Aksara & Ejaan

43
Aksara & Ejaan Pengantar Linguistik Umum 16 Oktober 2013 Nadya Inda Syartanti

description

Aksara & Ejaan. Pengantar Linguistik Umum 16 Oktober 2013 Nadya Inda Syartanti. pengantar. Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain. BAHASA LISAN. Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis. Bahasa Lisan. Bahasa Tulis. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Aksara & Ejaan

Page 1: Aksara & Ejaan

Aksara & Ejaan

Pengantar Linguistik Umum

16 Oktober 2013Nadya Inda Syartanti

Page 2: Aksara & Ejaan

PENGANTAR

Page 3: Aksara & Ejaan

Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh

pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain.

BAHASA LISAN

Page 4: Aksara & Ejaan

Bahasa Lisan• Bunyi

Bahasa Tulis• Tulisan

Page 5: Aksara & Ejaan

Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis

Bahasa Lisan

• Merupakan hal primer.• Tidak bisa menembus

waktu dan ruang, karena begitu diucapkan akan segera hilang tak berbekas.

• Tidak dapat memperoleh informasi dari masa lalu.

Bahasa Tulis

• Merupakan hal sekunder.

• Bisa menembus waktu dan ruang, karena dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas.

• Dapat memperoleh informasi dari masa lalu.

Page 6: Aksara & Ejaan

Tulisan

Sistem

Tulisan

Aksara

Page 7: Aksara & Ejaan

AKSARA

Page 8: Aksara & Ejaan

Asal Mula & Perkembangan Aksara

Aksara dalam Sistem Bahasa

Aksara dalam Kehidupan Sehari-hari

Page 9: Aksara & Ejaan

ASAL MULA & PERKEMBANGAN

AKSARA

Page 10: Aksara & Ejaan

Masa Praaksara

Legenda

India

Mesir

China

Page 11: Aksara & Ejaan

Legenda Aksara• Dewa Ganesha mematahkan

sebuah taringnya utk digunakan sebagai alat utk menulis kitab suci Veda

India• Dewa Thoth menciptakan

tulisan untuk Raja ThamusMesir• Tulisan diciptakan oleh seorang

Kaisar bernama Chang Jie, dmn masy Cina percaya bhw Kaisar adl utusan dewa

China

Page 12: Aksara & Ejaan

Masa Praaksara (lanjutan)

Bagaimana manusia kuno mengingat suatu peristiwa?

GAMBAR-GAMBAR

Page 13: Aksara & Ejaan

Masa Praaksara (lanjutan)

Gambar-gambar yang digunakan sebagai sarana

untuk mengingat sesuatu dikatakan

memiliki fungsi mnemonik (mnemonic function).

Page 14: Aksara & Ejaan

Masa Aksara

Mesopotamia (Sumeria)

Aksara Paku

Mesir

Aksara Hieroglif

China

Aksara Han

Page 15: Aksara & Ejaan

Aksara Paku

Gambar

PiktogramSeperti paku

Page 16: Aksara & Ejaan

Aksara Paku

Page 17: Aksara & Ejaan

Aksara Hieroglif

Page 18: Aksara & Ejaan

Aksara Hieroglif

Aksara Semit(ik) Kuno

Semit(ik) Utara

Fenesia

Aramea

Semit Selata

nAksara

Afrika

Page 19: Aksara & Ejaan

Aksara Hieroglif

Page 20: Aksara & Ejaan

Aksara Han

Bahasa Han

Indonesia

Bahasa Hokkian

Page 21: Aksara & Ejaan

Aksara Han

Sampan

• サンパン• 三板

Becak

• ベチア

Kue & Teh

• コエ• テ

Page 22: Aksara & Ejaan

Aksara Han

Korea Jepang

Kanji

Katakana

Hiragana

Hanja

Han’gul

Page 23: Aksara & Ejaan

Aksara di Indonesia

Aksara Bugis Aksara Mandailing

Page 24: Aksara & Ejaan

Aksara di Indonesia

Aksara Rejang Aksara Jawa

Page 25: Aksara & Ejaan

AKSARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-

HARI

Page 26: Aksara & Ejaan

Pengajaran Bahasa

Kaligrafi

Grafiti

Page 27: Aksara & Ejaan

KaligrafiAksara China &

Jepang

日本語  日本語日本語  日本語日本語  日本語日本語  日本語

Aksara Latin (Alfabet)

Bahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa JepangBahasa Jepang

Page 28: Aksara & Ejaan

Pengajaran Bahasa

Kemampuan baca tulis

Tahap awal sampai tahap mahir

Metode mengajar

Page 29: Aksara & Ejaan

Pengajaran Bahasa (Jenis Metode)

Sintetis

Analitis

Global Silabis

Page 30: Aksara & Ejaan

Pengajaran Bahasa (Penjelasan Jenis Metode)

Metode Sintetis

Pelajar tidak hanya menguasai cara membaca

dan menulis huruf satu per satu, tetapi juga harus

dapat merangkaikan huruf-huruf itu dalam

kata, dan merangkaikan kata-kata dalam satuan

lebih luas lagi.

Metode Analitis

Pelajar dapat membaca dan

menulis satuan-satuan yang besar

menjadi satuan yang kecil.

Page 31: Aksara & Ejaan

Pengajaran Bahasa (Penjelasan Jenis Metode)

Metode Global

Mengajarkan murid menguasai kata dan kalimat, tetapi tidak

mengajarkan kata yang membentuk kalimat, suku

kata yang membentuk kata, atau huruf yang

membentuk kata.

Metode Silabis

Metode yang menggunakan komposisi fonemis suku

kata. Metode ini dianggap kurang praktis, karena

komposisi fonemis suku kata bahasa Indonesia dan

bahasa daerah sangatlah rumit, sehingga metode ini

jarang digunakan.

Page 32: Aksara & Ejaan

Metode Analitis & Sintetis

Pengenalan hurufPengenalan suku kataPengenalan kataPengenalan kalimatPengenalan kataPengenalan suku kataPengenalan huruf

s a y a i t a sa ya i ta saya ita

saya ita saya ita

sa ya i ta s a y a i t a

Page 33: Aksara & Ejaan

AKSARA DALAM SISTEM BAHASA

Page 34: Aksara & Ejaan

Jenis Aksara

• B.Indonesia• B.Inggris

Alfabetis

• B.Jawa• B.JepangSilabis

• B.MandarinMorfemis

Page 35: Aksara & Ejaan

Aksara dalam Sistem Bahasa

Fonologi

• Fonem• Alofon

Grafologi

• Grafem• Alograf

Morfologi

• Morfem• Alomorf

Page 36: Aksara & Ejaan

EJAAN

Page 37: Aksara & Ejaan

Ejaan adalah...

Kaidah tulis menulis baku yang didasarkan pada penggambaran bunyi, dimana tidak

hanya mengatur cara menulis huruf, tetapi

juga cara menulis kata dan cara menggunakan

tanda baca.

Page 38: Aksara & Ejaan

Prinsip Penyusunan Ejaan

Kecermatan

Kehematan

Keluwesan

Kepraktisan

Page 39: Aksara & Ejaan

Prinsip Penyusunan Ejaan

Prinsip Kecermatan• Sistem ejaan tidak

boleh mengandung kontradiksi.

• Bila suatu tanda sudah digunakan untuk melambangkan satu fonem, maka tanda itu dipakai untuk fonem itu seterusnya.

Prinsip Kehematan

Diperlukan suatu standar yang mantap

untuk menyusun suatu ejaan agar

orang dapat menghemat tenaga

dan pikirannya dalam

berkomunikasi.

Page 40: Aksara & Ejaan

Prinsip Penyusunan Ejaan

Prinsip Keluwesan• Sistem ejaan harus

terbuka bagi perkembangan bahasa di kemudian hari.

• Dengan adanya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), maka ditetapkan penggunaan huruf f untuk kata aktif, sifat, fakultas, dll.

Prinsip Kepraktisan

Diusahakan untuk tidak menggunakan

huruf-huruf baru yang tidak lazim,

agar tidak mengganti mesin tik atau peralatan tulis

lainnya.

Page 41: Aksara & Ejaan

Ejaan di IndonesiaVan

Ophuysen (1901)

Soewandi(1947)

Pembaruan(1957)

Melindo(1959)

Ejaan Baru(1966)

EYD(1972)

J J y y y y

dj dj j j j J

nj nj ň ƞ ny ny

sj - ś š sy sy

tj tj - c c c

ch - - - kh kh

ng ng ƞ ƞ ng ng

z - z z z z

Page 42: Aksara & Ejaan

Ejaan di Indonesia (lanjutan)Van

Ophuysen (1901)

Soewandi(1947)

Pembaruan(1957)

Melindo(1959)

Ejaan Baru(1966)

EYD(1972)

F - F F F f

- - V V V v

é e é é e e

e e e e e e

oe u u u u u

ai ai ay ay ai ai

au au aw aw au au

oi oi oy oy oi oi

Page 43: Aksara & Ejaan

Ada pertanyaan?

おわり