243-845-1-PB
Transcript of 243-845-1-PB
1) Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
317
KAJIAN PREFERENSI MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA TRUK
DAN ANGKUTAN SUNGAI PADA PERGERAKAN DI SUNGAI KAPUAS
KALIMANTAN BARAT
Elsa Tri Mukti1)
Abstrak
Masyarakat Kalimantan Barat adalah masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sarana
transportasi efektif untuk mengangkut barang. Hal tersebut dikarenakan faktor kondisi alam yang
menunjang, yaitu keberadaan sungai-sungai yang cukup besar dan panjang serta dapat dilayari,
sehingga banyak aktivitas angkutan barang masih menggunakan sungai sebagai moda
transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu moda angkutan barang. Dalam
menentukankan angkutan barang, pelaku akan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan
moda yang digunakannya. Dalam hal ini faktor pemilihan moda memegang peranan yang cukup
penting yang terkait erat dengan kondisi, karakteristik dan keandalan dari moda yang
bersangkutan. Maka diperlukan suatu model untuk memodelkan pergerakan yang peka terhadap
atribut pergerakan yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan barang antara Kapal
Barang dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu serta memperoleh suatu model pemilihan
moda yang dapat menjelaskan probabilitas dalam memilih moda angkutan barang antara Kapal
Barang dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu. Kuesioner dibuat dengan menggunakan
teknik stated preference dengan disain replika sebagian, yang terdiri dari 8 option/pilihan yang
ditawarkan kepada responden yang terdiri dari dari 4 atribut pelayanan yaitu faktor biaya
perjalanan, waktu perjalanan, kapasitas/daya angkut moda dan tingkat keamanan moda dalam
membawa barang (resiko kerusakan barang). Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 132.
Berdasarkan survei penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor
yang mempengaruhi pengguna moda dalam melakukan pemilihan moda. Pada moda kapal barang,
pengguna merasa bahwa faktor biaya transportasi dan kualitas pelayanan yang diberikan (terutama
keamanan barang) merupakan alasan utama untuk memilih kapal barang sebagai moda untuk
melakukan perjalanan. Sedangkan faktor ketepatan waktu berangkat/tiba ke tujuan dan waktu
perjalanan yang lebih singkat merupakan alasan utama yang dominan dipilih oleh pengguna truk
dalam melakukan perjalanannya. Model utilitas moda pada masing-masing kelompok yang
ditinjau dalam penelitian adalah: Kelompok I (kelompok responden yang hanya pernah
menggunakan salah satu moda), UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya – 0,07452Δwaktu –
0,04359Δkapasitas + 0.31954Δkeamanan. Kelompok II (kelompok responden yang pernah
menggunakan kedua moda), UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya + 0,04295Δwaktu –
0,06120Δkapasitas + 0,25585Δkeamanan. Dari hasil analisis elastisitas pada kelompok I
probabilitas pemilihan kapal barang lebih sensitif terhadap pengaruh perubahan atributnya,
sedangkan pada kelompok II probabilitas pemilihan truk yang lebih sensitif terhadap perubahan
atributnya dan atribut yang paling sensitif mempengaruhi pemilihan moda adalah waktu
perjalanan.
Kata-kata kunci: pemilihan moda, stated preference, angkutan sungai
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
318
1. PENDAHULUAN
Masyarakat Kalimantan Barat adalah
masyarakat yang menggunakan sungai
sebagai sarana transportasi efektif untuk
mengangkut barang. Hal tersebut
dikarenakan faktor kondisi alam yang
menunjang, yaitu keberadaan sungai-
sungai yang cukup besar dan panjang
serta dapat dilayari, sehingga banyak
aktivitas angkutan barang masih
menggunakan sungai sebagai moda
transportasi. Sebagai contoh untuk
mengangkut hasil hutan, bahan-bahan
pokok kebutuhan masyarakat, dan lain-
lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
diperlukan suatu moda angkutan barang.
Dalam menentukankan angkutan barang,
pelaku akan mempertimbangkan hal-hal
yang berkaitan dengan moda yang
digunakannya. Dalam hal ini faktor
pemilihan moda memegang peranan yang
cukup penting yang terkait erat dengan
kondisi, karakteristik dan keandalan dari
moda yang bersangkutan. Maka
diperlukan suatu model untuk
memodelkan pergerakan yang peka
terhadap atribut pergerakan yang
mempengaruhi pemilihan moda tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda angkutan
barang antara Kapal Barang dan Truk,
untuk rute Pontianak – Kapuas Hulu serta
memperoleh suatu model pemilihan
moda yang dapat menjelaskan
probabilitas dalam memilih moda
angkutan barang antara Kapal Barang
dan Truk, untuk rute Pontianak – Kapuas
Hulu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pemilihan Moda
Dalam melakukan pemilihan moda,
konsumen lebih menekankan pada
sekumpulan atribut yang ditawarkan oleh
moda (a bundle of atribut). Yang disebut
sebagai utilitas, dalam melakukan
penialaian, konsumen dianggap selalu
bertindak rasional. Nilai utilitas
merupakan fungsi dari beberapa atribut
pelayanan yang mungkin dipersepsikan
/ditafsirkan secara berbeda bagi setiap
individu, sesuai dengan banyaknya
informasi yang diterima dan latar
belakang sosial ekonomi.
Menurut (Tamin, 1997) sebagai mana
dikutip oleh Elsa Tri Mukti (1999),
menjelaskan bahwa secara umum model
pemilihan diskrit dinyatakan sebagai
peluang setiap individu memilih suatu
pilihan merupakan fungsi ciri sosio-
ekonomi dan daya tarik pilihan tersebut.
Untuk menyatakan daya tarik suatu
alternatif, digunakan konsep utilitas.
Alternatif tidak menghasilkan utilitas,
tetapi didapatkan dari karakteristik dan
dari setiap individu.
Model Logit Binomial, di mana
pengambilan keputusan dihadapkan pada
sepasang alternatif diskrit. Alternatif
yang akan dipilih adalah yang
mempunyai utility terbesar, utility dalam
hal ini dipandang sebagai variabel acak
(random). Probabilitas alternatif i yang
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
319
dipilih oleh individu n yang dihadapkan
pada sejumlah alternatif Cn adalah
sebagai berikut :
Pn(i/Cn) = Prob (Uin ≥ Ujn, nCj ) (1)
dengan
Vin – Vjn ≥ εjn – εin (2)
Dalam model logit binomial, Cn terdiri
dari dua alternatif (dalam hal ini i dan j),
sehingga probabilitas individu n memilih
alternatif i adalah
Pin = Prob (Uin ≥ Ujn)
= Prob (εjn ≤ εin +( Vin – Vjn), nCj )
(3)
Sedangkan probabilitas memilih
alternatif j adalah
Pjn = 1 – Pin (4)
Model logit dibangun atas dasar asumsi
bahwa
εn = εjn – εin (5)
akan bersifat bebas dan terdistribusi
secara identik (Independent and
Identically Distributed/ IID) menurut
fungsi distribusi logistik atau Gumbell,
yaitu sebagai berikut:
F(εn) = )exp( )(
expx
(6)
untuk μ > 0 dan n , di mana
μ merupakan parameter positif maka
dihasilkan:
Pin =
dxeee x
ji
xVV jnin )exp(exp
= dxee x
ji
xVV jnin
exp
= dxeee x
j
VVx jnin
exp
=
j
VV jnine)(
1
=
j
V
V
jn
in
e
e (7)
Pada penelitian ini perilaku pemilihan
moda angkutan penumpang yang akan
diamati adalah antara moda kapal barang
dan truk angkut.
PKB = TRUKKB
KB
UU
U
expexp
exp
= )(
)(
exp1
expTrukKB
TrukKB
UU
UU
(8)
dan
PTRUK = 1 – PKB
= )(
exp1
1TrukKB UU
(9)
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
320
Probabilitas bahwa individu memilih
kapal barang (PKB) adalah fungsi
perbedaan utilitas antara kedua moda.
Dengan menganggap bahwa fungsi
utilitas linier, maka perbedaan utilitas
dapat diekspresikan dalam bentuk
perbedaan sejumlah n yang relevan
diantara kedua moda, dirumuskan
sebagai berikut :
UKB – UTRUK = a0 + a1(X1KB – X1TRUK) +
a2(X2KB –X2TRUK) + ... + an(XnKB –XnTRUK)
(10)
Dengan cara lain, nilai utilitas sebagai
respon individu dapat juga dinyatakan
dalam bentuk probabilitas memilih moda
tertentu, seperti diberikan pada
persamaan berikut :
KB
KB
P
PLn
1= a0 + a1(X1KB – X1TRUK) +
a2(X2KB – X2TRUK)+…+ an(XnKB – XnTRUK)
(11)
Sehingga dari persamaan tadi dapat
dirumuskan bentuk persamaan
transformasi sebagai berikut:
UKB – UTRUK =
P
PLn KB
1 (12)
2.2 Metode Stated Preference
Metode Stated Preference, yaitu
pendekatan yang digunakan dalam
penelitian transportasi dengan
menyampaikan pernyataan pilihan
(option), berupa hipotesa yang harus
dinilai oleh responden dalam bentuk
pilihan, baik berupa ranking, rating
maupun choice. Gambaran umum dari
Stated Preference adalah penggunaannya
pada desain eksperimen dalam
membentuk serangkaian alternatif yang
dihipotesis.
Umumnya fungsi utilitas berbentuk
linier, sebagai berikut :
Ui = a0 + a1x1 + … + anxn (13)
di mana
Ui : utilitas pilihan i
a0, …, an : parameter model
x1, …, xn : nilai atribut.
Konsep Elastisitas, yaitu ukuran yang
digunakan untuk menyatakan perubahan
reaksi permintaan terhadap faktor yang
mempengaruhi permintaan, (The demand
for Public Transport, 1980).
ex = Proporsi perubahan pada permintaan
Proporsi perubahan pada variabel bebas
= ii xx
yy
(14)
iix
xixx
yye
0
point limi
i
xy
yx
(15)
3. PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini pada dasarnya merupakan
perpaduan dua metode dasar, yakni
survey kuesioner dan survey wawancara.
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
321
Lembar kuesioner langsung dibawa oleh
tenaga survey ke setiap responden
sehingga diharapkan dapat lebih
memperjelas maksud yang dikandung
dalam kuesioner. Selain itu surveyor juga
bertindak sebagai pewawancara.
Kuesioner dibuat dengan menggunakan
teknik stated preference dengan disain
replika sebagian, yang terdiri dari 8
option/pilihan yang ditawarkan kepada
responden. Kuesioner stated preference
terdiri dari 4 atribut pelayanan yaitu
faktor biaya perjalanan, waktu perjalan-
an, kapasitas/daya angkut moda dan
tingkat keamanan moda dalam membawa
barang (resiko kerusakan barang).
Penelitian ini melibatkan responden
sebanyak 150 orang dan diperoleh hasil
sebanyak 132 jawaban yang memenuhi,
sedangkan sisanya sebanyak 18 jawaban
tidak memenuhi syarat dikarenakan
jawaban yang terlalu fanatik terhadap
satu moda, jawaban tidak lengkap serta
jawaban yang tidak konsisten.
3.1 Karakteristik Responden
Adapun distribusi responden pengguna
kedua moda tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1. Sedangkan hasil survey
mengenai alasan utama pemilihan moda
dapat dilihat pada Tabel 2.
4. ANALISIS
4.1 Analisis Pemilihan Moda Dengan Stated Preference
Analisis dilakukan dalam dua kelompok
pengguna, kelompok pertama adalah
Tabel 1. Karakteristik pengguna moda angkutan
No Tipe responden pengguna Kapal barang Truck
1 Yang hanya pernah menggunakan salah satu moda 26 37
2 Yang pernah menggunakan kedua moda 31 38
Jumlah 57 75
Persentase 43,18 % 56,82 %
Tabel 2. Karakteristik alasan utama pemilihan moda
No. Alasan Utama Pemilihan Truk Kapal Barang
Jumlah % Jumlah %
1 Biaya transportasi murah 5 6,67 16 28,07
2 Waktu perjalanan singkat 20 26,67 2 3,51
3 Ketepatan waktu berangkat/tiba 23 30,67 5 8,77
4 Ketersediaan angkutan 13 17,33 7 12,28
5 Kapasitas angkut yang besar 3 4,00 11 19,30
6 Kualitas pelayanan/keamanan barang 11 14,6 16 28,07
Jumlah 75 100 57 100
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
322
responden/pengguna yang hanya pernah
menggunakan salah satu moda dan
kelompok kedua adalah responden/peng-
guna yang pernah menggunakan kedua
jenis moda dalam melakukan
perjalanannya. Pengelompokkan ini
dilakukan untuk melihat preferensi dari
pengguna, apakah akan merubah pilihan
moda yang biasa digunakan jika
ditawarkan alternatif yang lebih menarik
pada moda pesaingnya.
Dalam analisis pemilihan moda dengan
kuesioner stated preference dibuat dua
buah pendekatan analisis regresi, analisis
regresi yang pertama (REG-1) yaitu
analisis yang menggunakan nilai skala
standar dalam probabilitas piliahan, dan
analisis regresi kedua (REG-2) adalah
analisis regresi yang menggunakan nilai
skala optimum dalam probabilitas
pilihannya.
Besarnya nilai skala numerik untuk REG-
1 dan REG-2 adalah seperti pada Tabel 3.
Selanjutnya dengan nilai skala numerik
REG-1 dan REG-2 dibuat perumusan
model pemilihan moda yang hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Nilai skala semantik untuk masing-masing kelompok
Skala REG-1 REG-2
Kelompok I Kelompok II
R1
R2
R3
R4
R5
0,9
0,7
0,5
0,3
0,1
0,950
0,899
0,500
0,260
0,200
0,920
0,895
0,500
0,400
0,100
Tabel 4. Hasil pemodelan pemilihan moda
Koefisien Kelompok I Kelompok II
REG-1 REG-2 REG-1 REG-2
Konstanta 5,45129 6,68333 -6,30160 -5,53283
Biaya -0,001206 -0,001970 -0,001521 -0,001220
Waktu -0,06588 -0,07452 0,012135 0,04295
Kapasitas -0,03821 -0,04359 -0,05055 -0,06120
Keamanan 0,27234 0,31954 0,22771 0,25585
Statistik :
Jumlah Responden 63 63 69 69
Jumlah Option 504 504 552 552
r-square 0,35354 0,41889 0,44727 0,48824
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
323
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka
model utilitas pemilihan moda yang
digunakan adalah model yang memiliki
nilai r2 yang paling besar di antara model
REG-1 ataupun REG-2. Adapun model
utilitas yang terpilih tersebut adalah
sebagaimana berikut ini.
Kelompok I (kelompok responden yang
hanya pernah menggunakan salah satu
moda):
UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya –
0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas +
0.31954Δkeamanan (16)
Kelompok II (kelompok responden yang
pernah menggunakan kedua moda):
UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya +
0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas +
0,25585Δkeamanan (17)
di mana
Δbiaya : selisih biaya perjalanan antara
kapal barang dan truk
Δwaktu : selisih waktu tempuh
perjalanan antara kapal barang-
truk
Δkapasitas : selisih kapasitas angkut antara
kapal barang dan truk
Δkeamanan: selisih tingkat keamanan antara
kapal barang dan truk.
4.2 Grafik Pemilihan Moda
Grafik pemilihan moda merupakan
hubungan antara probabilitas pemilihan
moda dengan selisih nilai utilitas kapal
barang (KB) dan truk (TR), semakin
tinggi selisih utilitas KB – TR, semakin
besar peluang seseorang memilih KB,
sebaliknya semakin rendah selisih utilitas
KB – TR, semakin besar peluang
memilih TR. Peluang akan seimbang
(probabilitas = 0,5) ketika utilitas antara
kapal barang sama dengan truk.
Besarnya utilitas dan probabilitas
pemilihan moda untuk masing-masing
kelompok serta grafik pemilihan terlihat
pada Tabel 5 dan Gambar 1.
Tabel 5. Utilitas dan probabilitas model pada Kelompok I
Option Biaya Waktu Kapasitas Keamanan U(KB-TR) Pr(KB) Pr(TRUK)
1 -293 76 113 -4 0.58808 0.642924 0.357076
2 -228 90 113 -4 -1.7357 0.14986 0.85014
3 -228 76 133 -4 -1.56422 0.172834 0.826958
4 -228 76 113 -9 -2.29012 0.091945 0.908055
5 -293 90 133 -4 -1.327 0.209656 0.790344
6 -293 90 113 -9 -2.0529 0.11376 0.88624
7 -293 76 133 -9 -1.88142 0.132226 0.867774
8 -228 90 133 -9 -4.2052 0.014699 0.985301
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
324
Grafik pemilihan moda pada kelompok I
menunjukkan bahwa probabilitas
pemilihan truk lebih besar dari
probabilitas pemilihan kapal barang,
berarti pengguna lebih cenderung untuk
memilih truk dalam melakukan
perjalanan daripada memilih kapal
barang. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut: kelompok I merupakan
kelompok pengguna yang hanya pernah
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
-5 -4 -3 -2 -1 0 1
Utilitas (KB - Truk)
Pro
ba
bil
ita
s P
emil
iha
n M
od
a
Pr Kapal Barang Pr Truk
Gambar 1. Grafik pemilihan moda untuk Kelompok I
Tabel 6. Utilitas Dan Probabilitas Model Pada Kelompok II
Option COST TIME CAPASITY SAFETY U(KB-TR) Pr(KB) Pr(TRUK)
1 -293 76 113 -4 0.96697 0.724515 0.275485
2 -228 90 113 -4 2.17527 0.898007 0.101993
3 -228 76 133 -4 -1.05003 0.259219 0.740781
4 -228 76 113 -9 -1.10528 0.248752 0.751248
5 -293 90 133 -4 1.74427 0.851229 0.148771
6 -293 90 113 -9 1.68902 0.844095 0.155905
7 -293 76 133 -9 -1.53628 0.177076 0.822923
8 -228 90 133 -9 -0.32798 0.418732 0.581268
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
325
menggunakan salah satu moda, yaitu
hanya kapal barang atau truk saja,
sehingga dikatakan mereka kurang
mengetahui dan memahami karakteristik
moda lain yang belum pernah mereka
gunakan atau dengan kata lain alternati-
alternatif perubahan atribut pada moda
tidak terlalu mengakibatkan mereka
mengubah pilihan moda yang akan
mereka gunakan atau tidak terlalu
berpengaruh dalam pemiliham moda
yang akan mereka gunakan.
Untuk model pada kelompok II grafik
pemilihan moda menunjukkan
probabilitas pemilihan moda yang hampir
seimbang antara probabilitas pemilihan
kapal barang dan truk. Hal ini terjadi
karena para responden sudah dapat
menentukan pilihan modanya, pertama
tetap pada pilihannya karena mereka
telah mengetahui kondisi dari masing-
masing moda, kedua mereka mengubah
pilihan modanya sesuai dengan moda
yang menurut mereka mempunyai pilihan
atribut yang lebih baik.
4.3 Elastisitas Model
Elastisitas model diperlukan untuk
mengevaluasi sensitivitas respons, yaitu
mengukur persentase perubahan
probabilitas pemilihan moda sebagai
akibat berubahnya persentase pada suatu
atribut tertentu didalam fungsi utilitas
pada masing-masing model.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
-2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5
Utilitas (KB - Truk)
Pro
ba
bil
ita
s P
em
ilih
an
Mo
da
Pr Kapal Barang Pr Truk
Gambar 2. Grafik pemilihan moda untuk Kelompok II
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
326
Untuk menyamaratakan kondisi ini,
dilakukan pendekatan rata-rata tedrhadap
nilai atribut.
Dengan menggunakan nilai rata-rata
tersebut, maka berdasarkan formulasi
model yang ada, nilai utilitas dan
probabilitas pemilihan kapal barang
untuk masing-masing model dapat dilihat
pada Tabel 8.
Dengan diperolehnya nilai probabilitas
moda kapal barang maka elastisitas
Tabel 7. Nilai rata-rata atribut moda
Nomor Biaya (Rp/ton) Waktu (Jam) Kapasitas (ton) Keamanan (%)
1 -293 76 113 -4
2 -228 90 113 -4
3 -228 76 133 -4
4 -228 76 113 -9
5 -293 90 133 -4
6 -293 90 113 -9
7 -293 76 133 -9
8 -228 90 133 -9
Jumlah -2084 664 984 -52
Rata-rata -260,5 83 123 -6,5
Tabel 8. Nilai utilitas dan probabilitas masing-masing model
Model yang dikembangkan
Kelompok i Kelompok ii
Utilitas -1,80856 0,319495
Probabilitas 0,140812 0,579201
Tabel 9. Elastisitas langsung (direct elasticity)
Model Elastisitas langsung
Biaya Waktu Kapasitas Keamanan
Kelompok I 4,409224 -5,314215 -4,606597 -1,784542
Kelompok II 1,337341 4,992717 -3,167607 -0,699799
Tabel 10. Elastisitas silang (cross elasticity)
Model Elastisitas silang
Biaya Waktu Kapasitas Keamanan
Kelompok I 0,722626 -0.870945 -0754973 -0,292468
Kelompok II 1.840759 6.872133 -4.359993 -0.963226
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
327
terhadap berbagai atribut, baik elastisitas
langsung maupun elastisitas silang pada
nilai rata-rata atribut adalah seperti pada
Tabel 9.
Hasil elastisitas ini menunjukkan bahwa:
a) Pada elastisitas langsung, model pada
kelompok I memiliki nilai elastisitas
langsung lebih besar untuk seluruh
atributnya dibandingkan nilai pada
elastisitas silang ; artinya bahwa
probabilitas pemilihan moda untuk
kapal barang lebih sensitive terhadap
pengaruh perubahan atributnya.
b) Pada elastisitas silang, model pada
kelompok II memiliki nilai elastisitas
silang lebih besar untuk seluruh
atributnya dibandingkan dengan nilai
pada elastisitas langsung ; artinya
probabilitas pemilihan moda truk
lebih sensitive terhadap perubahan
atributnya.
c) Secara umum atribut waktu
merupakan atribut yang paling
sensitif mempengaruhi pemilihan
moda. Hal ini terlihat dari nilai
elastisitas yang lebih besar dari
atribut-atribut lainnya baik pada
elastisitas langsung maupun
elastisitas silang.
4.4 Pembahasan Model Pemilihan Moda
Berdasarkan survei penelitian yang
dilakukan diketahui bahwa terdapat
perbedaan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengguna moda dalam
melakukan pemilihan terhadap moda
yang akan digunakannya moda antara
moda kapal barang dan moda truk. Pada
moda kapal barang, pengguna merasa
bahwa faktor biaya transportasi dan
kualitas pelayanan yang diberikan
(terutama keamanan barang) merupakan
alasan utama untuk memilih kapal barang
sebagai moda untuk melakukan
perjalanan. Sedangkan faktor ketepatan
waktu berangkat/tiba ke tujuan dan waktu
perjalanan yang lebih singkat merupakan
alasan utama yang dominan dipilih oleh
pengguna truk dalam melakukan
perjalanannya.
Adapun model utilitas moda pada
masing-masing kelompok yang ditinjau
dalam penelitian adalah:
1. Kelompok I (kelompok responden
yang hanya pernah menggunakan
salah satu moda) :
UKB-TR = 6.68333 – 0,001970Δbiaya –
0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas +
0.31954Δkeamanan
2. Kelompok II (kelompok responden
yang pernah menggunakan kedua
moda):
UKB-TR = –5,53283 – 0,001220Δbiaya +
0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas +
0,25585Δkeamanan
Dari hasil analisis elastisitas pada
kelompok I probabilitas pemilihan kapal
barang lebih sensitivf terhadap pengaruh
perubahan atributnya, sedangkan pada
kelompok II probabilitas pemilihan truk
yang lebih sensitif terhadap perubahan
atributnya dan atribut yang paling sensitif
mempengaruhi pemilihan moda adalah
waktu perjalanan.
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
328
5. KESIMPULAN DAN SARAN
a) Faktor biaya transportasi dan kualitas
pelayanan yang diberikan merupakan
alasan utama pengguna untuk
memilih kapal barang sebagai moda
untuk melakukan perjalanan.
b) Sedangkan faktor ketepatan waktu
berangkat/tiba ke tujuan dan waktu
perjalanan yang lebih singkat
merupakan alasan utama yang
dominan dipilih oleh pengguna truk
dalam melakukan perjalanannya.
c) Adapun model utilitas moda pada
masing-masing kelompok yang
ditinjau dalam penelitian adalah:
1. Kelompok I (kelompok
responden yang hanya pernah
menggunakan salah satu moda):
UKB-TR =
6.68333 – 0,001970Δbiaya –
0,07452Δwaktu – 0,04359Δkapasitas+
0.31954Δkeamanan
2. Kelompok II (kelompok
responden yang pernah
menggunakan kedua moda):
UKB-TR =
–5,53283 – 0,001220Δbiaya +
0,04295Δwaktu – 0,06120Δkapasitas+
0,25585Δkeamanan
d) Hasil analisis elastisitas pada
kelompok I probabilitas pemilihan
kapal barang lebih sensitivf terhadap
pengaruh perubahan atributnya,
sedangkan pada kelompok II
probabilitas pemilihan truk yang
lebih sensitif terhadap perubahan
atributnya dan atribut yang paling
sensitif mempengaruhi pemilihan
moda adalah waktu perjalanan.
Daftar Pustaka
Akhmadali. 1992. Probabilitas
Pemilihan Angkutan Ferry Bagi
Kendaraan Roda Dua Untuk
Menyeberangi Sungai Kapuas.
Tesis Magister. Bandung:
Rekayasa Transportasi, ITB.
Astuti, R. D. Pemodelan Kebutuhan
Transportasi Barang Di Pulau
Jawa Dengan Moda Jalan. Tesis
Magister. Bandung: STJR, ITB.
Chatterjee, S & Bertram P. 1977.
Regression Analysis by Example.
New York: John Wiley & Sons,
Inc.
Hendry, S.P. 1993. Identifikasi Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi
Pangsa Pasar Moda Angkutan KA
& Moda Angkutan Jalan Raya
(Studi Kasus: Bogor – Jakarta).
Tesis Magister. Bandung:
Transportasi, ITB.
Hermawan, W. 1999. Model Kompetisi
Moda Angkutan Barang Antara
Kereta Api dan Truk Dengan
Teknik Stated Preference. Tesis
Magister. Bandung: Rekayasa
Transportasi, ITB.
Ben-Akiva, M. & Steven L. R. 1985.
Discrete Choice Analysis : Theory
and Application To Travel
Demand. Cambridge: MA:MIT
Press.
Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan Angkutan Sungai Pada Pergerakan di Sungai Kapuas Kalimantan Barat
(Elsa Tri Mukti)
329
Box, G. E. P.; Hunter, W. G.; & Hunter,
J. S. Statistic for Experimenters
:An Introduction to Design, Data
Analysis, and Model Building.
New York: John Wiley & Sons,
Inc.
Kanafani, A. 1983. Transportation
Demand Analysis. New York:
McGraw-Hill.
Kennedy, J. B. & Neville, A. M. 1964.
Basic Statistical Methods for
Engineers and Scientists. Harper &
Row, Publishers.
Khisty, J. et al. 1998. Transportation
Engineering, An Introduction.
International Edition. Prentice
Hall.
Morlok, E. K. 1978. Introduction to
Transportation Engineering and
Planning. McGraw-Hill Ltd.
Mulyanto, Y. Y. 1995. Pemilihan Moda
Transport Antara Kendaraan
Pribadi Dan Angkutan Umum
Untuk Perjalanan Kerja (Studi
Kasus : Perumnas Banyumanik
Semarang). Tesis Magister.
Bandung: Rekayasa Transportasi,
ITB.
Mukti, Elsa. 1999. Model Kompetisi
Moda Angkutan Antara Kereta Api
dan Bus Dengan Teknik Stated
Preference. Tesis Magister.
Bandung: Rekayasa Transportasi,
ITB.
Ortuzar, J. D. & Willumsen, L. G. 1994.
Modelling Transport. Second
Edition., John Wiley & Sons.
Permain, D. & Swanson, J. 1991. Stated
Preference Techniques : A Guide
ke Practice. London: Steer Davies
Gleave and Haque Consulting
Group.
Tamin, O. Z. 1997. Perencanaan dan
Pemodelan Transportasi.
Bandung: Penerbit Institut
Teknologi Bandung (ITB).
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 2 – DESEMBER 2010
330