusi tidak normal dengan

nilai Sig. 0,014 (p < 0.05).

Page 58: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

46

Tabel 11

Hasil uji normalitas

Variabel P Normalitas

Stres Pengasuhan 0,004 Tidak Normal

Regulasi Diri 0,014 Tidak Normal

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji normalitas, diketahui bahwa

sebaran data pada variabel stres pengasuhan tidak terdistribusi normal begitu

juga sebaran data pada variabel regulasi diri tidak terdistribusi normal. Maka

dari itu, uji hipotesis yang digunakan adalah analisis korelasi non parametrik,

yaitu korelasi Rank Spearman.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk melihat hubungan linier yang terbentuk

dari kedua variabel, yaitu variabel stres pengasuhan dan variabel regulasi diri.

Kedua hubungan antar variabel dikatakan linear jika p < 0,05.

Tabel 12

Hasil uji linearitas

Variabel F p Linearitas

Stres Pengasuhan 20.622 0,000 Linier

Regulasi Diri

Berdasarkan uji linearitas yang telah dilakukan, diketahui bahwa kedua

variabel dalam penelitian ini linier dengan deviation from linearity sig. 0,000

(p < 0,05).

Page 59: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

47

4. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi

Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan adalah analisis korelasi non

parametrik, yaitu uji korelasi Rank Spearman. Uji hipotesis digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara kedua variabel, yang dalam penelitian ini

merupakan variabel Stres Pengasuhan dan Regulasi Diri.

Tabel 13

Hasil uji hipotesis

Variabel r P r2

Regulasi Diri dan

Stres Pengasuhan

-0,464 0,000 0,215

Berdasarkan analisis korelasi, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara

regulasi diri dengan stres pengasuhan r = -0,464 (p = > 0,05) artinya terdapat hubungan

antara regulasi diri dengan stres pengasuhan. Nilai correlation coefficient antara

regulasi diri dengan stres pengasuhan = -0,464 artinya hubungan sedang dengan

korelasi negatif (Cohen, 1988). Korelasi negatif berarti semakin tinggi regulasi diri

maka semakin rendah stres pengasuhan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah

regulasi diri maka semakin tinggi stres pengasuhan. Sumbangan regulasi diri terhadap

stres pengasuhan adalah sebayak 21,5 %.

b. Uji Regresi Linear

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan uji regresi linear untuk

mengetahui apakah aspek-aspek dari variabel regulasi diri berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel stres pengasuhan. Uji asumsi yang digunakan adalah uji

Page 60: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

48

normalitas dengan hasil data terdistribusi normal, uji multikolinearitas dengan hasil

tidak ada gejala multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dengan hasil tidak ada gejala

dan uji autokorelasi dengan hasil tidak ada gejala. Aspek dikatakan berpengaruh secara

signifikan jika nilai Sig. sebesar <0,05.

Tabel 14

Hasil uji regresi linear

Variabel P Signifikansi

Efikasi Diri 0,956 Tidak Signifikan

Agen Personal 0,000 Signifikan

Manajemen Diri 0,900 Tidak Signifikan

Kemandirian 0,566 Tidak Signifikan

Berdasarkan uji regresi linear, diketahui bahwa nilai Sig. untuk aspek efikasi

diri sebesar 0,956 (p>0,05) yang artinya aspek ini tidak memprediksi secara signifikan

terhadap variabel stres pengasuhan. Begitu juga dengan nilai Sig. untuk aspek

manajemen diri dan kemandirian yang masing-masing sebesar 0,900 dan 0,566

(p>0,05) yang tidak memiliki prediksi signifikan terhadap stres pengasuhan.

Sedangkan aspek agen personal yang memiliki nilai Sig. sebesar 0,000 (p<0,05)

memiliki prediksi yang signifikan terhadap variabel stres pengasuhan.

Page 61: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

49

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan

stres pengasuhan pada orangtua yang sedang mendampingi anaknya sekolah daring.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diprediksikan akan ada korelasi

negatif antara regulasi diri dan stres pengasuhan, dimana semakin tinggi skor yang

didapatkan responden pada variabel regulasi diri maka semakin rendah tingkat stres

pengasuhan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan responden

pada variabel regulasi diri maka semakin tinggi tingkat stres pengasuhan. Berdasarkan

analisis yang telah dilakukan, hipotesis diterima karena terdapat korelasi negatif yang

signifikan.

Hasil penelitian tersebut selaras dengan penelitian Azzahra (2020) yang

menunjukkan bahwa regulasi emosi berkorelasi negatif dengan stres pengasuhan,

dimana semakin tinggi regulasi emosi orangtua maka semakin rendah tingkat stres

pengasuhannya. Penelitian Srifianti (2020) juga memiliki pendapat serupa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara stres pengasuhan dan

regulasi emosi pada orangtua yang memiliki anak usia Sekolah Dasar di Jabodetabek.

Marliani dkk. (2020) dalam penelitiannya menyatakan bahwa regulasi emosi

yang tepat dapat berperan dalam pengelolaan stres yang dirasakan ibu bekerja selama

masa pandemi COVID-19. Regulasi emosi yang baik juga dapat membantu ibu dalam

menjalankan peran gandanya sebagai ibu dan pekerja. Penelitian eksperimental

Setyowati (2010) juga sependapat dengan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian

Page 62: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

50

menunjukkan bahwa pelatihan ketrampilan regulasi emosi efektif dalam menurunkan

tingkat stres pada ibu yang memiliki anak dengan ADHD.

Penelitian yang dilakukan Fasicha (2016) menunjukkan bahwa semakin tinggi

tingkat kesulitan regulasi emosi maka semakin tinggi pula tingkat stres pengasuhan

orangtua. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikasari dan Kristiana

(2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi regulasi emosi maka

semakin rendah stres pengasuhan ibu.

Beberapa penelitian di atas mengangkat topik tentang regulasi emosi, namun

dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel regulasi diri orangtua. Variabel

tersebut digunakan untuk menekankan regulasi diri yang dimiliki oleh khususnya

orangtua. Istilah regulasi diri orang tua juga memberikan penjelasan yang lebih luas

dan dinamis dalam menekankan empat karakteristik yang dinilai dapat memunculkan

kompetensi dan kepercayaan diri orangtua dalam konteks pengasuhan (Hamilton dkk.,

2015). Empat karakteristik tersebut mencakup efikasi diri, agen personal, manajemen

diri dan kemandirian (Sanders, 2008). Sehingga lebih mencerminkan kemampuan

adaptasi pengasuhan anak secara menyeluruh.

Regulasi diri orangtua mengacu pada sejauh mana orangtua menganggap diri

mereka kompeten dan efektif dalam kemampuan memecahkan masalah, mengarahkan

diri, menyesuaikan tujuan dan ketrampilan menjadi orangtua dengan segala

tantangannya dari waktu ke waktu (Sanders dan Mazzucchelli, 2013). Orangtua yang

memiliki regulasi diri yang baik akan mampu beradaptasi dengan tantangan di setiap

Page 63: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

51

fase perkembangan anak dan mampu menyelesaikan masalah pengasuhan yang

dihadapi. Sebaliknya jika orangtua memiliki regulasi diri yang kurang maka mereka

akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka sebagai orangtua dan tidak

percaya diri akan kompetensi mereka. Kesulitan dan ketidakpercayaan akan

kompetensi tersebut akan mengarah pada stres pengasuhan.

Stres pengasuhan terjadi ketika orangtua memiliki persepsi bahwa mereka tidak

mampu, kesulitan, gagal dan tidak cakap sebagai orangtua dikarenakan perilaku anak

mereka yang berada di luar kendali. Jika tantangan orangtua yang memicu stres

pengasuhan di penelitian-penelitian sebelumnya adalah anak dengan disabilitas fisik

dan intelektual, orangtua dalam penelitian ini ditantang dengan kondisi pandemi

COVID-19. Di masa pandemi ini orangtua dihadapkan dengan berbagai masalah,

seperti ekonomi (adanya pemutusan hubungan kerja dan kebijakan bekerja dari rumah

yang membagi fokus pikiran orangtua), kecemasan akan kesehatan anggota keluarga

dan dalam konteks pengasuhan khususnya harus mendampingi anak yang sedang

sekolah daring.

Kegiatan belajar-mengajar merupakan satu dari sekian banyak kegiatan yang

diwajibkan untuk dilakukan di rumah. Orangtua harus belajar dari awal untuk

menyesuaikan diri menjadi pengajar bagi anaknya. Orangtua dituntut untuk mencari

cara agar anak dapat fokus selama pembelajaran daring, dapat mengerjakan tugas tepat

waktu, tidak terdistraksi dengan kegiatan lain dan dapat memahami materi yang

diajarkan oleh guru. Selain itu terdapat masalah yang berkaitan dengan teknis yang

Page 64: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

52

perlu diantisipasi oleh orangtua sepeti gangguan sinyal dan cara mengoperasikan

aplikasi pembelajaran daring. Bagi orangtua yang mengurus keperluan rumah tangga

harus membagi tugasnya dengan tugas mendampingi anak sekolah daring dan bagi

orangtua yang bekerja harus membagi waktunya untuk mengerjakan pekerjaan kantor

dan tugas mendampingi anaknya sekolah daring. Perpaduan masalah dan

ketidakpastian itulah yang memicu stres pengasuhan pada orangtua di masa pandemi

ini.

Stres pengasuhan dalam kasus ekstrem cenderung mengarah ke penganiyaan

anak. Penelitian Ratnasari dan Kuntoro (2017) mendukung pendapat tersebut bahwa

stres pengasuhan yang dialami oleh orangtua berhubungan dengan penganiyaan anak

dalam rumah. Dalam mencegah hal tersebut, orangtua perlu memiliki pondasi yang

kuat yaitu regulasi diri yang baik sebagai bentuk pertahanan mereka dalam menghadapi

pengasuhan anak khususnya di masa pandemi ini. Pondasi regulasi diri dalam bentuk

kepercayaan diri akan kompetensi yang dimiliki orangtua inilah yang dapat berperan

dalam penurunan tingkat stres pengasuhan, sebagaimana yang dibuktikan dari hasil

penelitian ini.

Peneliti juga melakukan uji regresi linear berganda untuk mengetahui secara

spesifik aspek-aspek dari variabel regulasi diri yang berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel stres pengasuhan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa aspek agen

personal adalah satu-satunya aspek yang memiliki prediksi signifikan terhadap variabel

stres pengasuhan. Sedangkan aspek lainnya yaitu aspek efikasi diri, aspek manajemen

Page 65: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

53

diri dan kemandirian tidak memiliki prediksi yang signifikan terhadap stres

pengasuhan.

Perbandingan jumlah antara orangtua yang menjadi responden cukup jauh,

dimana ibu yang menjadi responden berjumlah 97 orang sedangkan ayah yang menjadi

responden hanya berjumlah 15 orang. Data tersebut menggambarkan bahwa mayoritas

pendamping anak belajar daring di masa pandemi ini adalah ibu. Hal itu dapat

disebabkan oleh ketiadaan atau ketidakhadiran peran ayah (fatherless).

Padahal peran ayah penting bagi perkembangan psikologis anak. Menurut

Sundari dan Herdajani (2013) tidak adanya peran ayah berdampak pada rendahnya

harga diri, hadirnya rasa kesepian, kecemburuan, rendahnya kontrol diri, inisiatif dan

keberanian mengambil resiko. Kemudian penelitian Rahayu (2020) juga menyatakan

bahwa tidak adanya peran ayah juga berhubungan dengan penyesuaian sosial anak.

Tidak adanya peran ayah juga membuat beban pengasuhan ibu bertambah sehingga

dapat meningkatkan resiko stres pengasuhan pada ibu (Mahyastuti, 2017).

Jumlah responden yang terkategorisasi rendah memiliki perbandingan yang

sangat jauh dengan responden terkategorisasi tinggi, dimana sebanyak 102 responden

terkategorisasi rendah sedangkan responden terkategorisasi tinggi hanya sebanyak 1

responden. Hal ini menggambarkan bahwa sebanyak 91,1% responden memiliki

tingkat stres yang rendah.

Menurut Abidin (1995) salah satu aspek stres pengasuhan adalah aspek

orangtua, termasuk di dalamnya perasaan terisolasi dari lingkungan sosial (lack of

social support) yang dirasakan oleh orangtua. Di masa pandemi ini memang

Page 66: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

54

Pembatasan Sosial Berskala Besar masih diberlakukan, namun orangtua masih bisa

menjaga hubungan sosial dengan keluarga terdekat dengan adanya gawai. Hal tersebut

dikarenakan menurut Vinkers dkk. (2020) adanya penggunaan gawai dan komputer

dapat meningkatkan hubungan sosial di masa pandemi.

Dukungan sosial yang diterima orangtua akan membuat orangtua memiliki

kontrol terhadap situasi yang membuat mereka stres dan membuat mereka mampu

mengatasi situasi pandemi ini (Vinkers dkk., 2020). Semakin tinggi dukungan sosial

yang diterima oleh orangtua maka semakin rendah tingkat stres yang dirasakan

orangtua (Nastiti dkk., 2014). Hal itulah yang dapat menjadi sebab rendahnya tingkat

stres pengasuhan orangtua dalam penelitian ini.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini yaitu kurangnya

data tingkat sosial ekonomi responden. Padahal pendapatan keluarga merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi stres pengasuhan (Johnston dkk., 2003). Rentang usia

anak responden juga terlalu jauh, seharusnya usia anak yang dilibatkan hanya anak usia

TK hingga kelas 3 SD karena anak masih butuh pendampingan orangtua saat belajar

daring. Kurangnya responden juga membuat kurangnya sampel yang dapat mewakili

populasi orangtua pendamping sekolah daring anak. Selain itu peneliti juga kurang

jelas dalam menjelaskan instruksi pengisian kuesioner sehingga ada beberapa data

yang perlu dieliminasi karena terdapat kesalahan dalam pengisian.

Page 67: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

negatif antara regulasi diri dan stres pengasuhan. Hal tersebut ditandai dengan nilai

koefisien korelasi r = -0,464 (p = > 0,05) yang masuk ke dalam kategori sedang.

Sehingga semakin tinggi skor yang didapatkan responden pada variabel regulasi diri

maka semakin rendah tingkat stres pengasuhan. Begitu pula sebaliknya, semakin

rendah skor yang didapatkan responden pada variabel regulasi diri maka semakin tinggi

tingkat stres pengasuhan.

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan kekurangan yang ada dalam penelitian ini, diharapkan bagi

peneliti selanjutnya untuk mencari lebih banyak responden sehingga dapat

mewakili populasi yang ada. Kemudian diharapkan juga untuk lebih teliti dan

lebih rinci dalam memberikan penjelasan mengenai tata cara pengisian

kuesioner sehingga dapat memperkecil resiko eliminasi data. Peneliti

selanjutnya juga diharapkan untuk melibatkan ayah dan ibu agar lebih

mengetahui perbedaan hubungan regulasi diri dan stres pengasuhan antara

keduanya.

Page 68: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

56

2. Bagi orangtua

Orangtua yang memiliki skor regulasi diri rendah diharapkan untuk dapat

mempelajari cara untuk meningkatkan regulasi diri sehingga dapat lebih mudah

dalam merencanakan dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan

pengasuhan anak.

Page 69: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

57

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, R. R. (1990). Introduction to the Special issue: The Stresses of Parenting.

Journal of Clinical Child Psychology, 19(4), 298–301.

https://doi.org/10.1207/s15374424jccp1904

Anjorin, A. A. (2020). The coronavirus disease 2019 ( COVID-19 ) pandemic : A

review and an update on cases in Africa. Asian Pasific Journal of Tropical

Medicine, 13(5), 199–203. https://doi.org/10.4103/1995-7645.281612

Aronson, L. (2020). Age, Complexity, and Crisis — A Prescription for Progress in

Pandemic. The New England Journal of Medicine, 1–3.

Azzahra, R. (2020). Hubungan Regulasi Emosi dengan Stres Pengasuhan pada

Orangtua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus Tuna Grahita. Universitas

17 Agustus 1945 Surabaya.

Bandura, A. (1991). Social cognitive theory of self-regulation. Organizational

Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 248–287.

https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90022-L

Barros, L., Goes, A. R., & Pereira, A. I. (2015). Parental self-regulation, emotional

regulation and temperament: Implications for intervention TT - Autorregulação

parental, regulação emocional e temperamento: implicações para a intervenção.

Estud. Psicol. (Campinas), 32(2), 295–306.

http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0103-

166X2015000200295

Baumeister, R. F., & Vohs, K. D. (2007). Self-Regulation, Ego Depletion, and

Motivation. Social and Personality Psychology Compass, 1(1), 115–128.

http://doi.wiley.com/10.1111/j.1751-9004.2007.00001.x

Berry, J. O., & Jones, W. H. (1995). The Parental Stress Scale: Initial Psychometric

Evidence. Journal of Social and Personal Relationships 1995, 12(3), 463–472.

https://doi.org/10.1177/0265407595123009

Brannan, A. M., Heflinger, C. A., & Bickman, L. (1997). The Caregiver Strain

Page 70: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

58

Questionnaire: Measuring the Impact on the Family of Living with a Child with

Serious Emotional Disturbance. Journal of Emotional and Behavioral

Disorders, 5(4), 212–222. https://doi.org/10.1177/106342669700500404

Chi, L. C., & Xu, H. X. (2018). Parenting Stress and its Associated Factors among

Parents Working in Hospitality and Services Industries of Macau. Journal of

Tourism & Hospitality, 7(3), 3–8. https://doi.org/10.4172/2167-0269.1000362

Deater-Deckard, K. (1998). Parenting stress and child adjustment: Some old

hypotheses and new questions. Clinical Psychology: Science and Practice, 5(3),

314–332. https://doi.org/10.1111/j.1468-2850.1998.tb00152.x

Deater-deckard, K., & Scarr, S. (1996). Parenting Stress Among Dual-Earner

Mothers and Fathers : Are There Gender Differences ? Journal of Family

Psychology, 10(1), 45–59.

Desiningrum, D. R. (2018). Grandparents’ roles and psychological well-being in the

elderly: a correlational study in families with an autistic child. Enfermeria

Clinica, 28, 304–309. https://doi.org/10.1016/S1130-8621(18)30175-X

Diehl, M., Semegon, A. B., & Schwarzer, R. (2006). Assessing attention control in

goal pursuit: A component of dispositional self-regulation. Journal of

Personality Assessment, 86(3), 306–317.

https://doi.org/10.1207/s15327752jpa8603_06

Duchovic, C. A., Gerkensmeyer, J. E., & Wu, J. (2009). Factors associated with

parental distress. Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing, 22(1),

40–48. https://doi.org/10.1111/j.1744-6171.2008.00168.x

Duraku, Z. H. (2018). Parenting Stress and its Influencing Factors Among Kosovar

Mothers. Psychology Applications & Developments III C, February, 215–221.

Fasicha, N. (2019). Hubungan Kesulitan Regulasi Emosi dengan Stres Pengasuhan

pada Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Disabilitas Intelektual. Universitas

Negeri Semarang.

Fathin, A., Ranggajati, A., & Wijayanti, R. (2020). Melindungi Pekerja Rentan di

Masa (dan Pasca) Pandemi Covid-19.

Page 71: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

59

Frazier, P., Keenan, N., Anders, S., Perera, S., Shallcross, S., & Hintz, S. (2011).

Perceived Past , Present , and Future Control and Adjustment to Stressful Life

Events. Journal of Personality and Social Psychology, 100(4), 749–765.

https://doi.org/10.1037/a0022405

Gagnon, M.-C. J., Durand-Bush, N., & Young, B. W. (2016). Self-regulation capacity

is linked to wellbeing and burnout in physicians and medical students:

Implications for nurturing self-help skills. International Journal of Wellbeing,

6(1), 101–116. https://doi.org/10.5502/ijw.v6i1.425

Hagler, M., Grych, J., Banyard, V., & Hamby, S. (2016). The ups and downs of self-

regulation: Tracing the patterns of regulatory abilities from adolescence to

middle adulthood in a rural sample. Journal of Rural Mental Health, 40(3–4),

164–179. https://doi.org/10.1037/rmh0000053

Hamby, S., Grych, J. H., & Banyard, V. (2015). Psychological Endurance. In Life

Paths measurement packet: Finalized scales (Issue August, pp. 2–4).

https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3886.5764

Hamilton, V. E., Matthews, J. M., & Crawford, S. B. (2015). Development and

Preliminary Validation of a Parenting Self-Regulation Scale: “Me as a Parent.”

Journal of Child and Family Studies, 24(10), 2853–2864.

https://doi.org/10.1007/s10826-014-0089-z

Ikasari, A., & Kristiana, I. F. (2018). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Stres

Pengasuhan Ibu Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy. Empati, 6(4), 323–328.

Johnston, C., Hessl, D., Blasey, C., Eliez, S., Erba, H., Dyer-Friedman, J., Glaser, B.,

& Reiss, A. L. (2003). Factors associated with parenting stress in mothers of

children with fragile X syndrome. Journal of Developmental and Behavioral

Pediatrics, 24(4), 267–275. https://doi.org/10.1097/00004703-200308000-00008

Kurniati, E., Nur Alfaeni, D. K., & Andriani, F. (2020). Analisis Peran Orang Tua

dalam Mendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 241. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541

Lavi, I., Manor-Binyamini, I., Seibert, E., Katz, L. F., Ozer, E. J., & Gross, J. J.

Page 72: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

60

(2019). Broken bonds: A meta-analysis of emotion reactivity and regulation in

emotionally maltreating parents. Child Abuse and Neglect, 88(October 2018),

376–388. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2018.11.016

Li, Q., Guan, X., Wu, P., Wang, X., Zhou, L., Tong, Y., Ren, R., Leung, K. S. M.,

Lau, E. H. Y., Wong, J. Y., Xing, X., Xiang, N., Wu, Y., Li, C., Chen, Q., Li,

D., Liu, T., Zhao, J., Liu, M., … Feng, Z. (2020). Early Transmission Dynamics

in Wuhan, China, of Novel Coronavirus–Infected Pneumonia. New England

Journal of Medicine, 382(13), 1199–1207.

https://doi.org/10.1056/nejmoa2001316

Lisak, N., Alimović, S., & Jakab, A. W. (2019). Parental Stress of Parents with

Children with Disabilities -Correlation between Stress and other Variables in

Croatian Context Parental Stress of Parents with Children with Disabilities -

Correlation between Stress and other Variables in Croatian Context. Conference

Paper, April.

Mahyastuti, P. R. (2017). Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Mengasuh

Anak Dengan Tingkat Stres Pengasuhan Pada Ibu yang Memiliki Anak

Retardasi Mental di SLB Yayasan Widya Bakti Semarang.

Marliani, R., Nasrudin, E., Rahmawati, R., & Ramdani, Z. (2020). Emotional

Regulation, Stress, and Psychological Well-Being: A Study of Work from Home

Mothers in Facing the COVID-19 Pandemic. Journal of Psychology, 1.

http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/30722

Mikolajczak, M., Gross, J. J., & Roskam, I. (2019). Parental Burnout: What Is It, and

Why Does It Matter? Clinical Psychological Science, 7(6), 1319–1329.

https://doi.org/10.1177/2167702619858430

Mortensen, J. A., & Barnett, M. A. (2015). Risk and Protective Factors, Parenting

Stress, and Harsh Parenting in Mexican Origin Mothers with Toddlers. Marriage

and Family Review, 51(1), 1–21. https://doi.org/10.1080/01494929.2014.955937

Nastiti, H., Azni, P., & Nugraha, S. (2014). Hubungan Social Support dengan

Parenting Stress pada Ibu dengan Anak Tunagrahita di SLB-C Z Bandung.

Page 73: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

61

Jurnal Psikologi, 3(1), 153–157.

Norman, R. E., Byambaa, M., De, R., Butchart, A., Scott, J., & Vos, T. (2012). The

Long-Term Health Consequences of Child Physical Abuse, Emotional Abuse,

and Neglect: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS Medicine, 9(11).

https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001349

Östberg, M. (1998). Parental stress, psychosocial problems and responsiveness in

help- seeking parents with small (2-45 months old) children. Acta Paediatrica,

International Journal of Paediatrics, 87(1), 69–76.

https://doi.org/10.1080/08035259850157903

Ozhiganova, G. V. (2018). SELF-REGULATION AND SELF-REGULATORY

CAPACITIES : COMPONENTS , LEVELS , MODELS. RUDN Journal of

Psychology and Pedagogics, 15(3), 255–270. https://doi.org/10.22363/2313-

1683-2018-15-3-255-270

Parkes, A., Sweeting, H., & Wight, D. (2015). Parenting stress and parent support

among mothers with high and low education. Journal of Family Psychology,

29(6), 907–918. https://doi.org/10.1037/fam0000129

Rahayu, S. (2020). Pengaruh Fatherless dan Status Identitas Terhadap Kemampuan

Penyesuaian Sosial Pada Siswa SMA Negeri di Kota Bandung.

Ratnasari, K. A., & Kuntoro. (2017). Hubungan Parenting Stress, Pengasuhan dan

Penyesuaian dalam Keluarga Terhadap Perilaku Kekerasan Anak dalam Rumah

Tangga. JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS Dr. Soetomo, 3(1),

86–98.

Sanders, M. R. (2008). Triple P-Positive Parenting Program as a Public Health

Approach to Strengthening Parenting. Journal of Family Psychology, 22(3),

506–517. https://doi.org/10.1037/0893-3200.22.3.506

Sanders, M. R., & Mazzucchelli, T. G. (2013). The Promotion of Self-Regulation

Through Parenting Interventions. Clinical Child and Family Psychology Review,

16(1), 1–17. https://doi.org/10.1007/s10567-013-0129-z

Secco, M. L., Askin, D., Yu, C. T., Garinger, J., Mulaire-Cloutier, C., Scharf, L.,

Page 74: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

62

Schwartzman, L., Konyk, D., & Feldman, M. (2006). Factors affecting parenting

stress among biologically vulnerable toddlers. Comprehensive Child and

Adolescent Nursing, 29(3), 131–156.

https://doi.org/10.1080/01460860600846867

Serrat, O. (2017). Understanding and Developing Emotional Intelligence. In

Knowledge Solution (pp. 329–339). https://doi.org/10.1007/978-981-10-0983-9

Setiati, S., & Azwar, M. K. (2020). COVID-19 and Indonesia. Acta Med Indones -

Indones J Intern Med, 52(April), 84–89.

Setyowati, R. (2010). Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Regulasi Emosi Terhadap

Penurunan Tingkat Stres Pada Ibu Yang Memiliki Anak Attention Deficit and

Hyperactive Disorder.

Sorkkila, M. (2019). Risk Factors for Parental Burnout among Finnish Parents : The

Role of Socially Prescribed Perfectionism. Journal of Child and Family Studies.

https://doi.org/10.1007/s10826-019-01607-1

Srifianti. (2020). Hubungan Antara Parenting Stress Dengan Strategi Regulasi Emosi

Orang Tua Yang Memiliki Anak Usia Sekolah Dasar (Middle Childhood) Di

Jabodetabek. Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi, 18(9).

https://jpsikologi.esaunggul.ac.id/index.php/JPSI/article/view/93

Sundari, A. R., & Herdajani, F. (2013). Dampak Fatherlesness Terhadap

Perkembangan Psikologis Anak. Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013,

53(9), 1689–1699.

Thompson, R. A. (1994). Emotion Regulation: a Theme in Search of Definition.

Monographs of the Society for Research in Child Development, 59(2–3), 25–52.

https://doi.org/10.1111/j.1540-5834.1994.tb01276.x

Ventura, J. N., & Ventura, J. N. (1987). The Stresses of Parenthood Reexamined.

National Council on Family Relations, 36(1), 26–29.

Vinkers, C. H., van Amelsvoort, T., Bisson, J. I., Branchi, I., Cryan, J. F., Domschke,

K., Howes, O. D., Manchia, M., Pinto, L., de Quervain, D., Schmidt, M. V., &

van der Wee, N. J. A. (2020). Stress resilience during the coronavirus pandemic.

Page 75: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

63

European Neuropsychopharmacology, 35, 12–16.

https://doi.org/10.1016/j.euroneuro.2020.05.003

Waisbren, S. E., Rones, M., Read, C. Y., Marsden, D., & Levy, H. L. (2004). Brief

report: Predictors of parenting stress among parents of children with biochemical

genetic disorders. Journal of Pediatric Psychology, 29(7), 565–570.

https://doi.org/10.1093/jpepsy/jsh058

Wardani, A., & Ayriza, Y. (2020). Analisis Kendala Orang Tua dalam Mendampingi

Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 772. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.705

Page 76: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

64

LAMPIRAN

Page 77: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

65

LAMPIRAN 1

SKALA ORIGINAL

Page 78: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

66

1. Skala stres pengasuhan

No. Item

1. I am happy in my role as a parent

2. There is little or nothing I wouldn’t do for my child(ren) if it was necessary

3. Caring for my child(ren) sometimes takes more time and energy than I have

to give

4. I sometimes worry whether I am doing enough for my child(ren)

5. I feel close to my child(ren)

6. I enjoy spending time with my child(ren)

7. My child(ren) is (are) an important source of affection for me

8. Having children gives me a more certain and optimistic view for the future

9. The major source of stress in my life is my child(ren)

10. Having children leaves little time and flexibility in my life

11. Having children has been a financial burden

12. It is difficult to balance different responsibilities because of my child(ren)

13. The behavior of my child(ren) is often embarassing or stressful to me

14. If I had it to do over again, I might decide not to have children

15. I feel overwhelmed by the responsibility of being a parent

16. Having children has meant having too few choices and too little control over

my life

17. I am satisfied as a parent

18. I find my child(ren) enjoyable

Page 79: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

67

2. Skala regulasi diri

No. Item

1. When something goes wrong between me and my child, there is little I can

do to fix it

2. I know how to solve most problems that arise with parenting

3. I have confidence in myself as a parent

4. My child usually ends up getting their own way, so why try

5. I have the skills to deal with new situations with my child as they arise

6. When changes are needed in my family I am good at setting goals to

achieve those changes

7. I can find out what’s needed to resolve any problems my child has

8. I meet my expectations for providing emotional support for my child

9. I often feel helpless about my child’s behaviour

10. I am good at making plans and arranging fun and educational activities for

my child to engage in

11. I have all the skills necessary to be a good parent to my child

12. I know I am doing a good job as a parent

13. I know how to work out which situations my child is likely to be happiest in

14. I can stay focused on the things I need to do as a parent even when I’ve had

an upsetting experience

15. My parenting skills are effective

16. How my child turns out is mainly due to luck

Page 80: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

68

LAMPIRAN 2

SKALA HASIL TRANSLASI

Page 81: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

69

1. Translator 1

Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995)

No. English Bahasa Indonesia

1. I am happy in my role as a parent Saya bahagia dengan peran saya

sebagai orang tua

2. There is little or nothing I wouldn’t do

for my child(ren) if it was necessary

Jika diperlukan, hanya sedikit atau

tidak ada yang saya tidak akan

lakukan bagi anak saya

3. Caring for my child(ren) sometimes

takes more time and energy than I

have to give

Merawat anak saya terkadang

membutuhkan waktu dan energi

yang lebih banyak dari apa yang saya

harus berikan

4. I sometimes worry whether I am

doing enough for my child(ren)

Saya terkadang khawatir apakah saya

telah cukup berbuat bagi anak saya

5. I feel close to my child(ren) Saya merasa dekat dengan anak

/anak-anak saya.

6. I enjoy spending time with my

child(ren)

Saya menikmati waktu bersama

dengan anak/anak-anak saya

7. My child(ren) is (are) an important

source of affection for me

Anak/anak-anak saya merupakan

sumber kasih sayang yang penting

bagi saya

8. Having children gives me a more

certain and optimistic view for the

future

Memiliki anak memberi saya

pandangan yang lebih pasti dan

optimis untuk masa depan

9. The major source of streets in my life

is my child(ren)

Anak/Anak-anak saya merupakan

sumber utama dalam perjalanan

hidup saya

10. Having children leaves little time and

flexibility in my life

Memiliki anak mengurangi waktu

dan fleksibilitas dalam hidup saya

11. Having children has been a financial

burden

Memiliki anak merupakan beban

keuangan.

12. It is difficult to balance different

responsibilities because of my

child(ren)

Karena anak/anak-anak saya, sulit

bagi saya untuk menyeimbangkan

tanggung-jawab yang berbeda-beda

13. The behavior of my child(ren) is often

embarassing or stressful to me

Perilaku anak-anak saya seringkali

memalukan atau membuat saya

tertekan

14. If I had it to do over again, I might

decide not to have children

Jika saya harus melakukannya lagi,

saya mungkin memutuskan untuk

tidak memiliki anak

15. I feel overwhelmed by the

responsibility of being a parent

Saya merasa terbebani dengan

tanggung jawab sebagai orang tua

Page 82: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

70

16. Having children has meant having too

few choices and too little control over

my life

Memiliki anak berarti memiliki

terlalu sedikit pilihan dan kendali

atas hidup saya

17. I am satisfied as a parent Saya merasa puas sebagai orang tua

18. I find my child(ren) enjoyable Saya melihat kebahagiaan pada

anak/anak-anak saya

Parenting Self-Regulation Scale ‘Me as a Parent’ (MaaP)

(Hamilton dkk., 2015)

No. English Bahasa Indonesia

1. When something goes wrong

between me and my child, there is

little I can do to fix it

Saya tidak bisa berbuat banyak untuk

menyelesaikan masalah antara saya

dan anak saya.

2. I know how to solve most problems

that arise with parenting

Saya tahu bagaimana untuk

mengatasi masalah terkait dengan

pola asuh

3. I have confidence in myself as a

parent

Sebagai orang tua, saya memiliki

rasa percaya diri

4. My child usually ends up getting

their own way, so why try

Biasanya, anak saya pada akhirnya

mendapatkan keinginannya sendiri.

Karenanya, mengapa harus mencoba

5. I have the skills to deal with new

situations with my child as they arise

Saya cakap dalam menghadapi

situasi baru dengan anak saya

6. When changes are needed in my

family I am good at setting goals to

achieve those changes

Ketika perubahan dibutuhkan dalam

keluarga saya, saya mampu

menetapkan tujuan untuk

mencapainya.

7. I can find out what’s needed to

resolve any problems my child has

Saya tahu apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan permasalahan pada

anak saya

8. I meet my expectations for providing

emotional support for my child

Saya memenuhi harapan saya untuk

memberikan dukungan emosional

bagi anak saya

9. I often feel helpless about my child’s

behaviour

Saya seringkali merasa tidak berdaya

dengan perilaku anak saya

10. I am good at making plans and

arranging fun and educational

activities for my child to engage in

Saya cakap dalam membuat rencana

dan mengatur kegiatan yang

menyenangkan serta mendidik bagi

anak saya

Page 83: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

71

11. I have all the skills necessary to be a

good parent to my child

Saya memiliki semua kecakapan

yang diperlukan untuk menjadi orang

tua yang baik bagi anak saya

12. I know I am doing a good job as a

parent

Saya mengetahui bahwa saya sudah

melakukan pekerjaan sebagai orang

tua dengan baik

13. I know how to work out which

situations my child is likely to be

happiest in

Saya mengetahui situasi apa yang

mungkin akan membuat anak saya

sangat bahagia

14. I can stay focused on the things I

need to do as a parent even when

I’ve had an upsetting experience

Saya mampu untuk tetap fokus pada

hal-hal yang saya perlu lakukan

sebagai orang tua bahkan ketika saya

menghadapi pengalaman yang

mengecewakan.

15. My parenting skills are effective Kemampuan pola asuh saya sudah

efektif

16. How my child turns out is mainly due

to luck

Bagaimana anak saya berubah jelas

karena keberuntungan

December 16, 2020

TRANSLATOR STATEMENT

The information appearing herein has been translated by a Center for International Language and Cultural Studies of

Islamic University of Indonesia

CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24 YOGYAKARTA, INDONESIA.

Phone/Fax: 0274 540 255

Page 84: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

72

2. Translator 2

Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995)

No. English Bahasa Indonesia

1. I am happy in my role as a parent Saya merasa bahagia menjadi orang

tua.

2. There is little or nothing I wouldn’t do

for my child(ren) if it was necessary

Saya akan melakukan apapun untuk

anak-anak saya jika diperlukan.

3. Caring for my child(ren) sometimes

takes more time and energy than I

have to give

Mengasuh anak terkadang

menghabiskan banyak waktu dan

energi melebihi kemampuan saya.

4. I sometimes worry whether I am

doing enough for my child(ren)

Saya terkadang khawatir apakah saya

telah berbuat cukup baik untuk anak-

anak saya.

5. I feel close to my child(ren) Saya merasa dekat dengan anak-anak

saya.

6. I enjoy spending time with my

child(ren)

Saya menikmati saat-saat bersama

anak-anak.

7. My child(ren) is (are) an important

source of affection for me

Anak-anak adalah sumber kasih

sayang penting bagi saya.

8. Having children gives me a more

certain and optimistic view for the

future

Memiliki anak membuat saya

berpandangan semakin yakin dan

optimis untuk masa depan.

9. The major source of streets in my life

is my child(ren)

Sumber utama jalan hidup saya

adalah anak-anak.

10. Having children leaves little time and

flexibility in my life

Memiliki anak membuat saya

kekurangan waktu dan membuat

kehidupan saya kurang fleksibel.

11. Having children has been a financial

burden

Memiliki anak menjadi beban

finansial.

12. It is difficult to balance different

responsibilities because of my

child(ren)

Saya kesulitan menyeimbangkan

berbagai tugas karena anak-anak

saya.

13. The behavior of my child(ren) is often

embarassing or stressful to me

Tingkah laku anak-anak seringkali

memalukan saya dan membuat

stress.

14. If I had it to do over again, I might

decide not to have children

Seandainya saya boleh mengulang

lagi dari awal, mungkin saya akan

memutuskan untuk tidak memiliki

anak.

15. I feel overwhelmed by the

responsibility of being a parent

Saya merasa terbebani dengan

tanggung jawab sebagai orang tua.

Page 85: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

73

16. Having children has meant having too

few choices and too little control over

my life

Memiliki anak berarti terbatasnya

pilihan dan memiliki sedikit kendali

atas hidup saya.

17. I am satisfied as a parent Saya merasa puas menjadi orang tua.

18. I find my child(ren) enjoyable Saya merasa anak-anak saya

menyenangkan.

Parenting Self-Regulation Scale ‘Me as a Parent’ (MaaP)

(Hamilton dkk., 2015)

No. English Bahasa Indonesia

1. When something goes wrong

between me and my child, there is

little I can do to fix it

Ketika ada kesalahpahaman antara

saya dan anak, saya tidak dapat

berbuat banyak untuk

menyelesaikannya.

2. I know how to solve most problems

that arise with parenting

Saya tahu cara untuk menyelesaikan

hampir semua masalah terkait dengan

pengasuhan anak.

3. I have confidence in myself as a

parent

Saya merasa percaya diri sebagai

orang tua.

4. My child usually ends up getting

their own way, so why try

Anak saya biasanya bertindak sesuai

keinginan mereka, jadi mengapa

harus repot-repot.

5. I have the skills to deal with new

situations with my child as they arise

Saya mampu mengatasi berbagai

masalah baru yang dialami anak

seiring dengan tumbuh kembang

mereka.

6. When changes are needed in my

family I am good at setting goals to

achieve those changes

Ketika ada hal-hal yang harus diubah

di lingkungan keluarga, saya mampu

menentukan tujuan untuk melakukan

perubahan tersebut.

7. I can find out what’s needed to

resolve any problems my child has

Saya mampu memahami hal-hal yang

diperlukan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi anak.

8. I meet my expectations for providing

emotional support for my child

Saya mampu bertindak sesuai

harapan dalam memberikan

dukungan emosional untuk anak.

9. I often feel helpless about my child’s

behaviour

Saya sering merasa putus asa dengan

tingkah laku anak saya.

Page 86: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

74

10. I am good at making plans and

arranging fun and educational

activities for my child to engage in

Saya mampu membuat berbagai

rencana dan mengatur kegiatan yang

menyenangkan dan mendidik untuk

anak.

11. I have all the skills necessary to be a

good parent to my child

Saya memiliki semua keterampilan

yang diperlukan untuk menjadi orang

tua yang baik bagi anak saya

12. I know I am doing a good job as a

parent

Saya tahu bahwa saya telah berusaha

menjadi orang tua yang baik.

13. I know how to work out which

situations my child is likely to be

happiest in

Saya tahu bagaimana memahami

situasi apa yang paling

menyenangkan anak saya.

14. I can stay focused on the things I

need to do as a parent even when

I’ve had an upsetting experience

Saya bisa tetap fokus pada hal-hal

yang perlu saya lakukan sebagai

orang tua bahkan ketika saya

mengalami hal yang mengecewakan.

15. My parenting skills are effective Keterampilan pengasuhan saya

cukup efektif.

16. How my child turns out is mainly due

to luck

Anak saya tumbuh seperti sekarang

hanya karena faktor keberuntungan.

December 16, 2020

TRANSLATOR STATEMENT The information appearing herein has been translated

by a Center for International Language and Cultural Studies of

Islamic University of Indonesia CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24

YOGYAKARTA, INDONESIA. Phone/Fax: 0274 540 255

Page 87: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

75

LAMPIRAN 3

SKALA HASIL SINTESIS

Page 88: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

76

1. Skala stres pengasuhan

No. Original Version Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 2

1. I am happy in my role

as a parent

Saya bahagia dengan

peran saya sebagai orang

tua

Saya merasa bahagia

menjadi orang tua.

2. There is little or

nothing I wouldn’t do

for my child(ren) if it

was necessary

Jika diperlukan, hanya

sedikit atau tidak ada

yang saya tidak akan

lakukan bagi anak saya

Saya akan melakukan

apapun untuk anak-anak

saya jika diperlukan.

3. Caring for my

child(ren) sometimes

takes more time and

energy than I have to

give

Merawat anak saya

terkadang membutuhkan

waktu dan energi yang

lebih banyak dari apa

yang saya harus berikan

Mengasuh anak terkadang

menghabiskan banyak

waktu dan energi melebihi

kemampuan saya.

4. I sometimes worry

whether I am doing

enough for my

child(ren)

Saya terkadang khawatir

apakah saya telah cukup

berbuat bagi anak saya

Saya terkadang khawatir

apakah saya telah berbuat

cukup baik untuk anak-

anak saya.

5. I feel close to my

child(ren)

Saya merasa dekat

dengan anak /anak-anak

saya.

Saya merasa dekat dengan

anak-anak saya.

6. I enjoy spending time

with my child(ren)

Saya menikmati waktu

bersama dengan anak-

anak saya

Saya menikmati saat-saat

bersama anak-anak.

7. My child(ren) is (are)

an important source of

affection for me

anak-anak saya

merupakan sumber kasih

sayang yang penting bagi

saya

Anak-anak adalah sumber

kasih sayang penting bagi

saya.

8. Having children gives

me a more certain and

optimistic view for the

future

Memiliki anak memberi

saya pandangan yang

lebih pasti dan optimis

untuk masa depan

Memiliki anak membuat

saya berpandangan

semakin yakin dan optimis

untuk masa depan.

9. The major stress in my

life is my child(ren)

Anak/Anak-anak saya

merupakan sumber utama

stres dalam hidup saya

Sumber utama stres saya

adalah anak-anak saya.

10. Having children leaves

little time and

flexibility in my life

Memiliki anak

mengurangi waktu dan

fleksibilitas dalam hidup

saya

Memiliki anak membuat

saya kekurangan waktu

dan membuat kehidupan

saya kurang fleksibel.

11. Having children has

been a financial burden

Memiliki anak

merupakan beban

keuangan.

Memiliki anak menjadi

beban finansial.

12. It is difficult to balance

different

Karena anak/anak-anak

saya, sulit bagi saya

untuk menyeimbangkan

Saya kesulitan

menyeimbangkan berbagai

Page 89: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

77

responsibilities because

of my child(ren)

tanggung-jawab yang

berbeda-beda

tanggung jawab karena

anak-anak saya.

13. The behavior of my

child(ren) is often

embarassing or

stressful to me

Perilaku anak-anak saya

seringkali memalukan

atau membuat saya stres

Tingkah laku anak-anak

seringkali memalukan

saya dan membuat stress.

14. If I had it to do over

again, I might decide

not to have children

Jika saya harus

melakukannya lagi, saya

mungkin memutuskan

untuk tidak memiliki

anak

Seandainya saya boleh

mengulang lagi dari awal,

mungkin saya akan

memutuskan untuk tidak

memiliki anak.

15. I feel overwhelmed by

the responsibility of

being a parent

Saya merasa terbebani

dengan tanggung jawab

sebagai orang tua

Saya merasa terbebani

dengan tanggung jawab

sebagai orang tua.

16. Having children has

meant having too few

choices and too little

control over my life

Memiliki anak berarti

memiliki terlalu sedikit

pilihan dan kendali atas

hidup saya

Memiliki anak berarti

terbatasnya pilihan dan

memiliki sedikit kendali

atas hidup saya.

17. I am satisfied as a

parent

Saya merasa puas sebagai

orang tua

Saya merasa puas menjadi

orang tua.

18. I find my child(ren)

enjoyable

Saya melihat kebahagiaan

pada anak/anak-anak saya

Saya merasa anak-anak

saya menyenangkan.

2. Skala regulasi diri

No. Original Version Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 2

1. When something goes

wrong between me and

my child, there is little

I can do to fix it

Saya tidak bisa berbuat

banyak untuk

menyelesaikan masalah

antara saya dan anak

saya.

Ketika ada

kesalahpahaman antara

saya dan anak, saya tidak

dapat berbuat banyak untuk

menyelesaikannya.

2. I know how to solve

most problems that

arise with parenting

Saya tahu bagaimana

untuk mengatasi masalah

terkait dengan pola asuh

Saya tahu cara untuk

menyelesaikan hampir

semua masalah terkait

dengan pengasuhan anak.

3. I have confidence in

myself as a parent

Sebagai orang tua, saya

memiliki rasa percaya

diri

Saya merasa percaya diri

sebagai orang tua.

4. My child usually ends

up getting their own

way, so why try

Biasanya, anak saya pada

akhirnya mendapatkan

keinginannya sendiri.

Karenanya, mengapa

harus mencoba

Anak saya biasanya

bertindak sesuai keinginan

mereka, jadi mengapa harus

repot-repot.

5. I have the skills to deal

with new situations

Saya cakap dalam

menghadapi situasi baru

dengan anak saya seiring

Saya mampu mengatasi

berbagai masalah baru

yang dialami anak seiring

Page 90: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

78

with my child as they

arise

dengan tumbuh kembang

mereka.

dengan tumbuh kembang

mereka.

6. When changes are

needed in my family I

am good at setting

goals to achieve those

changes

Ketika perubahan

dibutuhkan dalam

keluarga saya, saya

mampu menetapkan

tujuan untuk

mencapainya.

Ketika ada hal-hal yang

harus diubah di lingkungan

keluarga, saya mampu

menentukan tujuan untuk

melakukan perubahan

tersebut.

7. I can find out what’s

needed to resolve any

problems my child has

Saya tahu apa yang

diperlukan untuk

menyelesaikan

permasalahan pada anak

saya

Saya mampu memahami

hal-hal yang diperlukan

untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi

anak.

8. I meet my expectations

for providing

emotional support for

my child

Saya memenuhi harapan

saya untuk memberikan

dukungan emosional bagi

anak saya

Saya mampu bertindak

sesuai harapan dalam

memberikan dukungan

emosional untuk anak.

9. I often feel helpless

about my child’s

behaviour

Saya seringkali merasa

tidak berdaya dengan

perilaku anak saya

Saya sering merasa putus

asa dengan tingkah laku

anak saya.

10. I am good at making

plans and arranging

fun and educational

activities for my child

to engage in

Saya cakap dalam

membuat rencana dan

mengatur kegiatan yang

menyenangkan serta

mendidik bagi anak saya

Saya mampu membuat

berbagai rencana dan

mengatur kegiatan yang

menyenangkan dan

mendidik untuk anak.

11. I have all the skills

necessary to be a good

parent to my child

Saya memiliki semua

kecakapan yang

diperlukan untuk menjadi

orang tua yang baik bagi

anak saya

Saya memiliki semua

keterampilan yang

diperlukan untuk menjadi

orang tua yang baik bagi

anak saya

12. I know I am doing a

good job as a parent

Saya mengetahui bahwa

saya sudah melakukan

pekerjaan sebagai orang

tua dengan baik

Saya tahu bahwa saya telah

bertindak dengan baik

sebagai orang tua.

13. I know how to work

out which situations

my child is likely to be

happiest in

Saya mengetahui

bagaimana membuat

situasi yang paling

membahagiakan anak

saya

Saya tahu bagaimana

memahami situasi apa yang

paling membahagiakan

anak saya.

14. I can stay focused on

the things I need to do

as a parent even when

I’ve had an upsetting

experience

Saya mampu untuk tetap

fokus pada hal-hal yang

saya perlu lakukan

sebagai orang tua bahkan

ketika saya menghadapi

pengalaman yang

mengecewakan.

Saya bisa tetap fokus pada

hal-hal yang perlu saya

lakukan sebagai orang tua

bahkan ketika saya

mengalami hal yang

mengecewakan.

Page 91: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

79

15. My parenting skills are

effective

Kemampuan pola asuh

saya sudah efektif

Keterampilan pengasuhan

saya cukup efektif.

16. How my child turns

out is mainly due to

luck

Bagaimana anak saya

berubah adalah terutama

karena faktor

keberuntungan

Anak saya tumbuh seperti

sekarang hanya karena

faktor keberuntungan.

Page 92: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

80

LAMPIRAN 4

SKALA HASIL BACK TRANSLATE

Page 93: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

81

1. Translator 3

Parenting Stress Scale (Berry & Jones, 1995)

No. Bahasa Indonesia English

1. Saya bahagia dengan peran saya sebagai

orang tua

I am happy with my role as a

parent.

2. Jika diperlukan, hanya sedikit atau tidak

ada yang saya tidak akan lakukan bagi anak

saya

If necessary, there is only little or

even nothing I wouldn’t do for

my child.

3. Merawat anak saya terkadang

membutuhkan waktu dan energi yang lebih

banyak dari apa yang saya harus berikan

Caring for my child sometimes

takes more time and energy than

I should give.

4. Saya terkadang khawatir apakah saya telah

cukup berbuat bagi anak saya

I am sometimes worried about

whether I have done enough for

my child.

5. Saya merasa dekat dengan anak /anak-anak

saya.

I feel close to my child/children.

6. Saya menikmati waktu bersama dengan

anak/anak-anak saya

I enjoy spending time together

with my child/children.

7. Anak/anak-anak saya merupakan sumber

kasih sayang yang penting bagi saya

My child/children is/are an

important source of affection for

me.

8. Memiliki anak memberi saya pandangan

yang lebih pasti dan optimis untuk masa

depan

Having a child gives me more

certain and optimistic views of

the future.

9. Anak/Anak-anak saya merupakan sumber

utama dalam perjalanan hidup saya

My child/children is/are the main

source of my life.

10. Memiliki anak mengurangi waktu dan

fleksibilitas dalam hidup saya

Having a child reduces my time

and flexibility in life.

11. Memiliki anak merupakan beban

keuangan.

Having a child gives a financial

burden.

12. Karena anak/anak-anak saya, sulit bagi

saya untuk menyeimbangkan tanggung-

jawab yang berbeda-beda

My child/children makes/make it

hard for me to balance different

responsibilities.

13. Perilaku anak-anak saya seringkali

memalukan atau membuat saya tertekan

My children’s behavior often

embarrasses or depresses me.

14. Jika saya harus melakukannya lagi, saya

mungkin memutuskan untuk tidak

memiliki anak

If I had to do it again, I might

have decided not to have a child.

15. Saya merasa terbebani dengan tanggung

jawab sebagai orang tua

I feel overwhelmed by the

responsibility as a parent.

Page 94: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

82

16. Memiliki anak berarti memiliki terlalu

sedikit pilihan dan kendali atas hidup saya

Having a child means having too

few choices and very little

control of my life.

17. Saya merasa puas sebagai orang tua I am satisfied as a parent.

18. Saya melihat kebahagiaan pada anak/anak-

anak saya

I see happiness in my

child/children.

Parenting Self-Regulation Scale/Me as a Parent (MaaP)

(Hamilton et al., 2015)

No. Bahasa Indonesia English

1. Saya tidak bisa berbuat banyak untuk

menyelesaikan masalah antara saya dan

anak saya.

There is little I can do to fix

when something goes wrong

between me and my child.

2. Saya tahu bagaimana untuk mengatasi

masalah terkait dengan pola asuh

I know how to solve parenting

problems.

3. Sebagai orang tua, saya memiliki rasa

percaya diri

I have confidence in myself as a

parent.

4. Biasanya, anak saya pada akhirnya

mendapatkan keinginannya sendiri.

Karenanya, mengapa harus mencoba

Usually, my child ends up

getting his/her own way, so why

should I try?

5. Saya cakap dalam menghadapi situasi baru

dengan anak saya

I am good at dealing with new

situations with my child.

6. Ketika perubahan dibutuhkan dalam

keluarga saya, saya mampu menetapkan

tujuan untuk mencapainya.

When changes are needed in my

family, I am able to set a goal to

achieve the changes.

7. Saya tahu apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan permasalahan pada anak

saya

I know what is needed to solve

my child’s problems.

8. Saya memenuhi harapan saya untuk

memberikan dukungan emosional bagi

anak saya

I meet my expectation of giving

emotional support to my child.

9. Saya seringkali merasa tidak berdaya

dengan perilaku anak saya

I often feel helpless about my

child’s behavior.

10. Saya cakap dalam membuat rencana dan

mengatur kegiatan yang menyenangkan

serta mendidik bagi anak saya

I am good at planning and

arranging fun and educational

activities for my child.

11. Saya memiliki semua kecakapan yang

diperlukan untuk menjadi orang tua yang

baik bagi anak saya

I have all the skills needed to be

a good parent for my child.

Page 95: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

83

12. Saya mengetahui bahwa saya sudah

melakukan pekerjaan sebagai orang tua

dengan baik

I know I have been doing a good

job as a parent.

13. Saya mengetahui situasi apa yang mungkin

akan membuat anak saya sangat bahagia

I know which situations likely

make my child very happy.

14. Saya mampu untuk tetap fokus pada hal-hal

yang saya perlu lakukan sebagai orang tua

bahkan ketika saya menghadapi

pengalaman yang mengecewakan.

I am able to stay focused on the

things I need to do as a parent

even when I have a

disappointing experience.

15. Kemampuan pola asuh saya sudah efektif My parenting skills are

effective.

16. Bagaimana anak saya berubah jelas karena

keberuntungan

How my child changes is

certainly because of luck.

December 17, 2020

TRANSLATOR STATEMENT The information appearing herein has been translated

by a Center for International Language and Cultural Studies of

Islamic University of Indonesia CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24

YOGYAKARTA, INDONESIA. Phone/Fax: 0274 540 255

Page 96: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

84

2. Translator 4

Parental Stress Scale (Berry & Jones, 1995)

No. Indonesian Language English

1. Saya merasa bahagia menjadi orang tua. I feel happy in my role as a

parent.

2. Saya akan melakukan apapun untuk anak-

anak saya jika diperlukan.

I will do anything for my child if

necessary.

3. Mengasuh anak terkadang menghabiskan

banyak waktu dan energi melebihi

kemampuan saya.

Raising a child sometimes takes

more time and energy than I have

to give.

4. Saya terkadang khawatir apakah saya telah

berbuat cukup baik untuk anak-anak saya.

I sometimes feel worried

whether I have done enough for

my child.

5. Saya merasa dekat dengan anak-anak saya. I feel close to my child.

6. Saya menikmati saat-saat bersama anak-

anak.

I enjoy spending time with my

child.

7. Anak-anak adalah sumber kasih sayang

penting bagi saya.

My children are an important

source of love for me.

8. Memiliki anak membuat saya

berpandangan semakin yakin dan optimis

untuk masa depan.

Having a child has given me a

more certain and optimistic view

for the future.

9. Sumber utama jalan hidup saya adalah

anak-anak.

The main source of stress in my

life is my child.

10. Memiliki anak membuat saya kekurangan

waktu dan membuat kehidupan saya

kurang fleksibel.

Having a child has left little time

and flexibility in my life.

11. Memiliki anak menjadi beban finansial. Having a child has become a

financial burden.

12. Saya kesulitan menyeimbangkan berbagai

tugas karena anak-anak saya.

It is difficult for me to balance

different responsibilities due to

my child.

13. Tingkah laku anak-anak seringkali

memalukan saya dan membuat stress.

My child’s behavior is often

embarrassing or stressful to me.

14. Seandainya saya boleh mengulang lagi dari

awal, mungkin saya akan memutuskan

untuk tidak memiliki anak.

If I could do it over again, I

would decide not to have any

child.

15. Saya merasa terbebani dengan tanggung

jawab sebagai orang tua.

I feel burdened by the

responsibilities as a parent.

16. Memiliki anak berarti terbatasnya pilihan

dan memiliki sedikit kendali atas hidup

saya.

Having a child means having too

few choices and too little control

over my life.

17. Saya merasa puas menjadi orang tua. I feel satisfied as a parent.

Page 97: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

85

18. Saya merasa anak-anak saya

menyenangkan.

I feel my child is fun.

'Me as a Parent' (MaaP) Questionnaire

(Hamilton et al., 2015)

No. Indonesian Language English

1. Ketika ada kesalahpahaman antara saya

dan anak, saya tidak dapat berbuat banyak

untuk menyelesaikannya.

When there is misunderstanding

between me and my child, there is

not much I can do to fix it.

2. Saya tahu cara untuk menyelesaikan

hampir semua masalah terkait dengan

pengasuhan anak.

I know how to solve most of the

problems that arise with

parenting.

3. Saya merasa percaya diri sebagai orang

tua.

I feel confident as a parent.

4. Anak saya biasanya bertindak sesuai

keinginan mereka, jadi mengapa harus

repot-repot.

My child usually ends up getting

their own way, so why do I have

to try.

5. Saya mampu mengatasi berbagai masalah

baru yang dialami anak seiring dengan

tumbuh kembang mereka.

I am capable of dealing with new

situations with my children as

they grow up.

6. Ketika ada hal-hal yang harus diubah di

lingkungan keluarga, saya mampu

menentukan tujuan untuk melakukan

perubahan tersebut.

When there are changes that my

family needs, I am capable of

setting goals to achieve these

changes.

7. Saya mampu memahami hal-hal yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi anak.

I am capable of determining what

is needed to solve any problems

that my child has.

8. Saya mampu bertindak sesuai harapan

dalam memberikan dukungan emosional

untuk anak.

I can meet my expectations for

providing emotional support for

my child.

9. Saya sering merasa putus asa dengan

tingkah laku anak saya.

I often feel helpless about my

child’s behavior.

10. Saya mampu membuat berbagai rencana

dan mengatur kegiatan yang

menyenangkan dan mendidik untuk anak.

I am capable of making plans and

arranging fun educational

activities for my child.

11. Saya memiliki semua keterampilan yang

diperlukan untuk menjadi orang tua yang

baik bagi anak saya

I have all the skills needed to

become a good parent for my

child.

12. Saya tahu bahwa saya telah berusaha

menjadi orang tua yang baik.

I know I have tried my best to

become a good parent.

Page 98: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

86

13. Saya tahu bagaimana memahami situasi

apa yang paling menyenangkan anak

saya.

I know how to determine which

situations my child feels the

happiest in.

14. Saya bisa tetap fokus pada hal-hal yang

perlu saya lakukan sebagai orang tua

bahkan ketika saya mengalami hal yang

mengecewakan.

I can stay focused on the things I

need to do as a parent, even if I

have a disappointing experience.

15. Keterampilan pengasuhan saya cukup

efektif.

My parenting skills are quite

effective.

16. Anak saya tumbuh seperti sekarang hanya

karena faktor keberuntungan.

How my child turns out is only

due to luck.

December 17, 2020 TRANSLATOR STATEMENT

The information appearing herein has been translated

by a Center for International Language and Cultural Studies of Islamic University of Indonesia

CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24

YOGYAKARTA, INDONESIA. Phone/Fax: 0274 540 255

Page 99: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

87

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA UJI BACA

Page 100: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

88

SKALA STRES PENGASUHAN

SKALA REGULASI DIRI

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4

5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4

Mean 4.8 4.8 5 4.6 5 4.8 5 5 4.8 5 4.6 5 5 4.4 5 4

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. 13 14 15 16 17 18

1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5

3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5

4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5

Mean 5 5 4,8 5 5 5 5 4,2 4,8 4,4 5 4,4 4,8 4,8 5 4,6 5 5

Page 101: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

89

LAMPIRAN 6

KUESIONER GOOGLE FORM

Page 102: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

90

Page 103: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

91

Page 104: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

92

Page 105: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

93

Page 106: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

94

Page 107: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

95

Page 108: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

96

Page 109: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

97

Page 110: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

98

Page 111: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

99

Page 112: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

100

Page 113: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

101

Page 114: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

102

Page 115: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

103

Page 116: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

104

Page 117: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

105

Page 118: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

106

Page 119: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

107

Page 120: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

108

LAMPIRAN 7

TABULASI DATA PENELITIAN

Page 121: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

109

SKALA STRES PENGASUHAN

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total

1 1 1 5 5 1 1 1 1 4 3 3 2 1 1 1 2 1 1 35

2 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

3 1 1 3 4 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 31

4 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

5 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

6 1 1 5 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 5 5 1 1 37

7 1 1 5 5 1 1 1 1 4 2 3 3 2 1 1 2 1 1 36

8 1 1 5 4 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 33

9 1 1 5 5 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 32

10 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

11 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 30

12 1 3 5 5 1 1 1 1 4 1 2 5 2 5 1 2 1 1 42

13 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 33

14 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 26

15 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 25

16 2 2 4 5 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 39

17 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 21

18 1 1 4 5 1 1 1 2 3 4 2 3 1 1 1 1 2 1 35

19 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

20 1 1 5 4 2 2 1 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 2 36

21 2 2 5 4 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 1 2 4 4 41

22 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 28

23 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 28

24 1 1 4 5 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 40

Page 122: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

110

25 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 28

26 1 1 4 4 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 3 1 32

27 1 3 5 5 1 1 1 2 5 4 2 3 3 1 2 2 2 1 44

28 2 3 4 4 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 3 42

29 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 3 34

30 1 1 5 5 2 2 1 1 5 5 1 1 3 1 1 1 1 1 38

31 1 1 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 38

32 1 2 4 4 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 31

33 1 1 5 5 1 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 2 3 2 35

34 1 1 5 5 2 1 1 1 3 2 4 3 2 1 1 2 1 1 37

35 1 1 5 5 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 31

36 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 32

37 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

38 1 1 4 5 1 1 1 1 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 32

39 1 1 4 5 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 29

40 1 2 4 3 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 38

41 1 1 5 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

42 1 1 5 5 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4 2 4 2 42

43 1 1 5 4 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 5 1 1 1 33

44 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 27

45 5 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 40

46 1 1 5 4 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 2 35

47 3 2 4 4 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 29

48 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 26

49 1 1 5 5 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 30

50 3 2 4 4 3 3 1 1 3 2 1 3 3 1 3 2 2 3 44

Page 123: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

111

51 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

52 2 2 5 5 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 38

53 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 27

54 1 1 5 4 1 1 1 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 2 31

55 1 2 5 4 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30

56 1 1 3 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 27

57 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 1 1 3 1 3 42

58 1 2 4 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 30

59 1 1 5 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 27

60 1 1 5 5 1 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 38

61 1 1 4 5 1 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 30

62 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 28

63 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 28

64 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 30

65 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

66 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 56

67 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 28

68 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

69 1 1 4 4 1 1 1 2 5 1 1 2 2 1 1 2 2 2 34

70 1 1 4 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 34

71 1 2 4 4 1 1 1 1 4 3 1 1 2 1 3 1 1 1 33

72 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 30

73 1 1 4 4 1 4 1 1 1 2 2 4 2 1 2 1 1 1 34

74 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 38

75 1 1 5 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 27

76 1 4 3 5 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 31

Page 124: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

112

77 1 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

78 1 1 5 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

79 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

80 1 1 5 5 2 1 1 1 2 5 1 4 2 1 1 4 2 2 41

81 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 27

82 1 2 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 31

83 2 1 5 5 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 32

84 1 2 4 4 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 30

85 1 1 5 5 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 4 1 36

86 1 2 5 5 1 1 1 1 5 1 1 1 3 1 1 1 2 1 34

87 1 1 5 5 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 32

88 2 2 2 4 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 1 31

89 1 1 5 4 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 3 2 1 1 33

90 2 1 5 5 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 4 3 2 1 38

91 1 1 5 5 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

92 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 28

93 1 1 5 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 29

94 2 2 5 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 35

95 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 32

96 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

97 1 1 5 5 2 2 1 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 41

98 1 1 5 5 1 1 1 1 3 5 2 4 1 1 1 1 1 1 36

99 1 1 5 5 1 1 1 1 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 34

100 1 2 4 4 1 1 1 1 2 2 1 2 5 1 1 2 1 2 34

101 2 1 5 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 33

102 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 25

Page 125: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

113

103 1 1 4 5 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 2 3 1 1 34

104 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 23

105 1 1 4 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 29

106 1 1 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37

107 1 1 5 5 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 30

108 1 1 5 4 1 1 1 1 5 2 1 2 2 1 1 1 1 1 32

109 1 1 5 5 1 1 1 1 5 2 2 2 2 2 2 2 1 1 37

110 1 1 5 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 27

111 1 1 4 5 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 31

112 1 2 4 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 33

Page 126: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

114

SKALA REGULASI DIRI

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total

1 5 4 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 72

2 2 4 4 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 63

3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 63

4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 73

5 5 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 1 4 4 5 5 64

6 1 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 1 64

7 4 5 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 72

8 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66

9 4 5 5 3 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 4 3 62

10 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 73

11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

12 5 4 4 5 4 4 4 5 2 4 1 4 5 4 4 3 62

13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 61

14 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 57

15 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 65

16 3 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 54

17 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 70

18 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 60

19 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 78

20 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 62

21 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

22 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 58

23 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 75

24 2 4 4 3 2 2 5 4 2 3 4 3 3 4 4 4 53

Page 127: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

115

25 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 76

26 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60

27 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 54

28 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 49

29 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 51

30 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 2 60

31 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 56

32 4 3 5 3 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 64

33 3 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 4 59

34 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 63

35 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 57

36 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 66

37 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 72

38 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 54

39 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 61

40 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 5 53

41 3 3 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 68

42 3 4 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 43

43 5 5 5 3 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 73

44 5 3 4 4 4 3 5 4 3 5 3 3 5 4 4 5 64

45 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 56

46 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 5 57

47 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 64

48 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 62

49 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 50

50 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 49

Page 128: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

116

51 1 1 2 1 3 1 2 1 3 1 2 3 2 3 1 1 28

52 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 5 60

53 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 76

54 5 4 5 2 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 66

55 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64

56 5 3 3 4 4 3 5 3 3 4 3 4 5 4 4 5 62

57 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 54

58 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 51

59 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 62

60 4 5 5 5 5 2 5 5 4 2 4 5 2 4 2 5 64

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 63

62 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 76

63 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 63

64 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 66

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 78

66 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 56

67 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 74

68 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 3 66

69 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 52

70 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 53

71 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 60

72 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 2 70

73 2 4 5 3 5 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 2 53

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 62

75 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 74

76 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 61

Page 129: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

117

77 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 73

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 78

79 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 74

80 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 62

81 5 1 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 69

82 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52

83 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 62

84 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58

85 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 59

86 1 4 5 1 5 4 4 3 2 5 3 4 5 5 3 2 56

87 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 51

88 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 3 62

89 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 60

90 2 3 4 3 3 5 4 5 1 4 4 5 4 4 4 3 58

91 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 70

92 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 67

93 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 65

94 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 56

95 5 1 3 5 1 2 2 1 5 1 2 1 1 1 1 5 37

96 5 5 5 2 4 2 5 2 5 5 2 2 5 4 2 5 60

97 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50

98 4 4 5 5 4 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 64

99 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 75

100 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 64

101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 61

102 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 71

Page 130: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

118

103 3 4 5 4 1 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 3 61

104 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 62

105 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 54

106 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 66

107 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64

108 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 5 55

109 4 5 5 1 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 2 66

110 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 66

111 3 5 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 1 66

112 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 61

Page 131: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

119

LAMPIRAN 8

HASIL ANALISIS AITEM, HASIL

UJI VALIDITAS DAN

RELIABILITAS

Page 132: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

120

1. Skala stres pengasuhan sebelum aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 112 100.0

Excludeda 0 .0

Total 112 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.742 18

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

sp1 1.19 .562 112

sp2 1.32 .604 112

sp3 4.43 .791 112

sp4 4.35 .835 112

sp5 1.28 .523 112

sp6 1.26 .515 112

sp7 1.16 .393 112

sp8 1.21 .454 112

sp9 2.11 1.196 112

sp10 1.76 .961 112

sp11 1.43 .694 112

sp12 1.93 .927 112

sp13 1.73 .838 112

sp14 1.11 .509 112

sp15 1.33 .810 112

sp16 1.62 .830 112

sp17 1.53 .735 112

sp18 1.32 .604 112

Page 133: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

121

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

sp1 30.87 30.838 .256 .735

sp2 30.73 30.991 .208 .739

sp3 27.62 31.318 .092 .751

sp4 27.71 31.741 .033 .758

sp5 30.78 30.103 .414 .726

sp6 30.79 30.345 .377 .728

sp7 30.89 31.430 .266 .736

sp8 30.84 31.127 .281 .735

sp9 29.95 26.538 .389 .727

sp10 30.29 26.732 .513 .709

sp11 30.62 28.849 .459 .719

sp12 30.12 27.552 .446 .717

sp13 30.32 27.788 .483 .714

sp14 30.95 30.502 .355 .730

sp15 30.72 29.247 .326 .730

sp16 30.44 28.392 .415 .721

sp17 30.53 30.396 .224 .739

sp18 30.73 29.982 .364 .728

2. Skala stres pengasuhan sesudah aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 112 100.0

Excludeda 0 .0

Total 112 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 134: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

122

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.764 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

sp1 1.19 .562 112

sp5 1.28 .523 112

sp6 1.26 .515 112

sp7 1.16 .393 112

sp8 1.21 .454 112

sp9 2.11 1.196 112

sp10 1.76 .961 112

sp11 1.43 .694 112

sp12 1.93 .927 112

sp13 1.73 .838 112

sp14 1.11 .509 112

sp15 1.33 .810 112

sp16 1.62 .830 112

sp18 1.32 .604 112

Page 135: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

123

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

sp1 19.24 24.383 .256 .761

sp5 19.15 23.697 .422 .749

sp6 19.17 23.818 .405 .751

sp7 19.27 24.738 .315 .758

sp8 19.21 24.548 .304 .758

sp9 18.32 20.851 .352 .764

sp10 18.67 20.908 .488 .738

sp11 19.00 22.613 .459 .743

sp12 18.50 21.532 .433 .745

sp13 18.70 21.583 .493 .738

sp14 19.32 24.040 .365 .753

sp15 19.10 22.738 .353 .753

sp16 18.81 21.938 .449 .743

sp18 19.11 23.646 .360 .753

3. Skala regulasi diri sebelum aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 112 100.0

Excludeda 0 .0

Total 112 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.876 16

Page 136: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

124

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

rd1 3.89 1.025 112

rd2 3.80 .928 112

rd3 4.29 .767 112

rd4 3.63 1.092 112

rd5 3.92 .840 112

rd6 3.92 .850 112

rd7 4.15 .713 112

rd8 4.04 .838 112

rd9 3.71 .974 112

rd10 3.79 .892 112

rd11 3.54 .879 112

rd12 3.80 .938 112

rd13 4.11 .787 112

rd14 3.94 .739 112

rd15 3.79 .864 112

rd16 3.63 1.032 112

Page 137: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

125

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

rd1 58.05 61.853 .510 .870

rd2 58.14 63.457 .461 .871

rd3 57.65 62.553 .659 .864

rd4 58.32 67.950 .111 .890

rd5 58.03 62.495 .597 .866

rd6 58.03 62.152 .616 .865

rd7 57.79 63.066 .667 .864

rd8 57.91 60.821 .736 .860

rd9 58.24 63.284 .445 .872

rd10 58.15 61.247 .651 .863

rd11 58.40 61.666 .630 .864

rd12 58.14 61.169 .619 .864

rd13 57.84 62.136 .675 .863

rd14 58.01 62.856 .660 .864

rd15 58.16 60.893 .704 .861

rd16 58.32 70.959 -.051 .896

4. Skala regulasi diri setelah aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 112 100.0

Excludeda 0 .0

Total 112 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 14

Page 138: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

126

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

rd1 3.89 1.025 112

rd2 3.80 .928 112

rd3 4.29 .767 112

rd5 3.92 .840 112

rd6 3.92 .850 112

rd7 4.15 .713 112

rd8 4.04 .838 112

rd9 3.71 .974 112

rd10 3.79 .892 112

rd11 3.54 .879 112

rd12 3.80 .938 112

rd13 4.11 .787 112

rd14 3.94 .739 112

rd15 3.79 .864 112

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

rd1 50.80 60.466 .422 .915

rd2 50.89 60.655 .466 .912

rd3 50.40 59.576 .683 .904

rd5 50.78 59.184 .647 .905

rd6 50.78 59.022 .651 .905

rd7 50.54 60.232 .679 .905

rd8 50.66 57.884 .758 .901

rd9 50.99 60.640 .439 .914

rd10 50.90 58.252 .676 .904

rd11 51.15 58.436 .673 .904

rd12 50.89 58.006 .655 .905

rd13 50.59 59.055 .709 .903

rd14 50.76 59.590 .711 .903

rd15 50.91 58.442 .686 .904

Page 139: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

127

LAMPIRAN 9

TABULASI DATA PENELITIAN

SAHIH

Page 140: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

128

SKALA STRES PENGASUHAN

Subjek 1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 Total

1 1 1 1 1 1 4 3 3 2 1 1 1 2 1 23

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

3 1 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1 21

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

6 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 5 5 1 27

7 1 1 1 1 1 4 2 3 3 2 1 1 2 1 24

8 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 21

9 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 20

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

11 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 18

12 1 1 1 1 1 4 1 2 5 2 5 1 2 1 28

13 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 20

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 15

16 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 26

17 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15

18 1 1 1 1 2 3 4 2 3 1 1 1 1 1 23

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

20 1 2 2 1 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 24

21 2 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 1 2 4 26

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 15

23 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 16

24 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 3 28

Page 141: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

129

25 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 16

26 1 2 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 20

27 1 1 1 1 2 5 4 2 3 3 1 2 2 1 29

28 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 28

29 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 3 22

30 1 2 2 1 1 5 5 1 1 3 1 1 1 1 26

31 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 25

32 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 20

33 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 2 2 21

34 1 2 1 1 1 3 2 4 3 2 1 1 2 1 25

35 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 19

36 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 20

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

38 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 1 1 1 1 21

39 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 17

40 1 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 27

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

42 1 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 4 2 2 27

43 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 5 1 1 22

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

45 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 28

46 1 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 23

47 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 18

48 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 20

49 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 17

50 3 3 3 1 1 3 2 1 3 3 1 3 2 3 32

Page 142: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

130

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

52 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 25

53 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15

54 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 1 1 1 2 20

55 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 18

56 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 18

57 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 1 1 3 3 31

58 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 19

59 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15

60 1 1 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 4 1 26

61 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 19

62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 16

63 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 16

64 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 17

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

66 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 44

67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 17

68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

69 1 1 1 1 2 5 1 1 2 2 1 1 2 2 23

70 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 23

71 1 1 1 1 1 4 3 1 1 2 1 3 1 1 22

72 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 18

73 1 1 4 1 1 1 2 2 4 2 1 2 1 1 24

74 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 26

75 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 18

76 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 17

Page 143: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

131

77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

80 1 2 1 1 1 2 5 1 4 2 1 1 4 2 28

81 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 18

82 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19

83 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 20

84 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 19

85 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 1 21

86 1 1 1 1 1 5 1 1 1 3 1 1 1 1 20

87 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 2 1 20

88 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 20

89 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 3 2 1 22

90 2 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 4 3 1 25

91 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 17

92 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 16

93 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 18

94 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 23

95 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 20

96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

97 1 2 2 1 1 3 3 3 3 3 1 2 2 1 28

98 1 1 1 1 1 3 5 2 4 1 1 1 1 1 24

99 1 1 1 1 1 2 3 3 4 1 1 1 1 1 22

100 1 1 1 1 1 2 2 1 2 5 1 1 2 2 23

101 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 23

102 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 15

Page 144: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

132

103 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 2 3 1 23

104 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

105 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 17

106 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26

107 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 18

108 1 1 1 1 1 5 2 1 2 2 1 1 1 1 21

109 1 1 1 1 1 5 2 2 2 2 2 2 2 1 25

110 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 16

111 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 20

112 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 22

Page 145: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

133

SKALA REGULASI DIRI

Subjek 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

1 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 66

2 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 56

3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57

4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 66

5 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 1 4 4 5 56

6 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 62

7 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 64

8 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

9 4 5 5 3 5 5 5 3 3 5 3 3 3 4 56

10 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

12 5 4 4 4 4 4 5 2 4 1 4 5 4 4 54

13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 54

14 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 49

15 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 58

16 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 48

17 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 66

18 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 53

19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

20 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 55

21 4 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 50

22 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 50

23 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 65

24 2 4 4 2 2 5 4 2 3 4 3 3 4 4 46

Page 146: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

134

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

26 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53

27 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 46

28 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 42

29 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 43

30 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 5 55

31 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 49

32 4 3 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 57

33 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 51

34 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 56

35 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 51

36 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 56

37 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 63

38 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 47

39 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 54

40 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 44

41 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 62

42 3 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 35

43 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 65

44 5 3 4 4 3 5 4 3 5 3 3 5 4 4 55

45 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 50

46 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 49

47 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 4 57

48 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 53

49 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

50 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 41

Page 147: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

135

51 1 1 2 3 1 2 1 3 1 2 3 2 3 1 26

52 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 50

53 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 68

54 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 60

55 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 55

56 5 3 3 4 3 5 3 3 4 3 4 5 4 4 53

57 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 48

58 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 45

59 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 54

60 4 5 5 5 2 5 5 4 2 4 5 2 4 2 54

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 55

62 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 68

63 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 54

64 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 57

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

66 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 52

67 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 66

68 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 3 3 58

69 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 44

70 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 45

71 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 51

72 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 64

73 2 4 5 5 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 48

74 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 54

75 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 65

76 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 53

Page 148: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

136

77 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 64

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

79 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 67

80 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57

81 5 1 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 62

82 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46

83 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 56

84 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

85 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 51

86 1 4 5 5 4 4 3 2 5 3 4 5 5 3 53

87 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 45

88 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 55

89 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 51

90 2 3 4 3 5 4 5 1 4 4 5 4 4 4 52

91 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 60

92 5 5 5 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 58

93 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 57

94 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 52

95 5 1 3 1 2 2 1 5 1 2 1 1 1 1 27

96 5 5 5 4 2 5 2 5 5 2 2 5 4 2 53

97 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 44

98 4 4 5 4 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 55

99 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 69

100 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 56

101 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 54

102 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 64

Page 149: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

137

103 3 4 5 1 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 54

104 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 53

105 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 46

106 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

107 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57

108 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 46

109 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 63

110 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 58

111 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 62

112 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 54

Page 150: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

138

LAMPIRAN 10

HASIL UJI ASUMSI DAN UJI

HIPOTESIS

Page 151: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

139

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Stres

pengasuhan Regulasi diri

N 112 112

Normal Parametersa,b Mean 20.4286 54.70

Std. Deviation 5.11087 8.261

Most Extreme Differences Absolute .104 .096

Positive .096 .096

Negative -.104 -.079

Test Statistic .104 .096

Asymp. Sig. (2-tailed) .004c .014c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

2. Uji Linearitas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

stress_pengasuhan *

regulasi diri 112 100.0% 0 0.0% 112 100.0%

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Stres

pengasuhan *

regulasi diri

Between

Groups

(Combined) 1235.517 30 41.184 2.005 .007

Linearity 423.621 1 423.621 20.622 .000

Deviation from

Linearity 811.896 29 27.996 1.363 .140

Within Groups 1663.912 81 20.542

Total 2899.429 111

Page 152: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

140

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Stres pengasuhan * regulasi

diri -.382 .146 .653 .426

3. Uji Hipotesis

Correlations

Stres

pengasuhan Regulasi diri

Spearman's rho Stres

pengasuhan

Correlation Coefficient 1.000 -.464**

Sig. (1-tailed) . .000

N 112 112

Regulasi diri Correlation Coefficient -.464** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 112 112

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

4. Uji Regresi Linear

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Stres pengasuhan 20.4286 5.11087 112

Efikasi_diri 15.4286 2.77282 112

Agen_personal 7.5982 1.76278 112

Manajemen_diri 15.6875 2.71808 112

Kemandirian 15.9821 2.52548 112

Page 153: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

141

Correlations

Stres

pengasuha

n

Efikasi_dir

i

Agen_person

al

Manajemen_di

ri

Kemandiria

n

Pearson

Correlatio

n

Stres

pengasuhan 1.000 -.271 -.548 -.262 -.289

Efikasi_diri -.271 1.000 .410 .814 .705

Agen_personal -.548 .410 1.000 .376 .401

Manajemen_di

ri -.262 .814 .376 1.000 .755

Kemandirian -.289 .705 .401 .755 1.000

Sig. (1-

tailed)

Stres

pengasuhan . .002 .000 .003 .001

Efikasi_diri .002 . .000 .000 .000

Agen_personal .000 .000 . .000 .000

Manajemen_di

ri .003 .000 .000 . .000

Kemandirian .001 .000 .000 .000 .

N Stres

pengasuhan 112 112 112 112 112

Efikasi_diri 112 112 112 112 112

Agen_personal 112 112 112 112 112

Manajemen_di

ri 112 112 112 112 112

Kemandirian 112 112 112 112 112

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Kemandirian,

Agen_personal,

Efikasi_diri,

Manajemen_diri

b

. Enter

a. Dependent Variable: stres pengasuhan

Page 154: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

142

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .553a .306 .280 4.33712 2.455

a. Predictors: (Constant), Kemandirian, Agen_personal, Efikasi_diri, Manajemen_diri

b. Dependent Variable: stres pengasuhan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 886.693 4 221.673 11.784 .000b

Residual 2012.736 107 18.811

Total 2899.429 111

a. Dependent Variable: stres pengasuhan

b. Predictors: (Constant), Kemandirian, Agen_personal, Efikasi_diri, Manajemen_diri

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 34.488 2.814 12.255 .000

Efikasi_diri .015 .266 .008 .055 .956 .311 3.217

Agen_personal -1.490 .260 -.514 -5.733 .000 .807 1.239

Manajemen_diri -.037 .290 -.020 -.127 .900 .272 3.677

Kemandirian -.149 .259 -.074 -.576 .566 .396 2.525

a. Dependent Variable: stres pengasuhan

Page 155: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

143

Collinearity Diagnosticsa

Mod

el

Dimensi

on

Eigenval

ue

Conditi

on

Index

Variance Proportions

(Consta

nt)

Efikasi_d

iri

Agen_perso

nal

Manajemen_

diri

Kemandiri

an

1 1 4.935 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .034 12.108 .01 .02 .96 .02 .01

3 .018 16.508 .87 .08 .03 .04 .00

4 .008 25.161 .12 .39 .00 .00 .79

5 .005 30.922 .00 .52 .01 .94 .20

a. Dependent Variable: stres pengasuhan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.1580 27.5152 20.4286 2.82634 112

Std. Predicted Value -1.511 2.507 .000 1.000 112

Standard Error of Predicted

Value .434 2.381 .863 .308 112

Adjusted Predicted Value 16.0678 29.3057 20.4364 2.87081 112

Residual -13.22945 18.21469 .00000 4.25826 112

Std. Residual -3.050 4.200 .000 .982 112

Stud. Residual -3.281 4.329 -.001 1.009 112

Deleted Residual -15.30571 19.34927 -.00783 4.49933 112

Stud. Deleted Residual -3.443 4.744 .002 1.034 112

Mahal. Distance .118 32.470 3.964 4.220 112

Cook's Distance .000 .338 .012 .039 112

Centered Leverage Value .001 .293 .036 .038 112

a. Dependent Variable: stres pengasuhan

Page 156: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

144

Page 157: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

145

Page 158: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

146

Page 159: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

147

LAMPIRAN 11 SYNTAX

Page 160: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

148

RELIABILITY

/VARIABLES=sp1 sp2 sp3 sp4 sp5 sp6 sp7 sp8 sp9 sp10 sp11 sp12 sp13

sp14 sp15 sp16 sp17 sp18

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

*Skala stres pengasuhan

RELIABILITY

/VARIABLES=rd1 rd2 rd3 rd4 rd5 rd6 rd7 rd8 rd9 rd10 rd11 rd12 rd13

rd14 rd15 rd16

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

*Skala regulasi diri orangtua

RELIABILITY

/VARIABLES=sp1 sp5 sp6 sp7 sp8 sp9 sp10 sp11 sp12 sp13 sp14 sp15

sp16 sp18

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

*Skala stres pengasuhan setelah aitem digugurkan

RELIABILITY

/VARIABLES=rd1 rd2 rd3 rd5 rd6 rd7 rd8 rd9 rd10 rd11 rd12 rd13

rd14 rd15

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

*Skala regulasi diri orangtua setelah aitem digugurkan

COMPUTE stres pengasuhan=sp1 + sp5 + sp6 + sp7 + sp8 + sp9 + sp10 +

sp11 + sp12 + sp13 + sp14 + sp15 + sp16 + sp18.

EXECUTE.

COMPUTE regulasi diri= rd1 + rd2 + rd3 + rd5 + rd6 + rd7 + rd8 + rd9

+ rd10 + rd11 + rd12 + rd13 + rd14 + rd15.

EXECUTE.

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=stres pengasuhan regulasidiri

/MISSING ANALYSIS.

*Uji normalitas

Page 161: HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN STRES PENGASUHAN …

149

NONPAR CORR

/VARIABLES=strespeng regulasidirifix

/PRINT=SPEARMAN ONETAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

*Uji Korelasi

MEANS TABLES=strespeng BY regulasidirifix

/CELLS=MEAN COUNT STDDEV

/STATISTICS LINEARITY.

*Uji Linearitas

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT strespeng

/METHOD=ENTER Efikasi_diri Agen_personal Manajemen_diri

Kemandirian

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

*Uji regresi