22 Gyn Fix Gazebo
-
Upload
yudhikaiway -
Category
Documents
-
view
57 -
download
7
Transcript of 22 Gyn Fix Gazebo
Vulva
A. Tumor Kistik Vulva1. Kista inklusi epidermis terjadi akibat perlukaan terutama pada persalinan karena episiotomy
atau robekan, di mana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian menjadi kista.2. Kista sisa jaringan embrio:
kista Gartner: dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolfii. Terdapat pada dinding lateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat urethra dan klitoris. kista saluran Nuck: berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam salurean inguinal, kadang-kadang, melanjutkan diri sampai pada labium mayor.
3. Kista KelenjarBartholini: terjadi akibat radang kista sebasea: berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor, labium minor dan mons veneris, terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadi penyumbatan sebum.Terapi: EkstirpasiHarus dapat diangkat seluruhnya, sebab dapat menyebabkan residif.
Hidradenoma: berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari sisa saluran Wolffi penyakit Fox Fordyce: disesbut juga apokrin miliaria terjadi akibat sumbatan saluran kelenjar keringat sehingga membentuk banyak Kristal kecil dengan diameter 1-3 mm, multiple, terasa gatal.kista paraurethra (Skene): terjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini biasa menonjol pada dinding depan vagina, dan sering mengalami infeksi.
Tumor Solid Vulva1. Tumor Epitel: kondiloma akuminatum, karunkula urethra( terdiri dari karunkula urethra
neoplasma dan karunkula urethra granulomatosa ), nevus pigmentosum, hyperkeratosis.2. Tumor jaringan mesoderm: fibroma, lipoma, leiomioma, neurofibroma, hemangioma,
limfangioma, miksoma
Tumor Kistik Vagina
Kista Inklusi
Gambaran UmumKista inklusi merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan di vagina. Lokasi pada 1/3 bawah vagina dan posterior atau lateral. Tumor ini tumbuh dari jaringan epidermal yang berada di dawah lapisan mukosa vagina. Jaringan tersebut tumbuh di bagian tersebut akibat penjahitan robekan atau laserasi perineum yang kurang sempurna. Komponen kelenjar pada jaringan epidermal yang terperangkap tersebut menghasilkan cairan dan membentuk kista. Walaupun kista tidak dapat mencapai ukuran hingga beberapa sentimeter, tetapi seringkali menimbulkan keluhan pada saat-saat tertentu.
Gambaran Klinik
1
Tumor kistik dengan batas yang tegas dengan gerakan yang terbatas dan berisi massa berupa cairan musin kental. Permukaan didnding dilapisi oleh epitel skuamosa yang terstratifikasi, pada ukuran dan kondisi tertentu.
Terapi Eksisi
Kista Gartner
Gambaran UmumKista berasal dari sisa kanalis wolfii yang berjalan di sepenajang permukaan anterior dan bagian atas vagina. Diameter kista sangat tergantung dari ukuran duktus dan kapasitas tampung cairan di dalamnya sehingga bias dalam ukuran yang relative kecil hingga cukup besar untuk mendorong dinding vagina kea rah tengah lumen atau malah dapat memenuhi lumen dan mencapai introitus vagina.
Gambaran KlinikLokasi utama kista Gartner adalah bagian anterolateral puncak vagina. Pada perabaan, kista ini bersifat kistik, dilapisi oleh dinding translusen tipis yang tersusun dari epitel kuboid atau kolumner, baik dengan atau tanpa silia dan kadang – kadang tersusun dalam beberapa lapisan.
Terapi Insisi dinding anterolateral vagina dan eksisi untuk mengeluarkan kista dari sisi kanalis wolfii ini.
Tumor Solid Vagina
Fibroma Vagina
Gambaran UmumTumor ini berasal bari proliferasi fibroblas di jaringan ikat dan otot polos vagina. Ukuran tumor bervariasi mulai dari nodul kecil di bawah kulit hingga tumor polipoid yang berukuran besar.
Gambaran Klinik Fibroma pada vagina tidak akan menimbulkan keluhan atau gejala klinik tertentu apabila berdiameter kecil. Gejala akan timbul dengan semakin besarnya diameter tumor. Menyebabkan indurasi kecil di bawah mukosa apabila ukurannya kecil dan mungkin menyebabkan dispareunia bila ukuran besar.
Terapi Eksisi
Adenosis Vagina
Gambaran Umum Jenis tumor ini pada perempuan dewasa dan mengaitkannya dengan pemberian estrogen selam kehamilan. Efek ‘serupa’ estrogen diduga masih berperan di dalam pengembangan kanalis urogenitalis dan proses fusi urogenital dan system mesonefron serta perubahan degenerative zona transformasi kanalis vaginalis bagian bawah.
Gambaran Klinik
2
Umumnya berupa area yang mengalami penebalan mukosa dengan permukaan yang kasar serta ditutupi oleh eksudat mucus dari epitel kelenjar yang melapisi permukaan tumor ini. Bila tidak mencapai ukuran yang besar, lesi ini tidak menimbulkan terjadinya komplikasi terhadap organ sekitar ( kandung kemih dan rectum)
Endometrosis Vagina
Lokasi yang paling sering adalah forniks posterior dan bermanifestasi sebagai nodul sub-epitel atau lesi yang selalu mengalami perdarahan ireguler. Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa specimen biopsy dari tempat lesi. Pengobatan endometrosis di bagian ini adalah sama denga endometrosis di rongga pelvic.
Uterus
1. Ektoserviks
Kista sisa jaringan normal : berasal dari saluran mesonefritidikus. Wolffi terdapat pada dinding
samping ektoserviks.
Kista endometriosis : letaknya superfisial.
Foliekel atau kista Nabothi : kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita
multipara, sebagai penampilan servitis. Kista ini jarang mencapai ukuran besar berwarna putih
mengkilap berisi cairan mukus. Kalau kista ini menjadi besar dapat menyebabkan rasa nyeri.
Papiloma : dapat tunggal maupun seperti kandiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini dalah
sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma : jarang, biasanya terletak superfisial, dapat membesar pada waktu kehamilan, dapat
menyebabkan metroragi.
Terapi tumor ektoserviks tergantung kepada kelainan atau pun potensi akan kelainan yang dapat
disebabkannya.
Kista Nabothi dapat diinsisi, tumor – tumor lain dapat dilakukan ekstirpasi, kauterisasi dan
krioterapi.
2. Endoserviks
Polip : sebetulnya adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lendir
endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari vulva. Epitel yang melapisi biasanya
adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.
Bagian ujung polip dapat menjadi nekrosis, serta mudah berdarah. Polip ini berkembang karena
pengaruh radang maupun virus. Harus ditegakkan apakah polip ini suatu adenoma, sarkoma
botriodes, adenokarsinoma serviks atau mioma yang dilahirkan. Polip endoserviks diangkat dan
perlu diperiksa secara histologik.
a. Endometrium
3
Polip endometrium : sering didapati, terutama dengan pemeriksaan histeroskop. Polip berasal
antara lain dari adenoma, adenofibroma, mioma submukusum, plasenta.
Adenoma-Adenofibroma : biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai
dengan daur haid. Adenoma ini biasanya lunak dan berwarna kemerah-merahan. Gangguan yang
sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas.
Pula mempunyai kecenderungan kambuh kembali.
Mioma submukosum : sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi
mioma yang dilahirkan (Myoma geburt). Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih.
Polip plasenta : berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Pemeriksaan
histologi memperlihatkan vili korealis dalam berbagai tingkat degenerasi yang dilapisi
endometrium, polip plasenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusi yang menimbulkan
pendarahan. Polip endometrium umumnya diangkat dengan cara kuretase. Dengan histeroskopi
dapat dilakukan dengan cara kauterisasi dan bedah laser.
a. Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga
dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma ataupun fibroid.
- Patogenesis
Reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati dari pada miometrium normal. Asal
mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur.
- Patologi anatomi
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1 – 3%, sisanya adalah dari
korpus uterus.
Menurut letaknya, mioma dapat kita dapati sebagai :
a. Mioma submukosum : berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian
dilahirkan melalui saluran serviks.
b. Mioma intramural : mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.
c. Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma ini dapat tumbuh di antara kedua lapisan
ligamentum latum menjadi mioma intra ligamenter. Mioma suberosum dapat pula
tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan
kemudian membebaskan diri dari uterus, sehingga disebut wandering / parasitic fibroid.
4
Jarang sekali ditemukan hanya satu macam mioma uterus. Mioma pada serviks dapat
menonjol ke dalam saluran serviks sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit.
Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan
jaringan ikat yang tersusun seperti konde / pusaran air, dengan pseudocapsule yang terdiri
dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini. Pertumbuhan
mioma dapat mencapai berat lebih dari 5 kg. Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita
berumur 20 tahun, paling banyak pada umur 35 – 45 tahun (kurang lebih 25%). Pertumbuhan
mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju,
akan tetapi beberapa kasus ternyata tumbuh lebih cepat. Setelah menopause banyak mioma
menjadi lisut, hanya 10% saja yang masih dapat tumbuh lebih lanjut.
Mioma uteri ini lebih sering didapati pada wanita nulipara atau yang kurang subur. Faktor
keturunan juga memegang peranan. Perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi
sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya permberian darah pada
sarang mioma.
- Perubahan sekunder
a. Atrofi : sesudah menopause atau pun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil.
b. Degenerasi hialin : perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita berusia lanjut.
Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi sebagian besar atau
hanya sebagian kecil daripadanya seolah – olah memisahkan satu kelompok serabut otot
dari kelompok lainnya.
c. Degenerasi kistik : dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian dari mioma
menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan – ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar
– agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga
menyerupai limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari
krista ovarium atau suatu kehamilan.
d. Degenerasi membatu (calcireous degeneration) : terutama terjadi pada wanita berusia
lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan garam
kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada
foto rontgen.
e. Degenerasi merah (carneous degeneration) : perubahan ini biasanya terjadi pada
kehamilan dan nifas. Diperkirakan karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan
vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah
berwarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah
5
tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam,
kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan.
f. Degenerasi lemak : jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin.
- Komplikasi
Degenerasi ganas, Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus
yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar
dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
Torsi, sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut
sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi
terjadi perlahan – lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan
suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan
sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga pendarahan
berupa metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan – gangguan yang
disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.
- Gejala dan tanda
Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada (serviks,
intramural, submukus, subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi.
Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Pendarahan abnormal, gangguan pendarahan yang terjafi umumnya adalah
hipermenore, menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa faktor yang menjadi
penyebab pendarahan ini, antara lain adalah :
Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai
adenokarsinoma endometrium.
Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa.
Atrofi endometrium di atas mioma submukosum.
Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma di antara
serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya
dengan baik.
b. Rasa nyeri, rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada
pengeluaran mioma submukosum yang akan dilahirkan, pula pertumbuhannya yang
menyempitkan kanalis serviks dapat menyebabkan dismenore.
6
c. Gejala dan tanda penekanan, gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma
uteri. Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat
menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan
hidronefrosis, pada rektum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh
darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri
panggul.
- Infertilitas dan abortus
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis tuba,
sedangkan mioma submuksum juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi
rongga uterus. Apabila penyebab lain infertilitas sudah disingkirkan, dan mioma merupakan
penyebab infertilitas tersebut, maka merupakan indikasi untuk dilakukan miomektomi.
- Mioma uteri dan kehamilan
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertilitas. Resiko
terjadinya abortus bertambah karena distrosi rongga uterus. Khususnya pada mioma
submukosum, letak janin menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada serviks
uteri; menyebabkan inersia maupun atonia uteri, sehingga menyebabkan perdarahan pasca
persalinan karena adanya gangguan mekanik dalam fungsi miometrium; menyebabkan
plasenta sukar lepas dari dasarnya dan menggangu proses involusi dalam nifas.
Kehamilan sendiri dapat menimbulkan perubahan pada mioma uteri, antara lain :
Tumor membesar terutama pada bulan – bulan pertama karena pengaruh estrogen yang
meningkat.
Dapat terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun nifas, kadang – kadang
memerlukan pembedahan segera guna mengangkat sarang mioma.
Meskipun jarang mioma uteri bertangkai dapat juga mengalami torsi dengan gejala dan
tanda sindrom abdomen akut.
- Diagnosis
Penderita sering mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah.
Pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus, yang umumnya terletak di
garis tengah atau pun agak ke samping, sering teraba terbenjol – benjol. Mioma subserosum
dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan uterus.
Mioma intramural akan menyebabkan kavum uteri menjadi luas, yang ditegakkan dengan
pemeriksaan dengan uterus sonde.
Mioma submukosum kadang kala dapat teraba dengan jari yang masuk ke kanalis servikalis,
dan terasanya benjolan pada permukaan kavum uteri.
7
Diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah tumor abdomen di bagian bawah atau
panggul adalah mioma subserosum dan kehamilan, mioma submukosum yang dilahirkan
harus dibedakan dengan inversio uteri; mioma intramural harus dibedakan dengan suatu
adenomiosis, khoriokarsinoma, karsinoma korporis uteri atau suatu sarkoma uteri. USG
abdominal dan transvaginal dapat membantu dan menegakkan dugaan klinis.
- Pengobatan
Tidak semua mioma memerlukan pengobatan bedah, 55% dari semua mioma uteri tidak
membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa pun, terutama apabila mioma itu masih
kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walau demikian miomma uteri
memerlukan pengamatan setiap 3 – 6 bulan. Dalam menopause dapat terhenti
pertumbuhannya atau menjadi lisut.
- Pengobatan operatif
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioms saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan ini
dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt dengan cara
ekstirpasi lewat vagina.
Perlu disadari bahwa 25 – 35% dari penderita tersebut akan masih memerlukan histerektomi,
dapat dilakukan per abdominam atau per vaginam. Histerektomi total umumnya dilakukan
dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri.
- Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami
menopause. Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan jika terdapat kontra indikasi untu
tindakan operatif. Radioterapi hendaknya dilakukan apabila tidak ada keganasan pada uterus.
b. Adeno miosis
Adenomiosis adalah adanya sarang endometriosis diantara serabut miometrium.
c. Hemangioma
Tumor jinak pembuluh darah ini jarang sekali ditemukan. Umumnya didapatkan secara
kebetulan pada pemeriksaan histologik uterus yang diangkat karena perdarahan. Bentuk
histologinya dapat beraneka ragam.
Tuba Falloppi dan jaringan sekitarnya
Tumor tuba uterina dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tuba uterina yang neoplastik
jarang sekali ditemukan. Pernah dilaporkan dalam adanya adenoma, leiomioma, fibroma, kista dermoid
dan lain-lainya.
Endometriosis yang sebenarnya bukan neoplasma lebih sering didapat pada tuba, terkadang dikira ganas.
Tumor neoplasmik jinak dekat tuba: kista parovarium (adalah sisa dari epoophoron), terletak di antara
8
tuba bagian distal dan ovarium dengan diameter biasanya tidak mencapai 4 cm. dinding kista ini tipis
terdapat epitel kuboid atau datar yang dikelilingi oleh jaringan pengikat dan lemak. Kista berisi cairan
jernih yang dapat mengakibatkan adenokarsinoma serosum dengan derajat keganasan rendah.
Tumor non neoplastik tuba uterina
Tumor – tumor disebabkan oleh radang dan beberapa penyakit pada alat genital, antara lain hidrosalping,
piosalping dan kista tuboovarial.
TUMOR OVARIUM
KLASIFIKASI TUMOR OVARIUM :
I. Tumor ovarii yang benignaII. Tumor ovarii yang maligna
III. Tumor maligna yang lain ( jarang)IV. Tumor-tumor dengan potensi endokrinV. Metastatik
I.Tumor ovarii yang benigna
A.Kistik
Non neoplastik Neoplastik Jinak
Folikel Cystadenoma mucinosumLutein Cystadenoma serosumStein –levental DermoidEndometialPeradangan tuba ovarial
B.Solid
a) Fribomab) Lymphangiomac) Mesotheliomad) osteochondromae) Brenner
TUMOR OVARII YANG BENIGNA
Golongan ini di bagi 2 yaitu : A.kistik B.solid
A. Tumor kistik ovarium Tumor kistik merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama yang bersifat non-neopastik,seperti kista retensi yang berasal dari corpus luteum. Tetapi di samping itu tumor kistik yang jinak di bagi dalam golongan :
9
1. Non-neoplastik ( fungsional)
2.Neoplastik yang jinak
1.Kista ovarium non neoplastik ( fungsionil)
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel yang menjadi besar semasa proses atresia foliculi. Setiap bulan, sejumlah besar folikel menjadi mati,di sertai kematian ovum, disusul dengan degeneasi dari epitel folikel. Pada masa ini tampaknya sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan folikel diisi dengan cairan yang banyak, sehingga terbentuklah kista yang besar, yang dapat di temukan pemeriksaan klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk ( lemon).sering terjadi pada pubertas,climacterium dan sesudah salpingektomi.
Gejala klinis
Tidak ada gejala khas bahkan kadang-kadang tidak menunjukan gejala apapun.kurve suhu basal bersifat monofasis. Bila mencapai ukuran cukup besar dapat terasa penuh dan tidak enak pada daerah yang di kenal, seperti pada tumor ovarii yang menyebabkan torsi. Kadang-kadang terjadi ruptur spontan dengan di sertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambar klinis mirip kehamilan ektopik yang terganggu. Yang paling sering cairan kista mengalami resorpsi secara spontan setelah satu atau dua siklus.
Diagnosis
Hanya dengan palpasi dari tumor tersebut,tidak bisa menentukan dengan sekali pemeriksaan. Sebaiknya di adakan observasi beberapa minggu. Pada suatu kista folikel bila di adakan periksa ulangan beberapa minggu kemudian tidak jarang kista itu mengecil lagi, bahkan telah kembali ke besarnya normal.sebaiknya pada jenis neoplastik,tumor ini tidak akan mengecil, melainkan makin lama makin besar.
Terapi
Biasanya tak memerlukan terapi karena mengalami resorpsi spontan. Bila kista kecil dapat dilakukan punksi atau eksisi saja, bila besar di enucleasi dengan meninggalkan jaringan ovarium yang normal.
b. Kista lutein
terjadi pada kehamilan,umumnya berasal dari corpus luteum haematoma.perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi vascularisasi, bila perdarahan ini sangat banyak jumlahnya terjadi corpus luteum heamatoma, yang berdinding tipis dan berwarana kekuning-kuningan. Secara perlahan terjadi resorpsi dari unsur2 darah, sehingga sedikit bercampur darah atau jernih.pada saat yang sama di bentuklah jaringan fibroblas pada bagian dalam lapisan luteuin sehingga pada kista corpus lutein yang tua,sel-sel lutein terbenam dalam jaringan perut.
Gejala klinis
Pada kasus sering menyurupai kehamilan ektopik, haid kadang2 terlambat di ikuti dengan perdaraha sedikit yang terus menerus, di sertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Pada pemeriksaan klinis di temukan benjolan yang sakit . ada yang mengangap kista ini sebagai corpus lutein persistens, pada umumnya kista di bentuk oleh sel theca lutein dari jaringan ikat.
10
Diagnosa
Pada keadaan ini kandang menyerupai kehamilan ektopik, antara keduanya dapat di bedakan dengan test kehamilan atau kuldoskopi.
Terapi
Pada umumnya kista tersebut dapat mengecil sendirinya,kalau besar sekali harus dilakukan ekstirpasi.
c. Stein-leventhal ovary
Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik,permukaan rata,berwarna keabu-abuan (pearly gray or oyester white ) berdinding tebal.di bawahnya tampak folikel dalam bermacam-macam stadium,tetapi tidak di temukan corpus lutem.
Secara klinis memberikan gejala yang di sebut : stein-leventhal syndrom yaitu terdiri dari : hirsustisme, sterilitas, obesitas dan oligomenorrhoe,kadang-kadang di selingi menorrhagi dan clitoris membesar.kecenderungan virilisasi mungkin di sebabkan hyperplasi dari tunica interna yang menghasilkan zat androgenic. Penyakit ini merupakan penyakit hediriter yang autosomal dominant.
Terapi
1. Operatif Wedge resection (1/3 – 2/3 jaringan ovarium di buang)
2.non-operatif
a. clomiphene citrate ( clomide) 50mg tiap hari selama 5-10 hari.
b.Gonadotrophin 4.500 (a 1500 i.u selama 3 hari)
d. Germinal inclusion cist
Terjadi oleh karena invaginasi dari epitel germinal dari ovarium.biasanya terjadi pada wanita tua.
e.kista endometrial
2. Kista ovarium yang neoplastik jinak
Jenis Makroskopis Mikroskopis HistogenesisCystadenoma mucinosum
Bulat,ovoid,tdk teratur. Isi kista jernih,kental berisi mucin,kecoklatan. Multiloculer.
Pucat,sel2 epitel pendek,adenomateus.
Asalnya dr teratoma sifatnya entodermik. Dr tumor brenner, metaplasia dr epitel germinal.
Cystadenoma serosum
Khas papilomateus, isi protein darah, merah atau kecoklat-coklatan.
Khas psammoma bodies, butir kapur, sifatnya fibreus.
Dr epitel permukaan ovarium. Bentuk papil-papil.
Kista dermaoid Dinding tebal, keputih-putihan, cairan kental,rambut,licin,
Folikel rambut kelenjar peluh, sel-sel raksasa, cairan thyroid yg di sebut
Di sebabkan krn perkembangan yg tdk sempurna pd akhir stadium blastomer,
11
gigi. struma ovarii. sel telur yg tdk di buahi dalam ovarium.
Mature cystic teratoma (dermoid cyst) of the ovary.Berek’s and Novak’s Gynecology pg 474
Mucinous cystadenoma.Berek’s and Novak’s Gynecology pg 474
12
Mucinous cystadenofibroma. pg 475
Komplikasi :a.Torsikomplikasi yang sering terjadi terutama pada tumor dengan ukuran sedang. Gerakan peristaltic dari usus biasanya searah jarum jam.ganganguan peredaran darah terutama pada mengenai sususnan vena saja,disebabkan penyumbatan, sehingga kista warnanya menjadi biru, kadang-kadang hitam,pada keadaan ekstrim arteri juga terjepit. Bila torsi terjadi pada ovarium kanan,gejala-gejalanya menyerupai appendicitis akut misalnya : muntah-muntah, terdapat defense musculair,nadi cepat dan suhu badan naik,walaupun tidak pernah lebih dari 38̊̊̊̊̊̊FFFFFFC.pada pemeriksaan darah akan di temukan lekositosis.
b.Ruptur dari kistaHal ini jarang terjadi tetapi terjadi secara spontan atau karena trauma. Kalau ada pembuluh darah yang pecah dapat di sertai gejala-gejala shock seperti nadi cepat/kecil, temp.subnormal,sesak nafas dan keringat dingin. Ruptur dari suatu kista kecil kadang-kadarang tidak memberikan gejala tetapi pecahnya dapat memberikan penyebaran isi kista mucin dalam ruang abdomen berisi gelatinous. Walaupun cairan ini di keluarkan segera akan di betuk cairan baru oleh sel-sel epitel yang tumbuh di peritoneum.sehingga akhirnya dapat menyebabkan kematian ( pseudomyxoma peritonei ). Perubahan appendix yang disebut mucocele. Appendix tampak besar di tutup zat-zat gelatenius yang kemudian akan melekat kea alat-alat lainnya.
c. Suprasi dari kista adalah peradangan kista dapat terjadi secara hematogen dan limfogen. Kista dermaoid lebih sering di kenal radang,mungkin karena isinya yang merangsang atau beratnya yang menggagu peredaran darah.gejala-gejala biasanya sakit nyeri tekan, perut tegang dan lekositisis.
d. Perubahan keganasan
pada jenis mucinosum terjadi keganasan kecil di bandingkan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan berupa ca epidermoid,kadang-kadang berbentuk sarcoma.
Diagnosa diferensial
13
Walaupun pada umumnya diaganosa tumor ovarii mudah,tetapi ada kasus-kasus yang sukar dibedakan dengan keadaan atau penyakit lainya, misalnya :
Kehamilan Dapat dibedakan dengan reaksi biologis,rontgen dan auskultasi.
Ascites Menyerupai kista terutama bila besar sekali, untuk membedakan diadakan pemeriksaan perkusi,pada tumor ovarium akan ditemukan daerah pekek di depan tympani di samping, sedangkan pada ascites sebaliknya. Pada ascites ada shiffing dullness.( kepekaan yang berpindah ).bisa juga dengan palpasi.
Peritonitis tbcHal ini di sebabkan karena ascites yang di bentuk sering menyerupai peritonitis tbc di sertai dengan endometritis tbc, sehingga dapat di ketahui pada waktu kuretase.
Myoma Uteri Perbedaannya ialah pada tumor ovarium dapat dirasakan dapat di pisahkan dengan uterus. Caranya : dengan tangan kiri ke atas perut,kita mendorong tumor tersebut ke atas,tangan kanan meraba portio. Bila tumor dari ovarium waktu di dorong akan tetep tidak ikut gerak,dan sebaliknya.
Perut gemukDapat di bedakan dengan perkusi dan pemeriksaan dalam.
Diverticulitis Dapat dibedakan dengan barium inloop
Terapi
Satu-satunya pengobatan ovarium adalah operasi. Bila di sertai akut misalnya dengan torsi maka tindakan operasi harus di lakukan pada waktu itu juga. Umunya bila ditemukan tidak lebih besar dari buah jeru dan tidak di sertai keluhan maka jangan segera di lakukan operasi karena biasanya kista semacam ini berasal dari crpus luteum yang dapat menghilang sendirinya. pada wanita muda,observasi dapat berlangsung 2-3bln,tetapi pada wanita yang lebih tua wanita observasinya harus lebih pendek. Jenis dan luas operasi tergantung pada jenis kista,usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita itu hamil lagi. Sebaiknya isi kista segera di buka sebelum di tutup kembali. Yang sering menjadi persoalan ialah di temukan kista ultralateral yang di sertai penumbuhan papilomateus pada wanita muda. Tindakan koservatif pada keadaan ini lebih besar bahayanya di bandingkan dengan jenis mucinosum atau kista dermatoid. Pada wanita tua( lebih dari 40 thn) jalan yang sebaiknya ialah mengadakan hysterektomi totalis dan salpingo-oophorektomi bilateral walaupun tidak ada tanda-tanda ke arah keganasan. Kadang-kadang frozen section ( vries coupe) dapat membantu kista yang sangat besar dapat di funsikan dan isinya di hisap sebelum di lakukan ekstirpasi.
Tumor ovarium dengan kehamilan
Bila pada kehamilan muda di temukan kista jinak yang kecil, biasanya pengangkatannya di undur,oleh karena yang di takuti ialah bahwa corpus luteumnya terletak pada kista yang di angkat sehingga dapat menyebabkan keguguran. Walaupun telah di buktikan kemungkinan keguguran pada manusia itu kecil sekali, sebaiknya operasi di undurkan sampai setelah trimester ke-1, setelah produksi progesterone di ambil alih placenta. Untuk mengurangi terjadinya keguguran di berikan pula progesterone.
14
Cara : 3 hari prae-operatif + 2 hari post-operatif 25 mg/hari IM kemudian 3x10 mg/per oral selama 7 hari, kemudian dosisnya di kurangi sedikit demi sedikit.
B.Tumor ovarium solid yang benigna
Fibroma
Dapat berupa benjolan kecil pada permukaan atas dalam jaringan ovarium sendiri atau dapat pula mempunyai ukuran yang besar sekali, sehingga mengisi seluruh cavum abdominalis. Biasanya unilateral. Pada tumor yang besar susah ditemukan jaringan parenchyma yang normal. Tumor ini keras, tetapi pada beberapa tempat sering di temukan ruangan-ruangan sebagai hasil degenerasi kistik.Permukaan dapat putih atau putih kuning yang homogeny atau bertrabekel.
Gejala-gejala
Penderita merasa adanya suatu benjolan, kadang-kadang di sertai rasa berat dan sakit di perut bagian bawah. Kadang-kadang terjadi menorrhagi atau dismenorrhoe : oleh karena beratnya sering terjadi torsi yang parsial yang mengadakan obstruksi dari vena sehingga timbul ascites.
Diagnose
Biasanya di ketahui pada waktu operasi.
Tumor Brenner
Di kenal berkat penyelidikan Robert meyer.
Gejala –gejala
Jarang terjadi, umumnya di atas 50 tahun. Tidak ada gejala khas, yang besar sampai beberapa kg, gejala seperti pada fibroma. Besarnya tumor ini, disebabkan oleh karena perubahan fibromateus di sekitar sarang-sarang sel tadi,oleh karena itu pada semua yang fibromateus harus di cari gambaran sarang-sarang sel- sel tersebut.
Histogenesis.
Meyer mengatakan bahwa tumor ini berasal dari pulau-pulau sel walthard. Sel-sel ini berupa sel-sel yang indifferent. Tumor Brenner umumnya tidak memberikan pengaruh terhadap sifat sex. Di sangka bahwa tumor Brenner mempunyai fungsi oestrogenic yang berasal dari matrix dan dapat menyebabkan perdarahan. Tetapi perdarahan post menopausal dapat pula terjadi pada pelvis yang normal.
Operasi
Tumor ovarium solidium lainya yang jinak.
Lymphangioma Haemangioama Fibroadenoma Adenomyoma
15