4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan...
Transcript of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN...4.3 Statistik Deskriptif Penilaian deskriptif data repsonden akan...
34 Universitas Kristen Petra
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan lebih dalam mengenai hasil
analisis deskriptif yang meliputi profil responden serta jawaban responden
mengenai variabel penelitian, teknik analisis data SEM dengan PLS, pengujian
hipotesis beserta pembahasan yang lebih mendalam.
4.1 Gambaran Umum Uniqlo
Gambar 4.1 Logo Uniqlo
Industri fast fashion telah secara luas diakui dalam pers mode (fesyen) dan
dalam dunia industri sebagai strategi utama dalam meraih sukses bagi para
pengecer fesyen modern (Barnes, L. dan Lea-Greenwood, G., 2006). Pasar fast
fashion di seluruh dunia memang sedang berkembang di berbagai belahan dunia
termasuk Indonesia. Hal inilah yang menarik peritel fast fashion asal Jepang yaitu
Uniqlo juga turut melebarkan bisnisnya di Indonesia. Uniqlo merupakan anak
perusahaan dari Fast Retailing Co. yang merupakan grup perusahaan yang
bergerak di bidang fesyen.
Nama Uniqlo sendiri diambil dari toko pertama mereka yang bernama
Unique Clothing Warehouse yang dibuka pertama kali pada 2 Juni 1984 oleh
pendirinya yaitu Tadashi Yanai di kota Hiroshima. Keunikan dari perusahaan
Uniqlo terletak pada model bisnisnya yang disebut SPA (Speciality store retailer
of Private label Apparel) atau dengan kata lain, seluruh proses produksi mulai dari
desain, produksi hingga penjualan dilakukan sendiri oleh perusahaan, sehingga
menjaga kualitas dari setiap produk-produknya.
35 Universitas Kristen Petra
Hal inilah yang membuat Uniqlo memiliki perbedaan paling mencolok
dibandingkan para pesaingnya di industri fast fashion, yaitu selalu mengutamakan
kualitas pada setiap produknya. Uniqlo sendiri sudah membuka gerainya di
berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, yang hingga saat ini sudah membuka
sebanyak 26 toko yang tersebar di beberapa kota besar, termasuk tiga diantaranya
berada di kota Surabaya yaitu di Tunjungan Plaza 3, Pakuwon Mall dan Galaxy
Mall 3.
4.2 Analisa Data
4.2.1 Analisa Deskriptif
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis
SEM dengan PLS yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata jawaban responden
dan menjawab hipotesis penelitian. Gambaran karakteristik responden dan
jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut:
4.2.2 Deskripsi Data Karakteristik Responden
Jenis kelamin responden
Jenis Kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Profil Responden Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 61 37,7%
Wanita 101 62,3%
Jumlah 162 100%
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
memiliki jenis kelamin wanita dengan jumlah sebanyak 101 orang (62,3%),
sedangkan yang memiliki jenis kelamin pria ada 61 orang (37,7%).
36 Universitas Kristen Petra
Usia responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan
Usia responden. Usia responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut ini :
Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)
18-25 135 83,3%
26-33 23 14,2%
34-40 3 1,9%
>40 1 0,6%
Jumlah 162 100%
Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden
Melalui tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki usia
sekitar 18-25 tahun dengan jumlah sebanyak 135 orang (83,3%). Kemudian
responden yang berusia 26-33 tahun dengan jumlah sebanyak 23 orang (14,2%)
dan responden yang berusia 34-40 tahun dengan jumlah sebanyak 3 orang (1,9%)
dan di atas umur 40 tahun sebanyak 1 orang (0,6%) .
Profesi Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini juga dapat dilihat berdasarkan
Profesi responden. Profesi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut ini:
Profesi Responden Jumlah Responden Persentase (%)
Pelajar / Mahasiswa 96 59,3%
Wirausaha 24 14,8%
Karyawan / Karyawati 42 25,9%
Jumlah 162 100%
Tabel 4.3 Deskripsi Profesi Responden
37 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
merupakan pelajar / mahasiswa dengan jumlah 96 orang (59,3%). Kemudian
wirausaha sebanyak 24 orang (14,8%) dan karyawan / karyawati sebanyak 42
orang (25,9%).
4.3 Statistik Deskriptif
Penilaian deskriptif data repsonden akan dijabarkan melalui skala interval yang
didapat melalui besaran nilai interval mean, agar dapat diketahui letak penilaian
responden pada setiap variabel. Skala interval akan dinilai dengan cara :
( )
( )
................ (4.3a)
Dari penghitungan di atas diperoleh interval kelas sebesar 0,8 , sehingga
dapat diperoleh kriteria jawaban responden sebagai berikut :
1,00 - 1,80 = Sangat Tidak Setuju
1,81 - 2,60 = Tidak Setuju
2,61 - 3,40 = Netral
3,41 - 4,20 = Setuju
4,21 - 5,00 = Sangat Setuju
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Brand Awareness,
Percevived Quality, Brand Personality dan Brand Loyalty. Hasil analisa deskriptif
ditunjukkan sebagai berikut :
38 Universitas Kristen Petra
4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Brand Awareness
Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online
kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk
memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand
Awareness yang ditunjukkan melalui Tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Awareness
No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan
1. Beberapa karakteristik Uniqlo
muncul di benak saya dengan
cepat
4,169 0,849 Setuju
2. Saya dapat mengenali merek
Uniqlo dengan cepat di antara
merek pesaing lainnya
3,895 0,914 Setuju
3. Saya telah melihat berbagai
iklan untuk merek Uniqlo di
TV, Majalah, Surat Kabar,
Internet, dll.
3,532 1,118 Setuju
4. Saya mengenal merek Uniqlo 4,500 0,735 Sangat Setuju
5. Saya dapat dengan cepat
mengingat simbol atau logo
merek Uniqlo
4,419 0,774 Sangat Setuju
Rata-Rata Keseluruhan
Variabel Brand Awareness
4,103 0,878 Setuju
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata
keseluruhan pada variabel Brand Awareness adalah 4,103 dimana nilai tersebut
39 Universitas Kristen Petra
mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,500 pada
indikator ”Saya mengenal merek Uniqlo”, sebaliknya nilai rata-rata terendah
yakni 3,532 terdapat pada indikator “Saya telah melihat berbagai iklan untuk
merek Uniqlo di TV, Majalah, Surat Kabar, Internet, dll.”
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Percevied Quality
Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online
kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk
memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel
Perceived Quality yang ditunjukkan melalui Tabel 4.5 di bawah ini
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perceived Quality
No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan
1. Uniqlo menawarkan
produk-produk
berkualitas baik
4,387 0,748 Sangat Setuju
2. Uniqlo menawarkan
produk-produk dengan
kualitas yang konsisten
4,274 0,722 Sangat Setuju
3. Uniqlo menawarkan
produk-produk yang
dapat diandalkan.
4,339 0,739 Sangat Setuju
Rata-Rata Keseluruhan
Variabel Perceived
Quality
4,333 0,736 Sangat Setuju
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata
keseluruhan pada variabel Perceived Quality adalah 4,333 dimana nilai tersebut
mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,387 pada
indikator ”Uniqlo menawarkan produk-produk berkualitas baik”, sebaliknya nilai
40 Universitas Kristen Petra
rata-rata terendah yakni 4,274 terdapat pada indikator “Uniqlo menawarkan
produk-produk dengan kualitas yang konsisten.”
4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Brand Personality
Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online
kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk
memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand
Personality yang ditunjukkan melalui Tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Personality
No. Pernyataan Dimensi Mean Std.
Dev
Keterangan
1. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan ramah
Excitement 3,863 0,995 Setuju
2. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan mengasyikan
3,960 0,928 Setuju
3. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan penuh
semangat
4,194 0,820 Setuju
4. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan menawan
Attractiveness 4,331 0,780 Sangat Setuju
5. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan elok
4,315 0,901 Sangat Setuju
6. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan meyakinkan
4,185 0,970 Setuju
7. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan mutakhir
(terkini)
Up-to-
dateness
4,032 1,062 Setuju
8. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan penuh
antusiasme
3,806 1,052 Setuju
9. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan trendi
4,145 0,904 Setuju
41 Universitas Kristen Petra
10. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan elegan
Sophistication 3,710 1,076 Setuju
11. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan canggih
4,306 0,835 Sangat Setuju
12. Uniqlo merupakan merek
yang terkesan mempesona
4,379 0,736 Sangat Setuju
Rata-Rata Keseluruhan Variabel Brand
Personality
4,102 1,063 Setuju
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata
keseluruhan pada variabel Brand Personality yang terdiri dari Excitement,
Attractiveness, Up-to-dateness dan Sophistication adalah 4,102 dimana nilai
tersebut mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,379
pada indikator ”Uniqlo merupakan merek yang terkesan mempesona”, sebaliknya
nilai rata-rata terendah yakni 3,710 terdapat pada indikator “Uniqlo merupakan
merek yang terkesan elegan.”
4.3.4 Analisis Deskriptif Variabel Brand Loyalty
Penelitian kali ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner online
kepada konsumen Uniqlo di Surabaya yang berusia 18-40 tahun untuk
memperoleh tanggapan responden mengenai setiap indikator pada variabel Brand
Loyalty yang ditunjukkan melalui Tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty
No Pernyataan Mean Std. Dev Keterangan
1. Saya memandang diri
saya setia kepada Uniqlo
3,653 1,040 Setuju
42 Universitas Kristen Petra
2. Uniqlo akan menjadi
pilihan pertama saya
ketika
mempertimbangkan
berbelanja fast fashion
3,597 1,054 Setuju
3. Saya berniat untuk terus
membeli Uniqlo
4,032 0,950 Setuju
Rata-Rata Keseluruhan
Variabel Brand Loyalty
3,761 1,047 Setuju
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata
keseluruhan pada variabel Brand Loyalty adalah 3,761 dimana nilai tersebut
mengintepretasikan tanggapan positif. Nilai rata-rata tertinggi yakni 4,032 pada
indikator ”Saya berniat untuk terus membeli Uniqlo”, sebaliknya nilai rata-rata
terendah yakni 3,597 terdapat pada indikator “Uniqlo akan menjadi pilihan
pertama saya ketika mempertimbangkan berbelanja fast fashion.”
4.4 Analisa Persamaan Model Struktural (R)
Dalam menganalisa persamaan model struktural (Structural Equation Modeling,
SEM) pada penerapan data penelitian ini akan menggunakan pendekatan melalui
regresi Partial Least Square (PLS). Proses menganalisa model riset SEM-PLS
akan dilakukan analisa jalur (path analysis) yaitu evaluasi model struktural (inner
model).
4.5 Evaluasi Model Pengukuran
Analisis model menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan
menggunakan program SmartPLS dijelaskan sebagai berikut. Dalam analisa
evaluasi model pengukuran pada penelitian ini seluruh item atau indikator yang
digunakan dalam penelitian ini sudah melewati proses item purification. Outer
Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model)
43 Universitas Kristen Petra
menspesifikasi hubungan antara variabel yang diteliti dengan indikatornya.
Dengan mempertimbangkan model riset dalam penelitian ini yang memiliki
indikator refleksif, evaluasi model pengukurannya meliputi internal consistency
reliability, convergent validity, dan discriminant validity.
4.5.1 Uji Reliabilitas
Uji lainnya adalah composite reliability dari blok indikator yang mengukur
konstruk (Ghozali, 2002, p.25). Berikut merupakan hasil perhitungan composite
reliability dengan menggunakan software Smart PLS
Tabel 4.8 Composite Reliability
BRAND AWARENESS 0.747
PERCEIVED QUALITY 0.880
EXCITEMENT 0.820
ATTRACTIVENESS 0.763
UP-TO-DATENESS 0.783
SOPHISTICATION 0.820
BRAND LOYALTY 0.920
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai composite reliability dalam masing-
masing variabel penelitian berada di atas angka 0,70 sehingga dapat dinyatakan
bahwa data penelitian tersebut memenuhi pengujian composite reliability. Hasil
ini juga menunjukkan bahwa dari ketentuan composite reliability maka bisa
dinyatakan bahwa seluruh konstruk yang sedang diteliti memenuhi kriteria
composite reliability, sehingga setiap konstruk dapat dijadikan sebagai variabel
penelitian. Berdasarkan tabel di atas, juga menunjukkan bahwa nilai cronbach’s
alpha di seluruh variabel penelitian berada di atas skor 0,70 sehingga bisa
disimpulkan bahwa data pada penelitian kali ini memenuhi pengujian reliabilitas.
44 Universitas Kristen Petra
4.5.2 Convergent Validity
1.5.2.1 Convergent Validity Level Item
Convergent validity dari measurement model dengan indikator refleksif dapat
dilihat dari korelasi antara score item/indikator dengan skor konstraknya. Dalam
model PLS memenuhi convergent validity dapat dikatakan valid apabila nilai
outer loading lebih besar dari 0.5. Adapun hasil korelasi antara indikator dengan
kontruknya (setelah purifikasi) dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.9 Uji Validitas (Convergent Validity)
Konstrak Dimensi Label Item Outer Loadings
Brand Awareness
BA1 Beberapa
karakteristik Uniqlo
muncul di benak
saya dengan cepat
0,813
BA2 Saya dapat
mengenali merek
Uniqlo dengan cepat
di antara merek
pesaing lainnya
0,779
BA4 Saya mengenal
merek Uniqlo
0,500
Perceived Quality
PQ1 Uniqlo menawarkan
produk-produk
berkualitas baik
0,820
PQ2 Uniqlo menawarkan
produk-produk
dengan kualitas yang
konsisten
0,817
PQ3 Uniqlo menawarkan
produk-produk yang
dapat diandalkan.
0,889
Brand Personality
Excitement E1 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
ramah
0,787
E2 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
mengasyikan
0,878
45 Universitas Kristen Petra
Attractiveness A1 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
menawan
0,789
A2 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
elok
0,742
A3 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
meyakinkan
0,621
Up-to-
dateness
U1 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
mutakhir (terkini)
0,623
U2 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
penuh antusiasme
0,749
U3 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
trendi
0,838
Sophisticated S1 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
elegan
0,792
S2 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
canggih
0,725
S3 Uniqlo merupakan
merek yang terkesan
mempesona
0,809
Brand Loyalty
BL1 Saya memandang
diri saya setia
kepada Uniqlo
0,910
BL2 Uniqlo akan menjadi
pilihan pertama saya
ketika
mempertimbangkan
berbelanja fast
fashion
0,877
BL3 Saya berniat untuk
terus membeli
Uniqlo
0,886
46 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa seluruh indikator pada
Variabel Brand Awareness yang terdiri dari BA1, BA2 dan BA4 dinyatakan sahih
sebagai alat ukur konstrak tersebut, karena nilai convergent validity diatas 0,5.
Variabel Perceived Quality yang terdiri dari PQ1, PQ2, PQ3 dinyatakan sahih
sebagai alat ukur konstrak tersebut, karena memiliki nilai convergent validity
diatas 0,7. Variabel Brand Personality yang terdiri dari E1, E2, A1, A2, A3, U1,
U2, U3, S1, S2, S3 dinyatakan sahih sebagai alat ukur konstrak tersebut karena
memiliki nilai outer loading diatas 0.5. Variabel Brand Loyalty yang terdiri dari
BL1, BL2, BL3 dinyatakan sahih sebagai alat ukur konstrak tersebut karena
memiliki nilai outer loading diatas 0.5.
4.5.2.2 Convergent Validity Level Konstrak
AVE menggambarkan rata-rata varians atau diskriminan yang diekstrak pada
setiap indikator, sehingga kemampuan masing-masing item dalam membagi
pengukuran dengan yang lain dapat diketahui. Hasil tabel perhitungan Average
Variance Extracted (AVE) didapatkan nilai AVE variabel Brand Awareness,
Perceived Quality, Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication,
Brand Loyalty berdasarkan perhitungan PLS yakni diatas 0,5 yang menurut
Fornell dan Larcker dalam Huang (2013) mengatakan nilai AVE terpenuhi ketika
lebih dari 0,5. Berikut merupakan hasil perhitung Average Variance Extracted
(AVE) dengan menggunakan software Smart PLS dan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.10 Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance Extracted
(AVE)
BRAND AWARENESS 0.506
PERCEIVED QUALITY 0.710
EXCITEMENT 0.695
ATTRACTIVENESS 0.520
UP-TO-DATENESS 0.550
47 Universitas Kristen Petra
SOPHISTICATION 0.603
BRAND LOYALTY 0.794
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Average variance extracted (AVE) dari
variabel Brand Awareness sebesar 0,506 , variabel Perceived Quality sebesar
0,710 , variabel Excitement sebesar 0,695 , variabel Attractiveness sebesar 0,520 ,
variabel Up-to-dateness sebesar 0,550 , variabel Sophistication sebesar 0,603 ,
variabel Brand Loyalty sebesar 0,794. Berdasarkan hasil nilai Average variance
extracted (AVE) variabel Brand Awareness, Perceived Quality, Excitement,
Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication dan Brand Loyalty tersebut yang
menunjukkan lebih besar dari 0,50, maka dapat disimpulkan bahwa AVE telah
memenuhi convergent validity.
4.5.3 Discriminant Validity
Nilai Discriminant Validity merupakan nilai cross loading factor yang berguna
untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu
dengan cara membendingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih
besar dibandingkan nilai loading dengan konstruk lain.Output discriminant
validity dari hasil pengolahan data sebagaimana ditunjukkan Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Cross Loading
Attract
iveness
Brand
Awareness
Brand
Loyalty
Excite
ment
Perceived
Quality
Sophistic
ation
Up-To-
Dateness
A1 0.789 0.233 0.331 0.349 0.409 0.593 0.382
A2 0.742 0.171 0.334 0.250 0.260 0.457 0.398
A3 0.621 0.174 0.204 0.446 0.386 0.444 0.451
BA1 0.185 0.813 0.447 0.243 0.407 0.256 0.234
BA2 0.191 0.779 0.387 0.076 0.370 0.252 0.192
BA4 0.219 0.500 0.244 0.100 0.343 0.169 0.151
BL1 0.353 0.455 0.910 0.363 0.353 0.496 0.465
BL2 0.291 0.449 0.877 0.395 0.337 0.389 0.466
BL3 0.453 0.485 0.886 0.299 0.529 0.512 0.485
E1 0.308 0.197 0.284 0.787 0.269 0.254 0.441
E2 0.440 0.154 0.366 0.878 0.262 0.397 0.483
PQ1 0.366 0.419 0.303 0.279 0.820 0.420 0.376
48 Universitas Kristen Petra
PQ2 0.422 0.347 0.356 0.290 0.817 0.480 0.316
PQ3 0.407 0.526 0.470 0.245 0.889 0.513 0.408
S1 0.435 0.211 0.454 0.385 0.334 0.792 0.514
S2 0.557 0.305 0.339 0.317 0.558 0.725 0.485
S3 0.636 0.250 0.416 0.226 0.457 0.809 0.522
U1 0.410 0.120 0.211 0.324 0.251 0.383 0.623
U2 0.372 0.190 0.379 0.483 0.266 0.526 0.749
U3 0.467 0.262 0.507 0.423 0.421 0.530 0.838
Nilai cross loadings pada tabel di atas didapatkan keseluruhan dari konstruk
pembentuk dinyatakan memiliki diskriminan yang baik. Dimana nilai korelasi
indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai korelasi
antara indikator dengan konstruk lainnya.
Kriteria berikutnya dalam proses mencapai discriminant validity adalah dengan
melihat nilai korelasi satu konstrak dengan konstrak lainnya. Nilai acuan masing-
masing konstruk merupakan akar kuadrat dari nilai AVE konstrak tersebut.
Discriminant validity dalam pendekatan ini adalah menggunakan kriteria Fornell-
Larcker (Fornell dan Larcker, 1981) dimana nilai akar kuadrat AVE suatu
konstrak harus lebih besar dari nilai korelasi nya dengan konstrak-konstrak
lainnya. Tabel berikut ini merupakan ringkasan kriteria Fornell-Larcker yang
dimaksud.
Tabel 4.12 Fornell-Larcker Criterion
Attract
iveness
Brand
Awareness
Brand
Loyalty
Excite
ment
Perceived
Quality
Sophist
ication
Up-To-
Dateness
Attractiven
ess
0.721
Brand
Awareness
0.267 0.711
Brand
Loyalty
0.413 0.520 0.891
Excitement 0.456 0.206 0.394 0.834
Perceived
Quality
0.473 0.520 0.459 0.316 0.843
Sophisticati
on
0.691 0.322 0.525 0.400 0.564 0.776
Up-To-
Dateness
0.553 0.274 0.530 0.555 0.437 0.653 0.742
49 Universitas Kristen Petra
Tabel Fornell-Larcker Criterion dapat dilihat bahwa Akar kuadrat AVE Brand
Awareness 0,764 lebih besar daripada nilai korelasi Brand Awareness dengan
Attractiveness 0,267. Nilai Akar kuadrat AVE Brand Loyalty 0,891 lebih besar
dari nilai korelasi Brand Loyalty dengan Attractiveness 0,413 dan masih lebih
besar dibanding dengan korelasi Brand Loyalty dengan Brand Awareness 0,520.
Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE Excitement 0,834 lebih besar daripada nilai
korelasi Excitement dengan Attractiveness 0,456 dan masih lebih besar dibanding
dengan korelasi Excitement dengan Brand Awareness 0,206 serta masih lebih
dibanding dengan korelasi Excitement dengan Brand Loyalty 0,394.
Berikutnya, nilai Akar kuadrat AVE Perceived Quality 0,843 lebih besar daripada
nilai korelasi Perceived Quality dengan Attractiveness 0,473 dan masih lebih
besar dibanding dengan korelasi Perceived Quality dengan Brand Awareness
0,520 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Perceived Quality
dengan Brand Loyalty 0,459 serta masih lebih besar dibanding dengan korelasi
Perceived Quality dengan Excitement 0,316. Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE
Sophistication 0,776 lebih besar daripada nilai korelasi Sophistication dengan
Attractiveness 0,691 dan masih lebih besar dibanding dengan korelasi
Sophistication dengan Brand Awareness 0,322 dan juga masih lebih besar
dibanding dengan korelasi Sophistication dengan Brand Loyalty 0,525 serta
masih lebih besar dibanding dengan korelasi Sophistication dengan Excitement
0,400 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Excitement dengan
Perceived Quality 0,564.
Selanjutnya, nilai Akar kuadrat AVE Up-to-dateness 0,742 lebih besar daripada
nilai korelasi Up-to-dateness dengan Attractiveness 0,553 dan masih lebih besar
dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Brand Awareness 0,274 dan
juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Brand
Loyalty 0,530 serta masih lebih besar dibanding dengan korelasi Up-to-dateness
dengan Excitement 0,555 dan juga masih lebih besar dibanding dengan korelasi
Up-to-dateness dengan Perceived Quality 0,437 dan juga masih lebih besar
dibanding dengan korelasi Up-to-dateness dengan Sophistication 0,653. Hal ini
ini menunjukkan persyaratan diskriminan validity terpenuhi.
50 Universitas Kristen Petra
4.6 Evaluasi Model Struktural
Evaluasi model struktural akan dijelaskan evaluasi secara keseluruhan dari model,
dimulai dengan evaluasi collinearity, evaluasi terhadap nilai persamaan struktural,
dan evaluasi terhadap koefisien determinasi (R-Square).
Tabel 4.13 Collinearity Statistics (VIF)
Attracti
veness
Brand
Awareness
Brand
Loyalty
Excite
ment
Perceived
Quality
Sophi
sticati
on
Up-To-
Dateness
Attractive
ness
2.103
Brand
Awareness
1.376
Brand
Loyalty
Excitemen
t
1.527
Perceived
Quality
1.841
Sophistica
tion
2.661
Up-To-
Dateness
2.147
Berdasarkan hasil uji Collinearity Statistics (VIF), dapat diketahui bahwa Nilai
VIF seluruh item indikator pada variabel Brand Awareness, Perceived Quality,
Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness, Sophistication dan Brand Loyalty
secara keseluruhan memiliki nilai dibawah 5 sehingga dapat diperoleh kesimpulan
bahwa semua item indikator pada variabel Brand Awareness, Perceived Quality,
Attractiveness, Excitement, Sophistication, Up to dateness dan Brand Loyalty
bebas multikolinearitas.
51 Universitas Kristen Petra
4.6.1 Model Keseluruhan
Uji ini digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar konstruk laten seperti yang
telah dihipotesiskan dalam penelitian, Berdasarkan output PLS, didapatkan
gambar sebagai berikut:
Gambar 4.2 Model Penelitian PLS
4.6.2 Persamaan Struktural
Hasil nilai inner weight (gambar 4.2) di atas menunjukan bahwa Brand Loyalty
dipengaruhi oleh Brand Awareness, Perceived Quality, Excitement,
Attractiveness, Up-to-dateness dan Sophistication yang ditunjukkan pada
persamaan berikut.
Brand Loyalty = 0,357*Brand Awareness + 0,027*Perceived Quality +
0,107*Excitement + (-)0,021*Attractiveness + 0,232*Up-to-dateness +
0,215*Sophistication
52 Universitas Kristen Petra
4.6.3 Koefisien Determinasi
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap
variabel laten dependen. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk menilai
pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen
apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Untuk variabel laten endogen
dalam model structural yang memiliki hasil R2 sebesar 0.48 mengindikasikan
bahwa model “moderat”, R2 sebesar 0.47 mengindikasikan bahwa model
“moderat” (Ghozali, 2014). Adapun output PLS sebagaimana dijelaskan berikut:
Tabel 4.14 Nilai R-Square
R Square R Square Adjusted Q Square
Brand Loyalty 0.467 0.440 0.322
Berdasarkan Tabel 4.14 Variabel Brand Awareness, Perceived Quality, dan Brand
Personality yang terdiri dari Excitement, Attractiveness, Up-to-dateness,
Sophistication yang mempengaruhi variabel Brand Loyalty dalam model
struktural memiliki nilai R2 sebesar 0.467 yang mengindikasikan bahwa model
adalah “moderat”. Nilai Q2 di atas nilai nol (0.322) memberikan bukti bahwa
model memiliki predictive relevance yang tinggi.
53 Universitas Kristen Petra
4.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Tahap selanjutnya, melakukan Bootstrapping dan pada hasil analisis jalur dapat
dilihat t-statistic pada Tabel 4.15 berikut ini:
Gambar 4.3 Analisis Hasil Jalur
Tabel 4.15 Uji Hipotesis Pengaruh Langsung
Path
coefficient
T statistics P Values Hipotesa
Attractiveness ->
Brand Loyalty
-0.021 0.163 0.871 Ditolak
Brand Awareness ->
Brand Loyalty
0.357 3.441 0.001 Diterima
Excitement -> Brand
Loyalty
0.107 1.022 0.307 Ditolak
Perceived Quality ->
Brand Loyalty
0.027 0.247 0.805 Ditolak
Sophistication ->
Brand Loyalty
0.215 1.808 0.071 Ditolak
Up-To-Dateness ->
Brand Loyalty_
0.232 2.519 0.012 Diterima
54 Universitas Kristen Petra
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Brand Awareness berpengaruh
signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 3,411 yang
berarti lebih besar dari 1,96. Artinya, semakin tinggi Brand Awareness suatu
produk fast fashion yang diberikan kepada pelanggan maka akan semakin tinggi
juga Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang
berbunyi “Brand Awareness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah
terbukti dan dapat dinyatakan diterima.
4.7.2 Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Perceived Quality tidak
berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar
0,247 yang berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Perceived Quality pada
suatu produk fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi
tingginya Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang
berbunyi “Perceived Quality memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah
tidak terbukti dan tidak dapat dinyatakan diterima.
4.7.3 Pengaruh Brand Personality terhadap Brand Loyalty
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat dimensi brand personality, hanya
up-to-dateness yang berpengaruh terhadap brand loyalty. Dengan demikian brand
personality secara individual (bukan agregat) dapat mempengaruhi brand loyalty
dari konsumen Uniqlo. Berikut adalah penjelasan pengaruh masing-masing
dimensi brand personality terhadap brand loyalty :
4.7.3.1 Pengaruh Attractiveness Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Attractiveness tidak berpengaruh
signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 0,163 yang
berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Attractiveness pada suatu produk
fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya
55 Universitas Kristen Petra
Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
“Attractiveness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti
dan tidak dapat dinyatakan diterima.
4.7.3.2 Pengaruh Excitement Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Excitement tidak berpengaruh
signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 1,022 yang
berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Excitement pada suatu produk fast
fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya Brand
Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
“Excitement memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti
dan tidak dapat dinyatakan diterima.
4.7.3.3 Pengaruh Sophistication Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Sophistication tidak berpengaruh
signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 1,808 yang
berarti lebih kecil dari 1,96. Artinya, tingginya Sophistication pada suatu produk
fast fashion yang diberikan kepada pelanggan tidak mempengaruhi tingginya
Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
“Sophistication memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah tidak terbukti
dan tidak dapat dinyatakan diterima.
4.7.3.4 Pengaruh Up-to-dateness Terhadap Brand Loyalty
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Up-to-dateness berpengaruh
signifikan terhadap Brand Loyalty, karena nilai T statistik sebesar 2,519 yang
berarti lebih besar dari 1,96. Artinya, semakin tinggi Up-to-dateness suatu produk
fast fashion yang diberikan kepada pelanggan maka akan semakin tinggi juga
Brand Loyalty pada merek tersebut. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi
“Up-to-dateness memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty” adalah terbukti dan
dapat dinyatakan diterima.