3-SKRIPSI BAB 1
-
Upload
oediex-noedx -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of 3-SKRIPSI BAB 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk sosial, dimana manusia dalam
hidup selalu melakukan kegiatan interaksi; baik sesama manusia, manusia dengan
TuhanNya, manusia dengan makhluk ciptaanNya, maupun manusia dengan
lingkungannya. Manusia berinteraksi sejak lahir dan dilakukan secara terus-menerus
selama merasa itu hidup, yang selalu berusaha berkembang kearah lebih baik dengan
hasil yang tidak menentu baik buruknya. Berinteraksi memang bukan merupakan
tujuan, akan tetapi berinteraksi merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup tiap individu.
Di dalam interaksi itu sendiri, antara tidak sengaja ataupun pada akhirnya disengaja
akan terbentuk sistem sosial yang berkembang menurut pola dan tujuan tertentu yang
saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga membentuk
perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun dengan
lingkungannya.
Di dunia kerja, interaksi yang terjadi merupakan indikasi adanya keterkaitan
satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga sebagai tuntutan tugas dan
tanggung jawab pekerjaannya. Untuk terjalinnya interaksi-interaksi yang melahirkan
hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja
diperlukan aspek yang paling utama yaitu suatu kepemimpinan. Dalam sebuah
2
organisasi, apakah perusahaan, instansi, sekolah atau keluarga yang kita pimpin,
selalu ada masalah tentang pemimpin, dan yang dipimpin. Pernyataan ini bukanlah
sesuatu yang berlebihan karena ada manusia yang terbatas kemampuannya untuk
memimpin pada satu pihak, tetapi pada pihak lain ada manusia yang mempunyai
kelebihan kemampuan untuk memimpin. Dalam suasana yang seperti inilah timbul
apa yang disebut dengan kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan.
Istilah pemimpin dalam bidang pendidikan atau educational leadership
mengacu pada pemimpin di sekolah yang berusaha memadukan tiga kepentingan
yang utama di sekolah. Kepentingan tersebut adalah kepentingan guru dan staf,
kepentingan siswa dan kepentingan orang tua. Dimasa sekarang sekolah menghadapi
tantangan yang sangat berat dikarenakan sekolah diharapkan bisa menjadi jawaban
dari berubahnya jaman dan banyaknya sumber pengetahuan diluar sekolah. Kepala
sekolah sebagai orang yang terpandang dilingkungan masyarakat sekolah. Beliau
sebagai pusat teladan bagi warga sekolah dan warga masyarakat di sekitar sekolah,
karena itu kepala sekolah wajib melaksanakan petunjuk tentang usaha peningkatan
ketahanan sekolah. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggungjawab sebagai
pemimpin dibidang pengajaran dan pengembangan kurikulum, administrasi
personalia, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, “school Plant” dan
perlengkapan organisasi di sekolah. Kepala sekolah dapat menerima tanggungjawab
tersebut namun belum tentu mengerti dengan jelas bagaimana dapat menyumbang
kearah perbaikan program pengajaran. Dapat dikatakan juga tanpa adanya kehadiran
pemimipin yang berkualitas, akan sulit rasanya pendidikan mencapai tujuan yang
3
diharapkan. Kehadiran guru yang berkualitas tanpa adanya pemimpin atau kepala
sekolah akan menjadikan pendidikan berjalan terpecah karena guru dan staf berjalan
tanpa adanya kesinergian yang baik.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah terus menerus
berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita,
yang selalu menekankan adanya peranan pimpinan sekolah selain guru dan staf yang
difungsikan. Keadaan ini terjadi disemua sekolah di Indonesia, tidak terkecuali
seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Sumenep. Sekolah yang terbilang favorit,
karena banyak citra baik tercipta dari lulusan yang pernah mengenyam dunia
pendidkan di sekolah inipun memperoleh sorotan dan penilaian naik turunnya mutu
pendidikan yang dihasilkan.
Penilaian naik turunnya mutu pendidikan yang dihasilkan dapat dinilai dari
kinerja pegawai baik guru maupun staf yang ada di SMA Negeri 1 Sumenep.
Menurut Mangkunagara, Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung
jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22). Di dunia pendidikan terutama
lingkungan sekolah menilai kinerja pegawai dapat dilihat dari hasil keluaran (lulusan
siswa) yang mempunyai prestasi dari sisi akademik maupun non akademik. Penulis
mempunyai inisiatif dengan melihat dari sisi akademik yang ada di SMA Negeri 1
Sumenep sudah bisa menilai bagaimana prestasi siswa yang dihasilkan oleh kualitas
dan kuantitas unjuk kerja guru dan staf yang ada. Bagaimana guru sebagai pendidik
4
bisa mencetak siswa lebih berprestasi dan staf sebagai pendukung pelaksanaan
pendidikan yang dijalankan.
SMA Negeri 1 Sumenep sebagai sekolah percontohan di kabupaten Sumenep
dituntut menyediakan media yang bisa dijadikan contoh bagi sekolah lain. Faktor
yang bisa mensukseskan hal tersebut ditunjukkan dari kinerja guru dan staf yang ada.
Guru selain sebagai pendidik harus mempersiapkan media pembelajaran yang
sekiranya mampu mencetak siswa lebih efisien dalam belajar dan menerima pelajaran
yang diberikan. Selain itu tuntutan pemerintah untuk melengkapi segala bentuk
administrasi pegawai, pimpinan SMA Negeri 1 Sumenep harus memutar rencana agar
kegiatan pembelajaran tidak terganggu yang akhirnya diperlukan dukungan dari staf
yang ada untuk melaksanakan tuntutan tersebut. Sehingga kerjasama tercipta yang
menghasilkan kinerja terbaik yang dilaksanakan oleh guru dan staf di SMA Negeri 1
Sumenep. Hasil tersebut dapat dilihat dari sisi akademik yaitu lulusan yang berhasil
masuk perguruan tinggi setiap tahunnya.
Dari data siswa lulusan SMA Negeri 1 Sumenep, bisa dilihat kinerja guru dan
staf di SMA Negeri 1 Sumenep dari naik turunnya prestasi siswa yang berhasil masuk
perguruan tinggi melalui 3 jalur prestasi yaitu jalur PMDK, jalur SNMPTN dan jalur
Kedinasan yang diadakan oleh berbagai perguruan tinggi negeri secara serentak
dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Pendataan ini dilakukan dengan maksud
untuk mengukur kinerja guru dan staf sekaligus mutu pendidikan yang dilaksanakan
di SMA Negeri 1 Sumenep. Dengan adanya data ini pihak sekolah dapat dengan
mudah mengontrol aspek-aspek yang perlu diperbaiki bahkan ditingkatkan untuk
5
mencapai hasil yang maksimal, sehingga menumbuhkan tingkat kepercayaan
masyarakat akan mutu pendidikan sekolah ini.
Berdasarkan data Tabel 1.1 dan Grafik 1.1 dapat dilihat jumlah siswa yang
diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur PMDK, SNMPTN maupun
Kedinasan. Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 terjadi kenaikan jumlah siswa yang
diterima di Perguruan Tinggi Negeri meskipun terjadi penurunan pada jalur
kedinasan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun Pelajaran berikutnya terjadi
kenaikan dan penurunan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Siswa yang Diterima di PTN
Tahun Pelajaran 2009/2010 sampai Tahun Pelajaran 2012/2013
Pada SMA Negeri 1 Sumenep
TAHUN PELAJARAN
PMDK SNMPTN KEDINASAN TOTAL SISWA
2009/2010 75 65 17 157
2010/2011 77 70 15 162
2011/2012 82 63 7 152
2012/2013 79 124 12 215
Sumber: Pendataan siswa diterima PTN Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Sumenep
6
Grafik 1.1. Grafik Siswa yang Masuk Perguruan Tinggi
melalui Jalur PMDK, Jalur SNMPTN, dan Jalur Kedinasan
Sumber: Pendataan siswa diterima PTN Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Sumenep
Keadaan dari tabel dan grafik di atas menunjukkan gejala dari berbagai faktor
yang mempengaruhinya terutama guru. Guru merupakan aset yang penting dan
berharga bagi sekolah karena apabila dikelola dengan baik maka kinerja guru akan
baik. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya motivasi, budaya organisasi, dan
kepemimpinan dimana faktor ini berhubungan dengan kepuasan kerja, dan kinerja
baik yang ingin dituju nantinya akan mempengaruhi gambaran dari sebuah organisasi
pendidikan itu sendiri terutama di SMA Negeri 1 Sumenep. Sekolah juga harus
memperhatikan berbagai tujuan individu-individu yang ada dalam sekolah.
Keselarasan tujuan antara sekolah dan guru akan memberikan keuntungan bagi
PMDK SNMPTN KEDINASAN TOTAL SISWA0
50
100
150
200
250
2009/20102010/20112011/20122012/2013
7
keduanya. Para guru akan termotivasi untuk mewujudkan tujuan sekolah karena
dengan mewujudkan tujuan sekolah maka tujuan guru juga dapat terwujud.
Sedangkan pihak sekolah juga dapat meraih keuntungan dengan adanya keselarasan
tujuan, yaitu memperlancar sekolah dalam mencapai segala macam yang menjadi
sasaran dan tujuannya.
Dengan melihat keadaan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah ini, perlu
kita lakukan penelitian dan penggalian informasi lebih dalam untuk lebih mengenal
bagaimana dan apa yang mempengaruhi mutu pendidikan sekolah ini. Penelitian ini
diadakan dengan menitikberatkan pada Pengaruh Sifat Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Guru dan Staf di SMA Negeri 1 Sumenep.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas serta dengan melihat pengaruh
penyebab naik turunnya grafik prestasi lulusan SMA Negeri 1 Sumenep yang
dihasilkan dari kinerja guru dan staf, maka dirumuskan sebuah masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Adakah pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan
staf di SMA Negeri 1 Sumenep?
2. Bagaimana pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah baik secara simultan
terhadap kinerja guru dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep?
3. Bagaimana pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah baik secara parsial
terhadap kinerja guru dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, penelitian yang
ber-objek di SMA Negeri 1 Sumenep ini mempunyai tujuan:
1. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan terhadap kinerja guru dan staf
di SMA Negeri 1 Sumenep.
2. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja guru
dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep.
3. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja guru
dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
peneliti selanjutnya dalam rangka pengembangan dan dukungan terhadap teori-
teori yang berkaitan dengan pengaruh sifat kepemimpinan terhadap kinerja guru
dan staf.
2. Menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bahkan sebagai acuan
bagi kepala sekolah SMA Negeri 1 Sumenep dalam mengevaluasi kinerja guru
dan staf.
3. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi para
peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian lebih lanjut.