27 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/6.ANALISIS-PENGARUH-PERAN-BADAN... · Midang...

5
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|27 http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019 ANALISIS PENGARUH PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MIDANG KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh : Muhammad Habibullah Aminy 1) Muh. Zulfiqri Syahmat 2) , Sulaeman 3) 1) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Al-Azhar Mataram 2) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mataram 3) Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Tenggara Barat- Mataram Abstrak : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui analisis pengaruh peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Midang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Midang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Metode pengambilan sampel menggunakan judgement sampling dengan sampel sebanyak 40 responden. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan SPSS 18.0 sebagai alat analisis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Peran BUMDesterhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Midang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Hal ini dilihat dari hasil Uji-t yang memiliki nilai t hitung sebesar 6.958dengan sig. t sebesar 0,000 (p <0,05). Ini berarti bahwa hipotesis diterima. Kata Kunci : BUMDes, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, dan Lombok Barat. PENDAHULUAN Pembangunan pada hakekatnya bertujuan membangun kemandirian, termasuk pembangunan pedesaan. Salah satu misipemerintah adalah membangun daerah pedesaan yang dapat dicapai melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman usaha pedesaan, ketersediaan sarana dan fasilitas untukmendukung ekonomi pedesaan, membangun dan memperkuat institusiyang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta mengoptimalkan sumber daya sebagai dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Tujuannya,adalah untuk memberi peluang bagi kemampuan daerah dan pedesaansebagai tulang punggung ekonomi regional dan nasional (Lasito : 2002). Kemajuan ekonomi nasional hanya akan tercapai jika terdapatiklim perekonomian yang baik di tingkat provinsi. Kemajuan ekonomi ditingkat provinsi akan tercapai jika kabupaten memiliki kegiatan ekonomiyang baik. Kemajuan ekonomi sebuah kabupaten dapat tercapai karenaadanya sumbang sih dari ekonomi pedesaan yang kuat yang berimbaspada kesejahteraan masyarakat luas. Hal ini akan menjaminpenyelenggaraan pemerintahan yang baik untuk diterapkan di semuatingkat pembangunan dan keputusan berdasarkan kebutuhan nyata darimasyarakat. Pembangunan pedesaan merupakan salah satu cara dalamupaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia (Surya dan Pinondang ; 2000). Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah indonesia melalui Badan Pemerdayaan Masyarakat dan pembangunan Desa membentuk suatu badan keuangan yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatu lembaga keuangan yang mana tujuannya utamanya adalah untuk memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menjalankan suatu usahanya, selain itu BUMDes juga bisa mendirikan usaha usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat (Rudi : 2012). Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Menurut undang- undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah BUMDes didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Lebih lanjut, sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi dipedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga masyarakat.

Transcript of 27 - untb.ac.iduntb.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/6.ANALISIS-PENGARUH-PERAN-BADAN... · Midang...

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|27

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

ANALISIS PENGARUH PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TERHADAPPEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MIDANG KECAMATAN

GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh :

Muhammad Habibullah Aminy1) Muh. Zulfiqri Syahmat2), Sulaeman3)

1) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Al-Azhar – Mataram2) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mataram

3) Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Tenggara Barat- Mataram

Abstrak : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakatdan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhandan potensi desa.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui analisis pengaruh peran Badan Usaha MilikDesa (BUMDes) terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Midang Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), denganmenggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat DesaMidang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Metode pengambilan sampel menggunakanjudgement sampling dengan sampel sebanyak 40 responden. Analisis data menggunakan teknik analisisregresi linier sederhana dengan SPSS 18.0 sebagai alat analisis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaterdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Peran BUMDesterhadap pemberdayaan ekonomimasyarakat Desa Midang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Hal ini dilihat dari hasil Uji-tyang memiliki nilai thitungsebesar 6.958dengan sig. t sebesar 0,000 (p <0,05). Ini berarti bahwa hipotesisditerima.

Kata Kunci : BUMDes, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, dan Lombok Barat.

PENDAHULUAN

Pembangunan pada hakekatnya bertujuanmembangun kemandirian, termasuk pembangunanpedesaan. Salah satu misipemerintah adalahmembangun daerah pedesaan yang dapat dicapaimelalui pemberdayaan masyarakat untukmeningkatkan produktivitas dan keanekaragamanusaha pedesaan, ketersediaan sarana dan fasilitasuntukmendukung ekonomi pedesaan, membangundan memperkuat institusiyang mendukung rantaiproduksi dan pemasaran, serta mengoptimalkansumber daya sebagai dasar pertumbuhan ekonomipedesaan. Tujuannya,adalah untuk memberipeluang bagi kemampuan daerah danpedesaansebagai tulang punggung ekonomiregional dan nasional (Lasito : 2002).

Kemajuan ekonomi nasional hanya akantercapai jika terdapatiklim perekonomian yang baikdi tingkat provinsi. Kemajuan ekonomi ditingkatprovinsi akan tercapai jika kabupaten memilikikegiatan ekonomiyang baik. Kemajuan ekonomisebuah kabupaten dapat tercapai karenaadanyasumbang sih dari ekonomi pedesaan yang kuatyang berimbaspada kesejahteraan masyarakat luas.Hal ini akan menjaminpenyelenggaraanpemerintahan yang baik untuk diterapkan disemuatingkat pembangunan dan keputusanberdasarkan kebutuhan nyata darimasyarakat.Pembangunan pedesaan merupakan salah satu cara

dalamupaya mengentaskan kemiskinan diIndonesia (Surya dan Pinondang ; 2000).

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraanmasyarakat, Pemerintah indonesia melalui BadanPemerdayaan Masyarakat dan pembangunan Desamembentuk suatu badan keuangan yaitu BadanUsaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatulembaga keuangan yang mana tujuannya utamanyaadalah untuk memberikan pinjaman kredit kepadamasyarakat yang membutuhkan untuk menjalankansuatu usahanya, selain itu BUMDes juga bisamendirikan usaha – usaha untuk meningkatkanekonomi masyarakat (Rudi : 2012).

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalahlembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakatdan pemerintahan desa dalam upaya memperkuatperekonomian desa dan dibentuk berdasarkankebutuhan dan potensi desa. Menurut undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah BUMDes didirikan antaralain dalam rangka peningkatan Pendapatan AsliDesa (PADes). Lebih lanjut, sebagai salah satulembaga ekonomi yang beroperasi dipedesaan,BUMDes harus memiliki perbedaan denganlembaga ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkanagar keberadaan dan kinerja BUMDes mampumemberikan kontribusi yang signifikan terhadappeningkatan kesejahteraan warga masyarakat.

28|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 3, September 2019 http://www.untb.ac.id/September-2019/

Pengembangan basis ekonomi di pedesaansudah semenjak lamadijalankan oleh pemerintahmelalui berbagai program. Namun upaya itubelummembuahkan hasil yang memuaskan sebagaimanadiinginkan bersama. Salah satu faktor yang palingdominan adalah intervensi pemerintah terlalu besar,akibatnya justru menghambat daya kreativitasdaninovasi masyarakat desa dalam mengelola danmenjalankan mesinekonomi di pedesaan. Sistemdan mekanisme kelembagaan ekonomi dipedesaantidak berjalan efektif dan berimplikasi padaketergantunganterhadap bantuan pemerintahsehingga mematikan semangat kemandirian (Rudi :2012).

Berdasarkan asumsi itulah maka sudahseharusnya eksistensi desamendapatkan perhatianyang serius dari pemerintah pusat denganlahirnyakebijakan-kebijakan terkait denganpemberdayaan ekonomi yangdilakukan dengancara menghimpun dan melembagakankegiatanekonomi masyarakat. Oleh karena itupemerintah menerapkan pendekatanbaru yangdiharapkan mampu menstimulus danmenggerakkan rodaperekonomian di pedesaanadalah melalui pendirian kelembagaanekonomiyang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desayaitu BadanUsaha Milik Desa (BUMDES) sebagaisalah satu program andalan dalammeningkatkankemandirian perekonomian desa.

BUMDES lahir sebagai suatu pendekatan barudalam usahapeningkatan ekonomi desa berdasarkankebutuhan dan potensi desa.Pengelolaan BUMDESsepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakatdesa,yaitu dari desa, oleh desa, dan untuk desa.Cara kerja BUMDES adalahdengan jalanmenampung kegiatan-kegiatan ekonomimasyarakat dalamsebuah bentuk kelembagaan ataubadan usaha yang dikelola secaraprofesional,namun tetap bersandar pada potensi asli desa. Halini dapatmenjadikan usaha masyarakat lebihproduktif dan efektif. KedepanBUMDES akanberfungsi sebagai pilar kemandirian bangsa yangsekaligus menjadi lembaga yang menampungkegiatan ekonomimasyarakat yang berkembangmenurut ciri khas desa dalam rangkameningkatkankesejahteraan masyarakat desa (Seyadi : 2003).

BUMDes Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat berdiri Padatahun 2008,dengan legalitas akta notaris dan ModalAwal Rp. 30.000.000,- yang bersumber dari danaADD (Laporan Identifikasi BUMDes : 2015).BUMDes Desa Midang Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barattelah mulai menyalurkandananya untuk dijadikan modal kepada penggunauntuk membuka usaha – usaha baru ataumengembangkan usahanya yang sudah ada diberbagai bidang, baik dibidang perdagangan,

simpan pinjam dan bidang jasa sesuai denganharapan pemerintah Indonesia untuk mendirikanBUMDes di berbagai desa yang ada di seluruhIndonesia adalah salah satu strategi untukmeningkatkan kemajuan ekonomi masyarakatdipedesaan supaya dapat mengurangi tingkatkemiskinan masyarakat. Pengamatan peneliti ditengah masyarakat terhadap keadaan penggunadana BUMDes Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Baratdi berbagaibidang baik dibidang perdagangan, Perkebunan danJasa belum terlihat peningkatan ekonominya,disamping itu masyarakat masih ada yang menjadinasabah di koperasi simpan pinjam kapitalismeyang beredar di tengah masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

Untuk mengetahui analisis pengaruh peranBadan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadappemberdayaan ekonomi masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini dirancang dalam bentukpenelitian lapangan (field research), dimanapenelitian ini data dan informasinya diperoleh darikegiatan lapangan penelitian. Adapun pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kuantitatif dengan jenis kausalitas(Sugiyono, 2016).

Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas subyek atau obyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk untuk dipelajari dan kemudianditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016). Populasidalam penelitian ini adalah seluruh MasyarakatDesa Midang Kecamatan Gunungsari KabupatenLombok Barat.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasiyang diteliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian inimetode pengambilan sampel menggunakanjudgement sample, judgement sampling adalahpenarikan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Djarwanto, 2001). sampeldalam penelitian ini adalah masyarakat desamidang yang mendapatkan modal dari BadanUsaha Milik Desa (BUMDes) Desa Midang.Karenaketerbatasan dana dan biaya, maka dalampenelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak40responden.

a. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Peran BUMDes (X)Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalahlembaga usaha desa yangdikelola olehmasyarakat dan pemerintah desa dalam upayamemperkuatperekonomian desa dan dibentuk

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|29

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

berdasarkan kebutuhan dan potensidesa.Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah desadapatmendirikan badan usaha sesuai dengan potensidan kebutuhan desa.

2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Y)Menurut Midgley (1995:78-79)mengemukakan ada beberapa aspekdalampembangunan desa, diantaranyamementingkan proses dan adanya intervensi.Dua hal tersebut perlu disoroti karena terkaitdengan konseppemberdayaan. Suatu programpembangunan yang hanyamementingkanhasilnya untuk dipersembahkanpada masyarakat justru mengingkarimartabatmasyarakat, karena hal tersebut menghambatmasyarakat untukberperan serta dalam proses.Sedangkan intervensi dimaksudkanbahwadalam pencapaian perubahan sosialdengan pemerataan kesejahteraan bagisemuapenduduk tidak terlepas dari campur tanganpemerintah, karenapemerintah yangmenguasai berbagai sumber daya (Strategiesfor SocialDevelopment by Governments).

b. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Adapun teknik dalam pengumpulan datamengenai penelitian ini dengan teknik estimasiyang digunakan untuk mencari persamaan regresimenggunakan metode kuadrat terkecil (OrdinaryLeast Squares – OLS) dan teknik untukmendapatkan data dengan metode angket danalatnya berupa kuisioner yang akan diberikankepada 40 orang responden.

Penelitian ini mengunakan metode analisisRegresi Sederhana. Regresi Sederhana adalahsebuah metode pendekatan untuk pemodelanhubungan antara satu variabel dependen dan satuvariabel independen. Dalam model regresi, variabelindependen menerangkan variabel dependennya.Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antaravariabel bersifat linier, dimana perubahan padavariabel X akan diikuti oleh perubahan padavariabel Y secara tetap. Sementara pada hubungannon linier, perubahaan variabel X tidak diikutidengan perubahaan variabel y secara proporsional.seperti pada model kuadratik, perubahan x diikutioleh kuadrat dari variabel x. Hubungan demikiantidak bersifat linier.Secara matematis modelanalisis regresi linier sederhana dapat digambarkansebagai berikut:

Y = A + BX + eY adalah variabel dependen Kunjungan

WisataA adalah intercept atau konstantaB adalah koefisien regresi atau slope

X adalah variabel independenKesejahteraan Masyarakat

e adalah residual atau error1. Uji Statistik

Uji Statistik yang digunakan dalam penelitianini antara lain Uji Koefisien Determinasi (UjiR2), dan Uji dan Uji Koefisien Regresi Parsial(Uji-t).

2. Koefisien Determinasi (Uji R2)Koefisien determinasi (R²) digunakan unutkmengetahui sampai seberapa besar persentasevariasi dalam variabel terikat pada modeldapat diterangkan oleh variabel bebasnya(Gujarati, 2004). Dimana apabila nilai R²mendekati 1 maka ada hubungan yang kuatdan erat antara variabel terikat dan variabelbebas dan penggunaan model tersebutdibenarkan. Sedangkan menurut Gujarati(2004) koefisien determinasi adalah untukmengetahui seberapa besar persentasesumbangan variabel bebas terhadap variabeltidak bebas yang dapat dinyatakan dalampersentase. Namun tidak dapat dipungkiri adakalanya dalam penggunaan koefisiendeterminasi (R²) terjadi bias terhadap satuvariabel bebas yang dimasukkan dalam model.Sebagai ukuran kesesuaian garis regresidengan sebaran data, R2 menghadapi masalahkarena tidak memperhitungkan derajat bebas.Sebagai alternatif digunakan corrected atauadjusted R² yang dirumuskan :

= 1 − (1 − ) ( − 1)−Dimana:

R² : Koefisien determinasik : Jumlah variabel independenn : Jumlah sampel

3. Uji Parsial (Uji T)Pengujian uji parsial (t-test) digunakan

untuk melihat bagaimana pengaruh variabelbebas (independen) terhadap variabel tidakterikat (dependen) secaraindividual (Gujarati,2004). Hipotesis yang digunakan :a. H0 : β = 0, menunjukan variabel

independen tidak berpengaruh secaranyata terhadap variabel dependen.

b. H1 : β ≠ 0, menunjukan variabelindependen berpengaruh secara nyataterhadap variabel dependen.

Dalam mencari nilai t hitung dilakukanpengujian dengan rumus sebagai berikut:

thitung = (̂ ^)Jika t hitung > t tabel maka menolak H0 yang

berarti secara statistik variabel independen

30|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 3, September 2019 http://www.untb.ac.id/September-2019/

berpengaruh signifikan terhadap variabeldependen. Sebaliknya jika t hitung < t tabel makamenerima H0 yang berarti secara statistik variabelindependen berpengaruh tidak signifikan terhadapvariabel dependen.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukanmenggunakan SPSS 18.0 diperoleh hasil sebagaiberikut :

Tabel 1. Hasil Regresi Linier Sederhana

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.BStd.Error Beta

1 (Constant) 9.754 3.311 2.946 .005

PeranBUMDes

.970 .147 .731 6.958 .000

Sumber : Output SPSS 18.0

Analisis Regresi Linier Sederhana denganmenggunakan rumus regresi linier Sederhana :Y = A + BX + eDapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :Y = 9.754+ 0.970 XPersamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagaiberikut :1. Bilangan konstanta (α) sebesar 9.754, artinya

jika variabel bebas peran BUMDes (X)jumlahnya tetap maka nilai variabel terikatyaitu pemberdayaan ekonomi masyarakatDesa Midang Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat sebesar 9.754.

2. Koefisien regresi Jumlah Industri (bx) sebesar0.970adalah besarnya pengaruh variabel bebasX(Peran BUMDes) terhadap pemberdayaanekonomi masyarakat Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat.

a. Uji t (Uji secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk melihat seberapabesarpengaruh dari variabel bebas mempengaruhipemberdayaan ekonomi masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.Adapun Hasil analisis uji t dengan menggunakanprogram SPSS 18.0 sebagai berikut.

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji t.

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.754 3.311 2.946 .005

Peran BUMDes .970 .147 .731 6.958 .000

Sumber: Output SPSS 18.0

Dari Tabel diatas maka Analisisnya :Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhpengaruh satu variabel independen secaraindividual dalam menerangkan variabel dependendalam hal ini adalah pengujian Peran BUMDesterhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat DesaMidang Kecamatan Gunungsari KabupatenLombok Barat, maka perumusan hipotesis nihil(H0) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut :Ho: Tidak terdapat pengaruh antara Peran

BUMDes (X) terhadap pemberdayaanekonomi masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten LombokBarat(Y)

Ha: Terdapat pengaruh antara BUMDes (X)terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakatDesa Midang Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat(Y)

Pengambilan keputusan dengan taraf signifikansi5% ditentukan sebagai berikut:1. Bila nilai signifikansi > 0,05, maka Ho

diterima dan menolak Ha2. Bila nilai signifikansi < 0,05, maka Hoditolak

dan menerima HaBerdasarkan hasil pengujian dapat

diketahui nilai t hitung sebesar 6.958 dengan sig. tsebesar 0.000(p <0,05), sehingga keputusannyamenerima Ha dan menolak H0. Berarti adapengaruh yang signifikan dan positif antara variabelPeran BUMDes (X) terhadap pemberdayaanekonomi masyarakat Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat(Y).

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnyakontribusi yang diberikan variabel bebas terhadapvariabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalahantara nol dan satu. Semakin tinggi koefisiendeterminasi, semakin tinggi pula kemampuanvariabel bebas memberikan sumbangan pengaruhterhadap variabel terikat.

Tabel 3 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R RSquare

Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .731a .534 .522 3.602

Sumber: Output SPSS 18.0

Koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai alatanalisis untuk menunjukkan besarnya kontribusidari variabel independen yaitu Peran BUMDesterhadap variabel dependen pemberdayaanekonomi masyarakat Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat. Dari hasilpengujian tersebut diperoleh nilai koefisien

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|31

http://www.untb.ac.id/September-2019/ Volume 5, No. 3, September 2019

deteminasi (R2) sebesar 0,731yang berartikontribusi varian yang diberikan oleh variabelPeran BUMDes terhadap variabel dependenpemberdayaan ekonomi masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Baratadalah sebesar 73,1%, sedangkan sisanya sebesar26,9% dipengaruhi oleh varian atau variabel lain diluar model.

c. Uji Hipotesis

Dalam menguji kekuatan pengaruh antarkedua variabel digunakan analisis uji t melaluihasil uji secara parsial diperoleh hasil yang sangatmeyakinkan yaitu peran BUMDes (X) mempunyaimemiliki nilai thitung sebesar 6.958 dengan sig. tsebesar 0,000 (p < 0,05) yakni dibawah 5%. Iniberarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikanantara peran BUMDesterhadap pemberdayaanekonomi masyarakat Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat. Hal inimenunjukkan bahwa semakin tinggi variabel peranBUMDes maka semakin tinggi pula pemberdayaanekonomi masyarakat Desa Midang KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat. Dari hasilpenelitian pada Kabupaten Lombok Baratditemukan bahwa ternyata semakin tingginya peranBUMDes baik itu melakukan pembinaan terhadapmasyarakat Desa maupun memberikan bantuanmodal usaha untuk masyarakat yang memulaiusaha baru maka semakin meningkatkan angkapemberdayaan ekonomi masyarakat Desa MidangKecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telahdilakukan mengenai pengaruh peran BUMDesterhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat DesaMidang Kecamatan Gunungsari KabupatenLombok Barat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:Berdasarkan analisis data dan pembahasanyang telah dilakukan pada bagian sebelumnya,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapatpengaruh yang positif dan signifikan antara PeranBUMDes terhadap pemberdayaan ekonomimasyarakat Desa Midang Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat. Hal ini dilihat dari hasilUji-t yang memiliki nilai thitungsebesar 6.958dengansig. t sebesar 0,000 (p <0,05). Ini berarti bahwahipotesis diterima.

b. Saran

Bagi pemerintah Desa diharapkan lebih baiklagi dalam mengelola dalam hal penambahanmodal BUMDes Desa Midang, agar mampu

memberikan pemerataan bantuan modal usahabagi masyarakat Desa dan juga harapannya agardapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa(PADes), mengingat bahwa dominan nasabah dariBUMDes lebih banyak yang dibantu melauiprogram simpan pinjam.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Djarwanto Ps. 2001.Pokok – pokok AnalisaLaporan Keuangan Edisi PertamaCetakan Kedelapan. Yogyakarta:BPFE.

Gujarati, Damodar N,. 2004.BasicEconometrics, Fourth edition,Singapore. McGraw-Hill Inc.

Korten, David C dan Sjahrir. 1988. PembangunanBerdimensi Kerakyatan. Jakarta: YayasanObor Indonesia.

Lasito. 2002. Upaya Pemberdayaan MasyarakatDalam Pembangunan Desa. Tesis.Jakarta: FISIP UI.

Laporan Identifikasi BUMDes Provinsi NusaTenggara Barat Tahun 2015, Kabupaten :Lombok Barat.

Midgley, James. 1995. Social Development : TheDevelopment Perspective In SocialWelfare. London : SAGE PublicationLtd.

Permendagri No. 39 Tahun 2010 tentangBUMDES.

Rudy Badrudin. 2012. Ekonomika OtonomiDaerah. Yogyakarta: UPP STM YKPN.

Seyadi. 2003. Bumdes sebagai Alternatif LembagaKeuangan Desa. Yogyakarta: UPP STMYKPN.

Sugiyono. 2016.Metodelogi Penelitian Manajemen,Bandung: Alfabeta.

Surya Dharma dan Pinondang Simanjuntak. 2000.Paradigma Birokrasi Pemerintah danOtononomi Daerah. Jurnal Bisnis danBirokrasi.