3-SKRIPSI BAB 1

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk sosial, dimana manusia dalam hidup selalu melakukan kegiatan interaksi; baik sesama manusia, manusia dengan TuhanNya, manusia dengan makhluk ciptaanNya, maupun manusia dengan lingkungannya. Manusia berinteraksi sejak lahir dan dilakukan secara terus-menerus selama merasa itu hidup, yang selalu berusaha berkembang kearah lebih baik dengan hasil yang tidak menentu baik buruknya. Berinteraksi memang bukan merupakan tujuan, akan tetapi berinteraksi merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup tiap individu. Di dalam interaksi itu sendiri, antara tidak sengaja ataupun pada akhirnya disengaja akan terbentuk sistem sosial yang berkembang menurut pola dan

Transcript of 3-SKRIPSI BAB 1

Page 1: 3-SKRIPSI BAB 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Manusia pada hakekatnya merupakan makhluk sosial, dimana manusia dalam

hidup selalu melakukan kegiatan interaksi; baik sesama manusia, manusia dengan

TuhanNya, manusia dengan makhluk ciptaanNya, maupun manusia dengan

lingkungannya. Manusia berinteraksi sejak lahir dan dilakukan secara terus-menerus

selama merasa itu hidup, yang selalu berusaha berkembang kearah lebih baik dengan

hasil yang tidak menentu baik buruknya. Berinteraksi memang bukan merupakan

tujuan, akan tetapi berinteraksi merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang

untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup tiap individu.

Di dalam interaksi itu sendiri, antara tidak sengaja ataupun pada akhirnya disengaja

akan terbentuk sistem sosial yang berkembang menurut pola dan tujuan tertentu yang

saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga membentuk

perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun dengan

lingkungannya.

Di dunia kerja, interaksi yang terjadi merupakan indikasi adanya keterkaitan

satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga sebagai tuntutan tugas dan

tanggung jawab pekerjaannya. Untuk terjalinnya interaksi-interaksi yang melahirkan

hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja

diperlukan aspek yang paling utama yaitu suatu kepemimpinan. Dalam sebuah

Page 2: 3-SKRIPSI BAB 1

2

organisasi, apakah perusahaan, instansi, sekolah atau keluarga yang kita pimpin,

selalu ada masalah tentang pemimpin, dan yang dipimpin. Pernyataan ini bukanlah

sesuatu yang berlebihan karena ada manusia yang terbatas kemampuannya untuk

memimpin pada satu pihak, tetapi pada pihak lain ada manusia yang mempunyai

kelebihan kemampuan untuk memimpin. Dalam suasana yang seperti inilah timbul

apa yang disebut dengan kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan.

Istilah pemimpin dalam bidang pendidikan atau educational leadership

mengacu pada pemimpin di sekolah yang berusaha memadukan tiga kepentingan

yang utama di sekolah. Kepentingan tersebut adalah kepentingan guru dan staf,

kepentingan siswa dan kepentingan orang tua. Dimasa sekarang sekolah menghadapi

tantangan yang sangat berat dikarenakan sekolah diharapkan bisa menjadi jawaban

dari berubahnya jaman dan banyaknya sumber pengetahuan  diluar sekolah. Kepala

sekolah sebagai orang yang terpandang dilingkungan masyarakat sekolah. Beliau

sebagai pusat teladan bagi warga sekolah dan warga masyarakat di sekitar sekolah,

karena itu kepala sekolah wajib melaksanakan petunjuk tentang usaha peningkatan

ketahanan sekolah. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggungjawab sebagai

pemimpin dibidang pengajaran dan pengembangan kurikulum, administrasi

personalia, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, “school Plant” dan

perlengkapan organisasi di sekolah. Kepala sekolah dapat menerima tanggungjawab

tersebut namun belum tentu mengerti dengan jelas bagaimana dapat menyumbang

kearah perbaikan program pengajaran. Dapat dikatakan juga tanpa adanya kehadiran

pemimipin yang berkualitas, akan sulit rasanya pendidikan mencapai tujuan yang

Page 3: 3-SKRIPSI BAB 1

3

diharapkan. Kehadiran guru yang berkualitas tanpa adanya pemimpin atau kepala

sekolah akan menjadikan pendidikan berjalan terpecah karena guru dan staf berjalan

tanpa adanya kesinergian yang baik.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah terus menerus

berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita,

yang selalu menekankan adanya peranan pimpinan sekolah selain guru dan staf yang

difungsikan. Keadaan ini terjadi disemua sekolah di Indonesia, tidak terkecuali

seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Sumenep. Sekolah yang terbilang favorit,

karena banyak citra baik tercipta dari lulusan yang pernah mengenyam dunia

pendidkan di sekolah inipun memperoleh sorotan dan penilaian naik turunnya mutu

pendidikan yang dihasilkan.

Penilaian naik turunnya mutu pendidikan yang dihasilkan dapat dinilai dari

kinerja pegawai baik guru maupun staf yang ada di SMA Negeri 1 Sumenep.

Menurut Mangkunagara, Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun

kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung

jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22). Di dunia pendidikan terutama

lingkungan sekolah menilai kinerja pegawai dapat dilihat dari hasil keluaran (lulusan

siswa) yang mempunyai prestasi dari sisi akademik maupun non akademik. Penulis

mempunyai inisiatif dengan melihat dari sisi akademik yang ada di SMA Negeri 1

Sumenep sudah bisa menilai bagaimana prestasi siswa yang dihasilkan oleh kualitas

dan kuantitas unjuk kerja guru dan staf yang ada. Bagaimana guru sebagai pendidik

Page 4: 3-SKRIPSI BAB 1

4

bisa mencetak siswa lebih berprestasi dan staf sebagai pendukung pelaksanaan

pendidikan yang dijalankan.

SMA Negeri 1 Sumenep sebagai sekolah percontohan di kabupaten Sumenep

dituntut menyediakan media yang bisa dijadikan contoh bagi sekolah lain. Faktor

yang bisa mensukseskan hal tersebut ditunjukkan dari kinerja guru dan staf yang ada.

Guru selain sebagai pendidik harus mempersiapkan media pembelajaran yang

sekiranya mampu mencetak siswa lebih efisien dalam belajar dan menerima pelajaran

yang diberikan. Selain itu tuntutan pemerintah untuk melengkapi segala bentuk

administrasi pegawai, pimpinan SMA Negeri 1 Sumenep harus memutar rencana agar

kegiatan pembelajaran tidak terganggu yang akhirnya diperlukan dukungan dari staf

yang ada untuk melaksanakan tuntutan tersebut. Sehingga kerjasama tercipta yang

menghasilkan kinerja terbaik yang dilaksanakan oleh guru dan staf di SMA Negeri 1

Sumenep. Hasil tersebut dapat dilihat dari sisi akademik yaitu lulusan yang berhasil

masuk perguruan tinggi setiap tahunnya.

Dari data siswa lulusan SMA Negeri 1 Sumenep, bisa dilihat kinerja guru dan

staf di SMA Negeri 1 Sumenep dari naik turunnya prestasi siswa yang berhasil masuk

perguruan tinggi melalui 3 jalur prestasi yaitu jalur PMDK, jalur SNMPTN dan jalur

Kedinasan yang diadakan oleh berbagai perguruan tinggi negeri secara serentak

dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Pendataan ini dilakukan dengan maksud

untuk mengukur kinerja guru dan staf sekaligus mutu pendidikan yang dilaksanakan

di SMA Negeri 1 Sumenep. Dengan adanya data ini pihak sekolah dapat dengan

mudah mengontrol aspek-aspek yang perlu diperbaiki bahkan ditingkatkan untuk

Page 5: 3-SKRIPSI BAB 1

5

mencapai hasil yang maksimal, sehingga menumbuhkan tingkat kepercayaan

masyarakat akan mutu pendidikan sekolah ini.

Berdasarkan data Tabel 1.1 dan Grafik 1.1 dapat dilihat jumlah siswa yang

diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur PMDK, SNMPTN maupun

Kedinasan. Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 terjadi kenaikan jumlah siswa yang

diterima di Perguruan Tinggi Negeri meskipun terjadi penurunan pada jalur

kedinasan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun Pelajaran berikutnya terjadi

kenaikan dan penurunan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Siswa yang Diterima di PTN

Tahun Pelajaran 2009/2010 sampai Tahun Pelajaran 2012/2013

Pada SMA Negeri 1 Sumenep

TAHUN PELAJARAN

PMDK SNMPTN KEDINASAN TOTAL SISWA

2009/2010 75 65 17 157

2010/2011 77 70 15 162

2011/2012 82 63 7 152

2012/2013 79 124 12 215

Sumber: Pendataan siswa diterima PTN Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Sumenep

Page 6: 3-SKRIPSI BAB 1

6

Grafik 1.1. Grafik Siswa yang Masuk Perguruan Tinggi

melalui Jalur PMDK, Jalur SNMPTN, dan Jalur Kedinasan

Sumber: Pendataan siswa diterima PTN Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Sumenep

Keadaan dari tabel dan grafik di atas menunjukkan gejala dari berbagai faktor

yang mempengaruhinya terutama guru. Guru merupakan aset yang penting dan

berharga bagi sekolah karena apabila dikelola dengan baik maka kinerja guru akan

baik. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya motivasi, budaya organisasi, dan

kepemimpinan dimana faktor ini berhubungan dengan kepuasan kerja, dan kinerja

baik yang ingin dituju nantinya akan mempengaruhi gambaran dari sebuah organisasi

pendidikan itu sendiri terutama di SMA Negeri 1 Sumenep. Sekolah juga harus

memperhatikan berbagai tujuan individu-individu yang ada dalam sekolah.

Keselarasan tujuan antara sekolah dan guru akan memberikan keuntungan bagi

PMDK SNMPTN KEDINASAN TOTAL SISWA0

50

100

150

200

250

2009/20102010/20112011/20122012/2013

Page 7: 3-SKRIPSI BAB 1

7

keduanya. Para guru akan termotivasi untuk mewujudkan tujuan sekolah karena

dengan mewujudkan tujuan sekolah maka tujuan guru juga dapat terwujud.

Sedangkan pihak sekolah juga dapat meraih keuntungan dengan adanya keselarasan

tujuan, yaitu memperlancar sekolah dalam mencapai segala macam yang menjadi

sasaran dan tujuannya.

Dengan melihat keadaan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah ini, perlu

kita lakukan penelitian dan penggalian informasi lebih dalam untuk lebih mengenal

bagaimana dan apa yang mempengaruhi mutu pendidikan sekolah ini. Penelitian ini

diadakan dengan menitikberatkan pada Pengaruh Sifat Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Guru dan Staf di SMA Negeri 1 Sumenep.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas serta dengan melihat pengaruh

penyebab naik turunnya grafik prestasi lulusan SMA Negeri 1 Sumenep yang

dihasilkan dari kinerja guru dan staf, maka dirumuskan sebuah masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1. Adakah pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan

staf di SMA Negeri 1 Sumenep?

2. Bagaimana pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah baik secara simultan

terhadap kinerja guru dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep?

3. Bagaimana pengaruh sifat kepemimpinan kepala sekolah baik secara parsial

terhadap kinerja guru dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep?

Page 8: 3-SKRIPSI BAB 1

8

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, penelitian yang

ber-objek di SMA Negeri 1 Sumenep ini mempunyai tujuan:

1. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan terhadap kinerja guru dan staf

di SMA Negeri 1 Sumenep.

2. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja guru

dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep.

3. Mengetahui pengaruh sifat kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja guru

dan staf di SMA Negeri 1 Sumenep.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

peneliti selanjutnya dalam rangka pengembangan dan dukungan terhadap teori-

teori yang berkaitan dengan pengaruh sifat kepemimpinan terhadap kinerja guru

dan staf.

2. Menjadikan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bahkan sebagai acuan

bagi kepala sekolah SMA Negeri 1 Sumenep dalam mengevaluasi kinerja guru

dan staf.

3. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi para

peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian lebih lanjut.