3. BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
-
Upload
givon-da-anneista -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of 3. BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
SEJARAH UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Singkat PT Semen Padang
PT. Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang
berlokasi di Padang, Propinsi Sumatera Barat. Tepatnya di Indarung yang berjarak
sekitar 15 km dari pusat kota Padang. Secara geografis, lokasi pabrik berada di
ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan air laut.
PT. Semen Padang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di
lingkungan Direktorat Jendral Industri Logam, Mesin, Kimia, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan. Kegiatan perusahaan dikendalikan oleh 2.313
orang putra-putri Indonesia dengan berbagai macam latar pendidikan.
Berawal pada tahun 1906 ketika seorang ahli teknik berkebangsaan Jerman
yang bekerja untuk militer Belanda bernama Christoper Lau, menemukan deposit
batu kapur, silika, dan tanah liat di lokasi yang berdekatan sekitar Indarung.
Bahan-bahan tersebut diatas merupakan bahan baku utama untuk memproduksi
semen. Kenyataan ini mengundang minat pihak swasta Belanda untuk
mengolahnya, sehingga pada tanggal 18 Maret 1910 mereka mendirikan sebuah
perusahaan semen pertama di Indonesia dengan nama NV. NEDERLANDS
INDISCHE CEMENT MAATSCHAPPIJ (NV.NIPCM). Secara resmi perusahaan
ini mulai beroperasi pada tahun 1912 dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan
kapasitas ini terus ditingkatkan hingga tahun 1939 telah mencapai 170.000 ton
pertahun.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945, pabrik ini dikuasai oleh
Jepang dengan manajemen ASANO CEMENT. Setelah proklamasi kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan yang selanjutnya
menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia, tetapi hal ini tidak
berlangsung lama karena dalam agresi militer Belanda I pada tahun 1947, pabrik
ini direbut kembali oleh Belanda dan mengganti namanya dengan NV.
PADANGSCHE PORTLAND CEMENT MAATSCHAPPIJ (NV.PPCM).
Walaupun peperangan antara Indonesia dengan Belanda telah berakhir tahun
1949, tetapi Belanda masih menginginkan perusahaannya yang ada di Indonesia
tetap berproduksi terus, sehingga peningkatan produksi terus membaik.
Pada tanggal 5 Juli 1958 sesuai dengan Keppres No.10 tahun 1958, pabrik
ini diambil alih oleh pemerintah RI dalam rangka merebut kembali Irian Barat
dari tangan Belanda. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai ulang tahun PT.
Semen Padang. Ketika itu pabrik dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan
Industri dan Tambang ( BAPPIT ) dan nama Semen Padang mulai diperkenalkan.
Dengan dikeluarkannya PP No.135 tahun 1961 perusahaan ini berstatus
sebagai Perusahaan Negara (PN). Kemudian berubah status lagi pada tahun 1972
dengan realisasi akte notaris No.5 tanggal 4 Juli 1972 dari PN menjadi Persero
Terbatas, dengan modal seluruhnya dimiliki pemerintah RI.
Dengan telah selesainya Pembangunan Proyek Optimalisasi dan Efisiensi
Pabrik Indarung II dan IIIA serta pembangunan Pabrik Indarung IIIC, yang
merupakan perluasan pabrik Indarung IIIB, maka terhitung mulai 1 Januari 1994,
kapasitas terpasang meningkat menjadi 3.270.000 ton pertahun. Penamaan ke-4
pabrik di atas dirubah menjadi Unit Produksi Indarung I, II, III, IV.
1. Untuk menambah jumlah produksi, maka PT. SEMEN PADANG
membangun Unit Produksi Indarung V, sehingga kapasitas terpasang
sampai saat ini total keseluruhan adalah 5.360.000 ton/tahun, dengan
spesifikasi pabrik adalah sebagai berikut :
2. Pabrik Indarung I (wet procces) menghasilkan 120.000 ton per tahun,
dibangun pada tahun 1910. Pabrik ini di-stop sejak tahun 1998.
3. Pabrik Indarung II (dry procces) menghasilkan 660.000 ton per tahun,
dibangun pada tahun 1978.
4. Pabrik Indarung III (dry procces) menghasilkan 660.000 ton per tahun,
dibangun pada tahun 1985.
5. Pabrik Indarung IV (dry procces) menghasilkan 1.620.000 ton per tahun,
dibangun pada tahun 1987.
6. Pabrik Indarung V (dry procces) menghasilkan 2.300.000 ton per tahun,
dibangun pada tahun 1998.
Sampai saat ini PT. Semen Padang telah berhasil memproduksi berbagai
macam tipe semen yaitu : Tipe I, II, III, IV, V, OWC, SMC, PPC, 52,5R, 42,5R,
32,5R. Jenis semen yang diproduksi oleh Indarung V adalah 52,5R, 42,5R, 32,5R
yang merupakan standar yang berlaku di Jerman. Sedangkan untuk tipe I, II, III,
IV, V, OWC, SMC, PPC diproduksi di pabrik Indarung II, III, IV.
2. Manajemen Perusahaan PT. Semen Padang
Struktur organisasi PT.Semen Padang berbentuk garis dan staf (line dan
staf) dimana terdapat satu atau lebih tenaga staf. Bentuk dan model struktur
organisasi seperti ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang
mempunyai daerah kerja yang luas dan tugas yang banyak
Pengangkatan dan pemberhentian direksi dilakukan berdasarkan kepada
rapat umum pemegang saham PT. Semen Padang dan pemerintah atau instruksi
Menteri Keuangan dan Mentri Perindustrian dan Perdagangan.
PT. Semen Padang dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu
oleh empat orang direktur yaitu ;
Direktur Pemasaran
Direktur Produksi
Direktur Litbang & Operasi
Direktur Keuangan
Keempat direktur ini disebut dewan direksi. Dalam operasionalnya
masing-masing direktur ini dibantu oleh bawahannya yang berada pada tingkat
departemen, biro, dan bidang. Sedangkan pimpinan tertinggi terletak pada dewan
komisaris yang merupakan pengelola tidak langsung.
Dalam mengelola suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar
diperlukan manajemen yang tersusun dan terprogram. Dimana sistem manajemen
inilah yang akan menentukan jalannya roda perusahaan. Manajemen adalah
bagaimana membuat orang lain mau bekerja serta rela mengerjakan yang akan
kita kehendaki. Dari pengertian diatas dapat kita artikan bahwa seorang pemimpin
perusahaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya tidak terlepas dari fungsi-fungsi
manajemen, karena melalui fungsi manajemen itulah sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh perusahaan dapat tercapai.
Struktur organisasi merupakan salah satu kelengkapan penting bagi
perusahaan dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang,
dan tugas yang jelas. Disamping itu struktur organisasi juga memberikan
gambaran perusahaan secara menyeluruh, juga dapat menunjukan dengan jelas
kewajiban dan tugas dari tiap-tiap jabatan yang diembannya. Struktur organisasi
PT Semen Padang jika dilihat dari garis pertanggung jawabannya adalah struktur
organisasi fungsional yang berbentuk garis dan staf, dimana didalam menjalankan
perusahaan. Saat ini PT Semen Padang menggunakan struktur organisasi sesuai
SK direksi NO. 003/SKD/DESDM/01.2006.
Berdasarkan garis besarnya fungsi manajemen itu dapat dibagi atas :
a. Planning (perencanaan)
Planning adalah fungsi manajemen untuk menetukan tujuan dan program
perusahaan. Setiap kegiatan-kegiatan yang dicapai harus dapat dibuat
perencanaan terlebih dahulu. Pada PT. Semen Padang perencanaan dibuat
oleh pimpinan dan perencanaan yang sifatnya kecil pada masing-masing
unit dilaksanakan oleh masing-masing unit tersendiri.
b. Organizing (pengorganisasian)
Struktur organisasi merupakan kelengkapan yang penting bagi perusahaan
dimana didalamnya tergambar tingkat tanggung jawab, wewenang dan
tugas yang jelas. Organisasi adalah gabungan dari beberapa orang yang
terkoodinir untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam mencapai tujuan
tersebut akan dihadapkan kepada beberapa kegitan yang akan dilaksanakan
dan hal ini tergantung kepada besar kecilnya perusahaan. Sehingga dapat
memberikan gambaran perusahaan secara menyeluruh.
c. Actuating (penggerakan)
Actuating adalah suatu penggerakan seorang pimpinan terhadap
bawahannya. Jadi disini yang menjadi focus adalah manusia, dalam arti
luas yaitu hubungan silaturahmi antar manusia. Untuk itu dalam mencapai
penggerakan yang baik perlu diperhatikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah manusia. Di PT. Semen Padang hal ini
dilaksanakan dengan sangat baik dengan adanya koperasi karyawan,
siraman-siraman rohani berkal, darmawanita perusahaan dan lain-lain.
d. Controlling (pengawasan)
Controlling adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh pimpinan
perusahaan untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan,
penyelewengan tugas dan wewenang dari yang telah ditentukan semula,
sehingga dapat dicapai yang baik pula.
Bagan Struktur Organisasi PT. Semen Padang
Gambar 1 Struktur organisasi PT.Semen Padang
DIR
EK
TU
R U
TAM
A
DIR
EK
TU
R
KE
UA
NG
AN
DIR
EK
TU
R
LIT
BA
NG
& O
PE
RA
SI
DIR
EK
TU
R
PR
OD
UK
SI
Departemen Tambang
Departemen Produksi II/III
Departemen Produksi IV
Departemen Produksi V
Departemen Teknik Pabrik
DIR
EK
TU
R
PE
MA
SA
RA
N
Departemen Penjualan
Departemen Perencanaan &Pengembangan Pemasaran
Departemen Distribusi & Transportasi
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
Dept. Pernc Strategis dan manaj kinerja prshn/ MR
Departemen Litbang & Jaminan Kualitas
Departemen Perbekalan
Departemen Rancang Bangun & Rekayasa
Departemen Perbendaharaan
Departemen Akuntansi & Pengendalian Keuangan
Departemen SDM
Departemen Sistem Informasi
Staf Diperbentukan ke Holding (Semen Indonesia)
Proyek Indarung VI
Biro Pemeliharaan Mesin V
Biro Pemeliharaan Mesin V berada dibawah Departemen Produksi V yang
bertanggung jawab kepada Direktur Produksi. Biro ini dipimpin oleh seorang
Kepala Biro dan membawahi 3 bidang berdasarkan areanya pada pabrik Indarung
yaitu :
1. Bidang Pemeliharaan Mesin Raw Mill V
Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada
di area storage bahan mentah (batu kapur, batu silika, tanah merah dan
pasir besi) sampai dengan silo raw mix.
2. Bidang Pemeliharaan Mesin Kiln Coal Mill V.
Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada
di area extracsion silo rawmix sampai dengan silo klinker.
3. Bidang Pemeliharaan Mesin Cement Mill V
Bidang ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan yang ada
di area silo klinker sampai dengan silo semen.
a. Visi Dan Misi Perusahaan
Adapun visi perusahaan adalah untuk menjadikan Industri semen yang
handal dan sanggup bersaing dalam pasar global. Misi perusahaan adalah :
1. Meningkatkan nilai perusahaan untuk kemakmuran pemegang saham,
karyawan dan pihak yang berkepentingan.
2. Sebagai sumber pendapatan negara dalam bentuk berbagai pajak serta
balas jasa berupa deviden, karena itu PT. Semen Padang beroperasi sebagai
unit ekonomi dengan orientasi pada laba dan efisiensi.
3. Memproduksi barang dan jasa kebutuhan masyarakat sesuai dengan
rencana yang tertuang dalam Pelita, dan berperan sebagai stabilisator
ekonomi.
4. Sebagai aparatur penggerak pembangunan yang implementasinya dapat
dilakukan melalui :
Pengembangan unit usaha pokok
Pengembangan unit usaha sampingan baik secara mandiri maupun
bekerja sama dengan instansi dan perusahaan lain.
5. Melakukan usaha peningkatan kemampuan golongan ekonomi lemah
dengan :
Pengembangan kemampuan industri kecil
Meningkatkan dan memperluas lapangan kerja
6. Sebagai penggerak pengembangan wilayah karena kaitan-kaitan gandanya
7. Sebagai media alih teknologi maju maupun pengembangan kemampuan
rancang bangun dan rekayasa.
b. Proses Pembuatan Semen
1) Bahan Mentah (Raw Material)
Ada lima macam material dasar semen yaitu, batu kapur (lime stone,
81%), batu silika (silica stone, 9%), tanah liat (clay, 9 %), pasir besi (iron sand, 1
%) dan gypsum.
Batu kapur (lime stone)
Batu kapur merupakan sumber kalsium oksida (CaO) dan kalsium
karbonat (CaCO3). Batu kapur ini diambil dari penambangan di bukit karang putih
indarung.
Tahapan penambangan batu kapur ini adalah :
1. Shipping, yaitu pengupasan atau pembukaan lapisan kerak dari batu bukit
karang sehingga diperoleh lapisan batu kapur.
2. Borring, yaitu pengeboran dengan menggunakan alat crawler drill dan drill
master dengan tenaga udara tekan dari kompresor. Pengeboran lobang
dengan diameter 5,5 in bertujuan untuk menanamkam bahan peledak.
3. Blasting, yaitu proses peledakan dengan menggunakan dinamit dan bahan
pencampur berupa ammonium nitrat dan fuel oil (ANFO).
4. Dazing, yaitu proses pengumpulan batu kapur yang telah diledakkan
dengan menggunakan dozer untuk selanjutnya ditransportasikan ketempat
penampungan.
5. Crushing, yaitu proses memperkecil ukuran material sampai kepada
ukuran tertentu yang dikehendaki dimana proses ini berlangsung diarea
penambangan.
6. Pengiriman material ketempat penyimpanan (storage) dengan mengunakan
belt conveyor sebagai alat transportasi.
Batu Silica (Silica Stone)
Material ini merupakan sumber silsium oksida (SiO2) dan aluminium
oksida (Al2SO3). Material ini ditambang di Bukit Ngalau Indarung.
Penambangannya dilakukan tanpa bahan peledak tapi diruntuhkan dengan
traccavator dan dibawa ke crusher dengan sheel loader atau dump truck.
Tanah Liat (Clay)
Tanah liat merupakan sumber aluminium oksida dan iron oksida. Bahan
baku ini ditambang dibeberapa lokasi di Padang. Pengambilan dilakukan dengan
excavator dan ditransportasikan ke pabrik dengan dump truck.
Pasir Besi (Iron Sand)
Pasir besi merupakan sumber Fe2O3. Material ini didatangkan dari daerah
Cilacap, Jawa Barat.
Gypsum
Gypsum merupakan sumber CaSO4H2O. Material ini dipakai sebagai
penahan agar semen tidak cepat mengering dan mengeras atau false set. Gypsum
ini didatangkan dari Gresik, Australia dan Thailand.
Pozzoland
Pozzoland merupakan bahan yang mengandung senyawa silika dan
alumina, dimana bahan pozzoland itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti
semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air,
maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi membentuk kalsium
aluminat hidrat yang bersifat hidraulis.
2) Tahapan Proses
PT. Semen Padang memproses pembuatan semen dengan menggunakan
dua tipe yaitu :
Proses Basah
Proses Kering
Tetapi yang saat ini dipakai hanyalah proses kering. Karena proses basah
ini membutuhkan biaya optimasi yang sangat besar. Tapi alangkah baiknya kita
membahas sedikit tentang proses basah ini.
2.1 Proses Basah
Pembuatan semen dengan proses basah ada di Indarung I yang
memproduksi semen tipe khusus (II, III, V, OWC). Pada proses basah, umpan ke
klin berupa slurry dengan kadar air 36-38%. Dengan bentuk slurry ini
pencampuran dan koreksi dari komposisi slurry lebih mudah karena berupa
larutan serta adanya kadar air pada deposit tidak berpengaruh pada proses. Tetapi
dengan slurry memerlukan banyak panas waktu pembakaran, sehingga konsumsi
bahan bakar lebih banyak dan membutuhkan kiln yang lebih panjang.
Tahap 1. Pembuatan slurry
Pembuatan slurry melalui dua tahap yaitu :
Penggilingan bahan mentah menjadi slurry
Homogenisasi dan pengaturan komposisi slurry
Tahap 2. Pembakaran Slurry di klin (tromol api)
Di Indarung I, slurry dikeringkan dan dibakar pada temperatur sampai
1450oC sehingga terbentuk klinker sebagai bahan dasar semen. Karena
menggunakan proses basah, kiln (tromol api) dilengkapi dengan peralatan
aksesoris, misalnya adanya miag kalsinator yang didalamnya diisi dengan 2400
buah ring (tromol api I, II), tirai rantai yang digantungkan pada shell kiln (kiln III,
IV, dan V) dan cross plate (kiln V).
Peralatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan perpindahan panas,
menjaga kestabilan operasi dan mencegah terjadinya clogging. Temperatur
material yang telah melewati rantai sekitar 250-300o C.
Tahap 3. Penggilingan Klinker
Penggilingan semen dilakukan pada tromol semen (cement mill) dengan
melakukan pencampuran dan penggilingan antara klinker dangan gypsum. Tromol
semen ini mempunyai dua kamar yang dipisahkan oleh sebuah saringan. Operasi
tromol semen berawal dari ekstraksi klinker dari silo klinker dan unloading
gypsum. Ekstraksi klinker menggunakan cylcup untuk kemudian disimpan di
hopper klinker sebelum diumpan kedalam tromol semen.
Untuk mentransfer gypsum ke hopper digunakan elevator. Jumlah klinker
dan gypsum yang diumpan ke tromol semen diatur dengan menggunakan weight
feeder dengan perbandingan tertentu. Produk yang keluar dari tromol semen,
Bahan-bahan mentah semen
ukurannya bervariasi sehingga digunakan separator untuk memisahkan partikel
yang besar dan produk yang halus menjadi produk akhir semen. Partikel yang
masih besar akan dikembalikan lagi ke tromol semen sedang produk akhir
ditransfer ke silo semen dengan menggunakan fluxo pump dengan menggunakan
udara tekan. Penyimpanan semen dapat dilakukan di silo lama dengan kapasitas
5000 ton dan silo baru dengan kapasitas 2 x 5000 ton.
Kedua silo digunakan untuk menyimpan tipe semen yang berbeda yaitu
untuk tipe II dan OWC. Dari silo, semen ditransport ke packer dan fluxo filling
untuk dipasarkan dalam bentuk bag, big bag dan curah.
2.2 Proses Kering
Gambar 2 Alur pembuatan semen dengan memakai proses kering
Keterangan diagram :
A. Batu kapur (lime stone) 81%.
B. Batu silika (silica stone) 9%.
C. Tanah liat (clay) 9%.
D. Pasir besi (iron sand) 1%.
Ada tiga tahap dalam proses kering yaitu:
Tahap 1. Proses Penggilingan bahan mentah
Pada tingkat ini, bahan-bahan mentah yang telah dipersiapkan dengan
komposisi yang tepat, digiling hingga mempunyai kehalusan tertentu. Sebelum
digiling bahan-bahan mentah tersebut dikeringkan agar tidak terjadi
penggumpalan pada proses penggilingan. Pengeringan (drying) dilakukan dengan
tenaga gas panas yang keluar dari dalam kiln sistem dan gas panas yang keluar
dari dalam mesin diesel pembangkit tenaga listrik atau dari hot air generator.
Didalam alat penggilingan yang biasa disebut raw mill , terjadi pencampuran
antara bahan-bahan mentah yang mulanya mempunyai kadar air 6-11% keluar
dari raw mill menjadi 0,8% kadar airnya dalam bentuk bubuk halus yang disebut
raw mix. Meskipun campuran bahan dasar yang masuk dalam raw mill sudah
diatur komposisinya, namun biasanya komposisi kimia dari raw mix belum seperti
yang diharapkan untuk itu perlu dilakukan correction dan homogenezing.
Beberapa istilah didalam proses raw mill yaitu:
Drying yaitu suatu proses pemanasan didalam raw mill dengan tujuan
tidak terjadi penggumpalan dalam proses grinding.
Grinding yaitu suatu proses penggilingan bahan-bahan mentah yang
dilakukan oleh roller tyre, dan menggunakan grinding table sebagai
landasan penggilingan.
Mixing yaitu suatu proses pencampuran bahan-bahan mentah (bahan
masih kasar).
Correction yaitu suatu proses pengecekan yang dilakukan oleh orang-
orang laboratorium yang bertujuan mengecek apakah bahan-bahan
tersebut sudah tepat komposisinya.
Homogenezing yaitu suatu proses pencampuran setelah melewati
proses pengecekan (bahan sudah halus).
Water vapour yaitu sisa gas pembakaran dari raw mill (ke cerobong
asap).
Tahap 2. Proses Pembakaran
Setelah melewati raw mill, selanjutnya dilakukan pembakaran terhadap
material. Tujuan utama pembakaran bahan-bahan mentah tersebut adalah untuk
penguraian unsur-unsur kimia yaitu C2 S, C3S, C3A, C4AF. Pembakaran dilakukan
sampai mencapai suhu maksimum 1400o C. Pada proses pembakaran ini terjadi
beberapa proses yaitu :
Calcining yaitu suatu proses pemisahan unsur-unsur kimia, biasanya
terjadi pada suhu 850ºC.
Sintering atau proses pemijaran yaitu suatu proses dimana pada proses
calcining bahan-bahan tersebut tidak terurai ( mungkin bahannya terlalu
besar atau faktor lain ),pada proses ini biasanya suhunya diatas 850ºC.
Cooling yaitu suatu proses pendinginan dengan tenaga grate cooler yang
tujuannya agar alat transport yang digunakan untuk mengangkut bahan
dari kiln tidak rusak oleh suhu yang terlalu panas.
Proses pembakaran dilakukan dalam sebuah alat yang disebut kiln. Kiln
ini berbentuk silinder dengan diameter mencapai 5 m dan panjang 80 m dengan
kemiringan 3o. kiln ini berotasi sebesar 3 rpm selama pembakaran agar material
terbakar merata, bahan bakar untuk pembakaran ini adalah batu bara yang
dijadikan serbuk ( fine coal ), dalam kiln dilapisi oleh batu api ( fire brick ) untuk
menjaga temperatur dalam kiln konstan 1400o C. Raw mix yang telah mengalami
pemijaran didalam kiln selanjutnya didinginkan didalam Grate Cooler. Material
yang keluar dari grate cooler disebut klinker dengan temperatur mencapai 100o C
dan klinker yang halus jatuh kedalam debudged conveyor ( DBC ), karena
didalam grate cooler terdapat grate plat yang digerakkan dengan motor dan juga
terdapat lubang-lubang kecil yang dapat dilalui klinker yang kecil, sedangkan
klinker yang kasar langsung ke crusher dan dihancurkan lagi, baru bergabung
dengan klinker yang halus. Kemudian ditransportasikan menggunakan screw
conveyor menuju silo klinker (Dome silo pada pabrik Indarung V).
Tahap 3. Proses Penggilingan Klinker
Klinker yang didinginkan dalam silo klinker, dimasukan kedalam Cement
Mill bersamaan dengan gypsum (3-4%). Cement mill merupakan suatu proses/alat
terakhir dari pembuatan semen sebelum ke pengantongan. Didalam cement mill
ini, klinker dan gypsum digiling bersama-sama sampai menjadi bubuk yang
mempunyai kehalusan tertentu dengan media penggiling adalah bola besi. Di
cement mill ada dua ruangan yaitu ruang pertama, bola besinya mempunyai
diameter 30 – 60 mm dan bersuhu ± 105ºC, sedangkan ruangan kedua diameter
bola besinya adalah 15 – 22 mm dan bersuhu ± 133ºC. Proses lain yang berada
pada cement mill adalah proses pendinginan yang bertujuan untuk menyerap
panas yang timbul dari proses penggilingan, penyerapan ini bertujuan untuk
menahan suhu material yang sedang digiling pada suatu level tertentu. Bila level
tadi terlampaui, maka gypsum yang diharapkan akan bekerja sebagai retender
didalam semen, akan menjadi tidak berfungsi. Pada proses cement mill ini
menghasilkan produk yaitu semen, dan dimasukan ke silo semen yang selanjutnya
dipengantongan dan didistribusikan.
c. Beberapa Unit Penunjang
i. Pengantongan
Pengantongan semen dilakukan di unit tersendiri yaitu pada unit
pengantongan (packing plant). PT. Semen Padang mempunyai tiga unit
pengantongan yaitu :
Packing Plant Indarung I
Packing Plant Indarung (PPI)
Packing Plant Teluk Bayur
Mesin pengantongan semen (packer) yang digunakan adalah jenis rotary
flukso packer. Packer ini dalam operasinya bekerja dengan berputar-putar dan
dapat diatur untuk disesuaikan dengan kapasitas kantong yang dikehendaki.
Proses pengantongan diawali dengan memasukkan kantong semen ke span
sebagai saluran keluar semen dari bion packer Menggunakan sistem mekanis,
katup span akan terbuka dan semen akan keluar akibat udara tekan yang
dimasukkan kedalam bion packer. Setelah kantong terisi penuh sesuai dengan
berat yang ditentukan, maka secara mekanis penjepit yang ada dispan akan
terangkat dan melepas kantong lalu jatuh ke alat transport yaitu belt conveyor
yang akan membawa semen tersebut ke truk.
ii. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan secara kontinu, yang bertujuan
agar menghasilkan produk yang bermutu, dilaksanakan dengan jalan meneliti,
menguji melalui program pengendalian, mulai dari bahan mentah, selama dalam
proses sampai dengan produk akhir.
Pengendalian kualitas secara menyeluruh dengan ketelitian yang tinggi,
bertujuan untuk memberikan jaminan mutu produk yang dihasilkan, agar selalu
memenuhi standar yang berlaku seperti :
SNI 15–2049–1994 (Standar Nasional Indonesia)
ASTM Vol. 04.01 – 1996 / C–150 – 95a (American Society for Testing
and Materials)
BS – 12 – 1989 (British Standard)
JIS R 5210 – 1981 (Japanese Industrial Standar )
API Spec. 10 A. Twenty Second Edition – January 1,1995
Perpaduan antara tersedianya tenaga kerja yang terdidik, trampil dan
berpengalaman dengan system pengendalian kualitas berteknologi yang mutakhir
yang dirancang secara khusus yaitu dengan QCX – System (on line quality control
by x – ray analyzer and computerize) menjamin ketelitian dan ketepatan dalam
pelaksanaan pengendalian kualitas di Laboratorium PT. Semen Padang.
iii. Rancang Bangun
Pada biro rancang bangun ini merupakan tempat dimana segala urusan
industri berpusat. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kontruksi maupun
yang lainnya, dihitung dan dipelajari di biro rancang bangun ini. Dalam
perhitungan biro rancang bangun ini banyak menggunakan software-software
engineer. Karena hal ini akan memudahkan dalam perhitungan struktur yang
komplek. Seperti SAP 2000, Pro Engineer dan sebagainya.
iv. Workshop
Biro ini merupakan salah satu unit yang bergerak dalam bidang industri
manufacturing peralatan pabrik semen, yang mempunyai fasilitas Rewelding
Automatic Machine yang berguna melayani pemeliharaan peralatan Crushing
dalam melakukan pengelasan Tyre Roller dan Table linier.
Selain melakukan rewalding (pengelasan) untuk keperluan PT. Semen
Padang sendiri, workshop telah melayani beberapa permintaan dari unit luar,
kalau dari dalam negeri yaitu PT. Semen Baturaja dan PT. Semen Gresik, dan luar
negeri yaitu Loesche, merupakan pengerjaan hard facing roller tyre di Asia timur,
salah satunya juga pada PT. Indocement dan pabrik semen di Thailand.
d. Produksi PT Semen Padang
PT Semen Padang saat ini memproduksi beberapa jenis semen diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. SEMEN PORTLAND TYPE I
Semen ini merupakan semen yang dikenal masyarakat secara umum, yang
biasa dipakai untuk semua macam konstruksi yang tidak memerlukan
persyaratan khusus, seperti ketahanan terhadap sulfat, panas hidrasi atau
kekuatan awal yang tinggi.
2. SEMEN PORTLAND TYPE II
Semen ini dapat dipakai untuk jenis konstruksi yang mempunyai
persyaratan:
Ketahanan terhadap sulfat tinggi.
Ketahanan terhadap panas hydrasi yang sedang yaitu pada lokasi
yang mempunyai suhu agak tinggi.
3. SEMEN PORTLAND TYPE V
Semen ini dapat dipakai untuk jenis konstruksi yang mempunyai
persyaratan:
Ketahanan terhadap sulfat.
Digunakan pada konstruksi air buangan atau konstruksi bawah air.
4. OIL WELL CEMENT (OWC)
OWC adalah semen yang dipakai dalam bentuk slurry yang dipompakan
untuk penyemenan pada formasi yang dalam dan sempit, biasanya
digunakan pada perusahaan pengeboran minyak.
5. SUPER MANSORY CEMENT (SMC)
SMC adalah jenis semen portland campur yang digiling bersama-sama
klinker dan gypsum. Perbandingan antara klinker, gypsum, batu kapur
adalah 6:4:2. SMC mempunyai sifat sebagai berikut:
Cocok untuk pekerjaan konstruksi ringan.
Bersifat lebih plastis dan tidak cepat kaku pada waktu pengecoran,
serta memiliki kekuatan tekan mendekati semen portland type I.
Bersifat lebih mudah pengerjaannya dan cocok untuk pemasangan
batu bata, tegel, dan bahan bangunan lainnya.
Memberikan hasil permukaan plastis yang licin dan halus dan juga
mempunyai sifat pengerutan dan penyusutan yang sangat kecil.
Mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dari semen portland
biasa sehingga hasil pengerjaannya lebih baik dan bebas dari
keretakan-keretakan.
Mempunyai permukaan pori-pori yang sangat kecil dan warna yang
lebih terang, sehingga akan menghemat pemakaian cat.
Mempunyai pertumbuhan kekuatan tekan yang relatif lebih lambat.
6. PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC)
Jenis semen ini untuk konstruksi umum dan tahan terhadap sulfat dan
panas hidrasi sedang. Kegunaan :Perumahan, Plesteran dan acian,
Bendungan, dam dan irigasi, Bangunan tepi pantai dan daerah
rawa/gambut Bahan bangunan seperti : Genteng, hollow brick, polongan,
ubin, paving block, batako dll
7. PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)
Adalah semen hidraulis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan
bahan pozzolan. Produk ini lebih tepat digunakan untuk bangunan umum
dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa,
bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.