4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

77
SEMINAR SEHARI IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS Disajikan Oleh: Drs. Ami Darmawan, Dipl.Ed, M.Pd KREATIF DAN SUKA PUBLIKASI MENGELOLA INFORMASI BERPIKIR PEDAGOGIS MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YG KONDUSIF PENGHASILAN UNTUK DI RUMAH KETRAMPILANNYA DI SET UNTUK ABAD 21 MEMBANGUN PARADIGMA BARU MENGAKSES WEB

description

implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Transcript of 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Page 1: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

SEMINAR SEHARIIMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU

DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS

Disajikan Oleh:

Drs. Ami Darmawan, Dipl.Ed, M.Pd

KREATIF DAN SUKA PUBLIKASI

MENGELOLA INFORMASI

BERPIKIR PEDAGOGIS

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YG KONDUSIF

PENGHASILAN UNTUK DI RUMAH

KETRAMPILANNYA DI SET UNTUK ABAD 21

MEMBANGUN PARADIGMA BARU

MENGAKSES WEB

Page 3: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Dimana Perbedaan Antara Negara

Berkembang (Miskin) Dan Negara Maju

(Kaya) ?

Page 4: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Contohnya negara India

dan Mesir, yang umurnya

lebih dari 2000 tahun, tetapi

mereka tetap terbelakang

(miskin)

Tidak Tergantung Pada Umur Negara Itu

Page 5: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Di sisi lain –Singapura, Kanada,

Australia & New Zealand– negara

yang umurnya kurang dari 150 tahun

dalam membangun, saat ini mereka

adalah bagian dari negara maju di

dunia, dan penduduknya tidak lagi

miskin

Page 6: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Ketersediaan sumber daya

alam dari suatu negara

juga tidak menjamin

negara itu menjadi kaya

atau miskin

Page 7: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Jepang mempunyai

area yang sangat

terbatas.

Daratannya, 80%

berupa pegunungan

dan tidak cukup untuk

meningkatkan

pertanian & peternakan

Page 8: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Tetapi, saat ini Jepang menjadi

raksasa ekonomi nomor dua di dunia.

Jepang laksana suatu negara

“industri terapung” yang besar sekali,

mengimpor bahan baku dari semua

negara di dunia dan mengekspor

barang jadinya

Page 9: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Swiss tidak mempunyai

perkebunan coklat tetapi

sebagai negara pembuat

coklat terbaik di dunia.

Negara Swiss sangat kecil,

hanya 11% daratannya yang

bisa ditanami.

Page 10: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Swiss juga mengolah susu

dengan kualitas terbaik. (Nestle

adalah salah satu perusahaan

makanan terbesar di dunia).

Swiss juga tidak mempunyai

cukup reputasi dalam keamanan,

integritas, dan ketertiban – tetapi

saat ini bank-bank di Swiss

menjadi bank yang sangat disukai

di dunia.

Page 11: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Ras atau warna kulit juga

bukan faktor penting.

Para imigran yang

dinyatakan pemalas di

negara asalnya ternyata

menjadi sumber daya

yang sangat produktif di

negara-negara maju/kaya

di Eropa

Page 12: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Lalu……. apa

perbedaannya?

Page 13: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Perbedaannya adalah

pada sikap/perilaku

masyarakatnya, yang

telah dibentuk

sepanjang tahun

melalui

KEBUDAYAAN &

PENDIDIKAN.

Page 14: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Berdasarkan analisis atas perilaku

masyarakat di negara maju, ternyata bahwa

mayoritas penduduknya sehari-harinya

mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar

kehidupan sebagai berikut.

Page 15: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan

sehari-hari

2. Kejujuran dan integritas

3. Bertanggung jawab

4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat

5. Hormat pada hak orang/warga lain

6. Cinta pada pekerjaan

7. Berusaha keras untuk menabung & investasi

8. Mau bekerja keras

9. Tepat waktu

Prinsip Dasar Kehidupan

Page 16: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Di negara

terbelakang/miskin/

berkembang, hanya

sebagian kecil

masyarakatnya mematuhi

prinsip dasar kehidupan

tersebut

minoritas

mayoritas

tidak patuh

Page 17: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Kita bukan miskin (terbelakang)

karena kurang sumber daya alam,

atau karena alam yang kejam

kepada kita.

Page 18: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku

kita yang kurang/tidak baik akibat pendidikan

yang kurang.

Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi

dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan

yang akan memungkinkan masyarakat kita

pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan

negara.

Page 19: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

B

Page 20: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

HASIL MUTU PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA GLOBAL ABAD 21 DIBANDINGKAN NEGERA ASEAN

DAN ASIA PASIFIK

JIKA KITA MELIHAT DALAM RENSTRA KEMENDIKNAS 2010 – 2014 PADAHALAMAN 35 DISEBUTKAN BAHWA, KUALITAS PENDIDIKAN KITA MENINGKATAKAN TETAPI RELATIF MASIH LEBIH RENDAH BILA DIBANDINGKAN DENGANPENCAPAIAN NEGARA-NEGARA ASEAN LAINNYA SEPERTI THAILAND,MALAYSIA, DAN FILIPINA.

HAL INI BISA DILIHAT DARI HASIL STUDY YANG DISELENGGARAKAN OLEHIEA (INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR EVALUATION OF EDUCATIONALACHIEVEMENT) YANG JUGA DIIKUTI OLEH INDONESIA BERSAMA BEBERAPANEGARA LAINNYA DALAM TIMSS (TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICAND SCIENCE STUDY) DAN STUDY PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONALSTUDENT ASSESMENT) YANG DISELENGGARAKAN OLEH OECD(ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT), MASIHRENDAHNYA PERINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN GENDER INDONESIA YANGMENDUDUKI URUTAN KE-93 DARI 177 NEGARA (UNDP 2007/2008)

PERHATIKAN LEBIH LANJUT GAMBAR GRAFIK CAPAIAN PERINGKATINDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN BERIKUT INI.

Page 21: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Human Development Index in ASEAN + 3 Countries

(HDI: Kesehatan, Pendapatan, Pendidikan)

Country

Life

expectancy

(years)

Adult

literacy

rate (%)

Gross

enrolment

ratio (%)

GDP Per

capita

(PPP US$)

HDI Rank

SINGAPORE 78.7 92.5 87 24,481 25

BRUNEI DARUSSALAM 76.4 92.7 74 19,210 33

MALAYSIA 73.2 88.7 71 9,512 61

THAILAND 70.0 92.6 73 7,595 73

PHILIPPINES 70.4 92.6 82 4,321 84

VIETNAM 70.5 90.3 64 2,490 108

INDONESIA 66.8 87.9 66 3,361 110

MYANMAR 60.2 89.7 48 1,027 129

CAMBODIA 56.2 73.6 59 2,078 130

LAO PDR 54.7 68.7 61 1,759 133

JAPAN 82.0 - 84 27,967 11

KOREA, REP. OF 77.0 97.9 93 17,971 28

CHINA 71.6 90.9 69 5,003 85

Source: UNDP - Human Development Report 2005

Page 22: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

0

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5

MALAYSIA

INDONESIAVIETNAM

Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004 dan 2005)

PERBANDINGAN PERINGKAT HDI

INDONESIA, MALAYSIA & VIETNAM TAHUN 1995-2005

1995 2003 2004 20052000

Page 23: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

PERBANDINGAN HUMAN DEVELOPMENT INDEX

(TAHUN 2004)

PERINGKAT NEGARA HDI

3 Australia 0,946

9 Jepang 0,938

59 Malaysia 0,793

76 Thailand 0,768

111 Indonesia 0,692

Page 24: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

SECARA MAKROITULAH CAPAIAN KONDISI REALITA PETA MUTU

PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA LAIN DI DUNIA PADA ABAD 21 SAAT

INI.

Page 25: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

BAGAIMANA PERGESERAN

PARADIGMA BARU KONSEP

KEMAJUAN BANGSA ?

Bukan Sumber Daya Alam, Bukan Luas Wilayah, BukanJumlah Penduduk, Akan Tetapi ….

Budaya Kerja (Hamish McRae)

Modal Sosial Tinggi –High Trust Society (Francis Fukuyama, 1995)

Producer Economics –Communitarian Capitalism (Lester Tuhrow, 1991)

Free Market Democracy (Friedman, 1999)

Kehidupan Spiritual Agama Tinggi (Davies, 1987)

Page 26: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA(Thomas Lickona)

1. Peningkatan kekerasan di kalanganremaja;

2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk;

3. Pengaruh peer-group yang kuat dalamtindak kekerasan;

4. Peningkatan perilaku merusak diri, sepertinarkoba, seks bebas, dan alkohol;

5. Semakin kaburnya pedoman moral baikdan buruk;

Page 27: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA(Thomas Lickona)

6. Penurunan etos kerja;

7. Semakin rendahnya rasa hormat terhadap orang-tua dan guru;

8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat dan negara;

9. Ketidakjujuran yang begitu membudaya/ memasyarakat;

10. Penuh rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Page 28: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI DUNIA KERJA (George Boggs)

1. Jujur dan dapat diandalkan;

2. Dapat dipercaya dan tepat waktu;

3. Dapat menyesuaikan diri dengan orang lain;

4. Dapat bekerja sama dengan atasan;

5. Dapat menerima dan menjalankan kewajiban;

6. Bermotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan diri;

7. Berfikir bahwa dirinya berharga;

Page 29: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

13 KARAKTER PENUNJANG KEBERHASILAN DI DUNIA KERJA (George Boggs)

8. Dapat berkomunikasi dan mendengarkan secara efektif;

9. Dapat bekerja dengan supervisi minimum (Mandiri dan Handal);

10.Dapat menyelesaikan masalah pribadi dan profesi;

11. Memiliki kemampuan dasar (kecerdasan);

12. Dapat membaca dengan pemahaman memadai;

13. Mengerti dasar-dasar matematika sesuai permintaan.

Page 30: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

PERUBAHAN PARADIGMAFOKUS PENDIDIKAN

Physical

Development

(PD)

Mental

Development

(MD)

Psychological

Socioeconomical

Development

Spiritual Development

(SP)

Page 31: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Character Education Age-appropriate

Child Training Parenting Education

SP

PD MD

KECERDASAN FISIK-MENTAL/

KOGNITIF

KECERDASAN EMOSIONAL-

SPIRITUAL

SDM YANG BERMUTU

TINGGI

Good Academic Achievement

Youth With Good Character

High Health Status

ERA HEARTSTART

Page 32: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

KEMAJUAN SUATU BANGSA DITENTUKAN OLEHPENDIDIKAN

KUALITAS MUTU PENDIDIKAN DITENTUKAN OLEHGURU

PEMETAAN KEMAMPUAN GURU

UKA - UKG

PERENCANAAN TINDAKAN

PKG DAN PKB

EVALUASI PELAKSANAAN PKG - PKB

Page 33: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

SERTIFIKASI (TPP)

UKG

PKG

PKB

C

Page 34: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

FOKUS PEMBAHASAN

Secara umum rumusan masalah dalam makalah ini adalah

bagaimana implementasi kompetensi professional guru di sekolah

dalam tinjauan praktis (kedepan) dalam abad ke 21. Secara lebih

khusus dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana paparan kondisi data hasil pemetaan kompetensi

professional dalam uji kompetensi guru (UKG) secara nasional?

2. Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan dan

peningkatan kompetensi professional guru di sekolah di berbagai

jenjang pendidikan kita MELALUI PKG DAN PKB ?.

Judul: IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU

DI SEKOLAH DALAM TINJAUAN PRAKTIS

Page 35: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Peningkatan Kualifikasi

1

Sertifikasi guru

2

3

Peningkatan Kompetensi

Penghargaan dan

perlindungan

5

Tunjangan Pendidik

7

Maslahat Tambahan

8

Perencanaan

Kebutuhan Guru

6 4

Pengembangan Karir

GURU2,9 JUTA

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

PROFESI GURU

Page 36: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan Status Kepegawaian(Sumber Data Kemendiknas, 2006)

<= SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3

1 TK 110,742 9,440 32,382 3,097 18,652 115 1 174,429

PNS 19,977 770 5,955 336 5,134 63 - 32,235

Non PNS 90,765 8,670 26,427 2,761 13,518 52 1 142,194

2 SD 417,389 11,529 589,034 23,841 207,074 1,161 4 1,250,032

PNS 266,331 7,213 505,119 15,328 152,090 1,077 2 947,160

Non PNS 151,058 4,316 83,915 8,513 54,984 84 2 302,872

3 SMP 39,133 36,202 37,446 72,822 299,319 3,277 7 488,206

PNS 16,060 29,327 25,785 51,441 164,388 2,870 4 289,875

Non PNS 23,073 6,875 11,661 21,381 134,931 407 3 198,331

4 SLB 1,666 238 2,883 803 4,514 50 - 10,154

PNS 577 68 1,839 505 2,644 42 - 5,675

Non PNS 1,089 170 1,044 298 1,870 8 - 4,479

5 SMA 6,301 1,200 4,082 22,964 189,753 3,106 27 227,433

PNS 2,056 345 2,071 13,853 101,752 2,436 5 122,518

Non PNS 4,245 855 2,011 9,111 88,001 670 22 104,915

6 SMK 5,172 1,341 2,842 23,942 120,764 1,691 9 155,761

PNS 900 230 834 9,429 40,282 1,054 3 52,732

Non PNS 4,272 1,111 2,008 14,513 80,482 637 6 103,029

7 MI 94,755 23,580 45,933 9,086 31,312 108 - 204,774

PNS 4,478 4,480 18,267 2,358 6,997 45 - 36,625

Non PNS 90,277 19,100 27,666 6,728 24,315 63 - 168,149

8 MTs 37,045 10,722 13,554 22,559 95,326 599 4 179,809

PNS 886 621 1,615 5,670 16,687 234 1 25,714

Non PNS 36,159 10,101 11,939 16,889 78,639 365 3 154,095

9 MA 10,090 2,164 3,215 10,290 65,635 1,321 8 92,723

PNS 244 63 137 1,291 13,605 596 2 15,938

Non PNS 9,846 2,101 3,078 8,999 52,030 725 6 76,785

722,293 96,416 731,371 189,404 1,032,349 11,428 60 2,783,321

311,509 43,117 561,622 100,211 503,579 8,417 17 1,528,472

410,784 53,299 169,749 89,193 528,770 3,011 43 1,254,849

JUMLAH GURU

JUMLAH

PNS

Non PNS

No.JENJANG

SEKOLAH

Jenjang Pendidikan

Page 37: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

MELALUI KEBIJAKAN APA ?

Page 38: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

FUNGSI UJI KOMPETENSI GURU:

UJI KOMPETENSI GURU

PEMETAAN KOMPETENSI

• Prinsip Profesionalitas: Pasal 7 UU 14 Thn 2005, ayat (1) point d dan g: Guru wajib memilikikompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan kesempatan untuk mengembangkankeprofesionalan secara berkelanjutan.

• Hak dan Kewajiban Guru : Pasal 14 ayat 1 butir k : memperoleh pelatihan dan pengembanganprofesi dalam bidangnya.

• Kewajiban Guru : Pasal 20 ayat b: meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademi dankompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danseni;

PENILAIAN KINERJAGURU

PENGEMBANGANKEPROFESIAN

BERKELANJUTAN

DIKLAT GURU :1. ON LINE2. OFF LINE (VCD INTERAKTIF)3. MODUL4. TATAP MUKA

ANGKA KREDITGURU

KENAIKANPANGKAT DANJABATAN GURU

UKG telah berhasil mengaktifkan 2.979

Laboratorium Komputer sekolah yang akan digunakan sebagai

tempat Diklat On Line Guru tahun 2013.

(Optimasi Jardiknas untuk e-learning)

Catatan : Dengan empat cara ini maka seluruh guru akan terjangkau untuk mengikuti diklat pada tahun 2013 (sesuai amanat UU 14 tahun 2005)

ANGKA KREDITGURU

Karena itu harus diawali dengan:

Page 39: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

KENAIKAN PANGKAT

ANGKA KREDIT

UNSUR PENUNJANG

Pasal 11

1. IJAZAH YANG TIDAK RELEVAN

2. PENGHARGAAN

3. KEGIATAN EKSTRA

4. PEMBIMBING PRAKTIK

5. PENILAI ANGKA KREDIT

6. PELATIH

UNSUR UTAMAPasal 11

1. PENDIDIKAN

2. PEMBELAJARAN/BIMBINGAN/TUGAS UTAMA

3. PKB PENGENBANGAN DIRI, PUBLIKASI ILMIAH, KARYA INOVATIF

PERMENNEGPAN DAN RBNO.16 TAHUN 2009

Pasal 15

1. KUALITAS

2. KUANTITAS

3. BIAYA

4. WAKTU

PENILAIAN KINERJA GURU

Kesimpulan :PerMenneg PAN-RB No 16 Th. 2009 tidak mengatur secara teknis tentang pengujian kompetensi sebagai komponen kualitas pelaksanaan tugas utama guru. Hal tersebut diatur pada

Permendikbud No. 57 Tahun 2012. Dengan demikian kedua Permen tersebut saling komplementer.

UJI KOMPETENSI GURU

1 32 54 76 8 9

UKG UKG

III/a III/b dst ...

Uji Kompetensi Guru (UKG) dilakukan setiap kenaikan pangkatdan/atau jabatan, secara periodik seperti gambar berikut:

MEMASTIKAN PENGUASAAN PENGETAHUAN

PERMENDIKBUD NO.: 57 TAHUN 2012

SINERGI PERMENNEGPAN-RB NO.16 TH. 2009 DENGAN PERMENDIKBUD NO.57 TH. 2012 tentang UJI KOMPETENSI GURU

Thn0

Page 40: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

40

Data Guru: Berbagai Indikator

Jenjang JumlahTK 267,576 SD 1,644,925

SMP 556,905 SLB 16,102

SMA 264,512 SMK 175,656

TOTAL 2,925,676

9.15%

56.22%

19.04%

0.55%

9.04%

6.00%

TK

SD

SMP

SLB

SMA

SMK

Distribusi Guru Menurut Jenjang Tugas

58.56%

10.74%

30.70%

PNS GTY GTT

Status Jumlah

PNS 1,713,379

GTY 314,091

GTT 898,206

Total 2,925,676

Distribusi Guru Menurut Status Kepegawaian

PNS GTY GTT

Pendidikan Jumlah

<S1 1,424,513

>= S1 1,501,163

TOTAL 2,925,676

Distribusi Guru Menurut Jenjang Pendidikan

<S1 , 48.69%>= S1 , 51.31%

Golongan Jumlah

II 283,010

III 669,533

IV 760,836

TOTAL 1,713,379

16.52%

39.08%

44.41%

II

III

IV

Sertifikasi JumlahSudah 1,016,017

thn 2012 248,242 Belum 830,254

Total 2094513

Distribusi Guru Menurut Sertifikasi

48.51%

11.85%

39.64%

Sudah

thn 2012

Belum

2600

2650

2700

2750

2800

2850

2900

29500

10

20

30

40

50

S

i

s

a

P

e

n

s

i

u

n

Pensiun Sisa

Tahun Pensiun Sisa2012 27,396 2,898,280 2013 42,275 2,856,005 2014 41,505 2,814,500 2015 44,450 2,770,050 2016 42,509 2,727,541

Total 198,135 2,727,541

Jumlah Guru Pensiun: 2012-2016

Distribusi Guru Menurut Golongan

Page 41: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

43.99

44.72

45.20

45.72

46.27

46.46

46.55

46.83

51.45

36.70

37.87

38.86

39.80

39.86

40.06

40.09

40.35

40.50

40.60

40.61

40.76

40.82

40.84

40.93

41.52

41.63

41.91

41.93

42.17

42.73

42.87

43.31

43.50

MALUT

NAD

MALUKU

SULBAR

NTT

SULTENG

SULSEL

KALTENG

SULUT

GORONTALO

SULTRA

LAMPUNG

JAMBI

SUMUT

SUMSEL

NTB

PAPUA BARAT

BENGKULU

KALBAR

KALTIM

RIAU

KALSEL

PAPUA

BANTEN

BALI

KEPRI

JABAR

SUMBAR

BABEL

JATIM

JATENG

DKI

YOGYA

79.00 83.00

91.00 91.00

45.3441.49

49.41 48.34

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

TK SD SMP SMA

0

5000

10000

15000

20000

25000

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

50 55 60 65 70 75 80 85

90 95

100

Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional

Rata-rata Nasional :

43.82

Rata-rata = 43.82

Rata-rata Nasional =

43.82

Maks 91.00

Min 1.00

Rata 43.82

Stdev 10.95

N 518,026

UKG

Page 42: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Distribusi Nilai UKG per Jenjang dan KompetensiHasil UKG: Perbandingan Kompetensi Pedagogi & Profesional

44,10 41,43 44,95 45,53

JENJANG Pedagogik Profesional

TK 44.31 45.77

SD 42.10 41.26

SMP 45.24 50.89

SMA 45.99 49.29

0

10

20

30

40

50

60

TK SD SMP SMA

44.31 42.10 45.24 45.99 45.77

41.26

50.89 49.29

Pedagogik Profesional

Page 43: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

43.53

44.43

44.80

44.86

45.61

45.68

45.73

46.13

50.85

36.56

37.28

38.41

38.73

39.19

39.37

39.45

39.54

39.68

39.83

39.93

39.94

40.17

40.27

40.30

41.30

41.33

41.36

41.44

41.53

42.17

42.27

42.38

43.12

MALUT

NAD

MALUKU

SULBAR

SULTENG

NTT

SULTRA

SUMUT

LAMPUNG

JAMBI

SULSEL

KALTENG

SULUT

SUMSEL

PAPUA BARAT

GORONTALO

KALBAR

BENGKULU

NTB

KALTIM

RIAU

PAPUA

KALSEL

BANTEN

BALI

KEPRI

SUMBAR

JABAR

JATIM

DKI

BABEL

JATENG

YOGYA

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

0 4 8 12 16 20

24

28 32 36 40

44

48 52 56 60

64

68 72 76 80

84

88

92

96

100

Rata-rata Nasional = 43.20

Hasil UKG: Kompetensi Pedagogi

Rata-rata = 43.20

Maks 100,00

Min 1,00

Rata 43,20

Stdev 13,09

N 518.026

UKG: Pedagogi

Page 44: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

44.13

44.86

45.32

46.04

46.45

46.71

46.74

47.23

51.64

36.79

38.12

39.08

40.08

40.16

40.21

40.41

40.42

40.52

40.66

41.08

41.17

41.18

41.22

41.32

41.56

42.13

42.14

42.15

42.42

42.96

43.04

43.65

43.72

MALUT

NAD

MALUKU

NTT

SULSEL

SULBAR

GORONTALO

SULTENG

KALTENG

SULUT

SULTRA

LAMPUNG

SUMSEL

JAMBI

SUMUT

NTB

BENGKULU

PAPUA BARAT

KALBAR

KALTIM

RIAU

KALSEL

BANTEN

PAPUA

BALI

KEPRI

JABAR

SUMBAR

BABEL

JATENG

JATIM

DKI

YOGYA

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98

Hasil UKG: Kompetensi Profesional

Rata-rata Nasional = 44.05Rata-rata = 44.05

Maks 96,00

Min 1,00

Rata 44,05

Stdev 11,73

N 518.026

UKG: Profesional

Page 45: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Nilai Rata-Rata UKG TK (menurut Provinsi)

52.19

51.60

49.75

49.28

49.20

49.05

48.78

48.23

46.75

46.59

46.34

45.62

45.11

44.06

44.05

43.83

43.27

43.05

42.38

42.31

42.08

41.43

41.29

41.19

39.59

39.38

39.27

38.81

38.69

38.63

37.11

36.26

33.94

DIY

Babel

Pabar

Jabar

Kepri

DKI

Kalbar

Banten

Sumbar

Jatim

Jateng

Riau

Kaltim

Bengkl

NTB

lampung

Kalsel

Jambi

Sumut

Bali

NTT

Papua

Sumsel

Gorontalo

Kalteng

Sulbar

Sulsel

Sulut

Sulteng

Maluku

Sultra

NAD

Malut

Nasional45.34

TK

Page 46: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

41.63

41.87

42.03

42.21

44.27

44.92

46.04

34.61

35.26

35.28

35.35

35.70

35.83

35.91

36.50

36.54

36.55

36.57

37.41

37.51

37.61

38.24

38.29

38.33

38.55

39.05

39.09

39.13

39.33

39.63

39.73

39.89

40.55

NAD

PAPUA

MALUT

NTB

GORONTALO

KALTENG

SULBAR

SULSEL

MALUKU

SULTENG

SULTRA

SUMSEL

SUMUT

RIAU

BENGKULU

NTT

LAMPUNG

KEPRI

KALBAR

KALTIM

KALSEL

SUMBAR

PAPUA BARAT

JAMBI

BABEL

SULUT

JATIM

BALI

BANTEN

JABAR

DKI

JATENG

YOGYA

41.53

42.75

42.89

43.24

43.67

43.91

44.11

44.86

48.95

34.13

35.98

36.57

36.89

36.94

36.99

37.67

37.83

38.05

38.12

38.24

38.27

38.33

38.46

38.71

39.08

39.18

39.36

39.43

39.50

39.55

40.41

40.45

41.05

MALUT

NAD

MALUKU

SULTRA

SULBAR

PAPUA BARAT

NTT

LAMPUNG

SULTENG

SULSEL

KALTENG

SUMUT

JAMBI

SUMSEL

GORONTALO

SULUT

NTB

KALBAR

KALTIM

BENGKULU

PAPUA

RIAU

KALSEL

BANTEN

BALI

KEPRI

JABAR

SUMBAR

BABEL

JATIM

DKI

JATENG

YOGYA

Nilai Rata-Rata UKG SD(menurut Provinsi)

Guru

Kelas

Penjaskes

Rata-rata Guru KelasNasional:

41.52

Rata-rata PenjaskesNasional =

40.76

Page 47: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

42.41

42.56

42.61

42.83

42.83

43.05

43.06

43.32

43.32

44.43

44.45

45.28

46.57

46.65

36.56

36.81

36.83

37.32

37.94

38.72

39.20

39.38

39.60

39.65

40.29

40.35

40.94

41.15

41.44

41.49

41.60

41.72

42.08

NAD

MALUT

MALUKU

SULTENG

SULUT

GORONTALO

SULSEL

SULBAR

NTT

PAPUA BARAT

PAPUA

SUMUT

LAMPUNG

SULTRA

KALTIM

BALI

JAMBI

NTB

RIAU

SUMSEL

KALSEL

KALTENG

BANTEN

KALBAR

SUMBAR

JABAR

KEPRI

BENGKULU

DKI

JATIM

JATENG

YOGYA

BABEL

53.73

55.53

56.80

56.91

58.03

58.75

59.52

61.76

63.95

37.24

39.53

42.19

45.06

45.17

45.71

45.76

46.65

46.95

47.20

47.32

47.35

47.62

48.11

49.56

49.67

50.57

51.07

51.60

51.71

52.17

52.90

53.02

53.11

MALUT

MALUKU

NAD

SULTENG

NTT

SULUT

SULSEL

GORONTALO

KALTENG

PAPUA BARAT

SULBAR

JAMBI

SUMUT

SUMSEL

PAPUA

SULTRA

KALSEL

RIAU

KALTIM

LAMPUNG

KALBAR

BENGKULU

SUMBAR

NTB

KEPRI

BANTEN

BALI

JABAR

DKI

BABEL

JATIM

JATENG

YOGYA

Nilai Rata-Rata UKG SMP (menurut Provinsi)

MTK B.Ind

Rata-rata Matematika

Nasional:53.58

Rata-rata Bhs Indonesia

Nasional =42.29

Page 48: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

42.88

42.98

43.08

43.28

43.65

43.99

44.09

44.39

46.09

46.67

48.11

50.41

34.46

35.27

35.95

37.13

37.33

37.71

38.10

38.30

38.54

38.94

38.96

38.96

39.36

40.25

40.50

40.65

40.95

41.02

41.56

41.88

42.48

MALUT

MALUKU

NAD

GORONTALO

SULUT

KALTENG

JAMBI

SULTENG

SUMUT

SULTRA

SULSEL

PAPUA BARAT

NTT

SUMSEL

SULBAR

RIAU

LAMPUNG

KEPRI

PAPUA

NTB

BENGKULU

SUMBAR

KALBAR

KALSEL

KALTIM

JABAR

BANTEN

BALI

BABEL

DKI

JATIM

JATENG

YOGYA

39.02

39.68

39.76

40.47

40.49

40.77

40.78

40.80

41.29

42.43

46.41

28.71

31.59

32.41

32.52

33.19

34.11

34.47

34.91

34.92

34.99

36.14

36.38

37.03

37.27

37.44

37.97

38.35

38.44

38.49

38.58

38.61

38.67

MALUT

SULTENG

MALUKU

NAD

NTT

SULUT

JAMBI

SUMUT

SULTRA

SULSEL

GORONTALO

PAPUA BARAT

RIAU

PAPUA

KALTENG

SULBAR

SUMBAR

NTB

SUMSEL

KEPRI

KALTIM

BENGKULU

LAMPUNG

KALBAR

KALSEL

DKI

BANTEN

JABAR

BALI

BABEL

JATENG

JATIM

YOGYA

Nilai Rata-Rata UKG SMA (menurut Provinsi)

MTK

B Inggris

Rata-rata MatematikaNasional =

42.75

Rata-rata Bhs. InggrisNasional =

38.73

Page 49: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SD

NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL1 Hepy Dwiarti, S.Tp SD Kristen Kalam Kudus DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 83 Guru Kelas2 SUMIYONO SD N WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 81 Guru Kelas3 SETYOWATI, S.PD SDN KALIASIN VI - 285 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas4 SUMADI, S.Pd SH SDN MADE 4 Lamongan Jawa Timur Kab. Lamongan 80 Guru Kelas5 SUKARMAN SDN SAMBIKEREP V NO. 613 Jawa Timur Kota Surabaya 80 Guru Kelas6 ENDANG SULISTYOWATI, S.Pt. SD Masjid Syuhada DI. YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 79 Guru Kelas7 KURDISUN Jawa Tengah Kab. Pekalongan 79 Penjaskes8 ALUIZIDUHU ZEBUA SD NEGERI 070983 SIHAREO SUMATERA UTARA Kota Gunung Sitoli 79 Guru Kelas9 Umi Nadiyah SD N TUBIN DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 78 Guru Kelas10 SUNARTO SD N 4 KRANDEGAN Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 78 Guru Kelas

Page 50: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

10 Nilai Tertinggi Nasional GURU SMP

10 Nilai Nilai Tertinggi Nasional GURU SMA

NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL1 Jaja Juanda SMP Negeri 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 91 Matematika2 SOFI'I, M.PD. JAWA TENGAH Kab. Pati 90 Matematika3 KUSWATUL HASANAH SMP MUHAMMADIYAH 7 MLARAKJAWA TIMUR Kab. Ponorogo 89 Matematika4 SRI SUHARTI SMP NEGERI 13 SURABAYA JAWA TIMUR Kota Surabaya 88 Matematika5 Sudiro JAWA TENGAH Kab. Karanganyar 88 Matematika6 SUYATMI SMP N 5 WATES DI. YOGYAKARTA Kab. Kulonprogo 88 Matematika7 CAICILIA LESTARININGSIH SMP TARAKANITA Banten Kab. Tangerang 87 Matematika8 Dadang Koswara SMP N 3 BOJONGPICUNG JAWA BARAT Kab. Cianjur 87 Matematika9 I Made Sukardi SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJABali Kab. Buleleng 87 Matematika10 Anna Siswati SMP NEGERI 1 SINGOSARI JAWA TIMUR Kab. Malang 87 Matematika

NO NAMA TEMPAT TUGAS PROVINSI KAB/KOTA NILAI MAPEL1 BUDI SETYO UTOMO, SPD Jawa Tengah Kab. Klaten 91 Kimia2 UNERI WIDIANINGRUM SMAN 1 JALANCAGAK JAWA BARAT Kab. Subang 89 Biologi3 AHMAD WAHIB SMA N 2 Probolinggo Jawa Timur Kota Probolinggo 88 Kimia4 YENI YUNIARTI SMA N 1 Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 88 Kimia5 FEBRINAR ISWANTI SMA N 1 KOTA SOLOK Sumatera Barat Kota Solok 88 Kimia6 Kasinu SMAN 1 NAGRAK JAWA BARAT Kab. Sukabumi 87 Kimia7 SUMARSONO, SPd JAWA TENGAH Kota Magelang 87 Kimia8 SRI LESTARI Jawa Tengah Kab. Rembang 87 Kimia9 NURHUDA Jawa Tengah Kab. Pemalang 87 Kimia10 ENDANG SIWI RETNANINGSIH, M.Pd JAWA TENGAH Kota Surakarta 87 Kimia

Page 51: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

D

Page 52: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

GURU PROFESIONAL1. Kesra

2. Harlindung

3. Tunjangan Profesi

PENGEMBANGAN KARIER

GURU CPNS

(80 %)

GURU PNS (100 %)

GURU PERTAMA (IIIA)

PROGRAM

INDUKSI(1 -2 TAHUN)

PRA

JABATAN

PK Guru = Penilaian Kinerja Guru

PKB = Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

S1/DIV

KEPENDIDIKAN / NON

KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN

PROFESI GURU

(PPG)

PKB-

+

-

+

PK Guruformatif

PK Gurusumatif

KECUKUPAN ANGKA KREDIT

Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Page 53: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

SM : Standar Minimal

PKB : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

PK : Penilaian Kinerja

UJI KOMPETENSI

N ˂ SM N ≥ SM

PKB

DIKLAT PENGEMBANGAN

N ˂ SM N ≥ SM

GURU PROFESIONAL

1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN

2. PROMOSI

3. TUNJANGAN PROFESI

PKINTERNALLY & EKSTERNALLY

DRIVEN

DIKLAT DASAR

DIKLAT LANJUTAN

INDIKATOR UTAMA

No. INDIKATOR

1. Disiplin Guru (kehadiran,

ethos kerja)

2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa)

3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku)

4. Motivasi BelajarSiswa

DAMPAK

No INDIKATOR

1. Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya)

2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional

3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni.

4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa

Pembinaan karier dan kepangkatan

Memastikan guru melaksanakan tugas profesional

Menjamin bahwa layananpendidikan yang diberikan olehguru berkualitas

(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN)

Page 54: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

UJI KOMPETENSI

PKB

DIKLAT PENGEMBANGAN

GURU PROFESIONAL

1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN

2. PROMOSI

PKINTERNALLY &

EKSTERNALLY DRIVEN

DIKLAT DASAR FORMAL/

NON FORMAL

DIKLAT FUNGSIONAL DAN KEGIATAN KOLEKTIF GURU

SM : Standar MinimalPKB : Pengembangan Keprofesian

BerkelanjutanPK : Penilaian Kinerja

ANGKA KREDIT

UJIAN

TL

L

STA

GE

1ST

AG

E 2

TUNJANGAN PROFESI

N < SM

N ≥ SM

NPK < SM

NPK ≥ SM

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 55: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

UJI KOMPETENSI(2012: 10 %)

SBG GURU(6 JP)

SBG KS (18 JP TUGAS TEMBAHAN)

ALTERNATIF SEBAGAI GURU SEBAGAI KS KEPUTUSAN

UJI KOMPETENSIPENILAIAN KINERJA

KOMPETEN KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI KS

KOMPETEN TIDAK KOMPETENDINILAI KINERJA SEBAGAI

GURU

TIDAK KOMPETEN TIDAK KOMPETEN WAJIB DIKLAT DASAR GURU

PENILAIAN KINERJA SBG KSN <˂SM N ≥ SM

DIKLAT DASAR PENGUATAN KS

KENAIKAN PANGKAT DAN PENGHARGAAN LAINNYA YANG

RELEVANDIKLAT LANJUT PENGUATAN KS

Page 56: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

BADAN PSDMPK DAN PMP

EVALUASI DIRI

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN

PENILAIAN KINERJA

GURU

RENTANG WAKTU 2 SEMESTER

4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2

SEMESTER

4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2

SEMESTER

Page 57: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

GURU PROFESIONAL

Evaluasi Diri(awal semester)

Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

+

-

+

Pengembangan Karir

y

-

Penilaian Kinerja Guru (akhirsemester berikutnya)

KecukupanAngka Kredit

t

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 58: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

• Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

• Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan KepegawaianNegara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang PetunjukPelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk TeknisPelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 TentangPenyesuaian Jabatan Fungsional Guru.

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 59: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butirkegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karierkepangkatan dan jabatannya.

(PermennegPAN & RB No. 16/2009)

PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya

secara profesional

PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan

oleh guru adalah berkualitas

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 60: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Merupakan bahan evaluasi diri bagi guru untuk

mengembangkan potensi dan karirnya

Sebagai acuan bagi sekolah untuk

merencanakan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB)

Merupakan dasar untuk memberikan nilai

prestasi kerja guru dalam rangka

pengembangan karir guru sesuai

Permennegpan & RB No.16/2009

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 61: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah atau guru senior (guru pembina) yang kompeten, telah mengikuti pelatihanpenilaian dan ditunjuk oleh kepala sekolah

pengawas sekolah mensupervisi kegiatan penilaian kinerjadi sekolah

Penilaian kinerja dilakukan sekali dalam rentang 2 semester (pada akhir semester ke 2)

Diawali dengan Evaluasi Diri (pada awal semester ke 1)

Penilaian kinerja ditekankan pada pelaksanaan tugasutama guru yang terkait dengan penguasaan kompetensidasar yang harus dimiliki oleh guru.

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 62: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

BADAN PSDMPK DAN PMP

EVALUASI DIRI

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN

PENILAIANKINERJA

GURU

RENTANG WAKTU 2 SEMESTER

4-6 MINGGU DI AWAL RENTANG WAKTU 2

SEMESTER

4-6 MINGGU DI AKHIR RENTANG WAKTU 2

SEMESTER

Page 63: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Evaluasi diri pada awal semester digunakan

sebagai dasar penyusunan rencana program

PKB tahunan bagi guru .

Hasil penilaian Kinerja Guru pada akhir semester

berikutnya digunakan untuk melihat peningkatan

kompetensi dan memberikan nilai kinerja guru

(menghitung perolehan angka kredit guru pada

tahun tersebut)

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 64: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

KOMPETENSIPEDAGOGIK

1. Mengenal karakteristik dan potensi

peserta didik

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip

prinsip pembelajaran yang efektif

3. Merencanakan dan mengembangkan

kurikulum\

4. Melaksanakan pembelajaran yang

efektif

5. Menilai dan mengevaluasi

pembelajaran

PROFESIONAL

6. Menguasai materi dan pola pikir

keilmuan yang diampu

7. Mengembangkan keprofesian melalui\

tindakan reflektif

KOMPETENSI

PEDAGOGIK

1. Menguasai karakteristik peserta didik.

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

3. Pengembangan kurikulum.

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

5. Pengembangan potensi peserta didik.

6. Komunikasi dengan peserta didik.

7. Penilaian dan evaluasi.

KEPRIBADIAN

8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional.

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.

10. tos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa

bangga menjadi guru.

SOSIAL

11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak

diskriminatif.

12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga

kependidikan, orang tua, peserta didik, dan

masyarakat.

PROFESIONAL

13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

yang diampu.

14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui

tindakan yang reflektif. BADAN PSDMPK DAN PMP

PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

Page 65: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

KOMPETENSIPEDAGOGIK

1. Menguasai Teori dan Praksis

Pendidikan

2. Mengaplikasikan Perkembangan

Fisiologis dan Psikologis serta

Perilaku Konseli

3. Menguasai Esensi Layanan BK dalam

Jalur, Jenis, dan Jenjang Satuan

Pendidikan \

PROFESIONAL

4. Menguasai Konsep dan Praksis BK

5. Merancang Program BK

6. Mengimplementasikan Program BK

7. Menilai Proses dan Hasil Pelayanan BK

8. Menguasai Konsep dan Praksis

Penelitiandalam BK

KOMPETENSI

PEDAGOGIK

1. Menguasai teori dan praksis pendidikan.

2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan

psikologis serta perilaku konseli.

3. Menguasai esensi layanan BK dalam jalur, jenis, dan

jenjang satuan pendidikan.

KEPRIBADIAN

4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih.

6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian

yang kuat.

7. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi.

SOSIAL

8. Mengimplementasikan kolaborasi internal di tempat

bekerja.

9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK.

10.Mengimplementasi kolaborasi antar profesi.

PROFESIONAL

11.Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk

memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli.

12.Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK.

13.Merancang program BK.

14.Mengimplementasikan program BK yang

komprehensif.

15.Menilai proses dan hasil kegiatan BK.

16.Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika

professional.

17.Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK.

BADAN PSDMPK DAN PMP

PENYEDERHANAAN INSTRUMEN PK GURU BK/KONSELOR

Page 66: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan
Page 67: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

PENGERTIAN PKB GURU

PKB dilaksanakan agar guru dapatmemelihara, meningkatkan, dan memperluas

pengetahuan dan keterampilannya untukmelaksanakan proses pembelajaran secaraprofesional. Pembelajaran yang berkualitas

diharapkan mampu meningkatkanpengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta

didik

Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalahpengembangan kompetensi guru yang

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secarabertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan

profesionalitas guru.

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 68: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangkameningkatkan mutu pendidikan.

Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkandalam peraturan perundangan yang berlaku.

Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalamperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik.

Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaitenaga profesional.

Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru.

Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.

Menunjang pengembangan karir guru.BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 69: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 70: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

PKB

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 71: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

1. PengembanganDiri

a) Diklat fungsional

b) Kegiatan kolektif guru

2. Publikasi Ilmiah a) Presentasi pada forum ilmiah

b) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian ataugagasan ilmu di bidang pendidikanformal

c) Publikasi buku pelajaran, bukupengayaan, dan pedoman guru

3. Karya Inovatif a) Menemukan teknologi tepat guna

b) Menemukan/menciptakan karya seni

c) Membuat/memodifikasi alatpelajaran/peraga/praktikum

d) Mengikuti pengembangan penyusunanstandar, pedoman, soal dan sejenisnya

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 72: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 73: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Contoh: PPPP-TK, LPMP,

LPTK, Asosiasi Profesi, dan

PKB Provider lainnya.

Contoh: Program Induksi,

mentoring, pembinaan,

observasi pembelajaran,

kemitraan pembelajaran,

berbagi pengalaman,

Pengembangan sekolah

secara menyeluruh (WSD=

whole school development)

Contoh: Jaringan lintas

sekolah (seperti KKG/MGMP,

KKM, KKKS/MKKS, KKPS,

MKPS, atau jaringan virtual.

DALAM

SEKOLAH

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 74: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standarberdasarkan evaluasi diri.

Kompetensi yang diidentifikasikan oleh guru perluditingkatkan.

Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk pengembangankarir/melaksanakan tugas-tugas baru, misalnya sebagaikepala sekolah.

Pengetahuan, keterampilan, materi yang dibutuhkanberdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan/atauRencana Tahunan Pengembangan Sekolah.

Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi khusus yang diminati oleh guru.

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 75: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Guru melakukanevaluasi diri pada

awal semester

Profil kinerja guru berdasarkan hasilevaluasi diri dan

dokumen pendukung

Koordinator dan Guru menyusun rencana

PKB Guru

Guru melaksanakanPKB Guru(ada Guru

Pendamping)

Guru menerimarencana final kegiatan

PKB Guru

Koordinator danKepala Sekolah

menetapkan rencanakegiatan PKB Guru

Guru danKoordinator

melakukan refleksihasil PKB Guru

Guru mengikutiPenilaian Kinerja

Guru akhir semester berikutnya

Hasil PK Guru sebagaidasar perencanaan

PKB Guru tahunberikutnya

BADAN PSDMPK DAN PMP

Page 76: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

F

SIMPULAN

Page 77: 4 implementasi kompetensi professional guru di sekolah dalam tinjauan

Simpulan

Capaian mutu pendidikan kita secara nasional terasa masih rendah diantara negara-negara lain. Tentu kondisi inidipengaruhi oleh berbagai unsur penyebab yang saling terkait, salah satunya adalah belum terdapatnya suatu systempengelolaan pembinaan mutu kompetensi guru yang mampu memandirikan, membangkitkan, bahwa jabatanprofessional guru merupakan kebutuhan guru yang harus dikembangkan dan ditingkatkan oleh setiap diri guru sesuaituntutan kebutuhan di era global di abad 21. Kebijakan penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesianberkelanjutan (PKG-PKB) adalah sebuah solusi yang diharapkan dapat menjawab masalah upaya meningkatkankompetensi guru untuk lebih baik dapat memenuhi tuntutan perubahan di abad 21.

Pemerintah telah menetapkan serangkaian kebijakan melalui berbagai penataan peraturan dari undang-undang,peraturan pementah, peraturan kementerian dan panduan teknis mengelola peningkatan kinerja guru danpengembangan keprofesian berkelanjutan bagi seluruh guru di Indonesia dengan visi menjadikan guru yang professional,bermartabat dan sejahtera dari tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/Kota, LPMP/P4TK, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, disetiap satuan pendidikan untuk bersinergi, berkolaborasi secara aktif, kreatif, inovatif mandiri melakukan langkah nyatasecara professional dengan kebesaran jiwa mewujudkan berbagai kegiatan yang berfokus pada suatu upaya untukmeningkatkan kompetensi guru.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, merupakan kebutuhan essensial keprofesian bagi setiap diri guru, olehkarena itu harus dipenuhi agar guru dapat terjaga profesinya dalam menghadapi setiap perubahan zaman.

Jika kompetensi dan kesejahteraan guru bagus, maka kinerja guru menjadi bagus, kinerja guru yang bagus berdampakkepada proses belajar mengajar bagus, yang pada gilirannya mutu pendidikan peserta didik insyaallah akan berubahmeningkat lebih baik dapat memenuhi kebutuhan kehidupan di era globall pada abad 21.