BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

16
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen ini pada prinsipnya didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (casual-effect relationship). Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi di mana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi. Penelitian eksperimen yang digunakan yaitu jenis Quasi Ekperimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Ekperimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010: 114). Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk Nonequevalent Control Group Design. (Sugiyono, 2013) Tabel 3.1 Desain Penelitian Dalam desain terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) X

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

ini pada prinsipnya didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun

hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (casual-effect relationship).

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

tujuan mengatur situasi di mana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau

variabel terikat dapat diidentifikasi. Penelitian eksperimen yang digunakan yaitu

jenis Quasi Ekperimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan penelitian ini menggunakan

penelitian eksperimen jenis Quasi Ekperimental Design digunakan karena pada

kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk

penelitian (Sugiyono, 2010: 114).

Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk Nonequevalent

Control Group Design. (Sugiyono, 2013)

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Dalam desain terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretes untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( )

X

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

27

dan kelompok kontrol ( ). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok

eksperimen dan nilai kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

27

Penjelasan desain penelitian pada tabel 3.1 di atas sebagai berikut :

& = Kedua kelompok diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal

= Hasil belajar dari kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together

= Hasil belajar dari kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran tanpa

menggunakan Numbered Head Together

= Hasil keaktifan kelas eksperimen

= Hasil keaktifan kelas kontrol

X = Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan,

yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together, sedangkan kelompok bawah sebagai kelompok kontrol tidak

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.

Setelah melakukan pembelajaran antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)

dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

Selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi

terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan yang belum

mendapatkan perlakuan.

Model eksperimen ini melalui 3 langkah :

1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum

treatment atau perlakuan diberikan.

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subyek yaitu berupa

pembelajarann kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada

mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

28

3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah

perlakuan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang

digunakan untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran

2013/2014.

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang diambil

pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelas yang digunakan

untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

3.2.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai

dengan bulan April 2014 dan dilakukan secara bertahap.

a. Tahap persiapan

Pada tahap ini mencakup pembuatan judul, pembuatan proposal,

pembuatan instrumen, permohonan izin yang direncanakan sebagai

tempat penelitian.

b. Tahap pelaksnaaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah

yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

29

c. Tahap penyusunan

Pada tahap penyusunan ini adalah tahap pengelolaan data dan

konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan

dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahahannya atau

timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61).

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang ditulis oleh peneliti, maka

peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :

Variabel bebas/Independen (X) = Model Pembelajaran Numbered Head Together

Variabel terikat/Dependen (Y) = Hasil belajar (Y1)

Keaktifan siswa (Y2)

3.4 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di kelas IV SD

Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas

eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebagai kelas kontrol.

Subjek penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Yaitu

memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA dengan uji

homogenitas.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

30

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa SD Negeri Dadapayam 02 dan SD Negeri Cukilan 01

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3.5.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 2 kelas, yaitu kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 sebanyak

25 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebanyak

27 siswa sebagai kelas kontrol.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang berupa

teknik tes dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat

hasil belajar dan keaktifan yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran.

Penelitian ini dilakakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu kepada

kedua kelas baik kelas kontrol maupun eksperimen kemudian dilanjutkan dengan

pemberian perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah perlakuan

diberikan kedua kelas diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar yang

diperoleh dari perlakuan yang dilakukan.

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan berupa beberapa peryataan yang berbentuk

lisan, tulisan maupun tindakan yang berhubungan dengan materi yang

diajarkan. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa

sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Jenis tes yang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

31

digunakan dalam tes sumatif adalah pilihan ganda yang terdiri dari pre-test

dan post-test.

b. Observasi

Nasution (dalam Sugiono 2010:310) menyatakan bahwa, observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta yang mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Marshall (dalam Sugiono 2010:310)

menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about

behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi,

peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Dalam peneletian ini digunakan observasi yang dilakukan oleh guru untuk

mendapatkan infornasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas

yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas yang

menggunakan model pembelajaran konvensional.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.6.2.1 Observasi

Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan

cara observasi selama proses pembelajaran oleh guru kelas. Observer bertugas

untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas

siswa dan kegiatan mengajar guru selama pertemuan. Lembar observasi terdiri

dari lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi pada saat guru

mengajar di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) yang dilakukan di kelas IV Semester II SD

Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

32

i. Kisi-kisi lembar observasi guru

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Numbered Head Together

No Aspek Indikator Nomor

I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam

menyiapkan ruang, alat, dan

media pembelajaran

2. Mengatur tempat duduk

siswa

1

2

II Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi dan

motivasi kepada siswa

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

3. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran menggunakan

Model Pembelajaran

Numbered Head Together

1

2

3

III KegiatanInti 1. Membagi siswa ke dalam

kelompok

2. Jumlah anggota kelompok 5

orang

3. Membagikan nomor kepada

setiap siswa

4. Membagikan nama pada

1

2

3

4

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

33

setiap kelompok

5. Membagikan LKS kepada

setiap kelompok

6. Pertanyaan yang diberikan

sesuai dengan nomor kepala

siswa

7. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

berdiskusi

8. Mengawasi dan memonitor

proses pembelajaran

9. Membahas hasil diskusi

dengan menunjuk satu nomor

kepala untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara acak hingga

semua nomor terpanggil

10. Guru bersama siswa

menyimpulkan jawaban akhir

dari semua pertanyaan

11. Bertanya jawab tentang

materi yang belum dipahami

5

6

7

8

9

10

11

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

34

siswa

IV Kegiatan Akhir 1. Guru meminta siswa

mempelajari materi

berikutnya dan memberi

pekerjaan rumah

2. Menutup pembelajaran

1

2

Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh teman sejawat selama

guru melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Head Together.

ii. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa

Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA materi

Sumber Daya Alam aspek yang digunakan dalam lembar observasi keaktifan

siswa adalah menurut Sardiman (dalam Sari, 2008) :

a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu pendapat,

mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan

interupsi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian

bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan,

menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi

angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti menggambar,membuat

grafik,chart, diagram, peta, dan pola.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

35

f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan

masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan

membuat keputusan.

g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani,

tenang, dan lain-lain.

Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan Skala Lajuan (Rating

Scale)tipe Numerical Rating Scale dengan 5 jawaban alternatif yaitu 1, 2, 3, 4, 5.

Keterangan dalam rating scale :

1 = sangat rendah

2 = rendah

3 = cukup

4 = tinggi

5 = sangat tinggi

Tabel 3.3

Kisi-kisi Keaktifan Siswa

Aspek Keaktifan No Item

a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat

gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi.

1, 15

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti

mengemukakan suatu pendapat, mengajukan

pertanyaan, memberi saran, wawancara,

diskusi dan interupsi.

2, 3, 4, 20

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti

mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan dan diskusi

kelompok.

5, 7. 10

d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis 8, 9

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

36

cerita, menulis laporan, menulis karangan,

membuat rangkuman, mengerjakan tes dan

mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti

menggambar,membuat grafik,chart, diagram,

peta, dan pola.

18

f. Kegiatan mental : seperti merenungkan,

mengingatkan, memecahkan masalah,

menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-

hubungan, dan membuat keputusan.

13, 17

g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat,

membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

6, 11, 12,14,16, 19

Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh guru kelas selama

proses belajar mengajar berlangsung.

3.6.2.2 Tes

Tes dilakukan du kali yaitu pre test untuk mengetahui keadaan awal dan

post test untuk mengetahui keadaan akhir setelah diberi perlakuan yaitu

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Together.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Pre Tes Kelas IV IPA

StandarKompetensi

KompetensiDasar

MateriAjar

Indikator JenisSoal

NomorSoal

8. Memahamiberbagaibentuk energidan carapenggunaannya dalamkehidupansehari-hari

8.1Mendeskripsikan energipanas danbunyi yangterdapat dilingkungansekitar serta

Energipanasdan

energibunyi

Menyebutkancontohsumberenergi panasdankegunaannyaMenyebutkanmacam-

Pilihanganda

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

37

sifat-sifatnya macamperpindahanpanas sertacontohnya

,15,16,17,18,19,20

Tabel 3.5

Kisi-kisi Soal Post Tes Kelas IV IPA

StandarKompetensi

KompetensiDasar

MateriAjar

Indikator JenisSoal

NomorSoal

11.memahamihubunganantarasumber dayaalam denganlingkungan,teknologi,danmasyarakat

11.1Menjelaskanhubunganantarasumber dayaalam denganlingkungan

SumberDayaAlam

Membericontohberbagai jenissumber dayaalam diIndonesia

Menggolongkan bendamenurutasalnya

Pilihanganda

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14,15,16,17,1

8,19,20

3.7 Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrument. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mempu mengukur

apa yang didinginkan dan dapat mengungkap data dari vaiabel yang diteliti secara

tepat.(Sugiyono, 2013:121).

Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dengan cara

Analyze – Scale – Reliability Analysis. Dasar pengambilan keputusan item yang

valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2013:126) bahwa suatu item instrument

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

38

penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total

correlation ≥ 0,3.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Widoyoko (2012 : 157) reliabel berarti dapat dipercaya.

Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau

ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu

koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS

16 for windows dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Batasan untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrumen yang dikembangkan oleh George dan

Mallery (Gesang, 2013 : 23-24) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha

Koefisien Reliabilitas (α) Kategori

α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima

0,7 <α ≤ 0,8 Dapat diterima

0,8 <α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Statistik Deskriptif

Data yang telah terkumpul dari hasil pre test dan post test pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk

mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata nilai kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Pengujian deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS versi

16,0.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

39

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis

3.8.2.1 Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah data dikatakan berdistribusi normal

jika signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 (nilai ρ > 0.05)

dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows.

3.8.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang

dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting

dilakukan, karena kedua kelas yang dipakai harus seimbang (homogen). Maka

sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas

kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas.

Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini

adalah dengan memberikan pre-test kepada siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dengan F hitung levene

test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.Uji

homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16,0.

3.8.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-

rata dua sampelnya, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

a. Hasil Belajar

H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7971/4/T1_292010194_BAB III... · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... membuat

40

Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang

menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head

Together).

: Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol.

Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil

belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together)

b. Keaktifan

: Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen = Rata-rata keaktifan

kelompok kontrol.

Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata keaktifan siswa yang menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together).

: Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen > Rata-rata keaktifan

kelompok kontrol

Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata keaktifan

siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered

Head Together)

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian

menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t

denganmenggunakan bantuan software SPSS (statistical product and service

solution) yaitu dengan langkah-langkah Analyze-Comparmean-Indepenent-

Simple T Test. Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan

perbedaan hasil belajar IPA yang diajarkan dengan model pembelajaran NHT dan

hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Uji t ini dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika

thitung ≥ ttabel dan sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pembelajaran

dikatan efektif jika ada pengaruh dari model pembelajaran NHT terhadap hasil

belajar dan keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran IPA materi tentang Sumber

Daya Alam.