29-55-1-SM
-
Upload
pande-n-pande -
Category
Documents
-
view
273 -
download
0
Transcript of 29-55-1-SM
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 1/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
199
FORMULASI EKSTRAK DAUN SUKUN ( Artocarpusaltilis (Parkins.) Fosberg) DENGAN BASIS GEL
SEBAGAI ANTIINFLAMASI
Marline Abdassah, Sri Adi Sumiwi, Jemmy HendrayanaFakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Korespondensi: Dr. Marline Abdassah Apt.Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
ABSTRACT
Formulation anti-inflammatory gel from sukun leaves extract ( Artocarpus altilis (Parkins.)
Fosberg) by various sukun leaves extract concentrate 4%, 8%, 12%, and 16% has beencarried out. The purpose is to find a stable formula of extract, efective and safe as gel anti-inflammatory. The evaluation included stability, organoleptic, pH , viscosity, consistency,safety test after 56 days storage, and anti-inflammatory activity has been investigated onmale white rats of Wistar strain. The activity test using the carrageenan inducement methodof the right paw of the rats and the materials test were given topically. The result showedafter physical and chemical stability observation , no changes occurred. In safety test,every forms has been guaranteedly safety since no skin irritation occur. Effectivity test
showed that every formula can produces anti-inflammatory activity. The best formula wasgiven anti-inflamatory, is gel with concentrate sukun leaves extract ( Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg)of 16%, inflammation inhibition of 6.96%.
Keywords: Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg), Gel, anti-inflammatory
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel antiinflamasi dari ekstrak daun sukun( Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan menggunakan variasi konsentrasi ekstrak 4%,
8%, 12%, dan 16%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula gel yang stabil, efektif dan aman dalam penggunaannya sebagai sediaan gel antiinflamasi. Pengujian meliputi ujistabilitas, yaitu pemeriksaan secara organoleptis, perubahan pH, viskositas, konsistensi, ujikeamanan selama 56 hari penyimpanan, dan uji aktivitas antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur Wistar. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan menggunakanmetode penginduksian karagenan pada telapak kaki kanan tikus dan bahan uji diberikansecara topikal. Hasil pengamatan stabilitas fisik dan kimia sediaan meliputi konsistensi,warna, dan bau menunjukkan bahwa selama 56 hari penyimpanan tidak terjadi perubahan.Sedangkan untuk nilai viskositas dan pH mengalami penurunan. Berdasarkan uji keamanan,setiap formula dinyatakan aman untuk digunakan karena tidak mengiritasi kulit. Hasilpengujian efektivitas menunjukkan bahwa semua formula dapat memberikan aktivitasantiinflamasi. Formula yang memberikan aktivitas antiinflamasi paling baik adalah formuladengan konsentrasi ekstrak daun sukun ( Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) 16%, denganmemberikan efek inhibisi radang 6,96%.
Kata kunci : sukun, Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg, gel, antiinflamasi
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 2/11
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 199 -209
200
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang
sangat penting bagi setiap orang.Untuk menjaganya seringkalidigunakan obat-obatan modernataupun tradisional. Oleh karena itudilakukan penelitian guna menggalipotensi dari obat-obatan tradisionalpada tanaman obat yang berkualitasbaik.
Salah satu tanaman obat yangmemiliki potensi bagi kesehatan yaitu Artocarpus altilis atau lebih dikenal
dengan sukun yang sudah banyakdigunakan dan dilaporkan memilikibanyak kegunaan karena kandungansenyawa-senyawa berkhasiat dalamtanaman tersebut seperti saponin,polifenol, tanin, asam hidrosianat,asetilkolin, riboflavin dan flavonoid (1,2). Khasiat yang bisa diambil daritanaman ini antara lain untukmengobati penyakit liver, hepatitis,sakit gigi, pembesaran limpa, jantung,ginjal, dan sebagai obat penyembuh
penyakit kulit, seperti gatal-gatal,bengkak, borok, dan infeksi kulitlainnya. Bagian bunga dapat digunakansebagai obat sakit gigi. Bahkan,masyarakat Ambon memanfaatkan kulitbatangnya untuk obat mencairkandarah bagi wanita yang baru 8-10 harimelahirkan. Di Trinidad dan Bahama,dekokta dari daun sukun dipercayadapat menurunkan tekanan darah danmenghilangkan asma. Kunyahan daunsukun muda dikatakan dapat
menetralkan racun dalam makanan (2,3). Khasiat lain yang bisa diambil daritanaman ini adalah untuk mengurangiudema karena dalam tanaman inimengandung flavonoid yang sangatefektif sebagai antiinflamasi. Hal inididukung dengan penelitian yangsudah dilakukan sebelumnya bahwaaktivitas antiinflamasi dari flavonoidyang berhasil diisolasi dari Artocarpuscommuni s dan ArtocarpusHeterophyllus, secara invitro dapatmenghambat pelepasan mediator-mediator kimia dari sel mast, neutrofil
dan makrofag (4). Berdasarkan uraiandi atas, maka dilakukan penelitian
terhadap aktivitas antiinflamasi dari geldengan ekstrak daun sukun.
Inflamasi merupakan reaksi protektif vaskular dengan menghantarkancairan, produk darah dan nutrien ke jaringan interstisial ke daerah cedera.Proses ini menetralisasi danmengeliminasi patogen atau jaringanmati (nekrotik) dan memulai cara-caraperbaikan jaringan tubuh. Tanda-tandainflamasi meliputi sakit (dolor ), panas(calor ), merah (rubor ), bengkak (tumor )
dan hilangnya fungsi (functio laesa).Bila inflamasi menjadi sistemik akanmuncul tanda dan gejala demam,leukositas, malaise, anoreksia, mual,muntah dan pembesaran kelenjar limfe(5).
Obat-obat antiinflamasi adalahgolongan obat yang memiliki aktivitasmenekan atau mengurangiperadangan. Aktivitas ini dapat dicapaimelalui berbagai cara, yaitumenghambat pembentukan mediator radang prostaglandin, menghambatmigrasi sel-sel leukosit ke daerahradang, menghambat pelepasanprostaglandin dari sel-sel tempatpembentukannya (6).
Ekstrak maupun dekokta dari daunsukun mempunyai rasa yang tidak enaksehingga akan sulit dalampenggunaannya secara per oral. Olehkarena itu akan dibuat suatu formulasisediaan transdermal berbentuk gel,
sehingga akan lebih aman dan nyamandalam penggunaanya.Gel didefinisikan sebagai suatu
sistem setengah padat yang terdiri darisuatu dispersi yang tersusun baik daripartikel anorganik yang kecil ataumolekul organik yang besar dan salingdiresapi cairan (7). Gel memiliki sifat-sifat antara lain bersifat lunak, lembut,mudah dioleskan, dan tidakmeninggalkan lapisan berminyak padapermukaan kulit. Formula umum
sediaan gel, terdiri dari bahan dasar gelyang merupakan makromolekul organik
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 3/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
201
bersifat hidrokoloid atau bahananorganik submikroskopik yang bersifat
hidrofil (8).
METODE PENELITIAN
Alat Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah maserator, Rotary evaporator, timbangan analitis,pHmeter Metrohm 744, Viscotester Rion (VT-04 F), pletismometer, alatsuntik dan alat-alat gelas yang lazim
digunakan di Laboratorium Formulasidan Teknologi Sediaan Non-steril
BahanBahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daun sukun( Artocarpus altilis(Parkins.) Fosberg, Aqupec HV-505 , triethanolamin,gliserin, etanol 70%, metilparaben,propilparaben, aquadest, λ-karagenan,larutan NaCl 1%, PGA,luminal/fenobarbital.
Pengumpulan bahan dandeterminasi tumbuhan
Daun sukun ( Artocarpus altilis(Parkins.) Fosberg) yang digunakandiperoleh dari salah satu pasar di kotaBandung, Jawa Barat. Tanamankemudian dideterminasi di HerbariumLaboratorium Taksonomi Tumbuhan,Jurusan Biologi, Fakultas MIPA,Universitas Padjadjaran.
Pengolahan dan ekstraksi bahan Daun sukun ( Artocarpus altilis
(Parkins.) Fosberg) yang akandigunakan dikeringkan dan dihaluskandengan alat penggiling hingga menjadiserbuk halus. Metode ekstraksi yangdigunakan adalah maserasi denganmenggunakan pelarut etanol 70%.Penggantian pelarut dalam suhu kamar dilakukan setiap 24 jam sebanyak tigakali. Serbuk simplisia daun sukun
dimasukkan ke dalam maserator kemudian ditambah pelarut etanol 70%
sampai seluruh serbuk terendam dandidiamkan selama 24 jam sambil terusdiaduk-aduk. Setelah 24 jam maseratditampung dan dilakukan maserasiulang. Maserat yang diperolehdipekatkan dengan menggunakanrotary evaporator pada tekanan rendahdan suhu 40° sampai terbentuk ekstrakkental. Ekstrak tersebut kemudiandituangkan ke dalam cawan penguapyang telah ditara, lalu diuapkan di ataswaterbath dan hasilnya ditimbang.
Skrining Fitokimia Ekstrak DaunSukun
Skrining fitokimia dilakukan terhadapsenyawa-senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tannin,kuinon, polifenol, steroid dantriterpenoid, saponin, monoterpen danseskuiterpen.
Formulasi dan Pembuatan Sediaan
Gel dari Ekstrak Daun SukunFormula basis sediaan gel yang
dibuat disajikan dalam tabel 1,sedangkan formulasi gel antiinflamasidengan variasi Konsentrasi ekstrakdaun sukun 5%, 10%, 15% dan 20%untuk formula basis yang terpilih darivariasi konsentrasi aqupec, terterapada Tabel 2.
Gel dibuat dengan cara Aqupecdikembangkan dalam aquadest sampaimengembang, kemudian digerus
sambil ditambahkan triethanolaminsedikit demi sedikit sampai terbentukmassa gel. Lalu ditambahkan gliserin.Metil paraben dan propil paraben yangsudah dilarutkan, ditambah etanolsedikit demi sedikit hingga tercampur.Sedikit demi sedikit ekstrak daun sukunyang telah diencerkan dengan alkoholditambahkan ke dalam basis gel,digerus sampai homogen.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 4/11
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 199 -209
202
Tabel 1. Formulasi basis gel dengan variasi Aqupec HV-505 1,25%, 1,5%, 1,75%, dan 2%
BahanFormula
F A FB FC FD
Aqupec HV-505 (%)Triethanolamin (%)
Gliserin (%) Metil paraben (%) Propil paraben (%)
Etanol 70% (%) Aquadest (ml) ad
1,254
100,2
0,0525100
1,54100,20,0525
100
1,754100,20,0525
100
24
100,20,0525100
Tabel 2. Formulasi sediaan gel antiinflamasi dengan variasi konsentrasi ekstrakdaun sukun
BahanFormula
FD FD1 FD2 FD3 FD4
Aqupec HV-505 (%)Triethanolamin (%)
Gliserin (%) Metil paraben (%) Propil paraben (%)
Etanol 70% (%) Ekstrak daun
sukun(%) Aquadest (ml) ad
x4100,2
0,05250
100
x4100,2
0,05255
100
x4100,20,052510
100
x4100,2
0,052515
100
X4100,20,052520
100
Pengujian Farmakologi Sediaan GelEkstrak Daun Sukun
Pembuatan suspensi karagenan 1%: Ditimbang 100 mg λ-karagenan untuk 1ml NaCl 0,9 %. Kemudian λ-karagenandimasukkan ke dalam mortir dandigerus sambil ditambahkan NaCl 0,9% sedikit demi sedikit hingga diperoleh
suspensi yang homogen. Susupensididiamkan di dalam lemari pendinginselama 24 jam agar mengembangsempurna.
Pembuatan larutan anastesi (luminal)dosis 80 mg/kg bb: Ditimbang 160 mgluminal untuk 1 ml suspensi dan zatpensuspensi pulvis gummi acaciae(PGA) sebanyak 200 mg. Luminaldimasukan ke dalam mortir, digerusdengan PGA sampai homogen.
Tambahkan air suling sedikit demi
sedikit sambil digerus hingga terbentuksuspensi yang homogen.
Pengujian efektivitas antiinflamasi gel ekstrak daun sukun: Tahap-tahap yangdilakukan untuk menguji aktivitasantiinflamasi adalah sebagai berikut:a) Tikus dipuasakan selama + 18 jam
sebelum pengujian, air minum tetapdiberikan.b) Pada hari pengujian tikus dibagi
menjadi 5 kelompok secara acak,lalu setiap kelompok ditimbangbobotnya dan volume kakinyadiukur dan dinyatakan sebagaivolume awal (Vo).
c) Semua tikus diberi anestesiluminal secara intra peritonialdengan dosis 80 mg/kg bb.
d) Satu jam kemudian, kaki kiri semua
tikus disuntik 0,05 ml suspensi
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 5/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
203
λ-karagenan-NaCl 1% secarasubkutan .
e) Satu jam setelah penyuntikansuspensi karagenan, setiapkelompok diberi perlakuan secaratopikal sebagai berikut:- Kelompok kontrol negatif (-) diberi
sediaan gel tanpa ekstrakdaun sukun.
- Empat kelompok uji masing-masing diberi sediaan geldengan ekstrak daunsukun dengan konsentrasi 4%,8%, 12%, dan 16%.
f) 15 menit setelah pemberian gelantiinflamasi, volume kaki kiri semuatikus diukur dengan caramencelupkan kaki tikus ke dalamalat pletismometer dan dinyatakansebagai Vt. Pengukuran dilakukanselama 3 jam.
g) Persentase radang untuk masing-masing tikus dihitung.% radang = Vt –Vo x 100 %
Vo
h) Persentase inhibisi radang untukmasing-masing tikus dihitung.
Pengujian Stabilitas Sediaan
Pengujian secara Organoleptik : Analisis organoleptik dilakukan denganmengamati perubahan-perubahanbentuk, warna, dan bau dari sediaandengan ekstrak daun sukun dansediaan standar selama waktupenyimpanan, yang dilakukan pada
hari ke 1, 3, 7, dan selanjutnya setiapminggu hingga 56 hari penyimpanan.
Pengujian Konsistensi dan bleeding :Dilakukan dengan mengamatiperubahan konsistensi dari sediaan gelyang dibuat apakah terjadi pemisahanatau bleeding antara bahan pembentukgel dengan pembawanya yaitu air.
Pengujian pH : Pengukuran pHdilakukan dengan cara mencelupkan
pH meter ke dalam sediaan gel denganekstrak daun sukun dan sediaan
standar, dilakukan pada hari ke 1, 3, 7,dan selanjutnya setiap minggu hingga
hari 56 penyimpanan.
Pengujian Viskositas: Sediaan denganekstrak daun sukun dan sediaanstandar diukur viskositasnya denganmenggunakan viskotester. Pengukurandilakukan pada hari ke 1, 3, 7, danselanjutnya setiap minggu hingga 56hari penyimpanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Ekstraksi Dari 1 kg serbuk daun sukun
diperoleh ekstrak kental sebanyak80,25 g. Ekstrak berwarna hijau pekatdengan bau khas daun sukun, dandiperoleh rendemen sebesar 12,46%.
Hasil Skrining FitokimiaEkstrak Daun Sukun ( Artocarpus
altilis (Parkins.) Fosberg) mengandungsenyawa metabolit sekunder golongan
Flavonoid, polifenol, kuinon, steroid,saponin, monoterpen dan seskuiterpen.
Hasil Pengamatan Basis Gel SecaraOrganoleptis
Dari data pada tabel 3 dapatdisimpulkan bahwa semua formula (F A
– FD) stabil selama penyimpanan.Karena tidak mengalami perubahantekstur, bentuk (konsistensi), warnadan bau. Sehingga dapat disimpulkan
semua basis gel bersifat stabil.Kemudian dilakukan pengujian lebihlanjut dengan cara menambahkanekstrak daun sukun dengankonsentrasi terbesar yaitu 20%terhadap semua basis gel. Dengananalogi semakin besar ekstrak daunsukun yang ditambahkan akan semakinbesar pula kemungkinan gel tidakstabil, maka dapat dibuat suatu asumsimengenai uji stabilitas diatas bahwa gelantiinflamasi dengan konsentrasi lebih
kecil akan stabil selama penyimpanan.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 6/11
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 199-209
204
Hasil Pengamatan Basis Gel denganEkstrak Daun Sukun 20% Secara
OrganoleptisDari data pada tabel 4 dapat
disimpulkan bahwa formula D (FD)stabil selama penyimpanan. Karenatidak mengalami perubahan tekstur,bentuk (konsistensi), warna dan bau.Sedangkan formula A (F A), Formula B(FB), dan Formula C (FC) tidak stabil,karena mengalami perubahan bentukfisik (warna) selama 28 haripenyimpanan.
Berdasarkan parameter-parameter
diatas, maka basis yang paling baikdan paling stabil untuk sediaan gelantiinflamasi dengan ekstrak daunsukun adalah Aqupec HV-505 dengankonsentrasi 2% (FD).
Hasil Pengujian EfektivitasAntiinflamasi dalam Sediaan GelEkstrak Daun Sukun
Pada tabel 5 dan gambar 1, secaraumum masing-masing formula memilikipersentase radang yang tidak jauhberbeda, hal ini terlihat dari bentukkurva yang saling berhimpit antarakelompok kontrol negatif dengankelompok uji. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa gel ekstrak daunsukun memiliki aktivitas inhibisi radangyang kecil dan hanya terjadi padawaktu yang relatif singkat. Kecilnyaaktivitas antiinflamasi sediaandisebabkan karena beberapa faktor,diantaranya absorpsi yang terjadi
melalui kulit sangat kecil.Persentase radang terkecil terjadipada kelompok Formula D4 (FD4) yaitusebesar 57,70%, selanjutnya untukformula D3 (FD3), formula D2 (FD2), danformula D1 (FD1) berturut-turut sebesar 57,94%, 59,51%, dan 60,14%.Kelompok kontrol negatif (-)memberikan nilai persentase radangsebesar 62,02%.
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwapertambahan konsentrasi ekstrak daun
sukun pada formula mengakibatkankenaikan inhibisi radang. Formula D1
(FD1) mempunyai persentase inhibisiradang sebesar 3,03 %, pada formulaD2 (FD2) persentase inhibisi radangnaik menjadi 4,04 %, pada formula D3(FD3) persentase inhibisi radang naikmenjadi 6,57 %, dan pada formula D4(FD4) persentase inhibisi radang naikmenjadi 6,96 %. Hal ini menunjukanbahwa semakin besar konsentrasiekstrak daun sukun maka semakinbesar pula efek antiinflamasi yangditimbulkan.
Hasil Pengujian Stabilitas SediaanGel Antiinflamasi dengan VariasiKonsentrasi Ekstrak Daun Sukun
Hasil pengamatan organoleptisterhadap sediaan gel dapat dilihat padatabel 6. Dari data pada tabel 6 dapatdisimpulkan bahwa semua formula (FD dan FD1 – FD4) stabil selamapenyimpanan, karena tidak mengalamiperubahan tekstur, bentuk(konsistensi), dan warna. Namunformula mengalami perubahan bau,tapi perubahan bau ini tidakmenyebabkan perubahan bentuk fisikgel.
Hasil Pengukuran pHSecara keseluruhan hasil dari
pengukuran pH menunjukkan bahwamasing-masing formula gel mengalamipenurunan nilai pH selama masapenyimpanan. Setelah dilakukan
perhitungan secara statistik dapatdisimpulkan bahwa terdapat perbedaankestabilan pH selama masapenyimpanan. Perbedaan konsentrasiekstrak daun sukun diduga sebagaipenyebab terjadinya perbedaan nilaipH gel yang nyata selama waktupenyimpanan, bertambahnyakonsentrasi ekstrak daun sukun dalambasis gel menyebabkan penurunan pHyang cukup signifikan.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 7/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
205
Tabel 3. Hasil Pengamatan Secara Organoleptis Sediaan Basis GelSelamaPenyimpanan
Harike-
Tekstur Konsistensi Warna Bau
F A FB FC FD F A FB FC FD F A FB FC FD F A FB FC FD
137142128
ThThThThThTh
ThThThThThTh
ThThThThThTh
ThThThThThTh
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
BBBBBB
BBBBBB
BBBBBB
BBBBBB
EEE-E-E--E--
EEE-E-E--E--
EEE-E-E--E--
EEE-E-E--E--
Keterangan:F A : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,25%FB : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,5%
FC : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,75%FD : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 2%Th : Tekstur Halus H: HomogenGK : Gel kental B: BeningE : Etanol E: Etanol berkurang
Tabel 4. Hasil Pengamatan Secara Organoleptis Sediaan Basis Geldengan Ekstrak Daun Sukun 20% Selama Penyimpanan
HariKe-
Tekstur Konsistensi Warna Bau
F A FB FC FD F A FB FC FD F A FB FC FD F A FB FC FD
137142128
ThThThThThTh
ThThThThThTh
ThThThThThTh
ThThThThThTh
GC/HGC/HGC/HGC/HGC/HGC/H
GC/HGC/HGC/HGC/HGC/HGC/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
HCHCHCHCHTHT
HCHCHCHCHTHT
HCHCHCHCHCHT
HCHCHCHCHCHC
EEE-E-E-KH
EEE-E-E-KH
EEE-E-E-KH
EEE-E-E-KH
Keterangan:F A : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,25%FB : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,5%FC : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 1,75%FD : Formulasi basis gel konsentrasi Aqupec HV-505 2%Th : Tekstur Halus H : Homogen
GK : Gel kental HC : Hijau kecoklatanHT : Hitam E : EtanolE- : Etanol berkurang
Hal ini disebabkan karena ekstrakdaun sukun dengan pelarut etanolmemiliki pH yang sedikit asam yaitu5,5. Selain itu penurunan nilai pH jugaterjadi pada formula blangko sehinggadiduga dari basis gel sendiri mengalamipenguraian bahan-bahan yang terdapat
dalam sediaan yang dapat diakibatkanoleh beberapa faktor, diantaranya oleh
pengaruh cahaya, udara,mikroorganisme, dan sebagainya.Walaupun demikian nilai pH yangdiperoleh, yaitu antara 7,47 – 5,87,masih bisa dikatakan baik dan amanuntuk digunakan karena masih beradadalam rentang persyaratan pH gel
untuk kulit yaitu berkisar antara 6,0 -8,0.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 8/11
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 199-209
206
Tabel 5. Persentase Rata-Rata Radang Telapak Kaki Tikus
FormulaWaktu Pengamatan ( selang 15 menit)
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12
KontrolNegatif
17,56 32,70 44,75 55,47 54,50 60,50 71,53 77,84 76,96 84,68 81,50 83,48
FormulaD1
17,59 27,48 37,17 47,74 48,81 53,06 63,07 83,43 83,89 87,99 87,79 85,64
FormulaD2
15,90 27,14 38,52 44,38 49,76 50,95 64,05 79,62 82,95 86,52 84,86 89,43
FormulaD3
15,96 27,07 37,56 47,25 48,48 51,78 62,97 73,34 80,36 83,53 86,00 80,97
FormulaD4
16,88 23,01 36,39 47,77 46,66 51,91 65,86 73,82 79,71 80,82 82,98 86,55
PERSENTASE PERADANGAN
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WAKTU (selang 15 m enit)
V O L U M E
K A K
Kontrol (-)
Formula D1
Formula D2
Formula D3
Formula D4
Gambar 1. Kurva Waktu TerhadapPersentase Radang
0
1
2
3
4
5
6
Rata-rata
total % inhibisi
FD1 FD2 FD3 FD4
FORMULA
PERSENTASE INHIBISI RADANG
FD1= Formula D1
FD2 = Formula D2
FD3 = Formula D3
FD4 = Formula D4
3,03
4,04
6,57 6,96
Gambar 2. Persentase inhibisi radang
Hasil Pengukuran ViskositasHasil pengukuran viskositas dari
sediaan gel antiinflamasi denganekstrak daun sukun selama 56 haripenyimpanan dapat dilihat pada tabel
7. Dari tabel 7 dapat diketahui bahwasecara umum nilai viskositas sediaanmengalami penurunan selama masapenyimpanan tetapi cenderung stabil.Setelah dilakukan perhitungan secarastatistik dapat disimpulkan bahwaterdapat perbedaan kestabilanviskositas selama masa penyimpanan.Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa nilai viskositas sediaan denganberbagai konsentrasi ekstrak daunsukun mengalami perubahan selama
masa penyimpanan. Perubahan nilaiviskositas pada sediaan diduga karena
adanya pengaruh dari penambahanekstrak daun sukun. Sebab lain yaitukelembapan udara diruangpenyimpanan dan kemasan yangkurang kedap, yang dapat
menyebabkan gel menyerap air dariluar, sehingga menambah volume air dari formula. Hal tersebut dapatmengakibatkan penurunan nilaiviskositas dari sediaan.
Hasil Uji KeamananHasil uji keamanan dari sediaan gel
antiinflamasi dengan ekstrak daunsukun selama 56 hari penyimpanandapat dilihat pada tabel 8. Dari tabel 8tersebut tampak bahwa 10 orang
sukarelawan yang diberi sediaan gelantiinflamasi tidak mengalami iritasi.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 9/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
207
Tabel 6. Hasil Pengamatan Secara Organoleptis Sediaan Gel dengan Variasikonsentrasi Ekstrak Daun Sukun Selama Penyimpanan
Harike-
Tekstur Konsistensi Warna Bau
FD1 FD2 FD3 FD4 FD1 FD2 FD3 FD4 FD1 FD2 FD3 FD4 FD1 FD2 FD3 FD4
137142128354249
56
ThThThThThThThThTh
Th
ThThThThThThThThTh
Th
ThThThThThThThThTh
Th
ThThThThThThThThTh
Th
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/H
GK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/HGK/H
GK/H
HMHMHMHMHMHMHMHMHM
HM
HHHHHHHHH
H
HTHTHTHTHTHTHTHTHT
HT
HCHCHCHCHCHCHCHCHC
HC
EEE-E-E--KHKHKHKH
KH
EEE-E-E--KHKHKHKH
KH
EEE-E-E--KHKHKHKH
KH
EEE-E-E--KHKHKHKH
KHKeterangan:
FD1 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 5%FD2 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 10%FD3 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 15%FD4 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 20%Th : Tekstur Halus GK : Gel kentalH : Homogen B : BeningHM : Hijau Muda H : HijauHT : Hijau Tua HC : Hijau CoklatE : Etanol E- : Etanol berkurangKH : Khas
Tabel 7. Viskositas Gel Antiinflamasi dengan Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun
Formula
Perlakuan ( hari penyimpanan)
1 3 7 14 21 28 35 41 49 56
FD 350350350
350350350
335340345
350345345
340340340
340335335
340340330
330340330
330330330
335335340
FD1 370375375
370370375
375375375
370365375
355360350
355360360
360360360
355350355
360355355
350350355
FD2 365360360
365365360
345355345
340340345
345350345
345345350
345345345
340345340
340340345
340335340
FD3 360350350
350350355
350350350
340340335
340340340
345340340
340335335
335330345
335335335
335330335
FD4 365370370
365365365
355360365
365360360
365370365
365365365
360355360
350360355
350355350
345345345
Keterangan:FD : Formulasi gel tanpa ekstrak daun sukunFD1 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 5%
FD2 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 10%FD3 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 15%FD4 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun 20%
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 10/11
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 199-209
208
Tabel 8. Hasil Ujian Keamanan Gel antiinflamasi dengan Konsentrasi Ekstrak DaunSukun Terbesar (9 %) Selama Penyimpanan
Sukarelawanke
FD FD4
Reaksi pada kulit setelah hari ke
1 2 3 56 1 2 3 56
12345678
910
--------
--
--------
--
--------
--
--------
--
--------
--
--------
--
--------
--
--------
--
Keterangan :FD : Formulasi gel tanpa ekstrak daun sukunFD4 : Formulasi gel dengan ekstrak daun sukun
terbesar (20 %)- : tidak terjadi iritasi+ : timbul panas++ : timbul eritema+++ : timbul gatal-gatal++++ : timbul perih
Hal ini terjadi baik padasukarelawan yang diberi sediaan geltanpa ekstrak daun sukun ( FD )maupun gel dengan ekstrak daunsukun terbesar yaitu 20% ( FD4 ). Gejalairitasi yang diamati meliputi rasa panas,eritema, gatal-gatal, ataupun perih.Dengan analogi semakin besar zataktif/ekstrak daun sukun yangditambahkan akan semakin besar pulakemungkinan terjadinya iritasi, maka
dapat dibuat suatu asumsi mengenai ujikeamanan diatas bahwa gelantiinflamasi dengan konsentrasi lebihkecil aman untuk digunakan. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa gelantiinflamasi dengan ekstrak daunsukun 5 %, 10 %, 15 %, dan 20 %aman untuk digunakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengujian aktivitasantiinflamasi sediaan gel ekstrak daunsukun dapat disimpulkan bahwa
sediaan gel dengan ekstrak daunsukun 20% memiliki aktivitasantiinflamasi yang paling baik denganpersentase inhibisi radang sebesar 6,98 %. Sedangkan untuk konsentrasi5 %, 10 %, dan 15 % berturut-turutmemiliki persentase inhibisi radang3,03 %, 4,04 %, dan 6,57 %. Hasil ujiNewmn-Keuls disimpulkan pula bahwasediaan gel ekstrak daun sukunkonsentrasi 15 % dan 20 % memiliki
perbedaan yang signifikanterhadap kontrol negatif. Hasil evaluasisediaan antiinflamasi menunjukkansemua formula mengalami perubahanviskositas dan pH selamapenyimpanan. Namun secaraorganoleptis tidak tejadi perubahankestabilan fisik.
Berdasarkan uraian diatas dapatdisimpulkan bahwa sediaan gelantiinflamasi yang mengandung ekstrakdaun sukun merupakan sediaan yang
memiliki aktivitas antiinflamasi, relatif stabil serta aman untuk digunakan.
5/14/2018 29-55-1-SM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/29-55-1-sm 11/11
Formulasi ekstrak daun sukun dengan basis gel sebagai antiinflamasi
(Marline Abdassah, Sri A. Sumiwi, Jemmy Hendrayana)
209
Dari penelitian yang telah dilakukandapat disarankan agar dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai caraisolasi yang lebih baik sehinggadiperoleh ekstrak daun sukun( Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg)dengan rendemen yang lebih besar,dan fraksinasi dari ekstrak daun sukunterhadap aktivitas antiinflamasi untukmenelusuri senyawa aktif yangberkhasiat antiinflamasi, sehinggadiharapkan dapat meningkatkanaktivitas antiinflamasi.
Untuk meningkatkan penampilanfisik perlu dipikirkan penambahanpewarna dan pewangi yang sesuai,serta cara pengemasan danpenyimpanan yang baik untukmengurangi efek oksidasi yang dapatmenurunkan aktivitas antiinflamasiekstrak daun sukun.
DAFTAR PUSTAKA
1. Verheij EWM, Coronel RE. PlantResources of South-East Asia. ThirdEdition. Bogor: Prosea; 1999.
2. Heyne K. Tumbuhan Berguna IndonesiaIII. Jakarta: Yayasan Sarana WanaJaya; 1987. hal. 669.
3. Wei L. Antiinflammatory Flavonoidsfrom Artocarpus heterophyllus and Artocarpus communis. In: Journal of Agricultural and Food Chemistry(American Chemistry Society) 2005;53(10): 3867-3871.
4. Paren P. Pengontrolan Infeksi.
http://elearning.unej.ac.id/courses/IKU13236c49/ document/2003, diakses padatanggal 13 Agustus 2007.
5. Kelompok Kerja Phytomedica.Penapisan Farmakologi, Pengujian
Fitokimia dan Pengujian Klinik.Jakarta: Yayasan Phytomedica; 1993.
6. Ansel HC. Pengantar Bentuk SediaanFarmasi (diterjemahkan oleh FaridaIbrahim). Edisi keempat. UI Press:Jakarta; 1989. hal. 390-395.
7. Carter S. Dispensing For FarmaceuticalStudent. 12
thedition. Pitman Medical
Publishing Co: London; 1975. hal.10-110.