repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111....
Transcript of repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111....
v
ABSTRAK
Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN
FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Putusan Pengadilan Negeri
Martapura No. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.). Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440
H/2019 M. 1x + 86 halaman + 45 lampiran.
Kepastian Hukum, BPOM RI
Pembimbing Skripsi : Mustolih Sidradj, S.H.I, M.H.
Daftar Pustaka : Tahun 1962 sampai Tahun 2018
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk pelanggaran yang dilakukan
terdakwa dalam perspektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) dan
mengetahui tindakan BPOM dalam putusan 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp mengenai
kesesuaian berlaku dalam peraturan perundang-undangan. Permasalahan yang
melatar belakangi studi ini ialah karena adanya tindakan pelaku usaha yang
menjual farmasi berupa kosmetik yang tidak layak edar hingga hampir 2 (dua)
tahun. Namun dalam pertimbangannya, Majelis Hakim tidak sependapat dengan
tindakan yang dilakukan oleh BPOM dalam praktiknya yang dirasa tidak sesuai
dengan tupoksi sebagaimana mestinya, sehingga Hakim menganggap bahwa hal
tersebut merugikan terdakwa.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan penelitian normatif-empiris. Penelitian yang dilakukan
selain menggunakan pendekatan secara law in books yang mana mengacu kepada
buku-buku, jurnal-jurnal hukum, norma-norma hukum yang terdapat dalam
peraturan perundang- undangan dan putusan-putusan pengadilan (library
research). Peneliti juga melakukan pendekatan penelitian secara empiris yang
mana penelitian dilakukan secara langsung kelapangan (field research) dengan
cara wawancara ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
(BPOM RI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, apabila dilihat dari perspektif UUPK,
terdakwa melanggar Pasal 4, 7 dan 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen. Tindakan BPOM terhadap terdakwa dalam
putusan Pengadilan Negeri Martapura No.361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp adalah sesuai
dengan tupoksi yang termaktub dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2017 tentang BPOM RI. Terdakwa diputus oleh Majelis Hakim sesuai
dengan unsur-unsur dakwaan yang dituntut oleh Penuntut Umum, meskipun
terdapat perbedaan persepsi oleh Majelis Hakim mengenai tindakan yang telah
diambil oleh petugas BPOM Banjar terhadap terdakwa terkait kewenangan yang
dimiliki oleh BPOM, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Kata Kunci : Pengedaran, Farmasi, Kosmetik Ilegal, Perlindungan Konsumen,
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Waasyukurillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah memberikan rahmat, nikmat, dan
karunia-Nya kepada kita semua. Peneliti menghaturkan shalawat serta salam yang
senantiasa kita curahkan kepada Baginda Rasul Nabi besar kita Muhammad
SAW, kepada segenap keluarga, sahabat serta umatnya sepanjang zaman, yang
Insya Allah kita ada di dalamnya, aamiin Yaa Rabbal’alamin..
Dengan rahmat dan hidayah peneliti panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas
segala karunia sehingga dengan limpahan dan kasih sayang-Nya, peneliti mampu
menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Pengedaran Farmasi Ilegal
Golongan Kosmetika Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen (Studi
Putusan Pengadilan Negeri Martapura No. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.)”.
Merupakan sebuah proses perjalanan yang panjang dan tidak mudah bagi
peneliti untuk menyelesaikan penelitian skripsi ini, begitu banyak hambatan,
tekanan jiwa dan raga serta rintangan yang telah dilalui oleh peneliti, hingga pada
akhirnya atas doa, kesungguhan, kerja keras serta Ridho Allah SWT, peneliti telah
sampai pada titik akhir proses penyelesaian skripsi ini.
Tidak lupa peneliti ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan skripsi ini, terima
kasih atas segala arahan dan bimbingannya, kepada yang terhormat:
1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. M. Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu Hukum dan
Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut berkontribusi dalam pembuatan skripsi
ini.
3. Terkhusus, Mustolih Sidradj, S.H.I., M.H. Dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabaran dan
vii
keikhlasan dalam memberikan bimbingan, arahan, saran-saran dan motivasi
yang sangat berharga kepada peneliti dalam menyusun skripsi.
4. Kepala Utama Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kepala
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Kepala Perpustakaan
Universitas Indonesia yang telah membantu menyediakan fasilitas yang
memadai untuk peneliti, guna mengadakan studi kepustakaan dalam
penyelesaian skripsi.
5. Tiodor Sirait, S.H., M.H. Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI,
yang telah bersedia menjadi narasumber untuk diwawancarai oleh peneliti
sehingga dapat memberikan informasi yang berguna untuk peneletian skripsi.
6. Kedua orangtuaku yang tercinta, bapak alm. H. Imam Mulyono dan mama Hj.
Ika Suparmi. Terimakasih sebesar-besarnya atas kesabaran dan keikhlasan
merawat serta mendidik peneliti dari lahir hingga saat ini tanpa lelah, yang
telah memberikan dukungan moral dan materil serta doa yang tiada henti
menyertai perjalanan hidup peneliti. Semoga peneliti bisa membalas jasa dan
membahagiakan satu-satunya orangtua yang masih dimiliki oleh peneliti, yaitu
mama. Semoga pula peneliti dapat membalas kerja keras alm. ayahanda
peneliti disemasa hidupnya yang telah berjuang demi terjaminnya hidup serta
pendidikan anaknya agar sukses dikemudian hari, aamiin Ya rabbal alamiin.
7. Kakakku tercinta Irmawati Mulyono, S.H. dan Irfan Pratama, S.E., juga kedua
keponakanku tersayang Mochammad Airlangga Pratama dan Tanaya Ayra
Pratama. Terimakasih telah memberikan dukungan dan semangat kepada
peneliti.
8. Aditiya Bestari, terimakasih untuk selalu ada dalam hidup peneliti dalam suka
maupun duka, yang setia mendengarkan keluh kesah, juga menemani,
membantu, memotivasi dan menyemangati peneliti sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, dengan sangat ikhlas dan sabar. Semoga perjuangan
kita menempuh pendidikan hingga sarjana tidak sia-sia, sukses di fase
selanjutnya, dilancarkan dan dimudahkan segala urusan untuk kita, aamiin
Allahuma aamiin.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7
D. Metode Penelitian ........................................................................... 8
E. Sistematika Penelitian ................................................................... 11
BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN HUKUM .. 13
A. Kerangka Konseptual .................................................................... 13
1. Perlindungan Konsumen ........................................................... 13
2. Sediaan Farmasi ........................................................................ 14
3. Pelaku Usaha ............................................................................ 15
B. Kerangka Teoritis .......................................................................... 16
1. Teori Perlindungan Hukum ...................................................... 16
2. Teori Kepastian Hukum ............................................................ 19
C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................. 21
BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA, PROFIL
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN & KASUS
POSISI DALAM PUTUSAN ............................................................. 23
A. Kosmetika. ..................................................................................... 23
1. Faktor Penyebab Terjadinya Peredaran Kosmetika Ilegal ........ 23
2. Efek Samping Kosmetik Ilegal ................................................. 26
B. Profil BPOM .................................................................................. 29
1. Visi dan Misi ............................................................................. 30
ix
2. Struktur Organisasi ................................................................... 31
3. Tugas ......................................................................................... 31
4. Fungsi ....................................................................................... 32
5. Wewenang ................................................................................ 34
C. Kasus Posisi ................................................................................... 23
BAB IV PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA PERKARA
NO. 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM PERSPEKTIF
PERLINDUNGAN KONSUMEN & KEPASTIAN HUKUM
BPOM DI BIDANG PENGAWASAN .............................................. 42
A. Tindakan Terdakwa Dalam Perspektif Hukum Perlindungan
Konsumen ...................................................................................... 42
B. Wewenang BPOM Dalam Upaya Menangani Peredaran Kosmetik
Ilegal .............................................................................................. 54
C. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Martapura ..................................................................................... 61
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 70
A. Kesimpulan .................................................................................... 70
B. Rekomendasi ................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecantikan merupakan sesuatu yang penting, utama dan melekat
bagi kaum wanita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
cantik merupakan kata sifat yang berarti elok, molek, indah, dan mengacu
pada bentuk fisik seperti tubuh ataupun wajah seseorang. Seiring dengan
berkembangnya zaman serta gaya hidup manusia yang semakin modern,
kebutuhan yang harus dipenuhi dirasa tidak cukup apabila hanya sebatas
kebutuhan pokok saja, melainkan kebutuhan tersebut mampu menjadi
sebagai penunjang kehidupan sosial seseorang dalam masyarakat, yang
mana ialah kebutuhan akan penampilan yang menarik.
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki penampilan
agar terlihat lebih menarik, salah satunya yang dapat dijumpai dikehidupan
sehari-hari yaitu penggunaan tata rias wajah atau dikenal dengan istilah
kosmetik. Kosmetik menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1176/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi
Kosmetika, kosmetika ialah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan
atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
Tidak heran apabila kebanyakan wanita banyak yang rela
menghabiskan tabungannya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan
maupun membeli kosmetik untuk merias wajah agar terlihat cantik.
Tuntutan untuk tampil fresh dan terlihat menarik bahkan dengan tanpa
makeup sekalipun, sangat diidam-idamkan bagi setiap kaum wanita.
Namun kebanyakan wanita sebagai konsumen biasanya cenderung kurang
peduli dan tidak meneliti dengan baik terhadap suatu produk, khususnya
kosmetik yang akan dikenakan ke kulitnya sebelum ia membeli. Produk
2
kosmetik yang diedarkan dengan harga murah serta hasil yang cepat
terlihat, masih menjadi sebuah pencapaian yang dianggap “keren” bagi
kebanyakan wanita yang kurang sadar dengan kualitas si kosmetik murah
tersebut. Yang mana kebanyakan kosmetik-kosmetik murah tersebut
merupakan kosmetik yang tergolong tidak jelas standar mutu dan
keamanannya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor mengapa masih
banyak kosmetik-kosmetik tidak layak, beredar di pasaran.
Sebenarnya di Indonesia sudah ada pihak yang berwenang dalam
mengatur dan mengatasi hal tersebut, yakni dengan dibentuknya Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga pemerintah
nonkementrian, yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang
pengawasan obat dan makanan. Memiliki tujuan guna meningkatkan
pembinaan dan pengawasan terhadap obat dan makanan sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM. Yang mana
obat dan makanan tersebut terdiri atas obat, bahan obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik, dan pangan olahan.
Namun kosmetik yang beredar di pasaran dengan berbagai jenis
dan merek, semakin marak terjadi pada era perdagangan bebas saat ini.
Menurut C.S.T Kansil dan Christine, perdagangan/perniagaan pada
umumnya ialah, pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada
suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang
berikut dengan maksud memperoleh keuntungan.1 Keinginan seorang
wanita untuk selalu tampil cantik banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha
yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan izin edar untuk
selanjutnya diedarkan kepada masyarakat selaku konsumen.
Seperti salah satu contoh kasus dalam putusan Pengadilan Negeri
Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dalam perkara nomor
1C.S.T Kansil dan Christine, Pokok Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h.15
3
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp didapati bahwa pelaku usaha dalam
menjalankan usaha nya di bidang kosmetika selama 2 (dua) tahun, terdapat
indikasi bahwa tidak bertanggung jawab dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan izin edar,
yang memanfaatkan keinginan wanita untuk tampil cantik. Petugas Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin melakukan
razia dengan menarik/menyita kosmetik tanpa izin edar (ilegal) sebanyak
227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam dengan dibantu oleh anggota
PPNS Kalimatan Selatan. Penarikan/penyitaan kosmetik tersebut bermula
dari adanya aduan masyarakat yang melaporkan toko milik pelaku usaha,
bahwasannya pelaku usaha telah menjual macam-macam kosmetik yang
tidak layar edar, ke seksi pemeriksaan BBPOM Banjarmasin.
Dalam tuntutannya oleh Jaksa Penuntut Umum, pelaku usaha
dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, sebagai berikut:
1. Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang
tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat
(1) sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 197 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
tersebut sesuai dalam dakwaan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama
2 (dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap
ditahan dan denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila
pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana
(subsidair) selama 3 (tiga) Bulan kurungan.
Namun dalam pertimbangannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Martapura tidak sependapat dengan tindakan yang telah dilakukan oleh
BPOM Banjarmasin terhadap terdakwa. Karena menurut Majelis Hakim,
dalam struktur BBPOM Banjarmasin terdapat seksi pemeriksaan yang
bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu/dua kali
dalam setahun, untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetik yang
tidak memiliki izin edar dalam pasaran atau tidak. Apabila ditemukan,
4
maka menurut Majelis Hakim tindakan yang dilakukan adalah bersifat
persuasif artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para
penjual/pelaku usaha dengan cara melakukan pemusnahan barang bukti di
tempat ditemukannya barang, dan membuat surat pernyataan tidak akan
mengulangi perbuatannya, namun apabila pembinaan telah dilakukan dan
praktek penjualan terhadap kosmetika yang tidak memiliki izin edar
tersebut tetap berjalan maka tindakan kedua barulah ditempuh melalui
jalur hukum.
Dalam kasus ini, petugas BBPOM tidak pernah melakukan operasi
intensif untuk memeriksa dan membina pelaku usaha nakal yang berada di
Jalan Niaga, akibat kurangnya pemeriksaan dan tidak adanya pembinaan,
terdakwa Nasrullah Bin Syaifullah selaku pelaku usaha selama 2 (dua)
tahun lamanya, melangsungkan usaha ilegalnya tersebut. Oleh karena
petugas BBPOM langsung menempuh perkara ke jalur hukum, menurut
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura, petugas BBPOM
Banjarmasin tidak melaksanakan tupoksi sebagaimana mestinya, yakni
tidak melakukan tindakan persuasif seperti pemeriksaan dan pembinaan
terlebih dahulu terhadap pelaku usaha. Atas dasar tersebut Majelis Hakim
memiliki perbedaan persepsi mengenai tindakan yang telah diambil oleh
BBPOM Banjarmasin terhadap terdakwa, terkait kewenangan yang
dimiliki oleh BPOM.
Beranjak dari kasus tersebut seorang pakar hukum Ahmadi Miru
menegaskan bahwa, dalam memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi
ladang bisnis bagi pelaku usaha, kegiatan seperti ini seringkali dijadikan
lahan bisnis bagi pelaku usaha yang mempunyai iktikad buruk akibat
posisi konsumen yang lemah karena tidak adanya perlindungan yang
seimbang untuk melindungi hak-hak dari konsumen.2 Yang mana hingga
saat ini perlindungan terhadap konsumen semakin terasa sangat penting
mengingat semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
2 Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.1
5
merupakan laju penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas
barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran
usaha. Atas dasar tersebut dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal
tersebut akhirnya baik langsung/tidak langsung, maka konsumenlah yang
pada umumnya akan merasakan dampaknya.3
Berdasarkan uraian di atas, ada yang menarik pada kasus tersebut
terkait itikad baik pelaku usaha dalam memenuhi hak-hak konsumen
menurut Hukum Perlindungan Konsumen dan kepastian hukum terkait
kewenangan BPOM dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal
menurut Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia (BPOM RI). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hukum
dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengedaran Farmasi Ilegal
Golongan Kosmetika Dalam Perspektif Hukum Perlindungan
Konsumen (Studi Putusan Pengadilan Negeri Martapura No.
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp)”
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
penelitian diantaranya:
a. Pelaku usaha/terdakwa memperjualbelikan dan/atau
memperdagangkan produk-produk kosmetik dengan maksud
memperoleh keuntungan.
b. Pelaku usaha/terdakwa tidak memberikan informasi yang benar,
jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa
serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan.
3 Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, (Jakarta: Visimedia, 2008), h. 39
6
c. Produk yang dijual oleh pelaku usaha/terdakwa tidak sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
d. Pelaku usaha/terdakwa memperdagangkan farmasi tanpa
memberikan informasi secara lengkap dan benar.
e. Tindakan BPOM terhadap terdakwa tidak sesuai dengan persepsi
Majelis Hakim.
f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan POM,
memiliki kepastian hukum perihal kewenangan/tupoksi BPOM
yang berbeda.
g. Putusan Pengadilan Negeri Martapura Nomor
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp dengan Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2017 tentang Badan POM memiliki tahun yang sama,
namun Peraturan Presiden tentang BPOM lebih dahulu terbit dari
putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura.
2. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian ini,
maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar dalam praktek
penelitian dan penyusunan secara ilmiah tidak terlalu luas dan dapat
dipahami dengan mudah. Menurut seorang pakar hukum yakni
Ahmadi Miru dan Sutarman Yado, UUPK memiliki pembahasan yang
tidak bisa dilepaskan dengan bidang hukum privat (hukum
perdata/hukum ekonomi), maupun bidang hukum publik (hukum
pidana&hukum administrasi negara). Oleh karena itu, penelitian ini
dibatasi hanya dengan membahas, mengkaji dan menganalisa putusan
Pengadilan Negeri Martapura perkara no. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp
ke dalam perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, dan peraturan perundang-undangan lainnya
yang mendasari dan memiliki keterkaitan dengan putusan pengadilan
tersebut.
7
3. Perumusan Masalah
Dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, merupakan salah satu sarana agar
dunia perdagangan termasuk kosmetik dapat diisi oleh tenaga
profesional yang senantiasa bertanggung jawab akan produknya.
Dengan begitu, perlindungan kesehatan masyarakat akan lebih
terjamin. Atas dasar tersebut peneliti mempertegas permasalahan
penelitian dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana tindakan terdakwa sebagai pelaku usaha dalam
perspektif Hukum Perlindungan Konsumen?
b. Apakah tindakan BPOM terhadap terdakwa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku?
c. Bagaimana pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Martapura
dalam putusan nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp terhadap tindakan
terdakwa sebagai pelaku usaha?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok pada penelitian di atas, maka tujuan penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan terdakwa
sebagai pelaku usaha dalam perspektif UUPK.
b. Untuk mengetahui kepastian hukum terhadap tindakan BPOM
dalam putusan mengenai kesesuaian berlaku atau kewenangannya
dalam peraturan perundang-undangan dan BPOM RI.
c. Untuk mengetahui pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Martapura dalam putusan perkara nomor
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.
2. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang tercantum dalam
penelitian, maka manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
8
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan ilmu sebagai pengetahuan bagi perkembangan ilmu
hukum dalam bidang Hukum Bisnis khususnya pada Hukum
Perlindungan Konsumen dan Hukum Pidana Ekonomi dalam
mempelajari hak-hak konsumen yang merasa dirugikan oleh
pelaku usaha atas diedarkannya kosmetik tidak layak edar dan
memiliki ketentuan pidana didalamnya.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan bagi peneliti lain sebagai sarana pelatihan, peningkatan
wawasan, bahan referensi bagi kepentingan akademis dan sebagai
tambahan bahan kepustakaan.
D. Metode Penelitian
Peter Mahmud Marzuki berpendapat, penelitian hukum adalah proses
untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-
doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal ini sesuai
dengan karakter preskriptif ilmu hukum.8 Dalam penulisan skripsi ini
dibutuhkan data yang akurat, yang berasal dari studi dokumentasi untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam skripsi ini. Oleh
karena itu metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah:
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
normatif-empiris. Penelitian normatif adalah metode penelitian hukum
yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka.4 Dikatakan normatif karena masalah yang akan diteliti
berhubungan dengan law in books yang mana ialah mengacu kepada
buku-buku hukum, jurnal-jurnal hukum, norma-norma hukum yang
4 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat), (Jakarta: Rajawali Pers, 2001), h. 13-14
9
terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan
pengadilan. Penelitian empiris adalah penelitian yang dilakukan
secara langsung berdasarkan kenyataan dan fakta-fakta di lapangan.
Penelitian tersebut dilakukan secara langsung dengan cara wawancara
ke Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI.
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memiliki pendekatan perundang-
undangan (statutory approach) dan pendekatan kasus (case approach).
Yang mana pendekatan perundang-undangan merupakan pendekatan
yang dilakukan dengan cara menelaah undang-undang dan regulasi
yang berhubungan dengan isu hukum yang akan diteliti.5 Pendekatan
undang-undang dalam penelitian adalah Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang
yang berkaitan dengan putusan pengadilan. Sedangkan pendekatan
kasus dilakukan dengan cara menelaah terhadap kasus yang
berhubungan dengan isu hukum dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai hukum tetap yang akan diteliti.
3. Sumber Data dan Bahan Hukum
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat
autoritatif, yang artinya ialah mempunyai otoritas. Yang mana
bahan-bahan hukum primer tersebut terdiri dari perundang-
undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan
perundang-undangan.6 Bahan hukum primer yang peneliti gunakan
dalam karya tulis ini adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.
b. Bahan Hukum Sekunder
5 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, Cet.III, 2007), h. 93
6 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ... h. 141
10
Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan dapat
pula dikatakan sebagai bahan hukum yang memiliki semua
publikasi tentang hukum, yang bukan merupakan dokumen-
dokumen resmi seperti buku-buku teks, kamus-kamus hukum, dan
jurnal-jurnal hukum. Bahan hukum sekunder yang digunakan
dalam sebuah penelitian ini diantaranya adalah berupa skripsi,
jurnal, karya ilmiah, buku, media cetak dan media elektronik.
c. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier merupakan bahan non hukum, yaitu
berupa literatur yang berasal dari non hukum yang mempunyai
relevansi dengan topik penelitian berupa Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kamus hukum dan internet.7
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi
kepustakaan (library research), yang mana sumber pustaka
didalamnya berupa bahan-bahan hukum maupun non hukum yang
berkaitan dengan topik penelitian yakni putusan pengadilan. Putusan
pengadilan yang digunakan dalam memenuhi pengumpulan data
penelitian dalam skripsi ini adalah putusan Pengadilan Negeri
Martapura perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.
Selain studi kepustakaan, pengumpulan penelitian juga dilakukan
dengan studi lapangan (field research) yang mana penelitian dilakukan
secara langsung ke lapangan dengan cara wawancara ke Keta
Subbagian Advokasi Hukum Badan POM RI.
5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data merupakan sebuah proses yang
berlanjut dari proses pengolahan data, tentu hal ini bertujuan untuk
memudahkan atau menyederhanakan sebuah data sehingga mudah
7 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ... h. 143
11
untuk dipahami.8 Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini
bersifat deskripitif, yang bertujuan untuk memperoleh data seutuhnya
sehingga menjadi data yang merupakan rinci dari suatu fenomena yang
diteliti oleh peneliti, sedangkan analisis yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kualitatif. Yakni analisis kualitatif
merupakan analisis yang tidak menggunakan variabel perhitungan
yang meliputi angka-angka, melainkan analisis dilakukan dengan cara
membaca dan memahami fenomena atau gejala sosial yang bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena
tersebut, untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori agar bermanfaat
untuk pembahasan penelitian.
6. Metode Penulisan
Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan penulis dalam
skripsi ini berdasarkan kaidah-kaidah dan teknik penulisan yang ada
dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.
E. Sistematika Penelitian
Untuk menuangkan hasil penelitian kedalam bentuk penulisan yang
benar, sistematis dan teratur, maka skripsi ini dirancang dengan
sistematikan penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN
HUKUM
Dalam bab ini menjelaskan mengenai kerangka konseptual
yang mengacu pada kajian kepustakaan yang relevan
8 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1992), h. 59
12
dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan
konsumen dan pelaku usaha yang di dalamnya terdapat
beberapa sub bab mengenai penjelasan lebih lanjut.
Terdapat pula kerangka teoritis mengenai teori
perlindungan hukum dan teori kepastian hukum. Serta
tinjauan (review) kajian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian.
BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA,
PROFIL BADAN PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN & KASUS POSISI DALAM PUTUSAN
Dalam bab ini merupakan tinjauan umum yang akan
memaparkan pemahaman mengenai kosmetika, profil
BPOM dan posisi/kronologi kasus.
BAB IV PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA
NOMOR 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM
PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN &
KEPASTIAN HUKUM BPOM DI BIDANG
PENGAWASAN
Dalam bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi, yang
mana peneliti akan memaparkan hasil penelitian mengenai
tindakan terdakwa sebagai pelaku usaha dalam perspektif
hukum perlindungan konsumen, dan tindakan BPOM
dalam putusan mengenai kesesuaian berlaku atau
kewenangannya dalam peraturan perundang-undangan dan
menurut perspektif BPOM RI, serta dasar pertimbangan
Majelis Hakim PN Martapura dengan perkara nomor
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terkahir yang di dalamnya berisi
kesimpulan dan rekomendasi peneliti yang merupakan
jawaban dari penelitian.
13
BAB II
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN HUKUM
A. Kerangka Konseptual
1. Hukum Perlindungan Konsumen
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), perlindungan konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen. Melalui UUPK, Pemerintah
Indonesia mengatur hak-hak konsumen yang harus dilindungi. Yang
mana UUPK hadir bukan bermaksud untuk anti terhadap produsen,
namun sebaliknya yakni UUPK merupakan bentuk apresiasi terhadap
hak-hak konsumen secara universal.1
Menurut Az. Nasution, hukum perlindungan konsumen adalah
bagian dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-
kaidah yang bersifat mengatur dan mengandung sifat yang melindungi
kepentingan konsumen,2 sedangkan menurut Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), hukum perlindungan konsumen
didefinisikan sebagai keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur
konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan serta penggunaan
produk konsumen antara penyedia dan penggunanya dalam kehidupan
bermasyarkat.3
Keinginan yang hendak dicapai dalam perlindungan konsumen
adalah menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Segala upaya yang dimaksudkan dalam perlindungan
konsumen tersebut tidak saja terhadap tindakan yang bersifat preventif,
akan tetapi juga tindakan yang bersifat represif dalam semua bidang
1 Yusuf Sofie, Pelaku Usaha, Konsumen, dan Tindak Pidana Korporasi, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), h. 12
2 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 11
3 Intan Nur Rahmawati dan Rukiyah Lubis, Win-Win Solution Sengketa Konsumen,
(Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2014), h. 28
14
perlindungan yang diberikan kepada konsumen. Atas hal tersebut
pengaturan perlindungan konsumen dilakukan dengan:4
a. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung
unsur keterbukaan akses informasi, serta menjamin kepastian
hukum;
b. Melindungi kepentingan konsumen pada khususnya dan
kepentingan seluruh pelaku usaha;
c. Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa;
d. Memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktik usaha
yang menipu dan menyesatkan;
e. Memadukan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan
perlindungan konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada
bidang-bidang lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwasannya hukum perlindungan
konsumen ialah keseluruhan peraturan perundang-undangan, baik
undang-undang maupun peraturan perundang-undangan lainnya serta
putusan-putusan hakim yang substansinya mengatur mengenai
kepentingan konsumen.5
2. Sediaan Farmasi
Dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat,
obat tradisional, dan kosmetika. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan sebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan
dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan
oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat
4 Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati, Hukum Perlindungan Konsumen,(Bandung:
Mandar Maju, 2000), h. 7
5 Inosentius Samsul, Perlindungan Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung
Jawab Mutlak, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2004), h. 34
15
serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan
kemanfaatan.
Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari informasi sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak obyektif, tidak lengkap serta
menyesatkan. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan dapat berbentuk gambar, warna, tulisan atau kombinasi
antara atau ketiganya atau bentuk lainnya yang disertakan pada
kemasan atau dimasukkan dalam kemasan, atau merupakan bagian dari
wadah dan/atau kemasannya. Badan usaha yang mengedarkan sediaan
farmasi dan alat kesehatan harus mencantumkan penandaan dan
informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Keterangan yang meliputi penandaan dan informasi sekurang-
kurangnya berisi sebagai berikut:
a. Nama produk dan/atau merek dagang;
b. Nama badan usaha yang memproduksi atau memasukkan sediaan
farmasi dan alat kesehatan ke dalam wilayah Indonesia;
c. Komponen pokok sediaan farmasi dan alat kesehatan;
d. Tata cara penggunaan;
e. Tanda peringatan atau efek samping;
f. Batas waktu kadaluwarsa untuk sediaan farmasi tertentu.
3. Pelaku Usaha
Dalam Pasal 1 angka 3 UUPK, pelaku usaha adalah setiap orang
perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
UUPK menjelaskan bahwa yang termasuk ke dalam pelaku usaha
adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang,
distributor dan lain-lain. UUPK memberikan pengertian terhadap
16
pelaku usaha yang begitu gamblang dan luas, yakni hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam menuntut kerugian,
konsumen yang merasa haknya dirugikan karena akibat dari
mengkonsumsi suatu produk, dapat dengan mudah mencari pihak
mana yang harus dituntut.
B. Kerangka Teoritis
1. Teori Perlindungan Hukum
Hidup bermasyarakat merupakan modus bertahan hidup (survival)
bagi makhluk manusia, artinya hanya dengan hidup bermasyarakatlah
manusia dapat melangsungkan hidupnya. Hal ini berarti manusia tidak
mungkin hidup secara atomistis dan soliter.6 Yang mana tidak dapat
disangkal bahwasannya secara kodrati manusia memang makhluk
bermasyarakat. Kemampuan manusia untuk berbicara telah menjadi
alat perekat bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan kemampuan
berbicara bisa membangun komunikasi antar sesama manusia dalam
lingkungannya. Melalui komunikasi semacam ini, manusia dapat
mengekspresikan perasaannya kepada sesamanya dan dapat pula
mempererat pola hidup bersama.7
Dalam sebuah kehidupan, masyarakat memiliki pranata8 guna
memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam
bermasyarakat yang berbentuk norma. Yakni norma merupakan
pranata yang berkaitan dengan hubungan antara individu dalam hidup
bermasyarakat. Norma berisi perintah dan larangan, yang mana
6 Atomistis adalah berkaitan dengan analisis sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya
sehingga melupakan bahwa bagian-bagian itu ada hubungannya. Sedangkan, soliter adalah secara
menyendiri atau sepasang-sepasang, tidak secara kelompok (tentang pola hidup organisme di
alam). https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/atomistis dan https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/soliter
(diakses pada tanggal 25 Mei 2019, pada pukul 15.20 WIB.)
7 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Prenadamedia Group Divisi
Kencana, 2008), h. 41- 42
8 Pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi seperti adat istiadat dan
norma yang mengatur tingkah laku, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai
kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pranata
(diakses pada tanggal 25 Mei 2019, pada pukul 15.44 WIB.)
17
perintah dan larangan masih bersifat luas itu perlu dituangkan ke
dalam aturan-aturan hukum yang bersifat konkret. Aturan-aturan
tersebut membatasi individu dalam berperilaku dan tingkah pekerti
dalam hidup bermasyarakat, maka aturan-aturan itulah yang sering
disebut dengan hukum.
Tentunya hukum memiliki tujuan yang mengarah kepada sesuatu
yang hendak dicapai. Yakni, hukum harus dapat menciptakan situasi
kedamaian sejahtera, yang dapat melindungi kepentingan manusia baik
secara materiel maupun imateriel dari perbuatan-perbuatan oleh
seseorang yang merugikan. Apabila hukum tidak menjadi penengah
antara kepentingan materiel dan imateriel manusia secara individual
dan berbagai kelompok, maka akan saling bertentangan dan mengarah
kepada konflik yang terus menerus terjadi. Roscoe Pound,
membedakan beberapa kepentingan yang diantaranya adalah:9
a. Kepentingan pribadi
Berupa keinginan seseorang mengenai hal-hal yang bersifat
pribadi, misalnya adalah perkawinan.
b. Kepentingan publik
Bersangkut paut dengan kehidupan kenegaraan, misalnya hak pilih
dalam pemilihan umum.
c. Kepentingan sosial
Menyangkut kehidupan sosial, misalnya pemeliharaan moral.
Untuk itulah hukum harus berfungsi dalam mencapai sebuah tujuan
yang damai sejahtera, yang mana untuk menciptakan keadaan damai
sejahtera tersebut, hukum mempertimbangkan kepentingan-
kepentingan secara cermat dan menciptakan keseimbangan di antara
kepentingan tersebut. Tujuan untuk mencapai damai sejahtera dapat
terwujud apabila hukum sebanyak mungkin memberikan pengaturan
9 Edgar Bodenheimer, Jurisprudence. The Philosophy and Method of the Law,
(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1962), h. 111. Dalam buku Peter Mahmud
Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Prenadamedia Group Divisi Kencana, 2008), h. 129-
130
18
yang adil, yaitu suatu pengaturan yang di dalamnya terdapat
kepentingan-kepentingan yang harus dilindungi oleh perlindungan
hukum secara seimbang, sehingga pada setiap orang akan memperoleh
sebanyak mungkin apa yang menjadi bagiannya.
Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan
pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman, yang dapat
diwujudkan dalam bentuk seperti melalui restitusi, kompensasi,
pelayanan medis, dan bantuan hukum.10
Merupakan suatu kenyataan
bahwa dalam hidup bermasyarakat diperlukan aturan-aturan yang
bersifat umum. Apapun setiap kepentingan tersebut yang ada dalam
masyarakat dipertimbangkan untuk dituangkan di dalam aturan yang
bersifat umum agar kepentingan-kepentingan tersebut dilindungi dan
bersifat demokratis dalam kehidupan berbangsa. Kepentingan-
kepentingan tersebut dituangkan ke dalam aturan hukum tertulis
berupa undang-undang maupun tidak tertulis. Yang mana aturan-
aturan tersebut menjadi pedoman bagi setiap tingkah laku individu
dalam hidup bermasyarakat, baik dalam hubungan dengan sesama
individu maupun hubungan dengan masyarakat.
Perlindungan hukum terdapat 2 (dua) macam, yakni perlindungan
hukum bersifat preventif dan perlindungan hukum bersifat represif.
Yakni yang dimaksud dengan perlindungan hukum bersifat preventif
adalah, merupakan suatu upaya perlindungan untuk masyarakat
dan/atau warga negara yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya
membentuk pencegahan sebelum terjadinya sebuah pelanggaran.
Sedangkan yang dimaksud dengan perlindungan hukum bersifat
represif adalah, merupakan perlindungan hukum yang diberikan ketika
sebuah pelanggaran maupun sengketa tersebut telah terjadi dan/atau
dijalani.11
10
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1984), h. 133
11
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, (Surakarta:
Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), h. 14
19
Menurut Satjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah sifat dan
tujuan hukum dalam upaya melindungi kepentingan seseorang, yang
harus diwujudkan dalam bentuk kepastian hukum.12
Perlindungan
hukum bertujuan untuk melindungi subjek hukum melalui aturan
perundangan yang berlaku dan dalam pelaksanaan peraturan tersebut
dipaksakan dengan suatu sanksi. Perlindungan hukum memiliki 2 (dua)
konsep yakni, perlindungan hukum adalah perlindungan mengenai
harkat & martabat serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia
yang dimiliki oleh subjek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari
kesewenangan/sebagai kumpulan peraturan yang dapat melindungi
sutau hal dari hal yang lain.
2. Teori Kepastian Hukum
Aturan hukum baik berupa undang-undang maupun hukum tidak
tertulis, berisi aturan-aturan yang bersifat umum yang menjadi
pedoman bagi individu bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat,
baik dalam hubungan dengan sesama individu maupun dalam
hubungannya dengan masyarakat. Aturan-aturan tersebut menjadi
batasan bagi masyarakat dalam membebani/melakukan tindakan
terhadap individu. Dengan demikian atas keberadaan dari aturan serta
pelaksanaan dari aturan tersebut menimbulkan adanya sebuah
kepastian hukum.13
Kepastian hukum adalah jaminan bahwa hukum telah dijalankan,
bahwa yang berhak menurut hukum dapat memperoleh hak-haknya
dan bahwa putusan dapat dilaksanakan. Hukum berutugas untuk
menciptakan kepastian hukum, karena bertujuan untuk menciptakan
ketertiban dalam masyarakat. Kepastian hukum merupakan ciri yang
tidak dapat dipisahkan dari hukum, terutama untuk norma hukum
tetulis. Hukum tanpa nilai kepastian hukum akan kehilangan makna
12
Satjipto Raharjo, Permasalahan Hukum di Indonesia, (Bandung: Alumni, 1983), h. 121
13
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, ... h. 136-137
20
karena tidak lagi dapat dijadikan pedoman perilaku bagi semua
orang.14
Sudikno Mertokusumo mengemukakan, tujuan pokok hukum
adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan
ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapai ketertiban di dalam
masyarakat, diharapkan kepentingan manusia akan terlindungi. Dalam
mencapai tujuannya itu hukum bertugas membagi hak dan kewajiban
antar-perorangan di dalam masyarakat, membagi wewenang dan
mengatur cara memecahkan masalah hukum serta memelihara
kepastian hukum.15
Menurut Peter Mahmud Marzuki, dalam buku yang berjudul
pengantar ilmu hukum memaparkan bahwa kepastian hukum
mengandung dua pengertian, yakni:16
a. Adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui
perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan;
b. Berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan
pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu
individu dapat mengetahui apa saja yang boleh
dibebankan/dilakukan oleh negara terhadap individu.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwasannya kepastian hukum
bukan hanya berupa Pasal-Pasal dalam Undang-Undang saja,
melainkan juga adanya konsistensi (ketetapan dan kemantapan) dalam
putusan Majelis Hakim antara putusan Majelis Hakim yang satu dan
putusan Majelis Hakim lainnya untuk kasus serupa yang telah
diputuskan.
14
Tata Wijayanta, Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Kaitannya
dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Jurnal Dinamika Hukum, Vol.14 No.2 (Mei 2014),
h. 219-220
15
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar) Edisi ke-3, (Yogyakarta:
Liberty, 1991), h. 71
16
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, ... h. 137
21
C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Untuk menjaga keaslian judul yang diajukan oleh penulis, perlu
diadakan penelitian berupa kajian terdahulu sebagai dasar perbandingan
diantaranya:
1. Terdapat perbandingan mengenai persamaan dan perbedaan terhadap
penelitian, yakni peneliti Iqlimatul Annisa dan Inayatul Mukaromah
sama-sama membahas mengenai kosmetik ilegal yang dikaji lebih
lanjut dalam perspektif UUPK, namun yang menjadi pembeda adalah
terdapat pada analisis. Yakni peneliti Iqlimatul Annisa menganalisis
mengenai syarat&ketentuan produk kosmetik bisa beredar di Indonesia
sesuai dengan UUPK, dan penanganan apa yang akan didapat oleh
konsumen jika merasa dirugikan. Sedangkan Inayatul Mukaromah
memiliki fokus pada studi putusan Pengadilan Negeri Martapura
perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp yang kemudian menganalisis
putusan tersebut mengenai dasar pertimbangan Majelis Hakim,
pelanggaran yang dilakukan terdakwa dalam perspektif hukum
perlindungan konsumen dan kepastian hukum terhadap tindakan
BPOM dalam perkara mengenai kewenangannya dalam upaya
menangani peredaran kosmetik ilegal menurut BPOM RI dan
peraturan perundang-undangan.17
2. Terdapat perbandingan mengenai persamaan dan perbedaan terhadap
penelitian, yakni peneliti Cahaya Setia dan Inayatul Mukaromah sama-
sama membahas mengenai kosmetik berbahaya yang dikaji ke dalam
hukum perlindungan konsumen, namun yang menjadi pembeda adalah
terdapat pada analisis. Yakni peneliti Cahaya Setia menganalisis
mengenai peredaran kosmetik bahan berbahaya yaitu Dherma Estetika
Indonesia, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sedangkan peneliti
Inayatul Mukaromah tidak melakukan studi kosmetik Dherma Estetika
17
Skripsi ditulis oleh Iqlimatul Annisa, Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap
Peredaran Produk Kosmetik Ilegal yang Mengandung Zat Aditif (Tinjauan UU Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
22
Indonesia yang mengandung bahan berbahaya di Kabupaten
Banyumas. Akan tetapi peneliti Inayatul Mukaromah memiliki fokus
studi pada putusan PN Martapura perkara nomor
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.18
3. Buku ini memaparkan seputar hukum perlindungan konsumen, yang di
dalamnya memiliki isi mengenai latar belakang, pengertian, peraturan
perundang-undangan, aspek hukum, prinsip-prinsip tanggung jawab
hukum, peran lembaga/instansi, pengaturan klausula baku dan
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen. Sebagian dari isi buku
tersebut tentunya digunakan sebagai bahan sekunder/landasan dalam
penelitian skripsi, yang diteliti oleh peneliti. Namun sebagai
perbandingan sekaligus pembeda dalam skripsi ini, peneliti Inayatul
Mukaromah lebih memfokuskan pada studi putusan PN Martapura
dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.19
4. Persamaan jurnal ini dengan skripsi Inayatul Mukaromah adalah,
sama-sama membahas mengenai kosmetik berbahaya (ilegal dan/atau
tidak memiliki izin edar), namun terdapat perbedaan, yakni peneliti
Rizky Adi menganalisis pengawasan apa saja yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Kota Malang, dan mengetahui hambatan dan upaya
Dinas Kesehatan Kota Malang untuk meminimalisir peredaran
kosmetik berbahaya teregister BPOM di Kota Malang, sedangkan
peneliti Inayatul Mukaromah tidak mengkaji mengenai pengawasan di
kota Malang, melainkan hanya memiliki fokus pada studi putusan PN
Martapura dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.20
18
Skripsi ditulis oleh Cahaya Setia Nuarida Triana, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen
Terhadap Peredaran Kosmetik Yang Mengandung Bahan Berbahaya Di Kabupaten Banyumas,
Fakultas Hukum, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2015.
19
Buku karya Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan
Ekonomi Syariah, 2018.
20
Jurnal ditulis oleh Rizky Adi Yuristyarini, Pengawasan Terhadap Peredaran Kosmetik
Berbahaya Teregister BPOM Yang Dilakukan Oleh Dinas Kesehatan Kota Malang Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 (Studi di
Dinas Kesehatan Kota Malang), Jurnal Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2015.
23
BAB III
TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA, PROFIL BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN & KASUS POSISI
DALAM PUTUSAN
A. Kosmetika
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias.
Ilmu yang mempelajari kosmetika disebut kosmetologi, yakni ilmu yang
berhubungan dengan pembuatan, penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek
dan efek samping kosmetika. Menurut Sjarif M. Wasitaadmadja, bahan
yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat
manusia tidak hanya dari bahan alami namun juga bahan buatan untuk
maksud meningkatkan kecantikan.1
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1176/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika, kosmetika
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
1. Faktor Penyebab Terjadinya Peredaran Kosmetika Ilegal
Semakin meningkatnya kebutuhan seseorang untuk tampil cantik,
semakin meningkat pula kosmetika yang diproduksi dengan berbagai
macam produk serta semakin meluas peredarannya. Hal tersebut tidak
menutupi kemungkinan bahwa akan ada banyak para pelaku usaha
nakal yang mencari keuntungan dengan berbagai jalan pintas yang
dilaluinya. Tentu hal seperti ini bisa terjadi dikarenakan banyak faktor
yang menjadi penyebab beredarnya produk-produk kosmetika yang
ilegal, faktor-faktor tersebut diantaranya:
1 Sjarif Wasitaatmadja, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, (Jakarta: UI-Press, 1997), h. 26
24
a. Masyarakat selaku konsumen masih awam terhadap legalitas
sebuah produk kosmetik;
Kurangnya pengetahuan masyarakat selaku konsumen terhadap
legalitas sebuah produk merupakan salah satu faktor yang dapat
menjadi faktor utama, mengapa masih banyak kosmetik-kosmetik
yang tidak memiliki izin edar (ilegal) dapat beredar luas. Biasanya
sebagian dari konsumen yang masih awam, mudah sekali tergiur
untuk membeli dan memakai kosmetik tidak memiliki izin edar
karena dari segi harga yang relatif lebih murah serta segi hasil yang
cenderung lebih cepat atau instan. Hal tersebut telah digemari bagi
kebanyakan wanita yang tidak sadar dan/atau kurang peduli akan
dampak yang menghampirinya di kemudian hari maupun di masa
yang akan datang.
b. Kurangnya kejujuran, kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha
kosmetik terhadap hukum;
Kejujuran, kesadaran dan kepatuhan hukum oleh pelaku usaha
merupakan wujud dari sebuah perlindungan yang dapat diberikan
kepada konsumen dalam menjalankan usaha. Yang mana kejujuran
tersendiri merupakan tonggak dalam kehidupan yang beradab,
yang mana dengan kejujuran seseorang akan bertindak sesuai
dengan kenyataan yang menandakan bahwasannya seseorang
tersebut telah beperilaku adil dan benar.
c. Kurangnya sosialisasi mengenai produk kosmetik ilegal sehingga
produksi dan peredaran produk kosmetik ilegal sulit dihentikan;
UUPK menyebutkan, bahwasannya pemerintah memiliki tanggung
jawab atas pembinaan dalam penyelenggaraan perlindungan
konsumen yang dapat menjamin diperolehnya hak-hak para
konsumen dan pelaku usaha, serta dilaksanakannya kewajiban
konsumen dan pelaku usaha. Pada dasarnya, pembuat dan
pelaksana politik dalam hukum perlindungan konsumen adalah
pemerintah itu tersendiri, jadi sudah semestinya yang menjadi
25
tanggung jawab dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen
tersebut adalah pemerintah. Akan tetapi bukan berarti masyarakat
tidak dapat ikut andil dan tidak terlibat dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen, masyarakat juga memiliki peran. Jadi
dapat disimpulkan bahwasannya UUPK dimaksudkan menjadi
landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga
perlindungan swadaya masyarakat untuk melakukan upaya
pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan
konsumen.
d. Kurang optimalnya pengawasan petugas Badan Pengawas Obat
dan Makanan di lapangan.
Pada Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang
Badan Pengawas Obat dan Makanan, dalam melaksanakan tugas,
pokok dan fungsi (tupoksi) mengenai pengawasan Obat dan
Makanan, BPOM mempunyai kewenangan yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan
standar dan persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu,
serta pengujian obat dan makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan
Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Menurut Bagir Manan, keberhasilan suatu peraturan perundang-
undangan tergantung pada sebuah penerapan dari seseorang dan
penegakan atas peraturan sebuah hukum itu tersendiri. yakni
apabila penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan tidak
sesuai dengan peraturan yang telah dimuat dan termaktub dalam
sebuah Undang-Undang, maka peraturan perundang-undangan
26
yang seperti apapun dan bagaimanapun sempurnanya, dirasa telah
tidak/kurang dalam memberikan arti sesungguhnya dan/atau sesuai
dengan tujuannya. Yang mana penegakan hukum merupakan
dinamisator dari peraturan perundang-undangan tersebut.2
2. Efek Samping Kosmetik Ilegal
Kosmetik ilegal adalah kosmetik yang tidak terdaftar di BPOM
perihal perizinan mengenai kelayakan sebuah produk untuk
selanjutnya dapat diedarkan. Legalitas sebuah produk kosmetika itu
penting, karena legalnya sebuah kosmetik tidak hanya meliputi
perizinan saja, akan tetapi bahan-bahan yang dipakai telah teruji klinis
bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya oleh BPOM. Apabila
kita mengenakan produk kosmetika yang tidak memiliki izin edar/tidak
layak edar, berarti kita tidak mengetahui bahan-bahan apa saja yang
telah tercampur pada kosmetik tersebut. Yang mana biasanya
campuran bahan yang ada dalam sebuah produk kosmetik ilegal
tersebut, telah terindikasi mengandung bahan-bahan kimia berbahaya
yang mengakibatkan kerusakan pada kulit.
Terjadinya kontak antara kosmetik dengan kulit, terdapat
kemungkinan campuran bahan-bahan dari kosmetik diserap oleh kulit
dan masuk ke bagian yang lebih dalam dari tubuh. Biasanya jumlah
bahan kosmetik yang terserap oleh kulit tergantung pada beberapa
faktor, yakni keadaan kulit pemakai, keadaan kosmetik yang dipakai
dan kondisi kulit pemakai. Kosmetik ilegal berbahan bahaya, memiliki
akibat negatif yang merugikan berupa efek samping dari pemakaian.
Yang mana beberapa dampak negatif tersebut diantaranya:3
a. Efek Samping Pada Kulit
1) Dermatitis, yakni kontak alergik/iritan akibat kontak kulit
dengan bahan kosmetika yang bersifat alergi/iritasi. Contoh:
2 Bagir Manan, Pembinaan Hukum Nasional, (disampaikan untuk kuliah umum di
Fakultas Hukum Universitas Padjajaran kota Bandung, pada tanggal 18 Agustus 1997), h. 8
3 Sjarif Wasitaatmadja, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, ... h. 50-52
27
PPDA (paraphenyl diamine) pada cat rambut, natrium
laurilsulfat atau heksaklorofen pada sabun, serta hidrokuinon
pada pemutih kulit.
2) Akne kosmetika, yakni akibat kontak kulit dengan bahan
kosmetika yang bersifat aknegenik, secara klinis tampak seperti
komedo tertutup/ jerawat (papula) di daerah wajah. Contoh:
lanolin pada bedak padat/masker penipis (peeling mask),
petrolatum pada minyak rambut/maskara, asam oleat pada
pelembut janggut (beard softener), alkohol laurat pada
pelembab.
3) Fotosensitivitas, yakni akibat adanya zat yang bersifat fototosik
atau fotoalergik dalam kosmetika. Contoh: PPDA dalam
pewarna rambut, klor merkaptodikarboksimid dalam sampo
anti ketombe, PABA (para amino benzoic acid), beta-karoten,
sinamat/sinoksat pada tabir surya, minyak bergamot, cedar,
sitrun, lavender, lime/sandalwood pada parfum, ter batu bara
(coal tar), biru metilen eosin, merah netral, fluoresein, akrifin
pada zat warna (dyes).
4) Pigmented cosmetic dermatitis, yakni kelainan seperti
melanosis riehl yang terasa gatal, timbul akibat pewarna jenis
ter batu bara terutama brilliant lake red dan turunan
fenilazonaftol.
5) Bentuk reaksi kulit lain dapat terjadi meskipun sangat jarang
atau bahkan baru diperkirakan akan terjadi. Contoh: purpura
akibat PPDA atau isopropil PPDA, dermatitis folikular akibat
unsur nikel & kobalt, PPDA granuloma akibat garam
zirkonium dalam deodoran, merkuri dalam pemutih dan metal
dalam tato.
b. Efek Samping Pada Rambut dan Kuku
Efek samping kosmetika pada rambut dan kuku yakni
diantaranya adalah berupa kerontokan rambut, kerusakan
28
rambut&kuku, dan perubahan warna rambut/kuku. Pemakaian
kosmetika rambut/kuku dapat memberikan reaksi pada kulit
sekitarnya atau kulit yang letaknya jauh, misalnya leher, perut,
paha/kaki. Zat dalam kosmetika rambut/kuku yang sering
menimbulkan efek samping diantaranya: formaldehid pada cat
kuku, natrium/kalium hidroksida pada pelepas kutikula kuku
(cuticle remover) dan tioglikolat pada kosmetika pengeriting
rambut (permanent wave).
c. Efek Samping Pada Mata
Kosmetika mata (eye liner, mascara, eye shadow dan
sebagainya) atau kosmetika lain yang pemakaiannya dekat dengan
mata, misalnya kosmetika rambut maupun wajah, dapat
menimbulkan efek samping pada mata berupa:
1) Rasa tersengat (stinging) dan rasa terbakar (burning) akibat
iritasi oleh zat yang masuk ke mata, misalnya spiritus mineral,
isoprafin, alkohol, propilen glikol dan sabun.
2) Konjungtivitis alergik dengan atau tanpa dermatitis akibat
masuknya partikel mascara, eye shadow, atau eye liner
kedalam mata.
3) Infeksi mata ringan sampai berat akibat pemakaian kosmetika
yang tercemar kuman pseudomonas aeruginosa.
d. Kelainan Pada Saluran Napas
Keluhan pada saluran napas dapat terjadi pada pemakaian
kosmetika terutama dalam bentuk aerosol (hair spray atau
deodorant spray) yang digunakan dalam ruangan dengan ventilasi
yang buruk.
e. Efek Toksik Jangka Panjang
Walaupun sukar untuk dinilai, penggunaan kosmetika ada
kemungkinan menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai
organ tubuh, misalnya darah, hati, ginjal, limpa, paru-paru, embrio
(teratogen), alat endoktrin dan kelenjar limfe (getah bening).
29
Kelainan ini dapat terjadi akibat efek kumulatif pemakaian
kosmetika yang umumnya dipakai dalam jangka waktu lama
(puluhan tahun) dan daerah pemakaian yang luas.
B. Profil BPOM4
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat
dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan,
kosmetika dan alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern,
industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang
sangat besar mencakup berbagai produk dengan "range" yang sangat luas.
Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang
makin tipis dalam perdagangan internasional, maka produk-produk
tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai
negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu
menjangkau seluruh strata masyarakat.
Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk termaksud cenderung
terus meningkat, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat
termasuk pola konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat masih
belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara
tepat, benar dan aman. Di lain pihak iklan dan promosi secara gencar
mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan
seringkali tidak rasional. Perubahan teknologi produksi, sistem
perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut pada
realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada
kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub standar,
rusak atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi
akan berskala besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat.
Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan
Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi,
mencegah dan mengawasi produk-produk termaksud untuk melindungi
4 https://www.pom.go.id/new/view/direct/background (diakses pada tanggal 12 Juni 2019,
pada pukul 20.38 WIB.)
30
keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di dalam
maupun di luar negeri. Untuk itu telah dibentuk BPOM yang memiliki
jaringan nasional dan internasional serta kewenangan penegakan hukum
dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.
1. Visi dan Misi5
Visi merupakan sebuah rangkaian yang berisikan kalimat yang
dapat menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai di masa yang akan mendatang dan/atau
masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan
want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal
yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan
kesuksesan jangka panjang,6 sedangkan misi merupakan sebuah
rangkaian kalimat yang dapat menyatakan sebuah tujuan atau alasan
eksistensi (keberadaan) sebuah organisasi yang memuat apa-apa saja
yang telah disediakan oleh perusahaan tersebut kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.7
Visi:
Obat dan makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan
daya saing bangsa.
Misi:
a. Meningkatkan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis
risiko untuk melindungi masyarakat.
b. Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam
memberikan jaminan keamanan obat dan makanan serta
memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM.
5 https://www.pom.go.id/new/ (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada pukul 20.45
WIB.)
6 Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja, Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 43
7 Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja, ... h. 46-47
31
2. Struktur Organisasi8
Struktur organisasi BPOM terdiri dari:
a. Kepala Badan POM
b. Inspektorat Utama
c. Sekretaris Utama
d. Deputi I Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,
Prekusor dan Zat Aditiktif
e. Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan dan Kosmetik
f. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan
g. Deputi IV Bidang Penindakan
Pusat BPOM:
1) Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan
2) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat dan
Makanan
3) Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
4) Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan
3. Tugas9
a. Tugas sebuah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
dalam Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang
Badan Pengawas Obat dan Makanan yakni diantaranya sebagai
berikut:
(1) BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Obat dan Makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat
8 https://www.pom.go.id/new/view/direct/structure diakses pada tanggal 12 Juni 2019,
pada pukul 21.05 WIB.)
9 https://www.pom.go.id/new/view/direct/job (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada
pukul 20.48 WIB.)
32
adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan
pangan olahan.
b. Tugas Balai Besar / Balai POM (Unit Pelaksana Teknis), dalam
Pasal 3 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah, melaksanakan
kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan
Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Fungsi10
a. Fungsi BPOM, dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun
2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan:
(1) Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan,
BPOM menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat
dan Makanan;
b. pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat
dan Makanan;
c. penyusunan dan penetapan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar;
d. pelaksanaan Pengawasan Sebelum Beredar dan
Pengawasan Selama Beredar;
e. koordinasi pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan
dengan instansi pemerintah pusat dan daerah;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
g. pelaksanaan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat
dan Makanan;
10
https://www.pom.go.id/new/view/direct/function (diakses pada tanggal 12 Juni 2019,
pada pukul 20.50 WIB.)
33
h. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan BPOM;
i. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab BPOM;
j. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPOM;
dan
k. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan BPOM.
(2) Pengawasan sebelum beredar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah pengawasan Obat dan Makanan sebelum beredar
sebagai tindakan pencegahan untuk menjamin Obat dan
Makanan yang beredar memenuhi standar dan persyaratan
keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk yang ditetapkan.
(3) Pengawasan selama beredar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah pengawasan Obat dan Makanan selama beredar
untuk memastikan Obat dan Makanan yang beredar memenuhi
standar dan persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat, dan mutu
produk yang ditetapkan serta tindakan penegakan hukum.
b. Fungsi Balai Besar/Balai POM (Unit Pelaksana Teknis), dalam
Pasal 4 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan yakni diantaranya sebagai
berikut:
a. Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat
dan Makanan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan
Makanan;
c. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan
Makanan dan/atau sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;
34
d. Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi
dan/atau distribusi Obat dan Makanan;
e. Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan
Makanan;
f. Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan;
g. Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
h. Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan
masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
i. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan
Obat dan Makanan;
j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan;
5. Wewenang11
Dalam pasal 4 pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM mempunyai
kewenangan yakni diantaranya sebagai berikut:
a. menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar
dan persyaratan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu, serta
pengujian obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat
dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
c. pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
11
https://www.pom.go.id/new/view/direct/role (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada
pukul 20.55 WIB.)
35
C. Kasus Posisi
Pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 pukul 11.40 WITA, Aderian
Noor F. dan Imam Wibianto, A.MD. selaku petugas BBPOM
Banjarmasin, Seksi Penyidikan dengan anggota Polda Kalimantan Selatan
mendatangi Toko H. Rini Ayuy Kosmetik serta gudang milik terdakwa
Nasrullah bin H. Syaifullah selaku pemilik toko, di Jalan Pasar Niaga Blok
D Kabupaten Banjar, berdasarkan Surat Tugas
No.PR.07.01.1003.04.17.0319.P. Yang mana dimaksudkan untuk
melakukan razia dan penggeledahan dalam rangka Operasi Intensif
Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal di wilayah Kabupaten Banjar.
Dalam hal ini ditemukan sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetik yang tidak memiliki izin edar.
Awal mula dilakukan sebuah razia dan penggeledahan terhadap toko
tersebut ialah, bahwa adanya informasi yang didapat dari masyarakat yang
melaporkan ke seksi pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwasannya
di Jalan Niaga didapati penjualan kosmetik ilegal. Yang kemudian
dilaporkan ke pimpinan, selanjutnya oleh pimpinan ditugaskan ke Seksi
Penyidikan.
Berdasarkan surat tugas Nomor PR. 07. 01. 1003. 04. 17. 0319. P.
Aderian Noor bersama rekan Imam Wibianto selaku petugas BBPOM
seksi penyidikan melakukan penyidikan selama kurang lebih 2 minggu
dengan cara menyuruh seorang perempuan menyamar sebagai pembeli
untuk membeli produk tertentu di Toko H. Rini Ayuy Kosmetik yang
diduga tidak memiliki izin edar, yang mana produk tersebut selain ada di
display toko juga ada yang disimpan di gudang belakang milik Terdakwa.
Setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah memiliki cukup bukti maka
pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar pukul 11.40 WITA,
berdasarkan Surat Tugas Nomor PR.07.01.1003.04.17.0319.P. tanggal 27
April 2017, saksi dan rekan saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin
yang berjumlah 8 (delapan) orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS
Polda Kalsel melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak
36
memiliki izin edar pada sarana distribusi, khususnya terhadap produk-
produk kosmetika yang dijual di Toko H. Rini Ayuy Kosmetik.
Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus dua
puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar yakni
diantaranya ialah: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color
Saturation Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia
Beverly Hills Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips
Lipstik Aishali 72 Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin
Hydroquinone 68 Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube,
Blush ON Child Blush Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6
Pieces, Citra Cream 12 Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White
Beauty UV Whitening Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs,
Cream Malam Pot Besar 4 Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream
Putih Polos 24 Pot, Cream Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33
sebanyak 21 Kotak, Davis Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25
Double Color 5 Pieces, Davis Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day
Cream Lien Hua 12 Pot, Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube,
Diamond Cream With Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs,
Dorlene Eyeshadow dan Blush ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric
Skin & Body Care Slimming Hot Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream
24 Pcs, Esther Gold New Special Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun
muka original vit C dan E 24 Btg, Esther sabun vit E 58 Btg, Esther
Transparent Beauty Soap 21 Batang, Esther Two Way Cake UV
Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS
30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin Natural UV Whitening Two
Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening Cream Extra UV Protection 167
Kotak, Golecha heena paste 156 Pot, Golecha magic fast heena paste 12
Pot, Golecha Mirchi heena paste (besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad
Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik 116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48
stik, Heng Fang LipstikRomantic 120 Pcs Herbal Plus Day dan Night
Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah 48 Tube, Hip UP cream Coffee dan
37
Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144 Pcs, Hudabeauty 5 Kotak,
Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3 sebanyak 37 Kotak, Kiss
Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty Matte lip liner 22 Stick,
Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie PNF Lipstik 24 Stik,
Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik Pendek 36 Pcs, Kit
Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27 Pieces, Korean Widya
Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya Temulawak face krim 13
Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot, Kylie Kyliner Eyeliner
dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic Temulawak 36 Botol, La
Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces, LandbisBear Eyeliner 26
Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak, Ling Shi Whitening Cream
8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip Balm Dream Crayons 48 Pcs,
Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6 Pieces, LV Longlasting Lipstik
12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot Removing Cream 21 Pieces,
M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5 in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C
Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner
Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni 12 Pcs, MAC
Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2 Kotak, MAC 3
Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss Lipgloss 6 Pieces,
MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3 Kotak, MAC Eye
Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Kecil 3
Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion Make Up Kit
5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine 24 Pcs,
MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs, MAC
Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac Trebly
Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces, Make
up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment Gloss 3
Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel Tretinoin
Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner & Eyebrow
Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip Balm
Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now
38
Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery
Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33
Pieces, Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft
Liptik panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft
Lipstick 12 Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces,
Mousturise Jie Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara
Natural 99 super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2
sebanyak 144 Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei
Professional Make Up Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces,
Naked 3 Urban Decay Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs,
Naked 4 Powder White Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban
Decay 10 Pieces, Naked 5 Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs,
Naked 5 Urban Decay 7 Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner &
Mascara 5 Pieces, Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces,
Naked 8 Lipstik 5 Pieces, Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked
6 3D lipgloss 36 Pcs, Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces,
Natural 99 King 221 Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR
Herbal Day & Night Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night
Cream 24 Kotak, New Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super
Whitening Cream Racikan & Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99
Whitening Cream 249 Pieces, Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik
48 Pcs, NYX Make Up Kit New Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX
Matte Lipstick 55 Pieces, NYX Professional Make Up Kit 137 Pieces,
NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs, Olay Total Effects 2 in 1 Mascara
Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4 Bungkus, Paket Ester isi 3
sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus, Paket HN 9 Bungkus, Pearl
Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24 stik, Peinfen CC Fasion
Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye Putti 6 Botol, Pond's 2
in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long Lash +
Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs, Pond's Bedak White Beauty
144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12 Pcs, Pond's Detox 2 in 1
39
Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50
Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara & Eyeliner 10 Pieces, Pond's
Mascara Waterproof + Eye liner 24h sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in
1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's
Refill Two Way Cake 24 Pcs, Pond's White Beauty Complete Beauty Care
3 Pieces, Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3
Kotak, Pond's White Beauty UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces,
Racikan 99 Facial foam 60 Pot, Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12
Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h
Synergy Eyeliner Pencil & Liquid 22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil
21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5 Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs,
Revlon Make Up Kit 10 Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon
Moisturestay Lipstick 10 Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs,
Revlon Proffesional Eye Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip
Gloss 45 Stik, Rose Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11
Pieces, Rose White & Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White &
Natural Cream pink 76 Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces,
Rule Beauty Lipstik Matte 24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol,
Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol, Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai
Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun Wajah Racikan 10 Pieces, Snow
White 32 Pcs, SP Special UV Whitening 597 Kotak, SP UV Special
Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV Whitening 33 Pot,
Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak make up remover
20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak Skincare Night Cream
168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168 Tube, Toner Botol
Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm Exfoliant 10 Kotak,
Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak, UB Uv
Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening Soap 48
Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48 Pot,
Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye
Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya
40
Temulawak sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun
transparant kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37
Pot, Widya Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip
Gloss 3D 94 Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body
Spa Body Exfoliating Gel Peach 1 Tube.
Dalam hal ini terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi
golongan kosmetik tersebut tanpa adanya standar/persyaratan keamanan
dan mutu pelayanan farmasi. Terdakwa mengaku membeli kosmetik-
kosmetik ilegal tersebut dari sales freelance, dan sebagian dibeli dari toko
kosmetik di Pasar Antasari Banjar. Menurut terdakwa tidak semua sales
menjual barang ilegal, ada yang menjual produk asli, ada yang memang
jujur menjual kosmetika palsu dan tidak memiliki izin edar, dan ada pula
sales yang menipu terdakwa dengan menawarkan kosmetika yang seolah-
olah ilegal. Kemudian usaha tersebut sudah dijalankan oleh terdakwa
selama kurang lebih 2 (dua) tahun.
Diketahui pula bahwasannya terdakwa tidak memiliki keahlian dan
kewenangan yaitu terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Sekolah
Dasar (SD) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian
baik sebagai apoteker maupun asisten apoteker maupun tidak mempunyai
sertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi serta tidak mempunyai
izin mengedarkan sediaan farmasi golongan kosmetik dari Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) setempat. Selama persidangan
berlangsung terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan (saksi a
de charge).
Adi Hidayat, DRS., APT. selaku ahli yang berlatar belakang
pendidikan Sarjana Farmasi dan memiliki keahlian mengenai peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan khususnya mengenai obat, obat
tradisional dan kosmetika. Juga memiliki keahlian dalam melakukan
pemeriksaan/pengawasan terhadap sarana produksi/distribusi produk
terapetik, napza, makanan minuman/bahan berbahaya, obat tradisional,
kosmetika dan produk komplemen di wilayah Kalimantan Selatan. Dalam
41
pemeriksaan Adi Hidayat terlebih dahulu memaparkan beberapa peraturan
tertulis seputar sediaan farmasi, yang mana menurut Pasal 1 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang
dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika. Pun dalam Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa, Sediaan farmasi
dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa yang pada pokoknya
menyatakan terdakwa Nasrullah Bin H. Syaifullah bersalah dengan
melakukan tindak pidana “dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki
izin edar” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sebagaimana
diatur dan diancam pidana sesuai Pasal 197 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sesuai dalam
dakwaan. Yakni menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana
penjara selama 2 (dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah
tetap ditahan dan denda sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila
pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana (Subsidair)
selama 3 (tiga) bulan kurungan.
42
BAB IV
PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA PERKARA
NO. 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN
KONSUMEN & KEPASTIAN HUKUM BPOM
DI BIDANG PENGAWASAN
A. Tindakan Terdakwa Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen
Pada hakikatnya, peran hukum perlindungan konsumen untuk memajukan
perekonomian adalah, menciptakan ekonomi dan pasar yang kompetitif.
Setiap pelaku usaha tidak mungkin mampu berkembang dan bersaing tanpa
bantuan para konsumen. Namun dalam praktiknya para konsumen sering kali
dirugikan oleh pelaku usaha, dan konsumen biasanya segan untuk menuntut
kerugian yang mereka derita kepada pelaku usaha, hal ini disebabkan karena
para konsumen beranggapan bahwa mereka adalah pihak yang sangat lemah.
Sehingga dengan adanya anggapan ini maka dibuatlah hukum perlindungan
konsumen.1
Hukum perlindungan konsumen yang berlaku di Indonesia memiliki
payung hukum yang mengeluarkan kebijakan pengaturan hak-hak konsumen
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya payung hukum yang
pasti, perlindungan terhadap hak-hak konsumen bisa dilakukan dengan penuh
optimisme. Beredarnya berbagai macam produk kosmetika yang tidak layak
edar di kalangan masyarakat, adalah salah satu bentuk dilanggarnya hak-hak
masyarakat selaku konsumen oleh pelaku usaha, yang mana kosmetik yang
diharapkan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat namun ternyata
sebaliknya. Atas dasar tersebut, hukum perlindungan konsumen merupakan
pedoman maupun acuan bagi konsumen dan pelaku usaha, agar keduanya
saling melengkapi hak-hak dan kewajibannya yang seimbang serta memiliki
kepastian hukum.
Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (UUPK), konsumen adalah setiap orang pemakai
1 Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi
Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2018), h. 38
43
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Konsumen memiliki hak atas kenyamanan, kemananan dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. Maka pelaku usaha
wajib menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa
yang berlaku.
Pada tanggal 15 Maret 1962, John F Kennedy selaku Presiden Amerika
Serikat pertama kali menyuarakan hak-hak dasar konsumen yang dikenal
dengan sebutan “Declaration Of Consumer Right” yang mana dalam literatur
umum disebut sebagai 4 (empat) hak dasar konsumen (the four consumer
basic right). Yang mana keempat hak-hak dasar konsumen yang telah
dideklarasikan tersebut meliputi:2
1. Hak untuk Mendapat/Memperoleh Keamanan (The Right to Safety)
Konsumen memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas
keamanan produk dan jasa. Misalnya, makanan dan minuman yang
dikonsumsi harus aman bagi kesehatan konsumen dan masyarakat
umumnya. Di AS hak ini merupakan hak pertama dan tertua serta paling
tidak kontroversial, karena hak ini didukung dan disetujui oleh kalangan
bisnis dan konsumen atau yang dikenal sebagai pemangku kepentingan
(stakeholders).
2. Hak untuk Memilih (The Right To Choose)
Konsumen memiliki hak untuk mengakses dan memilih produk/jasa
pada tingkat harga yang wajar. Konsumen tidak boleh ditekan atau dipaksa
untuk melakukan pilihan tertentu yang akan merugikan dirinya. Jenis pasar
yang dihadapi konsumen akan menentukan apakah konsumen bebas
memilih atau tidak suka membeli produk/jasa tertentu.
3. Hak untuk Memperoleh Informasi (The Right to be Informed)
Konsumen dan masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi
yang sejelas-jelasnya tentang suatu produk/jasa yang dibeli atau
2 Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 48
44
dikonsumsi. Informasi ini diperlukan konsumen atau masyarakat, agar saat
memutuskan membeli tidak terjebak dan kondisi resiko yang buruk yang
mungkin timbul. Artinya, konsumen memiliki hak untuk mengetahui
ciri/atribut negatif dari suatu produk, dari adanya peringatan dalam
label/kemasan produk.
4. Hak untuk Didengarkan (The Right to be Heard)
Konsumen memiliki hak untuk didengarkan kebutuhan dan klaim,
karena hak ini terkait dengan hak untuk memperoleh informasi. Walaupun
perlindungan konsumen sudah diatur oleh UUPK. Namun, masih ada saja
pelaku pebisnis manufaktur, distribusi, dunia perbankan dan jasa lainnya
acap kali tidak berorientasi pada konsumen tentang dan/atau membiarkan
bawahan atau cabang atau penyalur mencari lubang ketidaktahuan
konsumen tentang hak-hak konsumen yang sengaja ditutup-tutupi demi
memperoleh laba.
Untuk memperluas keempat hak-hak dasar konsumen yang dideklarasikan
oleh Presiden Amerika Serikat sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, di
Indonesia telah diatur pula mengenai hak dan kewajiban sebagai konsumen
maupun pelaku usaha. Yakni aturan tersebut telah termaktub dalam Pasal 4,
Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 UUPK yang mana diantaranya sebagai berikut:3
a. Hak dan Kewajiban Konsumen
Perlindungan konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan
yang diberikan pemerintah dalam bentuk sebuah hukum yang berisikan
mengenai hak-hak yang dimiliki oleh para konsumen. Sebagai pemakai
barang dan/atau jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban.
Yang mana hak dan kewajiban tersebut merupakan langkah untuk
meningkatkan martabat dan kesadaran konsumen, yang harus diawali
dengan upaya untuk memahami hak-hak pokok konsumen, yang dapat
dijadikan sebagai landasan perjuangan untuk mewujudkan hak-hak
konsumen apabila hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha. Dalam
3 Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi
Syariah, ... h. 64-72
45
hal ini hak konsumen sebagaimana tercantum pada Pasal 4 UUPK adalah
sebagai berikut:
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
Hak ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan
seorang konsumen dalam penggunaan barang/jasa yang diperolehnya,
sehingga konsumen dapat terhindar dari kerugian (fisik maupun psikis)
dari dampak suatu produk yang dikenakan.
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
jaminan yang dijanjikan;
Hak ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada para
konsumen untuk memilih produk-produk tertentu yang telah sesuai
dengan apa yang dibutuhkan dan/atau kebutuhannya, tanpa adanya
tekanan dari pihak luar. Berdasarkan hak ini, konsumen berhak
memutuskan untuk membeli atau tidak dan memilih baik dari segi
kualitas maupun kuantitas terhadap jenis suatu produk.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
Hak ini dimaksudkan untuk agar konsumen dapat memperoleh
gambaran yang benar tentang suatu produk, karena dengan informasi
tersebut konsumen dapat memilih produk yang diinginkan dan telah
sesuai dengan kebutuhannya, serta terhindar dari kerugian akibat
kesalahan dalam penggunaan produk. Informasi tersebut diantaranya
mengenai manfaat kegunaan produk, efek samping atas penggunaan
produk, tanggal kadaluwarsa serta identitas produsen dari suatu
produk. Yang mana informasi tersebut dapat disampaikan secara lisan
maupun secara tertulis, baik yang dilakukan dengan mencantumkan
pada label yang melekat pada produk maupun melalui iklan-iklan yang
disampaikan oleh produsen/pelaku usaha, baik melalui media cetak
maupun elektronik.
46
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau
jasa yang digunakan; Hak ini dimaksudkan untuk menghindarkan diri
dari kerugian, yang mana hak ini dapat berupa pertanyaan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan produk-produk tertentu apabila
informasi yang diperoleh mengenai produk tersebut kurang memadai,
atau berupa pengaduan atas kerugian yang telah dialami akibat
penggunaan suatu produk/berupa pernyataan dan/atau pendapat
tentang kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan
konsumen. Hak ini disampaikan baik secara perorangan maupun
kolektif, baik yang disampaikan secara langsung maupun diwakili oleh
suatu lembaga tertentu, misalnya adalah YLKI.
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
Hak ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan konsumen yang
telah dirugikan akibat penggunaan suatu produk, dengan melalui jalur
hukum.
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
Hak ini dimaksudkan untuk agar konsumen memperoleh pengetahuan
maupun ketrampilan yang diperlukan agar dapat terhindar dari
kerugian akibat penggunaan produk. Dengan adanya pendidikan bagi
konsumen, diharapkan konsumen dapat lebih kritis dan teliti dalam
memilih suatu produk yang dibutuhkan.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
Hak ini dimaksudkan untuk diperlakukan/dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif. Dikatakan diskriminatif yakni
diantaranya berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan,
materi/ekonomi, dan status sosial lainnya.
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
47
Hak ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan yang telahy menjadi
rusak (tidak seimbang) akibat adanya penggunaan barang/jasa yang
tidak memenuhi harapan konsumen. Hak tersebut terkait dengan
penggunaan produk yang telah merugikan konsumen baik kerugian
berupa materi maupun yang menyangkut diri oleh konsumen. Hak ini
dapat diselesaikan secara damai (diluar pengadilan) maupun melalui
pengadilan.
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Yakni merupakan hak-hak yang termaktub dalam ketentuan
peraturan perundangan lainnya yang berkaitan mengenai hak-hak
konsumen.
Dalam mewujudkan produk yang baik, seorang pelaku usaha
berkewajiban mencantumkan keseluruhan keterangan yang berkaitan
dengan produk tersebut. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui
seluruh kandungan dan keterangan yang ada pada produk yang hendak
dikonsumsi. Ketika konsumen mengetahui keterangan dari suatu produk,
maka konsumen harus diberikan hak untuk memilih produk manakah yang
layak untuk dikonsumsi demi memelihara keselamatannya.
Setiap konsumen berhak untuk mendapatkan hak-haknya sesuai
dengan kedudukannya sebagai konsumen dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan ini diharapkan untuk
membuka perkembangan pada pemikiran mengenai hak-hak konsumen
yang baru di masa yang akan mendatang. Dengan tujuan utama untuk
memberikan perlindungan terhadap seluruh konsumen yang terkadang
keadaan mereka jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan pelaku usaha.
Dalam kehidupan, hak dan kewajiban akan selalu bersanding dengan
hubungan yang keduanya harus seimbang. Yakni selain memperoleh hak,
konsumen juga harus mempunyai kewajiban, yang mana hak harus
terpenuhi sedangkan kewajiban harus dilaksanakan. Beberapa kewajiban
harus dilaksanakan oleh konsumen, apabila konsumen tidak melaksanakan
kewajibannya, jika suatu saat terjadi sebuah kerugian terhadap konsumen
48
maka kerugian tersebut bukan menjadi tanggung jawab pelaku usaha,
selain itu pelaku usaha juga dapat menahan hak konsumen sebagaimana
telah dipaparkan diatas.
Adanya hak dan kewajiban konsumen, diharapkan para konsumen
dapat lebih cerdas dan bijak dalam mengonsumsi sebuah produk. Adapun
ketentuan mengenai kewajiban konsumen menurut Pasal 5 UUPK,
sebagai berikut:
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian
atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan;
Kewajiban ini dimaksudkan untuk, seperti contoh apabila seorang
pelaku usaha telah memberikan peringatan pada label produk seperti
“jauhkan dari jangkauan anak-anak” namun ternyata seorang
konsumen berbuat kelalaian dengan meletakkan produk tersebut
sembarangan, sehingga produk tersebut melukai anak-anak. Jika hal
tersebut terjadi maka pelaku usaha dapat terbebas dari dampak atas
kelalaian konsumen tersebut, karena telah melaksanakan kewajibannya
yakni dengan memberikan peringatan pada setiap label produk.
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau
jasa;
Kewajiban ini tertuju pada transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
Hal tersebut bertujuan agar konsumen tidak merugikan pelaku usaha
dalam melakukan transaksi dengan cara beritikad baik terhadap pelaku
usaha.
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
Kewajiban ini dimaksudkan agar konsumen berkewajiban untuk
membayar sesuai dengan nilai tukar yang sudah disepakati dengan
pelaku usaha, agar tidak ada yang merasa dirugikan antara kedua belah
pihak.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut. Kewajiban ini sesuai dengan ketentuan aturan
49
hukum penyelesaian sengketa konsumen. Yang mana apabila seorang
konsumen merasa dirugikan oleh pelaku usaha, konsumen dapat
menyelesaikan sengketa nya secara patut mengikuti aturan/prosedur
yang sesuai.
b. Hak, Kewajiban dan Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha
Untuk menciptakan kenyamanan berusaha bagi para pelaku usaha dan
sebagai keseimbangan atas hak-hak yang diberikan kepada konsumen,
kepada pelaku usaha diberikan hak pelaku usaha sebagaimana diatur
dalam Pasal 6 UUPK, yakni sebagai berikut:
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
Hak ini dimaksudkan agar pelaku usaha akan menerima pembayaran
sesuai dengan ketentuan kesepakatan yang berlaku. Yang mana jika
produk yang dijual merupakan produk yang memiliki nilai dan daya
jual yang baik, maka harga akan mengikuti kualitas produk tersebut.
Namun jika produk tersebut merupakan produk yang tidak
memuaskan/memiliki kualitas rendah, maka harga produk akan
menjadi lebih murah dan pelaku usaha tidak dapat menuntut konsumen
untuk membayar lebih.
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen
yang beritikad tidak baik;
Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan pihak pemerintah
dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen;
Hak ini diharapkan agar UUPK tidak berlebihan dalam melindungi
hak-hak konsumen, sehingga mengabaikan hak-hak pelaku usaha.
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
50
Hak ini dimaksudkan agar pelaku usaha dapat memulihkan nama
baiknya kembali setelah diketahui secara sah dan meyakinkan dimata
hukum bahwasannya pelaku usaha tersebut tidak bersalah.
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Yakni merupakan hak-hak yang termaktub dalam ketentuan
peraturan perundangan lainnya yang berkaitan mengenai hak-hak
pelaku usaha.
Sebagai konsekuensi dari hak konsumen, maka kepada pelaku usaha
dibebankan pula kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 7
UUPK, sebagai berikut:
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
Oleh karena pelaku usaha meliputi semua tahapan dalam melakukan
kegiatan usahanya, maka pelaku usaha wajib untuk beritikad baik
dimulai sejak barang dirancang/diproduksi sampai pada tahap purna
jual.
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
Oleh karena informasi pada suatu produk penting bagi konsumen,
maka pelaku usaha wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan
jujur agar tidak menyesatkan konsumen.
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
Diskriminatif merupakan segala sesuatu yang sifatnya membeda-
bedakan antara satu dengan yang lainnya. Yang mana pelaku usaha
berkewajiban berperilaku adil, benar dan jujur dalam melayani
konsumen agar tidak menimbulkan spesialisasi/keisitimewaan
tersendiri yang hanya ditujukan kepada konsumen-konsumen tertentu.
d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau
jasa yang berlaku;
51
Kewajiban ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya
yang disebabkan oleh penggunaan produk yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan, dan kemanfaatan.
e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau
mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau
garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
Bertujuan agar konsumen dapat memastikan bahwa produk yang akan
dibeli terasa sesuai apa yang dibutuhkan, dan memberikan rasa
kepercayaan atas diberikannya jaminan/garansi oleh suatu
barang/produk.
f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian
akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang diperdagangkan;
Pelaku usaha wajib memberikan ganti rugi kepada konsumen atas
kerugian yang diderita oleh konsumen akibat pemakaian produk yang
telah diedarkan oleh pelaku usaha.
g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian. Atas termaktubnya kewajiban ini, pelaku usaha sebaiknya
tidak melebih-lebihkan dan mengelabui konsumen atas kualitas &
kuantitas produk yang dijual.
Kewajiban seorang pelaku usaha pada dasarnya adalah untuk
mencegah timbulnya kerugian yang akan diderita oleh konsumen.
Penyampaian informasi bagi konsumen berupa instruksi/petunjuk prosedur
pemakaian suatu produk merupakan kewajiban bagi pelaku usaha demi
kesempurnaan suatu produk. Atas dasar tersebut, masyarakat selaku
konsumen pun wajib membaca dan mengikuti seluruh petunjuk informasi
yang sudah dicantumkan oleh pelaku usaha, demi kemanfaatan produk dan
menjaga keamanan serta keselamatan konsumen.
UUPK juga menetapkan larangan-larangan bagi pelaku usaha yang
berujung pada kerugian konsumen. Yang mana pelanggaran terhadap
52
larangan-larangan tersebut merupakan tindak pidana secara ekonomi,
yakni menurut Pasal 8 mengenai perbuatan yang dilarang bagi pelaku
usaha sebagai berikut:
(1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan
barang dan/atau jasa yang:
a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah
dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau
etiket barang tersebut;
c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam
hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;
d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau
kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses
pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana
dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa
tersebut;
f. Tidak sesuai dengan janji dinyatakan dalam label, etiket
keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa
tersebut;
g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu
penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;
h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana
pernyataan "halal" yang dicantumkan dalam label;
i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang
memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto,
komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan,
nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk
penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/dibuat;
53
j. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan
barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau
bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan
benar atas barang dimaksud.
(3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan
yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa
memberikan informasi secara lengkap dan benar.
(4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)
dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib
menariknya dari peredaran.
Kerugian-kerugian yang dialami oleh konsumen dapat timbul dari
akibat adanya hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen.
Yang mana hubungan hukum (rechtbetrekkingen) adalah hubungan antara
dua subjek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban di satu pihak
berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.4 Hubungan hukum
terjadi dalam lalu lintas masyarakat di antara dua orang atau lebih. Hukum
melekatkan hak pada suatu pihak dan melekatkan kewajiban pada pihak
lainnya. Apabila satu pihak tidak mengindahkan/melanggar hubungan
tersebut, maka hukum memaksakan supaya hubungan tersebut dapat
dipenuhi/dipulihkan kembali. Pun apabila salah satu pihak tidak
memenuhi kewajibannya, hukum “memaksakan” agar kewajiban-
kewajiban tersebut dapat terpenuhi.5
Hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen terjadi ketika
pelaku usaha memberikan janji-janji serta informasi-informasi terkait
barang dan/atau jasa, karena sejak saat itulah timbul sebuah hak dan
kewajiban para pihak, baik pelaku usaha maupun konsumen. Hubungan
4 R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), h. 269
5 Mariam Darus Badrulzaman, Hukum Perikatan Dalam KUHPerdata Buku Ketiga,
Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2015), h. 16
54
hukum tersebut didasarkan pada Pasal 1320 dan Pasal 1338 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPer), yang dimana pelaku usaha telah
sepakat terhadap apa yang dijanjikan pada saat memberikan janji-janji
pada sebuah iklan, ataupun selebaran atau brosur, sehingga janji-janji
tersebut akan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang
membuatnya. Peristiwa hukum yang terjadi terhadap pelaku usaha dengan
konsumen tersebut adalah perdagangan baik barang ataupun jasa.6
B. Wewenang BPOM Dalam Upaya Menangani Peredaran Kosmetik Ilegal
Terkait apa yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti akan mengulas
kembali bahwasannya, dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp
didapati bahwa pelaku usaha dalam menjalankan usaha nya di bidang
kosmetika selama 2 (dua) tahun, terdapat indikasi bahwa tidak bertanggung
jawab dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan kosmetik yang tidak
memenuhi persyaratan izin edar, yang memanfaatkan keinginan wanita untuk
tampil cantik. Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)
Banjarmasin melakukan razia dengan menarik/menyita kosmetik tanpa izin
edar (ilegal) sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam dengan dibantu
oleh anggota PPNS Kalimatan Selatan. Penarikan/penyitaan kosmetik tersebut
bermula dari adanya aduan masyarakat yang melaporkan toko milik pelaku
usaha, bahwasannya pelaku usaha telah menjual macam-macam kosmetik
yang tidak layar edar, ke seksi pemeriksaan BBPOM Banjarmasin.
Dalam tuntutannya oleh Jaksa Penuntut Umum, pelaku usaha dinyatakan
bersalah melakukan tindak pidana, sebagai berikut:
1. Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang tidak
memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)
sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 197 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut
sesuai dalam dakwaan.
6 Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta & Anak Agung Sri Utari, Hubungan Hukum Antara
Pelaku Usaha Dengan Konsumen, (Bali: Karya Ilmiah, Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum
Universitas Udayana, 2016)
55
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 2
(dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap ditahan dan
denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila pidana denda
tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana (subsidair) selama 3
(tiga) Bulan kurungan.
Namun dalam pertimbangannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Martapura tidak sependapat dengan tindakan yang telah dilakukan oleh
BPOM Banjarmasin terhadap terdakwa. Karena menurut Majelis Hakim,
dalam struktur BBPOM Banjarmasin terdapat seksi pemeriksaan yang
bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu/dua kali
dalam setahun, untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetik yang tidak
memiliki izin edar dalam pasaran atau tidak. Apabila ditemukan, maka
menurut Majelis Hakim tindakan yang dilakukan adalah bersifat persuasif
artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para penjual/pelaku usaha
dengan cara melakukan pemusnahan barang bukti di tempat ditemukannya
barang, dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,
namun apabila pembinaan telah dilakukan dan praktek penjualan terhadap
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka tindakan
kedua barulah ditempuh melalui jalur hukum.
Dalam kasus ini, petugas BBPOM tidak pernah melakukan operasi intensif
untuk memeriksa dan membina pelaku usaha nakal yang berada di Jalan
Niaga, akibat kurangnya pemeriksaan dan tidak adanya pembinaan, terdakwa
Nasrullah Bin Syaifullah selaku pelaku usaha selama 2 (dua) tahun lamanya,
lancar jaya melangsungkan usaha ilegalnya tersebut. Oleh karena petugas
BBPOM langsung menempuh perkara ke jalur hukum, menurut Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Martapura, petugas BBPOM Banjarmasin tidak
melaksanakan tupoksi sebagaimana mestinya, yakni tidak melakukan tindakan
persuasif seperti pemeriksaan dan pembinaan terlebih dahulu terhadap pelaku
usaha. Atas dasar tersebut Majelis Hakim memiliki perbedaan persepsi
mengenai tindakan yang telah diambil oleh BBPOM Banjarmasin terhadap
terdakwa, terkait kewenangan yang dimiliki oleh BPOM.
56
Antara pemeriksaan dan pembinaan, hendaknya terdapat sebuah
pengawasan yang mana menurut Sujamto, pengawasan adalah segala usaha
atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya
mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah telah sesuai dengan
semestinya atau tidak.7 Pengawasan merupakan proses pengamatan dari
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.8 Pengawasan di dalamnya terdapat aktivitas
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, instruksi yang
dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, pengawasan
juga dimaksudkan untuk menunjukkan kelemahan yang ada dalam
pelaksanaan serta melakukan upaya perbaikan serta pencegahan agar
kelemahan atau kesalahan tersebut tidak terulang kembali.9
Situmorang dan Juhir menyatakan bahwa pengawasan dilakukan untuk
tujuan sebagai berikut:10
a. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan, apakah berjalan dengan
lancar/tidak;
b. Untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan melakukan
tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan
tersebut/mencegah timbulnya kesalahan yang baru;
c. Untuk mengetahui apakah penggunaan anggaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan;
d. Untuk mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program yang
direncanakan;
7 Jum Anggraini, Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 201
8 Makmur, Efektifitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, (Bandung: Refika Aditama,
2011), h. 176
9 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), h. 2
10
Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melekat: Dalam
Lingkungan Aparatur Pemerintah, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 22
57
e. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan rencana/standar
yang telah ditetapkan.
Menurut Sujamto, pengawasan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:11
1) Pengawasan preventif, pengawasan preventif adalah pengawasan yang
dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan
terhadap sesuatu yang bersifat rencana.
2) Pengawasan represif, adalah pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan
atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan
represif sebagai salah satu bentuk pengawasan atas jalannya
pemerintahan.
Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai tujuan dan jenis-jenis
pengawasan yang telah diuraikan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwasannya orientasi utama dari pengawasan adalah untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai adalah sesuai dengan rencana.
Yakni untuk memastikan kegiatan terlaksana maka pengawasan dilakukan
merujuk pada prosedur, standar, peraturan, rencana dan tugas masing-masing
personel dan kriteria untuk kerja. Berikut merupakan wewenang BPOM dalam
upaya menangani peredaran kosmetik ilegal menurut peraturan perundang-
undangan, diantaranya yakni:
Menurut Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan, dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat
dan Makanan, BPOM mempunyai kewenangan:
a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan
persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu, serta pengujian obat
dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
11
Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, (Solo: TB Rahma, 1986), h. 85-
87
58
Sedangkan apabila kita merujuk pada Pasal 178, 179, 182 dan 188
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, terkait dengan
pembinaan dan pengawasan yakni:
Pasal 178
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan terhadap
masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan
dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Pasal 179
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 diarahkan untuk:
a. Memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan;
b. Menggerakkan dan melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan;
c. Memfasilitasi dan menyelenggarakan fasilitas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan;
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan perbekalan
kesehatan, termasuk sediaan farmasi dan alat kesehatan serta makanan
dan minuman;
e. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan standar dan
persyaratan;
f. Melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Pasal 182
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap
penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di
bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
(2) Menteri dalam melakukan pengawasan dapat memberikan izin terhadap
setiap penyelenggaraan upaya kesehatan.
(3) Menteri dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat mendelegasikan kepada lembaga pemerintah
non kementerian, kepala dinas di provinsi, dan kabupaten/kota yang
tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan.
59
(4) Menteri dalam melaksanakan pengawasan mengikutsertakan masyarakat.
Pasal 188
(1) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap tenaga
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
(2) Menteri dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kepada lembaga pemerintah nonkementerian, kepala dinas
provinsi, atau kabupaten/kota yang tugas pokok dan fungsinya di bidang
kesehatan.
(3) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa:
a. peringatan secara tertulis;
b. pencabutan izin sementara atau izin tetap.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilan tindakan
administratif sebagaimana dimaksud pasal ini diatur oleh Menteri.
Dari apa yang telah dipaparkan diatas perihal peraturan perundang-
undangan mengenai wewenang BPOM dalam upaya menangani peredaran
kosmetik ilegal, belum ada frasa yang menunjukkan adanya kepastian hukum
apakah BPOM sebagai lembaga pemerintah non kementrian, boleh melakukan
intelijen dan melangsungkan penyidikan terhadap pelaku usaha yang didapati
menjual kosmetika ilegal sesuai dengan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, ataukah BPOM
harus melakukan pemeriksaan dan pembinaan yang kemudian dilanjutkan
dengan pemberian sanksi administratif terlebih dahulu berupa peringatan
secara tertulis dan pencabutan izin sementara atau izin tetap terhadap pelaku
usaha yang didapati menjual kosmetika ilegal sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
BPOM merupakan lembaga pemerintah nonkementrian yang
menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan
makanan yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan
terhadap obat dan makanan, menurut Tiodor Sirait selaku Kepala Subbagian
60
Advokasi Hukum BPOM RI, meskipun kedudukan Undang-Undang lebih
tinggi dibanding Peraturan Presiden, akan tetapi Peraturan Presiden Nomor 80
Tahun 2017 tentang BPOM merupakan pedoman yang harus diutamakan
dalam persidangan oleh seluruh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri seluruh
Indonesia. Karena keseluruhan tupoksi maupun wewenang BPOM sudah
diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017.12
Terkait kasus dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura, memang
Majelis Hakim dirasa telah memiliki pandangan, anggapan dan/atau persepsi
yang berbeda. Pasalnya patokan hukum Majelis Hakim ternyata hanya
berpacu kepada Undang-Undang Kesehatan, yang mana antara Undang-
Undang Kesehatan dengan Peraturan Presiden BPOM pun sudah memiliki
tahun terbit yang jauh berbeda. Badan POM RI telah melakukan sebuah
pembaruan dengan membentuk susunan direktorat baru yang tercantum dalam
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM, untuk dilakukan
intelijen dan penyidikan terhadap sarana dan prasarana yang terindikasi telah
mengedarkan produk-produk yang tidak memenuhi standar mutu dan tidak
memiliki izin edar.
Tiodor Sirait juga mengatakan, bahwasannya seorang pelaku usaha yang
mengedarkan kosmetik tanpa izin edar tidak dapat lagi dilakukan pembinaan,
karena perbuatan tersebut tidak memenuhi standar mutu kosmetika dan sudah
termasuk kedalam ranah pidana, yang mana apabila pengedaran tersebut terus
menerus terjadi akan mengakibatkan kerugian bagi konsumen dalam jangka
panjang seperti alergi, indikasi kanker pada kulit, dsb. Pembinaan terhadap
pelaku usaha hanya dapat dilakukan terhadap pelaku usaha yang sudah
memiliki izin edar dari BPOM, namun dalam praktikknya ternyata ditemukan
sebuah produk yang menyalahi aturan atau belum sesuai dengan aturan,
seperti penandaan produk yang kurang memenuhi persyaratan, label sebuah
produk tidak betul, dll. Maka dari itu pelaku usaha wajib memenuhi panggilan
untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.
12
Wawancara pribadi dengan Ibu Tiodor Sirait, Ketua Subbagian Advokasi Hukum
BPOM RI, pada tanggal 04 Oktober 2019, pukul 16.00
61
Menurut hemat peneliti, maka dapat disimpulkan bahwasannya meskipun
Undang-Undang memiliki derajat hukum yang lebih tinggi dibanding
Peraturan Presiden, namun seharusnya Majelis Hakim di seluruh Indonesia
dapat mengedepankan asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis yang mana
asas tersebut merupakan salah satu asas hukum, yang mengandung makna
bahwa aturan hukum yang khusus akan mengesampingkan aturan hukum yang
umum. Sebagaimana termaktub dalam Pasal 63 ayat (2) KUHP yakni “jika
suatu perbuatan masuk dalam suatu aturan pidana yang umum, diatur pula
dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang khusus itulah yang
diterapkan.”
C. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martpura
Berdasarkan keterangan dari keseluruhan saksi dan terdakwa beserta alat
bukti dan barang bukti, maka dapat dipaparkan mengenai pertimbangan para
hakim di pengadilan sebagai dasar putusan Majelis Hakim yang berasal dari
peraturan perundang-undangan mengenai dampak baik dan buruk dari sebuah
putusan yang diambil. Adapun beberapa pertimbangan Majelis Hakim tersebut
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal
sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan unsur:
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
alat kesehatan;
3. Yang tidak memiliki izin edar.
Atas unsur-unsur tersebut Majelis Hakim memiliki pertimbangkan sebagai
berikut:
a. Unsur “Setiap Orang”
Bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah subjek hukum
yang diduga melakukan suatu tindak pidana. Subjek hukum adalah
pendukung hak dan kewajiban, dan terdiri dari dua macam, yaitu orang
62
(person) dan badan hukum (rechtpersoon).13
Perbuatan harus dilakukan
dengan kesalahan yang dapat berhubungan dengan akibat dari perbuatan
atau dengan keadaan mana perbuatan itu dilakukan.14
Kata “setiap orang”
menunjukan kepada siapa orangnya harus bertanggung jawab atas
perbuatan/kejadian (dollus/culpa) yang didakwakan atau siapa orang yang
harus dijadikan terdakwa. Pertanggung jawaban pidana adalah konsep
pertanggung jawaban terhadap pelaku tindak pidana sebagai subjek hukum
pidana dalam mempertanggung jawabkan perbuatannya yang memenuhi
syarat-syarat pertanggung jawaban pidana (asas kesalahan) karena
melanggar pasal-pasal tertentu dari aturan pidana yang mengancam sanksi
pidana bagi yang melanggarnya.
Di persidangan telah dihadapkan oleh jaksa Penuntut Umum seorang
laki-laki yang bernama Nasrullah Bin H. Syaifullah dengan identitas
lengkap sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum yang
telah dibacakan di persidangan dan atas dibacakannya identitas terdakwa
tersebut, terdakwa membenarkannya. Atas dasar tersebut bahwa dengan
demikian unsur “Setiap Orang” telah terpenuhi.
b. “Unsur Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan
Farmasi dan/atau Alat Kesehatan”
Bahwa perbuatan yang ada dalam unsur ini adalah bersifat
alternatif, yang artinya adalah apabila salah satu perbuatan dalam
unsur ini telah terpenuhi, maka terpenuhi pula unsur kedua ini. Namun
sebelum mempertimbangkan dan menilai apakah ternyata unsur-unsur
tersebut telah terpenuhi dan/atau tidak, maka dari itu sebelumnya
Majelis Hakim akan mendefinisikan terlebih dahulu hal-hal sebagai
berikut:
1) Dengan sengaja, yakni pembuat harus mengetahui atau
menghendaki suatu perbuatan yang didasarkan pada adanya suatu
13
Pipin Syarifin, Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), h. 61
14
Ismu Gunadi & Jonaedi Efendi, Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2014), h. 40
63
niat/kehendak termasuk mengetahui atau menghendaki akibat dari
perbuatannya;
2) Mengedarkan, yakni menyajikan, menyerahkan, memiliki atau
menguasai persediaan di tempat penjualan atau tempat lain dengan
tujuan untuk dijual dan/atau kegiatan atau serangkaian kegiatan
penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atau
pemindah tanganan;
3) Sediaan farmasi, yakni obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika;
4) Alat kesehatan, yakni instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia,
dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, pada hari Kamis
tanggal 27 April 2017 sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM
bersama dengan PPNS Polda Kalsel yang keseluruhan berjumlah 10
(sepuluh) orang melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang
tidak memiliki izin edar pada sarana distribusi di toko H. Rini Ayuy
Kosmetik dan gudang milik terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar
Niaga Blok D Kabupaten Banjar dan ditemukan 227 (dua ratus dua
puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki nomor registrasi,
tidak ada merek, dan ada beberapa jenis kosmetika yang tidak
diproduksi oleh perusahaan merek tersebut. Kemudian pada saat razia
petugas BBPOM dan PPNS Polda Kalimantan Selatan mendapati
konsumen yang membeli kosmetika yang tidak memiliki nomor
registrasi dan tidak bermerek dari toko terdakwa. Terdakwa
mendapatkan 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika
tersebut dari sales freelance yang datang ke toko terdakwa dan ada
pula yang membeli sendiri di toko kosmetika di Pasar Antasari Banjar.
64
Terdakwa mengaku bahwa telah membeli kosmetika tersebut untuk
dijual kembali ke para konsumen sehingga dapat memperoleh
keuntungan, yang mana keuntungan tersebut selama ini telah
dipergunakan terdakwa untuk memenuhi keutuhan hidup sehari-hari
dan dipakai sebagai modal usaha penjualan kosmetik yang telah
dijalankan terdakwa selama kurang lebih 2 (dua) tahun. Atas dasar
pertimbangan tersebut, maka menurut Majelis Hakim unsur “Dengan
Sengaja Mengedarkan Kosmetika” telah terpenuhi.
c. Unsur “Yang tidak memiliki izin edar”;
Bahwa yang dimaksud dengan izin edar dalam unsur ini adalah
bentuk yang merupakan persetujuan registrasi terhadap sediaan
farmasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah melalui lembaga resmi
yang dalam hal ini BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
sehingga dapat diedarkan di wilayah Indonesia. Berdasarkan
keterangan saksi ahli dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura
tersebut, produk kosmetika yang tidak memiliki izin edar disebabkan
oleh beberapa hal, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari
5 (lima) tahun. Pada kemasan kosmetik memang telah terdapat
sebuah kode Notifikasi Asean (NA) dan tanggal kedaluwarsa
(expired) nya, akan tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM
dengan cara mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor
registrasi tersebut tidak muncul di aplikasi sehingga sudah dapat
dipastikan bahwasannya barang tersebut dianggap barang ilegal;
2) Pada kosmetika tersebut tidak tercantum dan/atau tidak ada nama
merek, yang kemudian setelah diuji laboratorium ternyata memiliki
kandungan yang mengandung bahan yang berbahaya;
3) Produk kosmetika yang selama ini telah dijual di toko terdakwa
merupakan barang yang palsu, karena pada kemasan tersebut tidak
terdapat dan/atau tidak tercantum sebuah kode NA dari negara
importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak
65
mengeluarkan jenis kosmetik tertentu yang dijual di toko-toko
kosmetik;
Terdakwa Nasrullah Bin H. Syaifullah telah mengedarkan sediaan
farmasi berupa kosmetika sebagaimana dalam pertimbangan unsur
kedua. Bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh saksi ahli
terhadap barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika milik terdakwa, maka dapat disimpulkan bahwa kosmetika
tersebut tidak memiliki izin edar karena masa berlaku nomor
registrasinya telah habis atau telah melewati 5 (lima) tahun, tanpa
merek dan mengandung bahan berbahaya, serta termasuk kosmetika
palsu. Atas dasar pertimbangan tersebut, dengan demikian menurut
Majelis Hakim unsur “Yang tidak memiliki izin edar” telah
terpenuhi.
Dengan ini Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura memiliki
pertimbangan lain sebagai berikut:
Selama terdakwa menjalankan usaha penjualan kosmetik di Toko H.
Rini Ayuy Kosmetik dan gudang kurang lebih 2 (dua) tahun, petugas
BBPOM tidak pernah melakukan pembinaan terhadap terdakwa terkait
dengan penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar, sedangkan
di dalam struktur BBPOM di Banjarmasin terdapat beberapa seksi,
yang salah satunya adalah seksi pemeriksaan yang bertugas untuk
melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu atau dua kali dalam
setahun untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetika yang tidak
memiliki izin edar, apabila ditemukan maka tindakan yang dilakukan
adalah bersifat persuasif artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu
kepada para penjual dengan cara dilakukan pemusnahan barang bukti
di tempat ditemukannya barang, dan membuat surat pernyataan tidak
akan mengulangi perbuatannya, namun apabila pembinaan telah
dilakukan dan praktek penjualan terhadap kosmetika yang tidak
memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka tindakan kedua barulah
ditempuh melalui jalur hukum. Oleh karena tidak adanya pembinaan
66
terhadap terdakwa maka seksi pemeriksaan BBPOM tidak
melaksanakan tupoksi dengan sebagaimana mestinya sehingga
merugikan terdakwa. Kemudian di daerah Jalan Niaga terdapat
beberapa toko kosmetika yang juga menjual kosmetika yang tidak
memiliki izin edar sama seperti barang-barang milik terdakwa, namun
razia hanya dilakukan di toko terdakwa saja. Hal ini membuat adanya
perbedaan seseorang di mata hukum.
Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan tersebut dan dengan
mengedepankan rasa keadilan, maka Majelis Hakim menjatuhkan
pidana sebagaimana dalam amar putusan, yakni oleh karena semua
unsur dari Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan telah terpenuhi, maka terdakwa
dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Penuntut Umum.
Dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang
dapat menghapuskan pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar dan atau alasan pemaaf, maka terdakwa harus
mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan
bersalah dan dijatuhi pidana. Masa penangkapan dan penahanan juga
harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, karena
terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah. Agar
terdakwa tetap berada dalam tahanan, maka perlu dilakukan penahanan
yang dilandasi alasan penahanan yang cukup. Terkait barang bukti
sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetik yang tidak
memiliki izin edar dan/atau tidak layak edar, yang telah dipergunakan
untuk melakukan kejahatan, dikhawatirkan akan dipergunakan untuk
mengulangi kejahatan maka perlu ditetapkan agar barang bukti
tersebut dimusnahkan.
Ditinjau dari pertimbangan di atas, maka terdakwa Nasrullah Bin
Syaifullah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
67
tindak pidana “mengedarkan kosmetika yang tidak memiliki izin edar”
sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum. Menjatuhkan pidana
kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan
denda sejumlah Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan
apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 (tiga) bulan. Dan menetapkan masa penangkapan dan
penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan. Serta menetapkan barang bukti berupa:
Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation
Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly
Hills Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs dan sebagainya
untuk selanjutnya dimusnahkan.
Dalam agama Islam seseorang dapat mengakui dan melindungi hak
milik perseorangan, yang telah diperoleh dengan usaha dan jalan yang
halal. Atas dasar tersebut, diperintahkan kepada orang-orang beriman,
agar tidak memakan/mengambil harta antar sesama dengan jalan yang
tidak halal. Yang mana mengambil dan memakan harta orang lain
dengan cara yang tidak halal tersebut memiliki banyak macam, yakni
dengan mencuri, merampas, menipu, judi, uang suap, jual beli barang
yang terlarang dan riba. Dalam hal ini, salah satu jalan yang dihalalkan
pengambilan dan pertukaran hartanya adalah perniagaan, yakni jual
beli yang dilakukan suka sama suka antar si penjual dan si pembeli
dengan cara jujur dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya.15
Islam memiliki hukum dan/atau syari’at yang dinamakan
dharûriyyâtul-khams yang artinya adalah, 5 (lima) bentuk maqhasid
syari’ah (lima prinsip umum) atau kebutuhan penting yang semestinya
dijaga oleh kaum Muslimin untuk menjamin perlindungan atar sesama
dan/atau urusan manusia yang berhubungan langsung dengan aktivitas
mereka sehari-hari. Tujuan syari’ah yang dimaksud adalah bahwa, jika
15
Suryadhie, https://pengusahamuslim.com/200-perlindungan-islam-terhadap-jiwa-dan-
harta-harta-takaran-dan-barang-yang-cacat.html diakses pada tanggal 10 November 2019, pada
pukul 13.20 WIB.)
68
seseorang bekerja di dunia perniagaan/perdagangan sebagai pelaku
usaha, tentunya aktivitas dan tugasnya sehari-hari tidak boleh
bertentangan dengan syariat Islam agar tercipta sebuah perlindungan
hukum dan/atau syari’at Islam (konsep maqashid syari’ah).16
Kelima
maqashid syari’ah tersebut diantaranya yaitu:17
a) Hifdzu Din (menjaga agama)
Bertujuan untuk selalu berpegang teguh pada agama, agar tidak
melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
b) Hifdzu Nafsi (menjaga jiwa)
Bertujuan untuk tidak menyakiti dan membahayakan jiwa/diri
sendiri maupun orang lain dengan sengaja.
c) Hifdzu Aql (menjaga akal/pikiran)
Sarana menjaga akal adalah dengan ilmu yang wajib diiringi
dengan amal perbuatan. Ilmu bukan sekedar untuk diketahui,
namun dengan ilmu seseorang dapat bertakwa, beramal shalih,
serta menjauhan diri dari perbuatan maksiat dengan landasan takwa
kepada Allah SWT.
d) Hifdzu Mal (melindungi Harta)
Harta merupakan sesuatu yang menjadi penopang hidup,
kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, maka Islam
mengharamkan perbuatan dzholim terhadap harta orang lain dan
wajib menggantinya.
e) Hifdzu Nasab (melindungi keturunan)
Melindungi keturunan bertujuan untuk segera melakukan
pernikahan apabila telah mampu, agar tidak mendekati maupun
melakukan zina.
16
Saiful Muchlis dan Anna Sutrisna Sukirman, Implementasi Maqashid Syariah dalam
Corporate Social Responsibility di PT. Bank Muamalat Indonesia, Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, Vol. 7 No. 1, 2016, h. 121
17
Ghofar Shidiq, Teori Maqashid Al-syari’ah dalam Hukum Islam, Jurnal Dosen Fakultas
Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Vol. 44 No.118, 2009, h. 122
69
Ditinjau dari kelima bentuk maqhasid syari’ah (lima prinsip
umum) hukum dan/atau syari’at Islam, tindakan terdakwa Nasrullah
Bin Syaifullah pada pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Martapura dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp sesuai
dengan maqhasid syari’ah dalam bentuk nafsi (jiwa) dan mal (harta).
Yakni nafsi (jiwa) merupakan tindakan seorang terdakwa selaku
pelaku usaha yang telah melakukan perniagaan berupa dengan sengaja
mengedarkan/memproduksi kosmetik yang tidak memiliki/tidak layak
edar yang dapat membahayakan orang lain atau pembeli (konsumen),
sedangkan mal (harta) merupakan perbuatan dzholim yang dilakukan
terdakwa selaku pelaku usaha terhadap harta orang lain yakni mencari
dan mengambil keuntungan orang lain (konsumen) dengan cara
menipu.
Peneliti berpendapat pula, bahwasannya dalam mencapai sebuah
perlindungan hukum yang bertujuan untuk menciptakan situasi damai
dan sejahtera yang dapat melindungi kepentingan manusia baik secara
materil maupun imateril, memang perlu diterapkan sebuah
perlindungan secara represif. Dikatakan represif, karena pelanggaran
yang telah dijalankan oleh terdakwa telah terjadi selama 2 tahun, maka
dari itu upaya pemerintah untuk melakukan perlindungan terhadap
masyarakat selaku konsumen, kepada terdakwa telah dijatuhkan
dakwaan tunggal berupa Pasal 106 ayat (1) sebagaimana diatur dan
diancam pidana pada Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, yang di dalamnya telah memenuhi unsur-
unsur yang sesuai dengan pelanggaran terdakwa dalam dakwaan
tersebut. Hal ini merupakan bagian dari kepastian hukum yang dapat
diberikan oleh pemerintah untuk menciptakan ketertiban dalam
masyarakat dan demi terciptanya pula sebuah keadilan dan jaminan,
bahwasannya hukum telah dijalankan, dan bahwa yang berhak
menurut hukum dapat memperoleh hak-haknya serta bahwa putusan
dapat dilaksanakan.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah
dipaparkan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan dari permasalahan
yang telah dikemukakan dalam penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Tindakan dan perbuatan berupa kesalahan yang dilakukan terdakwa
sebagai pelaku usaha dalam perspektif UUPK yakni tercantum secara
keseluruhan dalam Pasal 8 UUPK yang mengatur mengenai perbuatan
yang dilarang bagi pelaku usaha, terdakwa juga telah melanggar hak-hak
yang dimiliki oleh konsumen selaku masyarakat sesuai dengan Pasal 4
UUPK, dan terdakwa pun telah mengabaikan pula aturan terkait
kewajiban-kewajiban sebagai pelaku usaha sebagaimana termaktub dalam
Pasal 7 UUPK. Atas hal tersebut, UUPK dapat menekankan hak dan
kewajiban pelaku usaha dengan konsumen, sehingga ketika kewajiban
telah dilaksanakan maka pihak lainnya pun harus menunaikan haknya,
demi terwujudnya sebuah keseimbangan para pihak pelaku ekonomi.
2. Tindakan BPOM dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal
terhadap terdakwa dalam putusan, sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yakni sebagaimana tercantum dalam
Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan, terkait kewenangan BPOM. Yang mana
PerPres tersebut merupakan keseluruhan tupoksi maupun wewenang
BPOM yang sudah diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden
Nomor 80 Tahun 2017.
3. Menurut peneliti apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Martapura dalam putusan nomor
361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp sudah tepat apabila terdakwa Nasrullah Bin
Syaifullah selaku pelaku usaha, dijatuhkan tuntutan oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, karena jika ditinjau
71
dalam hukum dan/atau syari’at Islam maqhasid syari’ah, terdakwa tidak
memenuhi kebutuhan penting yang semestinya dijaga oleh kaum Muslimin
untuk menjamin perlindungan atar sesama yakni dengan tidak menjaga
jiwa (Hifdzu Nafsi) dan menjaga harta (Hifdzu Mal). Apabila ditinjau
kembali atas kesalahan yang dilakukan oleh terdakwa, antara terdakwa
selaku pelaku usaha dengan masyarakat selaku konsumen saling memiliki
keterkaitan yang mumpuni dengan teori yang digunakan oleh peneliti,
yakni masyarakat selaku konsumen memiliki rasa aman atas perlindungan
hukum yang telah diberikan oleh Majelis Hakim, dan terdakwa Nasrullah
Bin Syaifullah selaku pelaku usaha memiliki pula kepastian hukum yang
setara dengan perbuatannya, walaupun pada kenyataannya masa
penjatuhan pidana dan denda yang diberikan jauh dari kata sesuai dengan
ancaman pidana dalam Pasal 197 Undang-Undang Kesehatan karena
kurangnya pengawasan yang dijalankan oleh petugas BPOM dan adanya
perbedaan seseorang dimata hukum (hanya terdakwa yang dilakukan
penyidikan, padahal toko yang lain juga menjual kosmetik yang tidak
memiliki izin edar), namun setidaknya hukum dapat dijalankan oleh
pemerintah sebagai bukti bahwasannya kepastian hukum untuk
menciptakan perlindungan dan ketertiban di Indonesia telah ditegakkan
agar memberikan efek jera kepada para pelanggar hukum di Indonesia.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi
ini, maka saya sebagai peneliti ingin memberikan beberapa rekomendasi yang
dianggap perlu untuk dilakukan, yakni:
1. Kondisi konsumen yang dirugikan memerlukan perlindungan untuk
mendapatkan ganti kerugian atas dasar kesalahan pelaku usaha, namun
dalam hal ini hukum juga harus mengatur keadilan antara konsumen
dengan pelaku usaha. Sehingga perlu juga diperhatikan bahwasannya,
dalam memberikan perlindungan konsumen jangan sampai mematikan
usaha milik pelaku usaha, karena sesungguhnya keberadaan pelaku usaha
merupakan sesuatu yang esensial dalam perekonomian negara. Namun
72
apabila dalam hal tersebut kegiatan pelaku usaha dapat membahayakan
konsumen, akan lebih baik usahanya dimatikan saja.
2. Ketika peneliti melangsungkan wawancara dan berdiskusi dengan Kepala
Subbagian Advokasi BPOM RI. Ternyata saat ini, Badan POM RI sedang
melakukan pembahasan terkait Undang-Undang BPOM yang akan
diusulkan ke DPR. Atas dasar tersebut, peneliti memberikan usul dan
masukan agar kewenangan BPOM dalam upaya menangani peredaran
produk yang tidak memiliki izin edar, dapat dipersilahkan untuk
melakukan intelijen dan penyidikan terhadap pelaku usaha, jika memang
pelanggaran tersebut masuk ke ranah pidana, agar memiliki kepastian
hukum.
73
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anggraini, Jum, Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Aedi, Nur, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2014.
Bodenheimer, Edgar, The Philosophy and Method of the Law, Cambridge,
Massachusetts: Harvard University Press, 1962.
Darus Badrulzaman, Mariam, Hukum Perikatan dalam KUHPerdata Buku Ketiga,
Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasan, Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2015.
Gunadi, Ismu dan Efendi, Jonaedi, Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.
Kansil, C.S.T dan Chistine, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang
Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2002.
Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar) Edisi ke-3,
Yogyakarta: Liberty, 1991.
M. Situmorang, Victor dan Juhir, Jusuf, Aspek Hukum Pengawasan Melekat:
Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah, Yogyakarta: Rineka Cipta,
1994.
Manan, Bagir, Pembinaan Hukum Nasional, Bandung: Disampaikan untuk kuliah
umum di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, 1997.
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia,
Surakarta: Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret, 2003.
Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007.
────────────── , Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Prenada media Group
Divisi Kencana, 2008.
Makmur, Efektifitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, Bandung: Refika
Aditama, 2011.
Miru, Ahmadi, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di
Indonesia, Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada, 2011.
74
Muthiah, Aulia, Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi
Syariah, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2018.
Nur Rahmawati, Intan dan Lubis, Rukiyah, Win-Win Solution Sengketa
Konsumen, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2014.
Soekanto, Soerjono, Permasalahan Hukum di Indonesia, Bandung: Alumni, 1983.
───────────, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1984.
Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, Solo: TB Rahma, 1986.
Syarifin, Pipin, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.
Syawali, Husni dan Sri Imaniyati, Neni, Hukum Perlindungan Konsumen,
Bandung: Mandar Maju, 2000.
Soekanto, Soerjono dan Mamudji, Sri, Penelitian Hukum Normatif (Suatu
Tinjauan Singkat), Jakarta: Rajawali Pers, 2001.
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo, 2000.
Sofie, Yusuf, Pelaku Usaha, Konsumen dan Tindak Pidana Korporasi, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002.
Samsul, Inosentius, Perlindungan Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung
Jawab Mutlak, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004.
Soeroso, R, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Susanto, Happy, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Jakarta: Visimedia, 2008.
Wasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1992.
Wasitaatmadja, Sjarif, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Jakarta: UI-Press, 1997.
Wibisono, Dermawan, Manajemen Kinerja, Konsep, Desain dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Jakarta: Erlangga, Gramedia
Pustaka Utama, 2006.
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Kencana, 2013.
JURNAL
Shidiq, Ghofar, Teori Maqashid Al-syari’ah dalam Hukum Islam, Jurnal Dosen
Fak. Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Vol. 44 No.118, 2009.
Wijayanta, Tata, Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam
Kaitannya dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Jurnal Dinamika
Hukum: Vol. 14, No. 2, 2014.
75
Muchlis, Saiful dan Sutrisna Sukirman, Anna, Implementasi Maqashid Syariah
dalam Corporate Social Responsibility di PT. Bank Muamalat Indonesia,
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 7 No. 1, 2016.
KARYA ILMIAH
Gede Ari Yudha Brahmanta, Dewa & Agung Sri Utari, Anak, Hubungan Hukum
Antara Pelaku Usaha Dengan Konsumen, Bali: Karya Ilmiah, Bagian
Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2016.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
INTERNET
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/atomistis
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/soliter
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pranata
https://www.pom.go.id/new/view/direct/background
https://www.pom.go.id/new/
https://www.pom.go.id/new/view/direct/structure
https://www.pom.go.id/new/view/direct/job
https://www.pom.go.id/new/view/direct/function
https://www.pom.go.id/new/view/direct/role
https://pengusahamuslim.com/200-perlindungan-islam-terhadap-jiwa-dan-harta-
harta-takaran-dan-barang-yang-cacat.html
Narasi Wawancara Peneliti dengan Kepala Subbagian Advokasi Hukum
Badan POM RI, Tiodor Sirait, S.H., M.H. selaku Narasumber
PERNYATAAN
A. Mengenai apa yang terjadi dalam kasus tersebut, jika kita merujuk pada
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan
Makanan:
Pasal 4 Terkait Kewenangan
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, BPOM
mempunyai kewenangan:
a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan
persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu, serta pengujian obat
dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
B. Apabila kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan:
Pasal 178 Terkait Pembinaan
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan terhadap
masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan
dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.
Pasal 179
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 diarahkan untuk:
a. Memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan;
b. Menggerakkan dan melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan;
c. Memfasilitasi dan menyelenggarakan fasilitas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan;
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan perbekalan
kesehatan, termasuk sediaan farmasi dan alat kesehatan serta makanan dan
minuman;
e. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan standar dan
persyaratan;
f. Melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Pasal 182 Terkait Pengawasan
(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap
penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di bidang
kesehatan dan upaya kesehatan.
(2) Menteri dalam melakukan pengawasan dapat memberikan izin terhadap
setiap penyelenggaraan upaya kesehatan.
(3) Menteri dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat mendelegasikan kepada lembaga pemerintah non
kementerian, kepala dinas di provinsi, dan kabupaten/kota yang tugas pokok
dan fungsinya di bidang kesehatan.
(4) Menteri dalam melaksanakan pengawasan mengikutsertakan masyarakat.
Pasal 188
(1) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap tenaga
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
(2) Menteri dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kepada lembaga pemerintah nonkementerian, kepala dinas provinsi,
atau kabupaten/kota yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan.
(3) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa:
a. peringatan secara tertulis;
b. pencabutan izin sementara atau izin tetap.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilan tindakan
administratif sebagaimana dimaksud pasal ini diatur oleh Menteri.
C. Dari ketentuan pasal-pasal diatas, menurut peneliti antara kewenangan BPOM
dalam Peraturan Presiden tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan
ketentuan UU Kesehatan untuk menindaklanjuti perihal pengawasan
kesehatan dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal dirasa memiliki
kepastian hukum yang berbeda. Pasalnya dalam Pasal 4 Peraturan Presiden
Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM
diperbolehkan melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan obat
dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun
dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, BPOM
selaku lembaga pemerintah non kementrian memberikan pembinaan dan
pengawasan terlebih dahulu kepada pelanggar (pelaku usaha) yang mana
dalam salah satu tujuan diadakannya pembinaan adalah memenuhi kebutuhan
gizi masyarakat sesuai dengan standar dan persyaratan, yang kemudian
diberikan sanksi administratif berupa peringatan secara tertulis dan
pencabutan izin sementara.
D. Permasalahan tersebut muncul karena adanya fakta yang terjadi dilapangan,
yang mana sesuai dengan kasus yang saya paparkan dalam penelitian. Yakni
ketika petugas BPOM mendatangi pelaku usaha, kemudian langsung
melakukan penyidikan yang dilanjutkan penahanan serta menempuh perkara
melalui jalur hukum. Namun Majelis Hakim Pengadilan Negeri Matapura
beranggapan bahwa seharusnya BPOM melakukan pemeriksaan dan
pembinaan terlebih dahulu kepada pelaku usaha, kemudian diberikan sanksi
administratif berupa peringatan secara tertulis dan pencabutan izin
sementara/tetap. Oleh karena adanya kepastian hukum yang berbeda mengenai
hal tersebut, tindakan petugas BPOM terhadap terdakwa dinyatakan tidak
sesuai oleh Majelis Hakim di dalam pertimbangan Hakim.
PERTANYAAN:
1. Dari ulasan singkat mengenai kasus yang dipaparkan, bagaimana menurut
perspektif Bapak/Ibu, apakah BPOM diperbolehkan untuk melakukan intelijen
yang disertai penyidikan sesuai dengan Pasal 4 pada Peraturan Presiden
Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, lalu
menempuh jalur hukum melalui pengadilan seperti contoh kasus yang ada
dalam putusan. Ataukah BPOM harus memberikan pembinaan dan
pengawasan terlebih dahulu kepada pelanggar (pelaku usaha) yang kemudian
diberikan sanksi administratif berupa peringatan secara tertulis dan
pencabutan izin sementara/tetap sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan?
2. Lalu menurut Bapak/Ibu, apakah tindakan BPOM dalam upaya menagani
peredaran kosmetik ilegal terhadap terdakwa di dalam putusan sudah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?
JAWABAN:
Menurut Tiodor Sirait selaku Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI,
meskipun kedudukan Undang-Undang lebih tinggi dibanding Peraturan Presiden,
akan tetapi Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM merupakan
pedoman yang harus diutamakan dalam persidangan oleh seluruh Majelis Hakim
di Pengadilan Negeri seluruh Indonesia. Karena keseluruhan tupoksi maupun
wewenang BPOM sudah diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden
Nomor 80 Tahun 2017.
Terkait kasus dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura, memang Majelis
Hakim dirasa telah memiliki persepsi yang berbeda. Pasalnya patokan hukum
Majelis Hakim ternyata hanya berpacu kepada Undang-Undang Kesehatan, yang
mana antara UU Kesehatan dengan PerPres BPOM pun sudah memiliki tahun
terbit yang jauh berbeda. Badan POM RI telah melakukan sebuah pembaruan
dengan membentuk susunan direktorat baru yang tercantum dalam Peraturan
Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM, untuk dilakukan intelijen dan
penyidikan terhadap sarana dan prasarana yang terindikasi mengedarkan produk-
produk tidak memenuhi standar mutu dan tidak memiliki izin edar.
Tiodor Sirait juga mengatakan, bahwasannya seorang pelaku usaha yang
mengedarkan kosmetik tanpa izin edar tidak dapat lagi dilakukan pembinaan,
karena perbuatan tersebut tidak memenuhi standar mutu kosmetika dan sudah
termasuk kedalam ranah pidana, yang mana apabila pengedaran tersebut terus
menerus terjadi akan mengakibatkan kerugian bagi konsumen dalam jangka
panjang seperti alergi, indikasi kanker pada kulit, dan sebagainya. Pembinaan
terhadap pelaku usaha hanya dapat dilakukan terhadap pelaku usaha yang sudah
memiliki izin edar dari BPOM namun ternyata ditemukan sebuah produk yang
menyalahi aturan/belum sesuai dengan aturan, seperti penandaan produk kurang
memenuhi persyaratan, label sebuah produk tidak betul, dan lain-lain. Maka dari
itu pelaku usaha dipanggil untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.
Dengan ini maka tindakan BPOM dalam upaya menangani peredaran
kosmetik ilegal terhadap terdakwa dalam putusan, memang sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yakni sebagaimana termaktub
dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas
Obat dan Makanan, terkait kewenangan BPOM.
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Nama lengkap : NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;2. Tempat lahir : Martapura;3. Umur / tanggal lahir : 35 Tahun / 19 Februari 1982;4. Jenis kelamin : Laki-laki;5. Kebangsaan : Indonesia;6. Tempat tinggal : Jalan A. Yani KM 36,5 Nomor 12, RT 003 RW 006,
Kel/Desa Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara,
Kota Banjarbaru dan Jalan Kenanga Komp. GSR I
RT 001, Kelurahan Indrasari, Kecamatan
Martapura Kota, Kabupaten Banjar;7. Agama : Islam;8. Pekerjaan : Dagang;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah oleh:1. Penuntut Umum sejak tanggal 18 September 2017 sampai dengan tanggal 7
Oktober 2017;2. Majelis Hakim sejak tanggal 28 September 2017 sampai dengan tanggal 27
Oktober 2017;3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Martapura sejak tanggal
28 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 26 Desember 2017; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum;Pengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Martapura Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN
Mtp tanggal 28 September 2017 tentang penunjukan Majelis Hakim;- Penetapan Majelis Hakim Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN-Mtp tanggal 29
September 2017 tentang penetapan hari sidang;- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
MENUNTUT
1. Menyatakan Terdakwa NASRULLAH bin
H. SYAIFULLAH bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja
mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang tidak memiliki izin edar
Halaman 1 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Pengadilan Negeri Martapura yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)” sebagaimana diatur dan
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
diancam pidana Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sesuai dalam dakwaan;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa
dengan pidana penjara selama 2 (dua) Bulan dipotong tahanan sementara
dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta
rupiah) apabila pidana denda tidak dibayar oleh Terdakwa maka dijatuhi
pidana (Subsidair) selama 3 (tiga) Bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa:
1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two
Way CakeBedak 25 Pieces
16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot
CreamCream 3 Pot
32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot
Halaman 2 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two
Way CakeBedak 69 Pieces
42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection
Cream 167 Kotak
43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface
Solution 3Cair 37 Kotak
56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,
Night Cream)Padat,Cream
27 Pieces
63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol
68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot
Removing CreamCream 21 Pieces
78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs
Halaman 3 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces
100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish
Pigment GlossLipstik 3 Pieces
104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte
SoftLipstickLipstik 61 Pieces
112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi
Padat2 Pieces
114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang Padat 119 Kotak115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff
Soft LipstickPadat 12 Batang
116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up
PencilPadat 8 Pieces
124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV
Whitening Bedak 6 Pieces
128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat
10 Pieces
129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak
Halaman 4 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi
Padat7 Pieces
132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening
Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak
145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete
ExcelentMake
Up4 Pieces
149 NYX Matte Lipstick SemiPadat
55 Pieces
150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat
137 Pieces
151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long
Lash + EyelinerPadat 24 Batang
164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner
PencilPadat 617 Pieces
168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi
Padat10 Pieces
171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h
SemiPadat
25 Pieces
172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs
Halaman 5 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty
CareBedak 3 Pieces
176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake
Padat 3 Kotak
177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake
Bedak 31 Pieces
178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &
LiquidPadat 22 Pieces
182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi
Padat10 Pieces
186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi
Padat7 Pieces
190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby
Face SolutionCair 11 Pieces
192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm
ExfoliantCream 10 Kotak
212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant
Cair 57 Kotak
213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream
SemiPadat
22 Pieces
214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces
Halaman 6 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant
putihPadat 42 Pcs
222 Widya Temulawak sabun transparant kuning
Padat 40 Pieces
223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip
Gloss94 Pieces
226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat
93 Pieces
227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach
Gel 1 Tube
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani
biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya
mohon keringanan hukuman karena Terdakwa merasa menyesal dan berjanji
tidak akan mengulangi perbuatannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:DAKWAAN:
Bahwa Terdakwa NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH pada hari Kamis
tanggal 27 April 2017 sekira pukul 11.40 WITA atau setidak-tidaknya pada
bulan April waktu dalam Tahun 2017 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam Tahun 2017 di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG Jalan
Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura,
dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat
kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, berawal dari Saksi
ADERIAN NOOR FADILLAH dan Saksi IMAM WIBIANTO, A.MD. (keduanya
petugas BPOM) berdasarkan Surat Tugas No.PR.07.01.1003.04.17.0319.P
tanggal 27 April 2017 bersama Anggota Polda Kalimantan Selatan dalam
rangka Operasi Intensif Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal melakukan
razia dan pengamanan kosmetik yang tidak memiliki izin edar di wilayah
Halaman 7 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
106 ayat (1), yang Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kabupaten Banjar lalu Saksi ADERIAN NOOR FADILLAH dan Saksi IMAM
WIBIANTO, A.MD. menuju Toko H. RINI AYUY KOSMETIK milik Terdakwa
dan melakukan penggeledahan di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK serta
gudang (bak toko) milik Terdakwa dan ditemukan 227 (dua ratus dua puluh tujuh)
macam kosmetik yang tidak memiliki izin edar antara lain:
1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two
Way CakeBedak 25 Pieces
16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot
CreamCream 3 Pot
32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two
Way CakeBedak 69 Pieces
Halaman 8 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection
Cream 167 Kotak
43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface
Solution 3Cair 37 Kotak
56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,
Night Cream)Padat,Cream
27 Pieces
63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol
68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot
Removing CreamCream 21 Pieces
78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik
Halaman 9 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces
100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish
Pigment GlossLipstik 3 Pieces
104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte
SoftLipstickLipstik 61 Pieces
112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi
Padat2 Pieces
114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang Padat 119 Kotak115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff
Soft LipstickPadat 12 Batang
116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up
PencilPadat 8 Pieces
124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV
Whitening Bedak 6 Pieces
128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat
10 Pieces
129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi
Padat7 Pieces
132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces
Halaman 10 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening
Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak
145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete
ExcelentMake
Up4 Pieces
149 NYX Matte Lipstick SemiPadat
55 Pieces
150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat
137 Pieces
151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long
Lash + EyelinerPadat 24 Batang
164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner
PencilPadat 617 Pieces
168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi
Padat10 Pieces
171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h
SemiPadat
25 Pieces
172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty
CareBedak 3 Pieces
Halaman 11 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake
Padat 3 Kotak
177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake
Bedak 31 Pieces
178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &
LiquidPadat 22 Pieces
182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi
Padat10 Pieces
186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi
Padat7 Pieces
190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby
Face SolutionCair 11 Pieces
192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm
ExfoliantCream 10 Kotak
212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant
Cair 57 Kotak
213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream
SemiPadat
22 Pieces
214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube
Halaman 12 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant
putihPadat 42 Pcs
222 Widya Temulawak sabun transparant kuning
Padat 40 Pieces
223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip
Gloss94 Pieces
226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat
93 Pieces
227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach
Gel 1 Tube
- Bahwa Terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi
golongan kosmetik tersebut tidak memenuhi standar/ persyaratan keamanan
dan mutu pelayanan farmasi serta Terdakwa tidak memiliki keahlian dan
kewenangan yaitu Terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Sekolah (SD)
dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai
Apoteker maupun Asisten Apoteker maupun tidak mempunyai sertifikasi uji
kompetensi sebagai tenaga farmasi serta tidak mempunyai izin
mengedarkan sediaan farmasi golongan kosmetik dari Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan setempat serta Terdakwa memperoleh
kosmetik dari sales freelance yang menawarkan ke toko milik Terdakwa dan
sebagian lagi kosmetik tersebut dibeli oleh Terdakwa di Pasar Antasari di
Banjarmasin dan Terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkan
sediaan farmasi golongan kosmetik tersebut di atas kepada orang lain
dengan cara menjual kosmetik di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK dan
Terdakwa mengetahui bahwa di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK milik
Terdakwa tidak boleh menjual sediaan farmasi golongan kosmetik tersebut
karena tidak mempunyai izin edar dari Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan namun Terdakwa tetap mengedarkan sediaan farmasi golongan
kosmetik tersebut, selanjutnya Terdakwa dan barang bukti diproses lebih
lanjut;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
berdasarkan ketentuan Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Menimbang, bahwa atas pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum
tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan
keberatan/ eksepsi;
Halaman 13 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. ADERIAN NOOR FADILLAH di bawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dihadirkan dipersidangan sehubungan
dengan adanya penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar yang
dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa peristiwa penjualan kosmetika tanpa izin
edar tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam
11.40 WITA di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG beralamat
di Jalan Niaga Blok D Kabupaten Banjar;
- Bahwa pemilik toko kosmetika tersebut adalah
NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;
- Bahwa awalnya ada informasi dari masyarakat
yang melaporkan ke Seksi Pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwa di
Jalan Niaga ada penjualan kosmetik yang tidak memiliki izin edar,
selanjutnya dari Seksi Pemeriksaan dilaporkan ke pimpinan, kemudian
pimpinan menugaskan ke Seksi Penyidikan;
- Bahwa Saksi selaku Seksi Penyidikan melakukan
penyelidikan selama kurang lebih 2 (dua) Minggu dengan cara menyuruh
seorang perempuan yang menyamar sebagai pembeli untuk membeli
produk kosmetika ke Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG milik
Terdakwa, lalu perempuan tersebut membeli produk tertentu yang diduga
tidak memiliki izin edar dimana produk tersebut selain ada di display toko
juga ada yang disimpan di gudang;
- Bahwa setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah
memiliki cukup bukti maka pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar
jam 11.40 WITA, berdasarkan Surat Tugas Nomor
PR.07.01.1003.04.17.0319.P tanggal 27 April 2017, Saksi dan rekan
Saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin yang berjumlah 8 (delapan)
orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS Polda Kalsel melaksanakan
razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin edar pada
sarana distribusi, khususnya terhadap produk-produk kosmetika yang
dijual di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus
dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar antara
lain: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation
Halaman 14 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly Hills
Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips Lipstik Aishali 72
Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin Hydroquinone 68
Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube, Blush ON Child Blush
Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6 Pieces, Citra Cream 12
Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White Beauty UV Whitening
Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs, Cream Malam Pot Besar 4
Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream Putih Polos 24 Pot, Cream
Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33 sebanyak 21 Kotak, Davis
Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25 Double Color 5 Pieces, Davis
Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day Cream Lien Hua 12 Pot,
Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube, Diamond Cream With
Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs, Dorlene Eyeshadow dan Blush
ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot
Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream 24 Pcs, Esther Gold New Special
Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun muka original vit C dan E 24 Btg,
Esther sabun vit E 58 Btg, Esther Transparent Beauty Soap 21 Batang,
Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening
Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS 30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin
Natural UV Whitening Two Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening
Cream Extra UV Protection 167 Kotak, Golecha heena paste 156 Pot,
Golecha magic fast heena paste 12 Pot, Golecha Mirchi heena paste
(besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik
116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48 stik, Heng Fang LipstikRomantic
120 Pcs Herbal Plus Day dan Night Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah
48 Tube, Hip UP cream Coffee dan Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144
Pcs, Hudabeauty 5 Kotak, Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3
sebanyak 37 Kotak, Kiss Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty
Matte lip liner 22 Stick, Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie
PNF Lipstik 24 Stik, Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik
Pendek 36 Pcs, Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27
Pieces, Korean Widya Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya
Temulawak face krim 13 Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot,
Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic
Temulawak 36 Botol, La Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces,
LandbisBear Eyeliner 26 Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak,
Ling Shi Whitening Cream 8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip
Halaman 15 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Balm Dream Crayons 48 Pcs, Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6
Pieces, LV Longlasting Lipstik 12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot
Removing Cream 21 Pieces, M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5
in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N
Menow Eye/Lip Liner Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni
12 Pcs, MAC Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2
Kotak, MAC 3 Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss
Lipgloss 6 Pieces, MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3
Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow &
Blush Kecil 3 Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion
Make Up Kit 5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine
24 Pcs, MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs,
MAC Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac
Trebly Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces,
Make up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment
Gloss 3 Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel
Tretinoin Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner &
Eyebrow Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip
Balm Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now
Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery
Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33 Pieces,
Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik
panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick 12
Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces, Mousturise Jie
Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara Natural 99
super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2 sebanyak 144
Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei Professional Make Up
Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces, Naked 3 Urban Decay
Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs, Naked 4 Powder White
Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban Decay 10 Pieces, Naked 5
Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs, Naked 5 Urban Decay 7
Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner & Mascara 5 Pieces, Naked 5
Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces, Naked 8 Lipstik 5 Pieces,
Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked 6 3D lipgloss 36 Pcs,
Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces, Natural 99 King 221
Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR Herbal Day & Night
Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night Cream 24 Kotak, New
Halaman 16 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super Whitening Cream Racikan &
Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99 Whitening Cream 249 Pieces,
Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik 48 Pcs, NYX Make Up Kit New
Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX Matte Lipstick 55 Pieces, NYX
Professional Make Up Kit 137 Pieces, NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs,
Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4
Bungkus, Paket Ester isi 3 sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus,
Paket HN 9 Bungkus, Pearl Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24
stik, Peinfen CC Fasion Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye
Putti 6 Botol, Pond's 2 in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara
Waterproof & Long Lash + Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs,
Pond's Bedak White Beauty 144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12
Pcs, Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's
eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50 Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara
& Eyeliner 10 Pieces, Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h
sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in 1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink
Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's Refill Two Way Cake 24 Pcs,
Pond's White Beauty Complete Beauty Care 3 Pieces, Pond's White
Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3 Kotak, Pond's White Beauty
UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces, Racikan 99 Facial foam 60 Pot,
Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12 Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof
Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil & Liquid
22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil 21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5
Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs, Revlon Make Up Kit 10
Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon Moisturestay Lipstick 10
Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs, Revlon Proffesional Eye
Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip Gloss 45 Stik, Rose
Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11 Pieces, Rose White &
Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White & Natural Cream pink 76
Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces, Rule Beauty Lipstik Matte
24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol, Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol,
Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun
Wajah Racikan 10 Pieces, Snow White 32 Pcs, SP Special UV Whitening
597 Kotak, SP UV Special Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV
Whitening 33 Pot, Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak
make up remover 20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak
Skincare Night Cream 168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168
Halaman 17 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tube, Toner Botol Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm
Exfoliant 10 Kotak, Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak,
UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening
Soap 48 Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48
Pot, Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye
Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya Temulawak
sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun transparant
kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37 Pot, Widya
Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D 94
Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body Spa Body
Exfoliating Gel Peach 1 Tube;
- Bahwa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut sebagian ditemukan di
dalam kardus yang disimpan di TOKO H. RINI AYUY KOSMETIK dan
selebihnya disimpan di GUDANG milik Terdakwa yang terletak di Pasar
Niaga lantai 2;
- Bahwa Saksi mengetahui jika barang bukti yang
disita dari toko milik Terdakwa tidak memiliki izin edar dengan alasan yang
pertama produk tersebut merupakan produk palsu karena perusahaan
kosmetika atas merek-merek tersebut tidak mengeluarkan produk seperti
yang dijual di toko Terdakwa, yang kedua kandungan dari produk
kosmetika tersebut ada yang mengandung bahan berbahaya yang bisa
menimbulkan penyakit kanker, dan alasan yang ketiga adalah di kemasan
produk tidak ditemukan nomor registrasi dimana berdasarkan Notifikasi
Asean tahun 2013 terdapat kesepakatan mengenai registrasi produk yang
mencantumkan kode negara dan harus tertulis tanggal kadaluwarsa
produk (expired date) dimana masa berlaku resgitrasi tersebut sampai
dengan 5 (lima) Tahun, serta alasan yang keempat bahwa produk-produk
yang disita tersebut benar memiliki nomor registrasi namun belum
dilakukan perpanjangan izin karena sudah lewat dari 5 (lima) Tahun;
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, produk
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut dibeli Terdakwa dari sales
freelance dan sebagian dibeli dari Toko Kosmetika di Pasar Antasari
Banjarmasin;
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa,
Terdakwa sudah berjualan kosmetika tanpa izin edar selama 2 (dua)
Tahun;
Halaman 18 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar
tersebut dijual Terdakwa kepada pembeli yang datang di Toko Kosmetika
milik Terdakwa;
- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan dibenarkan oleh Saksi;
Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan benar dan tidak
keberatan.
2. IMAM WIBIANTO, A.MD. di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa Saksi dihadapkan dipersidangan
sehubungan dengan adanya penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin
edar yang dilakukan oleh Terdakwa;
- Bahwa peristiwa penjualan kosmetika tanpa izin
edar tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam
11.40 WITA di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG beralamat
di Jalan Niaga Blok D Kabupaten Banjar;
- Bahwa pemilik toko kosmetika tersebut adalah
NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;
- Bahwa awalnya ada informasi dari masyarakat
yang melaporkan ke Seksi Pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwa di
Jalan Niaga ada penjualan kosmetik yang tidak memiliki izin edar,
selanjutnya dari Seksi Pemeriksaan dilaporkan ke pimpinan, kemudian
pimpinan menugaskan ke Seksi Penyidikan;
- Bahwa Saksi selaku Seksi Penyidikan melakukan
penyelidikan selama kurang lebih 2 (dua) Minggu dengan cara menyuruh
seorang perempuan yang menyamar sebagai pembeli untuk membeli
produk kosmetika ke Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG milik
Terdakwa, lalu perempuan tersebut membeli produk tertentu yang diduga
tidak memiliki izin edar dimana produk tersebut selain ada di display toko
juga ada yang disimpan di gudang;
- Bahwa setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah
memiliki cukup bukti maka pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar
jam 11.40 WITA, berdasarkan Surat Tugas Nomor
PR.07.01.1003.04.17.0319.P tanggal 27 April 2017, Saksi dan rekan
Saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin yang berjumlah 8 (delapan)
orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS Polda Kalsel melaksanakan
Halaman 19 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin edar pada
sarana distribusi, khususnya terhadap produk-produk kosmetika yang
dijual di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus
dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar antara
lain: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation
Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly Hills
Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips Lipstik Aishali 72
Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin Hydroquinone 68
Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube, Blush ON Child Blush
Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6 Pieces, Citra Cream 12
Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White Beauty UV Whitening
Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs, Cream Malam Pot Besar 4
Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream Putih Polos 24 Pot, Cream
Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33 sebanyak 21 Kotak, Davis
Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25 Double Color 5 Pieces, Davis
Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day Cream Lien Hua 12 Pot,
Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube, Diamond Cream With
Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs, Dorlene Eyeshadow dan Blush
ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot
Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream 24 Pcs, Esther Gold New Special
Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun muka original vit C dan E 24 Btg,
Esther sabun vit E 58 Btg, Esther Transparent Beauty Soap 21 Batang,
Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening
Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS 30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin
Natural UV Whitening Two Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening
Cream Extra UV Protection 167 Kotak, Golecha heena paste 156 Pot,
Golecha magic fast heena paste 12 Pot, Golecha Mirchi heena paste
(besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik
116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48 stik, Heng Fang LipstikRomantic
120 Pcs Herbal Plus Day dan Night Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah
48 Tube, Hip UP cream Coffee dan Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144
Pcs, Hudabeauty 5 Kotak, Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3
sebanyak 37 Kotak, Kiss Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty
Matte lip liner 22 Stick, Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie
PNF Lipstik 24 Stik, Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik
Pendek 36 Pcs, Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27
Halaman 20 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pieces, Korean Widya Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya
Temulawak face krim 13 Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot,
Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic
Temulawak 36 Botol, La Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces,
LandbisBear Eyeliner 26 Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak,
Ling Shi Whitening Cream 8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip
Balm Dream Crayons 48 Pcs, Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6
Pieces, LV Longlasting Lipstik 12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot
Removing Cream 21 Pieces, M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5
in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N
Menow Eye/Lip Liner Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni
12 Pcs, MAC Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2
Kotak, MAC 3 Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss
Lipgloss 6 Pieces, MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3
Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow &
Blush Kecil 3 Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion
Make Up Kit 5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine
24 Pcs, MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs,
MAC Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac
Trebly Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces,
Make up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment
Gloss 3 Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel
Tretinoin Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner &
Eyebrow Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip
Balm Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now
Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery
Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33 Pieces,
Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik
panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick 12
Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces, Mousturise Jie
Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara Natural 99
super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2 sebanyak 144
Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei Professional Make Up
Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces, Naked 3 Urban Decay
Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs, Naked 4 Powder White
Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban Decay 10 Pieces, Naked 5
Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs, Naked 5 Urban Decay 7
Halaman 21 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner & Mascara 5 Pieces, Naked 5
Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces, Naked 8 Lipstik 5 Pieces,
Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked 6 3D lipgloss 36 Pcs,
Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces, Natural 99 King 221
Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR Herbal Day & Night
Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night Cream 24 Kotak, New
Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super Whitening Cream Racikan &
Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99 Whitening Cream 249 Pieces,
Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik 48 Pcs, NYX Make Up Kit New
Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX Matte Lipstick 55 Pieces, NYX
Professional Make Up Kit 137 Pieces, NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs,
Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4
Bungkus, Paket Ester isi 3 sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus,
Paket HN 9 Bungkus, Pearl Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24
stik, Peinfen CC Fasion Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye
Putti 6 Botol, Pond's 2 in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara
Waterproof & Long Lash + Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs,
Pond's Bedak White Beauty 144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12
Pcs, Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's
eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50 Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara
& Eyeliner 10 Pieces, Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h
sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in 1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink
Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's Refill Two Way Cake 24 Pcs,
Pond's White Beauty Complete Beauty Care 3 Pieces, Pond's White
Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3 Kotak, Pond's White Beauty
UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces, Racikan 99 Facial foam 60 Pot,
Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12 Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof
Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil & Liquid
22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil 21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5
Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs, Revlon Make Up Kit 10
Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon Moisturestay Lipstick 10
Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs, Revlon Proffesional Eye
Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip Gloss 45 Stik, Rose
Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11 Pieces, Rose White &
Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White & Natural Cream pink 76
Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces, Rule Beauty Lipstik Matte
24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol, Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol,
Halaman 22 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun
Wajah Racikan 10 Pieces, Snow White 32 Pcs, SP Special UV Whitening
597 Kotak, SP UV Special Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV
Whitening 33 Pot, Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak
make up remover 20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak
Skincare Night Cream 168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168
Tube, Toner Botol Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm
Exfoliant 10 Kotak, Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak,
UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening
Soap 48 Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48
Pot, Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye
Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya Temulawak
sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun transparant
kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37 Pot, Widya
Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D 94
Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body Spa Body
Exfoliating Gel Peach 1 Tube;
- Bahwa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut sebagian ditemukan di
dalam kardus yang disimpan di TOKO H. RINI AYUY KOSMETIK dan
selebihnya disimpan di GUDANG milik Terdakwa yang terletak di Pasar
Niaga lantai 2;
- Bahwa Saksi mengetahui jika barang bukti yang
disita dari toko milik Terdakwa tidak memiliki izin edar dengan alasan yang
pertama produk tersebut merupakan produk palsu karena perusahaan
kosmetika atas merek-merek tersebut tidak mengeluarkan produk seperti
yang dijual di toko Terdakwa, yang kedua kandungan dari produk
kosmetika tersebut ada yang mengandung bahan berbahaya yang bisa
menimbulkan penyakit kanker, dan alasan yang ketiga adalah di kemasan
produk tidak ditemukan nomor registrasi dimana berdasarkan Notifikasi
Asean tahun 2013 terdapat kesepakatan mengenai registrasi produk yang
mencantumkan kode negara dan harus tertulis tanggal kadaluwarsa
produk (expired date) dimana masa berlaku resgitrasi tersebut sampai
dengan 5 (lima) Tahun, serta alasan yang keempat bahwa produk-produk
yang disita tersebut benar memiliki nomor registrasi namun belum
dilakukan perpanjangan izin karena sudah lewat dari 5 (lima) Tahun;
Halaman 23 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, produk
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut dibeli Terdakwa dari sales
freelance dan sebagian dibeli dari Toko Kosmetika di Pasar Antasari
Banjarmasin;
- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa,
Terdakwa sudah berjualan kosmetika tanpa izin edar selama 2 (dua)
Tahun;
- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar
tersebut dijual Terdakwa kepada pembeli yang datang di Toko Kosmetika
milik Terdakwa;
- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan dibenarkan oleh Saksi;
Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan benar dan tidak
keberatan;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli bernama
ADI HIDAYAT, DRS., APT. dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:- Bahwa Ahli berlatar belakang pendidikan Sarjana Farmasi dan keahlian yang
dimiliki sekarang sehari-hari melakukan pemeriksaan/ pengawasan terhadap
sarana produksi/ distribusi produk Terapetik, Napza, Makanan Minuman/
Bahan Berbahaya, Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Komplemen di
wilayah Kalimantan Selatan serta mengenai peraturan perundang-undangan
di bidang kesehatan khususnya mengenai Obat, Obat Tradisional dan
Kosmetika;- Bahwa menurut Pasal 1 ayat (4) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan yang dimaksud dengan Sediaan Farmasi adalah Obat,
Bahan Obat, Obat Tradisional dan Kosmetika;- Bahwa Pasal 106 ayat (1) menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan hanya dapat
diedarkan setelah mendapat izin edar;- Bahwa untuk memperoleh izin edar, sediaan farmasi harus didaftarkan ke
Balai Besar POM dengan memenuhi persyaratan yaitu salah satunya adalah
dilakukan uji laboratorium terhadap produk yang akan diedarkan, apakah
mengandung bahan yang berbahaya atau tidak bagi konsumen, setelah lulus
uji barulah mendapat nomor registrasi yang mengacu pada Notifikasi Asean
pada tahun 2013 bahwa kosmetika diregistrasi dengan mencantumkan kode
negara dan tanggal kadaluarsa (expired date). Nomor registrasi ini hanya
berlaku selama 5 (lima) tahun. Terhadap produk yang sudah pernah
Halaman 24 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
teregistrasi namun sudah diedarkan lebih dari 5 (lima) tahun maka harus
dilakukan registrasi ulang agar produk dapat diedarkan kembali;- Bahwa barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika yang disita dari Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG
setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ahli maka Ahli menyimpulkan bahwa
kosmetika tersebut tidak memiliki izin edar karena:1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5
(lima) Tahun. Pada kemasan kosmetik memang terdapat kode NA dan
tanggal expired-nya tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan
cara mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak
muncul di aplikasi sehingga dianggap barang ilegal;2). Di kosmetika tersebut tidak ada mereknya, namun setelah diuji
kandungannya mengandung bahan yang berbahaya; 3). Produk kosmetika yang dijual di toko tersebut merupakan barang palsu,
sehingga di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara
importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan
jenis kosmetika seperti yang dijual di toko Terdakwa;- Bahwa BBPOM memiliki 3 Seksi terkait dengan produk yang diedarkan di
masyarakat, yaitu:1). Seksi Penyidikan;2). Seksi Pemeriksaan, dilakukan setiap satu sampai dua kali setahun;3) Seksi Sertifikasi, berfungsi untuk memberikan layanan informasi
konsumen;- Bahwa terhadap distributor maupun penjual kosmetika yang menjual
kosmetika yang tidak memiliki izin edar, maka akan diterapkan dua tindakan,
yang pertama dilakukan pembinaan dengan cara dilakukan pemusnahan
barang bukti yang dilakukan di tempat ditemukannya barang, dan membuat
surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Program pembinaan
ini termasuk program rutin yang dilaksanakan oleh BBPOM setiap tahun.
Namun apabila pembinaan telah dilakukan akan tetapi tetap melakukan
penjualan terhadap kosmetika tersebut maka tindakan kedua adalah
ditempuh jalur hukum;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan
sehubungan dengan adanya razia pada hari Kamis tanggal 27 April 2017
sekitar jam 11.40 WITA oleh Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Banjarmasin di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG
di Jalan Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar yang merupakan milik
Terdakwa dan ditemukan kosmetika yang tidak memiliki izin edar;
Halaman 25 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa Terdakwa berjualan kosmetik yang tidak
memiliki izin edar selama 2 (dua) Tahun;
- Bahwa Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN
GUDANG baru berdiri selama 2 (dua) Tahun, dimana sebelumnya
merupakan milik orang tua Terdakwa dengan nama Toko Hajjah KIA;
- Bahwa Terdakwa membeli kosmetika dari sales
freelance dengan cara beli putus dan ada juga yang membeli dari toko
kosmetik di Pasar Antasari Banjarmasin;
- Bahwa Terdakwa berjualan kosmetika yang tidak
memiliki izin edar karena banyak konsumen yang mencari kosmetika jenis
tersebut, dan harga beli di sales relatif rendah, serta ketika dijual ke
masyarakat untungnya banyak;
- Bahwa tidak semua sales menjual barang ilegal,
ada yang menjual produk asli, ada yang memang jujur menjual kosmetika
palsu dan tidak memiliki izin edar, namun ada juga sales yang menipu
Terdakwa dengan menawarkan kosmetika yang seolah-olah legal;
- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar
tersebut disimpan Terdakwa di dalam kardus yang diletakkan di toko dan di
gudang di lantai 2;
- Bahwa kosmetika yang disimpan di gudang tidak
hanya barang ilegal, tetapi ada juga kosmetika asli yang tidak laku sehingga
bertumpuk di gudang;
- Bahwa di Jalan Niaga tersebut banyak toko
kosmetik yang berjualan barang ilegal atau tidak memiliki izin edar;
- Bahwa dari sekian banyak toko yang menjual
kosmetik ilegal, hanya toko Terdakwa yang dilakukan razia dari pihak
BBPOM;
- Bahwa selama Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN
GUDANG berdiri tidak pernah dilakukan razia dan pembinaan sebelumnya
terhadap Terdakwa, baru tanggal 27 April 2017 tersebut dan langsung
ditempuh jalur hukum;
- Bahwa keuntungan dari penjualan kosmetika
tersebut dipergunakan Terdakwa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari Terdakwa dan untuk membeli barang modal;
- Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang
diperlihatkan di persidangan;
Halaman 26 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa tidak mengajukan Saksi
yang meringankan (Saksi a de charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa
227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika sebagaimana dalam
dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 April 2017
sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM bersama dengan PPNS Polda
Kalsel melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki
izin edar pada sarana distribusi di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN
GUDANG milik Terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar Niaga Blok D
Kabupaten Banjar dan ditemukan kosmetika yang tidak memiliki izin edar;
- Bahwa dari hasil penggeledahan ditemukan 227
(dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar
yang disimpan di dalam kardus dan sebagian diletakkan di toko Terdakwa,
serta sebagian besar diletakkan di gudang yang berada di lantai 2;
- Bahwa barang bukti sejumlah 227 (dua ratus dua
puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut diakui
sebagai milik Terdakwa yang diperoleh dari sales freelance yang datang ke
toko Terdakwa dan ada yang dibeli dari toko kosmetika di Pasar Antasari
Banjarmasin;
- Bahwa Terdakwa sudah 2 (dua) Tahun menjual
kosmetika yang tidak memiliki izin edar dan pada saat dilakukan razia juga
didapati konsumen yang membeli kosmetika tersebut;
- Bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan
oleh Ahli, barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika milik Terdakwa tidak memiliki izin edar karena 3 (tiga) hal, yaitu:
1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5
(lima) Tahun. Pada kemasan kosmetik terdapat kode NA dan tanggal
expired-nya tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan cara
mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak muncul
di aplikasi sehingga dianggap barang ilegal;2). Di kosmetika tersebut tidak ada nama merek, namun setelah diuji
laboratorium kandungannya mengandung bahan yang berbahaya; 3). Produk kosmetika yang dijual di toko tersebut merupakan barang palsu,
karena di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara
Halaman 27 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan
jenis kosmetika seperti yang dijual di toko Terdakwa;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang unsur-
unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau
alat kesehatan;3. Yang tidak memiliki izin edar;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut;Ad.1. Unsur “Setiap orang”;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” adalah
subyek hukum yang diduga melakukan suatu tindak pidana;
Menimbang, bahwa di persidangan telah dihadapkan oleh Penuntut
Umum seorang laki-laki yang menyatakan bernama NASRULLAH bin H.
SYAIFULLAH dengan identitas lengkap sebagaimana termuat dalam surat
dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan di persidangan dan atas
dibacakannya identitas Terdakwa tersebut Terdakwa membenarkannya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Setiap orang” telah
terpenuhi;
Ad.2. Unsur “Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan”;
Menimbang, bahwa perbuatan yang ada dalam unsur ini adalah bersifat
alternatif, yang artinya apabila salah satu perbuatan dalam unsur ini terpenuhi,
maka terpenuhi pula unsur kedua ini;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan dan menilai apakah
unsur-unsur tersebut telah terpenuhi atau tidak, maka sebelumnya Majelis
Hakim akan mendefinisikan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:- Dengan sengaja adalah pembuat harus mengetahui atau menghendaki
suatu perbuatan yang didasarkan pada adanya suatu niat/ kehendak
termasuk mengetahui/ menghendaki akibat dari perbuatannya;
Halaman 28 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Mengedarkan adalah menyajikan, menyerahkan, memiliki atau menguasai
persediaan di tempat penjualan atau tempat lain dengan tujuan untuk dijual;- Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan,
pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM
bersama dengan PPNS Polda Kalsel yang keseluruhan berjumlah 10 (sepuluh)
orang melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin
edar pada sarana distribusi di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG
milik Terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar
dan ditemukan 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak
memiliki nomor registrasi, tidak ada merek, dan ada beberapa jenis kosmetika
yang tidak diproduksi oleh perusahaan merek tersebut;Menimbang, bahwa pada saat razia petugas BBPOM dan PPNS Polda
Kalsel mendapati konsumen yang membeli kosmetika yang tidak memiliki
nomor registrasi dan tidak bermerek dari toko Terdakwa;Menimbang, bahwa Terdakwa mendapatkan 227 (dua ratus dua puluh
tujuh) macam kosmetika tersebut dari sales freelance yang datang ke toko
Terdakwa dan ada pula yang membeli sendiri di toko kosmetika di Pasar
Antasari Banjarmasin;Menimbang, bahwa Terdakwa membeli kosmetika tersebut untuk dijual
sehingga memperoleh keuntungan, dimana keuntungan tersebut dipergunakan
Terdakwa untuk memenuhi keutuhan hidup sehari-hari dan dipakai sebagai
modal usaha penjualan kosmetik yang telah dijalankan Terdakwa selama
kurang lebih 2 (dua) Tahun;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka
menurut Majelis Hakim unsur “Dengan sengaja mengedarkan kosmetika”
telah terpenuhi;
Ad.3. Unsur “Yang tidak memiliki izin edar”;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan izin edar adalah bentuk
persetujuan registrasi terhadap sediaan farmasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah melalui lembaga resmi yang dalam hal ini BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) sehingga dapat diedarkan di wilayah Indonesia;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli produk kosmetika
yang tidak memiliki izin edar disebabkan beberapa hal, antara lain: 1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5 (lima)
Tahun. Pada kemasan kosmetik terdapat kode NA dan tanggal expired-nya
tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan cara mengetik nomor
registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak muncul di aplikasi sehingga
dianggap barang ilegal;
Halaman 29 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2). Di kosmetika tersebut tidak ada nama merek, namun setelah diuji
laboratorium kandungannya mengandung bahan yang berbahaya;3). Produk kosmetika yang dijual di toko-toko merupakan barang palsu, karena
di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara importir, dan
perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan jenis kosmetika
tertentu yang dijual di toko-toko kosmetik;Menimbang, bahwa Terdakwa NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH telah
mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetika sebagaimana dalam
pertimbangan unsur kedua;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Ahli
terhadap barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam
kosmetika milik Terdakwa, maka dapat disimpulkan bahwa kosmetika tersebut
tidak memiliki izin edar karena masa berlaku nomor registrasinya telah habis
atau telah melewati 5 (lima) Tahun, tanpa merek dan mengandung bahan
berbahaya, serta termasuk kosmetika palsu;
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur
“Yang tidak memiliki izin edar” telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa terhadap Tuntutan Penuntut Umum terkait dengan
lamanya penjatuhan pidana penjara kepada Terdakwa, Majelis Hakim tidak
sependapat dengan Penuntut Umum dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa selama Terdakwa menjalankan usaha penjualan kosmetik di Toko H.
RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG kurang lebih 2 (dua) Tahun, petugas
BBPOM tidak pernah melakukan pembinaan terhadap Terdakwa terkait
dengan penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar, sedangkan di
dalam struktur BBPOM di Banjarmasin terdapat beberapa seksi, yang salah
satunya adalah Seksi Pemeriksaan yang bertugas untuk melakukan
pemeriksaan dan pembinaan tiap satu atau dua kali dalam setahun untuk
memeriksa apakah ada peredaran kosmetika yang tidak memiliki izin edar,
apabila ditemukan maka tindakan yang dilakukan adalah bersifat persuasif
artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para penjual dengan
cara dilakukan pemusnahan barang bukti di tempat ditemukannya barang,
dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, namun
apabila pembinaan telah dilakukan dan praktek penjualan terhadap
kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka
tindakan kedua barulah ditempuh melalui jalur hukum. Oleh karena tidak
adanya pembinaan terhadap Terdakwa maka Seksi Pemeriksaan BBPOM
tidak melaksanakan tupoksi dengan sebagaimana mestinya sehingga sangat
merugikan Terdakwa;
Halaman 30 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Banwa di daerah Jalan Niaga terdapat beberapa toko kosmetika
yang juga menjual kosmetika yang tidak memiliki izin edar sama seperti
barang-barang milik Terdakwa, namun razia hanya dilakukan di toko
Terdakwa saja. Hal ini membuat adanya perbedaan seseorang di mata
hukum;Berdasarkan pertimbangan tersebut dan dengan mengedepankan rasa
keadilan, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana sebagaimana dalam
amar putusan ini;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah
terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam
dakwaan Penuntut Umum;Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah
dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan
dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh
tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam
tuntutan Penuntut Umum, yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan
dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perlu
ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan Terdakwa;Keadaan yang memberatkan:- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;Keadaan yang meringankan:- Terdakwa menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya;- Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka
haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Halaman 31 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Memperhatikan, Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa NASRULLAH bin H.
SYAIFULLAH tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Mengedarkan kosmetika yang tidak memiliki izin
edar” sebagaimana dalam Dakwaan Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena
itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Bulan dan denda sejumlah
Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut
tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) Bulan;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan
yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;5. Menetapkan barang bukti berupa:
1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two
Way CakeBedak 25 Pieces
16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak
Halaman 32 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot
CreamCream 3 Pot
32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two
Way CakeBedak 69 Pieces
42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection
Cream 167 Kotak
43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface
Solution 3Cair 37 Kotak
56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,
Night Cream)Padat,Cream
27 Pieces
63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol
68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs
Halaman 33 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot
Removing CreamCream 21 Pieces
78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces
100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish
Pigment GlossLipstik 3 Pieces
104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte
SoftLipstickLipstik 61 Pieces
112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi
Padat2 Pieces
114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang
Padat 119 Kotak
115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick
Padat 12 Batang
116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube
Halaman 34 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up
PencilPadat 8 Pieces
124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV
Whitening Bedak 6 Pieces
128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat
10 Pieces
129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi
Padat7 Pieces
132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening
Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak
145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete
ExcelentMake
Up4 Pieces
149 NYX Matte Lipstick SemiPadat
55 Pieces
150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat
137 Pieces
151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long Padat 24 Batang
Halaman 35 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Lash + Eyeliner164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner
PencilPadat 617 Pieces
168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi
Padat10 Pieces
171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h
SemiPadat
25 Pieces
172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty
CareBedak 3 Pieces
176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake
Padat 3 Kotak
177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake
Bedak 31 Pieces
178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &
LiquidPadat 22 Pieces
182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi
Padat10 Pieces
186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi
Padat7 Pieces
190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby
Face SolutionCair 11 Pieces
192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot
Halaman 36 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm
ExfoliantCream 10 Kotak
212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant
Cair 57 Kotak
213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream
SemiPadat
22 Pieces
214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant
putihPadat 42 Pcs
222 Widya Temulawak sabun transparant kuning
Padat 40 Pieces
223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip
Gloss94 Pieces
226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat
93 Pieces
227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach
Gel 1 Tube
Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya
perkara sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Martapura, pada hari Jumat, tanggal 8 Desember 2017, oleh
Sri Nuryani, S.H., sebagai Hakim Ketua, Eko Arief Wibowo, S.H., M.H. dan
Artika Asmal, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal
11 Desember 2017 oleh Hakim Ketua dengan didampingi Hakim Anggota Ana
Muzayyanah, S.H. dan Artika Asmal, S.H., M.H., dibantu oleh Wartiah, S.Sos.,
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Martapura, serta dihadiri oleh Gusti
Rakhmad Samudera, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua,
Halaman 37 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Ana Muzayyanah, S.H.
Artika Asmal, S.H., M.H.
Sri Nuryani, S.H.
Panitera Pengganti,
Wartiah, S.Sos.
Halaman 38 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38