23356495 DF Clinical Pathways RS Islam Jakarta 22 Oktober 2008

3
1 Pendahuluan Clinical Pathways Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medik RSUP Fatmawati Jakarta. Mutu/Kualitas dapat ditinjau dari berbagai perspektif baik itu dari perspekstif pasien dan penyandang dana, manajer dan profesi dari pemberi jasa rumah sakit maupun pembuat dan pelaksana kebijakan layanan kesehatan di tingkat regional, nasional dan institusi. (Quality is di erent things to di erent people based on their belief and norms). 1 Perkembangan evolusi mengenai bidang mutu (Quality), kaidah tehnik mekanisme pengambilan keputusan untuk profesi seperti Evidence- based (Medicine, Nursing, Healthcare, Health Technology Asssessment), dan Sistem Layanan Kesehatan di rumah sakit sangat perlu dan penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum menetapkan arah pengembangan suatu sarana layanan kesehatan (rumah sakit) sehingga akan lebih mudah dalam menilai progresivitas dan kinerja (performance ) dalam bentuk indikator indikator yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Secara ringkasnya bagan dalam Gambar 1 berikut menunjukkan evolusi mutu dari inspection , quality control, quality assurance hingga total quality serta komponen komponennya; dan evolusi epidemiologi klinik, evidence-based, health technology assessment sampai information mastery. 2,3,4,5,6 Disampaikan pada Refreshing Penyusunan Tarif berdasarkan INA DRG (Casemix) di Auditorium R Is!am "akarta ## $ktober #%%&' Adams C Nee!y A' The performan*e prism to boost su**ess' +easuring ,ea!th -usiness .x*e!!en*e #%%%/ 0(1)2 34#1' # 5irmanda D' C!ini*a! Go6ernan*e 2 7onsep konstruksi dan imp!ementasi mana8emen medik' Disampaikan pada seminar dan business meeting 9+ana8emen +edis2 dari 7edokteran -erbasis -ukti ( .6iden*e4 ased +edi*ine :.-+) menu8u C!ini*a! Go6ernan*e ; da!am rangka ,<T R<P 5atma=ati ke 0% di Gedung -idakara "akarta 1% +ei #%%%' 1 5irmanda D' Professiona! *ontinuous >ua!ity impro6ement in hea!th *are2 standard of pro*edu *!ini*a! guide!ines path=ays of *are and e6iden*e4based medi*ine' ?hat are they@ " +ana8emen Administrasi Rumah akit Indonesia 333/ (1)2 134 00' 0 5irmanda D' Dari pene!itian ke praktik kedokteran' Da!am astroasmoro dan Ismae! ' Dasar metodo!ogi pene!itian k!inis' .disi ke4#' "akarta2 agung eto #%%#' B 5irmanda D' C!ini*a! go6ernan*e dan ap!ikasinya di rumah sakit' Disampaikan pada Penda!aman materi rapat ker8a R Pertamina "aya "akarta #3 $ktober #%% '

description

1111

Transcript of 23356495 DF Clinical Pathways RS Islam Jakarta 22 Oktober 2008

Microsoft Word - DF-RS Islam Jakarta 22 Oktober 2008

1

Pendahuluan

Clinical PathwaysDr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite MedikRSUP Fatmawati Jakarta.

Mutu/Kualitas dapat ditinjau dari berbagai perspektif baik itu dari perspekstif pasien dan penyandang dana, manajer dan profesi dari pemberi jasa rumah sakit maupun pembuat dan pelaksana kebijakan layanan kesehatan di tingkat regional, nasional dan institusi. (Quality is different things to different people based on their belief and norms).1

Perkembangan evolusi mengenai bidang mutu (Quality), kaidah tehnik mekanisme pengambilan keputusan untuk profesi seperti Evidence- based (Medicine, Nursing, Healthcare, Health Technology Asssessment), dan Sistem Layanan Kesehatan di rumah sakit sangat perlu dan penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum menetapkan arah pengembangan suatu sarana layanan kesehatan (rumah sakit) sehingga akan lebih mudah dalam menilai progresivitas dan kinerja (performance) dalam bentuk indikator indikator yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

Secara ringkasnya bagan dalam Gambar 1 berikut menunjukkan evolusi mutu dari inspection, quality control, quality assurance hingga total quality serta komponen komponennya; dan evolusi epidemiologi klinik, evidence-based, health technology assessment sampai information mastery. 2,3,4,5,6

Disampaikan pada Refreshing Penyusunan Tarif berdasarkan INA DRG (Casemix) di Auditorium RS Islam Jakarta 22 Oktober 2008.1 Adams C, Neely A. The performance prism to boost success. Measuring Health Business Excellence 2000; 4(3):19-23.2 Firmanda D. Clinical Governance: Konsep, konstruksi dan implementasi manajemen medik. Disampaikanpada seminar dan business meeting Manajemen Medis: dari Kedokteran Berbasis Bukti (Evidence- ased Medicine/EBM) menuju Clinical Governance dalam rangka HUT RSUP Fatmawati ke 40 di GedungBidakara Jakarta 30 Mei 2000.3 Firmanda D. Professional continuous quality improvement in health care: standard of procedures, clinical guidelines, pathways of care and evidence-based medicine. What are they? J Manajemen & Administrasi Rumah Sakit Indonesia 1999; 1(3): 139-144.4 Firmanda D. Dari penelitian ke praktik kedokteran. Dalam Sastroasmoro S dan Ismael S. Dasar dasarmetodologi penelitian klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto, 2002.5 Firmanda D. Clinical governance dan aplikasinya di rumah sakit. Disampaikan pada Pendalaman materi rapat kerja RS Pertamina Jaya, Jakarta 29 Oktober 2001.6 Firmanda D. Professional CQI: from Evidence-based Medicine (EBM) towards Clinical Governance. Presented at the plenary session in World IPA, Beijing 23rd July 2001.

Gambar 1. Evolusi bidang mutu dan epidemiologi klinik.2-6

Sedangkan evolusi sistem layanan kesehatan di rumah sakit secara prinsipnya mulai dari yang bercirikan doing things cheaper dalam hal ini efficiency pada tahun 1970an pada waktu krisis keuangan dan gejolak OPEC, kemudian ekonomi mulai pulih dan masyarakat menuntut layanan kesehatan bercirikan doing things better dalam hal ini quality improvement.

Selama dua dekade tersebut manajemen bercorak doing things right yang merupakan kombinasi doing things cheaper dan doing things better. Ternyata prinsip doing things right tidak memadai mengikuti perkembangan kemajuan teknologi maupun tuntutan masyarakat yang semakin kritis; dan prinsip manajemen doing things right tersebut telah ketinggalan zaman dan dianggap sebagai prinsip dan cara manajemen kuno.

Pada abad 21 ini menjelang era globalisasi dibutuhkan tidak hanya doing things right, akan tetapi juga diperlukan prinsip manajemen doing the right things (dikenal sebagai increasing effectiveness) sehingga