4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan...

22
34 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai hasil analisis deskriptif yang meliputi profil responden serta jawaban responden mengenai variabel penelitian, teknik analisis data SEM dengan PLS, pengujian hipotesis beserta pembahasan yang lebih mendalam. 4.1 Gambaran Umum Uniqlo Gambar 4.1 Logo Uniqlo Industri fast fashion telah secara luas diakui dalam pers mode (fesyen) dan dalam dunia industri sebagai strategi utama dalam meraih sukses bagi para pengecer fesyen modern (Barnes, L. dan Lea-Greenwood, G., 2006). Pasar fast fashion di seluruh dunia memang sedang berkembang di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Hal inilah yang menarik peritel fast fashion asal Jepang yaitu Uniqlo juga turut melebarkan bisnisnya di Indonesia. Uniqlo merupakan anak perusahaan dari Fast Retailing Co. yang merupakan grup perusahaan yang bergerak di bidang fesyen. Nama Uniqlo sendiri diambil dari toko pertama mereka yang bernama Unique Clothing Warehouse yang dibuka pertama kali pada 2 Juni 1984 oleh pendirinya yaitu Tadashi Yanai di kota Hiroshima. Keunikan dari perusahaan Uniqlo terletak pada model bisnisnya yang disebut SPA (Speciality store retailer of Private label Apparel) atau dengan kata lain, seluruh proses produksi mulai dari desain, produksi hingga penjualan dilakukan sendiri oleh perusahaan, sehingga menjaga kualitas dari setiap produk-produknya.

Transcript of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan...

Page 1: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

34 Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai hasil

analisis deskriptif yang meliputi profil responden serta jawaban responden

mengenai variabel penelitian, teknik analisis data SEM dengan PLS, pengujian

hipotesis beserta pembahasan yang lebih mendalam.

4.1 Gambaran Umum Uniqlo

Gambar 4.1 Logo Uniqlo

Industri fast fashion telah secara luas diakui dalam pers mode (fesyen) dan

dalam dunia industri sebagai strategi utama dalam meraih sukses bagi para

pengecer fesyen modern (Barnes, L. dan Lea-Greenwood, G., 2006). Pasar fast

fashion di seluruh dunia memang sedang berkembang di berbagai belahan dunia

termasuk Indonesia. Hal inilah yang menarik peritel fast fashion asal Jepang yaitu

Uniqlo juga turut melebarkan bisnisnya di Indonesia. Uniqlo merupakan anak

perusahaan dari Fast Retailing Co. yang merupakan grup perusahaan yang

bergerak di bidang fesyen.

Nama Uniqlo sendiri diambil dari toko pertama mereka yang bernama

Unique Clothing Warehouse yang dibuka pertama kali pada 2 Juni 1984 oleh

pendirinya yaitu Tadashi Yanai di kota Hiroshima. Keunikan dari perusahaan

Uniqlo terletak pada model bisnisnya yang disebut SPA (Speciality store retailer

of Private label Apparel) atau dengan kata lain, seluruh proses produksi mulai dari

desain, produksi hingga penjualan dilakukan sendiri oleh perusahaan, sehingga

menjaga kualitas dari setiap produk-produknya.

Page 2: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

35 Universitas Kristen Petra

Hal inilah yang membuat Uniqlo memiliki perbedaan paling mencolok

dibandingkan para pesaingnya di industri fast fashion, yaitu selalu mengutamakan

kualitas pada setiap produknya. Uniqlo sendiri sudah membuka gerainya di

berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, yang hingga saat ini sudah membuka

sebanyak 26 toko yang tersebar di beberapa kota besar, termasuk tiga diantaranya

berada di kota Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza 3, Pakuwon Mall dan Galaxy

Mall 3.

4.2 Analisa Data

4.2.1 Analisa Deskriptif

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis

SEM dengan PLS yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata jawaban responden

dan menjawab hipotesis penelitian. Gambaran karakteristik responden dan

jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut:

4.2.2 Deskripsi Data Karakteristik Responden

Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Profil Responden Jumlah Responden Persentase (%)

Pria 61 37,7%

Wanita 101 62,3%

Jumlah 162 100%

Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

memiliki jenis kelamin wanita dengan jumlah sebanyak 101 orang (62,3%),

sedangkan yang memiliki jenis kelamin pria ada 61 orang (37,7%).

Page 3: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

36 Universitas Kristen Petra

Usia responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan

Usia responden. Usia responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut ini :

Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

18-25 135 83,3%

26-33 23 14,2%

34-40 3 1,9%

>40 1 0,6%

Jumlah 162 100%

Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden

Melalui tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki usia

sekitar 18-25 tahun dengan jumlah sebanyak 135 orang (83,3%). Kemudian

responden yang berusia 26-33 tahun dengan jumlah sebanyak 23 orang (14,2%)

dan responden yang berusia 34-40 tahun dengan jumlah sebanyak 3 orang (1,9%)

dan di atas umur 40 tahun sebanyak 1 orang (0,6%) .

Profesi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan

Profesi responden. Profesi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut ini:

Profesi Responden Jumlah Responden Persentase (%)

Pelajar / Mahasiswa 96 59,3%

Wirausaha 24 14,8%

Karyawan / Karyawati 42 25,9%

Jumlah 162 100%

Tabel 4.3 Deskripsi Profesi Responden

Page 4: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

37 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

merupakan pelajar / mahasiswa dengan jumlah 96 orang (59,3%). Kemudian

wirausaha sebanyak 24 orang (14,8%) dan karyawan / karyawati sebanyak 42

orang (25,9%).

4.3 Statistik Deskriptif

Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang

didapat melalui besaran nilai interval mean, agar dapat diketahui letak penilaian

responden pada setiap variabel. Skala interval akan dinilai dengan cara :

( )

( )

................ (4.3a)

Dari penghitungan di atas diperoleh interval kelas sebesar 0,8 , sehingga

dapat diperoleh kriteria jawaban responden sebagai berikut :

1,00 - 1,80 = Sangat Tidak Setuju

1,81 - 2,60 = Tidak Setuju

2,61 - 3,40 = Netral

3,41 - 4,20 = Setuju

4,21 - 5,00 = Sangat Setuju

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Brand Awareness,

Percevived Quality, Brand Personality dan Brand Loyalty. Hasil analisa deskriptif

ditunjukkan sebagai berikut :

Page 5: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

38 Universitas Kristen Petra

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Brand Awareness

Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online

kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk

memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand

Awareness yang ditunjukkan melalui Tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Awareness

No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan

1. Beberapa karakteristik Uniqlo

muncul di benak saya dengan

cepat

4,169 0,849 Setuju

2. Saya dapat mengenali merek

Uniqlo dengan cepat di antara

merek pesaing lainnya

3,895 0,914 Setuju

3. Saya telah melihat berbagai

iklan untuk merek Uniqlo di

TV, Majalah, Surat Kabar,

Internet, dll.

3,532 1,118 Setuju

4. Saya mengenal merek Uniqlo 4,500 0,735 Sangat Setuju

5. Saya dapat dengan cepat

mengingat simbol atau logo

merek Uniqlo

4,419 0,774 Sangat Setuju

Rata-Rata Keseluruhan

Variabel Brand Awareness

4,103 0,878 Setuju

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata

keseluruhan pada variabel Brand Awareness adalah 4,103 dimana nilai tersebut

Page 6: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

39 Universitas Kristen Petra

mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,500 pada

indikator ”Saya mengenal merek Uniqlo”, sebaliknya nilai rata-rata terendah

yakni 3,532 terdapat pada indikator “Saya telah melihat berbagai iklan untuk

merek Uniqlo di TV, Majalah, Surat Kabar, Internet, dll.”

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Percevied Quality

Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online

kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk

memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel

Perceived Quality yang ditunjukkan melalui Tabel 4.5 di bawah ini

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perceived Quality

No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan

1. Uniqlo menawarkan

produk-produk

berkualitas baik

4,387 0,748 Sangat Setuju

2. Uniqlo menawarkan

produk-produk dengan

kualitas yang konsisten

4,274 0,722 Sangat Setuju

3. Uniqlo menawarkan

produk-produk yang

dapat diandalkan.

4,339 0,739 Sangat Setuju

Rata-Rata Keseluruhan

Variabel Perceived

Quality

4,333 0,736 Sangat Setuju

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata

keseluruhan pada variabel Perceived Quality adalah 4,333 dimana nilai tersebut

mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,387 pada

indikator ”Uniqlo menawarkan produk-produk berkualitas baik”, sebaliknya nilai

Page 7: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

40 Universitas Kristen Petra

rata-rata terendah yakni 4,274 terdapat pada indikator “Uniqlo menawarkan

produk-produk dengan kualitas yang konsisten.”

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Brand Personality

Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online

kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk

memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand

Personality yang ditunjukkan melalui Tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Personality

No. Pernyataan Dimensi Mean Std.

Dev

Keterangan

1. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan ramah

Excitement 3,863 0,995 Setuju

2. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan mengasyikan

3,960 0,928 Setuju

3. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan penuh

semangat

4,194 0,820 Setuju

4. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan menawan

Attractiveness 4,331 0,780 Sangat Setuju

5. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan elok

4,315 0,901 Sangat Setuju

6. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan meyakinkan

4,185 0,970 Setuju

7. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan mutakhir

(terkini)

Up-to-

dateness

4,032 1,062 Setuju

8. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan penuh

antusiasme

3,806 1,052 Setuju

9. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan trendi

4,145 0,904 Setuju

Page 8: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

41 Universitas Kristen Petra

10. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan elegan

Sophistication 3,710 1,076 Setuju

11. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan canggih

4,306 0,835 Sangat Setuju

12. Uniqlo merupakan merek

yang terkesan mempesona

4,379 0,736 Sangat Setuju

Rata-Rata Keseluruhan Variabel Brand

Personality

4,102 1,063 Setuju

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata

keseluruhan pada variabel Brand Personality yang terdiri dari Excitement,

Attractiveness, Up-to-dateness dan Sophistication adalah 4,102 dimana nilai

tersebut mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,379

pada indikator ”Uniqlo merupakan merek yang terkesan mempesona”, sebaliknya

nilai rata-rata terendah yakni 3,710 terdapat pada indikator “Uniqlo merupakan

merek yang terkesan elegan.”

4.3.4 Analisis Deskriptif Variabel Brand Loyalty

Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online

kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk

memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand

Loyalty yang ditunjukkan melalui Tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty

No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan

1. Saya memandang diri

saya setia kepada Uniqlo

3,653 1,040 Setuju

Page 9: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

42 Universitas Kristen Petra

2. Uniqlo akan menjadi

pilihan pertama saya

ketika

mempertimbangkan

berbelanja fast fashion

3,597 1,054 Setuju

3. Saya berniat untuk terus

membeli Uniqlo

4,032 0,950 Setuju

Rata-Rata Keseluruhan

Variabel Brand Loyalty

3,761 1,047 Setuju

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata

keseluruhan pada variabel Brand Loyalty adalah 3,761 dimana nilai tersebut

mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,032 pada

indikator ”Saya berniat untuk terus membeli Uniqlo”, sebaliknya nilai rata-rata

terendah yakni 3,597 terdapat pada indikator “Uniqlo akan menjadi pilihan

pertama saya ketika mempertimbangkan berbelanja fast fashion.”

4.4 Analisa Persamaan Model Struktural (R)

Dalam menganalisa persamaan model struktural (Structural Equation Modeling,

SEM) pada penerapan data penelitian ini akan menggunakan pendekatan melalui

regresi Partial Least Square (PLS). Proses menganalisa model riset SEM-PLS

akan dilakukan analisa jalur (path analysis) yaitu evaluasi model struktural (inner

model).

4.5 Evaluasi Model Pengukuran

Analisis model menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan

menggunakan program SmartPLS dijelaskan sebagai berikut. Dalam analisa

evaluasi model pengukuran pada penelitian ini seluruh item atau indikator yang

digunakan dalam penelitian ini sudah melewati proses item purification. Outer

Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model)

Page 10: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

43 Universitas Kristen Petra

menspesifikasi hubungan antara variabel yang diteliti dengan indikatornya.

Dengan mempertimbangkan model riset dalam penelitian ini yang memiliki

indikator refleksif, evaluasi model pengukurannya meliputi internal consistency

reliability, convergent validity, dan discriminant validity.

4.5.1 Uji Reliabilitas

Uji lainnya adalah composite reliability dari blok indikator yang mengukur

konstruk (Ghozali, 2002, p.25). Berikut merupakan hasil perhitungan composite

reliability dengan menggunakan software Smart PLS

Tabel 4.8 Composite Reliability

BRAND AWARENESS 0.747

PERCEIVED QUALITY 0.880

EXCITEMENT 0.820

ATTRACTIVENESS 0.763

UP-TO-DATENESS 0.783

SOPHISTICATION 0.820

BRAND LOYALTY 0.920

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai composite reliability dalam masing-

masing variabel penelitian berada di atas angka 0,70 sehingga dapat dinyatakan

bahwa data penelitian tersebut memenuhi pengujian composite reliability. Hasil

ini juga menunjukkan bahwa dari ketentuan composite reliability maka bisa

dinyatakan bahwa seluruh konstruk yang sedang diteliti memenuhi kriteria

composite reliability, sehingga setiap konstruk dapat dijadikan sebagai variabel

penelitian. Berdasarkan tabel di atas, juga menunjukkan bahwa nilai cronbach’s

alpha di seluruh variabel penelitian berada di atas skor 0,70 sehingga bisa

disimpulkan bahwa data pada penelitian kali ini memenuhi pengujian reliabilitas.

Page 11: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

44 Universitas Kristen Petra

4.5.2 Convergent Validity

1.5.2.1 Convergent Validity Level Item

Convergent validity dari measurement model dengan indikator refleksif dapat

dilihat dari korelasi antara score item/indikator dengan skor konstraknya. Dalam

model PLS memenuhi convergent validity dapat dikatakan valid apabila nilai

outer loading lebih besar dari 0.5. Adapun hasil korelasi antara indikator dengan

kontruknya (setelah purifikasi) dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4.9 Uji Validitas (Convergent Validity)

Konstrak Dimensi Label Item Outer Loadings

Brand Awareness

BA1 Beberapa

karakteristik Uniqlo

muncul di benak

saya dengan cepat

0,813

BA2 Saya dapat

mengenali merek

Uniqlo dengan cepat

di antara merek

pesaing lainnya

0,779

BA4 Saya mengenal

merek Uniqlo

0,500

Perceived Quality

PQ1 Uniqlo menawarkan

produk-produk

berkualitas baik

0,820

PQ2 Uniqlo menawarkan

produk-produk

dengan kualitas yang

konsisten

0,817

PQ3 Uniqlo menawarkan

produk-produk yang

dapat diandalkan.

0,889

Brand Personality

Excitement E1 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

ramah

0,787

E2 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

mengasyikan

0,878

Page 12: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

45 Universitas Kristen Petra

Attractiveness A1 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

menawan

0,789

A2 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

elok

0,742

A3 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

meyakinkan

0,621

Up-to-

dateness

U1 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

mutakhir (terkini)

0,623

U2 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

penuh antusiasme

0,749

U3 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

trendi

0,838

Sophisticated S1 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

elegan

0,792

S2 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

canggih

0,725

S3 Uniqlo merupakan

merek yang terkesan

mempesona

0,809

Brand Loyalty

BL1 Saya memandang

diri saya setia

kepada Uniqlo

0,910

BL2 Uniqlo akan menjadi

pilihan pertama saya

ketika

mempertimbangkan

berbelanja fast

fashion

0,877

BL3 Saya berniat untuk

terus membeli

Uniqlo

0,886

Page 13: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

46 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa seluruh indikator pada

Variabel Brand Awareness yang terdiri dari BA1, BA2 dan BA4 dinyatakan sahih

sebagai alat ukur konstrak tersebut, karena nilai convergent validity diatas 0,5.

Variabel Perceived Quality yang terdiri dari PQ1, PQ2, PQ3 dinyatakan sahih

sebagai alat ukur konstrak tersebut, karena memiliki nilai convergent validity

diatas 0,7. Variabel Brand Personality yang terdiri dari E1, E2, A1, A2, A3, U1,

U2, U3, S1, S2, S3 dinyatakan sahih sebagai alat ukur konstrak tersebut karena

memiliki nilai outer loading diatas 0.5. Variabel Brand Loyalty yang terdiri dari

BL1, BL2, BL3 dinyatakan sahih sebagai alat ukur konstrak tersebut karena

memiliki nilai outer loading diatas 0.5.

4.5.2.2 Convergent Validity Level Konstrak

AVE menggambarkan rata-rata varians atau diskriminan yang diekstrak pada

setiap indikator, sehingga kemampuan masing-masing item dalam membagi

pengukuran dengan yang lain dapat diketahui. Hasil tabel perhitungan Average

Variance Extracted (AVE) didapatkan nilai AVE variabel Brand Awareness,

Perceived Quality, Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication,

Brand Loyalty berdasarkan perhitungan PLS yakni diatas 0,5 yang menurut

Fornell dan Larcker dalam Huang (2013) mengatakan nilai AVE terpenuhi ketika

lebih dari 0,5. Berikut merupakan hasil perhitung Average Variance Extracted

(AVE) dengan menggunakan software Smart PLS dan didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Average Variance Extracted (AVE)

Average Variance Extracted

(AVE)

BRAND AWARENESS 0.506

PERCEIVED QUALITY 0.710

EXCITEMENT 0.695

ATTRACTIVENESS 0.520

UP-TO-DATENESS 0.550

Page 14: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

47 Universitas Kristen Petra

SOPHISTICATION 0.603

BRAND LOYALTY 0.794

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Average variance extracted (AVE) dari

variabel Brand Awareness sebesar 0,506 , variabel Perceived Quality sebesar

0,710 , variabel Excitement sebesar 0,695 , variabel Attractiveness sebesar 0,520 ,

variabel Up-to-dateness sebesar 0,550 , variabel Sophistication sebesar 0,603 ,

variabel Brand Loyalty sebesar 0,794. Berdasarkan hasil nilai Average variance

extracted (AVE) variabel Brand Awareness, Perceived Quality, Excitement,

Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication dan Brand Loyalty tersebut yang

menunjukkan lebih besar dari 0,50, maka dapat disimpulkan bahwa AVE telah

memenuhi convergent validity.

4.5.3 Discriminant Validity

Nilai Discriminant Validity merupakan nilai cross loading factor yang berguna

untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu

dengan cara membendingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih

besar dibandingkan nilai loading dengan konstruk lain.Output discriminant

validity dari hasil pengolahan data sebagaimana ditunjukkan Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Cross Loading

Attract

iveness

Brand

Awareness

Brand

Loyalty

Excite

ment

Perceived

Quality

Sophistic

ation

Up-To-

Dateness

A1 0.789 0.233 0.331 0.349 0.409 0.593 0.382

A2 0.742 0.171 0.334 0.250 0.260 0.457 0.398

A3 0.621 0.174 0.204 0.446 0.386 0.444 0.451

BA1 0.185 0.813 0.447 0.243 0.407 0.256 0.234

BA2 0.191 0.779 0.387 0.076 0.370 0.252 0.192

BA4 0.219 0.500 0.244 0.100 0.343 0.169 0.151

BL1 0.353 0.455 0.910 0.363 0.353 0.496 0.465

BL2 0.291 0.449 0.877 0.395 0.337 0.389 0.466

BL3 0.453 0.485 0.886 0.299 0.529 0.512 0.485

E1 0.308 0.197 0.284 0.787 0.269 0.254 0.441

E2 0.440 0.154 0.366 0.878 0.262 0.397 0.483

PQ1 0.366 0.419 0.303 0.279 0.820 0.420 0.376

Page 15: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

48 Universitas Kristen Petra

PQ2 0.422 0.347 0.356 0.290 0.817 0.480 0.316

PQ3 0.407 0.526 0.470 0.245 0.889 0.513 0.408

S1 0.435 0.211 0.454 0.385 0.334 0.792 0.514

S2 0.557 0.305 0.339 0.317 0.558 0.725 0.485

S3 0.636 0.250 0.416 0.226 0.457 0.809 0.522

U1 0.410 0.120 0.211 0.324 0.251 0.383 0.623

U2 0.372 0.190 0.379 0.483 0.266 0.526 0.749

U3 0.467 0.262 0.507 0.423 0.421 0.530 0.838

Nilai cross loadings pada tabel di atas didapatkan keseluruhan dari konstruk

pembentuk dinyatakan memiliki diskriminan yang baik. Dimana nilai korelasi

indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai korelasi

antara indikator dengan konstruk lainnya.

Kriteria berikutnya dalam proses mencapai discriminant validity adalah dengan

melihat nilai korelasi satu konstrak dengan konstrak lainnya. Nilai acuan masing-

masing konstruk merupakan akar kuadrat dari nilai AVE konstrak tersebut.

Discriminant validity dalam pendekatan ini adalah menggunakan kriteria Fornell-

Larcker (Fornell dan Larcker, 1981) dimana nilai akar kuadrat AVE suatu

konstrak harus lebih besar dari nilai korelasi nya dengan konstrak-konstrak

lainnya. Tabel berikut ini merupakan ringkasan kriteria Fornell-Larcker yang

dimaksud.

Tabel 4.12 Fornell-Larcker Criterion

Attract

iveness

Brand

Awareness

Brand

Loyalty

Excite

ment

Perceived

Quality

Sophist

ication

Up-To-

Dateness

Attractiven

ess

0.721

Brand

Awareness

0.267 0.711

Brand

Loyalty

0.413 0.520 0.891

Excitement 0.456 0.206 0.394 0.834

Perceived

Quality

0.473 0.520 0.459 0.316 0.843

Sophisticati

on

0.691 0.322 0.525 0.400 0.564 0.776

Up-To-

Dateness

0.553 0.274 0.530 0.555 0.437 0.653 0.742

Page 16: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

49 Universitas Kristen Petra

Tabel Fornell-Larcker Criterion dapat dilihat bahwa Akar kuadrat AVE Brand

Awareness 0,764 lebih besar daripada nilai korelasi Brand Awareness dengan

Attractiveness 0,267. Nilai Akar kuadrat AVE Brand Loyalty 0,891 lebih besar

dari nilai korelasi Brand Loyalty dengan Attractiveness 0,413 dan masih lebih

besar dibanding dengan korelasi Brand Loyalty dengan Brand Awareness 0,520.

Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE Excitement 0,834 lebih besar daripada nilai

korelasi Excitement dengan Attractiveness 0,456 dan masih lebih besar dibanding

dengan korelasi Excitement dengan Brand Awareness 0,206 serta masih lebih

dibanding dengan korelasi Excitement dengan Brand Loyalty 0,394.

Berikutnya, nilai Akar kuadrat AVE Perceived Quality 0,843 lebih besar daripada

nilai korelasi Perceived Quality dengan Attractiveness 0,473 dan masih lebih

besar dibanding dengan korelasi Perceived Quality dengan Brand Awareness

0,520 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Perceived Quality

dengan Brand Loyalty 0,459 serta masih lebih besar dibanding dengan korelasi

Perceived Quality dengan Excitement 0,316. Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE

Sophistication 0,776 lebih besar daripada nilai korelasi Sophistication dengan

Attractiveness 0,691 dan masih lebih besar dibanding dengan korelasi

Sophistication dengan Brand Awareness 0,322 dan juga masih lebih besar

dibanding dengan korelasi Sophistication dengan Brand Loyalty 0,525 serta

masih lebih besar dibanding dengan korelasi Sophistication dengan Excitement

0,400 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Excitement dengan

Perceived Quality 0,564.

Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE Up-to-dateness 0,742 lebih besar daripada

nilai korelasi Up-to-dateness dengan Attractiveness 0,553 dan masih lebih besar

dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Brand Awareness 0,274 dan

juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Brand

Loyalty 0,530 serta masih lebih besar dibanding dengan korelasi Up-to-dateness

dengan Excitement 0,555 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi

Up-to-dateness dengan Perceived Quality 0,437 dan juga masih lebih besar

dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Sophistication 0,653. Hal ini

ini menunjukkan persyaratan diskriminan validity terpenuhi.

Page 17: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

50 Universitas Kristen Petra

4.6 Evaluasi Model Struktural

Evaluasi model struktural akan dijelaskan evaluasi secara keseluruhan dari model,

dimulai dengan evaluasi collinearity, evaluasi terhadap nilai persamaan struktural,

dan evaluasi terhadap koefisien determinasi (R-Square).

Tabel 4.13 Collinearity Statistics (VIF)

Attracti

veness

Brand

Awareness

Brand

Loyalty

Excite

ment

Perceived

Quality

Sophi

sticati

on

Up-To-

Dateness

Attractive

ness

2.103

Brand

Awareness

1.376

Brand

Loyalty

Excitemen

t

1.527

Perceived

Quality

1.841

Sophistica

tion

2.661

Up-To-

Dateness

2.147

Berdasarkan hasil uji Collinearity Statistics (VIF), dapat diketahui bahwa Nilai

VIF seluruh item indikator pada variabel Brand Awareness, Perceived Quality,

Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication dan Brand Loyalty

secara keseluruhan memiliki nilai dibawah 5 sehingga dapat diperoleh kesimpulan

bahwa semua item indikator pada variabel Brand Awareness, Perceived Quality,

Attractiveness, Excitement, Sophistication, Up to dateness dan Brand Loyalty

bebas multikolinearitas.

Page 18: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

51 Universitas Kristen Petra

4.6.1 Model Keseluruhan

Uji ini digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar konstruk laten seperti yang

telah dihipotesiskan dalam penelitian, Berdasarkan output PLS, didapatkan

gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2 Model Penelitian PLS

4.6.2 Persamaan Struktural

Hasil nilai inner weight (gambar 4.2) di atas menunjukan bahwa Brand Loyalty

dipengaruhi oleh Brand Awareness, Perceived Quality, Excitement,

Attractiveness, Up-to-dateness dan Sophistication yang ditunjukkan pada

persamaan berikut.

Brand Loyalty = 0,357*Brand Awareness + 0,027*Perceived Quality +

0,107*Excitement + (-)0,021*Attractiveness + 0,232*Up-to-dateness +

0,215*Sophistication

Page 19: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

52 Universitas Kristen Petra

4.6.3 Koefisien Determinasi

Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap

variabel laten dependen. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk menilai

pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen

apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Untuk variabel laten endogen

dalam model structural yang memiliki hasil R2 sebesar 0.48 mengindikasikan

bahwa model “moderat”, R2 sebesar 0.47 mengindikasikan bahwa model

“moderat” (Ghozali, 2014). Adapun output PLS sebagaimana dijelaskan berikut:

Tabel 4.14 Nilai R-Square

R Square R Square Adjusted Q Square

Brand Loyalty 0.467 0.440 0.322

Berdasarkan Tabel 4.14 Variabel Brand Awareness, Perceived Quality, dan Brand

Personality yang terdiri dari Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness,

Sophistication yang mempengaruhi variabel Brand Loyalty dalam model

struktural memiliki nilai R2 sebesar 0.467 yang mengindikasikan bahwa model

adalah “moderat”. Nilai Q2 di atas nilai nol (0.322) memberikan bukti bahwa

model memiliki predictive relevance yang tinggi.

Page 20: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

53 Universitas Kristen Petra

4.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Tahap selanjutnya, melakukan Bootstrapping dan pada hasil analisis jalur dapat

dilihat t-statistic pada Tabel 4.15 berikut ini:

Gambar 4.3 Analisis Hasil Jalur

Tabel 4.15 Uji Hipotesis Pengaruh Langsung

Path

coefficient

T statistics P Values Hipotesa

Attractiveness ->

Brand Loyalty

-0.021 0.163 0.871 Ditolak

Brand Awareness ->

Brand Loyalty

0.357 3.441 0.001 Diterima

Excitement -> Brand

Loyalty

0.107 1.022 0.307 Ditolak

Perceived Quality ->

Brand Loyalty

0.027 0.247 0.805 Ditolak

Sophistication ->

Brand Loyalty

0.215 1.808 0.071 Ditolak

Up-To-Dateness ->

Brand Loyalty_

0.232 2.519 0.012 Diterima

Page 21: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

54 Universitas Kristen Petra

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Brand Awareness berpengaruh

signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 3,411 yang

berarti lebih besar dari 1,96. Artinya, semakin tinggi Brand Awareness suatu

produk fast fashion yang diberikan kepada pelanggan maka akan semakin tinggi

juga Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang

berbunyi “Brand Awareness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah

terbukti dan dapat dinyatakan diterima.

4.7.2 Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Perceived Quality tidak

berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar

0,247 yang berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Perceived Quality pada

suatu produk fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi

tingginya Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang

berbunyi “Perceived Quality memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah

tidak terbukti dan tidak dapat dinyatakan diterima.

4.7.3 Pengaruh Brand Personality terhadap Brand Loyalty

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat dimensi brand personality, hanya

up-to-dateness yang berpengaruh terhadap brand loyalty. Dengan demikian brand

personality secara individual (bukan agregat) dapat mempengaruhi brand loyalty

dari konsumen Uniqlo. Berikut adalah penjelasan pengaruh masing-masing

dimensi brand personality terhadap brand loyalty :

4.7.3.1 Pengaruh Attractiveness Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Attractiveness tidak berpengaruh

signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 0,163 yang

berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Attractiveness pada suatu produk

fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya

Page 22: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang didapat melalui besaran nilai interval mean, agar

55 Universitas Kristen Petra

Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi

“Attractiveness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti

dan tidak dapat dinyatakan diterima.

4.7.3.2 Pengaruh Excitement Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Excitement tidak berpengaruh

signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 1,022 yang

berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Excitement pada suatu produk fast

fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya Brand

Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi

“Excitement memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti

dan tidak dapat dinyatakan diterima.

4.7.3.3 Pengaruh Sophistication Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Sophistication tidak berpengaruh

signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 1,808 yang

berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Sophistication pada suatu produk

fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya

Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi

“Sophistication memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti

dan tidak dapat dinyatakan diterima.

4.7.3.4 Pengaruh Up-to-dateness Terhadap Brand Loyalty

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Up-to-dateness berpengaruh

signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 2,519 yang

berarti lebih besar dari 1,96. Artinya, semakin tinggi Up-to-dateness suatu produk

fast fashion yang diberikan kepada pelanggan maka akan semakin tinggi juga

Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi

“Up-to-dateness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah terbukti dan

dapat dinyatakan diterima.