329-1435-1-PB

8
46 | Jurnal Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran S emarang  Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperime n Widayati (11261847)  Mahasiswa Pendidikan Ana k Usia Dini IKIP Veteran Semarang  ABSTRAK  Masa Taman Kanak-kana k adalah masa yang paling tepat untuk mengemban gkan semua potensi  yang dimiliki. Salah satu kemampuan yang di kemban gkan adalah kemampuan be lajar sains. Dengan eksperimen dapat meningkatkan kemampuan sains pada anak. Hal ini penting artinya mengingat  pendidikan tidak hanya mengarah pada pembentuk an ketrampilan dan kecerdas an, namun juga mengarah pada kemampuan sains. Berdasarkan pengamatan terhadap kemampuan belajar sains anak di TK Pertiwi Pateken pada kelompok B, ditemukan adanya masalah pada pembelajaran sains.  Hal ini ditandai dengan ketika siswa atau siswi melaku kan kegiatan ek sperimen, hanya be berapa saja  yang bisa melakukan pembelajaran denga n baik. Dari 25 siswa baru 6 anak yang mampu melakukan  pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu i kreativitas anak usia dini melalui belajar sains dengan metode eksperimen di TK Pertiwi Pateken.Penelitian ini merupakan  Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu dilakukan dengan suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan belajar sains anak melalui metode eksperimen. Adapun yang dijadikan subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Pertiwi Pateken dengan metode pengumpulan data, observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian membandingkan  peningkatan kemampuan belajar sains anak dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Berdasark an  penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan belajar sains melalui metode eksperime n dapat meningkatkan pengetahuan sains anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak meningkat melalui metode eksperimen. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari peningkatan pra  siklus 25% ke siklus I menjadi 33% dan pada akhir siklus II menjadi 76%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dalam meningkatkan belajar sains anak melalui metode eksperimen. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan belajar sains anak usia dini TK Pertiwi Pateken. Kata Kunci : belajar sains, metode eksperimen PENDAHULUAN Pembangunan Nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga akan menjadi bangsa yang beradab dan dapat bersaing di dunia internasional. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu adanya  pendidikan sejak dini saat masih kecil. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan  perubahan dalam dunia yang memungkink an untuk berfungsi secara adekwal dalam kehidupan  bermasya rakat (Aqib Zaenal, 2009).Dalam rangka mengenal pendidikan sekolah, sebelum memasuk i  pendidikan dasar langkah awal yang dilakukan adalah memasuk kan anak ke Taman Kanak-Kanak (TK). Sesuai PP No 27/1996, Taman Kanak-Kanak (TK) adalah pendidikan pra sekolah yang ditujukan bagi anak berusia 4    6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar. Pada dasarnya Taman Kanak-Kanak menjembatani anak dari keluarga kependidikan di sekolah dasar. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) bertujuan untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap,

Transcript of 329-1435-1-PB

  • 46 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

    Widayati (11261847)

    Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang

    ABSTRAK

    Masa Taman Kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi

    yang dimiliki. Salah satu kemampuan yang di kembangkan adalah kemampuan belajar sains. Dengan

    eksperimen dapat meningkatkan kemampuan sains pada anak. Hal ini penting artinya mengingat

    pendidikan tidak hanya mengarah pada pembentukan ketrampilan dan kecerdasan, namun juga

    mengarah pada kemampuan sains. Berdasarkan pengamatan terhadap kemampuan belajar sains

    anak di TK Pertiwi Pateken pada kelompok B, ditemukan adanya masalah pada pembelajaran sains.

    Hal ini ditandai dengan ketika siswa atau siswi melakukan kegiatan eksperimen, hanya beberapa saja

    yang bisa melakukan pembelajaran dengan baik. Dari 25 siswa baru 6 anak yang mampu melakukan

    pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas anak usia dini

    melalui belajar sains dengan metode eksperimen di TK Pertiwi Pateken.Penelitian ini merupakan

    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu dilakukan dengan suatu perencanaan

    terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

    kemampuan belajar sains anak melalui metode eksperimen. Adapun yang dijadikan subyek penelitian

    adalah anak kelompok B TK Pertiwi Pateken dengan metode pengumpulan data, observasi,

    wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian membandingkan

    peningkatan kemampuan belajar sains anak dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan

    penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan belajar sains melalui metode eksperimen

    dapat meningkatkan pengetahuan sains anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak

    meningkat melalui metode eksperimen. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari peningkatan pra

    siklus 25% ke siklus I menjadi 33% dan pada akhir siklus II menjadi 76%. Hasil penelitian ini

    diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dalam meningkatkan belajar sains anak melalui

    metode eksperimen. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa melalui metode eksperimen dapat

    meningkatkan belajar sains anak usia dini TK Pertiwi Pateken.

    Kata Kunci : belajar sains, metode eksperimen

    PENDAHULUAN

    Pembangunan Nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia

    khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga akan menjadi bangsa yang beradab

    dan dapat bersaing di dunia internasional. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu adanya

    pendidikan sejak dini saat masih kecil.

    Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu

    menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan

    perubahan dalam dunia yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwal dalam kehidupan

    bermasyarakat (Aqib Zaenal, 2009).Dalam rangka mengenal pendidikan sekolah, sebelum memasuki

    pendidikan dasar langkah awal yang dilakukan adalah memasukkan anak ke Taman Kanak-Kanak

    (TK). Sesuai PP No 27/1996, Taman Kanak-Kanak (TK) adalah pendidikan pra sekolah yang

    ditujukan bagi anak berusia 4 6 tahun sebelum memasuki pendidikan dasar. Pada dasarnya Taman

    Kanak-Kanak menjembatani anak dari keluarga kependidikan di sekolah dasar. Pendidikan Taman

    Kanak-Kanak (TK) bertujuan untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap,

  • 47 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta anak didik untuk pertumbuhan serta perkembangan

    selanjutnya. Oleh karena itu di TK perlu diciptakan situasi pendidikan yang memberikan rasa aman

    dan menyenangkan bagi anak.

    Sebagai upaya mencapai tujuan tersebut, anak didik di TK mulai diberi pendidikan secara

    berencana dan sistematis agar pendidikan diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik.

    Namun demikian TK merupakan tempat yang menyenangkan kegiatannya berupa belajar sambil

    bermain atau bermain sambil belajar.

    Program kegiatan Taman Kanak-Kanak merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar

    yang utuh. Program kegiatan tersebut berisikan kemampuan-kemampuan yang dapat dicapai, melalui

    pembahasan tema yang diambil mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak. Tema-tema

    tersebut merupakan pokok bahasan yang perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi Program

    kegiatan Pembelajaran. Operasional.

    Di TK guru dituntut meningkatkan profesinya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar

    mengajar, serta mengembangkan kreativitasnya dalam mengelola kelas, sumber belajar, penilaian dan

    memilih bahan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan minat dan kemampuan anak didik.

    Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

    kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, maka perlu dikenalkan Experimens Sains yaitu

    ilmu yang mempelajari fakta-fakta ilmiah dasar dalamkehidupan sehari-hari. Tujuan mendasar

    pendidikan sains itu sendiri adalah untuk mengembangkan individu melek terhadap ruang lingkup

    sains itu sendiri, serta mampu menggunakan aspek-aspek fundamentalnya dalam memecahkan

    masalah yang dihadapinya.

    Untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini yaitu usia anak pra sekolah, alangkah

    baiknya kita ajak anak didik kita untuk mengenal sains dengan mengenali lingkungannya dan alam

    sekitar kita. Karena Indonesia negara kita ini merupakan negara yang sangat kaya raya dibidang

    sumber alam. Kekayaan alam ini perlu digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa. Karena

    itu perlu pengenalan dan pemberian kesempatan untuk mengeksplorasi alam dan kekayaan sedini

    mungkin.

    Sesuai dengan tahapan perkembangannya, rasa ingin tahu anak usia dini memiliki rasa ingin

    tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu tersebut perlu difasilitasi oleh orang dewasa sehingga akan

    mendatangkan manfaat bagi dirinya dan masyarakat di sekitarnya. Sebagaimana kata-kata bijak

    teach less learn more, yang maksudnya agar pendidikan tidak perlu mengajar banyak untuk

    memenuhi rasa ingin tahu anak. cukup dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk terus

    mempelajari semua yang ada disekitarnya untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka.

    Anak usia dini mulai dapat diperkenalkan dengan alam, bermain sambil belajar memahami dan

    peduli terhadap lingkungan nyata.Anak akan belajar bereksperimen, bereksplorasi dan

    menginvestigasi lingkungan sekitarnya, sehingga mampu membangun suatu sikap, pengetahuan kesan

    yang mendalam yang akan dibawa dan digunakan pada masa dewasanya.

  • 48 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    Permainan sains dapat memberikan pengaruh terhadapperkembangan sosial emosional, fisik,

    kreativitas, dan kognitif. Tahapan disetiap usia kronologis (usia kalender) dan usia perkembangan

    sangat menentukan. Jenis dan tingkat kesulitan dalam permainan sains. Hal ini berarti bahwa

    permainan sanins harus diberikan dari kegiatan yang sederhana menuju tingkatan yang lebih

    kompleks. Kegiatan dalam konsep sains dapat dipelajari melalui pengamatan sehari-hari yang nyata

    dan sederhana. Suasana yang menarik dan menyenangkan anak memotivasi anak untuk terus menerus

    mencari jawaban apa yang dia pikirkan dan dia buktikan.

    Berbagai ketrampilan yang dapat dilakukan melalui permainan sains adalah ketrampilan

    mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memperkirakan, melakukan percobaan dan komunikasi. Oleh

    karena itu guru khususnya guru TK dituntut lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan dengan cara mengenalkan, memanfaatkan dan mengkreasikan bahan yang ada

    dilingkungan sekitar dengan memperhatikan tahap perkembangan anak.

    Di TK Pertiwi Pateken Wonoboyo yang terjadi, metode eksperimen jarang diterapkan karena

    sarana bermain yang kurang lengkap dan sistem mengajar yang monoton serta kurangnya kreativitas

    guru dalam mengenalkan dan memanfaatkan sumber belajar yang ada.

    Berdasarkan permasalahan diatas penulis bermaksud akan mengadakan penelitian tindakan

    kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen Di TK

    Pertiwi Pateken Pada Kelompok B Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Anak Usia Dini

    Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia lahir sampai delapan tahun

    (kurikulum berbasis kompetensi) sesuai dengan tingkat keunikannya, anak usia dini dikelompokkan

    dalam usia sebagai berikut:

    1. Lahir 12 bulan disebut masa bayi

    2. Usia 1 3 tahun disebut masa balita

    3. Usia 4 6 tahun disebut masa pra sekolah

    4. Usia 6 8 tahun disebut masa kelas awal SD

    Pengertian Belajar

    Belajar adalah kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang

    menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan, maupun

    mengembangkan imajinasi anak dan menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang terjadi akibat

    interaksi antara individu dengan lingkungannya.

    Kemampuan kognisi anak berkembang karena anak ingin memaknai apa yang telah dilihatnya.

    Anak-anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui interaksi dengan sebayanya atau

    orang dewasa lain selain ibunya. Mereka belajar mengenai peraturan-peraturan, belajar bekerja sama

    dan berbagi. Mereka membangun percaya diri dan menantang diri mereka sendiri mereka sendiri,

  • 49 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    dengan berinteraksi dengan anak-anak lain dan dengan menguasai tantangan-tantangan pribadi, fisik,

    intelektual dan sosial.

    Pengertian Sains

    Sains diambil dari kata latin Scientia yang artinya adalah pengetahuan. Sains dan throwbridge

    merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. sedangkan Kuslan Stone

    menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan

    mempergunakan pengetahuan itu.

    Secara etimologi sains memiliki pengertian pengetahuan yang bersusun atau terorganisasikan

    secara sistematis. Menurut James Conant, sains adalah deretan konsep serta skema konseptual yang

    berhubungan satu samalainnya yang tumbuh sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan

    serta dapat diamati dan diuji coba lebih lanjut, sains bagi anak-anak adalah segala sesuatu yang

    menakjubkan, sesuatu yang ditemukan yang dianggap menarik serta memberi pengetahuan atau

    merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidiki.

    Pengertian Eksperimen Sains

    Eksperimen sains yaitu ilmu yang mempelajari fakta-fakta ilmiah dasar dalam

    kehidupan sehari-hari. Tujuan mendasar dari pendidikan sains adalah untuk mengembangkan

    individu melek terhadap ruang lingkup sains itu sendiri serta mampu menggunakan aspek-

    aspek fundamentalnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

    dimunculkan dan terjadi ada sebuah kelas.

    Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Lokasi atau tempat penelitian adalah tempat dimana suatu penelitian dilakukan sehingga

    didapatkan data dari objek penelitian. Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Pateken,Wonoboyo

    Temanggung.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada semester I yang diambil bulan Juli dan Agustus 2013.

    Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah sumber tempat memperoleh informasi yang dapat diperoleh dari

    seseorang maupun sesuatu yang mengenainya untuk diperoleh keterangan. Subyek yang akan diteliti

    adalah guru dan peserta didik kelompok B TK Pertiwi Pateken Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014

    dengan jumlah 25 anak yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 10 anak perempuan.

  • 50 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    Data dan Sumber Data

    Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan peningkatan belajar

    sains anak melalui metode eksperimen. Rentang perhatian yang panjang terhadap belajar sains

    mampu mengorganisasikan kemampuan diri yang terlihat pada saat kepercayaan diri anak untuk

    bereksperimen didepan kelas. Data penelitian diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:

    1. Informan atau narasumber adalah peserta didik dan guru kelompok B TK Pertiwi Pateken.

    2. Tempat dan peristiwa atau kejadian berlangsungnya pembelajaran Sains dengan metode

    eksperimen di TK Pertiwi Pateken.

    3. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa satuan bidang pengembangan, pedoman observasi dan

    hasil penelitian anak.

    Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.

    1. Metode Observasi

    Observasi sering disebut sebagai metode pengamatan yang artinya memperhatikan sesuatu

    dengan menggunakan mata (secara langsung). Untuk mendapatkan hasil observasi yang sistematis

    peneliti harus mempunyai latar belakang tentang obyek penelitian, landasan teori dan sikap yang

    obyektif. Hal-hal yang perlu diobservasi antara lain: letak geografis, keadaan siswa, guru dan

    pegawai serta sarana prasarana yang ada di TK.

    2. Dokumentasi

    Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Metode ini

    digunakan untuk mengumpulkan dokumen yang ada pada TK Pertiwi Pateken.

    Dokumentasi adalah instrument untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-

    kejadian masa lalu yang telah di dokumentasikan.

    HASIL PENELITIAN

    Dari pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II. Tabel Prosentase kemampuan sains dan

    kreativitas pada kelompok B TK Pertiwi Pateken mengalami peningkatan melalui metode eksperimen

    tersebut.

    Tabel 1. Tabel Prosentase kemampuan sains dan kreativitas Siklus I dan Siklus II

    No Siklus Baik Cukup Kurang

    1 I 33% 51% 16%

    2 II 76% 13% 11%

  • 51 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    SIKLUS I :

    = Baik : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    : 25 X 100 % = 33%

    75

    =Cukup : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    : 38 X 100 % = 51%

    75

    =Kurang : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    : 12 X 100 % = 16%

    75

    SIKLUS II :

    =Baik : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    : 57 X 100 % = 76%

    75

    =Cukup : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    :10 X 100 % = 13%

    75

    =Kurang : RKH 1 + RKH 2 + RKH 3 x 100%

    Jumlah siswa x 3

    :8 X 100 % = 11%

    75

    Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kemampuan mengenal sains dan kreativitas anak

    Kelompok B mengalami kenaikan dari perbaikan Siklus I yaitu33 % ke Siklus II yaitu 76 %.

  • 52 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui adanya peningkatandalam perbaikan pembelajaran

    pengenalan Sains dan kreativitas dengan nilairata-rata 33% menjadi 76%, mengalami peningkatan

    sebesar 43%

    Dengan adanya penelitian tindakan kelas, peningkatan kemampuan mengenal sains dan

    kreativitas pada kelompok B dengan metode eksperimen tersebut, anak akan mengetahui sains dan

    juga meningkatkan kreativitas anak. Siswa tidak hanya tahu tapi juga mengerti cara pembuatan. Dari

    melalui metode eksperimen anak dapat mengetahui proses kejadian, . misalkan mengapa pesawat

    kertas bisa terbang, sedangkan kalau lembaran kertas diterbangkan tidak bisa terbang seperti kalau

    dibuat pesawat dan kertas. Dan setelah diadakan penelitian siswa tambah semangat dalam

    pembelajaran dan meningkatkan pengetahuannya dalam sains dan kreativitas. Dikemas secara

    menarik dan inovatif dapat memacu animo anak sehingga anak focus, tidak jenuh dengan berbagai

    pemainan dan alat peraga yang selalu berbeda dan warna yang menarik serta gambar yang bagus pada

    TK Pertiwi Pateken mulai meningkat pengetahuannya setelah diadakan penelitian khususnya pada

    siswa kelompok B, dalam mengenal sains, guru pun termotifasi semua dalam setiap kegiatan belajar

    mengajar, dalam mengemas permainan guna menyisipkan pengetahuan khususnya sains dan anak pun

    tertarik ketika guru bisa memberikan demonstrasi dengan alat peraga / gambar yang menarik.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab

    sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan

    kreativitas sains anak usia dini di TK Pertiwi Pateken. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

    prosentase dari pra siklus sampai dengan siklus II, yakni sebelum tindakan atau pra siklus sebesar

    25% atau 6 anak yang mampu melakukan eksperimen sains dengan lancar meningkat pada siklus I

    menjadi 33% atau 8 anak yang mampu melakukan eksperimen sains dengan lancar, kemudian

    meningkat lagi pada siklus II menjadi 76% atau 19 anak yang mampu melakukan eksperimen sains

    dengan lancar. Oleh karena itu metode eksperimen merupakan metode yang efektif untuk

    meningkatkan kreativitas anak usia dini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali Nugroho. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung.

    Barmin dan Sri Wahyuni. 2009. Seri Mari Bermain. Jakarta.

    Cucu Eliyawati. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini.

    Jakarta.

    Departemen Pendidikandan Kebudayaan2001. Dasar-dasar mengembangkan kreaifitas anak

    berbakat. Jakarta

    Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA. Jakarta Depdiknas

  • 53 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

    Hamalik oemar. 2009. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta.Bumi Aksara

    Kurikulum berbasis Kompetensi.20l2. Pendidikan Anak (Usia Dini4-6 tahun)

    Nugraha A. 2004. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Bandung

    Pedoman Kegiatan Belajar. 1995. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak Jakarta. Dep

    Dik Bud.

    Suharsini Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, universitas Negeri Yogyakarta. Bandung

    S.C Utami Munandar. 1995. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas anak sekolah. Gramedia

    Widia sarana. Indonesia. Jakarta

    Tim Editor ATLAS dan Geografis. 2007. Seri Bencana Alam di Indonesia. Erlangga

    Warno Teguh. dkk.2007. Materi Bintek guru TK/BA/RA. Semarang. Dinas Pendidikan dan

    KebudayaanPropinsi Jawa Tengah

    Yulianti.D.2005. Mengenalkan Sains Pada Anak Usia Dini. http://www.Suaramerdeka.

    com/harian/0511/07/ragam03.htm;(23/04/2007)

    Yulianti. D.2005. Pengembangan Model Pengajaran Sains Sederhana Untuk Menumbuhkan

    Minat Sains Siswa Taman Kanak-kanak. Makalah dalam Seminar Nasional FMIPA Unnes,

    Desember 2005.