AutoRecovery Save of LAPORAN Acuan Pak Sulistianto
-
Upload
charis-arif -
Category
Documents
-
view
241 -
download
41
Transcript of AutoRecovery Save of LAPORAN Acuan Pak Sulistianto
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Acuan adalah bentuk tiruan kaki yang berguna sebagai alat untuk
mencetak atau membentuk alas kaki pada umumnya dan juga pada berbagai
macam sepaytu khususnya.
Pada jaman sebelum moderend ini, acuan sepatu belum di kenal
dengan berbagai kalangan pengusaha, Negara ataupun masyarakat, tapi baru
beberapa Negara saja yang mengenal sepatu seperti Negara Inggris dan Amerika.
Tapi kini telah berbeda pada saat sekarang ini, acuan sepatu telah dikenal hingga
ke pelosok pedesaan contohnya saja, kini para masyarakat, kalngan pengusaha
hingga para pengrajin yang sifatnya peroranga / individu telh bisa membuat acuan
dengan cara manual yang bahannya menggunakan kayudan alat –alat yang
sederhana. Tidak cumin itu juga bahkan pad jaman ini ada beberapa indsustri
yang membuat acun dengan menggunakan bahan seperti plastik, alumunium,
logamyang cara membuatnya menggunakan alat – alat canggih yang di proses
dengan sitem Fulkanisasi atau injeksi.
Acuan sepatu sungguh sangat banyak bentuknya dan vareasinya
yang di sesuikan dengan model, macam – macam sepatu yang mengikuti trend
seperti sepatu wnita, maka di buat acuan yang menyerupai kaki wanita, begitu
juga pada pria, maka di buat acun yangmenyerupai kaki pria, dan juga mengikuti
baik besar kecilnya kaki, mengikuti model sepatu yang akan di buat hingga acuan
tersebut menurut ukuran atau nomer sepatu.
Di dalam pembuatannya seseorang pengrajin atau yang membuat
acuan harus sabar, karena membuat acuan membutuhkan waktu yang relative
lama dan juga membutuhkan keterampilan, kejelian, apa lagi pada saat acuan
tersebut sudah hampir jadi / sempurna maka harus hati-hati.
1
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembutan acuan sepatu adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui berbagai macam
bentuk – bentuk dari acuan sepatu.
2. Agar mahasiswa mengetahui cara membuat acuan
sepatu. Hingga sampai finishing.
3. Agar mahasiswa memahami bagaimana cara
membuat acuan yang baik dan benar.
4. Agar mahasiswa bisa mempelajari teknik – teknik
pembuatan acuan baik scara manual maupun yang mengunakan alat –alat
canggih.
5. Agar mahasiswa mengerti betapa pentingnya
acuan bagi masyarakat khususnya para pembuat sepatu.
C. Kegunaan dan manfaat
Adapun kegunaan dan manfaat dari pembuatan acuan sepatu adalah:
1. Mahasiswa mampu membuat acuan sepatu.
2. Mahasiswa dapat memetik ilmu dari membuat
acuan sepatu.
3. Dapat menerapkan kepada masyarakat tentang
pembuatan acuan.
4. Agar dapat berwirausaha dalam bidang
pembuatan acuan sepatu.
5. Menciptakan mahasiswa yang berpotensi dalam
bidang acuan sepatu.
Adapun kegunaan dan manfaat dari acuan itu sendiri adalah :
1. Auan sebagai alat pencetakan sepatu maupun jenis alas kaki laennya.
2. Utuk mempermudah dalam pencetakan alas kaki.
3. UUUtuk mempermudah membuat alas kaki menurut bentuk, model, dan yang
mengikuti trend.
4. memudahkan mengkopi pola sepatu yang akan dibuat sepatu.
2
5. Untuk mempermudah membedakan bentuk – bentuk dan model atau berbagai
macam sepatu.
6. mudah mengetahui jenis- jenis acuan sepatu.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. ACUAN
Telah kita ketahui acuan sebagai dasar mencetak atau mengkopi dan
membentuk alas kaki, dalam pembutan acaun sepatu di landasi teori – teori yang
telah di terapkan. Dalam kalangan masyarakat banyak jenis acuan yang telah di
kenal antaralain seperti: acuan utuh, acuan serong, acuan engsel, dan acuan katub.
A. Acuan utuh di sebut demikian karena acuan tersebut terdiri dari satu
kesatuan bahan yang utuh .
B. Acuan serong mengapa di sebut acuan serong, karena apbila acuan akan
di gunakan terdapat katub pada bagian punggung, Dob atau pada punggung acuan
yang berguna uantuk mempermudahkan melepas sepatu.
C. Acuan “engsel” atau katup di sebut demikian karena terdapat engsel atau
katuppada acuan tersebut,
Dalam pembuatan acuan secara manual yang di gunakan adalah bahan kayu
yang cukup tua dan memenuhi sysrat sedangkan untuk system injeksi atau
fulkanisasi bahan yang di gunakan adalah logam, plastic poly ethilyn, kedua bahan
ini lebih kuat dibandingkan dengan bahan kayu.
Sebelum kita membuat acuan, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian
– bagian dari acuan antara lain seperti:
1. Standar lind
2. Seat point
3. Conter point.
4. Tip atau toe cup.
5. In step point.
6. Vamp point.
3
7. Comb of the last.
8. Conter line
9. Breast of the hill.
10. Trep line.
11. Side point. Dan In side joint.
Dan perlu kitas ketahui ada banyak nama acuan menurut daerah masing –
masing contohnya di jawa barat acuan jugu di sebut “Kayu sepatu”, di jawa tengah
di sebut “ acuan sepatu”, di jaea timur di sebut “ keloput”, dan juga di Kalimantan
acuan juga di sebut “Cetakan
B. Bahan untuk pembuatan acuan.
Dalam pembuatan acuan yang kita ketahui sangat memerlukan bermacam –
macam bahan, yang di sesuikan dengan proses pembuatannya seperti bila dengan
proses manual, maka bahan yang di butuhkan adalah kayu yang cukup tua dan juga
telah memenuhi syarat – syarat untuk pembuatan acuan , sedangkan bila di proses
dengan cara yang canggih seperti fulkanisasi atau injeksi maka bahan yang di
gunakan adalah logom, plastic polyethyn,
4
BAB II
PROSES PEMBUATAN ACUAN
A. Bahan
Adapun bahan yang di buat untuk pembuatan acuan secara manual
adalah:
1. kayu
2. Kertas pola.
3. Paku.
4. Drum.
5. Baut.
1. Kayu
Dalam pembuatan acuan telah kiata kethui kayu adalah bahan
atau unsur yang terpentang di dalam membuat acuan. Dalam menggunakan
kayu sebagai bahan acuan, kayu tersebut harus memenuhi syarat- syarat
tertentu seperti dari segi kualitas, jenis kayu, kayu tersebut sudah cukup
tua,terbebas dari hama, seratnya lurus, terbebas dari mata kayu dan juga yang
terpenting adalah kandungan kadar air dalam kayu. Di dalam pembuatan
acuan sepatu sangat banyak berbagai macam kayu yang di gunakan antara lain
seperti kayu :
Kayu akasia.
Kayu jati
Kayu mahoni
Kayu waruh
Kayu sonokeling
Kayu salam
5
Kayu karet dan lain sebagainya.
Foto akasia yang telah di potong
Sebagai bahan acuan bahan dari kayu cukup mudah di dapat, harganya
terjangkau.
2. Kertas Pola
Tidak semua keratas di gunakan dalam prosespembuatan acuan
dan telah kita ketahui para desain sepatu , juga pengrajin sepatu dan di
perusahaan pembatan sepatu khususnya para pembuat acuan, untuk membuat
pola yang digunakan adalah kestas pola, karena kertas pola mempunyai atau
memiliki kriteria seperti:
Memiliki ketebalan.
Tidak lemas [ kaku]
Tidak mudah kusut / kusam.
Tidak mudah rusak / robek.
Tahan terhadap air
Mudah di bentuk untuk pembuatan
Foto kertas pola
3. Paku.
Paku di gunakan untuk pengait bagian acuan yang di serong atau
yang bisa di lepas, paku yang di gunakan berukuran 7 cm. kemudian di potong
menjadi 2. dan di pakukan di bagian acuan yang telah di gergaji atau di
potong, berguna untuk melekatkan bagian acuan yang di lepas.
6
Foto paku yang di gunakan pengait.
4. Drum
Dalam proses pembuatan acuan, drum juga berperan sebagai pelengkap acuan
bentuk sepatu yakni digunakan untuk pembuatan alas acuan. Drum ini di buat atau akan
di sepeti bawahan sepatu atau seperti telapak kaki yang telah di ukur menurut ukuran
sepatu, panjang sepatu [ standart line / SL ], Setelah di proses menyerupai telapak kaki
kemudian di pasang pada bagian bawah acuan sebagai alas acuan.
.
Foto drum yang akan di buat alas acuan
5. Baut
Baut akan di bentuk seperti hurif L yang akan di gunakan untuk
pengait bagian acuan yang akan di sorong atau untuk mempermudah apa bila pada saat
melepas sepatu.
7
Foto baut yang akan di buat pengait
bagian acuan yang bisa di lepas.
B. Alat
Adapun alat yang di gunakan dalam pembutan acuan sepatu adalah
sebagai berikut:
Pena atau
spidol
Gunting
pola
Palu
[ martil / pemukul ]
Paju
besi.
Paju
kayu
Bodem
Amplas.
Kikir
besi / matar besi
Masker
Kikir
kayu / matar kayu.
Petel.
Pengalas
besi.
Pengalas
kayu.
Geraji.
Tang
penjepit / catut
Betel
Bor
listrik.Amplas listrik
1. Pena atau spidol.
Di gunakan untuk menggaris / membuat bentuk pola pada kertas
pola, bentuk pola tersebut sesui dengan ukuran sepatu yang di inginkan,
biasanya spidol yang di gunakn berwarna hitam, sebab bila di pergunakan garis
spidol akan nampak/ telihan pada kertas pola yang berwarna.
8
Foto spidol
2. Gunting pola.
Digunakan untuk memotong
/ menggunting kertas pola.
Foto gunting pola.
3. Palu [ martil / pemukul].
Biasanya palu di gunakan dala pembuatan bangunan, juga di
gunakan oleh seorang tukang kayu, tidak menuntutkemungkinan pada proses
pembuatan acuan alat ini kuga di pergunakan, alat ini terbuat dari besi dan
komponennya adalah kayu sebagai pegangan atau istilah kerennya Gagang , palu
terbagi 3 yaitu palu keci , sedang dan besar,
9
foto palu kecil
Foto palu sedang dan bodem
4. Paju besi.
Paju besi ini ada dua jenis yaitu paju besi kecil dan paju besi
besar, tetapi bentuknyaberbeda bila paju kecil bentuknya tipis / pipih, Sedangkan paju
besibesar bentuknya tebal, dalam arti makin keatas makin membesar ,dan
fungsiynasama untuk membelah kayu sebagai bahanacuan,kedua paju ini di pukul atau
di toki – toki menggunakan palu sehingga paju tersebut menancap pada permukaan
kayu , kemudian di pukul terus menerus , maka paju besi akan masuk dalam kayu dan
akan meretakan kayu yang sebagai bahan acaun .
foto paju
besi kecil dan besar.
5. Paju kayu.
Dalam proses pembelahan
10
kayu paju besi belum bisa membelah
kayu tetapi hanya meretakan kayu saja,
dan harus di Bantu dengan paju kayu
yang lebih besar , bentuk dari paju
kayu ini, pipih tetapi pada bagian
bawah tipis dan semakin kestas akan
melebar, membesar dan semakin
tebal maka akan sanggup membelah
kayu sebagaibahan acuan.
Foto paju kayu.
6.Tanggem.
Tanggem adalah alat yang komponennya terbuat dari besiyang mana
berfungsi sebagai [enjepit bahan misalkan bahan acuan.
Foto bodem untuk menjepit acan
7. Amplas.
11
Foto amplas untuk mengamplas acuan
8. Kikir besi/ matar besi.
Kikir besi di gunakan untuk mengikir besi, pada proses pembutan acuan
biasanya di gunakan pada saat membuat alas acuan yang terbuat dari besi, bahannya
adalah drum.
Foto kikir besi / matar.
9. Kikir kayu / matar kayu
Matar kayu ciri – cirinya mirip dengan matar besi , tetapi matar kayu
giginya cukup besar yang mana digunakan untuk mengikir kayu atau dalam proses
12
pembuatan acuan untuk proses pengikiran ,bisa juga dikatakan alat untuk membentuk
acuan.
Foto kikir kayu / matar.
Foto matar kayu
10. Petel.
Petel ini di gunakan untuk menyincang kayu dalam proses
pembuatan bakalan acuan
Foto petel yang di gunakan dalam pembuatan acuan
11. Pengalas besi.
13
Di gunakan untuk mengalasi pada saat kita membuat alas acuan,
pengaait yang lebih intinya adalah pada saat kita memotong bahan – bahan dari
besi.
Foto pengalas besi. .
12. Pengalas kayu.
Di gunakan untuk mengalasi acuan di dalam proses pembuatan bakalan
acaun dan juga sebagi tenpat duduk
Foto pengalas kayu
13. Gergaji.
14
Alat ini di gunakan untuk menggergaji bagian acuan pada vamp, yang
bertujuan mebuat acuan sorong dan engsel yang mana untuk memper mudah
dalam malepas / proses pembuatan sepatu .
Foto gergaji
14. Tang penjepit / catut.
Catut ini di pergunakan untuk memegang / menjepit bahan seperti paku
dan baut yang di buat untuk pengait bagian vamp yang di potong
Foto tang penjepit
15. Betel.
15
Alat ini hampir sama dengan paju besi, tetapi betel ini lebih tajam yang
di gunakan untuk memotong besi seperti paku, baut, dan juga memotong drum
untuk membuat / membentuk alas acuan, dalam proses pembuatan
acuantersebut.
Foto betel.
16. Bor listri.
Digunakan untuk membuat lubang pada acuan dan alas acuan, yang mana pada saat
mengebor mata bor dasesuikan pada bahan yang akan di bor.
Foto bor listrik.
17. Amplas litrik.
16
sebenarnya alat ini biasanya terdapat dibenkel yang digunakan sebagai
pemotong besi namun pada pembuatan acuan alat ini juga di gunakan untuk
memperhalus acuan yang mana pada bagian mata potong hanya di beri amplas
yang di rekatkan dengan bahan perekat yaitu lem
Foto amplas listrik
B. Bagan pembuatan acuan
PROSES / TEKNIK PEMBELAHAN KAYU
PROSES PEMOLAAN DENGAN
CARA GREDING
PROSES PEMBENTUK PROSES PEMBUATAN
BAKALAN ACUAN ACUAN
PROSES PEMBUATAN ALAS KAKI
17
PROSES PEMASANGAN ALAS ACUAN
PROSES PEMBELAHAN ACUAN PADA VAMP
PROSES PENYELESAIAN / FINISHING.
C. Proses pembuatan acuan
A. proses pembelahaan kayu.
a. b.
18
d.
c.
e. f
g.
adapun alat dan bahan yang di gunakan adalah
1. Alat.
Paju kayu. Paju besi kecil. Paju besi besar. Bodem. Palu. Spidol
2. Bahan.
Kayu akasia3. Cara.
19
a. Sebelum kita membelah kayu terlebih dahulu kita sediakan
alat - alat dan bahan tersebut
b. Ambillah kayu yang telah disediakan, Menentukan /
membagi kayu menjadi berapa bagian dengan mengunakan spidol.
c. setelah itu tancapkanlah paju besi kecil yang di pukul
menggunakan palu, begitu pula dengan paju besi besar polulah
kedua paju tersebut secara bergantian hingga masuk ke permukaan
kayu, hingga meretakan kayu paju besi ini belum bisa membelah
kayu tersebut.
d. kemudian kita bantu dengan paju kayu yang lebih besar
dari paju besi tersebut, tancapkanlah paju kayu pada retakan kayu ,
dan ambilah bodem untuk memalunya, palulah terus menerus hingga
kayu terbelah menjadi dau.
e. kedua belahan kayu tesebut kemudian dibelah lagi
berdasarkan ukuran belahan kayu yang telah di tentukan, dan di
belah membentuk segi tiga.
f. maka kayu siap digunakan untk proses selanjutnya.
B. Proses pemolaan cara greding.
A. Ada dua cara dalam proses pemolaan dengan cara
grediang yaitu mengecilkan dan membesarkan,
Alat yang digunakan dlam proses ini adalah
Spidol / pulplet
Penggaris
20
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
Kertas pola
A. menaikan acuan
21
a. Buat garis tegak lurus dan beri tanda panjang acuan / standar leng
b. Dengan jarak 3 Buat garis di atas dan di bawah mm
c. Jiplak pola telapak pada bagian yang di arsir di garis paling atas dan paling bawah
D Geser pola ke garis lainya, jiplak pola yang diarsir
e. Untuk menggambar sisi kanan dan kiri, geser pola ke kana dan ke kiri 3mm dari garis tengah. Jiplak dan pola acuan 1 ukuran di atas.
Menurunkan Ukuran
.
C. Proses pembuatan bakalan acuan.
A. Pengkopian pola sepatu
a. Alat yang digunakan antara lain
Spidol
22
a. Jiplak pola telapak beserta center line
B Kemudian di buat pola acuan dengan menggeser 3mm ke dalam acuan hingga ada titik singgung dengan pola
c. Jiplak pola dengan menggeser ke kanan dan ke kiri sehingga menyambung antar himpitan. Maka akan jadi satu ukuran pola di bawahnya
Pola sepatu yang sesui dengan ukuran sepatu yang di inginkan
b. Bahan yang digunakan antara lain
Belahan kayu
c. cara kerja
a. sebelum kita mengkopi pola sepatu kayu yang telah di belah kita rapikan/
dengan menggunakan petel dan kayu tersebut di bentuk segitiga
b. kopilah pola sepatu di permukaan kayu yang telah di rapikan, pada saat
proses pengkopian pola sepatu , kertas pola tidak boleh tergeser dan harus tegak lurus,
pada saat menggaris pada saat pengkopian posisi spidol harus tegak lurus, tidak boleh
posisi spidol keluar atau kedalam apabila hal itu terjadi maka hasil kopian tidak sesui
dengan pola sebenarnya yang artinya hasil kopian akan mengecil atau membesar /
berubah, dan secara otomatis akan merubah ukuran acuan yang akan di buat.
B. Membuat bakalan acuan.
a. Alat yang di gunakan adalah
Petel.
Alas kayu
b. Sedangkan bahan yang di gunkan adalah
Kayu yang telah dibelah
Kayu yang telah di kopi pola sepatu.
c. Cara karja
a. Siapkan alat dan bahan
b.
23