21251911-Proposal-Pkm-2009

download 21251911-Proposal-Pkm-2009

of 14

description

proposal PKM

Transcript of 21251911-Proposal-Pkm-2009

PEMETAAN POTENSI MINERAL MAGNETIK PADA PASIR SISA PENDULANGAN INTAN DI KECAMATAN CEMPAKA DAN SEKITARNYA KOTA BANJARBARU

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISA POTENSI MINERAL MAGNETIK PADA PASIR SISA PENDULANGAN INTAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PENDULANG INTAN DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARUBIDANG KEGIATAN

PKMP

Diusulkan oleh :

(Muhammad Saukani,J1D105013, 2005)(Wismawati,J1D105008, 2005)(Maya Utami,J1D106017, 2006)(Ishaq, J1D107006, 2007)(Ahmad Faisal,J1D107007, 2007)UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2008

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :Analisa Potensi Mineral Magnetik Pada Pasir Sisa Pendulangan Intan Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Pendulang Intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru 2. Bidang Kegiatan: (( ) PKMP( ) PKMK

( ) PKMT

( ) PKMM

3. Bidang Ilmu :( ) Kesehatan

( ) Pertanian

(( ) MIPA

( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi

( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap:Muhammad Saukani

b. NIM:J1D105013

c. Jurusan: S1-Fisika

d. Universitas:Universitas Lambung Mangkurat

e. Alamat Rumah dan No. HP : Desa Sei. Anyar RT.07 No.19 Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong 71533 / 08195299930f. Alamat email: [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 2 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan gelar: Sudarningsih S.Pd, M.Si.

b. NIP: 132 295 656c. Biaya Kegiatan Total: Rp. 5.966.000,-

7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: 4 bulan

Banjarbaru, 25 September 2008Menyetujui

Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Sri Cahyo Wahyono, S.Si, M.Si) (Muhammad Saukani)

NIP. 132 230 996 NIM. J1D105013

Pembantu atau Wakil rektor

Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing,

(Ir. H. Hamdani, MS.) (Sudarningsih S.Pd, M.Si.)

NIP. 130 606 623 NIP. 132 295 6561) Judul Program Analisa Potensi Mineral Magnetik Pada Pasir Sisa Pendulangan Intan Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Pendulang Intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru

2) Latar Belakang Kecamatan Cempaka Kotamadya Banjarbaru merupakan daerah yang diidentifikasi sebagai daerah sebaran sungai purba (paleochanel) yang ditemukannya endapan plaser intan (diamond placer deposit) (Indarto, 2003) yang secara umum terdiri dari pendataran alluvial dan rawa (Aziz, 2003). Pada tahun 1965 di daerah ini ditemukan intan terbesar berukuran 166,72 karat yang diberi nama trisakti, kemudian menyusul pada tanggal 18 Agustus 1969 ditemukan kembali intan berukuran 29,75 karat yang di beri nama galuh cempaka (Sukandarrumidi, 2005). Kegiatan pendulangan intan di Kecamatan Cempaka Kecamatan banyak ditemukan di Kelurahan sungai Tiung, Kelurahan Cempaka dan Kelurahan Bangkal. Dimana sebagaian besar penduduk di daerah ini berprofesi sebagai pendulang.

Kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru untuk menjadikan kawasan pendulangan intan di Kecamatan Cempaka untuk dijadikan sebagai daerah geowisata telah dituangkan dalam Peraturan Daerah No. 5 tahun 2002 tentang perijinan pendulangan intan rakyat. Kebijakan ini dimaksudkan oleh Pemko sebagai kendali untuk dapat memonitoring keadaan lingkungan daerah pendulangan intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Pendulangan intan di Kecamatan Cempaka dilakukan dengan teknik tradisional sampai pada semi mekanis. Aktivitas ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar diantaranya terbentuknya lubang-lubang besar berukuran 0,1 1,0 Ha, dengan kedalaman 10 15 meter, terjadi kekeruhan air sungai, sulitnya mendapatkan air bersih, rusaknya lahan persawahan akibat tertimbunnya lumpur limbah pendulangan, terjadinya erosi tak terkendali, hilangnya alur sungai akibat sedimentasi maupun oleh penggalian, matinya ikan-ikan di keramba dan terjadi banjir menggenangi rumah-rumah penduduk pada saat musim hujan (Wahyono, 2005).

Kegiatan mendulang bukan hanya mancari intan saja, melainkan material lain seperti pasir dan batu juga dimanfaatkan untuk dijual. Bagi para pendulang pasir dan batu merupakan penghasilan rutin mereka peroleh walaupun intan tidak ditemukan. Batu dari hasil penambangan oleh para pendulang biasanya dibersihkan kemudian dijual kepada konsumen dengan ukuran perkarung. lain halnya dengan pasir, biasanya pasir sisa penambangan intan dijual dalam skala truk kepada konsumen dengan harga yang relatif murah. Pasir sisa pendulangan intan sebenarnya mengandung mineral magnetik (sudarningsih, 2007). Apabila pasir sisa pendulangan intan ini dipisahkan antara mineral magnetik dan non magnetiknya terlebih dahulu, maka nilai jualnya tentu akan lebih mahal yang nantinya berdampak pada penghasilan penduduk. Oleh sebab itu perlunya dilakukan analisa potensi mineral magnetik pada pasir sisa pendulangan intan tersebut sehingga nantinya dapat diperkirakan kelayakannya.3) Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam pelaksanaan program ini yaitu bagaimana potensi mineral magnetik pada pasir di daerah-daerah pendulangan intan di Kecamatan Cempaka?4) Tujuan Program Tujuan dilaksanakan program ini adalah sebagai berikut:

1. mengetahui potensi mineral magnetik yang terkandung pada pasir sisa pendulangan intan untuk tiap-tiap daerah pendulangan intan di Kecamatan Cempaka.2. mengetahui jenis mineral magnetik yang terkandung pada pasir sisa pendulangan intan untuk tiap-tiap daerah pendulangan intan di Kecamatan Cempaka.5) Luaran Yang di Harapkan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat cempaka tentang potensi mineral magnetik pada pasir sisa pendulangan intan serta menjadi masukan untuk Pemkot Banjarbaru jika potensi mineral magnetiknya besar agar dapat menindaklanjutinya.

6) Tinjauan Pustaka 1. Keadaan Geologi Kecamatan CempakaSecara geologi daerah cempaka tergolong dalam Formasi Dahor (TQd) dan endapan aluvium (Qa). Batuan endapan dari Formasi Dahor ini diendapkan pada lingkungan peralas yang batuannya terdiri atas pasir kuarsa lepas sampai kompak, konglomerat dan batu lempung lunak dengan sisipan lignit, kaolinit dan limonit, di atas Formasi Dahor diendapan endapan aluvium berumur kuarter yang endapannya berupa pasir, lanau, lempung dan lumpur (Sikumbang, 1994). Terbentuknya intan pada umumnya terendapkan pada daerah sedimen kwarter meliputi endapan terras, paleochannel dan endapan alluvial. Daerah sedimentasi dijadikan pendulangan oleh penduduk (Aziz, 2003).2. Sistem Penambangan Intan Rakyat di Kecamatan CempakaPendulangan intan rakyat di Kecamatan Cempaka dilakukan dengan 2 teknik diantaranya menggunakan cara tradisional dan semi mekanis.

a. Pendulangan intan tradisional (menggunakan sistem lubang surut dan lubang dalam)

Cara kerja pendulang tradisional ini adalah:

Pertama-tama pendulang membuat sumuran vertical sampai pada kedalaman tertentu

Dinding lubang disangga dengan kayu-kayu dan dibuat bertangga

Penggalian menggunakan linggis secara manual

Hasil galian diangkut kepermukaan tanah untuk dicuci dan dipisahkan antara butiran kasar dan butiran halus

Butiran halus didulang dikolam untuk mendapatkan butiran intan

Teknik ini yang paling menarik bagi wisatawan Domesti dan Luar Negeri Karena langsung Menyaksikan proses pendulangan (Wahyono, 2005).

b. Para penambang intan semi mekanis (Menggunakan sistem mesin pompa dan mesin sedot dengan kekuatan antara 12 15 PK)

Cara kerja pendulang semi mekanis:

Pertama-tama pendulang membuat lubang sumuran dengan mesin semprot

Hasil semprotan diisap menggunakan mesin sedot dialirkan melalui pipa paralon berukuran 4 inchi kesebuah sluice box

Pada sluice box ini material kasar (kerikil) dipisahkan dari material halus (Pasir halus)

Pasir halus ini kemudian diulang dikolam untuk mendapatkan intannya (Wahyono, 2005)Baik secara tradisional maupun semi mekanis, para pendulang bekerja berkelompok. Biasanya perkelompok terdiri dari 7 9 orang pendulang. Cara tradisional saat ini sudah jarang digunakan, karena hampir semua pendulang beralih pada teknik semi mekanis. Jumlah pendulang sampai tahun 2005 diperkirakan mencapai 5000 orang dengan jumlah mesin lebih kurang 300 unit (Wahyono, 2005). 3. Mineral Magnetik dan PemanfaatannyaMineral magnetik alami pada umumnya terdiri dari tiga golongan yaitu, oksida besi-titanium, sulfida besi dan oksihidroksida besi. Namun yang paling menonjol sifat magnetiknya dan paling banyak kelimpahannya adalah oksida besi-titanium (Fe-Ti Oxide). Jenis mineral magnetik ini tersebar hampir di segala jenis batuan, terutama batuan beku, sebagai batuan induk dari pasir besi. Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik (Bijaksana, 2002).

Endapan pasir besi mengandung mineral-mineral magnetik seperti magnetite (Fe3O4), hematite (-Fe2O3), dan maghemite (-Fe2O3), yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan industri lain (selain besi dan baja) seiring dengan kemajuan teknologi. Magnetite saat ini digunakan sebagai bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin photo-copy dan printer laser, sementara maghemit adalah bahan utama untuk pita kaset. Baik magnetit, hematit dan maghemit juga digunakan sebagai pewarna serta campuran untuk cat. Ketiga mineral tersebut juga merupakan bahan dasar untuk industri magnet parmanen. Sampai saat ini, mineral-mineral magnetik yang dipakai di Indonesia umumnya masih diimpor dari negara lain. Di samping mineral-mineral magnetik, pasir besi juga mungkin juga mengandung mineral-mineral lain yang mempunyai nilai ekonomis. Salah satunya unsur titanium yang terdapat pada batuan beku yang menjadi batuan induk dari pasir besi (Yulianto, 2003). Selain itu pasir besi juga dimanfaatkan pada industri semen. Pasir besi ini terdapat seperti di Sumatera, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor4. Difrasi Sinar X

Unsur dan senyawa yang dikandung tanah/batuan dapat diketahui dengan menggunakan uji difraksi sinar-X. Cara kerja difraksi sinar-X adalah sinar-X dibangkitkan dalam tabung sinar-X. Elektron keluar dari katoda lalu dipercepat oleh sumber tegangan tinggi di dalam vakum anoda berupa logam; setelah ditumbuk elektron mengeluarkan sinar-X yang berupa gelombang elektromagnet yang berfrekuensi tinggi mempunyai panjang gelombang yang lebih besar dari jarak antar bidang. Apabila sinar tersebut mengenai kristal akan mengalami difraksi. Rumusan yang digunakan dalam uji ini adalah sbb:n( = 2d sin (.(1)

dengan n = bilangan atom (1,2,3,.)

= panjang gelombang

d = jarak

= sudut difraksi (Darmawan, 1987)7) Jadwal Kegiatan Program

NoKEGIATANBULAN

1234

1.Persiapan

- Perijinan

- Persiapan Alat

2.Eksperimen

- Survey Awal

- Pengambilan Sampel

- Separasi Sampel

- Pengiriman Sampel

3.Laporan

- Analisa Sampel

- Pengolahan Data

- Pembuatan Draf Laporan

- Pengetikan Laporan Akhir

- Penggandaan Laporan

- Penandatanganan Laporan

4.- Pengiriman Laporan

8) Metode Pelaksanaan Program a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di lapangan yaitu di daerah pendulangan intan Banjarbaru, serta separasi dan karakterisasi sampel dilakukan di laboratorium Geofisika Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.b. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

Pasir

Global Positioning System (GPS)

Magnet neodymium

Difraktometer Sinar-X

c. Metode Penelitian

Secara umum langkah-langkah yang akan dilakukan dalam program ini adalah sebagai berikut :1. Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel akan dilakukan di daerah-daerah pendulangan intan di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru dengan masing-masing tempat diambil tiga sampel secara acak, setiap posisi pengambilan tempat dicatat posisinya menggunakan GPS. 2. Separasi SampelSampel yang telah diambil di lapangan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan separasi yaitu digunakan untuk memisahkan mineral-mineral magnetik pada pasir. Proses ini diawali dengan menumbuk pasir dan digerus sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam wadah yang agak lebar. Selanjutnya magnet permanen yang kuat (magnet neodimium) dan dilapisi plastik didekatkan dengan pasir yang telah digerus, sebuk-serbuk yang menempel pada plastik diambil dan dipisahkan. Dengan proses inilah dapat kita ketahui konsentrasi bahan magnetik yang ada dalam pasir. 3. Uji Difraksi Sinar-X

Setelah dilakukan separasi, sampel dikarakteristisasi dengan menggunakan metode difraksi sinar X untuk selanjutnya diketahui jenis mineral magnetiknya serta prosentasenya pada tiap-tiap daerah penelitian.9) Nama dan Biodata serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelaksana

Nama Lengkap : Muhammad Saukani

NIM : J1D105013

Fakultas/Program Studi : MIPA/S-1 Fisika

Perguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratWaktu untuk Kegiatan : 15 jam/minggu

2. Anggota

Nama Lengkap : WismawatiNIM : J1D1050Fakultas/Program Studi : MIPA/S-1 Fisika

Perguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratWaktu untuk Kegiatan : 15 jam/minggu

Nama Lengkap : Maya UtamiNIM : J1D106017Fakultas/Program Studi : MIPA/S-1 Fisika

Perguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratWaktu untuk Kegiatan : 15 jam/minggu

Nama Lengkap : Ishaq

NIM: J1D107006

Fakultas/Program Studi : MIPA/S-1 Fisika

Perguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratWaktu untuk Kegiatan : 15 jam/mingguNama Lengkap : Ahmad Faisal

NIM: J1D107007Fakultas/Program Studi : MIPA/S-1 Fisika

Perguruan Tinggi: Universitas Lambung MangkuratWaktu untuk Kegiatan : 15 jam/minggu

10) Nama dan Biodata Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap dan Gelar: Sudarningsih, S.Pd, M.Si2. NIP: 132 295 6563. Golongan / Pangkat : IIIb / Penata Tk. I

4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli5. Jabatan Struktural : Sekretaris Program Studi6. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurat

7. Bidang Keahlian : Geofisika

8. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

11) Biaya

NoKomponen BiayaVolumeHarga Satuan (Rp)Jumlah

(Rp)

1.Biaya Perawatan

- Perawatan GPS

- Perawatan Komputer1 kali

4 bln100.000,00

50.000,00100.000,00

200.000,00

2.Perjalanan dan Akomudasi-Akomudasi Lapangan (survei awal)

-Akomudasi Lapangan (pengukuran)2 org x 1 hr

3 org x 3 hr 50.000,00

50.000,00100.000,00

450.000,00

3.Sampel

- Pengukuran sampel dengan Difraktometer

- Analisa sampel 15 buah

15 buah150.000,00

50.000,002.250.000,00750.000,00

3.Bahan Habis

- Kertas HVS 80 Gram

- Tinta Printer (Hitam + Warna)- Plastik

- Wadah penyimpanan sampel4 rim

6 buah30 lembar

15 buah 35.000,00

25.000,00700,00

5.000,00 140.000,00

150.000,0021.000,00

100.000,00

4.Dokumentasi

- Sewa Kamera digital + Cetak1 paket150.000,00 150.000,00

5.Laporan Penelitian

- Pengetikan

- Penggandaan + Penjilidan

- Pengiriman1 paket8 kali

2 kali200.000,00

15.000,00

50.000,00200.000,00

120.000,00

100.000,00

6.Lain-lain

- Komunikasi dan Administrasi

- Photocopy literatur penunjang

- Internet

- Seminar

- Publikasi Ilmiah1 paket4 buah

3 jam x 15 hr

1 kali

1 kali150.000,00

15.000,00

5.000,00

250.000,00

500.000,00150.000,00

60.000,00

225.000,00

250.000,00

500.000,00

Total Biaya.5.966.000,00

12) Daftar Pustaka

Aziz, S. dan Ipranta. 2003. Potensi Intan Plaser di Kalimantan dan Upaya Identifikasi Keberadaan Sumbernya. Jakarta: Proceedings Of Joint Convention Jakarta 2003.Bijaksana, S. 2002. Kajian Sifat Magnetik Pada Endapan Pasir Besi di Wilayah Cilacap dan Upaya Pemanfaatannya Untuk Bahan Industri. Bandung: Hibah Bersaing ITB.

Darmawan, Loeksmanto Waloejo, Liong The Houw. 1987. Materi Pokok Fisika Zat Padat Universitas Terbuka. Karunika : Jakarta.Dunlop, D., O. Ozdemir. 1997. Rock Magnetism. Cambridge: Chambridge University Press.Indarto, S., dkk. 2003. Studi Awal Dalam Eksplorasi Sumber Intan Primer Di Kalimantan Selatan. Jakarta: Proceedings Of Joint Convention Jakarta 2003.Sikumbang, N. dan Heryanto, R. 1994. Geological Map of Banjarmasin Quadrangle, scale 1 : 250.000. Indonesia: Geological Research and Development Centre.Sudarningsih dan Sugriwan I. 2007. Analisa Mineral Magnetik PasirBesi Sisa Penambangan Intan Daerah Cempaka Banjarbru dengan Menggunakan Metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Jurnal Fisika Flux Vol. 4 No. 1.Wahyono SC, dkk. 2005. Studi Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam Rangka Menggali Prospek Geowisata di Daerah Cempaka dan Sekitarnya Kota Banjarbaru. Banjarbaru : Program Studi Fisika FMIPA UNLAM.

Yulianto, A., S. Bijaksana, dan W. Loeksmanto. 2003. comparative study on magnetic characterization of iron sand from several location in Central Java. Indonesian Journal of Physics, vol. 14.DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Ketua pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap: Muhammad Saukani

b. Nama Panggilan: Saukani

c. NIM: J1D105013

d. Tempat Tanggal Lahir: Mekar Sari, 29 Juli 1987

e. Alamat Rumah: Desa Sei Anyar RT. 07 No. 19 Kec. Banua Lawas Kab. Tabalong 71553

f. Alamat E-mail: [email protected]. Riwayat Pendidikan: SDN Sei Anyar II

SMPN 1 Banua Lawas

SMAN 1 Kelua

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2005-sekarangII. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap: Wismawati

b. Nama Panggilan: Wisma

c. NIM: J1D106008d. Tempat Tanggal Lahir: Cempaka, 24 Juni 1987e. Alamat Rumah: Jl. H. Mistar cokrokusumo No. 9 RT. 10 Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka Banjarbaruf. Alamat E-mail:

g. Riwayat Pendidikan: SDN Sei Tiung 3 Banjarbaru

SMPN 3 Banjarbaru

SMAN 3 Banjarbaru

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2005-sekaranga. Nama Lengkap: Maya Utami

b. Nama Panggilan: Maya

c. NIM: J1D106017

d. Tempat Tanggal Lahir: Jelapat II, 20 Mei 1988e. Alamat Rumah: Jl. Gotong Royong Komp. Perumahan Bukit Lestari 3 No. 11 Sei Sipai Martapuraf. Alamat E-mail: [email protected]

g. Riwayat Pendidikan: SDN Beringin Kencana 2 Tabunganen

SMPN 2 Tabunganen

SMAN 2 Banjarmasin

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2006-sekaranga. Nama Lengkap: Ishaq

b. Nama Panggilan: Ishaq

c. NIM: J1D107006d. Tempat Tanggal Lahir: Pagatan, 14 Desember 1988e. Alamat Rumah: Jl. Brig. H. Hasan Basri No. 16 Kec. Kusan Hilir Kab. Tanah Bumbuf. Alamat E-mail: [email protected]. Riwayat Pendidikan: SDN Batuah 1

SMPN 2 Kusan Hilir

SMAN 1 Kusan Hilir

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2007-sekaranga. Nama Lengkap: Ahmad Faisalb. Nama Panggilan:Icalc. NIM: J1D107007d. Tempat Tanggal Lahir: Belawang, 1 Oktober 1989e. Alamat Rumah:Jl. Jahri Saleh RT. 24 No. 42 Banjarmasinf. Alamat E-mail: [email protected]. Riwayat Pendidikan: SDN Parimata 1 Barito KualaSMPN 17 Banjarmasin

MAN 1 Banjarmasin

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2007-sekarang

a.

b.

c.

d.