3. penerapan kaidah ejaan

42
Dra Siti Sahara Penerapan Kaidah Ejaan Alat Musik Tradisional

Transcript of 3. penerapan kaidah ejaan

  • 1. Dra Siti Sahara Penerapan Kaidah Ejaan Alat Musik Tradisional

2. Pengertian Ejaan * Berdasarkan Etimologi kata, kata ejaan berasal dari kata dasar eja, yang berarti melafalkan huruf- huruf atau lambang- lambang bunyi bahasa. * Ejaan: Hija (Arab) = huruf * Ejaan: sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan) 3. Ruang Lingkup * Pemakaian Huruf * Penulisan Huruf * Penulisan Kata * Penulisan Unsur serapan * Tanda Baca 4. Pengertian Ejaan Secara Umum dan Khusus Secara Umum, Ejaan berarti keseluruhan dan penggabungan yang dilengkapi dengan penggunaan tanda baca. Secara Khusus Ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang sudah disusun menjadi kata frase atau kalimat. 5. Nama-Nama Huruf Huruf Nama Huruf Nama A a A N n en B b be bukan bi O o o C c ce bukan se P p pe D d de bukan di Q q ki bukan kyu E e E R r er F f Ef S s es G g ge bukan j T t te H h Ha U u u bukan iyu I i i bukan ei V v fe bukan fi J j Je W w we K k Ka X x eks L l el bukan il Y y ye bukan ey M m Em Z z zet 6. Lanjut Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ai au oi ain aula - malaikat saudara boikot pandai harimau amboi Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh ng ny sy nk khusus ngilu nyata syarat - makhluk langsung banyak isyarat - tarikh senang - arasy bank Sistem tulisan, bahasa Indonesia menggunakan ejaan fonemis, artinya hanya ada satu bunyi untuk satu lambang. 7. Contoh Pemakaian Huruf Kapital Huruf Kapital digunakan untuk huruf pertama awal kalimat dan petikan langsung - Dia menangis. - Apa yang dimintanya? - Kamu harus pergi! - Ibu bertanya, Kapan kamu pergi? Yang berhubungan dengan keagamaan (peristiwa agama, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya) - Allah. Nabi Sulaiman. Kepada-Nya. Gelar (akademis, keturunan, keagaman) Jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang - Sultan Hasanudin. Haji Agus Salim. 8. Lanjut Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. - Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. - Biasanya,umat Islam seluruh dunia merasa sangat berbahagia pada hari Lebaran. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi. - Salah satu tempat pariwisata di Bali adalah Danau Batur. - Di Teluk Jakarta telah dibangun proyek perikanan laut. Jika tidak menunjukkan khas giografi. Kata-kata selat, teluk, terusan gunung, kali, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil . Contoh: - Nelayan itu berlayar sampai ke teluk. - Kita tidak boleh membuang sampah di kali. 9. Lanjut Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. - Pasal 36, Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. - Semua anggota PBB harus mematuhi piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jika tidak menunjukkan nama resmi, ditulis dengan huruf kecil. - Menurut undang-undang dasar kita, semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama. - Pemerintah republik itu telah menyelenggarakan pemilihan umum sebanyak empat kali. 10. Lanjut Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, dan, yang, tidak terletak diawal kalimat. - Buku Dari Ave Maria ke Jalan ke Roma dikarang oleh Idrus. - Disempurnakan diterbitkan oleh Balai Pustaka. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter dibidang kesehatan. - Proyek itu dipimpin oleh Dr. Dewi Gita. - Penyakit ibu saya sudah dua kali diperiksa oleh dr. Susanto. Catatan: * Dr. - Doktro (ilmuan) * dr. - doter ( kesehatan) 11. Lanjut Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan: bapak, ibu, saudara, kakak, adik, anda, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan. - Surat Saudara sudah saya terima. - Eka bertanya kepada ibunya, Pagi tadi Ibu menjemput siapa di pelabuhan? Jika tidak dipakai kata ganti sapaan, kata penunjuk hubungan kekerabatan itu ditulis dengan huruf kecil. - Kita harus menghormati ibu dan bapak kita. - Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. 12. Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk: 1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan-karangan - Tempo, Bobo, Gadis 2) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata/frase - Ia bukan tertembak, melainkan tertebak 3) Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya - Politik divide et impera alat utama memecah belah. 13. Singkatan dan Akronim 1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 2. Akronim: Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. 3. Pembentukan akronim; Suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. 14. Lanjut 4. Akronim dibentuk dengn mengindahkan keserasian kombinasi vocal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim. 5. Pedoman pembentukan singkatan dan akronim diatur dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor o543a/U/198, tanggal 9 September 1987 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 15. Singkatan 1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: 1) Muh. Yamin 2) Suman Hs. 3) M.B.A.(master of business administration) 4) M.Sc. (master of science) 5) S.Pd.(Sarjana Pendidikan) 6) Bpk.(bapak) 7) Sdr.(saudara) 8) Kol.(Kolonel) 2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti tanda titik. Misalnya: 1) MPR (Majelis Perwakilan Rakyat) 2) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) 3) KTP (Kartu Tanda Penduduk) 16. Singkatan 3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik. Misalnya: 1) dsb. (dan sebagainya) 2) hlm.(halaman) 3) sda.(sama dengan atas) 4. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf, setiap huruf diikuti titik. Misalnya: 1) a.n.(atas nama) 2) d.a.(dengan alamat) 3) u.b.(untuk beliau) 4) u.p.(untuk perhatian) 5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik (.). Misalnya: 1) Cu (kuprum) 2) cm (sentimeter) 3) l (liter) 4) kg (kilogram) 5) Rp (rupiah) 17. Akronim 1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: 1) ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) 2) LAN (Lembaga Administrasi Negara) 3) SIM (surat izin mengemudi) 2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: 1) Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) 2) Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) 3) Sespa (Sekolah Staf Pimpinan Administrasi) 4) Pramuka (Praja Muda Karana) 18. Akronim 3. Akronim yang buka nama diri yang berupa gabungan, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil. Misalnya: 1. pemilu (pemilihan umum) 2. rapim (rapat pimpinan) 3. rudal (peluru kendali) 4. tilang (bukti pelanggaran) 19. Penulisan Kata 1. Kata dasar 2. Kata turunan 3. Bentu ulang 4. Gabungan kata 5. Kata ganti 6. Kata depan 7. Artikel 8. Partikal 20. Penulisan Kata 1. Berdasarkan bentuknya kata dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kata dasar dan kata turunan. 2. Kata dasar ialah kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata yang lebih kompleks. Kata turunan merupakan kata yang dibentuk melalui transposisi, pengimbuhan (afiksasi) pengulangan (reduplikasi) atau pemajemukan (komposisi). 3. Reduplikasi merupakan suatu pengulangan kata dasar, baik keseluruhan maupun sebagian, beik berkombinasi dengan afiks, maupun tidak baik dengan perubahan maupun tidak. 21. Kata turunan Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: - bergeletar, dikelola, penatapan, mempermainkan. 1) Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. - Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi 2) Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. - Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan. Kata Turunan 22. Lanjut 3) Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. - Contoh: adipati, mancanegara. 4) Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. - Contoh: non-Indonesia. 23. Bentuk ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung: 1) Berarti tunggal: lumba-lumba, kupu- kupu. 2) Jamak: anak-anak, buku-buku. 3) berbentuk berubah beraturan: sayur- mayur, ramah-tamah. 24. Penulisan Gabungan Kata Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: - duta besar - kambing hitam - kereta api - cepat luar biasa - mata pelajaran - meja tulis - model linier - orang tua - persegi panjang. 25. Lanjut Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Contoh: - alat pandang-dengar - anak-istri saya, - buku -sejarah- baru - mesin hitungtangan - ibu-bapak kami. 26. Lanjut Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Contoh: - acapkali - adakalanya - akhirulkalam - alhamdulillah - astaghfirullah - bagaimana - barangkali - bilamana - bismillah - bea siswa - belasungkawa - bumi putra, - daripada - darmabakti. 27. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: - Apa yang kumiliki boleh kauambil - Bukuku, bukunya, tersimpan di perpustakaan. Kata Ganti ku, kau, -mu, dan nya 28. Kata Depan atau Preposisi dan Artikel Kata depan atau preposisi (di, ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: - di dalam - ke tengah - dari Surabaya. Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: - Sang harimau marah - kepada si kancil. 29. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai Contuh: - bacalah - siapakah - apatah. Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: - apa pun - satu kali pun. Partikel per- yang berarti "mulai", "demi", dan "tiap" ditulis terpisah. Contoh: - per 1 April - per helai. Partikel 30. Bahasa Indonesia mempunyai banyak awalan, akhiran, maupun sisipan, baik yang asli dari bahasa-bahasa Nusantara maupun dipinjam dari bahasa-bahasa asing. (Suku Kata) Awalan Fungsi (pembentuk) Perubahan bentuk Kaitan ber- verba be-; bel- per- ter- verba; adjektiva te-; tel- ke- men- verba (aktif) me-; men-; mem-; meny- di-; pe-; ku-; kau; di- verba (pasif) meng- ke- nomina; numeralia; verba (percakapan) ter- per- verba; nomina pe-; pel- ber- peng- nomina pe-; pen-; pem-; peny- meng- se- klitika; adverbia ku-, kau- verba (aktif) me- 31. Suku Kata Pemenggala kata menjadi suku kata 1. Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal 2. Pemenggalan: awalan, akhiran, dan partikel dilakukan di antara bentuk dasar dengan imbuhan dan partika. 3. Pemenggalan dilakukan di antara tiap-tiap unsur gabungn kata. Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris di antara unsur-unsurnya (tanpa tanda pisah). Unsur nama yang berupa singkatan tidak dipisahkan. 32. Contoh bio-grafi bi-o-gra-fi bio-data bi-o-da-ta foto-grafi fo-to-gra-fi foto-kopi fo-to-ko-pi intro-speksi in-tro-spek-si intro-jeksi in-tro-jek-si kilo-gram ki-lo-gram kilo-meter ki-lo-me-ter pasca-panen pas-ca-pa-nen pasca-sarjana pas-ca-sar-ja-na ge-lem-bung ge-mu-ruh ge-ri-gi si-nam-bung te-lun-juk me-nu-tup me-ma-kai me-nya-pu me-nge-cat pe-no-long pe-mi-kir pe-nga-rang pe-nye-but pe-nge-tik 33. Penulisan Unsur Serapan Bahasa Indonesia menyerap unsur dari bahasa daerah, bahasa asing: Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasi, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar: 1) Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia: reshuffle, shuttle cock, dan de l'homme par l'homme. Konteks cara pengucapan dan penulisan masih mengikuti cara asing. 34. Lanjut 2) Unsur asing yang penulisan dan pengucapan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesi yaitu: Ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya 35. Serapan Bahasa Asing Ejaan Republik 1. i : sistim, apotik, atlit 2. w : akwarium, kwitansi, kwartal 3. a : metoda 4. x : taxi, extra 5. il : Formil, tradisionil, rasionil 6. oir : trotoir, dresoir 7. oi : repertoir 8. pro: prosentase EYD 1. i : sistem, apotek, atlet 2. w : akuarium, kuitansi, kuartal 3. a : metode 4. x : taksi, ektra 36. Contoh Unsur Serapan NO Kata Serapan Kata Asal NO Kata Serapan Kata Asal Asing Baku Bahasa Asing Baku Bahasa 1 gama agama Sanskerta 6 `dil adil Arab 2 angka angka Sanskerta 7 badan badan Arab 3 bhgai bagai Sanskerta 8 d'ira daerah Arab 4 banco bangku Portugis 9 dialoog dialog Belanda 5 garfo garpu portugis 10 docent dosen Belanda 37. Lanjut 11 () mangkok Cina 16 Illegal Ilegal Inggris 12 /bshu pisau Cina 17 Instant Instan Inggris 13 sate Cina 18 Juice Jus Inggris 14 Rjim rezim Pera ncis 19 (?) batalion Jepang 15 HelI eslon Pera ncis 20 (? jibaku Jepang 38. Tanda Baca 1 . Tanda Titik (.) 2 . Tanda Koma (,) 3 . Tanda Titik Koma (;) 4. Tanda Titik Dua (:) 5. Tanda Hubung (-) 6. Tanda Pisah (, ) 7. Tanda Elipsis (...) 8. Tanda Tanya (?) 9. Tanda Seru (!) 10. Tanda Kurung ((...)) 11. Tanda Kurung Siku ([...]) 12. Tanda Petik ("...") 13. Tanda Petik Tunggal ('...') 14. Tanda Garis Miring (/) 15. Tanda Penyingkat (Apostrof)(') 39. . . Latihan Yuk! Penerapan Kaidah Ejaan Uji Kompetensi 1 40. Tanda Baca 1 . Tanda Titik (.) 2 . Tanda Koma (,) 3 . Tanda Titik Koma (;) 4. Tanda Titik Dua (:) 5. Tanda Hubung (-) 6. Tanda Pisah (, ) 7. Tanda Elipsis (...) 8. Tanda Tanya (?) 9. Tanda Seru (!) 10. Tanda Kurung ((...)) 11. Tanda Kurung Siku ([...]) 12. Tanda Petik ("...") 13. Tanda Petik Tunggal ('...') 14. Tanda Garis Miring (/) 15. Tanda Penyingkat (Apostrof)(') Jelaskanlah Penggunaan Tanda Baca di bawah ini! Dan berilah contoh masing-masing! 41. . . Buku Sumber 1. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010. 2. Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999. 3. Arifin, Zainal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo 2010. 4. Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa 1983. 5. Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah, 1995. 6. Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT Gramedia, 19985. 7. Sahara, Siti dan Mahmuda Fitriyah, E Kusnadi. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN, 2008. 8. Sudarno, E A, Rahman. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah 1986. 42. . .