3. Konfusio
-
Upload
dr-edi-hidayat -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
Transcript of 3. Konfusio
K O N F U S I O
DEFINISI
(Kane et al,1994) Suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses berpikir yang berakibat terjadinya disorientasi
Merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gambaran klinik utama adanya gangguan kesadaran akut yang fluktuatif (terutama malam hari, sundowning), gangguan kognitif, proses pikir yang tidak terorganisasi dengan baik, gangguan psikomotor, siklus bangun-tidur abnormal.
Beberapa istilah lain konfusio delirium akut, sindroma otak akut, gagal otak akut, sindroma psiko-organik akut
Tiga subtipe klinik delirium : hiperaktif, hipoaktif, campuran (paling sering)
PATOGENESIS
Metabolisme otak tergantung glukosa dan oksigen dan berbeda dengan organ lain, tidak mempunyai tempat penyimpanan yang cukup → tergantung pasokan sirkulasi darah
Penurunan mendadak dari pasokan tersebut akan menganggu jalur metabolik otak → konfusio
ETIOLOGI
Penyebab intra serebral :
- Ensefalopati hipertensif
- Edema serebral
- TIA
- SOL yang cepat membesar
- Hidrosefalus
- Defisiensi vitamin B12
- Ensefalopati wernicke
- Psikosis
- Meningitis/ensefalitis
- Penggunaan sedatif/transquilizer/hipnotik
berlebihan
- Penurunan pasokan nutrisi serebral
Penyebab kardiovaskular
- Infark miokard
- Iskemia koroner akut
- berbagai aritmia
- Gagal jantung
- Endokarditis, miokard Penyebab respiratorik
- Infeksi paru
- Emboli paru
- PPOK
- Bronkiektasis, abses paru, efusi paru,
pneumothoraks
Iatrogenik dan sebab lain
- Obat hipotensif poten
- Perdarahan dan anemia
- Hipoglikemia
- Keracunan
Penyebab ekstra serebral Penyebab toksik
- Infeksi misalnya infeksi paru, ISK, endokarditis
bakterialis subakut, dan lain-lain
- septikemia dan toksemia
- Alkoholisme
Kegagalan mekanisme homeostatik
- DM ( ketoasidosis, asidosis laktat, hipoglikemia )
- Gagal hati
- Gangguan elektrolit (hiponatremia,hipokalemia,
hiperkalemia)
- Hipotermia
- Dehidrasi
- Hipertiroidisme, miksedema
- Pireksia
Lain-lain
- Retensio urin
- Nyeri hebat
- Hilang/gangguan sensorik mendadak
( kebutaan )
- Perubahan lingkungan mendadak
- Ileus paralitik
- Depresi
- Karsinomatosis
- Insomnia
- Obat-obatan
DIAGNOSIS BANDING
Demensia Afasia ( terutama afasia wernicke) Kelainan psikiatrik : skizofrenia, gangguan
bipolar, gangguan atensi
ANAMNESIS
Perubahan status mental/tingkah laku yang akut dan fluktuatif
Riwayat pengobatan/penyakit/perawatan/operasi pasien
Informasi asupan nutrisi dan cairan pasien Mencari penyakit dengan gejala tidak khas seperti
infark miokard,infeksi, gangguan pernapasan Jika anamnesis sulit dilakukan, pasien dianggap
delirium hingga terbukti tidak Informasi keluarga → perubahan kognitif
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital (kesadaran,tekanan darah, frek napas, denyut jantung, suhu dll)
Pemeriksaan neurologik dasar lengkap :
- tanda rangsang meningeal, ( kaku kuduk,
kernig, brudzinski) untuk mencari meningitis
dan perdarahan subarahnoid.
- tes memori
- tes orientasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berdasar penilaian klinis dan disesuaikan keadaan pasien: Pemeriksaan darah : DPL, elektrolit, analisa gas darah,
glukosa darah, ureum, kreatinin, tes fungsi hati, albumin, fungsi tiroid, kadar vitamin B12, kortisol dan amonia darah jika diperlukan
Urinalisis lengkap, kultur dan toksikologi jika perlu Pencitraan : rotngen thorak, CT scan otak, pada pasien
dengan gejala neurologik fokal yang baru/ riwayat trauma kepala, dugaan ensefalitis
Punksi lumbal : pasien meningismus, papiledema EKG Neurofisiologi : EEG → menyingkirkan DD/ delirium
KRITERIA DIAGNOSIS
Menurut DSM IV – TR Gangguan kesadaran dgn me ↓ kewaspadaan terhadap
lingkungan & ketidak mampuan memusatkan perhatian, mempertahankan/ mengalihkan perhatian/ konsentrasi seperti normal
Perubahan fungsi kognitif (gangguan memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau gangguan persepsi(ilusi, halusinasi)yang bukan karena demensia yang mungkin sebelumnya sudah ada atau berkembang
Gangguan terjadi akut (beberapa jam-beberapa hari), berfluktuasi
Bukti dari anamnesis/pem fisik/laboratorium → kondisi medik tertentu atau intoksikasi/efek samping/putus obat
Diagnosis ditegakkan dengan algoritme Confussion Assesment Method (CAM) yang menjadi baku emas diagnosis (sensitivitas 94-100%, spesifisitas 90-95%)
Algoritme CAM meliputi :
- Awitan yang akut
-Gangguan perhatian/konsentrasi ditambah dengan salah satu dari gannguan proses berpikir atau gangguan kesadaran
Penatalaksanaan
Tujuan utama : menemukan & mengatasi pencetus & faktor predisposisi
1. Identifikasi penyebab & tatalaksana yang sesuai
2. Terapi suportif : melindungi jalan napas, tata laksana hipoksia, menjaga asupan nutrisi, mencegah ulkus dekubitus
3. Menciptakan lingkungan yang nyaman, sesuai untuk pasien : kacamata, alat bantu dengar
4. Terapi farmakologik → mengatasi gejala
Hanya pada pasien yang berpotensi mencelakakan diri dan orang lain
Neuroleptik
1. Anti psikotik konvensional : haloperidol (obat pilihan) dosis rendah 0,5-1,0 mg/kali
2. Antipsikotik atipikal : risperidone
Benzodiazepin- Umumnya diberikan lorazepam hingga mencapai 2 mg
setiap 4 jam IV/IM- Pada pasien kelainan fungsi hati lorazepam
diutamakan (dengan menurunkan dosis)
Inhibitor kolinesterase
Uji klinis Overshoot dll (2008) : tidak ada perbedaan bermakna durasi delirium pada pada penggunaan donezepil, plasebo.
DOSIS OBAT
Haloperidol oral 0,5-1 mg. 2x/hari, jika perlu dapat setiap 4 jam
IM : 0,5-1 mg, observasi 30 menit, ulangi jika perlu Risperidone : oral 2 x 0,5 mg Olanzapine : 2,5 – 5 mg 1x hari Quetiapine : oral 2x26 mg hati Lorazepam oral : 0,5-1 mg
IV : hanya pada kegawatdaruratan
PROGNOSIS
Secara umum cukup baik, jika penyebab diketahui & tatalaksana yang tepat
TERIMA KASIH