249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

20
HIPERTENSIVE HEART DISEASE (HHD) 1. 1. Definisi Penyakit jantung hipertensi adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh tidak terkontrolnya tekanan darah tinggi dalam waktu yang lama, yang ditandai adanya hipertrofi ventrikel kiri (HVK) sebagai akibat langsung dari tingginya tekanan darah tersebut. Hipertrofi ventrikel kiri pada penyakit jantung hipertensi juga dipengaruhi oleh faktor neurohormonal. 8 1. 2. Epidemiologi Jumlah penderita penyakit jantung hipertensi masih belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan hasil studi yang ada, kebanyakan kasus hipertensi akan bermanifestasi sebagai penyakit jantung. Hasil studi tersebut di antaranya menyebutkan angka kejadian hipertrofi ventrikel kiri menurut hasil EKG adalah sebanyak 2.9% pada pasien pria dan 1.5% pada pasien wanita. Sedangkan menurut hasil ekokardiogram, hipertrofi ventrikel kiri terjadi pada 15-20% pasien hipertensi. Pada pasien tanpa HVK didapatkan 33% di antaranya mengalami disfungsi diastolik ventrikel kiri yang asimtomatik. Secara umum, risiko kejadian HVK mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat pada pasien dengan obesitas. Sekitar 50-60% penderita 1

description

alfa

Transcript of 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Page 1: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

HIPERTENSIVE HEART DISEASE (HHD)

1. 1. Definisi

Penyakit jantung hipertensi adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh

tidak terkontrolnya tekanan darah tinggi dalam waktu yang lama, yang ditandai

adanya hipertrofi ventrikel kiri (HVK) sebagai akibat langsung dari tingginya

tekanan darah tersebut. Hipertrofi ventrikel kiri pada penyakit jantung hipertensi

juga dipengaruhi oleh faktor neurohormonal.8

1. 2. Epidemiologi

Jumlah penderita penyakit jantung hipertensi masih belum diketahui

secara pasti. Namun, berdasarkan hasil studi yang ada, kebanyakan kasus

hipertensi akan bermanifestasi sebagai penyakit jantung. Hasil studi tersebut di

antaranya menyebutkan angka kejadian hipertrofi ventrikel kiri menurut hasil

EKG adalah sebanyak 2.9% pada pasien pria dan 1.5% pada pasien wanita.

Sedangkan menurut hasil ekokardiogram, hipertrofi ventrikel kiri terjadi pada 15-

20% pasien hipertensi. Pada pasien tanpa HVK didapatkan 33% di antaranya

mengalami disfungsi diastolik ventrikel kiri yang asimtomatik. Secara umum,

risiko kejadian HVK mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat pada pasien

dengan obesitas. Sekitar 50-60% penderita hipertensi akan mengalami risiko

untuk gagal jantung dengan risiko kejadian yang meningkat dua kali lipat pada

pria dan tiga kali lipat pada wanita.8

1. 3. Etiologi

Sebab utama penyakit jantung hipertensi adalah tekanan darah yang

meningkat dan berlangsung kronik. Sedangkan penyebab hipertensi sendiri sangat

beragam, pada orang dewasa sebab-sebab tersebut antara lain8:

Hipertensi primer/esensial/idiopatik yang terjadi pada 90% kasus

hipertensi pada orang dewasa.

Hipertensi sekunder sebesar 10% dari kejadian hipertensi pada orang

dewasa yang disebabkan oleh3:

Penyakit ginjal:

1

Page 2: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

oStenosis arteri renalis

oPolycystic kidney disease

oChronic renal failure

oVaskulitis intrarenal

Kelainan endokrin:

o Hiperaldosteronisme primer

o Feokromositoma

o Chusing syndrome

o Hiperplasia adrenal kongenital

o Hipotiroidisme dan hipertiroidisme

o Akromegali

o Hormon eksogen (kortikosteroid, estrogen),

simpatomimetik, monoamin oksidase inhibitor, tyramin

dalam makanan

Sebab lain:

o Koarktasi aorta

o Tekanan intrakranial yang meningkat

o Sleep apnea

o Hipertensi sistolik terisolasi

1. 4. Faktor Risiko

Faktor-faktor risiko penyakit jantung hipertensi antara lain adalah8:

1. Ras

Ras Afrika-Amerika lebih rentan terkena penyakit jantung hipertensi.

Hal ini bahkan menjadi etiologi umum untuk kasus gagal jantung di

Amerika Serikat.

2. Jenis kelamin

Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria yang berusia di bawah 55

tahun, namun pada wanita hipertensi lebih banyak ditemukan pada usia di

2

Page 3: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

atas 55 tahun. Hal ini kemungkinan terjadi karena seiring bertambahnya

usia maka tekanan darah akan semakin meningkat terutama pada pria. Tapi

setelah menopause tiba wanita akan mengalami peningkatan tekanan darah

yang lebih tajam dan mencapai angka tertinggi yang lebih tinggi daripada

pria.

3.  Usia

Seiring bertambahnya usia maka tekanan darah akan semakin

meningkat. Hal ini sebanding dengan terjadinya penyakit jantung

hipertensi yang lebih banyak dialami oleh para lanjut usia.

1. 5. Patogenesis

Patofisiologi dari penyakit jantung hipertensi berjalan cukup kompleks,

karena berhubungan dengan berbagai faktor, seperti hemodinamik, struktural,

neuroendokrin, selular, dan molekuler. Di satu sisi, faktor-faktor tersebut saling

berintegrasi dan akhirnya menyebabkan perkembangan dan komplikasi dari

hipertensi, sementara di sisi lain tingginya tekanan darah memodulasi faktor-

faktor tersebut. Meningkatnya tekanan darah menyebabkan perubahan struktur

dan fungsi jantung melalui dua cara, yaitu secara langsung oleh peningkatan

afterload atau beban akhir jantung, dan secara tidak langsung oleh perubahan

neurohormonal dan vaskuler terkait.8

Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) merupakan kompensasi jantung

menghadapi tekanan darah tinggi ditambah dengan faktor neurohumoral yang

ditandai oleh penebalan konsentrik otot jantung (hipertrofi konsentrik). Fungsi

diastolik akan mulai terganggu akibat dari gangguan relaksasi ventrikel kiri,

kemudian disusul oleh dilatasi ventrikel kiri (hipertrofi eksentrik). Rangsangan

simpatis dan aktivasi sistem RAA memacu mekanisme Frank-Starling melalui

peningkatan volume diastolik ventrikel sampai tahap tertentu dan pada akhirnya

akan terjadi gangguan kontraksi miokard (penurunan/gangguan fungsi sistolik).3

HVK terjadi pada 15-20% pasien hipertensi dan angka kejadiannya

meningkat dua kali lipat pada pasien obesitas. HVK adalah peningkatan masa otot

3

Page 4: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

ventrikel kiri yang disebabkan oleh respon miosit pada berbagai stimulus yang

menyertai pada peningkatan tekanan darah. Hipertrofi miosit timbul sebagai

kompensasi dari beban akhir (afterload) yang meningkat. Stimulus mekanis dan

neurohormonal yang menyertai hipertensi dapat mengaktivasi pertumbuhan sel

miokardial dan ekspresi gen yang berakhir pada HVK. Selain itu aktivasi sistem

renin-angitensin-aldosteron melalui aksi angiotensin II pada reseptor angiotensin I

menimbulkan pertumbuhan interstitium dan komponen matriks sel. Intinya

terjadinya HVK disebabkan oleh hipertrofi miosit dan ketidakseimbangan antara

miosit dan interstitium struktur miokard.8

Terdapat beberapa pola HVK, di antaranya remodeling konsentrik, HVK

konsentrik, dan HVK eksentrik. HVK konsentrik adalah penebalan ventrikel kiri

dan massa ventrikel kiri dengan peningkatan tekanan diastolik dan volume

ventrikel kiri yang umumnya terjadi pada pasien hipertensi. Sedangkan HVK

eksentrik adalah penebalan ventrikel kiri tapi lokasinya tidak beraturan, hanya

meliputi beberapa bagian saja. HVK konsentrik menunjukkan prognosis yang

buruk untuk hipertensi. Terjadinya HVK ini memiliki peran protektif pada respon

peningkatan tekanan dinding untuk mempertahankan cardiac output yang adekuat,

yang kemudian akan berkembang menjadi disfungsi miokardial diastolik disusul

sistolik.8

Iskemia miokard (asimtomatik, angina pektoris, infark jantung, dan lain-

lain) dapat terjadi karena kombinasi akselerasi proses aterosklerosis dengan

peningkatan kebutuhan oksigen miokard akibat dari HVK. HVK, iskemia miokard

dan gangguan fungsi endotel merupakan faktor utama kerusakan miosit pada

hipertensi.3

Evaluasi pasien hipertensi atau penyakit jantung hipertensi ditujukan

untuk:

Meneliti kemungkinan hipertensi sekunder

Menetapkan keadaan prapengobatan

Menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengobatan atau

faktor yang akan berubah karena pengobatan

Menetapkan kerusakan organ target

4

Page 5: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Menetapkan faktor risiko PJK lainnya

1. 6. Diagnosis

Diagnosis penyakit jantung hipertensi ditegakkan berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang.

Pada anamnesis ditemukan 3:

Rasa berdebar, melayang, impotensi sebagai akibat dari peninggian

tekanan darah.

Rasa cepat capek, sesak napas, sakit dada, bengkak pada kedua kaki

atau perut.

Terdapat gangguan vaskular seperti epistaksis, hematuria, pandangan

kabur karena perdarahan retina, transient cerebral ischemic.

Terdapat penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder, misalnya:

polidipsi, poliuria, kelemahan otot pada aldosteronisme primer,

peningkatan BB dengan emosi labil pada sindroma cushing. Pada

feokromositoma didapatkan keluhan episode sakit kepala, palpitasi,

banyak keringat, dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan3:

Batas-batas jantung melebar

Impuls apeks prominen

Bunyi jantung S2 meningkat akibat kerasnya penutupan katup aorta

Kadang-kadang ditemukan murmur diastolik akbat regurgitasi aorta

Bunyi S4 (gallop atrial atau presistolik) dapat ditemukan akibat

peninggian tekanan atrium kiri

Bunyi S3 (gallop ventrikel atau protodiastolik) ditemukan bila

tekanan akhir diastolik ventrikel kiri meningkat akibat dilatasi

ventrikel kiri

Suara napas tambahan seperti ronkhi basah atau kering

5

Page 6: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Pemeriksaan perut untuk mencari aneurisma, pembesaran hati,

limpa, ginjal, dan ascites

Auskultasi bising sekitar kiri kanan umbilicus (renal artery stenosis)

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan

diagnosis penyakit jantung hipertensi antara lain:

Pemeriksaan laboratorium awal, yang mencakup3:

o Urinalisis: protein, leukosit, eritrosit, silinder

o Hemoglobin/hematokrit

o Elektrolit darah/kalium

o Ureum/kreatinin

o Gula darah puasa

o Kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL kolesterol

o Kalsium dan fosfor

o TSH

Analisis gas darah

Elektrokardiografi untuk menemukan adanya hipertrofi ventrikel kiri

jantung. Pemeriksaan dengan elektrokardiografi menunjukkan HVK

pada sekitar 20-50% kasus, dan metode pemeriksaan ini masih

menjadi metode standard.

Foto thorax untuk menemukan adanya pembesaran jantung atau

tanda-tanda bendungan

Gambaran radiologis : 7

Tanda-tanda radiologis HHD pada foto thorax (PA) adalah

seperti berikut:

Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat

karena hipertrofi konsentrik ventrikel kiri.

Pada keadaan lanjut, apeks jantung membesar ke kiri dan

ke bawah.

Aortic knob membesar dan menonjol disertai kalsifikasi.

6

Page 7: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Aorta ascenden dan descenden melebar dan berkelok, ini

disebut pemanjangan/elongatio aorta.

Gagal Jantung Kiri

Pada foto thorax gagal jantung, terlihat perubahan corakan

vaskuler paru

Distensi vena di lobus superior, bentuknya menyerupai

huruf Y, dengan cabang lurus mendatar ke lateral.

Batas hilus pulmo terlihat kabur.

Menunjukkan adanya edema pulmonum keadaan awal.

Terdapat tanda-tanda edema pulmonum, meliputi edema

paru interstisiel

Edema interstisiel

Edema ini menimbulkan septal lines yang dikenal sebagai

Kerley’s lines,yang ada 4 jenis, yaitu:

Kerley A: garis panjang di lobus superior paru, berasal dari

daerah hilus menuju ke atas dan perifer.

Kerley B: garis-garis pendek dengan arah horizontal tegak

lurus pada dinding pleura dan letaknya di lobus inferior,

paling mudah terlihat karena letaknya tepat di atas sinus

costophrenicus. Garis ini adalah yang paling mudah

ditemukan pada keadaan gagal jantung.

Kerley C: garis-garis pendek, bercabang, ada di lobus

inferior. Perlu pengalaman untuk melihatnya, karena

hampir sama dengan pembuluh darah.

Kerley D: garis-garis pendek, horizontal, letaknya

retrosternal. Hanya tampak pada foto lateral.

Edema alveolar

7

Page 8: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Terjadi pengurangan lusensi paru yang difus mulai dari

hilus sampai perifer bagian atas dan bawah. Gambaran ini

dinamakan butterfly appearance/butterfly pattern, atau bat’s

wing pattern.

Batas kedua hilus menjadi kabur.

Echocardiografi, dilakukan karena dapat menemukan HVK lebih

dini dan lebih spesifik (spesifisitas sekitar 95-100%).

Indikasi Echocardiografi pada pasien hipertensi adalah3 :

- Konfirmasi gangguan jantung atau murmur

- Hipertensi dengan kelainan katup

- Hipertensi pada anak atau remaja

- Hipertensi saat aktivitas, tetapi normal saat istirahat

- Hipertensi disertai sesak napas yang belum jelas sebabnya

(gangguan fungsi diastolik atau sistolik)

o Echocardiografi-Doppler dapat dipakai untuk menilai fungsi

diastolik (gangguan fungsi relaksasi ventrikel kiri, pseudonormal tipe

restriktif)

1. 7. Penatalaksanaan

Tatalaksana medis untuk pasien dengan penyakit jantung hipertensi dibagi

menjadi 2 kategori, yaitu5:

1. Penatalaksanaan untuk tekanan darah yang meningkat

2. Pencegahan dan penatalaksanaan dari penyakit jantung hipertensi

Dalam menatalaksana peningkatan tekanan darah, target tekanan darah

harus <140/90 mmHg pada pasien tanpa diabetes atau gagal ginjal kronik

(chronic kidney disease) dan <130/90 mmHg pada pasien yang memiliki

penyakit tersebut6.

Ada beragam strategi dalam tatalaksana penyakit jantung hipertensi,

misalnya modifikasi pola makan, aerobic exercise secara teratur, penurunan berat

8

Page 9: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

badan, atau penggunaan obat untuk hipertensi, gagal jantung sekunder disfungsi

diastolik dan sistolik ventrikel kiri, coronary artery disease, serta aritmia6.

Modifikasi pola makan5

Penelitian membuktikan bahwa diet dan gaya hidup yang sehat

dengan atau tanpa kombinasi dengan penggunaan obat dapat  menurunkan

tekanan darah dan mengurangi simptom dari gagal jantung dan

memperbaiki hipertrofi vetrikel kiri (HVK). Diet khusus yang dianjurkan

adalah diet sodium, tinggi potasium (pada pasien dengan fungsi ginjal

yang normal), makan buah-buahan segar dan sayur-sayuran, rendah

kolesterol dan rendah konsumsi alkohol.

Diet rendah sodium dengan atau tanpa kombinasi dengan

pengunaan obat-obatan mengurangi tekanan darah pada kebanyakan

African Americans. Restriksi sodium tidak menstimulasi kompensasi dari

renin-angiotensin system dan dapat memiliki efek antihipertensi.

Rekomendasi intake sodium per hari adalah 50-100 mmol, setara dengan

3-6 g garam, yang rata-rata mengurangi tekanan darah 2-8 mmHg.

Banyak penelitian epidemiologi menunjukkan, asupan tinggi

potasium diasosiasikan dengan menurunnya tekanan darah. Potasium yang

diberikan secara intravena mengakibatkan vasodilatasi, yang dipercaya

dimediasi oleh nitric oxide pada dinding pembuluh darah. Buah dan

sayuran segar direkomendasikan untuk pasien yang memiliki fungsi ginjal

yang normal.

Asupan rendah kolesterol adalah profilaksis untuk pasien dengan

penyakit jantung koroner.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dihubungkan dengan

peningkatan tekanan darah pada peningkatan massa dari ventrikel kiri.

Aerobic exercise secara teratur5

oLakukan aerobic exercise secara teratur 30 menit sehari, 3-4 kali

seminggu.

9

Page 10: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

o Olahraga yang teratur, seperti berjalan, berlari, berenang, atau

bersepeda menunjukkan penurunan tekanan darah dan

meningkatkan kesehatan dari jantung dan pembuluh darah karena

meningkatkan fungsi endotelial, vasodilatasi perifer, menurunkan

denyut nadi istirahat, dan mengurangi level dari katekolamin.

o Isometric dan strenuous exercise harus dihindari.

Pengurangan berat badan5

Kegemukan banyak dihubungkan dengan hipertensi dan HVK.

Penurunan berat badan secara bertahap (1 kg/minggu) sangat dianjurkan.

Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi berat badan harus dilakukan

dengan perhatian yang khusus.

Farmakoterapi5

o Penatalaksanaan dari hipertensi dan penyakit jantung hipertensi

dengan menggunakan diuretika tiazide, beta-blockers dan

kombinasi alpha dan beta-blockers, calcium channel blockers,

ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, dan direct

vasodilators seperti hydralazine.

o Kebanyakan pasien membutuhkan 2 atau lebih obat antihipertensi

untuk mencapai target tekanan darah.

o Diuretika tiazide adalah obat pilihan pertama pada pasien dengan

hipertensi tanpa komplikasi.

o Obat-obatan dari kelas yang lain diberikan atas indikasi.

Calcium channel blocke: selektif untuk hipertensi sistolik

pada pasien yang tua

ACE inhibitors: pilihan pertama untuk pasien dengan

diabetes dan/atau dengan disfungsi ventrikel kiri

Angiotensin receptor blockers: alternatif untuk pasien yang

memiliki efek samping dari ACE inhibitors.

10

Page 11: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

Beta-blockers: pilihan pertama pada pasien dengan gagal

jantung karena disfungsi sistolik ventrikel kiri, pasien

dengan ischemic heart disease dengan atau tanpa riwayat

myocardial infarction, dan pasien dengan  thyrotoxicosis.

Obat-obat intravena pada pasien hipertensi emergensi, yaitu

nitroprusside, labetalol, hydralazine, enalapril, dan beta-

blockers (tidak digunakan untuk pasien dengan gagal

jantung akut ataupun dekompensata).

Tatalaksana untuk HVK5

o HVK meningkatkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular.

Obat-obatan di atas dapat mengurangi HVK. Data dari

metaanalisis yang terbatas dikemukakan, ACE inhibitors

memiliki keunggulan yang lebih untuk menangani HVK.

Tatalaksana untuk LV diastolic dysfunction5

o Kelas-kelas tertentu dari obat antihipertensi (ACE inhibitors, beta-

blockers, dan nondihydropyridine calcium channel blockers)

dapat meningkatkan echocardiographic parameters pada

disfungsi diastolik yang simptomatik dan asimptomatik serta

simptom dari gagal jantung..

o Penggunaan diuretik dan nitrat untuk pasien dengan gagal jantung

karena disfungsi diastolik harus dengan hati-hati. Obat ini dapat

menyebabkan hipotensi yang berat dengan menurunkan preload.

Tatalaksana untuk LV systolic dysfunction5

o Diuretik (biasanya loop diuretics) digunakan untuk tatalaksana LV

systolic dysfunction.

o ACE inhibitors untuk mengurangi preload dan afterload dan

mencegah kongesti paru maupun sistemik.

11

Page 12: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

o Beta-blockers (cardioselective atau mixed alpha and beta), seperti

carvedilol, metoprolol XL, dan bisoprolol, untuk meningkatkan

fungsi dari ventrikel kiri serta mengurangi angka mortalitas dan

morbiditas dari gagal jantung.

o Spironolakton dosis rendah mengurangi angka mortalitas dan

morbiditas NYHA grade III atau IV dari gagal jantung, yang

menggunakan ACE inhibitor.

Tatalaksana dari kardiak aritmia5

o Tatalaksana disesuaikan dengan jenis aritmia dan penyebab LV

dysfunction.

o Antikoagulan dapat digunakan pada pasien dengan atrial fibrilasi.

1. 8. Prognosis

Prognosis pada pasien penyakit jantung hipertensi bermacam-macam

sesuai dengan durasi, tingkat keparahan, dan tipe penyakit yang terjadi. Risiko

komplikasi bergantung pada besarnya hipertrofi yang terjadi pada ventrikel kiri.

Semakin besar kelainan yang diderita oleh ventrikel kiri, maka komplikasi yang

akan timbul juga akan menjadi semakin besar. Mengobati penyakit dasar yaitu

hipertensi akan sangat berpengaruh terhadap progresivitas yang terjadi5.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa  obat-obatan tertentu

seperti ACE-Inhibitor, Beta-blocker, dan diuretik spinorolakton dapat mengatasi 

hipertropi ventrikel kiri dan memperpanjang kemungkinan hidup pasien dengan

gagal jantung akibat penyakit jantung hipertensi. Bagaimanapun juga, penyakit

jantung hipertensi adalah penyakit yang serius yang memiliki resiko kematian

mendadak. 5

12

Page 13: 249384859-63907389-Referat-Hhd-Print-Siiip

DAFTAR PUSTAKA

1. Rani, Aziz, dkk. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: Pusat Penerbitan

FKUI; 2006

2. Miftah, Suryadipraja. Prevalensi Congestive Hearth Failure (CHF).

Available from URL: l ibrary.usu.ac.id./download/fkm-hiswani12.pdf.

3. Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat

Penerbitan FKUI; 2006

4. Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Edisi 6 Volume I.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2006..

5. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I.

Jakarta: Media Aesculapius FK UI: 2001.

6. Ramachandran, S. Varsan dkk. Impact of High-Normal Blood Pressure on

the Risk of Cardiovascular Disease. 2001. Available fromURL:

http://content.nejm.org/cgi/content/full/345/18/1291.

7. Medical. Hypertensive Heart disease. Available from URL : http://

www.medical.go.id

8. Anonym. Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi. Available from URL :

http://www.badungkab.go.id/index.php?

option=com_content&task=view&id=485&Itemid=95.

13