257413517 PERTEMUAN 12 Tax Incentives

6
Tax planning dalam pemanfaatan tax incentives Istilah fasilitas perpajakan sudah memiliki makna khusus dalam tata hukum perpajakan Indonesia. Yang difahami sebagai fasilitas perpajakan adalah kemudahan atau perlakuan khusus terhadap Wajib Pajak tertentu atau Objek Pajak tertentu dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh, Pemerintah memberikan fasilitas Pajak Penghasilan berupa pembebasan pajak selama masa pajak tertentu (tax holiday) bagi industri-industri tertentu yang memenuhi syarat. Ada banyak fasilitas perpajakan yang dikenal dalam sistem perpajakan Indonesia dan dengan tujuan yang beragam. Hal yang menarik adalah istilah fasilitas perpajakan itu sendiri tidak dikenal di negara-negara lain, istilah yang lazim digunakan di negara lain untuk kemudahan atau perlakuan khusus dimaksud adalah insentif (tax incentives). 1. Fasilitas PPh atas industri tertentu. Dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang realistis sehubungan dengan terjadinya gejolak pada pasar keuangan dan nilai tukar rupiah, dan untuk meningkatkan daya saing industri nasional baik yang berorientasi domestik maupun ekspor, serta untuk mendukung program pemerintah dalam upaya penciptaan dan penyerapan lapangan kerja, perlu diberikan kebijakan Pajak Penghasilan untuk meringankan dan menjaga likuiditas bagi WPindustri tertentu pada tahun pajak 2013. Yang berhak adalah WP yang melakukan kegiatan usaha pada bidang: a. industri tekstil; b. industri pakaian jadi;

description

tax incentif

Transcript of 257413517 PERTEMUAN 12 Tax Incentives

Tax planning dalam pemanfaatan tax incentives

Istilah fasilitas perpajakan sudah memiliki makna khusus dalam tata hukum perpajakan Indonesia. Yang difahami sebagai fasilitas perpajakan adalah kemudahan atau perlakuan khusus terhadap Wajib Pajak tertentu atau Objek Pajak tertentu dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh, Pemerintah memberikan fasilitas Pajak Penghasilan berupa pembebasan pajak selama masa pajak tertentu (tax holiday) bagi industri-industri tertentu yang memenuhi syarat. Ada banyak fasilitas perpajakan yang dikenal dalam sistem perpajakan Indonesia dan dengan tujuan yang beragam.Hal yang menarik adalah istilah fasilitas perpajakan itu sendiri tidak dikenal di negara-negara lain, istilah yang lazim digunakan di negara lain untuk kemudahan atau perlakuan khusus dimaksud adalah insentif (tax incentives).

1. Fasilitas PPh atas industri tertentu.Dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang realistis sehubungan dengan terjadinya gejolak pada pasar keuangan dan nilai tukar rupiah, dan untuk meningkatkan daya saing industri nasional baik yang berorientasi domestik maupun ekspor, serta untuk mendukung program pemerintah dalam upaya penciptaan dan penyerapan lapangan kerja, perlu diberikan kebijakan Pajak Penghasilan untuk meringankan dan menjaga likuiditas bagi WPindustri tertentu pada tahun pajak 2013.Yang berhak adalah WP yang melakukan kegiatan usaha pada bidang:a. industri tekstil;b. industri pakaian jadi;c. industri alas kaki;d. industri furnitur; dan/ataue. industri mainan anak-anak,yang mendapat rekomendasi dari Menteri Perindustrian.

Diberikan hak berupa pengurangan PPh Pasal 25 untuk Masa Pajak September 2013 s.d. Desember 2013, paling tinggi sebesar:a. 25% dari PPh Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013, bagi WP yang tidak berorientasi ekspor;b. 50% dari PPh Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013, bagi WPyang berorientasi ekspor;

Penundaan pembayaran PPh Pasal 29 paling lama 3 bulan dari saat terutangnya PPh Pasal 29.

Prosedur untuk memperoleh fasilitas pengurangan PPh Pasal 25:1. WP menyampaikan permohonan tertulis kepada Kepala KPP tempat WP terdaftar paling lambat pada akhir Masa Pajak dimulainya pengurangan PPh Pasal 25;2. Permohonan dilampiri:a) fotokopi surat rekomendasi Menteri Perindustrian;b) fotokopi NPWP;c) fotokopi SK pengurangan PPh Pasal 25 sesuai KEP-537/PJ/2000 bagi WP yang pernah menerima persetujuan pengurangan PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2013; 3. Kepala KPP memberikan keputusan persetujuan pengurangan PPh Pasal 25 paling lambat 5 hari kerja sejak permohonan diterima lengkap.

Penundaan pembayaran PPh Pasal 29:1. WP menyampaikan permohonan tertulis kepada Kepala KPP tempat WP terdaftar paling lambat 20 hari kerja sebelum saat terutangnya PPh Pasal 29;2. Permohonan dilampiri: a) fotokopi surat rekomendasi Menteri Perindustrian;b) fotokopi NPWP;3. Kepala KPP memberikan keputusan pemberian penundaan pembayaran PPh Pasal 29 paling lambat 5 hari kerja sejak permohonan diterima lengkap.

2. Beragam fasilitas PPN.Pajak Pertmbahan Nilai (PPN) dikenakan atas pertambahan nilai yang terjadi atas suatu barang atau jasa. Untuk tujuan-tujuan tertentu, PPN ini tidak dikenakan terhadap sektor-sektor usaha tertentu. Inilah yang disebut dengan fasilitas.Ada beberapa bentuk fasilitas:A. Dikenakan PPN dengan tarif 0%B. Tidak Dikenakan PPNC. Dibebaskan dari Pengenaan PPND. PPN Tidak Dipungut

A. Dikenakan PPN dengan Tarif 0%Berdasarkan Pasal 7 UU PPN 1984 dan Perubahannya, atas ekspor Barang Kena Pajak dikenakan PPN 0%.

B. Tidak Dikenakan PPNBerdasarkan Pasal 4A UU PPN 1984 dan Perubahannya, diatur bahwa atas keleompok barang dan jasa tertentu tidak dikenakan PPN, yaitu:

Kelompok Barang:1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;2. barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya;4. uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.

Kelompok Jasa:1. Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik;2. Jasa di bidang pelayanan sosial;3. Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko;4. Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi;5. Jasa di bidang keagamaan;6. Jasa di bidang pendidikan;7. Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang telah dikenakan Pajak Tontonan;8. Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat iklan;9. Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air;10. Jasa di bidang tenaga kerja;11. Jasa di bidang perhotelan;12. Jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum.

C. Dibebaskan dari Pengenaan PPN dan PPN tidak dipungutBerdasarkan Pasal 16B UU PPN 1984 dan Perubahannya, fasilitas berupa pajak terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya atau dibebaskan dari pengenaan pajak, baik untuk sementara waktu maupun selamanya, untuk:1. kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam Daerah Pabean;2. penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu;3. impor Barang Kena Pajak tertentu;4. pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.

3. Strategi memanfaatkan seluruh fasilitas perpajakan yang ada.Dengan beragamnya fasilitas Perpajakan yang ada di Indonesia dan sistem yang dianut di Indonesia adalah Sef Assessment, Wajib Pajak harus dengan cermat mampu menganalisis setiap aspek perpajakan mereka dalam upaya mengurangi pembayaran pajak atau minimal menghindari pajak yang tidak perlu dengan mempelajari aspek pajak dengan detail dan menggunakan fasilitas pajak yang ada dengan sebaik-baiknya.Fasilitas perpajakan yang ada di Indonesia dapat dinikmati oleh seluruh Wajib Pajak yang ada, dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku.