216762938 Referat Anak Bblr Doc

21
BAB I PENDAHULUAN Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir dengan berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram, dimana morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya tetapi juga pada tingkat kematangan (maturitas) bayi tersebut. (1,7) Angka kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun 1986 adalah 24%, angka kematian perinatal di rumah sakit dan tahun yang sama adalah 70%, dan 73% dari seluruh kematian disebabkan oleh bayi berat lahir rendah. Sedangkan frekuensi kejadian bayi yang lahir kurang dari masa gestasi 37 minggu (menurut U.S. Collaborative Perinatal Study) adalah 10,2% untuk kulit putih dan 21,4% untuk kulit berwarna. Kira-kira 1/3-1/2 bayi berat lahir rendah mempunyai masa gestasi 37 minggu atau lebih. Kejadian bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram bervariasi antara 6-16%. (1,2) Angka kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju, dikarenakan keadaan sosial ekonomi yang rendah, dimana para ibu yang hamil menderita kekurangan gizi, anemia, dan komplikasi kehamilan. Selain itu dari segi sarana 1

description

Referat Anak Bblr

Transcript of 216762938 Referat Anak Bblr Doc

Page 1: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

BAB I

PENDAHULUAN

Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir dengan berat badan lahirnya

pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram, dimana morbiditas dan mortalitas

neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya tetapi juga pada tingkat

kematangan (maturitas) bayi tersebut. (1,7)

Angka kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Dr. Cipto

Mangunkusumo pada tahun 1986 adalah 24%, angka kematian perinatal di rumah

sakit dan tahun yang sama adalah 70%, dan 73% dari seluruh kematian

disebabkan oleh bayi berat lahir rendah. Sedangkan frekuensi kejadian bayi yang

lahir kurang dari masa gestasi 37 minggu (menurut U.S. Collaborative Perinatal

Study) adalah 10,2% untuk kulit putih dan 21,4% untuk kulit berwarna. Kira-kira

1/3-1/2 bayi berat lahir rendah mempunyai masa gestasi 37 minggu atau lebih.

Kejadian bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram bervariasi antara 6-16%. (1,2)

Angka kejadian bayi berat lahir rendah di negara berkembang lebih tinggi

dibandingkan negara maju, dikarenakan keadaan sosial ekonomi yang rendah,

dimana para ibu yang hamil menderita kekurangan gizi, anemia, dan komplikasi

kehamilan. Selain itu dari segi sarana peralatan, tenaga ahli, dan dana yang tidak

memadai untuk antenatal care. (1)

1

Page 2: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

BAB II

ISI

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi baru

lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram (≤2500 gram)

disebut bayi prematur. Tetapi ternyata morbiditas dan mortalitas neonatus

tidak hanya bergantung pada berat badannya, tetapi juga pada maturitas bayi

itu.1

Untuk mendapat keseragaman, pada kongres European Perinatal

Medicine II di London (1970) telah diusulkan defenisi berikut : 1,2

1. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

minggu.

2. Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37

minggu sampai 42 minggu.

3. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu

atau lebih. 1,2

Dengan pengertian seperti yang telah diterangkan diatas, bayi BBLR dapat

dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Prematuritas murni

Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat

badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut bayi kurang bulan-sesuai

masa kehamilan (BKB-SMK).

2. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk

masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan

intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK). 1,3

2

Page 3: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

B. Etiologi

1. Prematuritas murni

a. Faktor ibu

1) Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisis dan

psikologis. Penyebab lainnya adalah diabetes mellitus, penyakit

jantung, bacterial vaginosis, chorioamnionitis atau tindakan

operatif dapat merupakan faktor etiologi prematuritas.

2) Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia dibawah

20 tahun dan pada multi gravida yang jarak antar kelahirannya

terlalu dekat. Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan

lebih dari 4 anak juga sering ditemukan. Kejadian terendah adalah

pada usia antara 26-35 tahun.

3) Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal

ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan

pengawasan antenatal yang kurang.

b. Faktor janin

Hidramnion, gawat janin, kehamilan ganda, eritroblastosis umumnya

akan mengakibatkan BBLR. 1,4

2. Dismaturitas

Penyebab dismaturitas adalah setiap keadaan yang menganggu pertukaran

zat antara ibu dan janin (gangguan suplai makanan pada janin).

Dismaturitas dihubungkan dengan keadaan medik yang menggangu

sirkulasi dan insuffisiensi plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin,

atau kesehatan umum dan nutrisi ibu. 2,3

3

Page 4: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

C. Patogenesis

Bayi lahir prematur yang BBLR-nya sesuai dengan umur kehamilan

pretermnya biasanya dihubungkan dengan keadaan medis dimana terdapat

ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan janin (incompetent

cervix/premature dilatation), gangguan pada perjalanan kehamilan, pelepasan

plasenta, atau rangsangan tidak pasti yang menimbulkan kontraksi efektif

pada uterus sebelum kehamilan mencapai umur cukup bulan. 2

Dismaturitas dihubungkan dengan keadaan medik yang menggangu

sirkulasi dan efisiensi plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau

kesehatan umum dan nutrisi ibu. Dismaturitas mungkin merupakan respon

janin normal terhadap kehilangan nutrisi atau oksigen. Sehingga masalahnya

bukan pada dismaturitasnya, tetapi agaknya pada resiko malnutrisi dan

hipoksia yang terus menerus. Serupa halnya dengan beberapa kelahiran

preterm yang menandakan perlunya persalinan cepat karena lingkungan

intrauteri berpotensi merugikan. 2,4

D. Gejala Klinik

1. Prematuritas murni

Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang atau

sama dengan 45 cm, lingkaran dada kurang dari 30 cm, lingkaran kepala

kurang dari 33 cm, masa gestasi kurang dari 37 minggu. Kepala relatif

besar dari badannya, kulitnya tipis, transparan, lanugo banyak, lemak

subkutan kurang. 1,2

Ossifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genitalia

imatur. Desensus testikulorum biasanya belum sempurna dan labia minora

belum tertutup oleh labia mayora. Rambut biasanya tipis dan halus. Tulang

rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastisitas daun telinga

masih kurang. 1,2

Jaringan mamma belum sempurna, puting susu belum terbentuk

dengan baik. Bayi kecil, posisinya masih posisi fetal, yaitu posisi

dekubitus lateral, pergerakannya kurang dan masih lemah. Bayi lebih

banyak tidur daripada bangun. Tangisnya lemah, pernapasan belum teratur

4

Page 5: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

dan sering terdapat serangan apnoe. Otot masih hipotonik, sehingga kedua

tungkai selalu dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan sendi kaki dalam

fleksi dan kepala menghadap ke satu jurusan. 1,2

Refleks moro dapat positif. Refleks mengisap dan menelan belum

sempurna, begitu juga refleks batuk. Kalau bayi lapar, biasanya menangis,

gelisah, aktivitas bertambah. Bila dalam waktu tiga hari tanda kelaparan

ini tidak ada, kemungkinan besar bayi menderita infeksi atau perdarahan

intrakranial. 1,2

Seringkali terdapat edema pada anggota gerak, yang menjadi lebih

nyata sesudah 24-48 jam. Kulitnya tampak mengkilat dan licin serta

terdapat ‘pitting edema’. Edema ini seringkali berhubungan dengan

perdarahan antepartum, diabetes mellitus, dan toksemia gravidarum. 1,2

Frekuensi pernapasan bervariasi terutama pada hari-hari pertama.

Bila frekuensi pernapasan terus meningkat atau selalu diatas 60x/menit,

harus waspada kemungkinan terjadinya penyakit membran hialin,

pneumonia, gangguan metabolik atau gangguan susunan saraf pusat.

Dalam hal ini, harus dicari penyebabnya, misalnya dengan melakukan

pemeriksaan radiologis toraks. 1,2

2. Dismaturitas

Dismaturis dapat terjadi preterm, term, dan postterm. Pada preterm

akan terlihat gejala fisis bayi prematur murni ditambah dengan gejala

dismaturitas. Dalam hal ini berat badan kurang dari 2500 gram,

karakteristik fisis sama dengan bayi prematur dan mungkin ditambah

dengan retardasi pertumbuhan dan ‘wasting’. Pada bayi cukup bulan

dengan dismaturitas, gejala yang menonjol adalah ‘wasting’, demikian

pula pada post term dengan dismaturitas. 1,3

Bayi dismatur dengan tanda ‘wasting’ tersebut, yaitu :

a) Stadium pertama

Bayi tampak kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering

seperti perkamen, tetapi belum terdapat noda mekonium.

5

Page 6: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

b) Stadium kedua

Didapatkan tanda stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan

pada kulit, plasenta, dan umbilikus. Hal ini disebabkan oleh

mekonium yang tercampur dalam amnion yang kemudian mengendap

ke dalam kulit, umbilikus, dan plasenta sebagai akibat anoksia

intrauterin.

c) Stadium ketiga

Ditemukan tand stadium kedua ditambah dengan kulit yang berwarna

kuning, demikian pula kuku dan tali pusat. Ditemukan juga tanda

anoksia intrauterin yang sudah berlangsung lama. 1,3

E. Diagnosis

Bayi berat lahir rendah didiagnosis bila termasuk dalam golongan :

1. Prematuritas murni

Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannnya sesuai

dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut Bayi Kurang

Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (BKB-SMK).

2. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk

masa gestasi itu, berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin

dan merupakan bayi yang Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK). 1

F. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Bayi Prematur Murni

Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu

untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penyesuaian diri dengan

lingkungan hidup di luar uterus, maka perlu diperhatikan pengaturan suhu

lingkungan, pemberian makanan, dan bila perlu pemberian oksigen,

mencegah infeksi, serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi. 2

a) Atur suhu

BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh karena itu suhu tubuhnya

harus dipertahankan dengan ketat. Bisa dengan membersihkan cairan

6

Page 7: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

pada tubuh bayi, kemudian dibungkus. Atau bisa juga dengan

meletakkannya di bawah lampu atau dalam inkubator. Dan bila listrik

tidak ada, bisa dengan metode kangguru, yaitu meletakkan bayi dalam

pelukan ibu (skin to skin). 5

b) Cegah sianosis

Cara mencegah sianosis dapat dengan cara pemberian oksigen agar

saturasi oksigen dalam tubuh bayi dapat dipertahankan dalam batas

normal.

c) Cegah infeksi

BBLR mudah sekali diserang infeksi. Ini disebabkan oleh karena daya

tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relatif belum sanggup untuk

membentuk antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap

peradangan belum baik. Oleh karena itu, perlu diperhatikan prinsip-

prinsip pencegahan infeksi, antara lain mencuci tangan sebelum dan

sesudah memegang bayi, membersihkan tempat tidur bayi segera

sesudah tidak dipakai lagi, membersihkan kulit dan tali pusat bayi

dengan baik. 5,6

d) Pemberian vitamin K

Dosis 1 mg intra muskular, sekali pemberian. Pemberian vitamin K

pada bayi imatur adalah sama seperti bayi-bayi dengan berat badan dan

maturitas yang normal.

e) Intake harus terjamin

Pada bayi-bayi prematur, refleks isap, telan dan batuk belum

sempurna. Kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan,

terutama lipase masih kurang. Pemberian minum dimulai pada waktu

bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan

hiperbilirubinemia. Pada umumnya bayi dengan berat lahir 2000 gram

atau lebih dapat menyusu pada ibunya. Bayi dengan berat kurang dari

1500 gram kurang mampu mengisap air susu ibu atau susu botol,

terutama pada hari-hari pertama. Dalam hal ini bayi diberi minum

melalui sonde lambung. 2,6

7

Page 8: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

2. Penatalaksanaan Bayi Dismaturitas

Pada umumnya sama dengan perawatan neonatus umumnya,

seperti pengaturan suhu lingkungan, makanan, mencegah infeksi dan lain-

lain. Bayi dismatur biasanya tampak haus dan harus diberi makanan dini

(early feeding). Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya

hipoglikemia. Kadar gula darah harus diperiksa setiap 8-12 jam.

Frekuensi pernapadan terutama dalam 24 jam pertama harus diawasi

untuk mengetahui adanya sindrom aspirasi mekonium atau sindrom

gangguan pernapasan idiopatik. Sebaiknya setiap jam dihitung frekuensi

pernapasan. 1,6

Bila frekuensi lebih dari 60x/menit, dibuat foto thorax. Pencegahan

terhadap infeksi sangat penting, karena bayi sangat rentan terhadap

infeksi, yaitu karena pemindahan IgG dari ibu ke janin terganggu.

Temperatur harus dikelola, jangan sampai kedinginan karena bayi

dismatur lebih mudah menjadi hipotermik, hal ini disebabkan oleh karena

luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar dan jaringan lemak

subkutan kurang. 1,6

3. Perawatan Bayi Dalam Inkubator

Inkubator yang canggih dilengkapi oleh alat pengatur suhu dan

kelembaban bayi agar bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya yang

normal, alat oksigen yang dapat diatur, serta kelengkapan lain untuk

mengurangi kontaminasi bila inkubator dibersihkan. Kemampuan bayi

berat lahir rendah dan bayi sakit untuk hidup lebih besar bila mereka

dirawat pada suhu mendekati suhu lingkungan yang netral. Suhu ini

ditetapkan dengan mengatur suhu permukaan yang terpapar radiasi,

kelembapan yang relatif, dan aliran udara sehingga produksi panas

sesedikit mungkin dan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan dalam batas

normal. 2,6

Bayi yang besar dan lebih tua memerlukan suhu lingkungan lebih

rendah dari bayi yang kecil dan lebih muda. Suhu inkubator yang

optimum diperlukan agar panas yang hilang dan konsumsi oksigen terjadi

minimal sehingga bayi telanjang pun dapat mempertahankan suhu

8

Page 9: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

tubuhnya sekitar 36,5- 37,5 oC. Tingginya suhu lingkungan ini tergantung

dari besar dan kematangan bayi. Dalam keadaaan tertentu, bayi yang

sangat prematur tidak hanya memerlukan inkubator untuk mengatur suhu

tubuhnya, tetapi juga memerlukan pleksiglas penahan panas atau topi

maupun pakaian. 2,6

Seandainya tidak ada inkubator, pengaturan suhu dan kelembapan

dapat diatur dengan memberikan sinar panas, dan botol air hangat, disertai

dengan pengaturan suhu dan kelembapan ruangan. Mungkin pula

diperlukan pemberian oksigen melalui pipa intubasi. 6

Ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah (BBLR) tidak perlu

khawatir lagi soal perawatan buah hatinya itu selepas keluar rumah sakit.

Sekarang para ahli di bidang kedokteran mengembangkan metode

kangguru untuk merawat BBLR itu. Metode tersebut memungkinkan

panas tubuh ibunya memberikan kehangatan bayinya. Metode kangguru

ini memang terkesan unik, dengan sebuah pakaian yang berbentuk seperti

tubuh kangguru yang berkantung, bayi bisa mendapatkan kehangatan

cukup karena bersentuhan langsung dengan tubuh ibunya. 6

Ada tiga kriteria BBLR sudah bisa dirawat di rumah setelah keluar

dari inkubator. Pertama, berat sudah kembali ke berat lahir dan lebih dari

1500 gram. Kemudian berat bayi cenderung naik dan suhu tubuh stabil

selama tiga hari berturut-turut. Yang juga harus diperhatikan, bayi sudah

mampu mengisap dan menelan. Selain itu, ibu sudah harus merawat dan

memberi minum. Metode kangguru ini cukup efektif sebab selain

membuat bayi tidak tergantung pada rumah sakit, ibu lebih percaya diri

merawat bayinya di rumah. Keuntungan lainnya, BBLR bisa

mendapatkan ASI eksklusif dan menurunkan resiko bayi terkena

kehilangan panas tubuh. 6

9

Page 10: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

G. Komplikasi

Komplikasi prematuritas 1,5,6

1. Sindrom gangguan pernapasan idiopatik

Disebut juga sebagai penyakit membran hialin karena pada stadium akhir

akan terbentuk membran hialin yang akan melapisi paru.

2. Pneumonia aspirasi

Sering ditemukan pada bayi prematur karena refleks menelan dan batuk

belum sempurna.

3. Perdarahan intraventrikuler

Perdarahan spontan di ventrikel otak lateral karena anoksia otak. Kelainan

ini biasanya hanya ditemukan pada otopsi.

4. Fibroplasias retrolental

Penyakit ini ditemukan pada bayi prematur yang disebabkan oleh

gangguan oksigen yang berlebihan.

5. Hiperbilirubinemia

Bayi prematur lebih sering mengalami hiprebilirubinemia dibandingkan

dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan oleh faktor kematangan

hepar yang tidak sempurna sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi

bilirubin direk belum sempurna.

6. Infeksi

Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya IgG

gamma globulin.

Komplikasi dismaturitas 1,2,5

1. Sindrom aspirasi meconium

Keadaan hipoksia intrauterin mengakibatkan janin mengadakan ‘gasping’

dalam uterus. Selain itu mekonium akan dilepaskan ke dalam likuor

amnion, akibatnya cairan yang mengandung mekonium yang lengket itu

masuk ke dalam paru janin karena inhalasi. Pada saat lahir, bayi akan

menderita gangguan pernapasan idiopatik.

2. Hipoglikemia simptomatik

Terutama pada bayi laki-laki. Penyebabnya belum jelas, tetapi mungkin

sekali disebabkan oleh persediaan glikogen yang sangat kurang pada bayi

10

Page 11: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

dismaturitas. Diagnosis dapat dibuat dengan melakukan pemeriksaan kadar

gula darah. Bayi BBLR dinyatakan hipoglikemia bila kadar gula darah

yang kurang dari 20 mg%.

3. Asfiksia neonatorum

Bayi dismatur lebih sering menderita asfiksia neonatorum dibandingkan

dengan bayi biasa.

4. Penyakit membran hialin

Terutama pada bayi dismatur yang preterm. Hal ini karena surfaktan pada

paru belum cukup sehingga alveoli selalu kolaps.

5. Hiperbilirubinemia

Bayi dismatur lebih sering mendapat penyakit ini dibandingkan dengan

bayi yang sesuai dengan masa kehamilannya. Hal ini disebabkan gangguan

pertumbuhan hati.

H. Prognosis

Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masa perinatal,

misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi/makin rendah berat badan,

makin tingggi angka kematian), asfiksia atau iskemia otak, sindroma

gangguan pernapasan, perdarahan intraventrikuler, fibroplasias retrolental,

infeksi, gangguan metabolik. 2,4

Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan

orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal

(pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, makanan, pencegahan infeksi,

mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia, hiperbilirubinemia, hipoglikemia,

dan lain-lain). 2,4

BAB III

KESIMPULAN

1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan

lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.

11

Page 12: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

2. Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu

prematuritas murni dan dismaturitas.

3. Bayi berat lahir rendah (BBLR) didiagnosis golongan prematuritas murni jika

masa gestasi adalah kurang dari 37 minggu dan berat badannnya sesuai

dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut Bayi Kurang

Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (BKB-SMK).

4. Bayi berat lahir rendah (BBLR) didiagnosis golongan dismaturitas jika bayi

lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa

gestasi itu, yang berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin

dan merupakan bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK).

5. Penatalaksanaan Bayi berat lahir rendah (BBLR) perlu diperhatikan

pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan, dan bila perlu pemberian

oksigen, mencegah infeksi, serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.

6. Prognosis BBLR ini tergantung dari berat ringannya masa perinatal, keadaan

sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan,

persalinan dan postnatal

12

Page 13: 216762938 Referat Anak Bblr Doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasan R, Alatas H. Perinatologi. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak 3; edisi ke-4.

Jakarta : FKUI, 1985;1051-7.

2. Wiknjosastro H, Saifuddin AB. Bayi Berat Lahir Redah. Dalam: Ilmu

Kebidanan; edisi ke-3. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 2002;771-83.

3. Arifuddin J, Palada P. BBLR-LBW. Dalam : Perinatologi dan Tumbuh

Kembang. Jakarta : FKUI, 2004;9-11.

4. Behrman, RE, Kliegman RM. The Fetus and the Neonatal Infant, In : Nelson

Textbook of pediatrics; 17 th ed. California: Saunders. 2004; 550-8.

5. Saifuddin, AB, Adrianz, G. Masalah Bayi Baru Lahir. Dalam : Buku Acuan

Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal; edisi ke-1. Jakarta :

yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2000;376-8.

6. Gomella, TL, Cunningham MD. Management of the Extremely Low Birth

Infant During the First Weekof Life. In : Lange Neonatology; 5 th ed. New

York : Medical Publishing Division, 2002; 120-31.

7. Current : Pediatric Diagnosis and Treatment: Neonatal Intensive Care, page

22-30. Edition 15 Th 2001 Mc Graw Hill Companies.

13