2.a.contoh Hanlon Kuantitatif Rev 6 12

download 2.a.contoh Hanlon Kuantitatif Rev 6 12

of 8

description

ikm smg

Transcript of 2.a.contoh Hanlon Kuantitatif Rev 6 12

BAB III

CONTOH MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

berdasar metode HANLON KUANTITATIFSetelah ditemukan masalah kegiatan.program (dengan menentukan hasil kegiatan, dalam SPM, yang pencapaiannya < 100%), langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah.Misal masalah yang ditemukan sbb :

NoProgramPencapaian (< 100%)

1.Cakupan kunjungan bumil k496%

2.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan94.97%

3.Cakupan kunjungan bayi91.39%

4Jumlah prausila dan usila yang datang ke pos usila37.62%

5.Balita BGM97.50%

6.TTU yang memenuhi syarat sanitasi91.67%

7.Jumlah TP2M yang memenuhi syarat60.22%

8.Penduduk yang memanfaatkan jamban94.44%

9.Cakupan suspect TB paru56.72%

10.Penemuan kasus TB BTA +28.58%

11Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan/ ditangani1.5%

12.Jumlah bayi yang mendapat DPT 195.84%

13.Jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio 178.72%

14.Jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio 486.13%

15.Jumlah bayi yang di imunisasi hepatitis B total95.84%

16.Rumah tangga sehat74.63%

17.Jumlah bayi umur 0-6 bulan yang hanya dapat asi saja43.99%

18.Pembinaan dokter kecil51.71%

19.Deteksi kasus baru dan lama P2PTM42.24%

20.UKGS tahap 320%

Untuk penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.

Kriteria dalam Hanlon Kuantitatif sbb ::

Kriteria A: Besarnya masalah

Kriteria B: Kegawatan masalah

Kriteria C: Kemudahan dalam penganggunalan

Kriteria D: Faktor PEARL

1. Kriteria A: Besarnya masalah

Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian hasil kegiatan dengan pencapaian 100%.Contoh Program-program yang belum mencapai target

NoProgramPencapaian (< 100%)Besarnya masalah( 100 % - % pencapaian)

1.Cakupan kunjungan bumil k496%4%

2.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan94.97%5.03%

3.Cakupan kunjungan bayi91.39%8.61%

4Jumlah prausila dan usila yang datang ke pos usila37.62%62.38%

5.Balita BGM97.50%2.5 %

6.TTU yang memenuhi syarat sanitasi91.67%8.33%

7.Jumlah TP2M yang memenuhi syarat60.22%39.78%

8.Penduduk yang memanfaatkan jamban94.44%5.56%

9.Cakupan suspect TB paru56.72%43.28%

10.Penemuan kasus TB BTA +28.58%71.42%

11.Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan/ ditangani1.50%98.50%

12.Jumlah bayi yang mendapat DPT 195.84%4.16%

13.Jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio 178.72%21.29%

14.Jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio 486.13%13.89%

15.Jumlah bayi yang di imunisasi hepatitis B total95.84%4.16%

16.Rumah tangga sehat74.63%25.37%

17.Jumlah bayi umur 0-6 bulan yang hanya dapat asi saja43.99%56.01%

18.Pembinaan dokter kecil51.71%48.29%

19.P2PTM42.24%57.76%

20.UKGS tahap 320%80%

Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :

k = 1 + 3,3 Log n

Keterangan:

k = jumlah kolom/kelas

n = jumlah masalah

dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 20

= 1 + 3,3 x 1,30 = 1 + 4,29 = 5,29 .( 6 kelas

Langkah 3 : Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolomNilai besar masalah : terbesar= 98,50

terkecil = 2,50Interval:nilai terbesar nilai terkecil

k

: 98,50 2,50 ( 16

6

Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.:

Kolom/KelasSkala intervalNilai

Skala 1Skala 2

Skala 3

Skala 4

Skala 5

Skala 62,50 - 18,4918,50 - 34,4934,50 - 50,4950,50 - 66,4966,50 - 82,4982,50 - 98,501

2

3

4

5

6

Langkah 3 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya

Kriteria A: besarnya masalah

Masalah Besarnya masalah terhadap presentase pencapaianNilai

2,50 18,49(1)18,50 34,49(2)34,50 50,49

(3)50,50 66,49(4)66,50 82,49(5)82,50 98,50(6)

1X1

2X1

3X1

4X4

5X1

6X1

7X3

8X1

9X3

Masalah Besarnya masalah terhadap presentase pencapaianNilai

2,50 18,49(1)18,50 34,49(2)34,50 50,49

(3)50,50 66,49(4)66,50 82,49(5)82,50 98,50

(6)

10X5

11X6

12X1

13X2

14X1

15X1

16X2

17X4

18X3

19X4

20X5

III.3.2 Kriteria B: kegawatan masalah

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan score 1 5.

Keganasan dinilai sbb :

Sangat ganas = 5

Ganas

= 4

Cukup ganas = 3Kurang ganas = 2

Tidak ganas = 1

Tingkat urgensi dinilai sbb :

Sangat mendesak= 5

Mendesak

= 4

Cukup mendesak = 3

Kurang mendesak = 2

Tidak mendesak = 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb :

Sangat mudah menyebar/meluas

= 5

Mudah menyebar/meluas

= 4

Cukup menyebar/meluas = 3

Sulit menyebar/meluas

= 2

Tidak menyebar/meluas

= 1

Kriteria B. kegawatan masalah (contoh) :Masalah KeganasanTingkat urgensiTingkat PenyebaranNilai

13238

243310

33249

41135

543411

62136

73137

83137

93238

1053311

113339

123238

132136

142136

152136

162237

171224

181145

193238

202125

III.3.3 Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan

Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring dengan nilai 1 5 dimana:

Sangat mudah = 5

Mudah = 4

Cukup mudah = 3

Sulit

= 2

Sangat sulit = 1

Tabel.14 Kriteria C ( kemudahan dalam penganggulangan)

Masalah12345678910111213141516

Nilai3334323234434442

Masalah17181920

Nilai4222

III.3.4 Kriteria D. PEARL faktor

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan dapat atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah:

Kesesuaian (Propriety)

Secara Ekonomis murah (Economic)

Dapat diterima (Acceptability)

Tersedianya sumber ( Resources availability)

Legalitas terjamin (Legality)

Tabel.15 Kriteria D. PEARL FAKTOR

MasalahPEARLHasil kali

1111111

2111111

3111111

4111111

5111111

6111111

7111111

8111111

9111111

10111111

11111111

12111111

13111111

14111111

15111111

16111111

17111111

18111111

19111111

20111111

III.3.5 Penilaian prioritas masalah

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi:

NPD = (A+B) x C

NPT = (A+B) x C x DTabel.16 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif

NoABCDNPDNPTUrutan Prioritas

118312727XIII

2110313333V

319313030IX

445413636IV

5111313636III

616211414XX

737313030X

817211616XVIII

938313333VI

10511416464I

1169416060II

1218312727XIV

1326413232VII

1416412828XI

1516412828XII

1627211818XVII

1744413232VIII

1835211616XIX

1948212424XV

2055212020XVI

Urutan Prioritas Masalah :1. Penemuan kasus Tb BTA (+)

2. Cakupan balita dengan Pneumoni yang ditemukan/itamngani sesuai standar.

3. dst