208120989-NIC-NOC
-
Upload
widyapambudi -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of 208120989-NIC-NOC
III. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam, diharapkan dapat mengurangi nyeri klien dengan kriteria hasil : NOC label : Pain control- Mengakui timbulnya nyeri- Menjelaskan faktor penyebab
nyeri- Melaporkan nyeri berkurang
NOC label: Pain Level- Ketegangan otot berkurang- Rasa kehilangan nafsu makan
menurun- Tidak menangis- Tidak meringis- Pengeluara keringat tidak
berlebihan- Tidak mengekspresikan wajah
nyeri
NIC label : Pain management- Melakukan pengkajian yang
komprehensif terhadap rasa nyeri diantaranya lokasi, karakteristik, oset/durasi,frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri, dan faktor pencetus
- Mengeksplorasi faktor yang dapat meningkatkan/memperburuk rasa nyeri
- Menjamin perawatan analgesik pasien
- Mengajarkan metode nonfarmakologi pada pasien saat mengalami nyeri
NIC Label : Pain management- Dengan mengetahui detail dari
nyeri klien maka perawat dapat memonitoring perubahan nyeri yang dirasakan klien yang nantinya akan digunakan sebagai data untuk tindakan selanjutnya
- Menghindari kejadian nyeri yang lebih hebat akibat faktor lain.
- Pemberian terapi farmakologi yang tepat untuk mengatasi nyeri klien
- Untuk mengalihkan rasa nyeri pasien
Ketidakefektifan pola nafas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama … x 24 jam, diharapkan frekuensi pernapasan klien mengalami penurunan, dengan kriteria hasil : NOC Label : Respiratory Status- Laju pernapasan klien normal
(16-20x/menit).
NIC Label : Respiratory Monitoring- Pantau laju, ritme, kedalaman
dan usaha dalam pernapasan.
- Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisannya ,
NIC Label : Respiratory Monitoring- Untuk dapat mengetahui status
pernapasan klien agar dapat melakukan intervensi yang tepat.
- Untuk mengetahui adanya penggunaan bantuan otot
- Kedalaman pernapasan klien baik
- Tidak ada retraksi dada saat klien bernapas.
- Ekspansi dada simetris- Irama pernapasan teratur
penggunaaan bantuan otot, dan retraksi otot supraclavicular dan intercostal.
- Pantau pola bernapas klien seperti : bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes, dan apnea.
- Pantau kelelahan otot diafragma (pergerakan paradoxical)
- Mulai pemberian terapi treatment seperti nebulizer jika diperlukan.
pernapasan.
- Dapat mengetahui pola pernapasan klien
- Agar dapat memberikan bantuan oksigen dengan segera akibat pasien mengalami kelelahan otot.
- Untuk membersihkan jalan nafas pasien dan memperbaiki status pernapasan klien kembali normal.
Inkontinensia Defekasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam diharapkan klien mampu defekasi dengan normal.NOC Label : Bowel Elimination- Pola eliminasi klien teratur- Pergerakan bowel dapat
terkontrol- Spingter dapat dikontrol- Tidak ada lendir dalam darah
NIC Label : Bowel Incontinence Care- Menentukan waktu dan tipe
inkontinensia fekal, frekuensi dan yang terkait perubahan dalam fungsi atau konsistensi feses
- Anjurkan pasien atau keluarga mencatat pengeluaran fekal
- Menghindari makanan penyebab diare
- Melakukan program latihan defekasi
- Bersihkan area perianal dengan air dan sabun kemudian keringkan setelah proses
NIC Label : Bowel Incontinence Care- Memberikan terapi yang tepat
sehingga terapi dapat berjalan dengan baik.
- Mengetahui konsistensi, bentuk, volume, dan warna feses.
- Mengurangi sekresi cairan dan elektrolit
- Frekuensi defekasi dapat berjalan dengan teratur.
- Memberikan rasa nyaman setelah BAB, dan menurunkan resiko iritasi pada kulit.
defekasiHambatan Mobilitas Fisik
Setelah dilakukan perawatan selama …. X 24 jam diharapkan klien mampu melakukan mobilisasi dengan kriteria hasil :NOC Label : Mobility- Pasien mampu menjaga
keseimbangan- Pasien mampu melakukan
pergerakan sendi- Pasien mampu berjalan- Pasien mampu berpindah
dengan mudah
NIC Label : Exercise therapy : ambulation- Konsultasikan dengan terapi
fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik ambulasi
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai kemampuan
- Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
NIC Label : Exercise therapy : ambulation- Untuk menentukan terapi yang
tepat
- Agar keluarga dapat melakukan teknik ambulasi secara mandiri
- Untuk menentukan tingkat latihan
- Untuk membiasakan pasien dalam melatih pergerakan
- Agar pasin terbiasa melakukan latihan pergerakan dan perpindahan
Inkontinensia urinarius fungsional
Setelah dilakukan perawatan selama …. X 24 jam diharapkan eliminasi urine pasien membaik dengan kriteria hasil :NOC Label : Urinary Elimination- Pola eliminasi pasien normal- Warna urine pasien normal- Volume urine pasien normal- Pengosongan kandung kemih
dengan penuh- Frekuensi BAK pasien normal- Inkontinensia fungsional
berkurang
NIC Label : Urinary incontinence Care- Identifikasi banyak faktor
yang menyebabkan inkontinensia (seperti
- pengeluaran urine, fungsi kognitif, obat-obatan)
- Monitor efektivitas pembedahan, obat-obatan
- Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi, volume, warna urin
NIC Label : Urinary incontinence Care- Untuk menentukan terapi yang
tepat sesuai dengan faktor penyebab
- Untuk menentukan terapi lanjutan yang akan dilakukan
- Untuk mengetahui tingkat inkontinensia
Disfungsi Seksual Setelah dilakukan perawatan selama …. X 24 jam diharapkan fungsi
NIC Label : Sexual Counseling- Bangun hubungan teraupetik,
NIC Label : Sexual Counseling- Untuk memudahkan dalam
seksual pasien dapat membaik dengan kriteria hasil :NOC Label : Sexual functioning- Pasien dapat mencapai
keinginan seksual- Pasien mampu ereksi- Pasien mampu mencapai gairah
untuk orgasme- Pasien mampu
mengekspresikan minat seksual- Pasien mampu mengungkapkan
kenyamanan seksualNOC Label : Body Image- Pasien merasakan kepuasan
pada dirinya- Pasien mampu menyesuaikan
diri terhadap perubahan fungsi tubuh
- Pasien mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan status kesehatan
berdasarkan kepercayaan- Bangun hubungan konseling
yang nyaman- Bahas pengaruh obat tentang
seksualitas dengan tepat- Libatkan pasangan (jika sudah
menikah) dan dalam membangun hubungan teraupetik
- Bahas dampak dari penyakit dan situasi tentang seksualitas kesehatan
- Bahas tingkat pengetahuan pasien tentang seksualitas pada umumnya
berkomunikasi dengan pasien
- Agar pasien mengetahui pengaruh obat terhadap seksualitasnya
- Agar pasangan pasien juga mengetahui masalah yang dialami pasien
- Agar pasien mengetahui tentang perubahan seksualitas yang akan dialaminya
- Untuk menentukan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi dan memberikan pengarahan kepada pasien