3
-
Upload
abednego-kristiawan-aci -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
description
Transcript of 3
BAB III
A. Pembuatan drum dari barang bekas
Sebelum melakukan proses recording dari barang bekas, maka sebelumnya
perlu dipersiapkan adalah alat drum dari barang bekas tersebut. Hal yang
dilakukan pertama kali dalam pembuatan drum dari alat bekas yaitu pengumpulan
barang-barang bekas. Dalam hal ini penulis menggunakan ember bekas cat, tutup
Panci serta besi bekas untuk bahan yang dasar yang akan dipakai. Namun dalam
pembuatan drum alat bekas ini, tidak hanya ember dan tutup panci yang bisa
digunakan sebagai pengganti drum asli. Bisa diganti dengan barang apapun yang
baik dari kayu, keramik, besi dan lain-lain. Hal yang paling penting yaitu sumber
atau barang bekas yang digunakan tersebut mengandung bunyi sehingga mampu
ditangkap oleh mikrofon yang nantinya akan diolah untuk dijadikan bunyi drum
asli (real drum). Dalam penelitian yang diambil bukan warna suara dari tiap
barang bekas, melainkan sinyal digital (wave). Pada percobaan menggunakan
ember bekas cat, kaleng susu dan meja kayu, gambar sinyal digital yang ditangkap
sama dan tidak terdapat perbedaan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan ember bekas tersebut
digunakan untuk menghasilkan bunyi senar drum, bass drum, tom-tom, dan floor
tom. Sedangkan tutup panci digunakan untuk membuat suara hi-hat dan cymbal.
Dalam pemilihan barang bekas atau ember dan tutup panci ini, penulis memilih
ember dengan berbagai macam ukuran. Mulai dari ember bekas yang mempunyai
diameter 20 cm hingga yang berdiameter 50 cm. Untuk ember yang berukuran
paling kecil digunakan untuk pembuatan tom. Sedangkan yang berdiameter paling
besar digunakan sebagai bass drum. Untuk senar dan floor nya penulis
menggunakan ember yang berdiameter 30cm. Dan untuk tutup pancinya, bagian
yang menjadi hihat, lebih kecil daripada yang menjadi cymbal. Pemilihan ukuran
ini didasarkan atas bentuk visual dari alat drum aslinya. Sehingga dilhiat dari segi
estetika bentuk, maka bentuk drum alat bekas ini hanpir menyerupai drum asli.
Selain itu diliat dari segi suara memakai ember bekas lebih mendekati suara drum
asli daripada menggunakan kaleng. Misal untuk suara bass drum, memakai ember
bekas lebih mempunyai tone colour yang mendekati suara bass drum asli daripada
menggunakan bass drum yang terbuat dari kaleng susu. Dengan demikian, secara
tidak langsung juga memudahkan dan membuat nyaman pemain drum yang akan
melakukan recording menggunakan drum alat bekas tersebut.
Dari pentingnya pemilihan ukuran ember dan tutup panci bekas ini,
pembuatan kerangka untuk tempat menaruh barang-barang bekas tidak kalah
pentingnya dengan pemilihan alat yang digunakan sebagai penghasil suara. Untuk
kerangka atau tempat menaruh ember bekas tersebut, penulis menggunakan besi-
besi bekas yang kemudian dirangkai untuk menjadi kerangka dari drum alat bekas
ini. Kerangka untuk drum alat bekas inipun mampu diganti dengan kayu, pipa
ataupun yang lainnya. Penulis memakai besi sebagai kerangkanya bukan tanpa
tujuan. Tujuan yang paling utama yaitu ketahanan dari besi tersebut. Untuk
tempat menaruh ember sebagai tom, senar ataupun floor tom, sengaja dibuat
dengan ukuran yang bisa dibesarkan ataupun dikecilkan. Hal ini dimaksudkan jika
ingin diganti dengan barang apapun mampu untuk menyangga barang tersebut.
Pembuatan kerangka ini juga bertujuan untuk memudahkan penempatan ember
serta mikrofon. Sehingga tidak memerlukan banyak stand mikrofon utuk tempat
menaruh mikrofonnya. Pembuatan kerangka ini dijadikan satu set sehingga tidak
memerlikan banyak waktu untuk merakit menjadi sebuah drum dari barang-
barang bekas tersebut.
Contoh gambar kerangka drum alat bekas
Gambar drum alat bekas
Setelah pembuatan drum dari barang bekas selesai, maka proses
pengambilan data suara dari drum barang bekas ini telah siap dilakukan.
B. Materi Yang Direkam
Setelah melakukan proses perekaman suara, didapatkan data audio dari
drum alat bekas tersebut, maka hal yang selanjutnya dilakukan yaitu melakukan
pengolahan data bunyi drum alat bekas tersebut menjadi bunyi drum asli. Data
yang dihasilkan berbentuk gelombang (wave). Gelombang-gelombang itu
merupakan wujud atau gambar dari data audio yang telah direkam sebelumnya.
Bentuk atau gambar sinyal yang diperlihatkan baik dari ember maupun tutup
panci menunjukkan kemiripan gambar sinyal. Namun jika merekam melalui alat
musik yang memiliki nada semisal gitar, maka gambar sinyal akan jauh terlihat
berbeda. Hal ini dikarenakan jika instrument yang memiliki nada mempunyai
sustance, sehinnga gelombang sinyal yang diterima pun terlihat lebih rapat.
Data audio bass drum
Data audio gitar
Ketika data sudah didapat proses selanjutnya yaitu mengedit atau
memotong data-data tersebut dan diletakkan sesuai tempatnya. Misal untuk hihat
mempunyai 2 karakter suara,yaitu open hihat dan close hihat. Padahal dalam drum
barang bekas ini hanya mempunyai satu hihat yang dibuat dari tutup panci.Maka
dari itu dapat diakali dengan cara memotong gelombang sinyal audio yang
diterima dan memidah potongan audio tersebut menjadi track record sendiri. Jadi
dengan begitu, suara hihat bisa dirubah menjadi suara hihat open maupun suara
closed hihat. Begitu juga dengan cymbal yang mempunyai dua karakter yakni
cymbal crash dan cymbal ride. Proses pengakalannya sama dengan mengakali
dsuara hihat. Jika sudah diatur pengaturan gelombang audio sesuai dengan suara
yang diinginkan sebagai hasil outputnya, maka data audio telah siap untuk
dijadikan ataupun dirubah menjadi suara drum asli. Cara memotong data audio
tersebut yaitu memakai opsi toolbar yang ada pada bagian atas Nuendo. Klik
toolbar dengan gambar gunting. Setelah cursor berubah menjadi gambar gunting,
Maka tinggal memotong bagian yang ingin dibuang ataupun dijadikan track lain.
Dalam proses pengolahan bunyi barang bekas menjadi bunyi drum asli
ini, terdapat dua cara yang dapat dilakukan. Kedua cara ini membutuhkan
software bantuan untuk melakukan proses pengolahan suara. Yang pertama
menggunakan software Drummagog dan yang kedua menggunakan software
Reaper. Sebenarnya pada intinya sama yaitu sama – sama digunakan untuk
merubah suara barang bekas tersebut menjadi bunyi drum asli. Namun terdapat
perbedaan dalam langkah-langkah pemakaiannya maupun untuk hasil suara yang
dihasilkan dari kedua software tersebut.
Gambar tampilan software Reaper
Gambar tampilan software Drummagog
C. Proses Perekaman
1. Menggunakan Drummagog
Proses yang pertama yaitu merubah suara barang bekas tadi menggunakan
software Drummagog. Pemakaian software Drummagog bertujuan merubah
secara langsung data suara yang didapat dengan bunyi drum asli. Jadi terlebih
dahulu penulis mengambil data (sample) audio dari suara snare drum, bass drum,
tom drum dan cymbal. Sample audio drum asli ini bisa diambil melalui internet
ataupun yang lainnya. Dengan kata lain proses ini bisa disebut replacing. Dalam
bahasa inggris, replacing berasal dari kata replace yang mengganti. Mengganti
dalam hal ini berarti mengganti bunyi barang bekas yang didapat (bunyi asli)
dengan bunyi yang diinginkan. Bunyi drum alat bekas yang semula didapat tidak
akan hilang melainkan termodifikasi oleh software Drummagog ini sehinngga
menjadi bunyi drum asli. Software Drummagog ini merupakan software yang
berfungsi sebagai jembatan untuk menggantikan bunyi barang bekas dengan
bunyi dum asli. Jadi software Drummagog ini hanya mendetect sinyal gelombang
wave saja dan tidak mendetek warna suara. Walaupun dari nama Drummagog
sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa software ini khusus untuk drum, namun
output atau suara yang dihasilkan bisa diganti dengan bermacam macam suara
menurut keinginan.
Hal pertma yang penulis lakukan yaitu memasukkan software drummagog
ke dalam data audio yang telah penulis dapat sebelumnya. Caranya dengan klik
insert kemudian directX dan pilih software drummagog. Dengan memasukkan
software Drummagog ke dalam data audio yang didapat sebelumnya, maka ini
berarti Software ini telah menyatu atau bisa digunakan dengan dengan data audio
tersebut.
Contoh gambar
Selanjutnya akan muncul tampilan software drummagog. Kemudian klik samples
dan buat file baru. Pada tampilan awal file baru tersebut bernama untitled 1
sampai seterusnya. Untuk mengganti nama file baru dapat menggunakan klik dua
kali pada tulisan untitled. Selanjutnya simpan file baru dengan mengeklik save
gog.
Setelah file baru tersimpan, selanjutnya kita memasukkan sample audio dari bunyi
dum asli. Klik add file dan pilih bunyi yang akan dipakai. Sesudah kita masukkan
data audio drum asli, kita simpan lagi dengan cara klik save gog. Proses
mengimpor atau memasukkan sample suara ini bertujuan untuk merubah output
(keluaran) suara. Sehingga jika ingin mengganti output suara dengan suara biola,
maka tinggal mengimpor suara biola yang akan dijadikan sebagai outputnya.
Setiap data audio mempunyai grafik wave yang berbeda beda. Untuk
mengetur agar software Drummagog mampu menangkap sinyal gelombang yang
masuk dan untuk merubah bunyi yang akan dirubah, maka penggunanan
sensitivity detector untuk penangkapan sinyal perlu diatur. Klik Main kemudian
klik visual trigger. Selanjutnya akan muncul sinyal data audio. Untuk mengganti
bunyi yang lama dengan bunyi yang baru, letakkan ( naik turunkan ) detector
tepat di tempat sinyal. Untuk menangkap gelombang yang lebih kecil semisal
pukulan dengan ketukan 1/16, maka tinggal klik ghost notes dan pilih sample
detector yang diinginkan. Kemudian klik enabled untuk mengaktifkan detector
sinyal ghost notes. Dengan demikian, maka sensitivitas sinyal akan menjadi lebih
sensitif daripada sebelumnya.
Setelah suara sudah termodifikasi oleh software Drummagog, selanjutnya ubah
panning atau atur letak posisi drum sesuai dengan tempatnya. Ini berujuan agar
seakan akan bunyi yang kita dengar merupakan bunyi drum asli. Dan dengan
tujuan agar bunyi tidak tertuju pada satu titik. Dengan begitu bunyi masing
masing alat akan terdengar jelas. Dengan cara ini maka bunyi barang bekas tadi
mampu atau berubah menjadi bunyi drum asli ataupun suara yang dikehendaki.
2. Menggunakan Reaper
Proses pengolahan bunyi menggunakan software Reaper berbeda dengan
menggunakan software Drummagog. Dalam proses ini, dimulai yaitu merubah
data wave yang diperoleh menjadi data MIDI terlebih dahulu. Selanjutnya data
MIDI tersebut nantinya akan dihubungkan dengan VST iinstrumen sehingga data
MIDI tersebut bisa dirubah menjadi suara apapun sesuai dengan keinginan kita.
Software Reaper ini mempunyai kemampuan untuk merubah data wav menjadi
data MIDI dengan sempurna.
Pertama-tama ekspor audio yang akan dirubah. Misal bass drum yang akan
dirubah, maka tekan S atau solo sehingga yang akan diekspor menjadi data hanya
data bass drum. Ubah atau tarik left locator hingga berwarna biru dan tarik sampai
sejauh mana atau sampai bagian mana yang akan diekspor. Cara mengekspor klik
file eksport – audio mixdown. Kemudian atur sample rate dan bit sesuai dengan
file rekaman sebelumnya. Karena audio yang diekspor adalah audio mono, maka
pilih mono sebagai hasil ekspor. Dan simpan hasilnya difolder atau tempat yang
diinginkan dengan klik save dan pilih tempat penyimpanannya.
Langkah selanjutnya yaitu merubah data audio yang sudah diekspor
menjadi data midi melalui software reaper. Software ini mampu untuk merubah
data audio menjadi midi yang kemudian dapat diolah menjadi berbagai macam
suara drum maupun suara-suara yang diinginkan. Pertama- tama buka software
Reaper. Setelah itu samakan tempo dengan project atau file kita yang ada di
Nuendo. Menyamakan tempo bertujuan agar data MIDI nantinya akan diolah lagi
mempunyai tempo yang sama dengan audio wav sebelumnya. Kemudian
masukkan atau import data audio yang sebelumnya telah diekspor dari Nuendo.
Caranya yaitu dengan me- klik insert→ media file. Dengan demikian, data audio
wav yang telah didapat siap ntuk dirubah menjadi data MIDI.
Contoh gambar:
Selanjutnya memilih pemakaian effect yang akan dipakai untuk merubah
data wav menjadi data MIDI. Caranya klik view→ fx browser→s drum trigger.
Software reaper ini mempunyai fasiitas MIDI drum trigger. Istilah trigger
diartikan sebagai manipulasi data di dalam proses rekaman. Kata trigger sendiri
diambil dari bahasa inggris yang berarti pemicu. Dalam proses rekaman, pemicu
(trigger) ini merupakan software yang bertujuan untuk memicu atau membuat
data audio wav menjadi data MIDI. Setelah melakukan proses ini, selanjutnya
adalah proses pengaplikasian effect yang telah dipilih kedalam audio wav. Tekan
klik kanan pada data audio dan pilih apply track fx to item as new take (MIDI
output). Ini berarti mengaplikasikan effect yang dipakai namun dalam track baru
dan dalam bentuk MIDI. Namun sebelumnya atur left locators dengan tujuan
bagian mana yang diinginkan untuk dirubah menjadi MIDI. Setelah
mengaplikasikan effect ke dalam data wav, ini berarti Reaper telah membuat data
audio wav untuk menjadi data baru namun dengan format MIDI. Kemudian data
MIDI tersebut disimpan dengan cara klik dua kali pada data MIDI. Selanjutnya
pilih file→ export midi to new file. Dan data MIDI dari audio wav yang telah
direkam sebelumnya telah didapat.
Contoh gambar:
Setelah proses perubahan data wav menjadi data MIDI selesai, maka
selanjutnya memasuki tahapan yang terakhir yaitu mengolah data MIDI. Data
MIDI yang telah disimpan tadi, kemudian dikirim ulang lagi ke Nuendo. Caranya
dengan memilih file→ import→ MIDI file. Dan akan menjadi data track baru
namun dengan format MIDI.
Contoh gambar
Kemudian pilih software atau plugin sebagai output dari suara yang
diinginkan. Dalam hal ini penulis memakai software Ez Drummer. Software ini
merupakan software MIDI untuk pembuatan suara drum. Setelah data MIDI
masuk di Nuendo, selanjutnya pilih device – VST instrument atau tekan F11 untuk
mengaktifkan koneksi antar software. Setelah memilih software MIDI yang
diinginkan, selanjutnya tinggal mengubah output data MIDI tersebut menjadi EZ
Drummer dengan cara klik out dan pilih EZDrummer sebagai outputnya.
Kemudian klik dua kali di data midi, dan selanjutnya tinggal mengedit tingkat
velocity yang telah didapat ataupun membuang data yang tidak dibutuhkan. Hal
ini dikarenakan perubahan wav menjadi MIDI terlalu banyak yang terdeteksi.
Tidak hanya gelombang yang besar saja yang mampu dideteksi, melainkan
gelombang yang kecil sekalipun. Setelah melalui semua proses ini, dengan begitu
suara yang ember yang sebelumnya direkam akan menjadi bunyi bass drum.
Contoh gambar
Gambar tampilan software EZDrummer
D. Kesimpulan
Kedua proses pengolahan data bunyi drum bekas menjadi drum asli
sebenarnya sama saja, yaitu sama-sama memanipulasi data audio asli menjadi data
audio yang diinginkan. Baik audio tersebut diubah secara langsung maupun
dijadikan MIDI terlebih dahulu. Masing-masing software mempunyai kelebihan,
kelemahan dan kesamaan dalam cara kerjanya maupun hasil suaranya. Dilihat dari
segi waktu pengolahannya, menggunakan Drummagog lebih mempersingkat
waktu daripada harus merubah ke MIDI terlebih dahulu. Karena proses
pengolahan bunyi yang memakai Drummagog tetap berada di dalam Nuendo
tanpa harus membuka program aplikasi yyang lain. Hanya tinggal merubah output
suara yang diinginkan. Namun jika dilihat dari segi suara, perubahan menjadi
MIDI yang dihubungkan ke software EZDrummer lebih memiliki room ambience
atau tang biasa dikenal dengan istilah reverb. Dan bisa diatur seberapa kita butuh
reverb tersebut. Sedangkan jika langsung melalui Drummagog, bunyi yang
dihasilkan benar-benar tanpa reverb atau bisa dibilang terdengar seperti
melakukan permainan langsung dan bukan di dalam studio. Dan juga misalnya
output suara yang diinginkan menjadi suara biola, keduanya mempu untuk
merubah output suaranya. Jika dilihat dari segi pengaturan nada, memakai Reaper
lebih mampu untuk mengatur nada yang diinginkan. Sedangkan jika memakai
Drummagog, nada output tidak bisa diubah ke nada yang lain. Yang bisa diatur
hanyalah pitch dari nada tersebut. Hal itu dikarenakan Drummagog merupakan
software trigger pasif. Sedangkan karena data yang dihasilkan Reaper merupakan
data MIDI, maka bisa diubah nada audio sesuai dengan yang diinginkan.
Walaupun kedengarannya cukup mudah untuk melakukan pengolahan
bunyi, namun sebenarnya terdapat kendala-kendala yang cukup susah. Jika
merekam pukulan dengan not 1/16 dengan tempo cepat, maka Baik software
Drummagog maupun software Reaper sama-sama tidak bisa mendeteksi
sinyalnya. Masalah ini bisa diatasi dengan cara yang berbeda antara Drummagog
dengan Reaper. Di dalam Drummagog sendiri mempunyai toolbar yang berfungsi
sebagai ghost notes. Yang dimaksud ghost notes disini yaitu, pukulan-pukulan
cepat seperti tekhnik roll. Dengan ini sensitivatas dari detector akan lebih peka
daripada sebelumnya. Namun jika memakai toolbar ini, maka gelombang sinyal
yang masuk tadi semuanya akan ikut terdeteksi. Misal merekam bunyi senar
drum, mikrofon yang diletakkan didekat senar drum tetap merekam suara hihat
ataupun yang lainnya meskipun intensitas gelombangnya kecil. Maka cara
mengakalinya yaitu dengan mengolah data audio yang ada pada Nuendo. Yakni
dengan cara memotong tiap sinyal yang terdeksi kecil tersebut. Setelah gelombang
sinyal sudah terpotong-potong, maka selanjutnya tinggal menaaikkan besar
amplitube dari tiap-tiap potongan tadi. Caranya dengan klik potongan gelombang
tadi, kemudian akan keluar muncul warna biru dan merah. Selanjutnya tinggal
klik dan tahan diwarna biru yang berada tepat di tengah potongan. Kemudian
tinggal menarik keatas sehingga sinyal yang diperoleh semakin membesar.
Sedangkan jika memakai Reaper, pengolahan data dirubah seperti cara
biasanya sehinnga menjadi data MIDI. Selanjutnya data MIDI yang sudah dimpor
ke Nuendo yang akan diolah. Klik dua kali pada gambar data midi kemudian akan
muncul tampilan garis-garis vertikal. Sedangkan di bawah garis vertical tersebut
terdapat garis garis horizontal dengan warna merah dan ungu.Gari-garis ini
merupakan garis volume tiap pukulan. Karena banyak data yang kurang keras
maupun data yang seharusnya tidak perlu, maka kita tinggal menghapus data yang
tidak perlu. Jika ingin menaikkan atau volume, tinggal menaikkan atau
menurunkan garis volume yag ada dibawah garis garis data.
Jika semua proses telah dilakukan, maka akan didapatkan hasil audio yang
telah termodifikasi. Yang sebelumnya audio barang bekas, kini telah menjadi
audio drum asli. Dengan demikian seluruh proses penggarapan dokumentasi audio
mulai dari proses pembuatan drum alat bekas hingga jadi sebuah lagu telah
dilakukan..