3-Modul Penanaman P2H

6
Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Materi Penanaman 1 MODUL PENANAMAN PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar maupun tenaga kerja yang cukup banyak dengan total waktu pelaksanaan yang kritis, sehingga diperlukan perencanaan yang cukup matang. . Benih yang unggul dan bibit yang berkualitas tinggi yang dihasilkan dari persemaian yang dikelola secara profesional tidak akan menghasilkan tegakan yang baik tanpa penanaman yang tepat. Disamping itu di dalam usaha budidaya hutan, kegiatan penanaman memerlukan biaya yang tinggi, sehingga penguasaan teknik penanaman sangat diperlukan. Dalam kegiatan penanaman ada beberapa macam tujuan diantaranya untuk penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan dan adapula untuk tujuan konservasi. Hal ini tergantung dari luas lahan yang digunakan untuk kegiatan penanaman, jumlah bibit yang tersedia, jenis bibit dan lain-lain (Al Rasyid et al., 1991). Selain itu, penanaman bertujuan untuk mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup dimasa yang akan datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan (Efrimarta, 2003). Kegiatan penanaman meliputi orientasi lapangan yang akan dijadikan target kegiatan penanaman, pengukuran dan pemetaan, pemancangan patok batas, persiapan lapangan, perencanaan dan penentuan layout penanaman baik di atas peta maupun di lapangan, pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanam, pengangkutan bibit, penanaman dan evaluasi penanaman. Seluruh kegiatan ini akan direncanakan, dipersiapkan dilaksanakan dan dievaluasi secara langsung oleh mahasiswa dengan supervisi staf pengajar dan asisten. Teknik penanaman di HPGW adalah penanaman dengan dengan sistem jalur 5 m X 5 m . Bibit yang akan ditanam adalah bibit Agathisdengan ukuran tinggi bibit >1,5 m, hal ini dilakukan karena tanaman Agathis termasuk jenis yang semi toleran. Diharapkan dengan bibit Agathis tersebut sudah dapat lepas dari masa tolerannya dan dapat hidup dengan baik setelah ditanam. Dengan mengalami sendiri secara langsung semua kegiatan diharapkan akan dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para mahasiswa. B. TUJUAN Tujuan dari praktek penanaman ini adalah: a. Mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dari kegiatan penanaman, mulai dari perencanaan sampai evaluasi penanaman. b. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam merencanakan sampai evaluasi penanaman. c. Melatih mahasiswa untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan mengatasi masalah yang dihadapi. d. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk hidup di hutan dan berinteraksi dengan karyawan yang lain. Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Materi Penanaman 2 MATERI 1 ORIENTASI LAPANG A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek di Lapangan Tempat : HPGW Peserta : Mahasiswa Fahutan B. BAHAN DAN ALAT 1. Buku tulis 2. Pensil/ball point 3. Peta situasi Hutan Pendidikan Gunung Walat 4. Kompas 5. Helling meter 6. Pita ukur (20-50 m) 7. Galah kayu/bambu 1,5 m (2 batang) C. PETUNJUK KERJA 1. Setelah menemukan lapangan penanaman, tentukan lokasi tersebut di atas peta dengan mengikatkannya pada pal batas terdekat. 2. Tuliskan secara lengkap status dan Luas areal serta batas-batasnya, topografi, jenis penutupan lahan (semak belukar, alang-alang, lahan gundul, tanah garapan pesanggem dll.), jenis pohon yang tumbuh di lokasi penanaman dan sekitarnya serta kondisinya, jarak dari rumah penduduk terdekat, jarak relatif dari persemaian serta aksesibilitasnya. 3. Hitung perkiraan jumlah sudut di mana patok batas akan dipasang, hal ini untuk memperkirakan jumlah patok batas yang perlu disiapkan. 4. Diskusikan dengan teman-teman informasi yang telah terkumpul dan rencanakan kegiatan penanaman di lokasi tersebut (dapat dilakukan pada sore atau malam hari setelah kegiatan orientasi lapang). D. PERTANYAAN 1. Permasalahan apakah yang mungkin akan dihadapi untuk pelaksanaan kegiatan penanaman di areal tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? 2. Permasalahan apakah yang dihadapi dalam bekerja secara kelompok? Bagaimana cara mengatasi? E. PEMBAHASAN

Transcript of 3-Modul Penanaman P2H

Page 1: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

1

MODUL PENANAMAN

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar maupun tenaga kerja yang cukup banyak dengan total waktu pelaksanaan yang kritis, sehingga diperlukan perencanaan yang cukup matang. . Benih yang unggul dan bibit yang berkualitas tinggi yang dihasilkan dari persemaian yang dikelola secara profesional tidak akan menghasilkan tegakan yang baik tanpa penanaman yang tepat. Disamping itu di dalam usaha budidaya hutan, kegiatan penanaman memerlukan biaya yang tinggi, sehingga penguasaan teknik penanaman sangat diperlukan.

Dalam kegiatan penanaman ada beberapa macam tujuan diantaranya untuk penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan dan adapula untuk tujuan konservasi. Hal ini tergantung dari luas lahan yang digunakan untuk kegiatan penanaman, jumlah bibit yang tersedia, jenis bibit dan lain-lain (Al Rasyid et al., 1991). Selain itu, penanaman bertujuan untuk mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup dimasa yang akan datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan (Efrimarta, 2003).

Kegiatan penanaman meliputi orientasi lapangan yang akan dijadikan target kegiatan penanaman, pengukuran dan pemetaan, pemancangan patok batas, persiapan lapangan, perencanaan dan penentuan layout penanaman baik di atas peta maupun di lapangan, pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanam, pengangkutan bibit, penanaman dan evaluasi penanaman. Seluruh kegiatan ini akan direncanakan, dipersiapkan dilaksanakan dan dievaluasi secara langsung oleh mahasiswa dengan supervisi staf pengajar dan asisten. Teknik penanaman di HPGW adalah penanaman dengan dengan sistem jalur 5 m X 5 m . Bibit yang akan ditanam adalah bibit Agathisdengan ukuran tinggi bibit >1,5 m, hal ini dilakukan karena tanaman Agathis termasuk jenis yang semi toleran. Diharapkan dengan bibit Agathis tersebut sudah dapat lepas dari masa tolerannya dan dapat hidup dengan baik setelah ditanam. Dengan mengalami sendiri secara langsung semua kegiatan diharapkan akan dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para mahasiswa. B. TUJUAN Tujuan dari praktek penanaman ini adalah: a. Mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dari kegiatan penanaman, mulai

dari perencanaan sampai evaluasi penanaman. b. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam merencanakan sampai evaluasi

penanaman. c. Melatih mahasiswa untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan dan mengatasi masalah yang dihadapi. d. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk hidup di hutan dan

berinteraksi dengan karyawan yang lain.

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

2

MATERI 1 ORIENTASI LAPANG

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek di Lapangan Tempat : HPGW Peserta : Mahasiswa Fahutan B. BAHAN DAN ALAT 1. Buku tulis 2. Pensil/ball point 3. Peta situasi Hutan Pendidikan Gunung Walat 4. Kompas 5. Helling meter 6. Pita ukur (20-50 m) 7. Galah kayu/bambu 1,5 m (2 batang) C. PETUNJUK KERJA 1. Setelah menemukan lapangan penanaman, tentukan lokasi tersebut di

atas peta dengan mengikatkannya pada pal batas terdekat. 2. Tuliskan secara lengkap status dan Luas areal serta batas-batasnya,

topografi, jenis penutupan lahan (semak belukar, alang-alang, lahan gundul, tanah garapan pesanggem dll.), jenis pohon yang tumbuh di lokasi penanaman dan sekitarnya serta kondisinya, jarak dari rumah penduduk terdekat, jarak relatif dari persemaian serta aksesibilitasnya.

3. Hitung perkiraan jumlah sudut di mana patok batas akan dipasang, hal ini untuk memperkirakan jumlah patok batas yang perlu disiapkan.

4. Diskusikan dengan teman-teman informasi yang telah terkumpul dan rencanakan kegiatan penanaman di lokasi tersebut (dapat dilakukan pada sore atau malam hari setelah kegiatan orientasi lapang).

D. PERTANYAAN 1. Permasalahan apakah yang mungkin akan dihadapi untuk pelaksanaan

kegiatan penanaman di areal tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? 2. Permasalahan apakah yang dihadapi dalam bekerja secara kelompok?

Bagaimana cara mengatasi? E. PEMBAHASAN

Page 2: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

3

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

4

MATERI 2 PENGUKURAN DAN PEMETAAN

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : HPGW Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB B. BAHAN DAN ALAT 1. Buku tulis 2. Pensil/ball point 3. Peta kontur Hutan Pendidikan Gunung Walat (Kalau ada) 4. Kompas 5. Helling meter 6. Meteran (20-50 m) 7. Galah kayu/bambu 1,5 m (2 batang) 8. Galah bambu 1 m (jumlah sesuai dengan keperluan) 9. Golok (2 buah per kelompok) C. PETUNJUK KERJA 1. Tentukan jarak dan arah lahan penanaman dari pal batas terdekat. 2. Ukur dan petakan lahan penanaman. Hitung jumlah sudut-sudut dari lahan

penanaman untuk menentukan jumlah patok batas yang perlu disiapkan (lihat materi berikutnya, pemancangan patok batas)

3. Petakan posisi dan dan ukur luasan areal tanam di atas peta kontur. D. PERTANYAAN 1. Berapa jumlah bibit tanaman yang diperlukan untuk penanaman areal yang

telah anda petakan? 2. Mengapa lokasi penanaman perlu diukur dan dipetakan? E. PEMBAHASAN

Page 3: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

5

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

6

MATERI 3 PEMANCANGAN PATOK BATAS

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : Lapangan Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB B. BAHAN DAN ALAT 1. Cat merah (1 kg per grup) 2. Kuas ukuran sedang (2 buah per grup) 3. Galah kayu/bambu 3 m (25 cm bagian atas dicat merah batang, patok batas

disiapkan sendiri oleh mahasiswa di lapangan bersamaan dengan kegiatan pengukuran dan pemetaan).

4. Gergaji potong (1 buah per grup) 5. Golok (2 buah per kelompok) 6. Linggis C. PETUNJUK KERJA 1. Tentukan titik-titik pemasangan patok batas, buat lubang sedalam 0.5 m dengan

linggis/golok. 2. Tanam patok batas pada lubang-lubang yang telah disiapkan. D. PERTANYAAN 1. Berapa jumlah pal batas yang dipasang di lahan penanaman? 2. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memasang seluruh patok batas? E. PEMBAHASAN

Page 4: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

7

MATERI 4 PERSIAPAN LAPANGAN

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : HPGW Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB B. BAHAN DAN ALAT 1. Golok (2 buah per kelompok) C. PETUNJUK KERJA 1. Bersihkan lapangan dari tanaman penutup secara total dengan cara menebas

semak belukar yang ada, tetapi tinggalkan tanaman berguna yang ada (tanaman pertanian, pohon komersial dan rotan).

2. Sisihkan sampah ke tepi areal penanaman dan jangan dibakar untuk menghindari kebakaran hutan.

D. PERTANYAAN 1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membersihkan lahan penanaman? 2. Jenis tanaman apakah yang paling banyak ditemukan di areal penanaman? 3. Bagaimana kondisi cahaya di lokasi tersebut dan apa hubungannya

dengan jenis dan ukuran bibit yang akan ditanam ? E. PEMBAHASAN

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

8

MATERI 5 PERENCANAAN DAN PENENTUAN LAYOUT PENANAMAN

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : HPGW Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB B. BAHAN DAN ALAT 1. Peta lokasi lahan penanaman diatas peta kontur. 2. Pensil. 3. Buku tulis. C. PETUNJUK KERJA 1. Gambarkan perkiraan posisi larikan tanaman di atas peta. 2. Diskusikan hasil yang anda dapat dengan teman maupun pembimbing. D. PERTANYAAN 1. Berapa larik yang dapat dibuat di atas peta? E. PEMBAHASAN

Page 5: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

9

MATERI 6 PEMBUATAN LAYOUT PENANAMAN DI LAPANGAN

DAN PEMASANGAN AJIR

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : Lapangan Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB B. BAHAN DAN ALAT 1. Golok (2 buah per kelompok). 2. Cangkul (2 buah per kelompok). 3. Ondol-ondol (2 buah per kelompok) kalau ada 4. Galah untuk ondol-ondol. 5. Ajir (disiapkan pada hari-hari sebelum pemasangan, dengan ukuran 0,5 m dan

ujung dicat butih dengan cara mencelupkan ke dalam cat tembok). 6. Cat tembok warna putih. 7. Bambu untuk membuat ajir. 8. Pita ukur C. PETUNJUK KERJA 1. Buat larikan mulai dari titik teratas dan gunakan patok batas sebagai titik

ikat terdekat. Dengan menggunakan ondol-ondol dan galah tentukan larikan yang sejajar dengan kontur.

2. Tentukan letak acir sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan lalu pasang acirnya.

3. Bersihkan tapak tanaman dari akar-akar gulma dan cangkul areal di sekitar ajir dengan diameter 1 m.

a. PERTANYAAN 1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat larikan tanaman? 2. Berapa jumlah ajir yang harus dipasang? 3. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengolah tanah di sekitar ajir? 4. Hitung prestasi kerjanya ! F. PEMBAHASAN

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

10

Page 6: 3-Modul Penanaman P2H

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

11

MATERI 7 PEMBUATAN LUBANG TANAM

A. UMUM Bentuk Pengajaran : Praktek Lapangan Tempat : Lapangan Peserta : Mahasiswa Fahutan IPB C. BAHAN DAN ALAT 1. Golok (2 buah per kelompok). 2. Cangkul (2 buah per kelompok). D. PETUNJUK KERJA 1. Buat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm ditempat-tempat di

mana ajir dipasang. Ajir berada di tengah-tengah lubang tanam. Lubang tanam disiapkan dengan menggunakan cangkul. Tumpuk tanah galian di mulut lubang.

2. Tanah galian diremas-remas agar bongkahan hancur menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam.

D. PERTANYAAN 1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat satu lubang tanam? 2. Hitung prestasi kerja pembuatan lubang tanam? E. PEMBAHASAN

Praktek Pengelolaan Hutan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB

Materi Penanaman

12