3. BAB I
-
Upload
ndrian-riis-ky -
Category
Documents
-
view
3 -
download
1
description
Transcript of 3. BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan
ilmu – ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN
sebagai wujud pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat.
Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di
masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Gampong Mee Tanoh,
Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 3 Agustus 2015 sampai
tanggal 3 September 2015. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang
handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiiki
kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang.
Dengan diselenggarakan nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh lembaga
Perguruan Tinggi di tengah-tengah masyarakat akan terlihat bahwa lembaga tersebut
mampu membina para mahasiswa calon sarjana yang nantinya akan berpotensi dalam
masyarakat di tempat dia berada.
Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Gampong Mee Tanoh telah
menjadi bagian dari pembangunan Gampong. Dengan demikian program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan
semaksimal mungkin.
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Kabupaten Pidie merupakan salah satu kabupaten di propinsi Aceh. Pusat
pemerintahan kabupaten ini terletak di Kota Sigli. Dua pertiga masyarakat
kabupaten ini ada di perantauan. Bagi masyarakat wilayah ini, merantau adalah
sebuah kebiasaan yang turun-temurun untuk melatih kemandirian dan
keterampilan. Masyarakat wilayah ini mendominasi pasar-pasar di berbagai
wilayah Aceh dan sebagian kecil Sumatera Utara dan negeri tetangga Malaysia.
Kabupaten Pidie memiliki 23 Kecamatan 94 Kemukiman dan 730 Gampong
dengan 220.917 jiwa laki-laki ( 49,78 % ) + 222.801 jiwa perempuan ( 50,22 % )
=
1
443.718 jiwa ; 117.592 KK. Setelah pemekaran, maka kecamatan di Kabupaten
Pidie tersisa sebanyak 23 buah kecamatan, salah satunya yaitu kecamatan
Peukan Baro.
Kecamatan Peukan Baro adalah salah satu Kecamatan yang berada
didalam Kabupaten Pidie yang mempunyai 49 desa. Dengan jumlah penduduk
19.775 jiwa dan jumlah KK 4909 dan rata-rata jiwa perumah tangga 4,0283.
Kecamatan Peukan Baro memiliki luas wilayah sebesar 30,00 km2. Menurut data
dari BPS Kabupaten Pidie 2013 jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke
ibukota Pidie dan ibu kota provinsi Aceh adalah 8 Km dan 120 Km. Kecamatan
Peukan Baro disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Indra Jaya dan sebelah
timur dengan Kecamatan Mutiara. Menurut data yang dilansir dari website resmi
Kabupaten Pidie, Kecamatan Peukan Baro mempunyai 6 mukim. Diantaranya
mukim Bambi, Guci Rumpong, Krueng Dayah, Krueng Seumideun, Mesjid, dan
Pineung. Pada mukim Pineung terdapat beberapa gampong yaitu Bluek Arab,
Puuk, Balee, Meunje Mesjid, Sialet-alet dan juga Gampong Mee Tanoh sendiri
juga terletak di Mukim Pineung Kecamatan Peukan Baro.
Gampong Mee Tanoh merupakan salah satu tempat pelaksanaan KKN
periode 9 tahun 2015. Gampong Mee Tanoh merupakan desa dengan penduduk
yang tidak terlalu ramai, yaitu dengan kurang lebih 100 kepala keluarga (kk) yang
dipimpin oleh seorang pimpinan Gampong (Keuchik). Penduduk Gampong Mee
Tanoh memiliki taraf kehidupan yang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari
perumahan pada Gampong tersebut yang sebagian besar sudah berupa bangunan
kokoh, namun masih ada sebagian diantaranya yang masih menggunakan pondasi
kayu seperti rumah tradisional Aceh pada umumnya. Gampong Mee Tanoh masih
terlihat khas nya tradisi aceh karena sejumlah besar rumah yang diduduki oleh
warga setempat adalah rumah panggung atau rumah aceh.
1. Sejarah Gampong Mee Tanoh
Menurut penuturan para tokoh-tokoh Gampong, nama Gampong “Mee”
Tanoh diambil dari dua kata yaitu Mee yang jika diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti “Membawa” dan kata “Tanoh” yang berarti “Tanah”.
Dinamakan seperti itu karena terdapat beberapa alasan diantaranya:
a. Terdapat dua meunasah atau mushalla di dalam satu gampong tersebut yaitu
2
meunasah Mee dan Meunasah Tanoh.Menasah yang tertua adalah meunasah
Mee. Hal ini dapat terlihat dari segi bangunan yang dengan desain yang
sangat kuno dan terdapat makam pemuka agama dibelakang meunasah
tersebut.
b. Nama Mee tanoh juga berarti Tanah yang dibawa oleh orang zaman dahulu
yang membawa berkah bagi gampong sehingga sawah terbentang sangat
luas dan subur. Pesawahan ini merupakan satu bidang pekerjaan yang setiap
harinya dilakukan oleh masyarakat gampong Mee Tanoh sebagai mata
pencarian yang bersifat ekonomis.
c. Menurut tokoh gampong, Mee Tanoh juga berarti tanah yang dingin yaitu
tanah yang aman, tentram, dan damai. Ketentraman, aman dan damai ini
tercipta karena masih ada rasa kekeluargaan antar sesama masyarakat.
Masyarakat di gampong ini juga begitu peduli terhadap satu dan lainnya.
2. Letak Geografis Gampong
Adapun batas wilayah Mee Tanoh adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Puuk
Sebelah Selatan bersebelahan dengan Gampong Sialet-alet
Sebelah Barat bersebelahan dengan Gampong Bluek Arab
Sebelah Timur bersebelahan dengan Gampong Meunje Mesjid
3. Kondisi Umum Gampong
Gampong Mee Tanoh merupakan salah satu yang terletak di
Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie. Gampong ini dari jalan raya tidak
terlalu jauh. Gampong ini juga dekat dengan pasar tempat masyarakat
berbelanja. Berdasarkan hasil survei, Gampong Mee Tanoh merupakan
Gampong dengan wilayah yang luas dengan potensi alam yang begitu banyak
terutama dibidang pertanian. Gampong Mee tanoh ini dikeliling oleh
pesawahan tempat para masyarakat bercocok tanam. Bidang pertanian ini
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat sebagai
tempat mencari nafkah.
i. Kondisi Jalan Akses Gampong Mee Tanoh
3
Jalan akses menuju Gampong belum diaspal dan masih sangat
buruk, sehingga perlu renovasi jalan untuk mempermudah akses . Di
gampong Mee Tanoh juga masih minim tersedianya lampu jalan sehingga
di malam harinya terlihat begitu gelap. Akses menuju gampong ini perlu
penerangan sehingga diperlunya lampu-lampu jalan. Namun jalan masuk
dari ibukota kecamatan sudah relatif bagus dikarenakan sudah diaspal,
jarak bisa ditempuh kurang lebih 20 menit menggunakan kendaraan dari
Kota Sigli. Lebar jalan cukup dilalui 2 kendaraan roda empat (mobil).
ii. Potensi Alam Gampong Mee Tanoh
Gampong Mee Tanoh memiliki potensi alam yang sangat bagus,
yaitu aliran air sungainya yang terlihat jernih dan bersih. Pesawahan
yang hijau dan menghasilkan padi yang bagus sehingga bernilai
ekonomis jika masyarakat menjualnya. Banyak masyarakat
menggunakan air sungai tersebut untuk keperluan MCK. Daerah Mee
Tanoh juga banyak ditumbuhi oleh pohon melinjo dan pohon-pohon
lainnya. Serta di gampong ini juga terdapat industri rumahan pembuatan
tauge dan tempe yang menjadi salah satu potensi gampong dalam bidang
ekonomi dan pemberdayaan sumber daya manusia.
iii. Tempat Ibadah Gampong Mee Tanoh
Gampong Mee Tanoh memiliki 2 meunasah (tempat ibadah)
didalam lingkungan Gampong, yaitu Meunasah Mee dan Meunasah
Tanoh dan 1 buah masjid yang terletak berdekatan dengan Gampong
Mee tanoh. Kedua meunasah masih tetap aktif dengan bangunan
meunasah tanoh yang mulai membaik dibandingkan meunasah Mee
yang harus ditingkatkan lagi dari struktur bangunannya.
Meunasah Mee tidak terlalu ramai warga yang melaksanakan
ibadah shalat magrib dibandingkan dengan meunasah tanoh yang sudah
memiliki alas menggunakan keramik, tempat wudhu’ sudah
menggunakan sistem perpipaan seperti mesjid yang ada dikota-kota
besar, dan WC umum yang bisa digunakan oleh warga gampong Mee
Tanoh serta akses warga menuju meunasah Tanoh lebih mudah karena
letaknya yang tidak terlalu jauh dan akses menuju ke meunasah mudah
yang diterangi oleh lampu-lampu dekat perumahan warga.
4
iv. Pemukiman Penduduk Gampong Dayah Muara
Kondisi pemukiman di Gampong Mee tanoh tergolong baik.
Rumah-rumah penduduk pada umumnya sudah merupakan rumah
permanen. Namun ada juga rumah yang masih semi permanen yang
disatukan dengan rumah panggung (rumah tradisional Aceh). Namun di
gampong ini juga terdapat beberapa rumah yang kurang layak sehingga
perlu adanya bantuan. Tapi hampir rata-rata rumah yang diduduki oleh
masyarakat setempat sudah bagus.
.
v. Perekonomian Masyarakat Mee Tanoh
Perekonomian masyarakat di Gampong Mee Tanoh tergolong
cukup baik. Sebagian besar masyarakat gampong ini bekerja dibidang
pertanian, misalnya menanam padi, timun sawi, dan lain-lainnya.
Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa masyarakat yang tinggal di
gampong ini memiliki profesi umumnya sebagai petani, sebagian kecil
lainnya sebagai pegawai negri sipil serta bidang kesehatan yaitu Bidan ,
sedangkan yang tinggal disekitar Meunasah Mee ada diantaranya
berprofesi sebagai pedagang, misalnya membuka kios, warung kopi yang
sering dikunjungi oleh masyarakat gampong Mee Tanoh.
vi. Pendidikan Masyarakat Mee Tanoh
Pendidikan merupakan salah satu tujuan untuk mengembangkan
sumber daya manusia seutuhnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang
terkandung alam Pancasila dan falsafah Bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, pendidikan di Gampong Mee Tanoh mempunyai peranan yang cukup
tinggi untuk perkembangan gampong.
Gampong Mee Tanoh sudah memiliki lembaga pendidikan formal
yaitu Sekolah Dasar (SD)dan beberapa lembaga pendidikan informal.
Lembaga pendidikan informal yang telah tersedia berupa Taman
Pendidikan Al-quran (TPA).
Pada umumnya kepala keluarga memiliki pendidikan terakhir
berupa SMP atau SMA dan hanya sedikit yang melanjutkan pendidikan
ke jenjang perkuliahan. Hal itu dikarenakan kurangnya biaya yang dimiliki
5
oleh masyarakat dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara
untuk memperoleh dana yang diberikan oleh pemerintah . Namun, hal baiknya
adalah di lingkungan Pineung terdapat sekolah yaitu SD maka untuk
pendidikan dasar anak-anak Mee Tanoh tidak perlu bepergian jauh untuk
menuntut ilmu.
6
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah wajib dengan kode USK
040, dan disamping itu juga sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi
yaitu pengabdian masyarakat serta menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
telah didapat dibangku kuliah di lingkungan masyarakat.
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di
Universitas Syiah Kuala dalam melakukan transfer of knowledge kepada
masyarakat sebagai fungsi sosial dan akademik,
2. Implementasi dari pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,
3. Aktualisasi dan implementasi nilai pengabdian serta realisasi disiplin ilmu
terhadap masyarakat dan memberikan wawasan pengetahuan dalam menunjang
perkembangan dan realisasi pembangunan dalam menciptakan pertumbuhan
ekonomi masyarakat,
4. Memberikan sumbangan pikiran, serta saran kepada masyarakat tentang
pentingnya pengetahuan, dan ilmu dalam menunjang pembangunan dan
kemajuan sosial, pendidikan dan budaya.
5. Menjadikan masyarakat lebih produktif dan mandiri dalam
memberdayagunakan potensi atau sumber daya yang ada di kawasan desa
setempat.
Pelaksanaan KKN juga memiliki banyak manfaat yang dirasakan oleh berbagai
pihak, diantaranya:
1. Bagi mahasiswa
a. Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan
di masyarakat,
b. Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah
didapatkan di kampus,
c. Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan realitas.
7
2. Bagi pemerintah
a. Melalui KKN, mahasiswa dapat membantu melancarkan program- program
yang telah dicanangkan pemerintah,
b. Membantu pemerintah desa setempat untuk membenahi
administrasi desa,
c. Membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan penduduk d.
Memediasi dalam menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi
sebagai mitra kerja.
3. Bagi masyarakat
a. Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial kearah yang lebih baik,
b. Masyarakat dapat memperoleh wacana baru terhadap pemecahan
permasalahan yang dihadapi,
c. Kehadiran mahasiswa kiranya dapat membantu menjadi mediator dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang ada secara pragmatis
4. Bagi perguruan tinggi
a. Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi
sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mampu
membawa perubahan bagi masyarakat,
b. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Unsyiah telah mempertegas
kehadirannya dalam kehidupan masyarakat,
c. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Unsyiah ke arah yang
lebih baik dan berkualitas.
Program Pembangunan Gampong yang telah ada
Beberapa program pembangunan gampong yang telah ada seperti :
Mushalla (Swadaya masyarakat)
Sarana TPA
WC Umum.
8
9
10