KB Penerapan Kaidah-02

18
Kawi Boedisetio [email protected] Penerapan kaidah Penerapan kaidah * * pada pada kegiatan perencanaan kegiatan perencanaan *) baca dokumen “Kaidah pelaksanaan kegiatan”

Transcript of KB Penerapan Kaidah-02

Page 1: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Penerapan kaidahPenerapan kaidah** pada pada kegiatan perencanaankegiatan perencanaan

*) baca dokumen “Kaidah pelaksanaan kegiatan”

Page 2: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Pengantar

Untuk lebih menjamin tercapainya tujuan kegiatan, kaidah-kaidah pelaksanaan perlu diterapkan. (lihat dokumen terpisah tentang uraian kaidah-kaidah tersebut).

Kaidah-kaidah tersebut juga berlaku terhadap kegiatan perencanaan.

Karena bersifat agak berbeda, maka penerapan kaidah pada kegiatan perencanaan perlu dijelaskan secara khusus.

Page 3: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Pendahuluan

Dalam proses penyusunan “dokumen rencana” oleh suatu lembaga perencanaan, seringkali terdapat kelemahan proses yang mengakibatkan tujuan kegiatan/ proyek/ program tidak tercapai.

Dalam dokumen ini digunakan ilustrasi “Kegiatan Perencanaan” yang biasa dilakukan di suatu lembaga perencanaaan daerah (bappeda).

Ilustrasi-ilustrasi di sini diambil dari pengalaman berantaraksi dengan berbagai badan perencanaan daerah di Indonesia.

Page 4: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Sebenarnya “dokumen rencana” sudah bagus, hanya pelaksanaannya atau implementasinya yang kurang bagus...

Dokumen rencana dikatakan baik jika mampu menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakannya.

Proses penyusunan “dokumen rencana” diharapkan dapat memperbaiki proses penyusunan “dokumen rencana” pada

periode selanjutnya.

Page 5: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

● Setiap SKPD/ OPD menyusun dokumen “data” dengan format yang beragam.

● Bappeda biasanya memiliki dokumen ini dalam bentuk “hardcopy”.

● Dokumen “hardcopy” ini selain sulit untuk diolah, juga kurang spesifik untuk konteks tertentu.

● Dokumen data yang berasal dari SKPD ini kemudian digunakan oleh Bappeda untuk menyusun berbagai dokumen rencana.

● Seluruh dokumen sebaiknya dilengkapi dengan dokumen “softcopy”, agar mudah diolah dan juga memudahkan penelusuran.

● Dari waktu ke waktu, dilakukan perbaikan format data.

● Hati-hati dengan istilah “standard.”

● Penyusunan dokumen rencana oleh Bappeda , dilakukan secara partisipatif dengan SKPD pendukung.

● SKPD mengetahui data yang mana dijadikan referensi, dan apa implikasinya

● Bappeda menyadari seberapa “valid” data yang dijadikan acuan.

Yang biasa terjadi . . . Yang sebaiknya dilakukan . . .

Page 6: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kaidah Kesertaan

rencana tindakan

partisipatifpartisipatif kolaboratifkolaboratif

Page 7: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kesertaan

Perencanaan partisipatif Musrenbang Diskusi dgn SKPD

Pelaksanaan kolaboratif SKPD turut “menyumbang” sebagian materi dokumen

perencanaan (mis: data)

Page 8: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kaidah Kelayakan: Kecukupan Lingkup

pasokanpasokan

Peningkatan kapasitas para pihak Penyesuaian (skala, siklus, kualitas)

Dukungan kebijakan

permintaanpermintaantautan

Page 9: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kelayakan: kecukupan lingkup

Pemasok Dalam konteks “dokumen rencana”, pemasok adalah

Bappeda Pengguna

Dalam konteks “dokumen rencana”, pengguna adalah SKPD/ OPD

Tautan Tautan (linkage) antara bappeda dan SKPD

Page 10: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kaidah Kelayakan: Keserentakan

Page 11: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kelayakan: keserentakan

Kegiatan pada lingkup yang disepakati, dilakukan dalam waktu yang serentak.

“Serentak” dalam penyusunan RPJMD (misalnya) adalah sekitar satu bulan.

Page 12: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kaidah Kelayakan: Kecukupan Volume

Page 13: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kelayakan: kecukupan volume

Dalam kasus RPJMD, diskusi pada setiap topik tidak cukup dilakukan satu kali. Biasanya dilakukan 3 kali.

Page 14: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kaidah Memulai

A

B

C

DE

F

G

H

H1

H3

G4

F2

A2

A5

D4

D3

A4

A6

D5

E2

A3

B2

C2

D1

H2

G3

F3

F4

A1

E3 D2E1

Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi

Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM

Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang

Membangun budaya inovasi

Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster

Industri Nasional dan Daerah

Penyelarasan dengan perkembangan Global

Pengembangan Daerah tertinggal

G1 B3

B1

C1F1

G2

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kemakmuran

Daya Saing(produktivitas)

Kapasitas inovatif

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan dan persainganKebijakan

inovasi

persediaan“pengetahuan”

nasional

Sumberdayainovasi

Faktor kondisi

Industri pendukung dan terkait

Infrastruktur inovasi umum

Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik

Kualitas hubungan

Perkuatan basis data Pembangunan kapasitas personil pemrakarsa

Page 15: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Memulai

Peningkatan kapasitas pemrakarsa Penjelasan kepada seluruh personel bappeda dan

SKPD, termasuk pimpinan instansi. Peningkatan basis data

Jumlah dan jenis data yang tersedia Nama personel yang terlibat dalam proses penyusunan

dokumen perencanaan.

Page 16: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Page 17: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Mulai dibuat

26/01/2009

Jumlah halaman

18

Fonts tambahan

The Quest

Page 18: KB Penerapan Kaidah-02

Kawi [email protected]

Kawi BoedisetioKawi Boedisetio

+62 817 219 755+62 817 219 755

[email protected]@clubmember.org

kawi.4shared.comkawi.4shared.com