3. tgs PKM BATUA (KIA)

36
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT TUGAS FAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR “ PELAYANAN ANTENATAL CARE “ OLEH : kelompok II: 1. Muh.hasan, S.Ked. 2. Moh zulkayyan, S.Ked. 3. Fitriah ubaedha, S.Ked. 4. Miftahul janna, S.Ked. 5. Gusti eka putri, S.Ked. Pembimbing : dr.Hj. Syamsiah Densi ,MARS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN 1

description

asdg

Transcript of 3. tgs PKM BATUA (KIA)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT TUGASFAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2015UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PELAYANAN ANTENATAL CARE

OLEH :

kelompok II:

1. Muh.hasan, S.Ked.2. Moh zulkayyan, S.Ked.3. Fitriah ubaedha, S.Ked.4. Miftahul janna, S.Ked.5. Gusti eka putri, S.Ked.

Pembimbing :dr.Hj. Syamsiah Densi ,MARS

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

BAB I PENDAHULUAN

Puskesmas adalah pusat pengembangan pembinaan, dan pelayanan sekaligus merupakan pos pelayanan terdepan dalam pelayanan pembangunan kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu (Depkes RI, 2001).

Menurut Depkes RI (2010), pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan. Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan. Pelayanan perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standarpelayanan antenatal careyang sudah ditetapkan. Pelayanan antenatal yang berkualitas dapat mandeteksi terjadinya risiko pada kehamilan yaitu mendapatkan akses perawatan kehamilan berkualitas, memperoleh kesempatan dalam deteksi secara dini terhadap komplikasi yang mungkin timbul sehingga kematian maternal dapat dihindari (Mufdlilah, 2009).

Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.Melalui deteksi dini terhadap ibu hamil yang mempunyai peluang dan persalinan yang beresiko tinggi pada fasilitas kesehatan yang mempunyai peralatan yang lengkap, perawatan antenatal yang dilakukan secara benar, dapat mengurangi kesakitan dan kematian secara langsung. Pelayanan antenatal yang sesuai standar dapat mendeteksigejaladan tanda yang berkembang selama kehamilan.Observasidi puskesmas Batua didasarkan pada mata kuliah kesehatan ibu dan anak tentang kunjungan kehamilan (Ante Natal Care). Istilah kunjungan kehamilan (Ante Natal Care)disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil.Tujuan dari kunjungan kehamilan ini (Ante Natal Care) adalah Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing.RumusanMasalah1. Apakah kunjungan kehamilan (Ante Natal Care) di Puskesmas Batua sudah memenuhi kebijakan program?2. Apakah semua ibu hamil melakukan persalinan di Puskesmas Batua?3. Berapa ibu hamil yang mendapatkan Rawat Inap Persalinan?Tujuan a. Tujuan umumUntuk mengetahui kunjungan kehamilan di Puskesmas BatuaJl. Abd Dg. Sirua, Makassar.b. Tujuan khususa) Untuk mengetahui kunjungan kehamilan di Puskesmas Batua.b) Untuk mengetahui seberapa banyak ibu hamil yang melakukan persalinan di Puskesmas Batua.

BAB II PROFIL PUSKESMAS BATUA

A. Sejarah Organisasi Puskesmas BATUA di resmikan pada tanggal 1 april 1994 oleh Menteri Kesehatan dr. H.Suarjono Suryaningrat dan pertama kali istilahnya adalah PHC (Public Health Center).Pada tahun 1975 Public Health Center berubah menjadi puskesmas panakukang serta di bangun beberapa pustu yaitu: Pustu Tamangapa,Pustu Antang,Pustu Karuwusi dan Pustu Tamamaung. Pada tahun 1987 berubah menjadi puskesmas batua serta menjadi puskesmas induk,sedandkan pustu tamangapa,pustu antang,pustu karuwusi dan pustu tamamaung telah menjadi puskesmas. Pada tahun 1991 puskesmas batua di bangun pustu toddopuli sebagai pustu di wilayah kerja puskesmas batua.Sejak berdirinya puskesmas batua telah mengalami beberapa pergantian kepala puskesmas dan sekarang ini di jabat oleh Dr. Hj. Syamsiah. Densi, R. MARS. Puskesmas batua terletak di Jl. Abdullah Dg. Sirua Kecamatan Manggala. Adapun wilayah kerja puskesmas batua adalah:1. Kecamatan panakukanga.Kelurahan paropob.Kelurahan Tello baru2. Kecamatan Manggalaa.Kelurahan batuab.Kelurahan borongB. Keadaan GeografisPuskesmas batua adalah salah satu puskesmas yang berada di kecamatan Manggala. Batas wilayah kerja puskesmas batua adalah : Sebelah utara : Berbatasan dengan kelurahan tello baru Sebelah selatan : Berbatasan dengan kelurahan Borong Sebelah timur : Berbatasan dengan kelurahan paropo Sebelah barat : Berbatasan dengan kelurahan AntangC.Keadaan Penduduk Kependudukan Jumlah kenduduk di wilayah puskesmas batua 12,548 jiwa dimana penduduk laki-laki sebesar 6234 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 6314 jiwa. Persebaran pendudukPersebaran penduduk pada wilayah kelurahan tidak sama, disamping itu adanya kebijakkan pemerintah tentang penetapan lokasi pembangunan rumah pemukiman penduduk serta lokasi untuk pembangunan industri, perdagangan, saran transportasi, pertanian dan lain-lain.

D.Luas wilayahPuskesmas batua mempunyai kerja yang meliputi3 kelurahan ini berada di Daerah pemukiman perkotaan. Adapun luas 3 kelurahan tersebut adalah : Kelurahan Tello seluas 227 Ha Kelurahan Batua seluas 12.039 Ha Kelurahan Borong seluas 132 Ha

E.Wilayah kerjaWilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagai dari kecamatan ( rata-rata 30.000 penduduk) factor kepadatan penduduk,luas daerah keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menetukan wilayah kerja puskesmas. Untuk merupakan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas pembantu ( pustu),puskesmas keliling (puskel),posyandu dan Bidan Desa.

F. Tugas Dan Fungsi PuskesmasYakni untuk mengembangkan ,meningkatkan dan melakasanakan pelayanan kesehtan secara merata dan bersifat menyeluruh kepada setiap lapisan masyarakat yang optimal.pelayanan kesehatan yang diberikan dipuskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi :a. Pelayanan pengobatan (kuratif)b. Upaya pencegahan (Preventif)c. Peningkatkan kesehatan (Promotif)d. Pemulihan kesehatan (Rehabilitas)Yang ditujukan kepada segenap lapisan masyarakat dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur,sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.Puskesmas merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berfungsi :a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanyab. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat kerjanyaKegiatan- kegiatan puskesmas terdiri dari 18 kegiatan :1. Kesejateran ibu dan anak (KIA)2. Keluarga berencana (KB)3. Usaha peningkatkan Gizi4. Kesehtan lingkungan 5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular6. Pengobatan,termasuk pelayanan Darurat karena kecelakaan7. Penyuluhan kesehatan masyarakat8. Kesehatan sekolah9. Kesehatan olahraga10. Perawatan kesehatan masyarakat11. Kesehatan kerja12. Kesehatan Gizi dan Mulut13. Kesehatan jiwa14. Kesehatan Mata15. Laboraturim sederhana16. Pencatatan dan Pelaporan dalam rangka system informasi kesehatan17. Kesehatan lanjut usia18. Pembinaan Pengobatan Tradisional dan Kefarmasian

G. Organisasi Puskesmas Secara UmumStruktur organisasi suatu puskesmas disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah contoh struktur organisasi puskesmas secara umum yaitu :Personalia di Puskesmas teridi dari 3 unsur :a) Unsur pimpinan : pimpinan puskesmasb) Unsur pembantu pimpinan : urusan tata Usahac) Unsur pelaksanaan1. Unit terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional2. Unit terdiri dari tenaga pada kegiatan dan fasilitas daerah masing masing yaitu:Dari 7 unit di Puskesmas adalah: Unit 1 : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Unit 2 : Peningkatan Kesehatan Keluarga Unit 3 : Pemeliharaan Kesehatan Rujukan Unit 4 : Lingkungan Penyuluh Peran serta Masyarakat Unit 5 : Perawatan Unit 6 : Penunjang Unit 7 : Pelaksanaan Khusus

H. Visi Dan Misi Visi Puskesmas BatuaMenjadi puskesmas dengan pelayanan terbaik di Kota MakassarMisi Puskesmas Batua1. Meningkatkan sarana dan prasarana2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan3. Mengembangkan jenis layanan dan mutu pelayanan kesehatan4. Meningkatkan system informasi dan manajemen Puskesmas5. Mengembangkan kemitraan6. Meningkatkan upaya kemandirian masyarakat

Motto Puskesmas Batua SEGAR Senyum merupakan modal dalam member pelayanan Efektif denganpelayanan tepat guna, berdaya guna, berhasil guna Gerakan adalah upaya cepat tindakan dalam pemberian layanankesehatan masyarakat Amalmerupakan bentuk kerelaan hati petugas dalam member pelayanan Ramahadalah sikap yang tertanam dalam jiwa petugas kesehatan

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Antenatal Care (ANC)Antenatal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S,2006 :52).b. Tujuan Antenatal careMenurut buku Maternal dan Neonatal, (Saifudin Abdul Bari, 2002:67), tujuan Antenatal Care (ANC) adalah:1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.3) Mengenali secara diri adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normalc. Manfaat Antenatal Care ( ANC )Tujuh Manfaat Antenatal Care1) Memastikan kehamilan Melalui alat konvensional atau yang modern seperti ultrasonografi (USG), bidan atau dokter akan memastikan kehamilan Anda.2) Mengetahui posisi kehamilan Posisi kehamilan perlu diketahui sedini mungkin dengan USG, agar bila terjadi sesuatu dapat dilakukan tindakan sedini mungkin.3) Mengetahui usia kehamilan Penting diketahui untuk memperkirakan kapan perkiraan melahirkan.4) Mengetahui perkembangan janin Perkembangan janin dalam kandungan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan mental intelektual selanjutnya.5) Meneropong kelainan Jika dicurigai ada kelainan janin, misalnya dapat dilakukan amniocenesis, yakni mengambil cairan ketuban (amnion) dan menganalisa kromosomnya.6) Mengetahui posisi bayi Dokter atau bidan dapat mengetahui posisi janin, terutama pada trimester 3. Misalnya bayi sungsang atau melintang. Tujuannya agar ibu dan bayi mendapat pertolongan yang tepat ketika saat persalinan tiba.7) Penyakit kehamilan Seiring bertambahnya usia kehamilan, beban organ tubuh ibu akan semakin bertambah. Beberapa gangguan yang mungkin muncul antara lain:a. Kadar hemoglobin (Hb) rendahb. Diabetes gestasionalc. Pre-eklampsia/ eklampsia

d. Lokasi pelaksanaan pelayanan antenatal carePelaksanaan pelayanan ANC dilakukan di Puskesmas,Puskesmas Pembantu,Rumah Sakit Bersalin,tempat praktek swasta(bidan,dokter),RS pemerintah atau swasta,dan rumah penduduk.e. Cakupan PelayananAntenatalCakupan pelayananantenataldapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil (K1) atau disebut juga akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga (K4) untuk melihat kualitas.Pelayanan K1 adalah pelayanan/pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil (Dokter, Bidan, dan Perawat). Ibu hamil (K4) adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayananantenatalsesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai dengan stndar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.f. Faktor-faktor yang mempengaruhi Antenatal Care (ANC)1) Pengetahuan Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.2) Ekonomi Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.3) Sosial Budaya Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.4) Geografis Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).g. Kunjungan Antenatal Care (ANC)Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)a) Kunjungan ibu hamil Kl Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.b) Kunjungan ulang Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.c) K4 K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat: Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu). Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28) Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 &setelah mnggu ke 36).2) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

h. Penatalaksanaan Antenatal Care (ANC)Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 7T untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:1) (Timbang) berat badanUkuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.2) Ukur (tekanan) darahUntuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.3) Ukur (tinggi) fundus uteriPemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.Imunisasi ini berfungsi untuk mencegah tetanus neonatorum.Pemberian imunisasi ini terdiri dari : TT1 dapat diberikan pada kunjungan ANC pertama. TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1, lama perlindungan 3 tahun. TT3 diberikan 6 bulan setelah TT2, lama perlindungan 5 tahun. TT4 diberikan 1 tahun setelah TT3, lama perlindungan 10 tahun. TT5 diberikan 1 tahun setelah TT4, lama perlindungan 25 tahun / seumur hidup.5) Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan Tablet Fe dapat diberikan setelah rasa mual hilang. Pemberian minimal 90 tablet selama kehamilan. Tablet Fe tidak boleh diminum bersama kopi atau teh. Tablet Fe bisa diberikan secara bersamaan dengan vitamin C.6) (Tes) terhadap penyakit menular seksualMelakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsungnormal.Aspek-aspekpelayanan : Reliability : Petugas memiliki kompetensi untuk melakukan tes PMS. Responsiveness : Tes dilakukan secara cekatan dan tanpa menunggu waktu yang lama. Assurance : Tes yang dilakukan hasilnya harus akurat. Tangible : Tersedia peralatan tes yang memadai. Empathy : Tes PMS dilakukan secara sopan dan santun.

7) (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan.Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.(Depkes RI, 2001:23)3 PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL CARE1)PEMBERIAN IMUNISASAI (TETANUS TOKSOID) TT LENGKAP.a.Pengertian tetanus toksoid Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006). Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes Jateng, 2005)b.Manfaat imunisasi TT ibu hamila) Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).b) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)c.Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamilImunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).d.Umur kehamilan mendapat imunisasi TTImunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000)e.Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).f.Efek samping imunisasi TT Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).g.Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT1) Puskesmas2) Puskesmas pembantu3) Rumah sakit4) Rumah bersalin5) Polindes6) Posyandu7) Rumah sakit swasta8) Dokter praktik, dan9) Bidan praktik (Depkes RI, 2004).Tempat-tempat pelayanan milik pemerintah imunisasi diberikan dengan gratis.2)PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE)a.Pengertian zat besiZat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan menyerap dan mengunakan zat besi dengan cepat, sehingga jika ibu kekurangan masukan zat besi selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhanya dari tubuh ibu sehingga menyebabkan ibu mengalami anemia dan merasa lelah ( Sunririnah 2008 )b.Fungsi zat besi bagi ibu hamilZat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah, sementara sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat zat makanan keseluruh tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk mengahasilkan energi,jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah gejala gejala anemia( Samuel 2006 )c.Akibat kekurangan zat besi pada ibu hamilZat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Selain itu asupun zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpan dalam hati sebagai cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan.Sehingga kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, kondisi meningk`atkan resiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi dan keguguran. Selain itu juga zat besi sangat dibutuhkan perkembangan otak bayi diawal kelahirannya (Junita 2006)d.Gejala kekurangan zat besi1) Lemah, lesu,dan tidak bergairah2) Mudah pusing dan mata berkunang kunang3) Gelisah dan mudah pingsan4) Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa5) Nafsu makan menurun6) Badan tidak bugar dan mudah lemah (Ridwamiruddin 2007 )e.Kebutuhan zat besi pada kehamilanEkstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah: 200 600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah 200 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya 150 200 mg untuk kehamilan eksternal 30 170 mg untuk tali pusat dan plasenta. 90 310 mg untuk mengantikandarah yang hilang saat melahirkan.Dengan demikian, kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 580 hingga 1340 mg, dan 440 1050 mg diantarannya akan hilang dalam tubuh pada saat melahirkan (hilman, 1996). Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil,memerlukan rata rata 3,5 4 mg zat besi perhari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam trimester terakhir, yaitu dari rata rata 2,5 mg / hari pada awal kehamilan menjadi 6,6 mg / hari.(Suejordan.2004)Zat besi yang tersedia dalam makanan berkiosar dari 0,9 hingga 1,8 mg / hari dan ketersediaan ini bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu pemenuhan kebutuhan pada ke hamilan memerlikan mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan absorpsi zat besi.(Suejordan.2004)

f.Bagaimana tubuh menaganani zat besiAbsorpsi zat besi mengalami peningkatan jika terdapat asam didalam lambung. Keberadaan asam ini dapat ditingkatkan dengan :1) Minum tablet zat besi dengan makan daging atau ikan yang menstimulasi produksi asam lambung.2) Memberikan tablet zat besi bersama tablet asam askorbat (Vitamin C) 200 mg atau bersama jus jerukVitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan jarang bertumpuk di dalam tubuh.(Sue Jordan , 2004).g.Efek samping terapi zat besi pada ibu hamilPeningkatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek samping yang dialami pasien (smith 1997).Efek samping gastrointestinal.Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati, dan konstipasi ( kadang kadang diare ).Namun derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi diatas 60 mg dapat menimbulkan efek samping yang tidak bias di terima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidak patuhan dalam pemakaian obat jadi tablet zat besi dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi ( dan diminum ) dari pada dosis tinggi. Jika mungkin, terapi mulai dengan dosis rendah, khususnya bila ibu hamil mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan timbulnya gejala gastrointestinal. Bagi banyak wanita, pemberian dengan dosis rendah sudah memadaih.Dosis tablet zat besi pada ibu hamil Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karma sangat efektip dimana satu tablet mengandung 60mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimal di berikan 90tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan di berikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum tidur malam Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval sedikitnya 6 8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12 atau 24 jam jika timbul efek samping. Muntah dank ram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan perlu mengubah (menurunkan) dosis zat besidengan segera. Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi.i.Mengkonsumsi zat besi berlebihanHasil akhir yang merugikan pada kehamilan lebih cenderung terjadi bila kadar hemoglobin ibu turun sehingga berada di luar kesadaran 10,4 13,29 /100 ml. kadar hemoglobin yang lebih tinggi akan meningkatkan Viskositas darah dan peningkatan Viskositas ini akan menggangu aliran darah pada plasenta serta merupakan predis posisi untuk timbulnya koagulasi. Sekitar 12 13% wanita mungkin rentah terhadap kelebihan muatan zat besi. (Sue Jordan 2004)j.Penyebab Anemia defisiensi zat besia. Asupan yang tidak dekuat. Asupan zat makanan ./ gizi yang kurang, dimana makanan yang mengandung zat besi sepeti berasal dari daging hewani, buah dan sayuran hijau tidak dapat dikonsumsi secara cukupb. Ibu hamil memerlukan zat besi yang lebih tinggi, sekitar 200 300% dari kebutuhan wanita tidak hamil.Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan pembentukan janin ibu, jika peningkatan kebutuhan tidak diimbangi intare yang tidak adek kuat maka akan terjadi ketidakseimbangan atau kekurangan zat besiAspek-aspek pelayanan : Reliability : Petugas dapat menjelaskan cara mengkonsumsi tablet besi secara benar. Responsiveness : Pemberian tablet besi dapat diberikan secara langsung tidak perlu mengantri di ruang obat. Assurance : Tablet besi yang diberikan tidak kadaluarsa. Tangible : Tersedia tablet besi secara cukup. Empathy : Dalam menyerahkan tablet besi lakukan dengan ramah.3)MELAKUKAN TEMU WICARATemu wicara atau pelayanan konseling bertujuan dalam rangka persiapan rujukan. Kebijakan teknis pelayanan antenatal setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :1) mengupayakan kehamilan yang sehat,2) melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan,3) persiapan persalinan yang bersih dan aman, perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.Aspek aspek pelayanan :1. Reliability : Petugas memiliki kompetensi mempersiapkan rujukan ibu hamil.2. Responsiveness : Temu wicara dilakukan dengan singkat dan padat.3. Assurance : Alternatif rujukan yang disarankan memiliki kapasitas untuk menerima rujukan.4. Tangible : Tersedia alat bantu untuk melakukan temu wicara.5. Empathy : Temu wicara dilakukan dengan ramah dan sopan.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI OBSERVASIPuskesmas BatuaTerletak di Kelurahan Batua Kecamatan PanakkukangjalanAbd Dg. Sirua No. 338. Telp.0411 493808, dan dibawah pimpinanDr.Hj.Syamsiah Densi.Wilayah kerja Puskesmas Batua terdiri dari empat kelurahan yaitu kelurahan Batua dengan jumlah penduduk21788jiwa, kelurahan Tello Baru jumlah penduduk11103jiwa, kelurahan Paropo jumlah penduduk16110jiwa dan kelurahan borong17201jiwa.B. HASIL OBSERVASI1. Kunjungan kehamilan (Ante Natal Care)

Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Kehamilan (Ante Natal Care) di Puskesmas Batua Tahun 2014

NoKegitanBulanJmlh

JanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

1.K 1778177112918775115727991681025

2.K 20000000000000

3.K 30000000000000

2.K 4727860108749083118888387671008

Sumber:Data KIADari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 di Puskesmas Batua terdapatkunjungan kehamilan 1 sebanyak 1025kunjungan, kunjungan 2 sebanyak 0 kunjungan , kunjungan 3 sebanyak 0 kunjungan dan kunjungan 4 sebanyak 1008 kunjungan.

2. Persalinan di Puskesmas Batua

Tabel 1.2Jumlah Ibu Hamil yang Melakukan Persalinan di Puskesmas Batua Tahun 2014NoKegiatanBulanJmlh

JanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDes

1.Persalinan5219111911996591916185

Sumber : data pasien rawat inap bersalinDari tabel terlihat bahwa jumlah ibu hamil yang melakukan persalinan di puskesmas batua pada tahun 2014 sebanyak 185 jiwa.C. PEMBAHASAN1. Kunjungan kehamilan (Ante Natal Care)Berdasarkan hasil observasi di Puskesmas Batua diketahui bahwa kunjungan untuk ibu hamil hanya dilakukan dua kali selama kehamilan, sedangkan menurut kebijakan program yang dikemukan olehSaifudin (2006) minimal kunjungan empat kali selama kehamilan yaitu: Satu kali trimester pertama Satu kali trimester kedua Dua kali trimester ketiga.Tercatat pada tahun 2014 di Puskesmas Batua bahwa pada kunjungan 1 ada 1025 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan pada kunjungan selanjutnya yaitu kunjungan 4 mengalami penurunan yaitu 1008 kunjungan. Sehingga, dapat diktetahui bahwaada 17 ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas batua yang tidak mendapatkan pelayanan ANC secara lengkap. Bahkan ada 17 ibu hamil yang tidak pernah mendapatkan pelanyanan ANC.2. Persalinan di Puskesmas BatuaDari 1025 kunjungan kehamilan yang tercatat di Puskesmas Batua ada 185 ibu hamil yang melakukan persalinan yang di bantu oleh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Batua.

BABVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kunjungan kehamilan ( Ante Natal Care) di Puskesmas Batua pada tahun 2014 hanya diberlakukan untuk 2 kali kunjungan, dari data yang didapatkan tercatat bahwa antara kunjungan 1 dan kunjungan 4 mengalami penurunan dari 1025 ibu hamil menjadi 1008 ibu hamil. Persalinan yang dilakukan di Puskesmas Batua pada tahun 2014 sebanyak 185 ibu hamil dari 1025 ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Batua.

B.Saran Melakukan promosi kesehatan tentangpentingnya melakukan kunjungan kehamilan (Ante Natal Care) untukMengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan begitupun untuk mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Memberikan informasi bahwa persalinan dengan tenaga kesehatan akan lebih aman karena mereka telah terlatih dan dapat menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.

3