243507445-referat (1)

27
Diajukan oleh : Meitry Tiara Nanda, S. Ked 702010045 Pembimbing : Dr. Liza Chairani SpA Referat

description

referat

Transcript of 243507445-referat (1)

Page 1: 243507445-referat (1)

Diajukan oleh :Meitry Tiara Nanda, S. Ked702010045

Pembimbing :Dr. Liza Chairani SpA

Referat

Page 2: 243507445-referat (1)

PENDAHULUAN

Page 3: 243507445-referat (1)
Page 4: 243507445-referat (1)

TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: 243507445-referat (1)

Leptospirosis : penyakit infeksi akut yang dapat

menyerang manusia maupun hewan yang disebabkan

kuman leptospira patogen dan digolongkan sebagai

zoonosis.

Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama

seperti mud fever, slime fever, swamp fever, autumnal

fever.

Dalam bentuk parah (disebut sebagai Weil’s

syndrome), leptospirosis secara khas menampilkan

gejala ikterus, disfungsi renal, dan diatesis hemoragika

Page 6: 243507445-referat (1)

Tersebar diseluruh dunia, angka kejadian tertinggi di

daerah

tropis: AsiaTenggara, Amerika Latin.

Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh

hewan yang terinfeksi kuman leptospira.

Tikus merupakan vektor utama dari L.

icterohaemorrhagica penyebab leptospirosis pada

manusia.

Page 7: 243507445-referat (1)

Genus Leptospira, famili treponemateceae

Panjang : 5-15 μm, lebar : 0,1-0,2 μm

Spiral sangat halus, salah satu ujung membentuk kait

Pergerakan rotasi aktif tanpa adanya flagela

Pergerakan leptospira mikroskopi lapang pandang gelap

Page 8: 243507445-referat (1)
Page 9: 243507445-referat (1)
Page 10: 243507445-referat (1)
Page 11: 243507445-referat (1)

Fase Leptospiraemia

keadaan sakit berat

bradikardi relatif,

ikterus

hari ke 3-4 di jumpai adanya conjungtivitis dan fotophobia.

kulit dijumpai rash yang berbentuk macular, makulopapular

atau urtikaria

Bisa dijumpai splenomegali, hepatomegali, serta

limfadenopati.

Page 12: 243507445-referat (1)

Fase Imun

Adanya conjunctival suffusion dan nyeri tekan di

daerah betis

limfadenopati, splenomegali, hepatomegali.

ruam makulopapular dapat ditemukan meskipun

jarang.

Kelainan mata berupa uveitis dan iridosiklitis dapat

dijumpai pada pasien leptospirosis anikterik maupun

ikterik.

Page 13: 243507445-referat (1)

gangguan pada selaput otak, hati, mata atau ginjal.

Terdapat perdarahan berupa epistaksis

Perdarahan paling jelas terlihat pada fase ikterik,

purpura, petichae, epistaksis,

perdarahan gusi merupakan manifestasi perdarahan

paling sering.

Conjungtiva injection dan conjungtival suffusion

dengan ikterus merupakan tanda patognomonis untuk

leptospirosis.

Page 14: 243507445-referat (1)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa

riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk kelompok

orang dengan resiko tinggi seperti pekerja-pekerja di

sawah, pertanian. dan gejala klinis berupa demam

yang muncul mendadak, nyeri kepala terutama

dibagian frontal, nyeri otot, mata merah / fotophobia,

mual atau muntah, dan lain-lain

Page 15: 243507445-referat (1)

Pada pemeriksaan fisik ditemukan demam, bradikardi,

nyeri tekan otot hepatomegali splenomegali, serta

limfadenopati. Pada pemeriksaan laboratorium darah

rutin didapat leukositosis, normal, atau sedikit

menurun disertai gambaran neutrofilia dan LED yang

meninggi.

Page 16: 243507445-referat (1)

Pada urin dijumpai proteinuria, leukositouria, dan

sedimen sel torak. Bila terdapat hepatomegali maka

bilirubin darah dan transaminase meningkat. BUN,

ureum, dan kreatinin bisa meningkat bila terdapat

komplikasi pada ginjal. Diagnosa pasti dengan isolasi

leptospira dari cairan tubuh dan serologis

Page 17: 243507445-referat (1)

Kultur : dengan mengambil specimen dari darah atau CSS segera pada awal gejala. Dianjurkan untuk melakukan kultur ganda dan mengambil specimen pada fase leptospiremia serta belum diberi antibiotic. Kultur urine diambil setelah 2-4 minggu onset penyakit.

Serologi : Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya leptospira dengan cepat adalah dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), silver strain atau fluroscent antibody stain dan mikroskop lapangan gelap. 1,7

Page 18: 243507445-referat (1)

Leptospirosis anikterik dapat di diagnosis banding

dengan influenza, demam berdarah dengue, demam

tifoid.

Leptospirosis ikterik dapat di diagnosis banding

dengan malaria falcifarum berat, hepatitis virus.

Page 19: 243507445-referat (1)

Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah perawatan suportif. Pemasukan cairan dan balans elektrolit harus diperhatikan.

Keadaan seperti gagal ginjal akut, dehidrasi dan kegagalan sirkulasi memerlukan penanganan yang spesifik dan cermat.5,6

* Leptospira merupakan penyakit self limiting dengan prognosis yang cukup baik. Bahkan pasien dengan leptospirosis ikterus yang berat sembuh tanpa pengobatan spesifik.

Terapi pilihan (drug of choice) untuk leptospirosis sedang dan berat adalah penilicin G parenteral 6-8 juta u/m2 / 24 jam, terbagi dalam 6 dosis selama 7 hari.

* Pada penderita yang alergi terhadap penisilin, tetrasiklin (10-20 mg/kg/24 jam) harus diberikan secara oral/intravena terbagi dalam 4 dosis selama 7 hari.

Page 20: 243507445-referat (1)

meningitis Hati : ikterus, gagal hati Ginjal : azotemia, renal interstitial tubular necrosis ,

gagal ginjal Jantung : aritmia, kardiomegali, gagal jantung Paru-paru : distress respirasi , batuk darah, nyeri

dada, sesak nafas. Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh

darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).

Page 21: 243507445-referat (1)

Jika tidak ada ikterus, jarang fatal. Jika terdapat

ikterus, angka kematian 5% di bawah usia 30 tahun,

30-40% pada usia lanjut.

Page 22: 243507445-referat (1)

KESIMPULAN

Page 23: 243507445-referat (1)

Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis

yang disebabkan oleh kuman leptospira.

Manusia dapat terinfeksi melalui kontak

dengan leptospira secara insidental.

Page 24: 243507445-referat (1)

Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 2 – 26 hari,

biasanya 7 - 13 hari dan rata-rata 10 hari.

Leptospirosis mempunyai 2 fase penyakit yang khas

yaitu fase leptospiremia dan fase imun. Manifestasi

klinis yang sering terjadi ialah demam, menggigil, sakit

kepala, meningismus, anoreksia, mialgia, conjungtival

suffusion, mual, muntah, nyeri abdomen, ikterus,

hepatomegali, ruam kulit, fotofobia.

Page 25: 243507445-referat (1)

Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk

mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi,

hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting

pada leptospirosis. Gangguan fungsi ginjal umumnya

dengan spontan akan membaik dengan membaiknya

kondisi pasien.

Page 26: 243507445-referat (1)

Pencegahan penularan kuman leptospira dapat

dilakukan melalui tiga jalur intervensi yang meliputi

intervensi sumber infeksi, intervensi pada jalur

penularan dan intervensi pada penjamu manusia.

Komplikasi meliputi meningitis, gagal ginjal akut,

perdarahan paru, liver failure, miokarditis,

Page 27: 243507445-referat (1)

TERIMA KASIH