4. Fiqih Munakahat

29
Fiqih Munakahat

description

materi fikih munakahat untuk mata kuliah fikih muamalah

Transcript of 4. Fiqih Munakahat

PowerPoint Presentation

Fiqih MunakahatMunakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Kata dasar pernikahan adalah nikah. Menurut kamus bahasa Indonesia, kata nikah berarti berkumpul atau bersatu. Pernikahan adalah suatu lembaga kehidupan yang disyariatkan dalam agama Islam.

Pengertian Munakahat

Allah SWT berfirman: Maka kawinilah wanita - wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja . (An - Nisa : 3).

Hukum NikahPara fuqaha mengklasifikasikan hukum nikah menjadi 5 kategori dilihat dari kondisi pelakunya:Wajib: bila nafsu mendesak, mampu menikah dan berpeluang besar jatuh ke dalam zina.Sunnah: bila nafsu mendesak, mampu menikah tetapi dapat memelihara diri dari zina.Mubah: bila tak ada alasan yang mendesak/mewajibkan segera menikah dan/atau alasan yang mengharamkan menikah.Makruh: bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah tetapi tidak merugikan isterinya.Haram: bila nafsu tak mendesak, tak mampu memberi nafkah sehingga merugikan isterinya.

Rukun dan Syarat Sah NikahIjab-QabulAdanya mempelai pria. Adanya mempelai wanita.Adanya wali.Adanya saksi (2 orang pria).Mahar.Tayangan 1Tayangan 2

Wanita yang Haram di NikahiAllah SWT berfirman:Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amatlah dan dibenci Allah dan seburuk-buruknya jalan (yang ditempuh). (An - Nisa : 22).

Wanita yang Haram di NikahiAllah SWT berfirman:Diharamkan atas kamu ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan ; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu ; anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu , maka tidak berdosa kamu mengawininya; isteri-isteri anak kandungmu ; dan menghimpunkan dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. An-Nisa : 23)

Wanita yang Haram di NikahiIbu kandungAnak-anakmu yang perempuanSaudara-saudaramu yang perempuan,Saudara-saudara bapakmu yang perempuan/Bibi dari ayahSaudara-saudara ibumu yang perempuan/bibi dari ibuAnak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki/keponakan saudara laki-lakiAnak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan/keponakan dari saudara perempuanIbu-ibumu yang menyusui kamuSaudara perempuan sepersusuanIbu-ibu isterimu/Ibu mertuaAnak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri/anak tiriIsteri-isteri anak kandungmu/menantu perempuan

LARANGAN MENIKAH DENGAN ORANG MUSYRIK (Qs. Al Baqarah [2]: 221)

Artinya :Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

Tahrim Muabbad (pengharaman yang berlaku selama-lamanya),yaitu seorang perempuan tidak boleh menjadi isteri seorang laki-laki di segenap waktu. Tahrim Muaqqat (pengharaman yang bersifat sementara),yaitu jika nanti keadaan berubah, gugurlah tahrim itu dan menjadi halal. Sebab-sebab tahrim muabbad (pengharaman selamanya) ada tiga: nasabmushaharah (ikatan perkawinan)penyusuan

Menikahi Wanita Hamil di luar nikah : Nabi SAW bersabda,Janganlah disetubuhi (dikawini) seorang wanita hamil (karena zina) hingga melahirkan.(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Hakim). Nabi SAW bersabda,Tidak halal bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menyiramkan airnya pada tanaman orang lain.(HR. Abu Daud dan Tirmizy).

Pendapat para Ulama TentangMenikahi Wanita Hamil di luar nikah 1. Pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Abu Hanifah menyebutkan bahwa bila yang menikahi wanita hamil itu adalah laki-laki yang menghamilinya, hukumnya boleh. Sedangkan kalau yang menikahinya itu bukan laki-laki yang menghamilinya, maka laki-laki itu tidak boleh menggaulinya hingga melahirkan.

Pendapat para Ulama TentangMenikahi Wanita Hamil di luar nikah 2. Pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal,Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan laki-laki yang tidak menghamili tidak boleh mengawini wanita yang hamil. Kecuali setelah wanita hamil itu melahirkan dan telah habis masa iddahnya. Imam Ahmad menambahkan satu syarat lagi, yaitu wanita tersebut harus sudah tobat dari dosa zinanya. Jika belum bertobat dari dosa zina, maka dia masih boleh menikah dengan siapa pun. Demikian disebutkan di dalam kitab Al-Majmu Syarah Al-Muhazzab karya Al-Imam An-Nawawi, jus XVI halaman 253.

Pendapat para Ulama TentangMenikahi Wanita Hamil di luar nikah 3. Pendapat Imam Asy-Syafii, Adapun Al-Imam Asy-syafii, pendapat beliau adalah bahwa baik laki-laki yang menghamili atau pun yang tidak menghamili, dibolehkan menikahinya. Sebagaimana tercantum di dalam kitab Al-Muhazzab karya Abu Ishaq Asy-Syairazi juz II halaman 43.

WALI NIKAH ANAK PEREMPUAN YANG LAHIR DILUAR NIKAHUrutan wali itu sebagai berikut:1. Bapak, kakek dan seterusnya keatas2. Saudara laki-laki sekandung, atau seayah3. Saudara bapak laki-laki sekandung atau seayah4. Anak dari saudara bapak laki-laki sekandung atau seayah

Jika nomor 1 no 4 tidak ada, maka yang menjadi wali adalah wali hakim, yaitu wali yang diangkat oleh pemerintah, berdasarkan hadis: Dari Aisyah ra ia berkata, bersabda Rasulullah saw:Wanita manapun yang melakukan akad nikah tanpa izin walinya, maka nikahnya batal, maka nikahnya batal. Jika dalam pernikahannya (yang batal itu) terjadi dukhul, maka wanita itu berhak mendapat mahar karena penghalalan farajnya. Jika terjadi perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan maka pemerintah (wali hakim) menjadi wali wanita yang tiadak mempunyai wali (Ditakhrijkan oleh imam hadis yang empat kecuali an-NasaI dan dinyatakn shahih oleh Abu Awanah, Ibnu Hibban dan al-Hakim)

Anak yang lahir diluar nikah nasabnya dihubungkan kepada ibunya, berdasarkan hadis: Dari Amr bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya berkata Rasulullah saw telah menetapkan pada anak dari suami isteri yang telah melakukan lian mewarisi ibunya dan ibunya mewarisinya dan siapa yang menuduh isterinya berzina (tanpa bukti) dijilid 80 kali (HR. Ahmad)Berdasarkan hadis diatas dapat ditetapkan bahwa anak yang lahir diluar nikah yang sah, maka nasabnya dihubungkan kepada ibunya. Hal ini berarti bahwa anak perempuan yang lahir diluar nikah yang sah tidak mempunyai wali nasab. Bagi perempuan yang tidak mempunyai wali nasab, maka yang menikahkannya adalah wali hakim

Islam tidak mensyariatkan sesuatu melainkan dibaliknya terdapat kandungan keutamaan dan hikmah yang besarHikmah Pernikahan atau PerkawinanAllah SWT berfirman :Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(Ar-ruum,21)

Hikmah Pernikahan atau PerkawinanMampu menjaga kelangsungan hidup manusia dengan jalan berkembang biak dan berketurunan.Mampu menjaga suami istri terjerumus dalam perbuatan nista dan mampu mengekang syahwat seta menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan.Mampu menenangkan dan menentramkan jiwa denagn cara duduk-duduk dan bencrengkramah dengan pacarannya.Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat kewanitaan yang diciptakan.

Tujuan Pernikahan atau PerkawinanUntuk Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia Yang AsasiUntuk Membentengi Ahlak Yang LuhurUntuk Menegakkan Rumah Tangga Yang IslamiUntuk Meningkatkan Ibadah Kepada AllahUntuk Mencari Keturunan Yang Shalih

Macam-macam talak dan pengertiannya1. Talak Raj'iTalak Raj'i adalah talak yang pertama dan kedua, dimana suami masih berhak ruju' selama istri dalam masa iddah2. Talak Ba'in ShugraaTalak Ba'in shugraa adalah talak yang tidak boleh ruju' kembali tapi boleh akad nikah baru dengan bekas suami meski dalam masa iddah3. Talak Ba'in KubraaTalak Ba'in Kubraa adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya, tidak dapat ruju' kembali dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba'da aldkhul dan habis masa iddahnya

Macam-macam talak dan pengertiannya4. Talak SunniTalak Sunni adalah talak yang dibolehkan yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang sedang suci dan tidak dicampuri selama masa suci tersebut5. Talak Bad'iTalak Bad'i adalah talak yang tidak dibolehkan yaitu talak yang dijatuhkan terhadap istri pada waktu istri dalam keadaan haid, atau istri dalam keadaan suci tapi sudah dicampuri pada waktu suci tersebut

Macam-macam Iddah/masa tunggu'Iddah 4 bulan 10 hari bagi istri yang ditinggal mati suaminya & tidak dalam keadaan tidak hamil. Ketentuan ini berlaku bagi istri yang pernah dicampuri atau tidak, belum haidh, sedang maupun telah lepas haidh ( Qs. al-baqarah : 234 ).

2. 'iddah sampai melahirkan bagi istri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan hamil.

Macam-macam Iddah/masa tunggu'iddah sampai melahirkan kandungannya bagi istri yang ditalak suaminya dalam keadaan hamil ( Qs. al-Thalaq : 4 ).4. 'iddah tiga kali suci bagi istri yang ditalak suaminya dan ia dalam masa haid (Qs. al-Baqarah : 228).5. 'iddah tiga bulan bagi istri yang ditalak suaminya padahal ia belum pernah haid atau sudah tidak haid atau menophouse ( Qs. al-Thalaq : 4 ).Syarat Poligami (menurut Syaikh Mustafa Al-Adawiy) Seorang yang mampu berbuat Adil Aman dari lalai beribadah kepada Allah Mampu menjaga para istrinya Mampu memberi nafkah

Dampak poligami Psikologis Ekonomi rumah tangga Hukum Kesehatan Kekerasan terhadap perempuan

Wassalamualaikum