3(58%$+$1 $7$6 - itjen.pu.go.iditjen.pu.go.id/storage/images/header/Renstra Itjen Revisi 1.pdf ·...

38
1 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERUBAHAN ATAS RENCANA STRATEGIS KEPUTUSAN INSPEKTORAT JENDERAL NOMOR: 60/KPTS/IJ/2018

Transcript of 3(58%$+$1 $7$6 - itjen.pu.go.iditjen.pu.go.id/storage/images/header/Renstra Itjen Revisi 1.pdf ·...

  • 1

    INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    PERUBAHAN ATAS R E N C A N A S T R A T E G I S

    KEPUTUSAN INSPEKTORAT JENDERAL NOMOR: 60/KPTS/IJ/2018

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

    SURAT KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PUPR .............. … ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................… iii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ............................ vi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Kondisi Umum ........................................................................................................ 2

    1.1.1 Kondisi Awal Periode Perencanaan ................................................................. 4

    1.1.2 Kondisi Tahun 2017 Hasil Evaluasi Paruh Waktu Pencapaian Sasaran……... 4

    1.2 Potensi dan Permasalahan ……………………………………………………………. 7

    BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

    2.1 Visi dan Misi ......................................................................................................... 9

    2.2 Tujuan ................................................................................................................ 9

    2.3 Sasaran ................................................................................................................. 10

    BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

    KERANGKA KELEMBAGAAN

    3.1 Arah Kebijakan ………………………….................................................................. 13

    3.2 Strategi ……………………………............................................................................ 15

    3.3 Kerangka Regulasi ……………………………………………………………………… 16

    3.4 Kerangka Kelembagaan ……………………………………………………………….. 18

    BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

    4.1 Program, Kegiatan dan Target Kinerja .................................................................... 20

    4.2 Kerangka Pendanaan ….......................................................................................... 24

    BAB V PENUTUP .................................................................................................... 26

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1

    Pencapaian Target Renstra PUPR 2015-2019 Peningkatan

    Pengendalian dan Pengawasan Internal

    6

    Tabel 2 Klasifikasi Latar Belakang Pendidikan Sumber Daya Manusia 7

    Tabel 3 Sasaran Strategis Kementerian PUPR (SS-5) dan Sasaran Program

    Inspektorat Jenderal

    20

    Tabel 4 Realisasi dan Kebutuhan Pendanaan Inspektorat Jenderal

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

    – 2019

    24

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Tingkatan Internal Audit Capability Model 3

    Gambar 2 Peran dan Layanan Inspektorat Jenderal 10

    Gambar 3 Portofolio Inspektorat Jenderal 10

    Gambar 4 Peta Strategi Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat 11

    Gambar 5

    Peta Strategi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjan Umum dan

    Perumahan Rakyat

    11

    Gambar 6 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

    Umum dan Perumahan Rakyat

    19

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Nawa Cita sebagai tujuan dalam pembangunan nasional, digunakan sebagai prioritas dalam

    penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan

    Rencana Strategis Kementerian/Lembaga. RPJMN yang merupakan penjabaran dari visi,

    misi, dan program Presiden terpilih memuat sasaran dan strategi pembangunan nasional

    selama 5 (lima) tahun masa pemerintahan yang dijabarkan dalam Rencana Strategis

    Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta

    program dan kegiatan Kementerian/Lembaga untuk melaksanakan tugas dan fungsinya yang

    diturunkan menjadi Renstra Unit Organisasi.

    Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019

    ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik

    Indonesia Nomor 13.1/PRT/M/2015. Renstra tersebut disusun berlandaskan pada tugas dan

    fungsi Kementerian PUPR, amanat undang-undang sektor bidang PUPR, juga berlandaskan

    pada pemetaan kondisi lingkungan strategis, tantangan yang terus berkembang, dan isu-isu

    strategis yang dinamis dan harus diakomodir serta mengacu pada arah kebijakan dan strategi

    yang ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2015–2019 maupun RPJPN Tahun 2005–2025.

    Sampai dengan paruh waktu periode pelaksanaan Renstra 2015-2019, yaitu dari 2015 s.d

    2017 terdapat perubahan-perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis, serta adanya

    direktif presiden terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka

    pertumbuhan wilayah dan pemerataan hasil pembangunan maupun kebijakan baru dalam

    mendorong pertumbuhan ekonomi (pro growth), penanggulangan kemiskinan (pro poor),

    penciptaan lapangan kerja (pro jobs), serta upaya mempertahankan daya dukung lingkungan

    (pro green) terkait dampak perubahan iklim atau pemanasan global. Akibat adanya

    perubahan-perubahan dinamis tersebut dilakukan midterm review Renstra Kementerian

    PUPR yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR No 08/PRT/M/2018 tentang

    Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis

    Kementerian PUPR 2015-2019.

    Pada midterm review Renstra tersebut dijabarkan strategi pencapaian sisa target sasaran

    hingga akhir periode perencanaan tahun 2019 berdasarakan hasil evaluasi hingga Tahun

    2017 serta mengakomodir isu-isu dan perubahan lingkungan strategis yang mengharuskan

    terjadinya penyesuaian sebagaimana telah dijelaskan. Hasil midterm review Renstra ini

    digunakan sebagai acuan perencanaan, pemrograman, penganggaran tahunan, dan evaluasi

    pelaksanaan atau pencapaian sasaran pembangunan bidang PUPR hingga akhir periode

  • 2

    Perencanaan Tahun 2019, yang akan menjadi acuan masing-masing unit organisasi dalam

    melaksanakan midterm review Renstra unit organisasi serta penyusunan RENJA K/L dan

    RKA K/L di lingkungan Kementerian PUPR mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2019.

    Atas hal tersebut di atas, maka Inspektorat Jenderal sebagai salah satu unit organisasi

    Kementerian PUPR perlu untuk melakukan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal Tahun 2015-

    2019 sesuai dengan midterm review Renstra Kementerian PUPR yang telah ditetapkan.

    1.1 Kondisi Umum

    Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menegaskan pentingnya peran

    pengawasan yang tercermin pada Nawa Cita kedua yaitu “Membuat pemerintah tidak absen

    dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

    terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada

    institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi

    sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.” dan Nawa Cita ke-empat “Menolak

    negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas

    korupsi, bermartabat, dan terpercaya”.

    Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah unsur

    pengawasan intern yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan

    Umum dan Perumahan Rakyat, sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan

    Umum dan Perumahan Rakyat.

    Salah satu perbaikan sistem dalam memerangi korupsi adalah dengan memperkuat sistem

    pengawasan internal. Penilaian tata kapabilitas tata kelola pengawasan internal terhadap 417

    Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) telah dilakukan oleh BPKP, penilaian yang

    pertama dilakukan pada bulan Desember 2014, menggunakan metode atau model Internal

    Audit Capability Model (IA-CM). Hasilnya cukup mencegangkan bahwa sebanyak 11,9% APIP

    berada pada level 2 (Infrastructure) dan sebanyak 88,1% masih berada pada level 1 (Initial).

    Artinya, APIP belum dapat memberikan jaminan proses tata kelola sesuai peraturan dan

    mencegah korupsi. Inspektorat Jenderal selaku APIP, ke depan harus terus melakukan

    perubahan dalam menjalankan proses bisnis guna memberi nilai tambah bagi Kementerian

    Negara/Lembaga.

  • 3

    Gambar. 1 Tingkatan Internal Audit Capability Model

    Dalam kerangka perwujudan tujuan dari Nawa Cita sebagaimana disebutkan diawal uraian

    ini, Inspektorat Jenderal mempunyai tugas dan fungsi untuk membantu tercapainya tujuan

    Nawa Cita tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan penetapan target kinerja yang mendukung

    pencapaian tujuan Nawa Cita dalam lingkup Kementerian PUPR. Sehubungan dengan upaya

    pencapaian-pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal PUPR maka penetapan target kinerja

    tersebut dirumuskan menjadi Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal PUPR

    periode 2015-2019 yang didalamnya tercakup indikator kinerja dan target yang harus dicapai.

    Mengingat kondisi lingkungan strategis yang telah berubah dan diikuti dengan perubahan

    pada level kebijakan lingkup nasional maupun Kementerian PUPR, maka Rencana Strategis

    Inspektorat Jenderal tahun 2015-2019 tersebut perlu dilakukan penyesuaian dengan

    beberapa pertimbangan antara lain:

    1. Perubahan kebijakan level nasional dan level Kementerian PUPR berdasarkan kondisi

    lingkungan strategis yang berubah.

    2. Kondisi sebagaimana butir 1 diatas mengakibatkan perubahan target pencapaian kinerja

    di level PUPR yang dirumuskan ulang dalam Peraturan Menteri PUPR No 08/PRT/M/2018

  • 4

    tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana

    Strategis Kementerian PUPR 2015-2019.

    3. Pencapaian beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian PUPR dan level

    Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR pada tahun 2015-2017 yang belum sesuai

    dengan harapan sehingga dibutuhkan penyesuaian.

    1.1.1 Kondisi Awal Periode Perencanaan

    Dalam aspek penyelenggaraan negara, pada era reformasi birokrasi ini, publik beropini bahwa

    penyelenggara negara melakukan pemborosan, pelayanan yang buruk, Korupsi Kolusi dan

    Nepotisme (KKN), dan kurangnya pengawasan. Hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi

    (KPK) pada instansi pusat menunjukan adanya upaya anti korupsi dan mekanisme

    pengaduan masyarakat yang merupakan sub indikator yang nilainya masih rendah di bawah

    6 (enam). Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2011 yang masuk dalam penilaian

    Program Inisiatif Anti Korupsi KPK (PIAK KPK) dengan penilaian pada awal tahun 2013

    mendapat nilai 6,3 (enam koma tiga) sehingga tidak termasuk lagi dalam program penilaian

    PIAK KPK. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi ini merupakan kegiatan KPK dalam mendorong

    K/L/Pemda untuk membangun sistem anti korupsi di dalam instansinya dengan cara

    melakukan self assessment terhadap inisiatif anti korupsi yang telah dilakukannya yang

    kemudian diverifikasi oleh KPK.

    Namun demikian, kondisi sumber daya manusia Auditor Kementerian Pekerjaan Umum saat

    ini adalah jumlah auditor sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga) orang yang terdiri dari 54

    (lima puluh satu) orang Pendidikan teknik dan 79 (delapan puluh delapan) orang non Teknik,

    yang berdasarkan kebutuhan peta jabatan dan secara kualitas kompetensinya di bidang

    pengawasan infrastruktur masih belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga diperlukan

    diklat keteknikan dan non keteknikan dengan bekerja sama dengan Badan Pengawasan

    Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) maupun

    lembaga lainnya dan sekaligus melakukan assesment untuk masing-masing bidang.

    Pengendalian dan pengawasan pada Kementerian PUPR dilakukan secara bersinergi dengan

    Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku pembina penyelenggaraan

    SPIP.

    1.1.2 Kondisi Tahun 2017 Hasil Evaluasi Paruh Waktu Pencapaian Sasaran

    Selama kurun waktu tahun 2015 hingga tahun 2017, pembangunan infrastruktur bidang PUPR

    telah dilaksanakan secara maksimal untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi

    dan peningkatan efek berganda (multiplier effects) untuk produktivitas sektor ekonomi dan

  • 5

    kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya. Pembangunan infrastruktur bidang PUPR

    telah dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sektor riil suatu wilayah dan

    pembuka daerah terisolasi sehingga dapat mengatasi persoalan kesenjangan antar perkotaan

    dan perdesaan, antar kawasan, maupun antar wilayah dan diharapkan juga akan mampu

    mengurangi urban sprawl terutama di kota-kota metropolitan dan besar, serta akan mampu

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat memperkokoh rasa persatuan dan

    kesatuan antar wilayah/daerah di Indonesia.

    Kementerian PUPR telah melakukan penataan manajemen melalui penerapan prinsip-prinsip

    keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas, efisiensi, penegakan regulasi, keadilan dan partisipasi.

    Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan

    demi tercapainya prioritas sasaran pembangunan nasional pada seluruh aspek manajemen

    mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengendaliannya dalam rangka

    mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas,

    kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang memadai, serta peningkatan kualitas

    pelayanan terutama yang terkait dengan publik.

    Memasuki tiga tahun pelaksanaan Renstra hingga tahun 2017, telah terjadi beberapa

    perubahan lingkungan strategis terkait kebijakan pembangunan yang dikeluarkan oleh

    pemerintah sebagai upaya penyesuaian terhadap dinamika kondisi global dan domestik, yang

    tentunya berpengaruh terhadap capaian sasaran pembangunan bidang PUPR yang telah

    dituangkan dalam Renstra Kementerian PUPR Tahun 2015-2019. Penyesuaian ini

    mempengaruhi capaian target kinerja yang telah dituangkan dalam Renstra Inspektorat

    Jenderal Kementerian PUPR Tahun 2015-2019.

    Tujuan dari dilakukannya Midterm Review Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR

    Tahun 2015-2019 ini adalah:

    1 Mengetahui hasil capaian kinerja sehingga dapat diidentifikasi permasalahan dan tindak

    lanjut yang harus dilakukan dalam merumuskan dan memperbaiki kebijakan pengawasan

    tahun berikutnya serta kegiatan Renstra Inspektorat Jenderal.

    2 Menentukan langkah-langkah akselerasi upaya percepatan pencapaian target Renstra

    Inspektorat Jenderal 2015-2019.

    Pelaksananaan midterm review Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR ini

    dilaksanakan melalui evaluasi pengukuran kinerja, yang dilakukan untuk melihat capaian

    kinerja program kegiatan dengan membandingkan antara target dengan capaian dengan

    metode gap analysis, evaluasi dilakukan untuk penilaian secara menyeluruh, sistematis dan

    obyektif terkait aspek relevansi, efisiensi, efektifitas, dampak, dan keberlanjutan dari

  • 6

    pelaksanaan program dengan menunjukkan hubungan sebab akibat akan kegagalan atau

    keberhasilan pelaksanaan, serta memperhatikan trend beberapa tahun terakhir.

    Capaian Peningkatan Pengawasan dan Akuntabiltas Tahun 2015-2017, perkiraan capaian

    Tahun 2018 serta proyeksi capaian Tahun 2019 dapat dilihat di bawah ini:

    2015 2016 2017 2018 2019

    Peningkatan Level Internal Audit Capability Model

    (IACM)

    2 2 3 3 3 Level 3

    Peningkatan Persentase

    Rekomendasi Hasil Pengawasan yang

    ditindaklanjuti dan tuntas serta tepat waktu

    83,03% 77,10% 78,00% 85,00% 90,00% 90%

    Peningkatan Persentase Jumlah Unit Kerja/Satker

    yang bersih dari penyimpangan materiil

    90,26% 73,63% 77,47% 75,00% 80,00% 80%

    Tabel 1. Pencapaian Target Renstra PUPR 2015-2019 Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Internal

    Adapun untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian intern dalam rangka

    pembangunan infrastruktur bidang PUPR periode dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2017,

    telah dilakukan upaya-upaya antara lain :

    1. Perbaikan dalam aspek penyelenggaraan negara;

    2. Peningkatan Level Internal Audit Capability Model (IACM);

    Perkembangan kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR mengalami

    pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2015 berdasarkan hasil self assesment,

    kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR berada di level 2, kemudian meningkat

    pada level 3 (dengan catatan) di tahun 2017. Hal ini berarti masih terdapat ruang perbaikan

    untuk lebih berperan dalam mewujudkan transparansi tata kelola pemerintahan dan

    pelaksanaan reformasi birokrasi yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan

    Kementerian.

    3. Peningkatkan kualitas kompetensinya di bidang pengawasan dengan diklat keteknikan dan

    non keteknikan (terdiri dari 76 orang pendidikan teknik dan 72 orang non teknik) bekerja

    sama dengan BPKP dan YPIA maupun lembaga lainnya;

    Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Rencana 2018 Rencana 2019

  • 7

    4. Inspektorat Jenderal telah melakukan upaya untuk memaksimumkan sumber daya

    manusia. Dalam kurun waktu dari masa perencanaan sampai dengan Desember 2017,

    meskipun ada upaya pembentukan auditor baru namun dengan adanya auditor yang

    mutasi ke unit organisasi lain atau purna tugas maka jumlah total auditor maupun proporsi

    latar belakang pendidikan tidak berubah.

    Latar Belakang Pendidikan

    Perencanaan Awal (Renstra 2015-2019)

    Desember 2017

    teknik 51 51

    non teknik 88 88

    TOTAL 139 139

    Tabel 2. Klasifikasi Latar Belakang Pendidikan Sumber Daya Manusia

    5. Telah dilakukan assessment oleh BPSDM untuk mengetahui tingkat kapabilitas pegawai

    Inspektorat Jenderal sesuai bidangnya;

    6. Sampai dengan tahun 2017, telah disusun peta risiko melalui kegiatan penilaian risiko (risk

    assessment) di beberapa unit kerja dalam rangka pengendalian dan pengawasan di

    lingkungan Kementerian PUPR yang dilakukan secara bersinergi dengan BPKP selaku

    pembina penyelenggaraan SPIP.

    1.2 Potensi dan Permasalahan

    Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas dapat memanfaatkan potensi, antara lain

    sebagai berikut:

    1. Peran pengawasan Inspektorat Jenderal merupakan posisi yang sangat penting dalam

    mendukung arah kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yakni

    mewujudkan iklim pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (good

    governance) seperti yang diamanatkan dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999

    tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan

    Nepotisme, serta Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional

    Percepatan Pemberantasan Korupsi;

    2. Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang diamanatkan dalam

    Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

    Pemerintah (SPIP), Inspektorat Jenderal menempati peran strategis sebagai pengawal dan

    pengevaluasi terhadap implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di

    lingkungan Unit Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    3. Upaya mendukung peningkatan kapabilitas APIP Inspektorat Jenderal Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berada pada level 3 (integrated) dengan

    implementasi 6 (enam) Key Performance Area dan menjadikan Internal Audit Capability

    Model (IACM) sebagai acuan, hal tersebut dapat dimungkinkan dengan

  • 8

    mengoptimalkan capaian kinerja pengawasan melalui pemberian jaminan tata kelola

    yang memadai atas ketaatan, kehematan, dan efektivitas pencapaian tujuan,

    memberi peringatan dini, serta memberi masukan yang dapat memelihara dan

    meningkatkan kualitas tata kelola yang baik;

    4. Opini Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK R.I) terhadap laporan

    keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memperoleh

    predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

    5. Perkembangan sistem teknologi dan informasi yang semakin canggih;

    6. Kuatnya dukungan lembaga legislatif dan partisipasi masyarakat maupun Lembaga

    Swadaya Masyarakat dalam pengawasan;

    7. Kerjasama antar APIP dan aparat pengawas lainnya yang berdampak terhadap

    peningkatan mutu pengawasan;

    Selain itu, Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas juga menghadapi tantangan berat,

    antara lain sebagai berikut:

    1.2.1 Isu strategis Internal pada lnspektorat Jenderal Kementerian PUPR, antara lain:

    1. Sumber Daya Manusia

    a. lntegritas pegawai lnspektorat Jenderal yang perlu ditingkatkan. Konsistensi dan

    keteguhan pegawai lnspektorat Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugasnya

    masih belum sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    b. Kompetensi pegawai lnspektorat Jenderal yang belum seluruhnya sesuai

    dengan harapan. Kompetensi pegawai lnspektorat Jenderal dalam mengikuti

    perkembangan bidang pengawasan, ilmu pengetahuan dan teknologi dirasa

    masih kurang, di sisi lain tuntutan kebutuhan Kementerian PUPR dan

    masyarakat semakin tinggi.

    c. Pelayanan Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

    (APIP) di Kementerian PUPR yang masih terbatas terhadap meningkatnya

    kebutuhan pengawasan. Jumlah pegawai yang relatif konstan tidak sebanding

    dengan peningkatan anggaran dan kegiatan penyelenggaraan infrastruktur

    bidang PUPR.

    2. Instrumen

    a. Masih terdapat peraturan terkait kegiatan pengawasan yang perlu dimutakhirkan

    dan SOP yang perlu ditinjau kembali.

    b. Sistem informasi dalam rangka mendukung peningkatan kinerja pengawasan

    masih perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

  • 9

    3. Output/ Kinerja

    a. Peran Inspektorat Jenderal sebagai APIP dalam menciptakan iklim good

    governance di Kementerian PUPR harus ditingkatkan;

    b. Sistem kendali mutu pelaksanaan pengawasan belum diimplementasikan secara

    optimal;

    c. Kualitas dan ketepatan waktu Laporan Hasil Pengawasan perlu ditingkatkan,

    d. Tingkat Kapabilitas APIP Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat belum mencapai minimal Level 3 (integrated) penuh;

    e. Peran Inspektorat Jenderal dalam mendukung implementasi Sistem Pengendalian

    Intern Pemerintah (SPIP) di Kementerian PUPR belum optimal;

    f. Temuan Hasil Pengawasan belum seluruhnya dipantau dengan baik.

    1.2.2 Isu Strategis Eksternal lnspektorat Jenderal Kementerian PUPR antara lain:

    1. Sumber Daya Manusia

    a. lntegritas, kompetensi, dan akuntabilitas SDM PUPR perlu ditingkatkan. Hal ini

    terlihat dari banyaknya temuan yang belum sesuai dengan aturan perundang-

    undangan yang berlaku;

    b. Jumlah SDM Kementerian PUPR yang belum sebanding dengan peningkatan

    tugas dan anggaran Kementerian PUPR, menyebabkan belum optimalnya

    pengendalian intern, khususnya dalam pencegahan penyimpangan dan praktik

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

    2. Pelayanan:

    a. Banyaknya pengaduan masyarakat yang berindikasi kerugian negara;

    b. Masih terbatasnya kapasitas SDM dalam mengelola peningkatan beban tugas dan

    anggaran Kementerian PUPR.

    3. Good Governance:

    a. Masih belum tertibnya administrasi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

    b. Belum tertibnya pengelolaan BMN;

    c. Hasil pengawasan Inspektorat Jenderal belum sepenuhnya digunakan dalam

    pengambilan keputusan strategis;

    d. Masih adanya gangguan dari oknum tertentu terhadap pelaksana tugas di

    lapangan;

    4. Ketaatan:

    a. Masih banyaknya rekomendasi hasil pengawasan yang tidak ditindaklanjut tepat

    waktu;

    b. Masih banyaknya temuan yang signifikan baik dari aparat pengawasan ekstemal

    dan internal.

  • 10

    BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

    2.1 Visi dan Misi

    Visi Kementerian PUPR tahun 2015-2019 adalah:

    “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yang Handal

    Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

    Berlandaskan Gotong Royong”

    Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian PUPR tersebut, Inspektorat Jenderal

    Kementerian PUPR menetapkan misi:

    “Aparat Pengawas Intern Yang Terpercaya”.

    Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan yang kuat terhadap pelaksanaan tata

    Pemerintahan bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip Good Governance.

    Sebagai upaya mewujudkan visinya, Inspektorat Jenderal mengemban Misi sebagai berikut:

    1. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN serta Gratifikasi;

    2. Mengawal pelaksanaan pembangunan dan mengayomi pelaksana yang sudah

    melaksanakan tugas sesuai dengan perundang-undangan;

    3. Mengembangkan manajemen pengawasan berbasis manajemen risiko yang profesional,

    transparan dan akuntabel;

    4. Melaksanakan pengawasan intern yang efektif, efisien dan ekonomis sesuai kode etik

    auditor dan standar audit.

    2.2 Tujuan

    Tujuan strategis untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Inspektorat Jenderal adalah:

    “Terwujudnya pengawasan yang dapat memberi manfaat dan nilai tambah melalui

    peningkatan efektivitas dan efisiensi proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola

    serta peningkatan akuntabilitas dan profesionalisme aparat di Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat”

    Untuk mencapai tujuan tersebut Inspektorat Jenderal memiliki dua peran yaitu sebagai quality

    assurance dan sebagai advisory services sebagai berikut:

  • 11

    Selanjutnya peran dan layanan Inspektorat Jenderal apabila dijabarkan ke dalam

    kerangka logis Portofolio Inspektorat Jenderal adalah:

    Gambar 3 Portofolio Inspektorat Jenderal

    2.3 Sasaran

    Di dalam Peta Strategi Reviu Renstra Kementerian PUPR tahun 2105-2019, sasaran-sasaran

    yang strategis tersebut distrukturkan menjadi 5 (lima) Sasaran Strategis Kementerian PUPR.

    Adapun peta strategi Kementerian PUPR sebagaimana dijelaskan di atas, dapat lihat pada

    Gambar berikut:

    INPUT PROCESS OUTPUTS OUTCOMES IMPACTS

    1. Auditor yang kompeten

    2. Anggaran Inspektorat Jenderal yang memadai

    3. Perencana an berbasis risiko

    1. Quality Assurance 2. Early Warning

    System 3. Kehematan dan

    efektifitas pencapaian tujuan program

    4. Efisiensi pengelolaan keuangan terhadap pelaksanaan anggaran PUPR

    Melalui: Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan, dan Pengawasan lainnya

    Rekomendasi hasil pengawasan yang konstruktif

    1. Program/ Kegiatan PUPR efektif, efisien dan ekonomis

    2. Laporan keuangan PUPR WTP

    3. Aset BMN PUPR baik

    4. Aparatur PUPR yang bersih dan berintegritas

    Terciptanya good governance dan clean government

    Quality Assurance/ jaminan kualitas Menjamin kegiatan yang sudah dilakukan bermanfaat (efektif) dan akuntabel

    Advisory Services/ layanan konsultasi Mendukung bahwa kegiatan yang sedang dan akan dilakukan benar-benar efisien dan ekonomis

    Inspektorat Jenderal melakukan pendampingan, bimbingan, layanan konsultasi dan bentuk pengawasan lainnya

    Mendorong Eselon I memperbaiki perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran

    Inspektorat Jenderal melakukan audit berbasis risiko, reviu, evaluasi dan pemantauan

    Mendorong Eselon I memantau dan mengarahkan tindak lanjut Satker lainnya agar temuan tidak berulang

    Gambar 2. Peran dan Layanan Inspektorat Jenderal

  • 12

    Gambar 4. Peta Strategi Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat

    Sasaran Program Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR adalah “Meningkatnya

    Pengendalian dan Pengawasan Intern” dimana secara horisontal atau cross cutting

    berkontribusi mendukung manajemen pencapaian Sasaran Strategis Kementerian PUPR

    (SS-5) yaitu “Meningkatnya Tata Kelola Kementerian PUPR”. Sasaran Program tersebut

    dijelaskan dalam Peta Strategi Inspektorat Jenderal sebagai berikut:

    Gambar 5. Peta Strategi Inspektorat Jenderal

    Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat

  • 13

    Agar kebutuhan pelanggan (customers) dapat terpenuhi untuk memenuhi harapan

    Stakeholders, maka diperlukan upaya-upaya internal yaitu learning & growth dan internal

    process yang diwujudkan melalui:

    SK-1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya;

    SK-2. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

    Pengawasan Inspektorat I;

    SK-3. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

    Pengawasan Inspektorat II;

    SK-4. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

    Pengawasan Inspektorat III;

    SK-5. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

    Pengawasan Inspektorat IV;

    SK-6. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah

    Pengawasan Inspektorat V.

  • 14

    BAB III

    ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

    KERANGKA KELEMBAGAAN

    3.1 Arah Kebijakan

    Dalam rangka mewujudkan infrastruktur yang handal di bidang Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat, diperlukan pengawasan intern yang komprehensif dan kompatibel atas

    penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    Inspektorat Jenderal mendukung sasaran strategis Kementerian PUPR yaitu “Meningkatnya

    Tata Kelola Kementerian PUPR” dimana salah satu upaya yang diperlukan adalah

    meningkatnya pengendalian dan pengawasan intern. Untuk mencapai sasaran tersebut

    Program Inspektorat Jenderal adalah Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur

    Kementerian PUPR, dengan sasaran program “Meningkatnya Pengendalian Dan

    Pengawasan Intern”. Indikator Kinerja Program yang dimiliki adalah sebagai berikut:

    1. Peningkatan Level Internal Audit Capability Model (IACM)

    2. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di lingkungan Kementerian

    PUPR.

    Oleh karena itu, maka arah kebijakan Inspektorat Jenderal menitikberatkan sebagai berikut:

    1. Jangka panjang

    a. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik pada tahun 2025 khususnya di

    lingkungan Inspektorat Jenderal dan umumnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat;

    b. Terlaksananya pengawasan intern secara profesional dan berkualitas dengan

    kompetensi, obyektifitas, independensi, dan integritas yang tinggi;

    c. Terwujudnya pengawasan intern menjadi penjamin kualitas (Quality Assurance) dan

    dapat menjadi agen perubahan (Agent of Change) dalam pembangunan infrastruktur

    pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

    d. Tercapainya pembangunan infrastruktur yang berbasis manajemen kinerja dimana

    pembangunan dilaksanakan secara hemat, efisien, dan efektif; serta

    e. Tercapainya visi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat, yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan

    Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

  • 15

    2. Jangka Menengah

    a. Terwujudnya peran Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat sebagai Quality Assurance sehingga dapat menjadi Agent of

    Change untuk meningkatkan kapasitas manajemen Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat;

    b. Terwujudnya peningkatan transparansi dan tertib administrasi dalam

    penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan

    rakyat yang bebas KKN dan Gratifikasi;

    c. Terlaksananya Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Pengawasan Lainnya

    (AREPP) yang efektif, dalam penyelenggaraan tugas pengawasan terhadap

    penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat

    di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    d. Terlaksananya reviu laporan keuangan kementerian dengan benar untuk mencapai

    kualifikasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

    e. Terwujudnya sistem pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang transparan dan

    akuntabel;

    f. Terlaksananya penerapan prinsip–prinsip tata kelola pemerintahan yang baik di

    lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    g. Terwujudnya peningkatan integritas dalam pelaksanaan tugas;

    h. Meningkatnya pelaksanaan koordinasi antar aparat pengawasan fungsional menuju

    tatanan pengawasan yang efektif dan efisien serta pemberdayaan pengawasan

    masyarakat;

    i. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan;

    j. Dilaksanakannya kode etik aparatur dan kode etik auditor di lingkungan Inspektorat

    Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

    k. Terselenggaranya asistensi, sosialisasi/diseminasi peraturan-peraturan kepada para

    auditi dan stakeholder dalam rangka penerapan Good Governance dan Good

    Corporate Governance, serta fungsi konsultansi.

    3.2 Strategi

    Adapun strategi pencapaian sasarannya adalah sebagai berikut:

    1. Selama kurun waktu tahun 2015-2017 level Internal Audit Capability Model (IACM)

    mencapai level 3 dengan catatan, target capaian sampai dengan tahun 2019 adalah level

    3 penuh.

    2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian

    PUPR merupakan target baru yang didasarkan pada capaian kumulatif kualitas

  • 16

    pengawasan pada masing-masing wilayah pengawasan di Inspektorat Jenderal.

    Penilaian kualitas pengawasan ditinjau dari beberapa aspek, antara lain; Rekomendasi

    hasil pengawasan yang ditindaklanjuti dan tuntas serta tepat waktu, jumlah unit

    kerja/satker yang bersih dari penyimpangan materiil, evaluasi rencana PKPT terhadap

    realisasi pelaksanaan PKPT, dan beberapa penilaian terkait implementasi dan maturitas

    SPIP. Strategi hingga akhir periode perencanaan tahun 2019 adalah melaksanakan

    upaya pemenuhan target persentase kualitas pengawasan kinerja dan keuangan menjadi

    80% (delapan puluh persen).

    Indikator ini merupakan indikator baru yang merupakan penyempurnaan dari indikator

    lama dalam Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR yang mulai berlaku di tahun

    2018 sehingga pada penilaian LAKIP Inspektorat Jenderal TA 2017 masih menggunakan

    IKP lama yaitu:

    a. Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta

    tepat waktu, 78%;

    b. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil,

    77,47%.

    Strategi operasionalisasi untuk mewujudkan sasaran program Inpektorat Jenderal adalah

    sebagai berikut:

    1. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian

    PUPR.

    2. Peningkatan integritas dalam pelaksanaan tugas Kementerian PUPR;

    3. Peningkatan kualitas sistem pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang transparan

    dan akuntabel;

    4. Peningkatan kompetensi dan integritas APIP;

    5. Pelaksanaan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu secara efektif dalam

    penyelenggaraan tugas pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan

    infrastruktur PUPR di lingkungan Kementerian PUPR.

    6. Pelaksanaan reviu laporan keuangan kementerian dengan benar untuk mencapai opini

    BPK wajar tanpa pengecualian.

    7. Peningkatan koordinasi antar aparat pengawasan fungsional menuju tatanan

    pengawasan yang efektif dan efisien serta pemberdayaan pengawasan masyarakat.

    3.3 Kerangka Regulasi

    Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengawasan oleh Inspektorat Jenderal dalam lingkup

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama kurun waktu tahun 2015-2017

    telah terbentuk regulasi terkait pengawasan sebagai berikut:

  • 17

    Peraturan Menteri PUPR Terkait Pengawasan

    No Nomor Tentang

    1 26/PRT/M/2017 Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    2 25/PRT/M/2017 Pedoman Umum Pengawasan Intern di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    3 10/PRT/M/2017 Tata Cara Penanganan Pelaporan Dugaan Pelanggaran Melalui Whistle Blowing System di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    4 16/PRT/M/2016 Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    5 14/PRT/M/2016 Pengendalian Gratifikasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    Keputusan Menteri PUPR Terkait Pengawasan

    No Nomor Tentang

    1 141/KPTS/M/2018 Perubahan Atas Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 60/KPTS/M/2017 tentang Unit Pemberantasan Pungutan Liar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    2 62/KPTS/M/2017 Unit Pemberantasan Pungutan Liar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    3 975/KPTS/M/2016 Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    4 593/KPTS/M/2016 Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian

    Surat Edaran Menteri PUPR Terkait Pengawasan

    No Nomor Tentang

    1 18/SE/M/2017 Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    2 13/SE/M/2016 Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Untuk Mewujudkan Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    3 07/SE/M/2014 Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Pekerjaan Umum

    4 05/SE/M/2005 Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

  • 18

    Surat Edaran Inspektur Jenderal

    No Nomor Tentang

    1 19/SE/IJ/2017 Pedoman Layanan Jasa Konsultasi Atas Pekerjaan yang Berpotensi Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Masa Pelaksanaan Kontrak di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    2 18/SE/IJ/2017 Penyampaian Laporan Penerimaan Gratifikasi di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Melalui Website, E-Mail dan Aplikasi Whatsapp

    3 09/SE/IJ/2017 Pedoman Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    4 08/SE/IJ/2017 Pedoman Kendali Mutu Audit di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    5 10/SE/IJ/2017 Pedoman Dalam Pelaksanaan Reviu Usulan Revisi Anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    6 11/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    7 12/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Audit dengan Tujuan Tertentu di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    8 13/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Awal Atas Pengaduan Masyarakat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    9 14/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL) di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    10 15/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Verifikasi Pekerjaan yang Melewati Tahun Anggaran di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    11 16/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanan Reviu Penggunaan Dana Tanggap Darurat Akibat Bencana Atau Kegiatan Mendesak di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    12 06/SE/IJ/2017 Pedoman Kendali Mutu Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    13 05/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Audit di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    14 02/SE/IJ/2017 Pedoman Auditor Inspektorat Jenderal Dalam Pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

    15 03/SE/IJ/2017 Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

  • 19

    Dalam kurun waktu tahun 2018-2019, Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

    dan Perumahan Rakyat akan menyusun kerangka regulasi untuk mendukung fungsi

    pengawasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai

    berikut:

    1. Penerapan Manajemen Risiko;

    2. Audit Berbasis Risiko (Risk Base Audit);

    3. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 323/PRT/M/2005 tentang Tata Cara

    Penanganan Masukan dari Masyarakat di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;

    4. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan

    Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di Lingkungan Departemen

    Pekerjaan Umum;

    5. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 07/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan

    Pemeriksaan Menyeluruh di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;

    6. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 08/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan

    Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

    3.4 Kerangka Kelembagaan

    Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Inspektorat Jenderal harus didukung oleh

    perangkat organisasi, proses bisnis/tata laksana, dan sumber daya aparatur yang mampu

    melaksanakan tugas yang dibebankan kepada Inspektorat Jenderal secara efektif dan efisien.

    Untuk itu, kegiatan pengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi organisasi dan

    proses bisnis/tata laksana, serta pengelolaan sumber daya aparatur mutlak dilaksanakan

    secara efektif, intensif, dan berkesinambungan. Kerangka kelembagaan Inspektorat Jenderal

    Kementerian PUPR mengacu pada:

    • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian

    Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

    • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015

    Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan

    Rakyat.

    Struktur organisasi yang baik dan tepat akan dapat menjawab tantangan perubahan yang

    dihadapi oleh organisasi. Struktur organisasi yang baik menganut prinsip miskin struktur dan

    kaya fungsi. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ditetapkan berdasarkan Peraturan

    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tanggal 21 April

    2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat, sebagai berikut:

  • 20

    Gambar 6. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal

    Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat

  • 21

    BAB IV

    TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

    4.1 Program, Kegiatan dan Target Kinerja

    Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian PUPR di dalam

    mewujudkan peningkatan Tata Kelola Kementerian PUPR maka Inspektorat Jenderal

    mengemban tugas untuk mewujudkan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas

    Aparatur Kementerian PUPR. Adapun program ini mempunyai dua Indikator Kinerja Program,

    yaitu:

    1. Level Internal Audit Capability Model;

    2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian

    PUPR.

    Tabel 3. Sasaran Strategis Kementerian PUPR (SS-5) dan Sasaran Program Inspektorat Jenderal

    Tingkat keberhasilan dari Sasaran Program ini dapat diukur melalui:

    1. Level Internal Audit Capability Model diukur melalui Hasil penilaian mandiri (self

    assessment) dan/atau penjaminan terhadap penilaian mandiri oleh pihak ketiga (Badan

    Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/ BPKP).

    2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian

    PUPR diukur melalui rata-rata tertimbang Nilai Indikator Kinerja terhadap seluruh

    Kegiatan Eselon 2 di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.

    PROGRAM

    / KEGIATAN

    SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / INDIKATOR

    SATUAN

    TARGET PROYEKSI CAPAIAN 2018 2019

    MEN

    TERI

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    SASARAN STRATEGIS

    MENINGKATNYA TATA KELOLA KEMENTERIAN PUPR

    1 Indeks/tingkat tata kelola Kementerian

    PUPR % 90 100

    INSP

    EKTU

    R JE

    ND

    ERA

    L PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR

    SASARAN PROGRAM

    MENINGKATNYA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN INTERN

    1 Level Internal Audit Capability Model Level 3 3

    2 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian PUPR

    % 75 80

  • 22

    Pengukuran Kinerja Kegiatan di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR antara lain

    adalah sebagai berikut:

    a. Kegiatan Layanan Teknis dan Administratif Bidang Pengawasan, dengan Sasaran

    Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, yang

    diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan:

    1) Persentase Target Pemenuhan Pembinaan Auditor dan Auditee (dihitung dari

    perbandingan rencana pembinaan auditor dan auditee terhadap realisasinya,

    berdasarkan laporan kegiatan pembinaan Auditor dan Auditee yang

    dilaksanakan);

    2) Nilai Kinerja Anggaran Inspektorat Jenderal (berdasarkan hasil monev kinerja

    Anggaran Satker Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR melalui

    Aplikasi SMART Kementerian Keuangan);

    3) Persentase SDM Inspektorat Jenderal PUPR yang Memiliki Sertifikat Kompetensi

    (berdasarkan Laporan Peta Kompetensi SDM Inspektorat Jenderal Kementerian

    PUPR);

    4) Persentase Pemutakhiran Regulasi Pengawasan Intern PUPR (dihitung

    berdasarkan Jumlah Regulasi Pengawasan Intern PUPR yang dimutakhirkan

    dibandingkan dengan kebutuhan/target).

    5) Kinerja layanan teknis lainnya yang mendukung pengawasan. Kinerja ini dihitung

    berdasarkan persentase pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai

    Inspektorat Jenderal dan

    6) persentase pemenuhan layanan perkantoran dan layanan internal (overhead).

    b. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur

    Bidang PUPR di Inspektorat I, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan

    Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I, yang diukur melalui

    Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja

    dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I, dengan cara pengukuran

    sebagai berikut:

    1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat I;

    2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat I (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian

    Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);

    3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat

    waktu;

    4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;

    5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan

    kategori 02;

  • 23

    6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"

    berdasarkan Form 10 KMA;

    7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

    c. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur

    Bidang PUPR di Inspektorat II, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan

    Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II, yang diukur melalui

    Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja

    dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II, dengan cara pengukuran

    sebagai berikut:

    1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat II;

    2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat II (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian

    Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);

    3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat

    waktu;

    4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;

    5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan

    kategori 02;

    6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"

    berdasarkan Form 10 KMA;

    7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

    d. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur

    Bidang PUPR di Inspektorat III, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas

    Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III, yang

    diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas

    Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III, dengan

    cara pengukuran sebagai berikut:

    1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat III;

    2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat III (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian

    Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);

    3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat

    waktu;

    4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;

    5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan

    kategori 02;

  • 24

    6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"

    berdasarkan Form 10 KMA;

    7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

    e. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur

    Bidang PUPR di Inspektorat IV, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas

    Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV, yang

    diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas

    Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV, dengan

    cara pengukuran sebagai berikut:

    1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat IV;

    2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat IV (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian

    Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);

    3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat

    waktu;

    4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;

    5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan

    kategori 02;

    6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"

    berdasarkan Form 10 KMA;

    7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

    f. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur

    Bidang PUPR di Inspektorat V, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan

    Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V, yang diukur melalui

    Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja

    dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V, dengan cara pengukuran

    sebagai berikut:

    1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat V;

    2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat V (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian

    Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);

    3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat

    waktu;

    4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;

    5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan

    kategori 02;

  • 25

    6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"

    berdasarkan Form 10 KMA;

    7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

    4.2 Kerangka Pendanaan

    Pendanaan program Inspektorat Jenderal memerlukan dukungan berbagai macam sumber

    daya. Dukungan sumber daya dapat berupa dukungan aparatur Inspektorat Jenderal yang

    kompeten, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber

    pendanaan yang cukup. Realisasi dan kebutuhan pendanaan untuk mencapai Sasaran

    Program Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai

    dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut:

    PROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / KEGIATAN / OUTPUT

    ANGGARAN (JUTA RUPIAH) REALISASI PROYEKSI

    2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6

    PROGRAM : PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    SASARAN PROGRAM 1 Meningkatnya Pengendalian dan

    Pengawasan Intern

    74.616,25

    88.134,14

    89.666,42

    104.974,96

    99.642,00

    KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN

    UNIT KERJA 1 : SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL

    OUTPUT 46.898,28 59.919,96 60.058,55 67.866,51 60.057,56

    1 Auditor dan Auditee yang Terbina 9.783,56 10.729,86 14.128,88 13.479,24 10.482,22

    2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

    10.224,04 12.295,01 8.934,64 12.679,56 9.212,47

    3 Layanan Internal (Overhead) 6.461,90 8.047,99 2.281,72 2.554,71 832,03

    4 Layanan Perkantoran 20.428,78 28.847,10 34.713,31 39.153,00 39.530,84

    KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I

    UNIT KERJA 2 : INSPEKTORAT I

    OUTPUT 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19

    1 Layanan Audit Internal 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19

    KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II

    UNIT KERJA 3 : INSPEKTORAT II

    OUTPUT 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75

    1 Layanan Audit Internal 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75

  • 26

    KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III

    UNIT KERJA 4 : INSPEKTORAT III

    OUTPUT 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34

    1 Layanan Audit Internal 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34

    KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV

    UNIT KERJA 5 : INSPEKTORAT IV

    OUTPUT 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75

    1 Layanan Audit Internal 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75

    KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V

    UNIT KERJA 6 : INSPEKTORAT V

    OUTPUT 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42

    1 Layanan Audit Internal 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42

    Tabel 4. Realisasi dan Kebutuhan Pendanaan Inspektorat Jenderal

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019

  • 27

    BAB V

    P E N U T U P

    Perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan adanya direktif presiden terkait

    dengan percepatan pembangunan infrastruktur serta upaya untuk meningkatkan

    kinerja/produktivitas organisasi yang sejalan dengan upaya reformasi birokrasi, maka

    diperlukan Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Jenderal Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019.

    Penyusunan Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Jenderal Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 mengacu pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pengawasan tahun 2015-2019

    dan Reviu Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019.

    Reviu Renstra Inspektorat Jenderal digunakan sebagai acuan bagi arah kebijakan dan

    program serta kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal di dalam mewujudkan

    good governance dan clean government di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat.

    Reviu Renstra Inspektorat Jenderal akan dapat dilaksanakan secara optimal melalui

    komitmen dan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak di lingkungan internal

    Inspektorat Jenderal dan eksternal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat. Dalam upaya mengaktualisasikan Reviu Renstra ini dibutuhkan

    keterbukaan, keterpaduan, kerjasama dan etos kerja seluruh personil di lingkungan

    Inspektorat Jenderal. Melalui pelaksanaan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal secara

    konsisten diharapkan dapat mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    Pelaksanaan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal selama kurun waktu tahun 2018 – 2019

    tidak akan terlepas dari kondisi yang berkembang baik di tingkat nasional maupun global

    sehingga terbuka kemungkinan untuk melakukan penyempurnaan di masa yang akan datang

    baik dalam perencanaan maupun sampai dengan pelaksanaannya.

  • 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

    2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    74.616,25 88.134,14 89.666,42 104.974,96 99.642,00

    1 Level Internal Audit Capability Model (IACM) Level 2 2 3 3 3

    2 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian PUPR % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    1 Jumlah Kegiatan Pembinaan Auditor/Auditee Yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan 3 4 5 5 5 -

    2 Nilai Kerja Anggaran Itjen % Target Baru Target Baru Target Baru 85 90 -

    3 Persentase SDM Inspektorat Jenderal PUPR yang memiliki Sertifikat Kompetensi % Target Baru Target Baru Target Baru 70 75 -

    4 Persentase Pemutakhiran Regulasi Pengawasan Intern PUPR % Target Baru Target Baru Target Baru 60 80

    5 Persentase Pembayaran Gaji dan Tunjangan Kinerja Pegawai Inspektorat Jenderal PUPR % 100 100 100 100 100

    6 Persentase Pemenuhan Layanan Perkantoran dan Layanan Internal (Overhead) Inspektorat Jenderal PUPR

    %100 100 100 100 100

    46.898,28 59.919,96 60.058,55 67.866,51 60.057,56

    1 Auditor dan Auditee yang Terbina Orang 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 9.783,56 10.729,86 14.128,88 13.479,24 10.482,22

    2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1 1 1 10.224,04 12.295,01 8.934,64 12.679,56 9.212,47

    3 Layanan Internal (Overhead) Layanan 1 1 1 1 1 6.461,90 8.047,99 2.281,72 2.554,71 832,03

    4 Layanan Perkantoran Layanan 12 12 12 12 12 20.428,78 28.847,10 34.713,31 39.153,00 39.530,84

    2

    1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I

    % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19

    3

    1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II

    % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75

    PROYEKSI CAPAIAN

    Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I

    SASARAN KEGIATAN

    OUTPUT

    Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

    KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN

    1

    KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I

    UNIT KERJA 2 : INSPEKTORAT I

    REALISASI REALISASI PROYEKSIPROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / SASARAN KEGIATAN / OUTPUT / INDIKATOR SATUAN

    TARGET ANGGARAN (JUTA RUPIAH)

    PROGRAM : PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II

    OUTPUT

    KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II

    UNIT KERJA 3 : INSPEKTORAT II

    SASARAN KEGIATAN

    SASARAN KEGIATAN

    1 Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Intern

    SASARAN PROGRAM

    OUTPUT

    1

    MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN

    2015-2019INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR

    UNIT KERJA 1 : SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL

  • 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

    2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    PROYEKSI CAPAIAN

    REALISASI REALISASI PROYEKSIPROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / SASARAN KEGIATAN / OUTPUT / INDIKATOR SATUAN

    TARGET ANGGARAN (JUTA RUPIAH)

    1

    4

    1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

    % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34

    5

    1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV

    % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75

    6

    1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

    % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80

    1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42

    OUTPUT

    UNIT KERJA 6 : INSPEKTORAT V

    SASARAN KEGIATAN

    Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV

    Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III

    OUTPUT

    Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V

    KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V

    KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III

    UNIT KERJA 4 : INSPEKTORAT III

    SASARAN KEGIATAN

    OUTPUT

    KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV

    UNIT KERJA 5 : INSPEKTORAT IV

    SASARAN KEGIATAN