20406893-Bahan-Kul-Bab-3-Stereokimia-3

10
IV. Stereokimia pada Karbon Sp 3 Seri Sikloheksana Konfogurasi Isomer cis – trans Representasi bidang datar Representasi ruang (spatial) merupakan bentuk yang mendekati realita (kenyataan) Memperhitungkan hibridisasi sp 3 dari atom-atom karbon (sudut 109,5 0 ) problem yang sama untuk turunan di subtitusi 1,3 atau 1,4 Untuk diingat : Ikatan-ikatan yang paralel pada sumbu tiga dimensi adalah aksial (ax),sedangkan yang lainnya ekuatorial (eq). Garis penuh berada di atas bidang dan garis putus-putus itu berada dibawah bidang. Konformasi Interkonvensi Kelenturan struktur memungkinkan terbentuknya dua konformasi kursi. Isomer cis ( disubtitusi 1,2) Isomer trans ( disubtitusi 1,2) Bentuk-bentuk yang disukai : - setiap gugus aksial yang berhubungan dengan interaksi 1,3 diaksial (vanderwaals) yang saling tidak menolak. Bentuk konformasi dengan subtituen berada pada posisi ekuatorial . 1 2 1 2 cis trans 1 2 1 2 cis trans 1 2 cis 3 1 2 3 Trans 1 2 cis 3 4 1 2 trans 3 4 ax ax ax ax ax eq eq eq eq eq eq H N 50% 50% H H H H 95% 5% H H H H 1

description

20406893-Bahan-Kul-Bab-3-Stereokimia-3

Transcript of 20406893-Bahan-Kul-Bab-3-Stereokimia-3

  • IV. Stereokimia pada Karbon Sp3

    Seri Sikloheksana

    Konfogurasi Isomer cis trans

    Representasi bidang datar

    Representasi ruang (spatial) merupakan bentuk yang mendekati realita (kenyataan)

    Memperhitungkan hibridisasi sp3 dari atom-atom karbon (sudut 109,50) problem yang sama untuk turunan di subtitusi 1,3 atau 1,4

    Untuk diingat :

    Ikatan-ikatan yang paralel pada sumbu tiga dimensi adalah aksial (ax),sedangkan yang lainnya ekuatorial (eq). Garis penuh berada di atas bidang dan garis putus-putus itu berada dibawah bidang.

    Konformasi Interkonvensi

    Kelenturan struktur memungkinkan terbentuknya dua konformasi kursi. Isomer cis ( disubtitusi 1,2)

    Isomer trans ( disubtitusi 1,2)

    Bentuk-bentuk yang disukai : - setiap gugus aksial yang

    berhubungan dengan interaksi 1,3 diaksial (vanderwaals) yang saling tidak menolak. Bentuk konformasi dengan subtituen berada pada posisi ekuatorial .

    12 12

    cis trans

    1

    2

    1

    2

    cis trans

    1

    2

    cis

    3

    1

    23

    Trans1

    2cis

    34

    1

    2trans

    34

    ax

    ax

    ax

    ax

    axeq

    eq

    eqeq eq

    eq

    H

    N

    50% 50%

    H

    H

    HH

    95% 5%

    H

    H

    H

    H 1

  • Seri Linear Jenuh

    Isomer erythro threo

    Representasi Cram

    a. Atom C* mempunyai dua subtituen identik 2 dengan 2

    b. Atom C* dengan keseluruhan atom c nya identik 2 dengan 2

    Senyawa meso mempunyai bentuk bidang datar dengan simetri internal

    Rotameri

    Representasi Newman

    a.

    b.

    Ingat struktur meso :

    Konfigurasi Absolut (Sistem R-S)

    B

    A

    B

    AC

    C

    CH3 -CHBr - CHBr - COOH* *

    BrCH3

    H

    BrHCOOH

    BrHCH3

    HBrCOOH

    Erythro Threo

    dua isomer

    CH3 - CHBr - CHBr - CH3* *

    BrCH3

    H

    BrHCH3

    BrCH3

    H

    HBrCH3

    12

    Meso Threo

    dua isomer

    CH3 -CHBr - CHBr - COOH* *

    BrH

    COOH

    H Br

    CH3

    BrH

    COOHCH3H

    HBr

    COOH

    H

    CH3

    Br

    Br HBr

    COOHCH3H

    Br

    isomer erythro isomer threo

    eklip

    gaus ataugoyang

    CH3 - CHBr - CHBr - CH3* *

    BrH

    CH3 CH3

    H

    Br

    BrH

    CH3H

    Br

    CH3

    HBr

    CH3CH3

    H Br

    HBr

    CH3

    HBr

    CH3

    isomer meso isomer threo

    eklip

    gaus ataugoyang

    bentuk gaus lebih stabil

  • Bukan merupakan isomer erythro threo

    Prioritas C (1) Br, COOH. C (2) H C (2) OH, C (1), C2H5, CH3

    Isomer Erytro-Threo hanya dibicarakan jika dua atom C* mempunyai minimal 2

    substituen identik 2 dengan 2. Dalam bentuk umum dimana semua substituen adalah

    berbeda, digunakan konversi R-S. Penggunaannya adalah menyeluruh, bisa dipakai dalam

    tiap kasus.

    Contoh:

    Ada dua bentuk konfigurasi yang berbeda.

    Tiga tahap untuk menentukan konfigurasi absolut (R-S )

    tentukan prioritas substituen pada setiap atom C* menurut aturan prioritas Chan,

    Ingold dan Prolog

    tempatkan subtituen yang paling kecil pada bagian belakang dari setiap atom C*

    dengan representasi cram

    pembacaan terhadap bentuk baru tersebut menempatkan mata pada atom C* yang

    paling depan, kemudian urutkan nomor yang sudah ditentukan. Jika urutan (1,2,3)

    berputar ke arah kanan = R, sebaliknya jika berputar ke arah kiri = S.

    Contoh :

    Stereokimia dari senyawa di atas adalah R R Isomer Optik

    1. Umum

    BrH

    HOOC

    C2H5CH3H

    BrH

    HOOC

    CH3C2H5H

    dan

    Br - CH - CH - C2H5CH3COOH

    * *

    BrHCOOH

    CH3C2H5OH

    1

    2

    Penentuan prioritas

    HBr COOH

    C2H5OHCH3

    Penempatan substituen yang paking kecil di belakang

    HBr COOH

    C2H5OHCH3

    1 232

    1 3

    R

    R

    pembacaan

  • Cahaya biasa

    Gelombang elektromagnetika adalah merupakan pergerakan dari dua medan. Medan

    listrik dan medan magnet yang keduanya saling tegak lurus. Dalam bidang (P)

    tegak lurus dengan arah pergerakan dari sinar, medan listrik dan medan magnet

    bervibrasi kesemua arah kondisi saling tegak lurus dengan pergerakan dari sinar.

    Cahaya terpolarisasi bidang Jika cahaya alamiah melewati suatu polarisator vektor medan listrik bervibrasi dalam suatu bidang tertentu : bidang vibrasi (V). Vektor medan magnet bervibrasi pada suatu bidang tertentu tegak lurus dengan sebelumnya ( ).

    Bidang tegak lurus dengan P dan memberikan

    Catatan : Lihat buku Fessenden jilid I Untuk : - cahaya biasa

    - cahaya terpolarisasi begitu pula dengan sudut .

    Interaksi antara vektor ( ) medan listrik suatu cahaya terpolarisasi bidang dan suatu substan optis aktif ditunjukkan melalui suatu rotasi dalam bentuk sudut alpa pada bid vibrasi (V).

    Kanan (d) = + Kiri (lev) (l) = -

    Rotasi optik spesifik suatu molekul didefinisi menurut hukum Biot

    2. Optis Aktif pada molekul Disimetri

    Suatu molekul disebut disimetri jika bayangan cerminnya tidak bisa diimpitkan

    maka disebut senyawa kiral.

    E B

    *po p

    o

    E E

    E

    BB

    B

    E

    BE

    P

    B

    O

    B

    E PE

    BO

    E

    dlt

    .)( =

    E

    Ev

  • Molekul disimetri umunya mempunyai satu atom C asimetri.

    Isomer optik, inversi optik, antipot optik, enantiomer- Pasangan enantiomer mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama, dibedakan melalui

    aksi yang berlawanan terhadap bidang. dari cahaya terpolarisasi bidang (+) dan (- ).

    - Enantiomer adalah isomer-isomer yang bisa dipisahkan.Suatu campuran 50% - 50% enantiomer campuran rasenik rotasi optik = 0, biasa dituliskan () (d.l).

    - Dua isomer yang bukan enantiomer disebut diastereoisomer, umumnya terdapat dua tipe stereoisomer yaitu enantiomer ( ismer optik) dan diastereoisomer. Diastereoisomer mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda.

    3. Enantiomer dan Diastereoisomer

    Pemisahan rasemat / Resolusi melalui metoda diastereoisomer Campuran rasemat bisa dipisahkan menjadi dua enantiomer yang mengandung gugus

    asam.

    Cl

    Br Br

    Cl Cl

    Br Br

    Cl

    BrCl

    Cl

    Br

    ClBr

    Cl

    Brmolekul kiral

    C2H5 - CHCl -CH3*

    CH3 Cl

    C2H5

    HCl CH3

    C2H5

    Hsec butil klorida (+)

    ( - )

    keduanya disebut isomer + dan -

    kiral

  • Contohnya : suatu rasemat yang mengandung asam tartarat.

    COOH CHOH CHOH COOH

    Campuran rasemat

    Campuran tersebut direaksikan dengan suatu basa organik yang optis aktif misalnya (-) B

    (cinkonin)

    Reaksi (-) B + () A akan menghasilkan dua diastereoisomer (+) A , (-) B dan (-) A, (-) B.

    Diastereoisomer yang mempunyai sifat fisikokimia yang berbeda dan mempunyai

    solubilitas yang berbeda bisa dipisahkan dengan kristalisasi

    Isomer bisa dipisahkan makan asamnya akan dilepaskan.

    (+) A ( -) B (+) A

    (-) A (-) B (-) A

    4. Molekul dissymetri yang tidak mempunyai karbon asimetri

    C - C - CR

    H

    H

    H

    H

    H

    R

    R

    C - C - CH

    H

    R

    H

    R

    H

    H

    Renantioner

    Alena

    NO2

    COOHO2N

    HOOC

    NO2

    COOH

    HOOC

    O2N

    NO2

    NO2

    COOH

    HOOC

    NO2

    COOH

    COOH

    O2N

    enantioner

    Biphenil

    (+) A = 50%

    (-) A = 50%

    12

    1. Struktur sp1 karbon sentral menunjukkan disimetri dengan molekul

    2. Interaksi sterik kuat antara gugus NO2 dari COOH menyebabkan molekulnya tidak planar

  • 5. Stereoisomer Senyawa yang bisa diimpitkan isomer geometri erythro thereo atau R dan S,

    isomer optik

    (1) dan (2) suatu enantiomer (erytro)

    (3) dan (4) suatu enantiomer threo

    (1) dan (3) : (1) dan (4) : (2) dan (4) merupakan diastereoisomer

    OHCH3

    H

    OHHCOOH

    HCH3

    OH

    HOHCOOH

    Pasangan enantiomer

    s

    s

    R

    1 2

    isomer erythro

    OHCH3

    H

    HOHCOOH

    s

    R

    HCH3

    OH

    OHHCOOH

    R

    s

    3 4

    isomer threo

    pas enantionerthereo

    OHH

    COOHCH3H

    OH

    HOH

    COOHHCH3

    OH

    (S,S) (R,R)

    isomer erythro

    HOH

    COOHCH3H

    OH

    OHH

    COOHHCH3

    OH

    (S,R) (R,S)

    isomer threo

  • Proyeksi Fisher

    Refresentasi proyeksi fiser berasal dari proyeksi Cram

    Secara formal persentase proyeksi fiser menggunakan perjanjian :

    a. rantai hidrokarbon yang terpanjang terletak pada sisi vertikal

    b. Gugus fungsional yang bilangan oksidasinya tinggi diletakan paling atas

    Konfigurasi tidak bisa berubah melalui rotasi 1800

    Konfigurasi bisa berubah apabila rotasi 1800 keluar bidang atau 900 dalam bidang .

    OHHCHO

    OHHCH2OH

    CHO

    OH

    CH2OH

    OHH

    H

    fishercram

    HOH2C

    CH3

    COOHH

    Rproyeksi

    CH3

    COOHHOH2C

    H

    R

    COOH

    CH3H

    CH2OH

    RCOOH

    HH3C

    CH2OH

    R

    putar 900

    putar 1800

  • STEREOKIMIA

    OLEH Dra. YUM ERYANTI, MS

    JURUSAN KIMIA, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS RIAU 2007

  • Seri Sikloheksana Seri Linear JenuhIsomer erythro threo Representasi Cram

    RotameriIsomer Optik