2.3 Incontinensia Urin
-
Upload
rahmawati-ali -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of 2.3 Incontinensia Urin
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
1/50
Kel.2
Yuyun, ika, atun, haris
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
2/50
Sistem Urinaria Sistem urinariaadalah sistem organyang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia, sistem ini terdiri dari duaginjal, dua ureter,Vesica Urinaria, danuretra.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_organ&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uretrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Uretrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ureterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_organ&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_organ&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_organ&action=edit -
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
3/50
GINJAL (REN) Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum pada kedua sisi vertebrathorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.
Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
4/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
5/50
LAPISAN GINJAL Setiap ginjal terbungkusselaput tipis (kapsularenalis) berupa jaringan
fibrus berwarna ungu tua Lapisan ginjal terbagi atas :
- lapisan luar (yaitu lapisankorteks / substantia
kortekalis)- Lapisan dalam (yaitumedulla (substantiamedullaris)
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
6/50
Fungsi ginjal
Mengeluarkanzat toksik/
racun
Keseimbangancairan
Keseimbanganasam basa
Mengeluarkansisa
metabolisme
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
7/50
URETER Terdiri dari 2 pipa yang masing-masing bersambung
dari ginjal ke vesika urinaria kandung kemih
Lapisan dinding ureter terdiri dari :- lapisan luar (jaringan ikat/ fibrosa)
- Lapisan tengah (otot polos)
Lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik tiap
5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter Panjang 30 cm, diameter 0,5 cm
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
8/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
9/50
VESIKA URINARIA Fungsi : tempat penampungan urin
Letak di belakang simfisis pubis
Volume urin 150-300 mL
Dalam VU terdapat otot detrusor, yg akanberkontraksi jika VU penuh, sehingga terjadi prosesmiksi
Proses miksi dipengaruhi saraf parasimpatis
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
10/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
11/50
URETRABerfungsi menyalurkan air kemih
keluar
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5-4 cm dan berada di anterior vagina.Sedangkan pada pria, panjang uretrasekitar 17-20 cm
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
12/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
13/50
OTOT DASAR PANGGUL
(PELVIC FLOOR MUSCLE )1. Superficial pelvic floor muscle
a. Otot sphinter ani externuso Otot subcutaneus
o
Superficialosectiono Bagian dalam
b. Otot otot perineal superficialo Otot ischiocavernosus
o Bulbospongiosus
o Otot perineus transfersus superfisialisc. Otot spincter urogenital striated
o Sphinter urethrae
o Compressor urethrae
o Sphinter urethrovaginalis
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
14/50
OTOT DASAR PANGGUL
(PELVIC FLOOR MUSCLE )2. Deep pelvic floor muscle group
- Puborectalis
-Pubococcygeus-ilioccygeus
-Ischiocogeus
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
15/50
Peranan Pervic Floor Muscle
Support organ pelvisbeserta isinya
(rectum, vagina danurethra)
Menyangga neckbladder dan suduturethrovesticularyang sangat vital
untuk continence
Memberikan sedikitekstraclosing forcesepanjang dindingurethrae terutama
selama terjadi
peningkatantekananintra abdominal.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
16/50
Peranan Pervic Floor Muscle
Memelihara sudutanorectal yangberperan pada
faesalcontinence
Memberikansupportselama defaecation
Memandu selamaproses kelahirandan mengarahkankepala bayi melaluijalan lahir.rotasi
kepala bayi dibantu
oleh otot dasarpanggul yang kuat.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
17/50
Peranan Pervic Floor Muscle
Membantu
memeliharaposisi pine
yang benarkarena beban
yang berlebihdan upperbody
Membantustabilitas
sacroiliaca
Berperandalam
hubungansexual dalampencapaianpenikmatan
dan orgasme.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
18/50
Proses Pembentukan Urin
FILTRASI
REABSORBSI
SEKRESI
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
19/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
20/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
21/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
22/50
Refleks berkemih Pengisian urin di bladder
menstimulasi reseptor stretch yangakan menghasilkan potemnsial aksi.Potensial aksi akan dibawa oleh sarafsensoris menuju segment sakral di
spinal cord melalui pelvic nerves.
Sebagai respon, potensial aksi akandibawa ke bladder melalui sarafparasimpatik di pelvic nerves.
Potensial aksi saraf parasimpatik iniakan mengakibatkan kontraksidiiding bladder.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
23/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
24/50
Kontrol saraf terhadap perkemihan
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
25/50
Kontrol saraf terhadap perkemihan
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
26/50
lebih jelas lihat video
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
27/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
28/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
29/50
Kandung kemih dan uretra berhubungan secarasimultan dalam penyimpanan dan pengeluaran urin.
Selama penyimpanan, leher kandung kemih dan uretraproksimal menutup dan tekanan intra uretra berkisar20-50 cm H2O. Sementara itu otot detrusor berileksasisehingga tekanan kandung kemih tetap rendah
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
30/50
Berkemih terdiri atas dua fase, yaitu : Pengisian bladder
Pengosongan bladder
Selama fase pengisisan, otot detrusor is compliant andthe detrusor pressure is usually less than 15cm H2O.
Saat volume urin mencapai 150-200 mL, keinginanberkemih yang pertama mulai muncul. Secara normal,keinginan ini dapat ditunda hingga pengisian bladdersecara penuh dan siap untuk dikeluarkan. Penundaanini juga bisa berlangsung lama.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
31/50
Sejalan dengan terjadinya peningkatan volumebladder, tekanan dalam bladder juga mulaimeningkat.
Ketika keputusan untuk berkemih diambil danlingkungan yang dibutuhkan tersedia, maka persiapanpun dilakukan. Otot levator ani dan spinchter uretraakan rileksasi dan kemudian otot detrusor akan
mengalami kontraksi. Di akhir perkemihan, ototlevator ani dan sphincter uretra akan berkontraksi. Dilain pihak, otot detrusor berhenti berkontraksi dansiap untuk periode pengisian selanjutnya.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
32/50
Inkontinenensia urineadalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah
dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkanmasalah gangguan kesehatan dan atau sosial.Variasi
dari inkontinensia urin meliputi keluar hanyabeberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak,bahkan terkadang juga disertai inkontinensia alvi(disertai pengeluaran feses).
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
33/50
PATOFISIOLOGIInkontinensia urine dapat terjadi dengan berbagaimanifestasi, antara lain: Fungsi sfingter yang terganggu menyebabkan
kandung kemih bocor bila batuk atau bersin. Bisa jugadisebabkan oleh kelainan di sekeliling daerah salurankencing. Fungsi otak besar yang terganggu danmengakibatkan kontraksi kandung kemih. Terjadi hambatan pengeluaran urine denganpelebaran kandung kemih, urine banyak dalamkandung kemih sampai kapasitas berlebihan.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
34/50
Ada beberapa pembagian inkontinensia urin, tetapipada umumnya dikelompokkan menjadi 4:
1. Urinary stress incontinence
2. Urge incontinence
3. Total incontinence
4. Overflow incontinence
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
35/50
PEMERIKSAAN UMUM Tes uji ngedan
PERFECT Scheme
Thirteen ways of confirming a contraction of the PFM
Pad test
FREQUENCY/VOLUME CHART (BLADDER DIARY)
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
36/50
TES UJI NGEDAN Pasien duduk dibangku, pahanya dibuka, kemudian
mengedan atau batuk.
Vesika diisi dengan cairan berwarna biru melaluikateter, kemudian pasien diberi handuk untukmengalas pada bagian kelaminnya, selanjutnya disuruhberjalan, batuk atau mengedan.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
37/50
PERFECT SCHEME Pemeriksaan Perfect Schemeuntuk menilai
kekuatan kontraksi PFM (pelvic floor muscle) :
P : Power
E : Endurance
R : Repetition
F : Fast
ECT : Every Contraction time
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
38/50
Posisi pasien
Tidur terlentang dengan kepala tersanggah
bantal.Hip fleksi, abduksi dan lutut fleksi (posisi
litotomi)
Pasien relaks/tidak tegangPenguji
Memberikan informed consent untuk persetujuan
pemeriksaan. Masukkan jari Ke vagina sedalam 4 6 cm
Posisi jari ada di jam 4 dan 9.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
39/50
PenilaianPowerDIGAMBARKAN DENGAN NILAI 0 5
0 : Tidak ada kontrol
1 : Ada denyutan di jari
2 : Dirasa ada peningkatan tegangan tanpa terangkat
3 : Ketegangan meningkat dengan pengangkatan dindingposterior vagina
4 : Peningkatan tegangan dengan kontraksi yang baik sertamampu mengangkat dinding posterior vagina dengantahanan
5 : Tahanan kuat dapat dilakukan dan jari penguji terjepit
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
40/50
Endurance
Untuk mengukur daya tahan yang menggambarkanlamanya tahanan satu kontraksi dari 0 10
Repetition
Mengukur pengulangan gerakan otot dasar panggul
dengan nilai pengulangan 1 10 kali ulangan, istirahat4 detik sebelum kontraksi berikutnya. Lebih dari 4detik tanda kelelahan.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
41/50
Fast
Mengukur kecepatan otot dengan nilai 1 10 kalikontraksi (kontraksi cepat)
Every Contraction Time
untuk melengkapi akronim untuk mengingatkanpenguji.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
42/50
Thirteen ways of confirming a
contraction of the PFM These are:
1. Vaginal examination by the physiotherapist2. Self-examination by the patient
3. Hand on perineum by the physiotherapist
4. Hand on perineum by the patient
5. Observation of perineum by the physiotherapist6. Observation of perineum by the patient using a mirror
7. Perineometer
8. Stop and start midstream only occasionally for suitable patients
9. Using the Neen Healthcare Educator
10. Using a cone in the vagina and applying traction to the string while
trying to grip the cone
11. Asking the partner at intercourse
12. Manometric and EMG biofeedback
13. Transperineal or labial ultrasound.
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
43/50
Peritron Neen HealthcareEducator
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
44/50
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
45/50
PreventionDengan melakukan beberapa hal berikut, Anda dapatmengontrol Inkontinensia:
Tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi
dan teh, serta minuman bersoda dan beralkohol Banyak mengonsumsi makanan berserat tinggi
Tidak merokok.
Pertahankan berat badan ideal
Lakukan senam kegel
Lakukan pencatatan aktifitas pengeluaran urin denganbladder diarysehingga memudahkan pemeriksaan
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
46/50
Penatalaksanaan
Inkontinensia urgensiLatihan mengenal sensasi berkemih dan
penyesuaiannya
Obat-obatan untuk merelaksasi kandung kemih dan
estrogenTindakan pembedahan untuk mengambil sumbatan
dan lain-lain keadaan patologik yang menyebabkaniritasi pada saluran kemih bagian bawah
Kateterisasi,bila mungkin secara intermiten, dan kalautidak mungkin secara menetap.
Tindakan pembedahan untuk mengangkat penyebabsumbatan
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
47/50
Inkontenensia overflow
Kateterisasi, bila mungkin secara intermiten, dankalau tidak mungkin secara menetap
Tindakan pembedahan untuk mengangkat penyebabsumbatan
Inkontinensia tipe fungsional
Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwaldan kebiasaan berkemih
Pekaian dalam dan kain penyerap khusus lainnya
Penyesuaian/modifikasi lingkungan tempat berkemih
Kalau perlu digunakan obat-obatan yang merelaksasikandung kemih
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
48/50
Intervensi Fisioterapi Kegels Exercise
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
49/50
Pelvic Floor Exercise
-
8/10/2019 2.3 Incontinensia Urin
50/50
Abdominal Muscle Exercise