3. BAB I

14
BAB I PENDAHULUAN Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN sebagai wujud pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat. Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Gampong Mee Tanoh, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 3 Agustus 2015 sampai tanggal 3 September 2015. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiiki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang. Dengan diselenggarakan nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh lembaga Perguruan Tinggi di tengah-tengah masyarakat akan terlihat bahwa lembaga tersebut mampu membina para mahasiswa calon sarjana yang nantinya akan berpotensi dalam masyarakat di tempat dia berada. Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Gampong Mee Tanoh telah menjadi bagian dari pembangunan Gampong. Dengan demikian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan semaksimal mungkin. 1

description

BAB 1

Transcript of 3. BAB I

Page 1: 3. BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan

ilmu – ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN

sebagai wujud pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat.

Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di

masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Gampong Mee Tanoh,

Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 3 Agustus 2015 sampai

tanggal 3 September 2015. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang

handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiiki

kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang.

Dengan diselenggarakan nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh lembaga

Perguruan Tinggi di tengah-tengah masyarakat akan terlihat bahwa lembaga tersebut

mampu membina para mahasiswa calon sarjana yang nantinya akan berpotensi dalam

masyarakat di tempat dia berada.

Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Gampong Mee Tanoh telah

menjadi bagian dari pembangunan Gampong. Dengan demikian program Kuliah Kerja

Nyata (KKN) yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan

semaksimal mungkin.

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

Kabupaten Pidie merupakan salah satu kabupaten di propinsi Aceh. Pusat

pemerintahan kabupaten ini terletak di Kota Sigli. Dua pertiga masyarakat

kabupaten ini ada di perantauan. Bagi masyarakat wilayah ini, merantau adalah

sebuah kebiasaan yang turun-temurun untuk melatih kemandirian dan

keterampilan. Masyarakat wilayah ini mendominasi pasar-pasar di berbagai

wilayah Aceh dan sebagian kecil Sumatera Utara dan negeri tetangga Malaysia.

Kabupaten Pidie memiliki 23 Kecamatan 94 Kemukiman dan 730 Gampong

dengan 220.917 jiwa laki-laki ( 49,78 % ) + 222.801 jiwa perempuan ( 50,22 % )

=

1

Page 2: 3. BAB I

443.718 jiwa ; 117.592 KK. Setelah pemekaran, maka kecamatan di Kabupaten

Pidie tersisa sebanyak 23 buah kecamatan, salah satunya yaitu kecamatan

Peukan Baro.

Kecamatan Peukan Baro adalah salah satu Kecamatan yang berada

didalam Kabupaten Pidie yang mempunyai 49 desa. Dengan jumlah penduduk

19.775 jiwa dan jumlah KK 4909 dan rata-rata jiwa perumah tangga 4,0283.

Kecamatan Peukan Baro memiliki luas wilayah sebesar 30,00 km2. Menurut data

dari BPS Kabupaten Pidie 2013 jarak tempuh dari ibukota kecamatan ke

ibukota Pidie dan ibu kota provinsi Aceh adalah 8 Km dan 120 Km. Kecamatan

Peukan Baro disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Indra Jaya dan sebelah

timur dengan Kecamatan Mutiara. Menurut data yang dilansir dari website resmi

Kabupaten Pidie, Kecamatan Peukan Baro mempunyai 6 mukim. Diantaranya

mukim Bambi, Guci Rumpong, Krueng Dayah, Krueng Seumideun, Mesjid, dan

Pineung. Pada mukim Pineung terdapat beberapa gampong yaitu Bluek Arab,

Puuk, Balee, Meunje Mesjid, Sialet-alet dan juga Gampong Mee Tanoh sendiri

juga terletak di Mukim Pineung Kecamatan Peukan Baro.

Gampong Mee Tanoh merupakan salah satu tempat pelaksanaan KKN

periode 9 tahun 2015. Gampong Mee Tanoh merupakan desa dengan penduduk

yang tidak terlalu ramai, yaitu dengan kurang lebih 100 kepala keluarga (kk) yang

dipimpin oleh seorang pimpinan Gampong (Keuchik). Penduduk Gampong Mee

Tanoh memiliki taraf kehidupan yang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari

perumahan pada Gampong tersebut yang sebagian besar sudah berupa bangunan

kokoh, namun masih ada sebagian diantaranya yang masih menggunakan pondasi

kayu seperti rumah tradisional Aceh pada umumnya. Gampong Mee Tanoh masih

terlihat khas nya tradisi aceh karena sejumlah besar rumah yang diduduki oleh

warga setempat adalah rumah panggung atau rumah aceh.

1. Sejarah Gampong Mee Tanoh

Menurut penuturan para tokoh-tokoh Gampong, nama Gampong “Mee”

Tanoh diambil dari dua kata yaitu Mee yang jika diartikan dalam bahasa

Indonesia berarti “Membawa” dan kata “Tanoh” yang berarti “Tanah”.

Dinamakan seperti itu karena terdapat beberapa alasan diantaranya:

a. Terdapat dua meunasah atau mushalla di dalam satu gampong tersebut yaitu

2

Page 3: 3. BAB I

meunasah Mee dan Meunasah Tanoh.Menasah yang tertua adalah meunasah

Mee. Hal ini dapat terlihat dari segi bangunan yang dengan desain yang

sangat kuno dan terdapat makam pemuka agama dibelakang meunasah

tersebut.

b. Nama Mee tanoh juga berarti Tanah yang dibawa oleh orang zaman dahulu

yang membawa berkah bagi gampong sehingga sawah terbentang sangat

luas dan subur. Pesawahan ini merupakan satu bidang pekerjaan yang setiap

harinya dilakukan oleh masyarakat gampong Mee Tanoh sebagai mata

pencarian yang bersifat ekonomis.

c. Menurut tokoh gampong, Mee Tanoh juga berarti tanah yang dingin yaitu

tanah yang aman, tentram, dan damai. Ketentraman, aman dan damai ini

tercipta karena masih ada rasa kekeluargaan antar sesama masyarakat.

Masyarakat di gampong ini juga begitu peduli terhadap satu dan lainnya.

2. Letak Geografis Gampong

Adapun batas wilayah Mee Tanoh adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Puuk

Sebelah Selatan bersebelahan dengan Gampong Sialet-alet

Sebelah Barat bersebelahan dengan Gampong Bluek Arab

Sebelah Timur bersebelahan dengan Gampong Meunje Mesjid

3. Kondisi Umum Gampong

Gampong Mee Tanoh merupakan salah satu yang terletak di

Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie. Gampong ini dari jalan raya tidak

terlalu jauh. Gampong ini juga dekat dengan pasar tempat masyarakat

berbelanja. Berdasarkan hasil survei, Gampong Mee Tanoh merupakan

Gampong dengan wilayah yang luas dengan potensi alam yang begitu banyak

terutama dibidang pertanian. Gampong Mee tanoh ini dikeliling oleh

pesawahan tempat para masyarakat bercocok tanam. Bidang pertanian ini

merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat sebagai

tempat mencari nafkah.

i. Kondisi Jalan Akses Gampong Mee Tanoh

3

Page 4: 3. BAB I

Jalan akses menuju Gampong belum diaspal dan masih sangat

buruk, sehingga perlu renovasi jalan untuk mempermudah akses . Di

gampong Mee Tanoh juga masih minim tersedianya lampu jalan sehingga

di malam harinya terlihat begitu gelap. Akses menuju gampong ini perlu

penerangan sehingga diperlunya lampu-lampu jalan. Namun jalan masuk

dari ibukota kecamatan sudah relatif bagus dikarenakan sudah diaspal,

jarak bisa ditempuh kurang lebih 20 menit menggunakan kendaraan dari

Kota Sigli. Lebar jalan cukup dilalui 2 kendaraan roda empat (mobil).

ii. Potensi Alam Gampong Mee Tanoh

Gampong Mee Tanoh memiliki potensi alam yang sangat bagus,

yaitu aliran air sungainya yang terlihat jernih dan bersih. Pesawahan

yang hijau dan menghasilkan padi yang bagus sehingga bernilai

ekonomis jika masyarakat menjualnya. Banyak masyarakat

menggunakan air sungai tersebut untuk keperluan MCK. Daerah Mee

Tanoh juga banyak ditumbuhi oleh pohon melinjo dan pohon-pohon

lainnya. Serta di gampong ini juga terdapat industri rumahan pembuatan

tauge dan tempe yang menjadi salah satu potensi gampong dalam bidang

ekonomi dan pemberdayaan sumber daya manusia.

iii. Tempat Ibadah Gampong Mee Tanoh

Gampong Mee Tanoh memiliki 2 meunasah (tempat ibadah)

didalam lingkungan Gampong, yaitu Meunasah Mee dan Meunasah

Tanoh dan 1 buah masjid yang terletak berdekatan dengan Gampong

Mee tanoh. Kedua meunasah masih tetap aktif dengan bangunan

meunasah tanoh yang mulai membaik dibandingkan meunasah Mee

yang harus ditingkatkan lagi dari struktur bangunannya.

Meunasah Mee tidak terlalu ramai warga yang melaksanakan

ibadah shalat magrib dibandingkan dengan meunasah tanoh yang sudah

memiliki alas menggunakan keramik, tempat wudhu’ sudah

menggunakan sistem perpipaan seperti mesjid yang ada dikota-kota

besar, dan WC umum yang bisa digunakan oleh warga gampong Mee

Tanoh serta akses warga menuju meunasah Tanoh lebih mudah karena

letaknya yang tidak terlalu jauh dan akses menuju ke meunasah mudah

yang diterangi oleh lampu-lampu dekat perumahan warga.

4

Page 5: 3. BAB I

iv. Pemukiman Penduduk Gampong Dayah Muara

Kondisi pemukiman di Gampong Mee tanoh tergolong baik.

Rumah-rumah penduduk pada umumnya sudah merupakan rumah

permanen. Namun ada juga rumah yang masih semi permanen yang

disatukan dengan rumah panggung (rumah tradisional Aceh). Namun di

gampong ini juga terdapat beberapa rumah yang kurang layak sehingga

perlu adanya bantuan. Tapi hampir rata-rata rumah yang diduduki oleh

masyarakat setempat sudah bagus.

.

v. Perekonomian Masyarakat Mee Tanoh

Perekonomian masyarakat di Gampong Mee Tanoh tergolong

cukup baik. Sebagian besar masyarakat gampong ini bekerja dibidang

pertanian, misalnya menanam padi, timun sawi, dan lain-lainnya.

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa masyarakat yang tinggal di

gampong ini memiliki profesi umumnya sebagai petani, sebagian kecil

lainnya sebagai pegawai negri sipil serta bidang kesehatan yaitu Bidan ,

sedangkan yang tinggal disekitar Meunasah Mee ada diantaranya

berprofesi sebagai pedagang, misalnya membuka kios, warung kopi yang

sering dikunjungi oleh masyarakat gampong Mee Tanoh.

vi. Pendidikan Masyarakat Mee Tanoh

Pendidikan merupakan salah satu tujuan untuk mengembangkan

sumber daya manusia seutuhnya dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang

terkandung alam Pancasila dan falsafah Bangsa Indonesia. Oleh karena

itu, pendidikan di Gampong Mee Tanoh mempunyai peranan yang cukup

tinggi untuk perkembangan gampong.

Gampong Mee Tanoh sudah memiliki lembaga pendidikan formal

yaitu Sekolah Dasar (SD)dan beberapa lembaga pendidikan informal.

Lembaga pendidikan informal yang telah tersedia berupa Taman

Pendidikan Al-quran (TPA).

Pada umumnya kepala keluarga memiliki pendidikan terakhir

berupa SMP atau SMA dan hanya sedikit yang melanjutkan pendidikan

ke jenjang perkuliahan. Hal itu dikarenakan kurangnya biaya yang dimiliki

5

Page 6: 3. BAB I

oleh masyarakat dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara

untuk memperoleh dana yang diberikan oleh pemerintah . Namun, hal baiknya

adalah di lingkungan Pineung terdapat sekolah yaitu SD maka untuk

pendidikan dasar anak-anak Mee Tanoh tidak perlu bepergian jauh untuk

menuntut ilmu.

6

Page 7: 3. BAB I

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah wajib dengan kode USK

040, dan disamping itu juga sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi

yaitu pengabdian masyarakat serta menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

telah didapat dibangku kuliah di lingkungan masyarakat.

Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di

Universitas Syiah Kuala dalam melakukan transfer of knowledge kepada

masyarakat sebagai fungsi sosial dan akademik,

2. Implementasi dari pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yaitu

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,

3. Aktualisasi dan implementasi nilai pengabdian serta realisasi disiplin ilmu

terhadap masyarakat dan memberikan wawasan pengetahuan dalam menunjang

perkembangan dan realisasi pembangunan dalam menciptakan pertumbuhan

ekonomi masyarakat,

4. Memberikan sumbangan pikiran, serta saran kepada masyarakat tentang

pentingnya pengetahuan, dan ilmu dalam menunjang pembangunan dan

kemajuan sosial, pendidikan dan budaya.

5. Menjadikan masyarakat lebih produktif dan mandiri dalam

memberdayagunakan potensi atau sumber daya yang ada di kawasan desa

setempat.

Pelaksanaan KKN juga memiliki banyak manfaat yang dirasakan oleh berbagai

pihak, diantaranya:

1. Bagi mahasiswa

a. Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan

di masyarakat,

b. Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah

didapatkan di kampus,

c. Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan realitas.

7

Page 8: 3. BAB I

2. Bagi pemerintah

a. Melalui KKN, mahasiswa dapat membantu melancarkan program- program

yang telah dicanangkan pemerintah,

b. Membantu pemerintah desa setempat untuk membenahi

administrasi desa,

c. Membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan penduduk d.

Memediasi dalam menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi

sebagai mitra kerja.

3. Bagi masyarakat

a. Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial kearah yang lebih baik,

b. Masyarakat dapat memperoleh wacana baru terhadap pemecahan

permasalahan yang dihadapi,

c. Kehadiran mahasiswa kiranya dapat membantu menjadi mediator dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang ada secara pragmatis

4. Bagi perguruan tinggi

a. Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi

sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mampu

membawa perubahan bagi masyarakat,

b. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Unsyiah telah mempertegas

kehadirannya dalam kehidupan masyarakat,

c. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Unsyiah ke arah yang

lebih baik dan berkualitas.

Program Pembangunan Gampong yang telah ada

Beberapa program pembangunan gampong yang telah ada seperti :

Mushalla (Swadaya masyarakat)

Sarana TPA

WC Umum.

8

Page 9: 3. BAB I

9

Page 10: 3. BAB I

10