4311100080_002002_”Save-Lamong”-_Analisis_Pengar

20
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ”Save-Lamong”: Analisis Pengaruh Dampak Rencana Pembangunan Eco Port Terhadap Perubahan Garis Pantai, Elevasi dan Ekosistem di Kawasan Teluk Lamong sebagai Acuan dalam Pembuatan Peta Konservasi BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Riyan Afif Al Ihsan (4311100080) Angkatan 2011 Robby Arafad (3511100066) Angkatan 2011 Kurniasari Aisyiah (1310100045) Angkatan 2010 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

description

pkm

Transcript of 4311100080_002002_”Save-Lamong”-_Analisis_Pengar

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

”Save-Lamong”: Analisis Pengaruh Dampak Rencana Pembangunan Eco Port

Terhadap Perubahan Garis Pantai, Elevasi dan Ekosistem di Kawasan Teluk

Lamong sebagai Acuan dalam Pembuatan Peta Konservasi

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Riyan Afif Al Ihsan (4311100080) Angkatan 2011

Robby Arafad (3511100066) Angkatan 2011

Kurniasari Aisyiah (1310100045) Angkatan 2010

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

ii

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan: “Save-Lamong”: Analisis Pengaruh Dampak Rencana

Pembangunan Eco Port Terhadap Perubahan Garis Pantai,

Elevasi dan Ekosistem di Kawasan Teluk Lamong sebagai Acuan

dalam Pembuatan Peta Konservasi

2. Bidang Kegiatan : PKMP

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Riyan Afif Al Ihsan

b. NIM : 4311100080

c. Jurusan : Teknik Kelautan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

e. Alamat Rumah/Telp/HP : Keputih Gg 3b No 24, Sukolilo,

Surabaya/085707410047

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Muhammad Zikra, S.T., M.Sc., Dr.Eng

b. NIDN : 0025027701

c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Keputih Tegal Timur II/61 Surabaya/

081331052760

6. Biaya Kegiatan Total

Dikti : Rp 12.300.000,00

Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Menyetujui,

Surabaya, 25 Oktober 2013

Ketua Jurusan Teknik Kelautan

Dr. Suntoyo, ST, M.Eng

NIP. 197107231995121001

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Riyan Afif Al Ihsan)

NIM. 4311100080

Pembantu Rektor

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ing. Herman Sasongko)

NIP. 196010041986011001

Dosen Pendamping

(Muhammad Zikra, S.T., M.Sc., Dr.Eng

NIP. 197702252002121002

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………......................... i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………......... iii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. iv

RINGKASAN……………………………………………………………… v

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………… ……... 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………….……… 1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………….…… 2

1.3 Tujuan…………………………………………………………..……… 2

1.4 Luaran yang Diharapkan…………………………………………..…… 2

1.5 Manfaat Program…………………………………………………….… 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………..…… 3

2.1 Pengertian Garis Pantai …………………………………………..…… 3

2.2 Ekosistem Pantai (Mangrove)…………………………………………. 3

2.3 Teori Penginderaan Jauh…………………………...………………...… 4

2.4 Satelit Landsat TM…….…………………………...………………...… 5

BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………...… 6

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………….… 8

4.1 Anggaran Biaya……………………………………………………...… 8

4.2 Jadwal Kegiatan……………………………………………………...… 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… 10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota………………………………….. 10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan………………………………...13

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas…….. 14

iv

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti……………………………… 15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk Rencana Pembangunan Eco Port dikawasan Teluk

Lamong................................................................................................. 1

Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian……………………………7

v

RINGKASAN

Saat ini disalah satu kawasan pantai pulau jawa lebih tepatnya Jawa Timur yaitu

didaerah Teluk Lamong yang terletak diperbatasan daerah Surabaya dan Gresik akan

dibangun sebuah Eco Port atau pelabuhan yang direncanakannya akan berwawasan

lingkungan. Namun dalam proses pelaksanaannya proyek tersebut mengalami beberapa

permasalahan salah satunya yaitu ketidaksesuaian proyek dengan AMDAL yang telah

disepakati. Hal ini tentu saja akan menimbulkan dampak pada lingkungan disekitar

Teluk Lamong yang notabene merupakan salah satu kawasan konservasi mangrove di

daerah Surabaya.

Tujuan dari program ini adalah untuk mendapatkan perubahan garis pantai,

elevasi, dan ekosistem didaerah Teluk karena adanya rencan pembangunan Eco Port

sehingga nantinya hasil yang didapat bisa digunakan untuk membuat peta konservasi

wilayah tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan penelitian ini secara garis besar meliputi

studi pustaka, pengadaan citra LANDSAT, pengumpulan data lapangan, pengolahan

citra satelit, analisa citra, Interpretasi data penginderaan jauh, analisis hasil dan

kesimpulan, serta yang terakhir evaluasi dan pembuatan laporan. Hasil dari penelitian

ini sendiri merupakan database perubahan garis pantai, elevasi dan ekosistem dikawasan

Teluk Lamong serta artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam seminar mengenai

perubahan kondisi lingkungan dan geografis di daerah pantai

6

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang keempat di

dunia dengan panjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer (km). Sebanyak 20 persen

dari garis pantai di sepanjang wilayah Indonesia dilaporkan mengalami kerusakan

akibat berbagai permasalahan antara lain pembangunan yang tidak berwawasan

lingkungan.

Saat ini disalah satu kawasan pantai pulau jawa lebih tepatnya Jawa Timur yaitu

didaerah Teluk Lamong yang terletak diperbatasan daerah Surabaya dan Gresik akan

dibangun sebuah Eco Port atau pelabuhan yang direncanakannya akan berwawasan

lingkungan. Bentuk rencana pembangunan seperti yang terlihat digambar bawah ini

Gambar 1. Bentuk Rencana Pembangunan Eco Port dikawasan Teluk Lamong

(Sumber: bumn.go.id)

Dalam proses pelaksanaannya proyek mengalami beberapa permasalahan salah satunya

yaitu ketidaksesuaian proyek dengan AMDAL yang telah disepakati. Hal ini tentu saja

akan menimbulkan dampak pada lingkungan disekitar Teluk Lamong yang notabene

merupakan salah satu kawasan konservasi mangrove di daerah Surabaya.

Perlu diadakan tindakan lebih lanjut untuk menyelamatkan ekosistem didaerah

Teluk Lamong tersebut, oleh karena itu kami mengusulkan sebuah program untuk

7

membantu perbaikan lingkungan dikawasan Teluk Lamong yang berjudul ”Save-

Lamong”: Analisis Pengaruh Dampak Rencana Pembangunan Eco Port Terhadap

Perubahan Garis Pantai, Elevasi dan Ekosistem di Kawasan Teluk Lamong sebagai

Acuan dalam Pembuatan Peta Konservasi.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang di bahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perubahan garis dan elevasi pantai di kawasan Teluk Lamong akibat

adanya rencana pembangunan Eco Port?

2. Apakah ekosistem di kawasan Teluk Lamong mengalami perubahan yang

diakibatkan oleh rencana pembangunan Eco Port?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perubahan garis dan elevasi pantai di kawasan Teluk Lamong akibat

adanya rencana pembangunan Eco Port

2. Mengetahui perubahan ekosistem di kawasan Teluk Lamong akibat adanya rencana

pembangunan Eco Port

1.4 Luaran Yang Diharapkan

Adapun luaran yang diinginkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Hasil analisis perubahan garis patai, elevasi dan ekosistem dikawasan Teluk

Lamong akibat adanya rencana pembangunan Eco Port.

2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam seminar mengenai perubahan kondisi

lingkungan dan geografis di daerah pantai.

1.5 Manfaat Program

penelitian dalam PKM ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkirakan

perubahan lingkungan yang terjadi dikawasan Teluk Lamong yang meliputi garis

pantai, elevasi dan ekosistem akibat adanya rencana pembangunan Eco Port. Sehingga

nantinya dari hasil analisis ini dapat juga digunakan sebagai acuan dalam pembuatan

peta konservasi ekosistem didaerah Teluk Lamong.

8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Garis Pantai

Garis pantai merupakan batas pertemuan antara daratan dengan bagian laut saat

terjadi air laut pasang tertinggi, Garis ini bisa berubah karena beberapa hal seperti abrasi

pantai, pengikisan ini akan menyebabkan berkurangnya areal daratan, sehingga

menyebabkan berubahnya garis pantai, solusinya adalah menempatkan pemecah

gelombang dan penghijauan di sekitar pantai. Hutan bakau dapat membantu mengatasi

gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk kehidupan binatang serta tempat

berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian besar pantai Utara sudah

hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus pantai.

2.2 Ekosistem Pantai (Mangrove)

Ekosistem pesisir dan laut meliputi estuaria, hutan mangrove, padang lamun,

terumbu karang, ekosistem pantai dan ekosistem pulau-pulau kecil. Komponen-

komponen yang menyusun ekosistem pesisir dan laut tersebut perlu dijaga dan

dilestarikan karena menyimpan sumber keanekaragaman hayati. Salah satu komponen

ekosistem pesisir dan laut adalah hutan mangrove.

Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh dan dipengaruhi oleh pasang

surut air laut, sehingga lantainya selalu tergenang air. Tumbuhan mangrove bersifat

unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di

laut. Bagaimana kondisi hutan mangrove di Indonesia?

Hutan mangrove Indonesia merupakan hutan mangrove terluas di dunia. Luas

ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75 persen dari total mangrove di Asia

Tenggara, atau sekitar 27 persen dari luas mangrove di dunia. Kekhasan ekosistem

mangrove Indonesia adalah memiliki keragaman jenis yang tertinggi di dunia. Sebaran

mangrove di Indonesia terutama di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Namun demikian, kondisi mangrove Indonesia baik secara kualitatif dan kuantitatif

terus menurun dari tahun ke tahun.

Saat ini, tercatat Indonesia mempunyai hutan mangrove seluas 9,36 juta hektar

yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 48 persen atau seluas 4,51 juta hektar rusak

sedang dan 23 persen atau 2,15 juta hektare lainnya rusak berat. Kerusakan hutan

mangrove di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Baik berupa

9

konversi mangrove menjadi sarana pemanfaatan lain seperti pemukiman, industri,

rekreasi dan lain sebagainya.

2.3 Teori Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh adalah “Pengambilan atau pengukuran data / informasi

mengenai sifat dari sebuah fenomena, obyek atau benda dengan menggunakan sebuah

alat perekam tanpa berhubungan langsung dengan langsung dengan bahan studi.” Empat

komponen dasar sistem penginderaan jauh adalah target, sumber energi, alur transmisi,

dan sensor. Komponen pada sistem ini untuk mencatat informasi yang diperlukan tanpa

harus menyentuh objek tersebut.

Target yang akan dicatat disinari oleh matahari (sumber energi) yang kemudian

memancarkan radiasi elektromagnetik. Radiasi yang bersumber dari objek inilah yang

akan dicatat oleh sensor. Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun penerima dan

diproses menjadi format siap pakai, diantaranya berupa citra satelit. Citra ini kemudian

diinterpretasi untuk menyarikan informasi mengenai target. Proses interpretasi biasanya

berupa gabungan antara visual dan automatic dengan bantuan computer dan perangkat

lunak pengolah citra.

Ada 2 tipe deteksi yang dilakukan oleh sensor yaitu deteksi pasif dan deteksi

aktif. Pada deteksi pasif, sensor mengukur level energi yang secara alami dipancarkan,

dipantulkan, atau dikirimkan oleh target. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat

sumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasi adalah matahari, sedangkan

pada malam hari deteksi pasif tidak dapat dilakukan dengan baik. Contoh deteksi pasif

adalah citra satelit LANDSAT – TM. Pada deteksi aktif, komponen satelit menyediakan

sendiri sumber energi untuk menyinari target dan menggunakan sensor untuk mengukur

radiasi elektromagnetik dengan menghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukan

untuk mengembalikan energi. Namun, tipe deteksi aktif ini membutuhkan energi yang

cukup besar untuk menyinari target. Contoh deteksi aktif adalah radar DOPLER,

sebuah sistem ground-based, radar presipitasi pada Satelit TRMM (Tropical Rainfall

Measuring Mission) yang merupakan spaceborne pertama yang menghasilkan peta 3D

dari struktur badai.

Contoh aplikasi sistem Penginderaan jauh yang sering dipakai saat ini adalah

mengenai penelitian tentang interaksi antara sistem alam di bumi. Keuntungan

menggunakan teknik penginderaan jauh antara lain:

10

- Ruang lingkup yang dipelajari lebih luas.

- Intensitas pengamatan dapat dilakukan sesering mungkin.

- Penelitian di tempat yang susah dijangkau atau berbahaya bagi manusia dapat

dilakukan, seperti daerah kutub, lokasi kebakaran hutan dan aktivitas gunung

berapi.

2.4 Satelit Landsat TM

Landsat TM adalah satelit yang diluncurkan NASA yang bertujuan untuk

menyediakan citra satelit terbaru dengan cakupan per piksel seluas 30 x 30 m, dan luas

liputan 1 citra adalah 180 x 180 km. Citra Landsat TM lazim digunakan untuk

memetakan suatu cakupan wilayah dengan cara menyarikan informasi dari radiasi

elektromagnetik yang dipancarkan target dan dicatat oleh sensor. Terdapat banyak

aplikasi dari data Landsat TM diantaranya untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan

penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan geologi, pemetaan suhu permukaan laut

dan lain-lain. Landsat TM adalah satu-satunya satelit non-meteorologi yang mempunyai

band inframerah termal.

Landsat TM mempunyai 7 buah band atau channel dengan masing-masing

kegunaan, antara lain:

- Band 1 (0.45-0.52 um; biru), berguna untuk membedakan kejernihan air dan

juga membedakan atanra tanah dengan tanaman.

- Band 2 (0.52-0.60 um; hijau), berguna untuk mendeteksi tanaman.

- Band 3 (0.63-0.69 um; merah), band yang paling berguna untuk membedakan

tipe tanaman, lebih daripada band 1 dan 2.

- Band 4 (0.76-0.90 um; reflected IR), berguna untuk meneliti biomas tanaman,

dan juga membedakan batas tanah-tanaman dan daratan-air.

- Band 5 (1.55-1.75 um; reflected IR), berguna untuk menunjukkan kandungan

air tanaman dan tanah, berguna juga untuk membedakan tipe tanaman dan

kesehatan tanaman. Juga digunakan untuk membedakan antara awan, salju dan

es.

- Band 6 (10.4-12.5 um; Thermal IR), berguna untuk mencari lokasi kegiatan

geothermal, mengukur tingkat stress tanaman, kebakaran dan kelembaban tanah.

11

- Band 7 (2.08-2.35 um; reflected IR), berhubungan dengan mineral; ration antara

band 5 dan 7 berguna untuk mendeteksi batuan dan deposit mineral. (sabins,

1986:86; Jensen 1986:34)

BAB III. METODE PENELITIAN

Tahap pelaksanaan kegiatan penelitian ini secara garis besar meliputi studi

pustaka, pengadaan citra LANDSAT, pengumpulan data lapangan, pengolahan citra

satelit, analisa citra, Interpretasi data penginderaan jauh, analisis hasil dan kesimpulan,

serta yang terakhir evaluasi dan pembuatan laporan.

Bahan yang digunakan dalam hal ini adalah Citra LANDSAT TM yang terdiri

dari Band 1,2,3,4,5, dan 7 wilayah teluk lamong tahun 2010, 2011 , 2012, dan 2013 .

Data lainnya adalah Peta RBI wilayah teluk lamong dengan skala 1 : 25.000.

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi

Komputer portable (Laptop) intel Core i3 dengan sistem operasi windows 7, printer

jenis Laserjet dan perangkat GPS jenis Handheld merk Garmin 78s. Sementara itu untuk

software yang digunakan antara lain program pengolah citra ENVI 4.6, dan software

ArcView GIS 10.1.

Selain itu, dilakukan koreksi geometrik pada citra dengan koordinat geografis

yang biasanya digunakan. Koreksi ini dilakukan dalam 2 langkah, yaitu penyusunan

model matematis untuk transformasi koordinat citra dan kemudian

mentransformasikannya ke system koordinat baru. Penyusunan model matematis ini

membutuhkan Ground Control Point sebagai parameter didalamnya. Hasil yang baik

akan dapat diketahui melalui nilai RMS (Root Mean Square) yang bila semakin kecil

maka ketelitiannya semakin baik. Setelah koreksi geometric selesai, maka analisa

informasi yang terdapat pada citra satelit teluk lamong baru dapat dilaksanakan.

Citra Satelit Teluk Lamong ini terdiri atas citra komposit warna sebenarnya (true

color composite) yang dibentuk oleh band 3 (R), band 2 (G), dan band 1 (B). dan

komposit warna semu dari band 5, 4, dan 3. Citra dengan ekstensi GeoTIFF ini perlu

diolah sedemikian rupa dengan menggunakan band-band pada file citra satelit ini.

Proses pengolahan citra terdiri dari proses deteksi, identifikasi dan analisa.

proses deteksi yakni mendeteksi unsur yang ada pada citra satelit. Sedangkan proses

12

identifikasi adalah proses pengklasifikasian unsur yang ada pada citra satelit. Terakhir

adalah proses analisa, yakni analisis mengenai citra satelit terkait dengan factor

pembangunan ecoport. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil interpretasi citra

dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah proses tersebut dilakukan, maka acuan dalam

pembuatan peta konservasi dapat ditentukan. Berikut diagram alir dari metode

penelitian PKM ini

Gambar 2. Diagram Alir Metodologi Penelitian (Pribadi, 2013)

Studi Literatur

Pengadaan Citra Satelit

Pengambilan Data Lapangan

Pengolahan Citra Satelit

Interpretasi Data

Penginderaan Jauh

Evaluasi dan

Pembuatan Laporan

Analisa Citra

Analisis Hasil dan

Kesimpulan

13

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya

1 Peralatan Penunjang Rp. 3.200.000

2 Bahan Habis Pakai Rp. 3.600.000

3 Perjalanan Rp. 1.500.000

4 Lain-lain Rp. 4.000.000

Jumlah Rp. 12.300.000

4.2 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

BULAN

I

BULAN

II

BULAN

III

BULAN

IV

BULAN

V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Studi literatur

3 Penentuan metode

penelitian

4 Pembelian Alat

dan Bahan

5 Perancangan

eksperimen

6 Uji eksperimen

7 Analisa Hasil

dan Kesimpulan 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8.

8 Pembuatan Laporan

9 Pembimbingan dosen

14

DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, Nurudin. 2013. http://www.pantai.org/others/garis-pantai-indonesia diakses

pada tanggal 28 Oktober 2013 pukul 11.48 WIB

Anonim_1. 2012. http://city.seruu.com diakses pada tanggal 26 Oktober 2013 pukul

11.45 WIB

Anonim_2. 2013. http://indomaritimeinstitute.org/2011/12/ekosistem-mangrove-

benteng-daratan-merintih-tergerus-keserakahan/ diakses pada tanggal 28

Oktober 2013 pukul 11.58 WIB

Anonim_3. 2013. http:/rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_1.html diakses pada tanggal 2 Okt

2013 pukul 06.30 WIB

15

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Riyan Afif Al Ihsan

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Kelautan

4 NIM 4311100080

5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 27 Juni 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 085707410047

A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 2

Daleman

SMPN 2 Boyolali SMAN 3

Surakarta

Jurusan - - IPA

Tahun masuk -

Lulus

2000-2006 2006-2009 2009-2011

B. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

- - - -

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Juara 2 Lomba

OSN Biologi Se

Kabupaten

Pemerintah Dinas Pendidikan 2008

2 Juara 3 MITI Paper

Challenge

MITI Klaster Mahasiswa 2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Denikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Surabaya, 25 Oktober 2013

Pengusul

( Riyan Afif Al Ihsan)

16

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Robby Arafad

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Geomatika

4 NIM 3511100066

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tembilahan, 31 Mei 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 085364221289

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 47

Tembilahan

SMPN 1

Tembilahan

SMAN Plus

Provinsi Riau

Jurusan - - IPA

Tahun masuk -

Lulus

1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Juara 3 OSN

Kebumian Se-

Provinsi

Pemerintah Dinas Pendidikan 2010

2 Juara 3 LCC

Bahasa Jepang Se-

Provinsi

UNRI 2009

3 Juara 1 LCC

Bahasa Jepang Se-

Provinsi

UNRI 2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Denikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Surabaya, 25 Oktober 2013

Pengusul

(Robby Arafad)

17

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Kurniasari Aisyiah

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kelautan

4 NIM 1310100045

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 4 Oktober 1992

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 081331478600

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN

Margorejo 5

SMPN 13

Surabaya

SMAN 16

Surabaya

Jurusan - - IPA

Tahun masuk -

Lulus

1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat

- - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Juara 3 MITI Paper

Challenge

MITI Klaster Mahasiswa 2011

2 Juara 3 Lomba

Karya Tulis

Dinas Pendidikan Jawa Timur 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi

Denikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Surabaya, 25 Oktober 2013

Pengusul

(Kurniasari Aisyiah)

18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Alat Tulis Pencatatan

dan

pembukuan

1 set Rp. 75.000 Bolpoin,

Pensil,

Penghapus,

Gunting,

Cutter

Sketch book Pencatatan

dan Pendataan

5 buah Rp. 20.000 -

Document

keeper

Pendataan 5 buah Rp. 25.000 -

Lisensi

Software

Pelaksanaan

penelitian

2 Rp. 1.000.000 Software

ENVI dan

Archis

Safety Shoes Pelaksanaan

pengambilan

data

3 Rp. 300.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.200.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Kertas A4 Pencatatan 3 rim Rp. 50.000 -

Tinta Printer Print laporan 1 set Rp. 200.000 -

Sewa GPS Pengambilan

data GCP

5 Rp. 250.000 -

Pengadaan

Citra Satelit

Pengambilan

gambar

wilayah

4 Rp. 500.000 -

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.600.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Perjalanan

ke lokasi

survei

Observasi

tempat

penelitian dan

pengambilan

data

3 Rp. 500.000 -

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.500.000

19

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Keterangan

Biaya analisa

statistik

Analisis hasil

penelitian

1 Rp. 1.500.000 -

Submission

jurnal

nasional dan

internasional

Publikasi

hasil

penelitian

2 Rp. 1.000.000 -

Pembuatan

dan

penggandaan

laporan

Pembuatan

laporan

kemajuan dan

laporan akhir

2 Rp. 100.000 -

Poster dan

Pembingkaian

Publikasi

hasil

penelitian

3 Rp. 100.000 -

SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.000.000

Total (Keseluruhan) Rp. 12.300.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NRP Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

waktu

(jam/minggu)

Uraian

Tugas

1. Rizky Wahyu

Satria

Teknik

Kelautan

- 21 jam Koordinator

utama

2. Robby Arafad Teknik

Geomatika

- 14 jam Teknis dan

Analisis

3. Kurniasari

Aisyiah

Statistika - 14 jam Sekretaris

dan

Bendahara

20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Riyan Afif Al Ihsan

NIM : 4311100080

Program Studi : Teknik Kelautan

Fakultas : Teknologi Kelautan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul:

Analisis Pengaruh Dampak Rencana Pembangunan Eco Port Terhadap Perubahan Garis

Pantai, Elevasi dan Ekosistem di Kawasan Teluk Lamong sebagai Acuan dalam

Pembuatan Peta Konservasi yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original

dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya

Surabaya, 25 Oktober 2013

Mengetahui,

Pembantu Rektor

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ing. Herman Sasongko)

NIP. 196010041986011001

Yang menyatakan,

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Riyan Afif Al Ihsan)

NIM. 4311100080