3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Transcript of 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
26 Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Sebagai jawaban dari butir – butir pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah dan yang didalamnya juga terdapat tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, maka penulis memutuskan untuk menggunakan metode kuantitatif.
Penulis memilih untuk menggunakan metode kuantitatif karena penulis ingin
mendapatkan informasi yang luas dan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur.
3.2. Gambaran Populasi dan Sampel
3.2.1. Gambaran Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008).
Populasi (population / universe) dalam statistika difokuskan pada
sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian. Informasi tentang populasi sangat diperlukan untuk menarik
kesimpulan. Dengan mengobservasi keseluruhan individu anggota populasi, maka
akan dapatkan kesimpulan yang menyatakan karakteristik populasi yang
sebenarnya. (Sugiyono, 2008). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Kristen Petra.
3.2.2. Gambaran Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Kerja statistik melalui sampel dimungkinkan dengan alasan
keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Banyaknya anggota suatu sampel disebut
ukuran sampel, sedangkan suatu nilai yang menggambarkan ciri sampel disebut
statistik. Sampel diharapkan bisa mewakili populasi, karena itu sampel dibagi dua,
yaitu sampel representatif dan sampel nonrepresentatif. Sampel representatif
27 Universitas Kristen Petra
adalah sampel yang bisa mewakili keadaan populasinya, dan sampel non
representatif adalah sampel yang tidak dapat mewakili populasinya. (Sugiyono,
2008).
Peneliti tidak mempertimbangkan strata atau tingkatan dalam populasi.
Semua setara yaitu mahasiswa UK Petra dalam artian populasi yang diteliti
bersifat homogen. Oleh sebab itu, sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini
adalah mahasiswa yang masih aktif terdaftar sebagai mahasiswa UK Petra, baik
pria dan wanita. Dibawah ini adalah Rumus Slovin yang penulis gunakan untuk
menghitung banyaknya sampel :
(3.1)
Keterangan :
n = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)
Penulis menentukan nilai error sebesar 5% dengan taraf kepercayaan
sebesar 95%. Populasi yang penulis gunakan adalah mahasiswa aktif Universitas
Kristen Petra dengan jumlah 6449 orang. (BAAK, 2014). Dengan menggunakan
rumus Slovin, penulis mendapatkan hasil sampel sejumlah 377 orang, yang
dibulatkan menjadi 380 sampel.
3.2.3. Teknik Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling aksidental/accidental sampling. Accidental sampling merupakan teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
28 Universitas Kristen Petra
kebetulan/aksidental bertemu dengan penulis, dan dirasa cocok sebagai sumber
data, dapat digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2013). Teknik sampling
aksidental akan digunakan dalam penelitian ini oleh karena jumlah populasi
mahasiswa Universitas Kristen Petra cukup banyak.
3.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data berupa angka yang dapat dihitung dengan alat statistik seperti angka
hasil kuesioner dengan mengunakan metode statistik. Metode kuantitatif ini lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial.
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang di
tentukan di ukur dengan memberikan simbol – simbol angka yang berbeda sesuai
dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan
menggunakan simbol – simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter. (Sumanto, 1995)
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang kami gunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian,
yaitu :
1. Data primer yaitu data yang belum tersedia sehingga untuk menjawab
masalah penelitian, data tersebut harus dikumpulkan atau dicari terlebih
dahulu dari sumber aslinya (Moleong, 2005). Sumber data peneliti
diperoleh dengan melakukan pembagian kuesioner yang disebarkan
kepada mahasiswa UK Petra dari berbagai fakultas yang ada sesuai dengan
sampel yang telah ditentukan.
2. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk mendukung penelitian
yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku, jurnal, studi kepustakaan,
literatur atau catatan yang berkaitan dengan penelitian ini.
29 Universitas Kristen Petra
3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Metode dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
3.4.1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang diakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2007).
Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet.
(Sugiyono, 2007)
Kuesioner yang penulis berikan kepada responden merupakan kuesioner
tertutup, yaitu pertanyaan dimana terdapat pilihan jawaban yang telah disusun
secara rapi dan tidak diberi kebebasan menjawab diluar pilihan jawaban yang ada.
(Sugiyono, 2007). Pertanyaan pertama yang akan diberikan kepada responden
adalah profil dari responden itu sendiri yang terdiri dari jenis kelamin dan
pendapatan. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan pertanyaan seputar perilaku
makan
Sebagai sarana untuk mengetahui bagaimana perilaku makan sehat
mahasiswa UK Petra, peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian
(Sugiyono, 2007)
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif yang dapat berupa
kata-kata , antara lain:
30 Universitas Kristen Petra
- Sangat setuju = 5
- Setuju = 4
- Netral = 3
- Tidak setuju = 2
- Sangat tidak setuju = 1
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist atau pilihan ganda (Sugiyono, 2007). Kemudian dari hasil yang
didapatkan, dilakukan dilakukan perhitungan skala dengan minitab ke SPSS 13,00.
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik
cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. (Sarwono, 2012)
3.4.2. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah dan topik yang
dipecahkan. Studi kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara
mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Literatur – literatur tersebut
digunakan sebagai landasan teori yang mendasari penelitian ini. (Nazir, 1988)
3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang
atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lainnnya atau
satu obyek dengan obyek yang lainnya. Dinamakan variabel karena memiliki
variasi, misalnya berat badan dapat dikatakan variabel karena berat badan
sekelompok orang bervariasi antara satu orang dengan yang lain.
31 Universitas Kristen Petra
Jadi jika peneliti akan memilih variabel penelitian baik yang dimiliki orang, obyek
maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu maka harus memiliki variasi.
(Arikunto, 2002)
Variabel yang tidak memiliki variasi tidak dapat dikatakan sebagai
variabel. Untuk dapat bervariasi maka penelitian harus didasarkan kepada
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi. Berdasarkan pengertian-
pengertian diatas maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. (Arikunto, 2002)
Dalam Penelitian ini, variabel yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Jenis makanan (X1) merupakan deskripsi pemilihan jenis makanan
yang dikonsumsi oleh responden. Pengukuran variabel didasarkan
pada beberapa indikator antara lain :
- Mengkonsumsi makanan pokok (nasi, mie, kentang, roti) setiap
kali makan
- Mengkonsumsi protein hewani seperti daging sapi, ayam, telur,
ikan, udang setiap kali makan
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein nabati (tempe,
tahu, kacang – kacangan serta hasil olahannya) setiap kali makan
- Mengkonsumsi sayur – sayuran setiap kali makan
- Mengkonsumsi buah setiap hari
- Mengkonsumsi makanan tinggi lemak atau junk food tidak lebih
dari sekali dalam seminggu
- Mengkonsumsi makanan tinggi kadar gula tidak lebih dari sekali
dalam sehari
- Lebih banyak meminum air putih daripada minuman jenis lainnya
32 Universitas Kristen Petra
b. Porsi makanan (X2) merupakan suatu ukuran komponen makanan
(makanan utama dan makanan selingan) yang dikonsumsi tiap kali
makan. Pengukuran variabel didasarkan pada beberapa indikator antara
lain :
- Konsumsi makanan pokok (nasi, mie, roti, kentang) dengan porsi
yang lebih besar dari lauk pauk
- Lebih banyak mengkonsumsi daging daripada sayur
- Porsi makan siang lebih banyak daripada porsi makan pagi atau
makan malam
- Makan dengan porsi yang secukupnya atau tidak terlalu kenyang
- Mengkonsumsi makanan selingan dengan porsi yang lebih kecil
daripada makanan utama.
- Minum air minimal 2 liter atau setara 8 gelas per hari
c. Frekuensi makan (X3) merupakan aturan atau jadwal makan yang
harus dipenuhi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Pengukuran variabel didasarkan pada beberapa indikator antara lain :
- Memiliki kebiasaan sarapan
- Sarapan pagi pukul 07.00 - 08.00
- Makan siang diantara pukul 13.00 - 14.00
- Makan malam pukul 19.00
- Mengkonsumsi makanan utama dengan selang waktu 3 – 4 jam
- Mengkonsumsi makanan selingan (snack) diantara selang waktu
mengkonsumsi makanan utama
- Memiliki kebiasaan makan lima kali sehari (makan pagi, selingan
pagi, makan siang, selingan siang dan makan malam)
- Makan di jam yang sama setiap hari
3.6. Teknik Analisa Data
3.6.1. Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bisa terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti Dalam
menyusun kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan harus dipastikan. Untuk
33 Universitas Kristen Petra
menentukannya, variabel yang diukur juga harus sudah jelas. (Sugiyono, 2007).
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner.
(Sugiyono, 2007)
Pengujian validitas menggunakan teknik analisa korelasi product moment,
yang memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai
berikut :
a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid
b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
𝑟 = ! .∑!"!∑! . ∑!! .∑!!!(∑!)! . ! .∑!!!(∑!)!
(3.2)
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya koresponden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y
∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X
34 Universitas Kristen Petra
∑Y² = Jumlah kuadrat masing-masing Y
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih (Umar, 2003). Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila
dilakukan secara berulang – ulang kepada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis
pada responden. Apabila data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan, berapa
kali pun pengambilan data dilakukan hasilnya akan tetap sama (Simamora, 2002).
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi butir – butir
pertanyaan dalam mengungkap jawaban responden terhadap kuesioner.
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukuran. Analisa keandalan instrumen bertujuan untuk
menguji konsistensi koefisien korelasi yang dinilai signifikansinya lebih besar
dari 0,6 (Level of Significance) menunjukkan bahwa item – item tersebut sudah
reliable sebagai pembentuk indikator. (Umar, 2003)
Untuk menguji reliabilitas akan digunakan rumus Alpha Cronbach yang dikutip
dari (Umar, 2003), yaitu :
k ∑ni=1 Sj2
α = 1 -
k-1 Sx 2 (3.3)
35 Universitas Kristen Petra
Keterangan :
k = banyaknya belahan
Sj2 = Varian belahan ke J
Sx2 = varians total
αc = alpha cronbach
Semakin kecil eror pengukuran, maka semakin reliable alat pengukur.
Sebaliknya makin besar error, maka makin tidak reliable alat pengukur tersebut.
Reliabilitas dinyatakan dengan angka – angka sebagai suatu koefisien. Koefisien
yang tinggi menunjukkan reliabilitas yang tinggi dan makin rendah kesalahan
pengukuran. Koefisien reliabilitas yang dapat diterima ditentukan harus diatas 0,6
(Ghozali, 2001).
3.6.3. Analisa Data Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik data
baik dalam teks maupun diagram. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan
untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,
melakukan prediksi dengan analisa regresi, dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata – rata data sampel atau populasi (Sugiyono, 2007).
Analisa data deskriptif dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui
perilaku makan mahasiswa Universitas Kristen Petra
36 Universitas Kristen Petra
Mean atau rata – rata merupakan penjumlahan seluruh data yang ada kemudian
dibagi dengan banyaknya data yang ada. Dinyatakan sebagai berikut :
(3.4)
Keterangan :
Fi = Frekuensi ke – i
Xi = Data ke – i
Σ(fi.Xi)= Jumlah fi dikali Xi
Σfi = Total frekuensi
Untuk menganalisa kuesioner yang menggunakan skala five point Likert
Scale dengan skor 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Penulis
menggunakan rentang skala. Hal ini dilakukan untuk memperjelas kategori skala
dan mempermudah penulis dalam menganalisa setiap pertanyaan berdasarkan rata
– rata (mean) yang didapat. Rumus untuk mencari rentang skala menurut (Umar,
2003, p. 201)
RS = ( M – N )
B (3.5)
Keterangan :
RS = Rentang Skala
M = Skor tertinggi
N = Skor terendah
B = Jumlah Kelas
37 Universitas Kristen Petra
Dengan mengetahui hasil dari skala five point Likert Scale maka skala linear
numerik yang dipakai sebagai dasar untuk variabel Jenis Makanan (X1), Porsi
Makanan (X2) dan Frekuensi Makan (X3) adalah :
1,00 – 1,80 = Sangat Jarang
1,81 – 2,60 = Jarang
2,61 – 3,40 = Normal
3,41 – 4,20 = Sering
4,21 - 5,00 = Sangat Sering
3.6.3.1 Standart Deviasi
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti halnya varians,
standar deviasi juga merupakan suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar
deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin
karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan
ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan
standar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki satuan kuadrat dari data
asalnya (misalnya cm2).
38 Universitas Kristen Petra
Simbol standar deviasi untuk populasi adalah σ (baca: sigma) dan untuk
sampel adalah s.
Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut
(3.6)
Keterangan:
s = standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai x ke-i
= rata - rata
n = ukuran sampel
39 Universitas Kristen Petra
3.6.4. Analisa Top Two Boxes Bottom Two Boxes
Analisa Top Two Boxes Bottom Two Boxes adalah metode yang
menggabungkan presentase jawaban responden dalam skala likert. Analisa Top
Two Boxes Bottom Two Boxes digunakan untuk mengetahui bagaimana
perbandingan antara jumlah bottom option (skor 1,2) yaitu skala sangat tidak
setuju dan tidak setuju dengan top option (skor 4,5) yaitu skalasetuju dan sangat
seuju. Selanjutnya Top Two Boxes akan disingkat TTB. Sedangkan Bottom Two
Boxes akan disingkat menjadi BTB. Formulasinya adalah sebagai berikut :
TB = Σ fTi x 100%
(fTi) + (fNi) + (fBi) (3.7)
BB = Σ fBi x 100%
(fTi) + (fNi) + (fBi) (3. 8)
Keterangan :
fB = Frekuensi Bottom Boxes
fT = Frekuensi Top Boxes
fN = Frekuensi Skor Tengah