repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111....

129

Transcript of repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111....

Page 1: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 2: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 3: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 4: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 5: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

v

ABSTRAK

Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN

FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Putusan Pengadilan Negeri

Martapura No. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.). Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440

H/2019 M. 1x + 86 halaman + 45 lampiran.

Kepastian Hukum, BPOM RI

Pembimbing Skripsi : Mustolih Sidradj, S.H.I, M.H.

Daftar Pustaka : Tahun 1962 sampai Tahun 2018

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk pelanggaran yang dilakukan

terdakwa dalam perspektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) dan

mengetahui tindakan BPOM dalam putusan 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp mengenai

kesesuaian berlaku dalam peraturan perundang-undangan. Permasalahan yang

melatar belakangi studi ini ialah karena adanya tindakan pelaku usaha yang

menjual farmasi berupa kosmetik yang tidak layak edar hingga hampir 2 (dua)

tahun. Namun dalam pertimbangannya, Majelis Hakim tidak sependapat dengan

tindakan yang dilakukan oleh BPOM dalam praktiknya yang dirasa tidak sesuai

dengan tupoksi sebagaimana mestinya, sehingga Hakim menganggap bahwa hal

tersebut merugikan terdakwa.

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan

menggunakan pendekatan penelitian normatif-empiris. Penelitian yang dilakukan

selain menggunakan pendekatan secara law in books yang mana mengacu kepada

buku-buku, jurnal-jurnal hukum, norma-norma hukum yang terdapat dalam

peraturan perundang- undangan dan putusan-putusan pengadilan (library

research). Peneliti juga melakukan pendekatan penelitian secara empiris yang

mana penelitian dilakukan secara langsung kelapangan (field research) dengan

cara wawancara ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

(BPOM RI).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, apabila dilihat dari perspektif UUPK,

terdakwa melanggar Pasal 4, 7 dan 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen. Tindakan BPOM terhadap terdakwa dalam

putusan Pengadilan Negeri Martapura No.361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp adalah sesuai

dengan tupoksi yang termaktub dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80

Tahun 2017 tentang BPOM RI. Terdakwa diputus oleh Majelis Hakim sesuai

dengan unsur-unsur dakwaan yang dituntut oleh Penuntut Umum, meskipun

terdapat perbedaan persepsi oleh Majelis Hakim mengenai tindakan yang telah

diambil oleh petugas BPOM Banjar terhadap terdakwa terkait kewenangan yang

dimiliki oleh BPOM, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017

tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Kata Kunci : Pengedaran, Farmasi, Kosmetik Ilegal, Perlindungan Konsumen,

Page 6: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Waasyukurillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah memberikan rahmat, nikmat, dan

karunia-Nya kepada kita semua. Peneliti menghaturkan shalawat serta salam yang

senantiasa kita curahkan kepada Baginda Rasul Nabi besar kita Muhammad

SAW, kepada segenap keluarga, sahabat serta umatnya sepanjang zaman, yang

Insya Allah kita ada di dalamnya, aamiin Yaa Rabbal’alamin..

Dengan rahmat dan hidayah peneliti panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas

segala karunia sehingga dengan limpahan dan kasih sayang-Nya, peneliti mampu

menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Pengedaran Farmasi Ilegal

Golongan Kosmetika Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen (Studi

Putusan Pengadilan Negeri Martapura No. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.)”.

Merupakan sebuah proses perjalanan yang panjang dan tidak mudah bagi

peneliti untuk menyelesaikan penelitian skripsi ini, begitu banyak hambatan,

tekanan jiwa dan raga serta rintangan yang telah dilalui oleh peneliti, hingga pada

akhirnya atas doa, kesungguhan, kerja keras serta Ridho Allah SWT, peneliti telah

sampai pada titik akhir proses penyelesaian skripsi ini.

Tidak lupa peneliti ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyusunan skripsi ini, terima

kasih atas segala arahan dan bimbingannya, kepada yang terhormat:

1. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A. Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. M. Ali Hanafiah Selian, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu Hukum dan

Drs. Abu Tamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut berkontribusi dalam pembuatan skripsi

ini.

3. Terkhusus, Mustolih Sidradj, S.H.I., M.H. Dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabaran dan

Page 7: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

vii

keikhlasan dalam memberikan bimbingan, arahan, saran-saran dan motivasi

yang sangat berharga kepada peneliti dalam menyusun skripsi.

4. Kepala Utama Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kepala

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Kepala Perpustakaan

Universitas Indonesia yang telah membantu menyediakan fasilitas yang

memadai untuk peneliti, guna mengadakan studi kepustakaan dalam

penyelesaian skripsi.

5. Tiodor Sirait, S.H., M.H. Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI,

yang telah bersedia menjadi narasumber untuk diwawancarai oleh peneliti

sehingga dapat memberikan informasi yang berguna untuk peneletian skripsi.

6. Kedua orangtuaku yang tercinta, bapak alm. H. Imam Mulyono dan mama Hj.

Ika Suparmi. Terimakasih sebesar-besarnya atas kesabaran dan keikhlasan

merawat serta mendidik peneliti dari lahir hingga saat ini tanpa lelah, yang

telah memberikan dukungan moral dan materil serta doa yang tiada henti

menyertai perjalanan hidup peneliti. Semoga peneliti bisa membalas jasa dan

membahagiakan satu-satunya orangtua yang masih dimiliki oleh peneliti, yaitu

mama. Semoga pula peneliti dapat membalas kerja keras alm. ayahanda

peneliti disemasa hidupnya yang telah berjuang demi terjaminnya hidup serta

pendidikan anaknya agar sukses dikemudian hari, aamiin Ya rabbal alamiin.

7. Kakakku tercinta Irmawati Mulyono, S.H. dan Irfan Pratama, S.E., juga kedua

keponakanku tersayang Mochammad Airlangga Pratama dan Tanaya Ayra

Pratama. Terimakasih telah memberikan dukungan dan semangat kepada

peneliti.

8. Aditiya Bestari, terimakasih untuk selalu ada dalam hidup peneliti dalam suka

maupun duka, yang setia mendengarkan keluh kesah, juga menemani,

membantu, memotivasi dan menyemangati peneliti sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini, dengan sangat ikhlas dan sabar. Semoga perjuangan

kita menempuh pendidikan hingga sarjana tidak sia-sia, sukses di fase

selanjutnya, dilancarkan dan dimudahkan segala urusan untuk kita, aamiin

Allahuma aamiin.

Page 8: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7

D. Metode Penelitian ........................................................................... 8

E. Sistematika Penelitian ................................................................... 11

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN HUKUM .. 13

A. Kerangka Konseptual .................................................................... 13

1. Perlindungan Konsumen ........................................................... 13

2. Sediaan Farmasi ........................................................................ 14

3. Pelaku Usaha ............................................................................ 15

B. Kerangka Teoritis .......................................................................... 16

1. Teori Perlindungan Hukum ...................................................... 16

2. Teori Kepastian Hukum ............................................................ 19

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................. 21

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA, PROFIL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN & KASUS

POSISI DALAM PUTUSAN ............................................................. 23

A. Kosmetika. ..................................................................................... 23

1. Faktor Penyebab Terjadinya Peredaran Kosmetika Ilegal ........ 23

2. Efek Samping Kosmetik Ilegal ................................................. 26

B. Profil BPOM .................................................................................. 29

1. Visi dan Misi ............................................................................. 30

Page 9: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

ix

2. Struktur Organisasi ................................................................... 31

3. Tugas ......................................................................................... 31

4. Fungsi ....................................................................................... 32

5. Wewenang ................................................................................ 34

C. Kasus Posisi ................................................................................... 23

BAB IV PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA PERKARA

NO. 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM PERSPEKTIF

PERLINDUNGAN KONSUMEN & KEPASTIAN HUKUM

BPOM DI BIDANG PENGAWASAN .............................................. 42

A. Tindakan Terdakwa Dalam Perspektif Hukum Perlindungan

Konsumen ...................................................................................... 42

B. Wewenang BPOM Dalam Upaya Menangani Peredaran Kosmetik

Ilegal .............................................................................................. 54

C. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Martapura ..................................................................................... 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 70

A. Kesimpulan .................................................................................... 70

B. Rekomendasi ................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

LAMPIRAN

Page 10: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecantikan merupakan sesuatu yang penting, utama dan melekat

bagi kaum wanita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

cantik merupakan kata sifat yang berarti elok, molek, indah, dan mengacu

pada bentuk fisik seperti tubuh ataupun wajah seseorang. Seiring dengan

berkembangnya zaman serta gaya hidup manusia yang semakin modern,

kebutuhan yang harus dipenuhi dirasa tidak cukup apabila hanya sebatas

kebutuhan pokok saja, melainkan kebutuhan tersebut mampu menjadi

sebagai penunjang kehidupan sosial seseorang dalam masyarakat, yang

mana ialah kebutuhan akan penampilan yang menarik.

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki penampilan

agar terlihat lebih menarik, salah satunya yang dapat dijumpai dikehidupan

sehari-hari yaitu penggunaan tata rias wajah atau dikenal dengan istilah

kosmetik. Kosmetik menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1176/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi

Kosmetika, kosmetika ialah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk

digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,

bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut

terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan

atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada

kondisi baik.

Tidak heran apabila kebanyakan wanita banyak yang rela

menghabiskan tabungannya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

maupun membeli kosmetik untuk merias wajah agar terlihat cantik.

Tuntutan untuk tampil fresh dan terlihat menarik bahkan dengan tanpa

makeup sekalipun, sangat diidam-idamkan bagi setiap kaum wanita.

Namun kebanyakan wanita sebagai konsumen biasanya cenderung kurang

peduli dan tidak meneliti dengan baik terhadap suatu produk, khususnya

kosmetik yang akan dikenakan ke kulitnya sebelum ia membeli. Produk

Page 11: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

2

kosmetik yang diedarkan dengan harga murah serta hasil yang cepat

terlihat, masih menjadi sebuah pencapaian yang dianggap “keren” bagi

kebanyakan wanita yang kurang sadar dengan kualitas si kosmetik murah

tersebut. Yang mana kebanyakan kosmetik-kosmetik murah tersebut

merupakan kosmetik yang tergolong tidak jelas standar mutu dan

keamanannya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor mengapa masih

banyak kosmetik-kosmetik tidak layak, beredar di pasaran.

Sebenarnya di Indonesia sudah ada pihak yang berwenang dalam

mengatur dan mengatasi hal tersebut, yakni dengan dibentuknya Badan

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga pemerintah

nonkementrian, yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang

pengawasan obat dan makanan. Memiliki tujuan guna meningkatkan

pembinaan dan pengawasan terhadap obat dan makanan sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM. Yang mana

obat dan makanan tersebut terdiri atas obat, bahan obat, narkotika,

psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan,

kosmetik, dan pangan olahan.

Namun kosmetik yang beredar di pasaran dengan berbagai jenis

dan merek, semakin marak terjadi pada era perdagangan bebas saat ini.

Menurut C.S.T Kansil dan Christine, perdagangan/perniagaan pada

umumnya ialah, pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada

suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang

berikut dengan maksud memperoleh keuntungan.1 Keinginan seorang

wanita untuk selalu tampil cantik banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha

yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja memproduksi atau

mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan izin edar untuk

selanjutnya diedarkan kepada masyarakat selaku konsumen.

Seperti salah satu contoh kasus dalam putusan Pengadilan Negeri

Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dalam perkara nomor

1C.S.T Kansil dan Christine, Pokok Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h.15

Page 12: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

3

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp didapati bahwa pelaku usaha dalam

menjalankan usaha nya di bidang kosmetika selama 2 (dua) tahun, terdapat

indikasi bahwa tidak bertanggung jawab dengan sengaja memproduksi

atau mengedarkan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan izin edar,

yang memanfaatkan keinginan wanita untuk tampil cantik. Petugas Balai

Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin melakukan

razia dengan menarik/menyita kosmetik tanpa izin edar (ilegal) sebanyak

227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam dengan dibantu oleh anggota

PPNS Kalimatan Selatan. Penarikan/penyitaan kosmetik tersebut bermula

dari adanya aduan masyarakat yang melaporkan toko milik pelaku usaha,

bahwasannya pelaku usaha telah menjual macam-macam kosmetik yang

tidak layar edar, ke seksi pemeriksaan BBPOM Banjarmasin.

Dalam tuntutannya oleh Jaksa Penuntut Umum, pelaku usaha

dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, sebagai berikut:

1. Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang

tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat

(1) sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 197 Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

tersebut sesuai dalam dakwaan.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama

2 (dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap

ditahan dan denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila

pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana

(subsidair) selama 3 (tiga) Bulan kurungan.

Namun dalam pertimbangannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Martapura tidak sependapat dengan tindakan yang telah dilakukan oleh

BPOM Banjarmasin terhadap terdakwa. Karena menurut Majelis Hakim,

dalam struktur BBPOM Banjarmasin terdapat seksi pemeriksaan yang

bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu/dua kali

dalam setahun, untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetik yang

tidak memiliki izin edar dalam pasaran atau tidak. Apabila ditemukan,

Page 13: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

4

maka menurut Majelis Hakim tindakan yang dilakukan adalah bersifat

persuasif artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para

penjual/pelaku usaha dengan cara melakukan pemusnahan barang bukti di

tempat ditemukannya barang, dan membuat surat pernyataan tidak akan

mengulangi perbuatannya, namun apabila pembinaan telah dilakukan dan

praktek penjualan terhadap kosmetika yang tidak memiliki izin edar

tersebut tetap berjalan maka tindakan kedua barulah ditempuh melalui

jalur hukum.

Dalam kasus ini, petugas BBPOM tidak pernah melakukan operasi

intensif untuk memeriksa dan membina pelaku usaha nakal yang berada di

Jalan Niaga, akibat kurangnya pemeriksaan dan tidak adanya pembinaan,

terdakwa Nasrullah Bin Syaifullah selaku pelaku usaha selama 2 (dua)

tahun lamanya, melangsungkan usaha ilegalnya tersebut. Oleh karena

petugas BBPOM langsung menempuh perkara ke jalur hukum, menurut

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura, petugas BBPOM

Banjarmasin tidak melaksanakan tupoksi sebagaimana mestinya, yakni

tidak melakukan tindakan persuasif seperti pemeriksaan dan pembinaan

terlebih dahulu terhadap pelaku usaha. Atas dasar tersebut Majelis Hakim

memiliki perbedaan persepsi mengenai tindakan yang telah diambil oleh

BBPOM Banjarmasin terhadap terdakwa, terkait kewenangan yang

dimiliki oleh BPOM.

Beranjak dari kasus tersebut seorang pakar hukum Ahmadi Miru

menegaskan bahwa, dalam memenuhi kebutuhan pasar yang menjadi

ladang bisnis bagi pelaku usaha, kegiatan seperti ini seringkali dijadikan

lahan bisnis bagi pelaku usaha yang mempunyai iktikad buruk akibat

posisi konsumen yang lemah karena tidak adanya perlindungan yang

seimbang untuk melindungi hak-hak dari konsumen.2 Yang mana hingga

saat ini perlindungan terhadap konsumen semakin terasa sangat penting

mengingat semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang

2 Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.1

Page 14: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

5

merupakan laju penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas

barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran

usaha. Atas dasar tersebut dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal

tersebut akhirnya baik langsung/tidak langsung, maka konsumenlah yang

pada umumnya akan merasakan dampaknya.3

Berdasarkan uraian di atas, ada yang menarik pada kasus tersebut

terkait itikad baik pelaku usaha dalam memenuhi hak-hak konsumen

menurut Hukum Perlindungan Konsumen dan kepastian hukum terkait

kewenangan BPOM dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal

menurut Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia (BPOM RI). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hukum

dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengedaran Farmasi Ilegal

Golongan Kosmetika Dalam Perspektif Hukum Perlindungan

Konsumen (Studi Putusan Pengadilan Negeri Martapura No.

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp)”

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka

dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan

penelitian diantaranya:

a. Pelaku usaha/terdakwa memperjualbelikan dan/atau

memperdagangkan produk-produk kosmetik dengan maksud

memperoleh keuntungan.

b. Pelaku usaha/terdakwa tidak memberikan informasi yang benar,

jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa

serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan

pemeliharaan.

3 Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, (Jakarta: Visimedia, 2008), h. 39

Page 15: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

6

c. Produk yang dijual oleh pelaku usaha/terdakwa tidak sesuai dengan

standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

d. Pelaku usaha/terdakwa memperdagangkan farmasi tanpa

memberikan informasi secara lengkap dan benar.

e. Tindakan BPOM terhadap terdakwa tidak sesuai dengan persepsi

Majelis Hakim.

f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan POM,

memiliki kepastian hukum perihal kewenangan/tupoksi BPOM

yang berbeda.

g. Putusan Pengadilan Negeri Martapura Nomor

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp dengan Peraturan Presiden Nomor 80

Tahun 2017 tentang Badan POM memiliki tahun yang sama,

namun Peraturan Presiden tentang BPOM lebih dahulu terbit dari

putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura.

2. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian ini,

maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar dalam praktek

penelitian dan penyusunan secara ilmiah tidak terlalu luas dan dapat

dipahami dengan mudah. Menurut seorang pakar hukum yakni

Ahmadi Miru dan Sutarman Yado, UUPK memiliki pembahasan yang

tidak bisa dilepaskan dengan bidang hukum privat (hukum

perdata/hukum ekonomi), maupun bidang hukum publik (hukum

pidana&hukum administrasi negara). Oleh karena itu, penelitian ini

dibatasi hanya dengan membahas, mengkaji dan menganalisa putusan

Pengadilan Negeri Martapura perkara no. 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp

ke dalam perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, dan peraturan perundang-undangan lainnya

yang mendasari dan memiliki keterkaitan dengan putusan pengadilan

tersebut.

Page 16: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

7

3. Perumusan Masalah

Dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen, merupakan salah satu sarana agar

dunia perdagangan termasuk kosmetik dapat diisi oleh tenaga

profesional yang senantiasa bertanggung jawab akan produknya.

Dengan begitu, perlindungan kesehatan masyarakat akan lebih

terjamin. Atas dasar tersebut peneliti mempertegas permasalahan

penelitian dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana tindakan terdakwa sebagai pelaku usaha dalam

perspektif Hukum Perlindungan Konsumen?

b. Apakah tindakan BPOM terhadap terdakwa sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku?

c. Bagaimana pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Martapura

dalam putusan nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp terhadap tindakan

terdakwa sebagai pelaku usaha?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok pada penelitian di atas, maka tujuan penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan terdakwa

sebagai pelaku usaha dalam perspektif UUPK.

b. Untuk mengetahui kepastian hukum terhadap tindakan BPOM

dalam putusan mengenai kesesuaian berlaku atau kewenangannya

dalam peraturan perundang-undangan dan BPOM RI.

c. Untuk mengetahui pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Martapura dalam putusan perkara nomor

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang tercantum dalam

penelitian, maka manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai

berikut:

Page 17: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

8

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmu sebagai pengetahuan bagi perkembangan ilmu

hukum dalam bidang Hukum Bisnis khususnya pada Hukum

Perlindungan Konsumen dan Hukum Pidana Ekonomi dalam

mempelajari hak-hak konsumen yang merasa dirugikan oleh

pelaku usaha atas diedarkannya kosmetik tidak layak edar dan

memiliki ketentuan pidana didalamnya.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

acuan bagi peneliti lain sebagai sarana pelatihan, peningkatan

wawasan, bahan referensi bagi kepentingan akademis dan sebagai

tambahan bahan kepustakaan.

D. Metode Penelitian

Peter Mahmud Marzuki berpendapat, penelitian hukum adalah proses

untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-

doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal ini sesuai

dengan karakter preskriptif ilmu hukum.8 Dalam penulisan skripsi ini

dibutuhkan data yang akurat, yang berasal dari studi dokumentasi untuk

menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada dalam skripsi ini. Oleh

karena itu metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah:

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

normatif-empiris. Penelitian normatif adalah metode penelitian hukum

yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder

belaka.4 Dikatakan normatif karena masalah yang akan diteliti

berhubungan dengan law in books yang mana ialah mengacu kepada

buku-buku hukum, jurnal-jurnal hukum, norma-norma hukum yang

4 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan

Singkat), (Jakarta: Rajawali Pers, 2001), h. 13-14

Page 18: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

9

terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan

pengadilan. Penelitian empiris adalah penelitian yang dilakukan

secara langsung berdasarkan kenyataan dan fakta-fakta di lapangan.

Penelitian tersebut dilakukan secara langsung dengan cara wawancara

ke Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memiliki pendekatan perundang-

undangan (statutory approach) dan pendekatan kasus (case approach).

Yang mana pendekatan perundang-undangan merupakan pendekatan

yang dilakukan dengan cara menelaah undang-undang dan regulasi

yang berhubungan dengan isu hukum yang akan diteliti.5 Pendekatan

undang-undang dalam penelitian adalah Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang

yang berkaitan dengan putusan pengadilan. Sedangkan pendekatan

kasus dilakukan dengan cara menelaah terhadap kasus yang

berhubungan dengan isu hukum dan putusan pengadilan yang telah

mempunyai hukum tetap yang akan diteliti.

3. Sumber Data dan Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat

autoritatif, yang artinya ialah mempunyai otoritas. Yang mana

bahan-bahan hukum primer tersebut terdiri dari perundang-

undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan

perundang-undangan.6 Bahan hukum primer yang peneliti gunakan

dalam karya tulis ini adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 80

Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

b. Bahan Hukum Sekunder

5 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, Cet.III, 2007), h. 93

6 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ... h. 141

Page 19: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

10

Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang

memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan dapat

pula dikatakan sebagai bahan hukum yang memiliki semua

publikasi tentang hukum, yang bukan merupakan dokumen-

dokumen resmi seperti buku-buku teks, kamus-kamus hukum, dan

jurnal-jurnal hukum. Bahan hukum sekunder yang digunakan

dalam sebuah penelitian ini diantaranya adalah berupa skripsi,

jurnal, karya ilmiah, buku, media cetak dan media elektronik.

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier merupakan bahan non hukum, yaitu

berupa literatur yang berasal dari non hukum yang mempunyai

relevansi dengan topik penelitian berupa Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), kamus hukum dan internet.7

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi

kepustakaan (library research), yang mana sumber pustaka

didalamnya berupa bahan-bahan hukum maupun non hukum yang

berkaitan dengan topik penelitian yakni putusan pengadilan. Putusan

pengadilan yang digunakan dalam memenuhi pengumpulan data

penelitian dalam skripsi ini adalah putusan Pengadilan Negeri

Martapura perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.

Selain studi kepustakaan, pengumpulan penelitian juga dilakukan

dengan studi lapangan (field research) yang mana penelitian dilakukan

secara langsung ke lapangan dengan cara wawancara ke Keta

Subbagian Advokasi Hukum Badan POM RI.

5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data merupakan sebuah proses yang

berlanjut dari proses pengolahan data, tentu hal ini bertujuan untuk

memudahkan atau menyederhanakan sebuah data sehingga mudah

7 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ... h. 143

Page 20: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

11

untuk dipahami.8 Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat deskripitif, yang bertujuan untuk memperoleh data seutuhnya

sehingga menjadi data yang merupakan rinci dari suatu fenomena yang

diteliti oleh peneliti, sedangkan analisis yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis kualitatif. Yakni analisis kualitatif

merupakan analisis yang tidak menggunakan variabel perhitungan

yang meliputi angka-angka, melainkan analisis dilakukan dengan cara

membaca dan memahami fenomena atau gejala sosial yang bertujuan

untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena

tersebut, untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori agar bermanfaat

untuk pembahasan penelitian.

6. Metode Penulisan

Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan penulis dalam

skripsi ini berdasarkan kaidah-kaidah dan teknik penulisan yang ada

dalam buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.

E. Sistematika Penelitian

Untuk menuangkan hasil penelitian kedalam bentuk penulisan yang

benar, sistematis dan teratur, maka skripsi ini dirancang dengan

sistematikan penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Metode

Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN

HUKUM

Dalam bab ini menjelaskan mengenai kerangka konseptual

yang mengacu pada kajian kepustakaan yang relevan

8 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1992), h. 59

Page 21: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

12

dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan

konsumen dan pelaku usaha yang di dalamnya terdapat

beberapa sub bab mengenai penjelasan lebih lanjut.

Terdapat pula kerangka teoritis mengenai teori

perlindungan hukum dan teori kepastian hukum. Serta

tinjauan (review) kajian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian.

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA,

PROFIL BADAN PENGAWAS OBAT DAN

MAKANAN & KASUS POSISI DALAM PUTUSAN

Dalam bab ini merupakan tinjauan umum yang akan

memaparkan pemahaman mengenai kosmetika, profil

BPOM dan posisi/kronologi kasus.

BAB IV PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA

NOMOR 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM

PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN &

KEPASTIAN HUKUM BPOM DI BIDANG

PENGAWASAN

Dalam bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi, yang

mana peneliti akan memaparkan hasil penelitian mengenai

tindakan terdakwa sebagai pelaku usaha dalam perspektif

hukum perlindungan konsumen, dan tindakan BPOM

dalam putusan mengenai kesesuaian berlaku atau

kewenangannya dalam peraturan perundang-undangan dan

menurut perspektif BPOM RI, serta dasar pertimbangan

Majelis Hakim PN Martapura dengan perkara nomor

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terkahir yang di dalamnya berisi

kesimpulan dan rekomendasi peneliti yang merupakan

jawaban dari penelitian.

Page 22: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

13

BAB II

PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEPASTIAN HUKUM

A. Kerangka Konseptual

1. Hukum Perlindungan Konsumen

Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), perlindungan konsumen

adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk

memberi perlindungan kepada konsumen. Melalui UUPK, Pemerintah

Indonesia mengatur hak-hak konsumen yang harus dilindungi. Yang

mana UUPK hadir bukan bermaksud untuk anti terhadap produsen,

namun sebaliknya yakni UUPK merupakan bentuk apresiasi terhadap

hak-hak konsumen secara universal.1

Menurut Az. Nasution, hukum perlindungan konsumen adalah

bagian dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-

kaidah yang bersifat mengatur dan mengandung sifat yang melindungi

kepentingan konsumen,2 sedangkan menurut Yayasan Lembaga

Konsumen Indonesia (YLKI), hukum perlindungan konsumen

didefinisikan sebagai keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur

konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan serta penggunaan

produk konsumen antara penyedia dan penggunanya dalam kehidupan

bermasyarkat.3

Keinginan yang hendak dicapai dalam perlindungan konsumen

adalah menciptakan rasa aman bagi konsumen dalam memenuhi

kebutuhan hidup. Segala upaya yang dimaksudkan dalam perlindungan

konsumen tersebut tidak saja terhadap tindakan yang bersifat preventif,

akan tetapi juga tindakan yang bersifat represif dalam semua bidang

1 Yusuf Sofie, Pelaku Usaha, Konsumen, dan Tindak Pidana Korporasi, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2002), h. 12

2 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 11

3 Intan Nur Rahmawati dan Rukiyah Lubis, Win-Win Solution Sengketa Konsumen,

(Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2014), h. 28

Page 23: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

14

perlindungan yang diberikan kepada konsumen. Atas hal tersebut

pengaturan perlindungan konsumen dilakukan dengan:4

a. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung

unsur keterbukaan akses informasi, serta menjamin kepastian

hukum;

b. Melindungi kepentingan konsumen pada khususnya dan

kepentingan seluruh pelaku usaha;

c. Meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa;

d. Memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktik usaha

yang menipu dan menyesatkan;

e. Memadukan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan

perlindungan konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada

bidang-bidang lainnya.

Maka dapat disimpulkan bahwasannya hukum perlindungan

konsumen ialah keseluruhan peraturan perundang-undangan, baik

undang-undang maupun peraturan perundang-undangan lainnya serta

putusan-putusan hakim yang substansinya mengatur mengenai

kepentingan konsumen.5

2. Sediaan Farmasi

Dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan, sediaan farmasi adalah adalah obat, bahan obat,

obat tradisional, dan kosmetika. Menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan

Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, pengamanan sediaan farmasi dan

alat kesehatan sebagai salah satu upaya dalam pembangunan kesehatan

dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan

oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat

4 Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati, Hukum Perlindungan Konsumen,(Bandung:

Mandar Maju, 2000), h. 7

5 Inosentius Samsul, Perlindungan Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung

Jawab Mutlak, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2004), h. 34

Page 24: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

15

serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan

kemanfaatan.

Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan

dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari informasi sediaan

farmasi dan alat kesehatan yang tidak obyektif, tidak lengkap serta

menyesatkan. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat

kesehatan dapat berbentuk gambar, warna, tulisan atau kombinasi

antara atau ketiganya atau bentuk lainnya yang disertakan pada

kemasan atau dimasukkan dalam kemasan, atau merupakan bagian dari

wadah dan/atau kemasannya. Badan usaha yang mengedarkan sediaan

farmasi dan alat kesehatan harus mencantumkan penandaan dan

informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Keterangan yang meliputi penandaan dan informasi sekurang-

kurangnya berisi sebagai berikut:

a. Nama produk dan/atau merek dagang;

b. Nama badan usaha yang memproduksi atau memasukkan sediaan

farmasi dan alat kesehatan ke dalam wilayah Indonesia;

c. Komponen pokok sediaan farmasi dan alat kesehatan;

d. Tata cara penggunaan;

e. Tanda peringatan atau efek samping;

f. Batas waktu kadaluwarsa untuk sediaan farmasi tertentu.

3. Pelaku Usaha

Dalam Pasal 1 angka 3 UUPK, pelaku usaha adalah setiap orang

perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum

maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau

melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia

baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

UUPK menjelaskan bahwa yang termasuk ke dalam pelaku usaha

adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang,

distributor dan lain-lain. UUPK memberikan pengertian terhadap

Page 25: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

16

pelaku usaha yang begitu gamblang dan luas, yakni hal tersebut

bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam menuntut kerugian,

konsumen yang merasa haknya dirugikan karena akibat dari

mengkonsumsi suatu produk, dapat dengan mudah mencari pihak

mana yang harus dituntut.

B. Kerangka Teoritis

1. Teori Perlindungan Hukum

Hidup bermasyarakat merupakan modus bertahan hidup (survival)

bagi makhluk manusia, artinya hanya dengan hidup bermasyarakatlah

manusia dapat melangsungkan hidupnya. Hal ini berarti manusia tidak

mungkin hidup secara atomistis dan soliter.6 Yang mana tidak dapat

disangkal bahwasannya secara kodrati manusia memang makhluk

bermasyarakat. Kemampuan manusia untuk berbicara telah menjadi

alat perekat bagi kehidupan bermasyarakat. Dengan kemampuan

berbicara bisa membangun komunikasi antar sesama manusia dalam

lingkungannya. Melalui komunikasi semacam ini, manusia dapat

mengekspresikan perasaannya kepada sesamanya dan dapat pula

mempererat pola hidup bersama.7

Dalam sebuah kehidupan, masyarakat memiliki pranata8 guna

memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam

bermasyarakat yang berbentuk norma. Yakni norma merupakan

pranata yang berkaitan dengan hubungan antara individu dalam hidup

bermasyarakat. Norma berisi perintah dan larangan, yang mana

6 Atomistis adalah berkaitan dengan analisis sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya

sehingga melupakan bahwa bagian-bagian itu ada hubungannya. Sedangkan, soliter adalah secara

menyendiri atau sepasang-sepasang, tidak secara kelompok (tentang pola hidup organisme di

alam). https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/atomistis dan https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/soliter

(diakses pada tanggal 25 Mei 2019, pada pukul 15.20 WIB.)

7 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Prenadamedia Group Divisi

Kencana, 2008), h. 41- 42

8 Pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi seperti adat istiadat dan

norma yang mengatur tingkah laku, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai

kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pranata

(diakses pada tanggal 25 Mei 2019, pada pukul 15.44 WIB.)

Page 26: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

17

perintah dan larangan masih bersifat luas itu perlu dituangkan ke

dalam aturan-aturan hukum yang bersifat konkret. Aturan-aturan

tersebut membatasi individu dalam berperilaku dan tingkah pekerti

dalam hidup bermasyarakat, maka aturan-aturan itulah yang sering

disebut dengan hukum.

Tentunya hukum memiliki tujuan yang mengarah kepada sesuatu

yang hendak dicapai. Yakni, hukum harus dapat menciptakan situasi

kedamaian sejahtera, yang dapat melindungi kepentingan manusia baik

secara materiel maupun imateriel dari perbuatan-perbuatan oleh

seseorang yang merugikan. Apabila hukum tidak menjadi penengah

antara kepentingan materiel dan imateriel manusia secara individual

dan berbagai kelompok, maka akan saling bertentangan dan mengarah

kepada konflik yang terus menerus terjadi. Roscoe Pound,

membedakan beberapa kepentingan yang diantaranya adalah:9

a. Kepentingan pribadi

Berupa keinginan seseorang mengenai hal-hal yang bersifat

pribadi, misalnya adalah perkawinan.

b. Kepentingan publik

Bersangkut paut dengan kehidupan kenegaraan, misalnya hak pilih

dalam pemilihan umum.

c. Kepentingan sosial

Menyangkut kehidupan sosial, misalnya pemeliharaan moral.

Untuk itulah hukum harus berfungsi dalam mencapai sebuah tujuan

yang damai sejahtera, yang mana untuk menciptakan keadaan damai

sejahtera tersebut, hukum mempertimbangkan kepentingan-

kepentingan secara cermat dan menciptakan keseimbangan di antara

kepentingan tersebut. Tujuan untuk mencapai damai sejahtera dapat

terwujud apabila hukum sebanyak mungkin memberikan pengaturan

9 Edgar Bodenheimer, Jurisprudence. The Philosophy and Method of the Law,

(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1962), h. 111. Dalam buku Peter Mahmud

Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Prenadamedia Group Divisi Kencana, 2008), h. 129-

130

Page 27: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

18

yang adil, yaitu suatu pengaturan yang di dalamnya terdapat

kepentingan-kepentingan yang harus dilindungi oleh perlindungan

hukum secara seimbang, sehingga pada setiap orang akan memperoleh

sebanyak mungkin apa yang menjadi bagiannya.

Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan

pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman, yang dapat

diwujudkan dalam bentuk seperti melalui restitusi, kompensasi,

pelayanan medis, dan bantuan hukum.10

Merupakan suatu kenyataan

bahwa dalam hidup bermasyarakat diperlukan aturan-aturan yang

bersifat umum. Apapun setiap kepentingan tersebut yang ada dalam

masyarakat dipertimbangkan untuk dituangkan di dalam aturan yang

bersifat umum agar kepentingan-kepentingan tersebut dilindungi dan

bersifat demokratis dalam kehidupan berbangsa. Kepentingan-

kepentingan tersebut dituangkan ke dalam aturan hukum tertulis

berupa undang-undang maupun tidak tertulis. Yang mana aturan-

aturan tersebut menjadi pedoman bagi setiap tingkah laku individu

dalam hidup bermasyarakat, baik dalam hubungan dengan sesama

individu maupun hubungan dengan masyarakat.

Perlindungan hukum terdapat 2 (dua) macam, yakni perlindungan

hukum bersifat preventif dan perlindungan hukum bersifat represif.

Yakni yang dimaksud dengan perlindungan hukum bersifat preventif

adalah, merupakan suatu upaya perlindungan untuk masyarakat

dan/atau warga negara yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya

membentuk pencegahan sebelum terjadinya sebuah pelanggaran.

Sedangkan yang dimaksud dengan perlindungan hukum bersifat

represif adalah, merupakan perlindungan hukum yang diberikan ketika

sebuah pelanggaran maupun sengketa tersebut telah terjadi dan/atau

dijalani.11

10

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1984), h. 133

11

Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, (Surakarta:

Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003), h. 14

Page 28: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

19

Menurut Satjipto Raharjo, perlindungan hukum adalah sifat dan

tujuan hukum dalam upaya melindungi kepentingan seseorang, yang

harus diwujudkan dalam bentuk kepastian hukum.12

Perlindungan

hukum bertujuan untuk melindungi subjek hukum melalui aturan

perundangan yang berlaku dan dalam pelaksanaan peraturan tersebut

dipaksakan dengan suatu sanksi. Perlindungan hukum memiliki 2 (dua)

konsep yakni, perlindungan hukum adalah perlindungan mengenai

harkat & martabat serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia

yang dimiliki oleh subjek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari

kesewenangan/sebagai kumpulan peraturan yang dapat melindungi

sutau hal dari hal yang lain.

2. Teori Kepastian Hukum

Aturan hukum baik berupa undang-undang maupun hukum tidak

tertulis, berisi aturan-aturan yang bersifat umum yang menjadi

pedoman bagi individu bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat,

baik dalam hubungan dengan sesama individu maupun dalam

hubungannya dengan masyarakat. Aturan-aturan tersebut menjadi

batasan bagi masyarakat dalam membebani/melakukan tindakan

terhadap individu. Dengan demikian atas keberadaan dari aturan serta

pelaksanaan dari aturan tersebut menimbulkan adanya sebuah

kepastian hukum.13

Kepastian hukum adalah jaminan bahwa hukum telah dijalankan,

bahwa yang berhak menurut hukum dapat memperoleh hak-haknya

dan bahwa putusan dapat dilaksanakan. Hukum berutugas untuk

menciptakan kepastian hukum, karena bertujuan untuk menciptakan

ketertiban dalam masyarakat. Kepastian hukum merupakan ciri yang

tidak dapat dipisahkan dari hukum, terutama untuk norma hukum

tetulis. Hukum tanpa nilai kepastian hukum akan kehilangan makna

12

Satjipto Raharjo, Permasalahan Hukum di Indonesia, (Bandung: Alumni, 1983), h. 121

13

Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, ... h. 136-137

Page 29: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

20

karena tidak lagi dapat dijadikan pedoman perilaku bagi semua

orang.14

Sudikno Mertokusumo mengemukakan, tujuan pokok hukum

adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan

ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapai ketertiban di dalam

masyarakat, diharapkan kepentingan manusia akan terlindungi. Dalam

mencapai tujuannya itu hukum bertugas membagi hak dan kewajiban

antar-perorangan di dalam masyarakat, membagi wewenang dan

mengatur cara memecahkan masalah hukum serta memelihara

kepastian hukum.15

Menurut Peter Mahmud Marzuki, dalam buku yang berjudul

pengantar ilmu hukum memaparkan bahwa kepastian hukum

mengandung dua pengertian, yakni:16

a. Adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui

perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan;

b. Berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan

pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu

individu dapat mengetahui apa saja yang boleh

dibebankan/dilakukan oleh negara terhadap individu.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwasannya kepastian hukum

bukan hanya berupa Pasal-Pasal dalam Undang-Undang saja,

melainkan juga adanya konsistensi (ketetapan dan kemantapan) dalam

putusan Majelis Hakim antara putusan Majelis Hakim yang satu dan

putusan Majelis Hakim lainnya untuk kasus serupa yang telah

diputuskan.

14

Tata Wijayanta, Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Kaitannya

dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Jurnal Dinamika Hukum, Vol.14 No.2 (Mei 2014),

h. 219-220

15

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar) Edisi ke-3, (Yogyakarta:

Liberty, 1991), h. 71

16

Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, ... h. 137

Page 30: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

21

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menjaga keaslian judul yang diajukan oleh penulis, perlu

diadakan penelitian berupa kajian terdahulu sebagai dasar perbandingan

diantaranya:

1. Terdapat perbandingan mengenai persamaan dan perbedaan terhadap

penelitian, yakni peneliti Iqlimatul Annisa dan Inayatul Mukaromah

sama-sama membahas mengenai kosmetik ilegal yang dikaji lebih

lanjut dalam perspektif UUPK, namun yang menjadi pembeda adalah

terdapat pada analisis. Yakni peneliti Iqlimatul Annisa menganalisis

mengenai syarat&ketentuan produk kosmetik bisa beredar di Indonesia

sesuai dengan UUPK, dan penanganan apa yang akan didapat oleh

konsumen jika merasa dirugikan. Sedangkan Inayatul Mukaromah

memiliki fokus pada studi putusan Pengadilan Negeri Martapura

perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp yang kemudian menganalisis

putusan tersebut mengenai dasar pertimbangan Majelis Hakim,

pelanggaran yang dilakukan terdakwa dalam perspektif hukum

perlindungan konsumen dan kepastian hukum terhadap tindakan

BPOM dalam perkara mengenai kewenangannya dalam upaya

menangani peredaran kosmetik ilegal menurut BPOM RI dan

peraturan perundang-undangan.17

2. Terdapat perbandingan mengenai persamaan dan perbedaan terhadap

penelitian, yakni peneliti Cahaya Setia dan Inayatul Mukaromah sama-

sama membahas mengenai kosmetik berbahaya yang dikaji ke dalam

hukum perlindungan konsumen, namun yang menjadi pembeda adalah

terdapat pada analisis. Yakni peneliti Cahaya Setia menganalisis

mengenai peredaran kosmetik bahan berbahaya yaitu Dherma Estetika

Indonesia, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sedangkan peneliti

Inayatul Mukaromah tidak melakukan studi kosmetik Dherma Estetika

17

Skripsi ditulis oleh Iqlimatul Annisa, Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap

Peredaran Produk Kosmetik Ilegal yang Mengandung Zat Aditif (Tinjauan UU Nomor 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Page 31: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

22

Indonesia yang mengandung bahan berbahaya di Kabupaten

Banyumas. Akan tetapi peneliti Inayatul Mukaromah memiliki fokus

studi pada putusan PN Martapura perkara nomor

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.18

3. Buku ini memaparkan seputar hukum perlindungan konsumen, yang di

dalamnya memiliki isi mengenai latar belakang, pengertian, peraturan

perundang-undangan, aspek hukum, prinsip-prinsip tanggung jawab

hukum, peran lembaga/instansi, pengaturan klausula baku dan

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen. Sebagian dari isi buku

tersebut tentunya digunakan sebagai bahan sekunder/landasan dalam

penelitian skripsi, yang diteliti oleh peneliti. Namun sebagai

perbandingan sekaligus pembeda dalam skripsi ini, peneliti Inayatul

Mukaromah lebih memfokuskan pada studi putusan PN Martapura

dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.19

4. Persamaan jurnal ini dengan skripsi Inayatul Mukaromah adalah,

sama-sama membahas mengenai kosmetik berbahaya (ilegal dan/atau

tidak memiliki izin edar), namun terdapat perbedaan, yakni peneliti

Rizky Adi menganalisis pengawasan apa saja yang dilakukan oleh

Dinas Kesehatan Kota Malang, dan mengetahui hambatan dan upaya

Dinas Kesehatan Kota Malang untuk meminimalisir peredaran

kosmetik berbahaya teregister BPOM di Kota Malang, sedangkan

peneliti Inayatul Mukaromah tidak mengkaji mengenai pengawasan di

kota Malang, melainkan hanya memiliki fokus pada studi putusan PN

Martapura dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp.20

18

Skripsi ditulis oleh Cahaya Setia Nuarida Triana, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen

Terhadap Peredaran Kosmetik Yang Mengandung Bahan Berbahaya Di Kabupaten Banyumas,

Fakultas Hukum, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2015.

19

Buku karya Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan

Ekonomi Syariah, 2018.

20

Jurnal ditulis oleh Rizky Adi Yuristyarini, Pengawasan Terhadap Peredaran Kosmetik

Berbahaya Teregister BPOM Yang Dilakukan Oleh Dinas Kesehatan Kota Malang Berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 (Studi di

Dinas Kesehatan Kota Malang), Jurnal Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2015.

Page 32: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

23

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI KOSMETIKA, PROFIL BADAN

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN & KASUS POSISI

DALAM PUTUSAN

A. Kosmetika

Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias.

Ilmu yang mempelajari kosmetika disebut kosmetologi, yakni ilmu yang

berhubungan dengan pembuatan, penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek

dan efek samping kosmetika. Menurut Sjarif M. Wasitaadmadja, bahan

yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari

bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetika dibuat

manusia tidak hanya dari bahan alami namun juga bahan buatan untuk

maksud meningkatkan kecantikan.1

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1176/MenKes/Per/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika, kosmetika

adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada

bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ

genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk

membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau

memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada

kondisi baik.

1. Faktor Penyebab Terjadinya Peredaran Kosmetika Ilegal

Semakin meningkatnya kebutuhan seseorang untuk tampil cantik,

semakin meningkat pula kosmetika yang diproduksi dengan berbagai

macam produk serta semakin meluas peredarannya. Hal tersebut tidak

menutupi kemungkinan bahwa akan ada banyak para pelaku usaha

nakal yang mencari keuntungan dengan berbagai jalan pintas yang

dilaluinya. Tentu hal seperti ini bisa terjadi dikarenakan banyak faktor

yang menjadi penyebab beredarnya produk-produk kosmetika yang

ilegal, faktor-faktor tersebut diantaranya:

1 Sjarif Wasitaatmadja, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, (Jakarta: UI-Press, 1997), h. 26

Page 33: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

24

a. Masyarakat selaku konsumen masih awam terhadap legalitas

sebuah produk kosmetik;

Kurangnya pengetahuan masyarakat selaku konsumen terhadap

legalitas sebuah produk merupakan salah satu faktor yang dapat

menjadi faktor utama, mengapa masih banyak kosmetik-kosmetik

yang tidak memiliki izin edar (ilegal) dapat beredar luas. Biasanya

sebagian dari konsumen yang masih awam, mudah sekali tergiur

untuk membeli dan memakai kosmetik tidak memiliki izin edar

karena dari segi harga yang relatif lebih murah serta segi hasil yang

cenderung lebih cepat atau instan. Hal tersebut telah digemari bagi

kebanyakan wanita yang tidak sadar dan/atau kurang peduli akan

dampak yang menghampirinya di kemudian hari maupun di masa

yang akan datang.

b. Kurangnya kejujuran, kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha

kosmetik terhadap hukum;

Kejujuran, kesadaran dan kepatuhan hukum oleh pelaku usaha

merupakan wujud dari sebuah perlindungan yang dapat diberikan

kepada konsumen dalam menjalankan usaha. Yang mana kejujuran

tersendiri merupakan tonggak dalam kehidupan yang beradab,

yang mana dengan kejujuran seseorang akan bertindak sesuai

dengan kenyataan yang menandakan bahwasannya seseorang

tersebut telah beperilaku adil dan benar.

c. Kurangnya sosialisasi mengenai produk kosmetik ilegal sehingga

produksi dan peredaran produk kosmetik ilegal sulit dihentikan;

UUPK menyebutkan, bahwasannya pemerintah memiliki tanggung

jawab atas pembinaan dalam penyelenggaraan perlindungan

konsumen yang dapat menjamin diperolehnya hak-hak para

konsumen dan pelaku usaha, serta dilaksanakannya kewajiban

konsumen dan pelaku usaha. Pada dasarnya, pembuat dan

pelaksana politik dalam hukum perlindungan konsumen adalah

pemerintah itu tersendiri, jadi sudah semestinya yang menjadi

Page 34: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

25

tanggung jawab dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen

tersebut adalah pemerintah. Akan tetapi bukan berarti masyarakat

tidak dapat ikut andil dan tidak terlibat dalam penyelenggaraan

perlindungan konsumen, masyarakat juga memiliki peran. Jadi

dapat disimpulkan bahwasannya UUPK dimaksudkan menjadi

landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga

perlindungan swadaya masyarakat untuk melakukan upaya

pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan

konsumen.

d. Kurang optimalnya pengawasan petugas Badan Pengawas Obat

dan Makanan di lapangan.

Pada Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang

Badan Pengawas Obat dan Makanan, dalam melaksanakan tugas,

pokok dan fungsi (tupoksi) mengenai pengawasan Obat dan

Makanan, BPOM mempunyai kewenangan yang diantaranya

adalah sebagai berikut:

a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan

standar dan persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu,

serta pengujian obat dan makanan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan

Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan

c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Menurut Bagir Manan, keberhasilan suatu peraturan perundang-

undangan tergantung pada sebuah penerapan dari seseorang dan

penegakan atas peraturan sebuah hukum itu tersendiri. yakni

apabila penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan tidak

sesuai dengan peraturan yang telah dimuat dan termaktub dalam

sebuah Undang-Undang, maka peraturan perundang-undangan

Page 35: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

26

yang seperti apapun dan bagaimanapun sempurnanya, dirasa telah

tidak/kurang dalam memberikan arti sesungguhnya dan/atau sesuai

dengan tujuannya. Yang mana penegakan hukum merupakan

dinamisator dari peraturan perundang-undangan tersebut.2

2. Efek Samping Kosmetik Ilegal

Kosmetik ilegal adalah kosmetik yang tidak terdaftar di BPOM

perihal perizinan mengenai kelayakan sebuah produk untuk

selanjutnya dapat diedarkan. Legalitas sebuah produk kosmetika itu

penting, karena legalnya sebuah kosmetik tidak hanya meliputi

perizinan saja, akan tetapi bahan-bahan yang dipakai telah teruji klinis

bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya oleh BPOM. Apabila

kita mengenakan produk kosmetika yang tidak memiliki izin edar/tidak

layak edar, berarti kita tidak mengetahui bahan-bahan apa saja yang

telah tercampur pada kosmetik tersebut. Yang mana biasanya

campuran bahan yang ada dalam sebuah produk kosmetik ilegal

tersebut, telah terindikasi mengandung bahan-bahan kimia berbahaya

yang mengakibatkan kerusakan pada kulit.

Terjadinya kontak antara kosmetik dengan kulit, terdapat

kemungkinan campuran bahan-bahan dari kosmetik diserap oleh kulit

dan masuk ke bagian yang lebih dalam dari tubuh. Biasanya jumlah

bahan kosmetik yang terserap oleh kulit tergantung pada beberapa

faktor, yakni keadaan kulit pemakai, keadaan kosmetik yang dipakai

dan kondisi kulit pemakai. Kosmetik ilegal berbahan bahaya, memiliki

akibat negatif yang merugikan berupa efek samping dari pemakaian.

Yang mana beberapa dampak negatif tersebut diantaranya:3

a. Efek Samping Pada Kulit

1) Dermatitis, yakni kontak alergik/iritan akibat kontak kulit

dengan bahan kosmetika yang bersifat alergi/iritasi. Contoh:

2 Bagir Manan, Pembinaan Hukum Nasional, (disampaikan untuk kuliah umum di

Fakultas Hukum Universitas Padjajaran kota Bandung, pada tanggal 18 Agustus 1997), h. 8

3 Sjarif Wasitaatmadja, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, ... h. 50-52

Page 36: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

27

PPDA (paraphenyl diamine) pada cat rambut, natrium

laurilsulfat atau heksaklorofen pada sabun, serta hidrokuinon

pada pemutih kulit.

2) Akne kosmetika, yakni akibat kontak kulit dengan bahan

kosmetika yang bersifat aknegenik, secara klinis tampak seperti

komedo tertutup/ jerawat (papula) di daerah wajah. Contoh:

lanolin pada bedak padat/masker penipis (peeling mask),

petrolatum pada minyak rambut/maskara, asam oleat pada

pelembut janggut (beard softener), alkohol laurat pada

pelembab.

3) Fotosensitivitas, yakni akibat adanya zat yang bersifat fototosik

atau fotoalergik dalam kosmetika. Contoh: PPDA dalam

pewarna rambut, klor merkaptodikarboksimid dalam sampo

anti ketombe, PABA (para amino benzoic acid), beta-karoten,

sinamat/sinoksat pada tabir surya, minyak bergamot, cedar,

sitrun, lavender, lime/sandalwood pada parfum, ter batu bara

(coal tar), biru metilen eosin, merah netral, fluoresein, akrifin

pada zat warna (dyes).

4) Pigmented cosmetic dermatitis, yakni kelainan seperti

melanosis riehl yang terasa gatal, timbul akibat pewarna jenis

ter batu bara terutama brilliant lake red dan turunan

fenilazonaftol.

5) Bentuk reaksi kulit lain dapat terjadi meskipun sangat jarang

atau bahkan baru diperkirakan akan terjadi. Contoh: purpura

akibat PPDA atau isopropil PPDA, dermatitis folikular akibat

unsur nikel & kobalt, PPDA granuloma akibat garam

zirkonium dalam deodoran, merkuri dalam pemutih dan metal

dalam tato.

b. Efek Samping Pada Rambut dan Kuku

Efek samping kosmetika pada rambut dan kuku yakni

diantaranya adalah berupa kerontokan rambut, kerusakan

Page 37: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

28

rambut&kuku, dan perubahan warna rambut/kuku. Pemakaian

kosmetika rambut/kuku dapat memberikan reaksi pada kulit

sekitarnya atau kulit yang letaknya jauh, misalnya leher, perut,

paha/kaki. Zat dalam kosmetika rambut/kuku yang sering

menimbulkan efek samping diantaranya: formaldehid pada cat

kuku, natrium/kalium hidroksida pada pelepas kutikula kuku

(cuticle remover) dan tioglikolat pada kosmetika pengeriting

rambut (permanent wave).

c. Efek Samping Pada Mata

Kosmetika mata (eye liner, mascara, eye shadow dan

sebagainya) atau kosmetika lain yang pemakaiannya dekat dengan

mata, misalnya kosmetika rambut maupun wajah, dapat

menimbulkan efek samping pada mata berupa:

1) Rasa tersengat (stinging) dan rasa terbakar (burning) akibat

iritasi oleh zat yang masuk ke mata, misalnya spiritus mineral,

isoprafin, alkohol, propilen glikol dan sabun.

2) Konjungtivitis alergik dengan atau tanpa dermatitis akibat

masuknya partikel mascara, eye shadow, atau eye liner

kedalam mata.

3) Infeksi mata ringan sampai berat akibat pemakaian kosmetika

yang tercemar kuman pseudomonas aeruginosa.

d. Kelainan Pada Saluran Napas

Keluhan pada saluran napas dapat terjadi pada pemakaian

kosmetika terutama dalam bentuk aerosol (hair spray atau

deodorant spray) yang digunakan dalam ruangan dengan ventilasi

yang buruk.

e. Efek Toksik Jangka Panjang

Walaupun sukar untuk dinilai, penggunaan kosmetika ada

kemungkinan menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai

organ tubuh, misalnya darah, hati, ginjal, limpa, paru-paru, embrio

(teratogen), alat endoktrin dan kelenjar limfe (getah bening).

Page 38: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

29

Kelainan ini dapat terjadi akibat efek kumulatif pemakaian

kosmetika yang umumnya dipakai dalam jangka waktu lama

(puluhan tahun) dan daerah pemakaian yang luas.

B. Profil BPOM4

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat

dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan,

kosmetika dan alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern,

industri-industri tersebut kini mampu memproduksi dalam skala yang

sangat besar mencakup berbagai produk dengan "range" yang sangat luas.

Dengan dukungan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang

makin tipis dalam perdagangan internasional, maka produk-produk

tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai

negara dengan jaringan distribusi yang sangat luas dan mampu

menjangkau seluruh strata masyarakat.

Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk termaksud cenderung

terus meningkat, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat

termasuk pola konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat masih

belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara

tepat, benar dan aman. Di lain pihak iklan dan promosi secara gencar

mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan

seringkali tidak rasional. Perubahan teknologi produksi, sistem

perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut pada

realitasnya meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada

kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub standar,

rusak atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka risiko yang terjadi

akan berskala besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat.

Untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan

Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi,

mencegah dan mengawasi produk-produk termaksud untuk melindungi

4 https://www.pom.go.id/new/view/direct/background (diakses pada tanggal 12 Juni 2019,

pada pukul 20.38 WIB.)

Page 39: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

30

keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di dalam

maupun di luar negeri. Untuk itu telah dibentuk BPOM yang memiliki

jaringan nasional dan internasional serta kewenangan penegakan hukum

dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi.

1. Visi dan Misi5

Visi merupakan sebuah rangkaian yang berisikan kalimat yang

dapat menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau

perusahaan yang ingin dicapai di masa yang akan mendatang dan/atau

masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan

want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal

yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan

kesuksesan jangka panjang,6 sedangkan misi merupakan sebuah

rangkaian kalimat yang dapat menyatakan sebuah tujuan atau alasan

eksistensi (keberadaan) sebuah organisasi yang memuat apa-apa saja

yang telah disediakan oleh perusahaan tersebut kepada masyarakat,

baik berupa produk ataupun jasa.7

Visi:

Obat dan makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan

daya saing bangsa.

Misi:

a. Meningkatkan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis

risiko untuk melindungi masyarakat.

b. Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam

memberikan jaminan keamanan obat dan makanan serta

memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.

c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM.

5 https://www.pom.go.id/new/ (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada pukul 20.45

WIB.)

6 Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja, Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan

Daya Saing Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 43

7 Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja, ... h. 46-47

Page 40: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

31

2. Struktur Organisasi8

Struktur organisasi BPOM terdiri dari:

a. Kepala Badan POM

b. Inspektorat Utama

c. Sekretaris Utama

d. Deputi I Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika,

Prekusor dan Zat Aditiktif

e. Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen

Kesehatan dan Kosmetik

f. Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan

g. Deputi IV Bidang Penindakan

Pusat BPOM:

1) Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan

2) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat dan

Makanan

3) Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional

4) Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan

3. Tugas9

a. Tugas sebuah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),

dalam Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang

Badan Pengawas Obat dan Makanan yakni diantaranya sebagai

berikut:

(1) BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas

pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Obat dan Makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat

8 https://www.pom.go.id/new/view/direct/structure diakses pada tanggal 12 Juni 2019,

pada pukul 21.05 WIB.)

9 https://www.pom.go.id/new/view/direct/job (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada

pukul 20.48 WIB.)

Page 41: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

32

adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan

pangan olahan.

b. Tugas Balai Besar / Balai POM (Unit Pelaksana Teknis), dalam

Pasal 3 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan

Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah, melaksanakan

kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan

Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Fungsi10

a. Fungsi BPOM, dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun

2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan:

(1) Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan,

BPOM menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat

dan Makanan;

b. pelaksanaan kebijakan nasional di bidang pengawasan Obat

dan Makanan;

c. penyusunan dan penetapan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang Pengawasan Sebelum Beredar dan

Pengawasan Selama Beredar;

d. pelaksanaan Pengawasan Sebelum Beredar dan

Pengawasan Selama Beredar;

e. koordinasi pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan

dengan instansi pemerintah pusat dan daerah;

f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pengawasan Obat dan Makanan;

g. pelaksanaan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat

dan Makanan;

10

https://www.pom.go.id/new/view/direct/function (diakses pada tanggal 12 Juni 2019,

pada pukul 20.50 WIB.)

Page 42: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

33

h. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan BPOM;

i. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab BPOM;

j. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPOM;

dan

k. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada

seluruh unsur organisasi di lingkungan BPOM.

(2) Pengawasan sebelum beredar sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah pengawasan Obat dan Makanan sebelum beredar

sebagai tindakan pencegahan untuk menjamin Obat dan

Makanan yang beredar memenuhi standar dan persyaratan

keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk yang ditetapkan.

(3) Pengawasan selama beredar sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah pengawasan Obat dan Makanan selama beredar

untuk memastikan Obat dan Makanan yang beredar memenuhi

standar dan persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat, dan mutu

produk yang ditetapkan serta tindakan penegakan hukum.

b. Fungsi Balai Besar/Balai POM (Unit Pelaksana Teknis), dalam

Pasal 4 Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan

Badan Pengawas Obat dan Makanan yakni diantaranya sebagai

berikut:

a. Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat

dan Makanan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan

Makanan;

c. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan

Makanan dan/atau sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;

Page 43: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

34

d. Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi

dan/atau distribusi Obat dan Makanan;

e. Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan

Makanan;

f. Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan;

g. Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran

ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

pengawasan Obat dan Makanan;

h. Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan

masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

i. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan

Obat dan Makanan;

j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengawasan Obat dan Makanan;

k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;

l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

5. Wewenang11

Dalam pasal 4 pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017

tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM mempunyai

kewenangan yakni diantaranya sebagai berikut:

a. menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar

dan persyaratan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu, serta

pengujian obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

b. melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat

dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

c. pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

11

https://www.pom.go.id/new/view/direct/role (diakses pada tanggal 12 Juni 2019, pada

pukul 20.55 WIB.)

Page 44: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

35

C. Kasus Posisi

Pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 pukul 11.40 WITA, Aderian

Noor F. dan Imam Wibianto, A.MD. selaku petugas BBPOM

Banjarmasin, Seksi Penyidikan dengan anggota Polda Kalimantan Selatan

mendatangi Toko H. Rini Ayuy Kosmetik serta gudang milik terdakwa

Nasrullah bin H. Syaifullah selaku pemilik toko, di Jalan Pasar Niaga Blok

D Kabupaten Banjar, berdasarkan Surat Tugas

No.PR.07.01.1003.04.17.0319.P. Yang mana dimaksudkan untuk

melakukan razia dan penggeledahan dalam rangka Operasi Intensif

Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal di wilayah Kabupaten Banjar.

Dalam hal ini ditemukan sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetik yang tidak memiliki izin edar.

Awal mula dilakukan sebuah razia dan penggeledahan terhadap toko

tersebut ialah, bahwa adanya informasi yang didapat dari masyarakat yang

melaporkan ke seksi pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwasannya

di Jalan Niaga didapati penjualan kosmetik ilegal. Yang kemudian

dilaporkan ke pimpinan, selanjutnya oleh pimpinan ditugaskan ke Seksi

Penyidikan.

Berdasarkan surat tugas Nomor PR. 07. 01. 1003. 04. 17. 0319. P.

Aderian Noor bersama rekan Imam Wibianto selaku petugas BBPOM

seksi penyidikan melakukan penyidikan selama kurang lebih 2 minggu

dengan cara menyuruh seorang perempuan menyamar sebagai pembeli

untuk membeli produk tertentu di Toko H. Rini Ayuy Kosmetik yang

diduga tidak memiliki izin edar, yang mana produk tersebut selain ada di

display toko juga ada yang disimpan di gudang belakang milik Terdakwa.

Setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah memiliki cukup bukti maka

pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar pukul 11.40 WITA,

berdasarkan Surat Tugas Nomor PR.07.01.1003.04.17.0319.P. tanggal 27

April 2017, saksi dan rekan saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin

yang berjumlah 8 (delapan) orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS

Polda Kalsel melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak

Page 45: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

36

memiliki izin edar pada sarana distribusi, khususnya terhadap produk-

produk kosmetika yang dijual di Toko H. Rini Ayuy Kosmetik.

Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus dua

puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar yakni

diantaranya ialah: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color

Saturation Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia

Beverly Hills Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips

Lipstik Aishali 72 Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin

Hydroquinone 68 Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube,

Blush ON Child Blush Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6

Pieces, Citra Cream 12 Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White

Beauty UV Whitening Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs,

Cream Malam Pot Besar 4 Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream

Putih Polos 24 Pot, Cream Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33

sebanyak 21 Kotak, Davis Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25

Double Color 5 Pieces, Davis Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day

Cream Lien Hua 12 Pot, Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube,

Diamond Cream With Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs,

Dorlene Eyeshadow dan Blush ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric

Skin & Body Care Slimming Hot Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream

24 Pcs, Esther Gold New Special Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun

muka original vit C dan E 24 Btg, Esther sabun vit E 58 Btg, Esther

Transparent Beauty Soap 21 Batang, Esther Two Way Cake UV

Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS

30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin Natural UV Whitening Two

Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening Cream Extra UV Protection 167

Kotak, Golecha heena paste 156 Pot, Golecha magic fast heena paste 12

Pot, Golecha Mirchi heena paste (besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad

Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik 116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48

stik, Heng Fang LipstikRomantic 120 Pcs Herbal Plus Day dan Night

Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah 48 Tube, Hip UP cream Coffee dan

Page 46: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

37

Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144 Pcs, Hudabeauty 5 Kotak,

Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3 sebanyak 37 Kotak, Kiss

Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty Matte lip liner 22 Stick,

Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie PNF Lipstik 24 Stik,

Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik Pendek 36 Pcs, Kit

Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27 Pieces, Korean Widya

Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya Temulawak face krim 13

Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot, Kylie Kyliner Eyeliner

dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic Temulawak 36 Botol, La

Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces, LandbisBear Eyeliner 26

Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak, Ling Shi Whitening Cream

8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip Balm Dream Crayons 48 Pcs,

Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6 Pieces, LV Longlasting Lipstik

12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot Removing Cream 21 Pieces,

M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5 in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C

Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner

Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni 12 Pcs, MAC

Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2 Kotak, MAC 3

Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss Lipgloss 6 Pieces,

MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3 Kotak, MAC Eye

Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Kecil 3

Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion Make Up Kit

5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine 24 Pcs,

MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs, MAC

Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac Trebly

Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces, Make

up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment Gloss 3

Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel Tretinoin

Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner & Eyebrow

Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip Balm

Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now

Page 47: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

38

Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery

Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33

Pieces, Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft

Liptik panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft

Lipstick 12 Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces,

Mousturise Jie Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara

Natural 99 super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2

sebanyak 144 Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei

Professional Make Up Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces,

Naked 3 Urban Decay Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs,

Naked 4 Powder White Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban

Decay 10 Pieces, Naked 5 Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs,

Naked 5 Urban Decay 7 Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner &

Mascara 5 Pieces, Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces,

Naked 8 Lipstik 5 Pieces, Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked

6 3D lipgloss 36 Pcs, Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces,

Natural 99 King 221 Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR

Herbal Day & Night Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night

Cream 24 Kotak, New Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super

Whitening Cream Racikan & Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99

Whitening Cream 249 Pieces, Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik

48 Pcs, NYX Make Up Kit New Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX

Matte Lipstick 55 Pieces, NYX Professional Make Up Kit 137 Pieces,

NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs, Olay Total Effects 2 in 1 Mascara

Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4 Bungkus, Paket Ester isi 3

sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus, Paket HN 9 Bungkus, Pearl

Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24 stik, Peinfen CC Fasion

Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye Putti 6 Botol, Pond's 2

in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long Lash +

Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs, Pond's Bedak White Beauty

144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12 Pcs, Pond's Detox 2 in 1

Page 48: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

39

Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50

Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara & Eyeliner 10 Pieces, Pond's

Mascara Waterproof + Eye liner 24h sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in

1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's

Refill Two Way Cake 24 Pcs, Pond's White Beauty Complete Beauty Care

3 Pieces, Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3

Kotak, Pond's White Beauty UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces,

Racikan 99 Facial foam 60 Pot, Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12

Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h

Synergy Eyeliner Pencil & Liquid 22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil

21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5 Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs,

Revlon Make Up Kit 10 Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon

Moisturestay Lipstick 10 Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs,

Revlon Proffesional Eye Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip

Gloss 45 Stik, Rose Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11

Pieces, Rose White & Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White &

Natural Cream pink 76 Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces,

Rule Beauty Lipstik Matte 24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol,

Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol, Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai

Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun Wajah Racikan 10 Pieces, Snow

White 32 Pcs, SP Special UV Whitening 597 Kotak, SP UV Special

Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV Whitening 33 Pot,

Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak make up remover

20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak Skincare Night Cream

168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168 Tube, Toner Botol

Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm Exfoliant 10 Kotak,

Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak, UB Uv

Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening Soap 48

Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48 Pot,

Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye

Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya

Page 49: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

40

Temulawak sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun

transparant kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37

Pot, Widya Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip

Gloss 3D 94 Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body

Spa Body Exfoliating Gel Peach 1 Tube.

Dalam hal ini terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi

golongan kosmetik tersebut tanpa adanya standar/persyaratan keamanan

dan mutu pelayanan farmasi. Terdakwa mengaku membeli kosmetik-

kosmetik ilegal tersebut dari sales freelance, dan sebagian dibeli dari toko

kosmetik di Pasar Antasari Banjar. Menurut terdakwa tidak semua sales

menjual barang ilegal, ada yang menjual produk asli, ada yang memang

jujur menjual kosmetika palsu dan tidak memiliki izin edar, dan ada pula

sales yang menipu terdakwa dengan menawarkan kosmetika yang seolah-

olah ilegal. Kemudian usaha tersebut sudah dijalankan oleh terdakwa

selama kurang lebih 2 (dua) tahun.

Diketahui pula bahwasannya terdakwa tidak memiliki keahlian dan

kewenangan yaitu terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Sekolah

Dasar (SD) dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian

baik sebagai apoteker maupun asisten apoteker maupun tidak mempunyai

sertifikasi uji kompetensi sebagai tenaga farmasi serta tidak mempunyai

izin mengedarkan sediaan farmasi golongan kosmetik dari Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) setempat. Selama persidangan

berlangsung terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan (saksi a

de charge).

Adi Hidayat, DRS., APT. selaku ahli yang berlatar belakang

pendidikan Sarjana Farmasi dan memiliki keahlian mengenai peraturan

perundang-undangan di bidang kesehatan khususnya mengenai obat, obat

tradisional dan kosmetika. Juga memiliki keahlian dalam melakukan

pemeriksaan/pengawasan terhadap sarana produksi/distribusi produk

terapetik, napza, makanan minuman/bahan berbahaya, obat tradisional,

kosmetika dan produk komplemen di wilayah Kalimantan Selatan. Dalam

Page 50: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

41

pemeriksaan Adi Hidayat terlebih dahulu memaparkan beberapa peraturan

tertulis seputar sediaan farmasi, yang mana menurut Pasal 1 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang

dimaksud sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan

kosmetika. Pun dalam Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa, Sediaan farmasi

dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa yang pada pokoknya

menyatakan terdakwa Nasrullah Bin H. Syaifullah bersalah dengan

melakukan tindak pidana “dengan sengaja memproduksi atau

mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki

izin edar” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) sebagaimana

diatur dan diancam pidana sesuai Pasal 197 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sesuai dalam

dakwaan. Yakni menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana

penjara selama 2 (dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah

tetap ditahan dan denda sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila

pidana denda tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana (Subsidair)

selama 3 (tiga) bulan kurungan.

Page 51: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

42

BAB IV

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MARTAPURA PERKARA

NO. 361/PID.SUS/2017/PN.MTP DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN

KONSUMEN & KEPASTIAN HUKUM BPOM

DI BIDANG PENGAWASAN

A. Tindakan Terdakwa Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Konsumen

Pada hakikatnya, peran hukum perlindungan konsumen untuk memajukan

perekonomian adalah, menciptakan ekonomi dan pasar yang kompetitif.

Setiap pelaku usaha tidak mungkin mampu berkembang dan bersaing tanpa

bantuan para konsumen. Namun dalam praktiknya para konsumen sering kali

dirugikan oleh pelaku usaha, dan konsumen biasanya segan untuk menuntut

kerugian yang mereka derita kepada pelaku usaha, hal ini disebabkan karena

para konsumen beranggapan bahwa mereka adalah pihak yang sangat lemah.

Sehingga dengan adanya anggapan ini maka dibuatlah hukum perlindungan

konsumen.1

Hukum perlindungan konsumen yang berlaku di Indonesia memiliki

payung hukum yang mengeluarkan kebijakan pengaturan hak-hak konsumen

yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya payung hukum yang

pasti, perlindungan terhadap hak-hak konsumen bisa dilakukan dengan penuh

optimisme. Beredarnya berbagai macam produk kosmetika yang tidak layak

edar di kalangan masyarakat, adalah salah satu bentuk dilanggarnya hak-hak

masyarakat selaku konsumen oleh pelaku usaha, yang mana kosmetik yang

diharapkan telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat namun ternyata

sebaliknya. Atas dasar tersebut, hukum perlindungan konsumen merupakan

pedoman maupun acuan bagi konsumen dan pelaku usaha, agar keduanya

saling melengkapi hak-hak dan kewajibannya yang seimbang serta memiliki

kepastian hukum.

Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (UUPK), konsumen adalah setiap orang pemakai

1 Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi

Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2018), h. 38

Page 52: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

43

barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan

diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan. Konsumen memiliki hak atas kenyamanan, kemananan dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. Maka pelaku usaha

wajib menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa

yang berlaku.

Pada tanggal 15 Maret 1962, John F Kennedy selaku Presiden Amerika

Serikat pertama kali menyuarakan hak-hak dasar konsumen yang dikenal

dengan sebutan “Declaration Of Consumer Right” yang mana dalam literatur

umum disebut sebagai 4 (empat) hak dasar konsumen (the four consumer

basic right). Yang mana keempat hak-hak dasar konsumen yang telah

dideklarasikan tersebut meliputi:2

1. Hak untuk Mendapat/Memperoleh Keamanan (The Right to Safety)

Konsumen memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas

keamanan produk dan jasa. Misalnya, makanan dan minuman yang

dikonsumsi harus aman bagi kesehatan konsumen dan masyarakat

umumnya. Di AS hak ini merupakan hak pertama dan tertua serta paling

tidak kontroversial, karena hak ini didukung dan disetujui oleh kalangan

bisnis dan konsumen atau yang dikenal sebagai pemangku kepentingan

(stakeholders).

2. Hak untuk Memilih (The Right To Choose)

Konsumen memiliki hak untuk mengakses dan memilih produk/jasa

pada tingkat harga yang wajar. Konsumen tidak boleh ditekan atau dipaksa

untuk melakukan pilihan tertentu yang akan merugikan dirinya. Jenis pasar

yang dihadapi konsumen akan menentukan apakah konsumen bebas

memilih atau tidak suka membeli produk/jasa tertentu.

3. Hak untuk Memperoleh Informasi (The Right to be Informed)

Konsumen dan masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi

yang sejelas-jelasnya tentang suatu produk/jasa yang dibeli atau

2 Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 48

Page 53: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

44

dikonsumsi. Informasi ini diperlukan konsumen atau masyarakat, agar saat

memutuskan membeli tidak terjebak dan kondisi resiko yang buruk yang

mungkin timbul. Artinya, konsumen memiliki hak untuk mengetahui

ciri/atribut negatif dari suatu produk, dari adanya peringatan dalam

label/kemasan produk.

4. Hak untuk Didengarkan (The Right to be Heard)

Konsumen memiliki hak untuk didengarkan kebutuhan dan klaim,

karena hak ini terkait dengan hak untuk memperoleh informasi. Walaupun

perlindungan konsumen sudah diatur oleh UUPK. Namun, masih ada saja

pelaku pebisnis manufaktur, distribusi, dunia perbankan dan jasa lainnya

acap kali tidak berorientasi pada konsumen tentang dan/atau membiarkan

bawahan atau cabang atau penyalur mencari lubang ketidaktahuan

konsumen tentang hak-hak konsumen yang sengaja ditutup-tutupi demi

memperoleh laba.

Untuk memperluas keempat hak-hak dasar konsumen yang dideklarasikan

oleh Presiden Amerika Serikat sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, di

Indonesia telah diatur pula mengenai hak dan kewajiban sebagai konsumen

maupun pelaku usaha. Yakni aturan tersebut telah termaktub dalam Pasal 4,

Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 UUPK yang mana diantaranya sebagai berikut:3

a. Hak dan Kewajiban Konsumen

Perlindungan konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan

yang diberikan pemerintah dalam bentuk sebuah hukum yang berisikan

mengenai hak-hak yang dimiliki oleh para konsumen. Sebagai pemakai

barang dan/atau jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban.

Yang mana hak dan kewajiban tersebut merupakan langkah untuk

meningkatkan martabat dan kesadaran konsumen, yang harus diawali

dengan upaya untuk memahami hak-hak pokok konsumen, yang dapat

dijadikan sebagai landasan perjuangan untuk mewujudkan hak-hak

konsumen apabila hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha. Dalam

3 Aulia Muthiah, Hukum Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi

Syariah, ... h. 64-72

Page 54: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

45

hal ini hak konsumen sebagaimana tercantum pada Pasal 4 UUPK adalah

sebagai berikut:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

Hak ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan

seorang konsumen dalam penggunaan barang/jasa yang diperolehnya,

sehingga konsumen dapat terhindar dari kerugian (fisik maupun psikis)

dari dampak suatu produk yang dikenakan.

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta

jaminan yang dijanjikan;

Hak ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada para

konsumen untuk memilih produk-produk tertentu yang telah sesuai

dengan apa yang dibutuhkan dan/atau kebutuhannya, tanpa adanya

tekanan dari pihak luar. Berdasarkan hak ini, konsumen berhak

memutuskan untuk membeli atau tidak dan memilih baik dari segi

kualitas maupun kuantitas terhadap jenis suatu produk.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa;

Hak ini dimaksudkan untuk agar konsumen dapat memperoleh

gambaran yang benar tentang suatu produk, karena dengan informasi

tersebut konsumen dapat memilih produk yang diinginkan dan telah

sesuai dengan kebutuhannya, serta terhindar dari kerugian akibat

kesalahan dalam penggunaan produk. Informasi tersebut diantaranya

mengenai manfaat kegunaan produk, efek samping atas penggunaan

produk, tanggal kadaluwarsa serta identitas produsen dari suatu

produk. Yang mana informasi tersebut dapat disampaikan secara lisan

maupun secara tertulis, baik yang dilakukan dengan mencantumkan

pada label yang melekat pada produk maupun melalui iklan-iklan yang

disampaikan oleh produsen/pelaku usaha, baik melalui media cetak

maupun elektronik.

Page 55: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

46

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau

jasa yang digunakan; Hak ini dimaksudkan untuk menghindarkan diri

dari kerugian, yang mana hak ini dapat berupa pertanyaan tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan produk-produk tertentu apabila

informasi yang diperoleh mengenai produk tersebut kurang memadai,

atau berupa pengaduan atas kerugian yang telah dialami akibat

penggunaan suatu produk/berupa pernyataan dan/atau pendapat

tentang kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan

konsumen. Hak ini disampaikan baik secara perorangan maupun

kolektif, baik yang disampaikan secara langsung maupun diwakili oleh

suatu lembaga tertentu, misalnya adalah YLKI.

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

Hak ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan konsumen yang

telah dirugikan akibat penggunaan suatu produk, dengan melalui jalur

hukum.

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

Hak ini dimaksudkan untuk agar konsumen memperoleh pengetahuan

maupun ketrampilan yang diperlukan agar dapat terhindar dari

kerugian akibat penggunaan produk. Dengan adanya pendidikan bagi

konsumen, diharapkan konsumen dapat lebih kritis dan teliti dalam

memilih suatu produk yang dibutuhkan.

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif;

Hak ini dimaksudkan untuk diperlakukan/dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif. Dikatakan diskriminatif yakni

diantaranya berdasarkan suku, agama, budaya, daerah, pendidikan,

materi/ekonomi, dan status sosial lainnya.

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

Page 56: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

47

Hak ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan yang telahy menjadi

rusak (tidak seimbang) akibat adanya penggunaan barang/jasa yang

tidak memenuhi harapan konsumen. Hak tersebut terkait dengan

penggunaan produk yang telah merugikan konsumen baik kerugian

berupa materi maupun yang menyangkut diri oleh konsumen. Hak ini

dapat diselesaikan secara damai (diluar pengadilan) maupun melalui

pengadilan.

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya. Yakni merupakan hak-hak yang termaktub dalam ketentuan

peraturan perundangan lainnya yang berkaitan mengenai hak-hak

konsumen.

Dalam mewujudkan produk yang baik, seorang pelaku usaha

berkewajiban mencantumkan keseluruhan keterangan yang berkaitan

dengan produk tersebut. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui

seluruh kandungan dan keterangan yang ada pada produk yang hendak

dikonsumsi. Ketika konsumen mengetahui keterangan dari suatu produk,

maka konsumen harus diberikan hak untuk memilih produk manakah yang

layak untuk dikonsumsi demi memelihara keselamatannya.

Setiap konsumen berhak untuk mendapatkan hak-haknya sesuai

dengan kedudukannya sebagai konsumen dan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan ini diharapkan untuk

membuka perkembangan pada pemikiran mengenai hak-hak konsumen

yang baru di masa yang akan mendatang. Dengan tujuan utama untuk

memberikan perlindungan terhadap seluruh konsumen yang terkadang

keadaan mereka jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan pelaku usaha.

Dalam kehidupan, hak dan kewajiban akan selalu bersanding dengan

hubungan yang keduanya harus seimbang. Yakni selain memperoleh hak,

konsumen juga harus mempunyai kewajiban, yang mana hak harus

terpenuhi sedangkan kewajiban harus dilaksanakan. Beberapa kewajiban

harus dilaksanakan oleh konsumen, apabila konsumen tidak melaksanakan

kewajibannya, jika suatu saat terjadi sebuah kerugian terhadap konsumen

Page 57: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

48

maka kerugian tersebut bukan menjadi tanggung jawab pelaku usaha,

selain itu pelaku usaha juga dapat menahan hak konsumen sebagaimana

telah dipaparkan diatas.

Adanya hak dan kewajiban konsumen, diharapkan para konsumen

dapat lebih cerdas dan bijak dalam mengonsumsi sebuah produk. Adapun

ketentuan mengenai kewajiban konsumen menurut Pasal 5 UUPK,

sebagai berikut:

a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian

atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan

keselamatan;

Kewajiban ini dimaksudkan untuk, seperti contoh apabila seorang

pelaku usaha telah memberikan peringatan pada label produk seperti

“jauhkan dari jangkauan anak-anak” namun ternyata seorang

konsumen berbuat kelalaian dengan meletakkan produk tersebut

sembarangan, sehingga produk tersebut melukai anak-anak. Jika hal

tersebut terjadi maka pelaku usaha dapat terbebas dari dampak atas

kelalaian konsumen tersebut, karena telah melaksanakan kewajibannya

yakni dengan memberikan peringatan pada setiap label produk.

b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau

jasa;

Kewajiban ini tertuju pada transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

Hal tersebut bertujuan agar konsumen tidak merugikan pelaku usaha

dalam melakukan transaksi dengan cara beritikad baik terhadap pelaku

usaha.

c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

Kewajiban ini dimaksudkan agar konsumen berkewajiban untuk

membayar sesuai dengan nilai tukar yang sudah disepakati dengan

pelaku usaha, agar tidak ada yang merasa dirugikan antara kedua belah

pihak.

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut. Kewajiban ini sesuai dengan ketentuan aturan

Page 58: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

49

hukum penyelesaian sengketa konsumen. Yang mana apabila seorang

konsumen merasa dirugikan oleh pelaku usaha, konsumen dapat

menyelesaikan sengketa nya secara patut mengikuti aturan/prosedur

yang sesuai.

b. Hak, Kewajiban dan Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha

Untuk menciptakan kenyamanan berusaha bagi para pelaku usaha dan

sebagai keseimbangan atas hak-hak yang diberikan kepada konsumen,

kepada pelaku usaha diberikan hak pelaku usaha sebagaimana diatur

dalam Pasal 6 UUPK, yakni sebagai berikut:

a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan;

Hak ini dimaksudkan agar pelaku usaha akan menerima pembayaran

sesuai dengan ketentuan kesepakatan yang berlaku. Yang mana jika

produk yang dijual merupakan produk yang memiliki nilai dan daya

jual yang baik, maka harga akan mengikuti kualitas produk tersebut.

Namun jika produk tersebut merupakan produk yang tidak

memuaskan/memiliki kualitas rendah, maka harga produk akan

menjadi lebih murah dan pelaku usaha tidak dapat menuntut konsumen

untuk membayar lebih.

b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen

yang beritikad tidak baik;

Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan pihak pemerintah

dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam

penyelesaian hukum sengketa konsumen;

Hak ini diharapkan agar UUPK tidak berlebihan dalam melindungi

hak-hak konsumen, sehingga mengabaikan hak-hak pelaku usaha.

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa

kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan;

Page 59: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

50

Hak ini dimaksudkan agar pelaku usaha dapat memulihkan nama

baiknya kembali setelah diketahui secara sah dan meyakinkan dimata

hukum bahwasannya pelaku usaha tersebut tidak bersalah.

e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya. Yakni merupakan hak-hak yang termaktub dalam ketentuan

peraturan perundangan lainnya yang berkaitan mengenai hak-hak

pelaku usaha.

Sebagai konsekuensi dari hak konsumen, maka kepada pelaku usaha

dibebankan pula kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 7

UUPK, sebagai berikut:

a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

Oleh karena pelaku usaha meliputi semua tahapan dalam melakukan

kegiatan usahanya, maka pelaku usaha wajib untuk beritikad baik

dimulai sejak barang dirancang/diproduksi sampai pada tahap purna

jual.

b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;

Oleh karena informasi pada suatu produk penting bagi konsumen,

maka pelaku usaha wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan

jujur agar tidak menyesatkan konsumen.

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif;

Diskriminatif merupakan segala sesuatu yang sifatnya membeda-

bedakan antara satu dengan yang lainnya. Yang mana pelaku usaha

berkewajiban berperilaku adil, benar dan jujur dalam melayani

konsumen agar tidak menimbulkan spesialisasi/keisitimewaan

tersendiri yang hanya ditujukan kepada konsumen-konsumen tertentu.

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau

jasa yang berlaku;

Page 60: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

51

Kewajiban ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya

yang disebabkan oleh penggunaan produk yang tidak memenuhi

persyaratan keamanan, dan kemanfaatan.

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau

mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau

garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

Bertujuan agar konsumen dapat memastikan bahwa produk yang akan

dibeli terasa sesuai apa yang dibutuhkan, dan memberikan rasa

kepercayaan atas diberikannya jaminan/garansi oleh suatu

barang/produk.

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian

akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa

yang diperdagangkan;

Pelaku usaha wajib memberikan ganti rugi kepada konsumen atas

kerugian yang diderita oleh konsumen akibat pemakaian produk yang

telah diedarkan oleh pelaku usaha.

g. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang

dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan

perjanjian. Atas termaktubnya kewajiban ini, pelaku usaha sebaiknya

tidak melebih-lebihkan dan mengelabui konsumen atas kualitas &

kuantitas produk yang dijual.

Kewajiban seorang pelaku usaha pada dasarnya adalah untuk

mencegah timbulnya kerugian yang akan diderita oleh konsumen.

Penyampaian informasi bagi konsumen berupa instruksi/petunjuk prosedur

pemakaian suatu produk merupakan kewajiban bagi pelaku usaha demi

kesempurnaan suatu produk. Atas dasar tersebut, masyarakat selaku

konsumen pun wajib membaca dan mengikuti seluruh petunjuk informasi

yang sudah dicantumkan oleh pelaku usaha, demi kemanfaatan produk dan

menjaga keamanan serta keselamatan konsumen.

UUPK juga menetapkan larangan-larangan bagi pelaku usaha yang

berujung pada kerugian konsumen. Yang mana pelanggaran terhadap

Page 61: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

52

larangan-larangan tersebut merupakan tindak pidana secara ekonomi,

yakni menurut Pasal 8 mengenai perbuatan yang dilarang bagi pelaku

usaha sebagai berikut:

(1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan

barang dan/atau jasa yang:

a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang

dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah

dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau

etiket barang tersebut;

c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam

hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;

d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau

kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau

keterangan barang dan/atau jasa tersebut;

e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses

pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana

dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa

tersebut;

f. Tidak sesuai dengan janji dinyatakan dalam label, etiket

keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa

tersebut;

g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu

penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;

h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana

pernyataan "halal" yang dicantumkan dalam label;

i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang

memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto,

komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan,

nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk

penggunaan yang menurut ketentuan harus di pasang/dibuat;

Page 62: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

53

j. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan

barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau

bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan

benar atas barang dimaksud.

(3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan

yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa

memberikan informasi secara lengkap dan benar.

(4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)

dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib

menariknya dari peredaran.

Kerugian-kerugian yang dialami oleh konsumen dapat timbul dari

akibat adanya hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen.

Yang mana hubungan hukum (rechtbetrekkingen) adalah hubungan antara

dua subjek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban di satu pihak

berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.4 Hubungan hukum

terjadi dalam lalu lintas masyarakat di antara dua orang atau lebih. Hukum

melekatkan hak pada suatu pihak dan melekatkan kewajiban pada pihak

lainnya. Apabila satu pihak tidak mengindahkan/melanggar hubungan

tersebut, maka hukum memaksakan supaya hubungan tersebut dapat

dipenuhi/dipulihkan kembali. Pun apabila salah satu pihak tidak

memenuhi kewajibannya, hukum “memaksakan” agar kewajiban-

kewajiban tersebut dapat terpenuhi.5

Hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen terjadi ketika

pelaku usaha memberikan janji-janji serta informasi-informasi terkait

barang dan/atau jasa, karena sejak saat itulah timbul sebuah hak dan

kewajiban para pihak, baik pelaku usaha maupun konsumen. Hubungan

4 R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), h. 269

5 Mariam Darus Badrulzaman, Hukum Perikatan Dalam KUHPerdata Buku Ketiga,

Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2015), h. 16

Page 63: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

54

hukum tersebut didasarkan pada Pasal 1320 dan Pasal 1338 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata (KUHPer), yang dimana pelaku usaha telah

sepakat terhadap apa yang dijanjikan pada saat memberikan janji-janji

pada sebuah iklan, ataupun selebaran atau brosur, sehingga janji-janji

tersebut akan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang

membuatnya. Peristiwa hukum yang terjadi terhadap pelaku usaha dengan

konsumen tersebut adalah perdagangan baik barang ataupun jasa.6

B. Wewenang BPOM Dalam Upaya Menangani Peredaran Kosmetik Ilegal

Terkait apa yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti akan mengulas

kembali bahwasannya, dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp

didapati bahwa pelaku usaha dalam menjalankan usaha nya di bidang

kosmetika selama 2 (dua) tahun, terdapat indikasi bahwa tidak bertanggung

jawab dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan kosmetik yang tidak

memenuhi persyaratan izin edar, yang memanfaatkan keinginan wanita untuk

tampil cantik. Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)

Banjarmasin melakukan razia dengan menarik/menyita kosmetik tanpa izin

edar (ilegal) sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam dengan dibantu

oleh anggota PPNS Kalimatan Selatan. Penarikan/penyitaan kosmetik tersebut

bermula dari adanya aduan masyarakat yang melaporkan toko milik pelaku

usaha, bahwasannya pelaku usaha telah menjual macam-macam kosmetik

yang tidak layar edar, ke seksi pemeriksaan BBPOM Banjarmasin.

Dalam tuntutannya oleh Jaksa Penuntut Umum, pelaku usaha dinyatakan

bersalah melakukan tindak pidana, sebagai berikut:

1. Dengan sengaja mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang tidak

memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)

sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 197 Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut

sesuai dalam dakwaan.

6 Dewa Gede Ari Yudha Brahmanta & Anak Agung Sri Utari, Hubungan Hukum Antara

Pelaku Usaha Dengan Konsumen, (Bali: Karya Ilmiah, Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum

Universitas Udayana, 2016)

Page 64: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

55

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 2

(dua) bulan dipotong tahanan sementara dengan perintah tetap ditahan dan

denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) apabila pidana denda

tidak dibayar oleh terdakwa maka dijatuhi pidana (subsidair) selama 3

(tiga) Bulan kurungan.

Namun dalam pertimbangannya Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Martapura tidak sependapat dengan tindakan yang telah dilakukan oleh

BPOM Banjarmasin terhadap terdakwa. Karena menurut Majelis Hakim,

dalam struktur BBPOM Banjarmasin terdapat seksi pemeriksaan yang

bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu/dua kali

dalam setahun, untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetik yang tidak

memiliki izin edar dalam pasaran atau tidak. Apabila ditemukan, maka

menurut Majelis Hakim tindakan yang dilakukan adalah bersifat persuasif

artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para penjual/pelaku usaha

dengan cara melakukan pemusnahan barang bukti di tempat ditemukannya

barang, dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya,

namun apabila pembinaan telah dilakukan dan praktek penjualan terhadap

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka tindakan

kedua barulah ditempuh melalui jalur hukum.

Dalam kasus ini, petugas BBPOM tidak pernah melakukan operasi intensif

untuk memeriksa dan membina pelaku usaha nakal yang berada di Jalan

Niaga, akibat kurangnya pemeriksaan dan tidak adanya pembinaan, terdakwa

Nasrullah Bin Syaifullah selaku pelaku usaha selama 2 (dua) tahun lamanya,

lancar jaya melangsungkan usaha ilegalnya tersebut. Oleh karena petugas

BBPOM langsung menempuh perkara ke jalur hukum, menurut Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Martapura, petugas BBPOM Banjarmasin tidak

melaksanakan tupoksi sebagaimana mestinya, yakni tidak melakukan tindakan

persuasif seperti pemeriksaan dan pembinaan terlebih dahulu terhadap pelaku

usaha. Atas dasar tersebut Majelis Hakim memiliki perbedaan persepsi

mengenai tindakan yang telah diambil oleh BBPOM Banjarmasin terhadap

terdakwa, terkait kewenangan yang dimiliki oleh BPOM.

Page 65: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

56

Antara pemeriksaan dan pembinaan, hendaknya terdapat sebuah

pengawasan yang mana menurut Sujamto, pengawasan adalah segala usaha

atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya

mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah telah sesuai dengan

semestinya atau tidak.7 Pengawasan merupakan proses pengamatan dari

pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua

pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya.8 Pengawasan di dalamnya terdapat aktivitas

pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang dibuat, instruksi yang

dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, pengawasan

juga dimaksudkan untuk menunjukkan kelemahan yang ada dalam

pelaksanaan serta melakukan upaya perbaikan serta pencegahan agar

kelemahan atau kesalahan tersebut tidak terulang kembali.9

Situmorang dan Juhir menyatakan bahwa pengawasan dilakukan untuk

tujuan sebagai berikut:10

a. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan, apakah berjalan dengan

lancar/tidak;

b. Untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan melakukan

tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan

tersebut/mencegah timbulnya kesalahan yang baru;

c. Untuk mengetahui apakah penggunaan anggaran yang telah ditetapkan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan;

d. Untuk mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program yang

direncanakan;

7 Jum Anggraini, Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 201

8 Makmur, Efektifitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, (Bandung: Refika Aditama,

2011), h. 176

9 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2014), h. 2

10

Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melekat: Dalam

Lingkungan Aparatur Pemerintah, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 22

Page 66: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

57

e. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan rencana/standar

yang telah ditetapkan.

Menurut Sujamto, pengawasan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:11

1) Pengawasan preventif, pengawasan preventif adalah pengawasan yang

dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan

terhadap sesuatu yang bersifat rencana.

2) Pengawasan represif, adalah pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan

atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan

represif sebagai salah satu bentuk pengawasan atas jalannya

pemerintahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai tujuan dan jenis-jenis

pengawasan yang telah diuraikan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwasannya orientasi utama dari pengawasan adalah untuk memastikan

pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai adalah sesuai dengan rencana.

Yakni untuk memastikan kegiatan terlaksana maka pengawasan dilakukan

merujuk pada prosedur, standar, peraturan, rencana dan tugas masing-masing

personel dan kriteria untuk kerja. Berikut merupakan wewenang BPOM dalam

upaya menangani peredaran kosmetik ilegal menurut peraturan perundang-

undangan, diantaranya yakni:

Menurut Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan, dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat

dan Makanan, BPOM mempunyai kewenangan:

a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan

persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu, serta pengujian obat

dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan

Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

11

Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, (Solo: TB Rahma, 1986), h. 85-

87

Page 67: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

58

Sedangkan apabila kita merujuk pada Pasal 178, 179, 182 dan 188

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, terkait dengan

pembinaan dan pengawasan yakni:

Pasal 178

Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan terhadap

masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan

dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.

Pasal 179

(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 diarahkan untuk:

a. Memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas

sumber daya di bidang kesehatan;

b. Menggerakkan dan melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan;

c. Memfasilitasi dan menyelenggarakan fasilitas kesehatan dan fasilitas

pelayanan kesehatan;

d. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan perbekalan

kesehatan, termasuk sediaan farmasi dan alat kesehatan serta makanan

dan minuman;

e. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan standar dan

persyaratan;

f. Melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat

menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Pasal 182

(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap

penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di

bidang kesehatan dan upaya kesehatan.

(2) Menteri dalam melakukan pengawasan dapat memberikan izin terhadap

setiap penyelenggaraan upaya kesehatan.

(3) Menteri dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) dapat mendelegasikan kepada lembaga pemerintah

non kementerian, kepala dinas di provinsi, dan kabupaten/kota yang

tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan.

Page 68: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

59

(4) Menteri dalam melaksanakan pengawasan mengikutsertakan masyarakat.

Pasal 188

(1) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap tenaga

kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Menteri dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepada lembaga pemerintah nonkementerian, kepala dinas

provinsi, atau kabupaten/kota yang tugas pokok dan fungsinya di bidang

kesehatan.

(3) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

berupa:

a. peringatan secara tertulis;

b. pencabutan izin sementara atau izin tetap.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilan tindakan

administratif sebagaimana dimaksud pasal ini diatur oleh Menteri.

Dari apa yang telah dipaparkan diatas perihal peraturan perundang-

undangan mengenai wewenang BPOM dalam upaya menangani peredaran

kosmetik ilegal, belum ada frasa yang menunjukkan adanya kepastian hukum

apakah BPOM sebagai lembaga pemerintah non kementrian, boleh melakukan

intelijen dan melangsungkan penyidikan terhadap pelaku usaha yang didapati

menjual kosmetika ilegal sesuai dengan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80

Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, ataukah BPOM

harus melakukan pemeriksaan dan pembinaan yang kemudian dilanjutkan

dengan pemberian sanksi administratif terlebih dahulu berupa peringatan

secara tertulis dan pencabutan izin sementara atau izin tetap terhadap pelaku

usaha yang didapati menjual kosmetika ilegal sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

BPOM merupakan lembaga pemerintah nonkementrian yang

menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan

makanan yang bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan

terhadap obat dan makanan, menurut Tiodor Sirait selaku Kepala Subbagian

Page 69: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

60

Advokasi Hukum BPOM RI, meskipun kedudukan Undang-Undang lebih

tinggi dibanding Peraturan Presiden, akan tetapi Peraturan Presiden Nomor 80

Tahun 2017 tentang BPOM merupakan pedoman yang harus diutamakan

dalam persidangan oleh seluruh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri seluruh

Indonesia. Karena keseluruhan tupoksi maupun wewenang BPOM sudah

diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017.12

Terkait kasus dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura, memang

Majelis Hakim dirasa telah memiliki pandangan, anggapan dan/atau persepsi

yang berbeda. Pasalnya patokan hukum Majelis Hakim ternyata hanya

berpacu kepada Undang-Undang Kesehatan, yang mana antara Undang-

Undang Kesehatan dengan Peraturan Presiden BPOM pun sudah memiliki

tahun terbit yang jauh berbeda. Badan POM RI telah melakukan sebuah

pembaruan dengan membentuk susunan direktorat baru yang tercantum dalam

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM, untuk dilakukan

intelijen dan penyidikan terhadap sarana dan prasarana yang terindikasi telah

mengedarkan produk-produk yang tidak memenuhi standar mutu dan tidak

memiliki izin edar.

Tiodor Sirait juga mengatakan, bahwasannya seorang pelaku usaha yang

mengedarkan kosmetik tanpa izin edar tidak dapat lagi dilakukan pembinaan,

karena perbuatan tersebut tidak memenuhi standar mutu kosmetika dan sudah

termasuk kedalam ranah pidana, yang mana apabila pengedaran tersebut terus

menerus terjadi akan mengakibatkan kerugian bagi konsumen dalam jangka

panjang seperti alergi, indikasi kanker pada kulit, dsb. Pembinaan terhadap

pelaku usaha hanya dapat dilakukan terhadap pelaku usaha yang sudah

memiliki izin edar dari BPOM, namun dalam praktikknya ternyata ditemukan

sebuah produk yang menyalahi aturan atau belum sesuai dengan aturan,

seperti penandaan produk yang kurang memenuhi persyaratan, label sebuah

produk tidak betul, dll. Maka dari itu pelaku usaha wajib memenuhi panggilan

untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.

12

Wawancara pribadi dengan Ibu Tiodor Sirait, Ketua Subbagian Advokasi Hukum

BPOM RI, pada tanggal 04 Oktober 2019, pukul 16.00

Page 70: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

61

Menurut hemat peneliti, maka dapat disimpulkan bahwasannya meskipun

Undang-Undang memiliki derajat hukum yang lebih tinggi dibanding

Peraturan Presiden, namun seharusnya Majelis Hakim di seluruh Indonesia

dapat mengedepankan asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis yang mana

asas tersebut merupakan salah satu asas hukum, yang mengandung makna

bahwa aturan hukum yang khusus akan mengesampingkan aturan hukum yang

umum. Sebagaimana termaktub dalam Pasal 63 ayat (2) KUHP yakni “jika

suatu perbuatan masuk dalam suatu aturan pidana yang umum, diatur pula

dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang khusus itulah yang

diterapkan.”

C. Dasar Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martpura

Berdasarkan keterangan dari keseluruhan saksi dan terdakwa beserta alat

bukti dan barang bukti, maka dapat dipaparkan mengenai pertimbangan para

hakim di pengadilan sebagai dasar putusan Majelis Hakim yang berasal dari

peraturan perundang-undangan mengenai dampak baik dan buruk dari sebuah

putusan yang diambil. Adapun beberapa pertimbangan Majelis Hakim tersebut

diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal

sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan unsur:

1. Setiap orang;

2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau

alat kesehatan;

3. Yang tidak memiliki izin edar.

Atas unsur-unsur tersebut Majelis Hakim memiliki pertimbangkan sebagai

berikut:

a. Unsur “Setiap Orang”

Bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah subjek hukum

yang diduga melakukan suatu tindak pidana. Subjek hukum adalah

pendukung hak dan kewajiban, dan terdiri dari dua macam, yaitu orang

Page 71: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

62

(person) dan badan hukum (rechtpersoon).13

Perbuatan harus dilakukan

dengan kesalahan yang dapat berhubungan dengan akibat dari perbuatan

atau dengan keadaan mana perbuatan itu dilakukan.14

Kata “setiap orang”

menunjukan kepada siapa orangnya harus bertanggung jawab atas

perbuatan/kejadian (dollus/culpa) yang didakwakan atau siapa orang yang

harus dijadikan terdakwa. Pertanggung jawaban pidana adalah konsep

pertanggung jawaban terhadap pelaku tindak pidana sebagai subjek hukum

pidana dalam mempertanggung jawabkan perbuatannya yang memenuhi

syarat-syarat pertanggung jawaban pidana (asas kesalahan) karena

melanggar pasal-pasal tertentu dari aturan pidana yang mengancam sanksi

pidana bagi yang melanggarnya.

Di persidangan telah dihadapkan oleh jaksa Penuntut Umum seorang

laki-laki yang bernama Nasrullah Bin H. Syaifullah dengan identitas

lengkap sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum yang

telah dibacakan di persidangan dan atas dibacakannya identitas terdakwa

tersebut, terdakwa membenarkannya. Atas dasar tersebut bahwa dengan

demikian unsur “Setiap Orang” telah terpenuhi.

b. “Unsur Dengan Sengaja Memproduksi atau Mengedarkan Sediaan

Farmasi dan/atau Alat Kesehatan”

Bahwa perbuatan yang ada dalam unsur ini adalah bersifat

alternatif, yang artinya adalah apabila salah satu perbuatan dalam

unsur ini telah terpenuhi, maka terpenuhi pula unsur kedua ini. Namun

sebelum mempertimbangkan dan menilai apakah ternyata unsur-unsur

tersebut telah terpenuhi dan/atau tidak, maka dari itu sebelumnya

Majelis Hakim akan mendefinisikan terlebih dahulu hal-hal sebagai

berikut:

1) Dengan sengaja, yakni pembuat harus mengetahui atau

menghendaki suatu perbuatan yang didasarkan pada adanya suatu

13

Pipin Syarifin, Pengantar Ilmu Hukum, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), h. 61

14

Ismu Gunadi & Jonaedi Efendi, Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana, (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2014), h. 40

Page 72: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

63

niat/kehendak termasuk mengetahui atau menghendaki akibat dari

perbuatannya;

2) Mengedarkan, yakni menyajikan, menyerahkan, memiliki atau

menguasai persediaan di tempat penjualan atau tempat lain dengan

tujuan untuk dijual dan/atau kegiatan atau serangkaian kegiatan

penyaluran atau penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan

baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan, atau

pemindah tanganan;

3) Sediaan farmasi, yakni obat, bahan obat, obat tradisional dan

kosmetika;

4) Alat kesehatan, yakni instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan

yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,

mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,

merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia,

dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, pada hari Kamis

tanggal 27 April 2017 sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM

bersama dengan PPNS Polda Kalsel yang keseluruhan berjumlah 10

(sepuluh) orang melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang

tidak memiliki izin edar pada sarana distribusi di toko H. Rini Ayuy

Kosmetik dan gudang milik terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar

Niaga Blok D Kabupaten Banjar dan ditemukan 227 (dua ratus dua

puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki nomor registrasi,

tidak ada merek, dan ada beberapa jenis kosmetika yang tidak

diproduksi oleh perusahaan merek tersebut. Kemudian pada saat razia

petugas BBPOM dan PPNS Polda Kalimantan Selatan mendapati

konsumen yang membeli kosmetika yang tidak memiliki nomor

registrasi dan tidak bermerek dari toko terdakwa. Terdakwa

mendapatkan 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika

tersebut dari sales freelance yang datang ke toko terdakwa dan ada

pula yang membeli sendiri di toko kosmetika di Pasar Antasari Banjar.

Page 73: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

64

Terdakwa mengaku bahwa telah membeli kosmetika tersebut untuk

dijual kembali ke para konsumen sehingga dapat memperoleh

keuntungan, yang mana keuntungan tersebut selama ini telah

dipergunakan terdakwa untuk memenuhi keutuhan hidup sehari-hari

dan dipakai sebagai modal usaha penjualan kosmetik yang telah

dijalankan terdakwa selama kurang lebih 2 (dua) tahun. Atas dasar

pertimbangan tersebut, maka menurut Majelis Hakim unsur “Dengan

Sengaja Mengedarkan Kosmetika” telah terpenuhi.

c. Unsur “Yang tidak memiliki izin edar”;

Bahwa yang dimaksud dengan izin edar dalam unsur ini adalah

bentuk yang merupakan persetujuan registrasi terhadap sediaan

farmasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah melalui lembaga resmi

yang dalam hal ini BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

sehingga dapat diedarkan di wilayah Indonesia. Berdasarkan

keterangan saksi ahli dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura

tersebut, produk kosmetika yang tidak memiliki izin edar disebabkan

oleh beberapa hal, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari

5 (lima) tahun. Pada kemasan kosmetik memang telah terdapat

sebuah kode Notifikasi Asean (NA) dan tanggal kedaluwarsa

(expired) nya, akan tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM

dengan cara mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor

registrasi tersebut tidak muncul di aplikasi sehingga sudah dapat

dipastikan bahwasannya barang tersebut dianggap barang ilegal;

2) Pada kosmetika tersebut tidak tercantum dan/atau tidak ada nama

merek, yang kemudian setelah diuji laboratorium ternyata memiliki

kandungan yang mengandung bahan yang berbahaya;

3) Produk kosmetika yang selama ini telah dijual di toko terdakwa

merupakan barang yang palsu, karena pada kemasan tersebut tidak

terdapat dan/atau tidak tercantum sebuah kode NA dari negara

importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak

Page 74: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

65

mengeluarkan jenis kosmetik tertentu yang dijual di toko-toko

kosmetik;

Terdakwa Nasrullah Bin H. Syaifullah telah mengedarkan sediaan

farmasi berupa kosmetika sebagaimana dalam pertimbangan unsur

kedua. Bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh saksi ahli

terhadap barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika milik terdakwa, maka dapat disimpulkan bahwa kosmetika

tersebut tidak memiliki izin edar karena masa berlaku nomor

registrasinya telah habis atau telah melewati 5 (lima) tahun, tanpa

merek dan mengandung bahan berbahaya, serta termasuk kosmetika

palsu. Atas dasar pertimbangan tersebut, dengan demikian menurut

Majelis Hakim unsur “Yang tidak memiliki izin edar” telah

terpenuhi.

Dengan ini Majelis Hakim Pengadilan Negeri Martapura memiliki

pertimbangan lain sebagai berikut:

Selama terdakwa menjalankan usaha penjualan kosmetik di Toko H.

Rini Ayuy Kosmetik dan gudang kurang lebih 2 (dua) tahun, petugas

BBPOM tidak pernah melakukan pembinaan terhadap terdakwa terkait

dengan penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar, sedangkan

di dalam struktur BBPOM di Banjarmasin terdapat beberapa seksi,

yang salah satunya adalah seksi pemeriksaan yang bertugas untuk

melakukan pemeriksaan dan pembinaan tiap satu atau dua kali dalam

setahun untuk memeriksa apakah ada peredaran kosmetika yang tidak

memiliki izin edar, apabila ditemukan maka tindakan yang dilakukan

adalah bersifat persuasif artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu

kepada para penjual dengan cara dilakukan pemusnahan barang bukti

di tempat ditemukannya barang, dan membuat surat pernyataan tidak

akan mengulangi perbuatannya, namun apabila pembinaan telah

dilakukan dan praktek penjualan terhadap kosmetika yang tidak

memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka tindakan kedua barulah

ditempuh melalui jalur hukum. Oleh karena tidak adanya pembinaan

Page 75: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

66

terhadap terdakwa maka seksi pemeriksaan BBPOM tidak

melaksanakan tupoksi dengan sebagaimana mestinya sehingga

merugikan terdakwa. Kemudian di daerah Jalan Niaga terdapat

beberapa toko kosmetika yang juga menjual kosmetika yang tidak

memiliki izin edar sama seperti barang-barang milik terdakwa, namun

razia hanya dilakukan di toko terdakwa saja. Hal ini membuat adanya

perbedaan seseorang di mata hukum.

Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan tersebut dan dengan

mengedepankan rasa keadilan, maka Majelis Hakim menjatuhkan

pidana sebagaimana dalam amar putusan, yakni oleh karena semua

unsur dari Pasal 197 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan telah terpenuhi, maka terdakwa

dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Penuntut Umum.

Dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang

dapat menghapuskan pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan

pembenar dan atau alasan pemaaf, maka terdakwa harus

mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan

bersalah dan dijatuhi pidana. Masa penangkapan dan penahanan juga

harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, karena

terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah. Agar

terdakwa tetap berada dalam tahanan, maka perlu dilakukan penahanan

yang dilandasi alasan penahanan yang cukup. Terkait barang bukti

sebanyak 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetik yang tidak

memiliki izin edar dan/atau tidak layak edar, yang telah dipergunakan

untuk melakukan kejahatan, dikhawatirkan akan dipergunakan untuk

mengulangi kejahatan maka perlu ditetapkan agar barang bukti

tersebut dimusnahkan.

Ditinjau dari pertimbangan di atas, maka terdakwa Nasrullah Bin

Syaifullah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

Page 76: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

67

tindak pidana “mengedarkan kosmetika yang tidak memiliki izin edar”

sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum. Menjatuhkan pidana

kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan

denda sejumlah Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan

apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan

selama 3 (tiga) bulan. Dan menetapkan masa penangkapan dan

penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari

pidana yang dijatuhkan. Serta menetapkan barang bukti berupa:

Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation

Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly

Hills Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs dan sebagainya

untuk selanjutnya dimusnahkan.

Dalam agama Islam seseorang dapat mengakui dan melindungi hak

milik perseorangan, yang telah diperoleh dengan usaha dan jalan yang

halal. Atas dasar tersebut, diperintahkan kepada orang-orang beriman,

agar tidak memakan/mengambil harta antar sesama dengan jalan yang

tidak halal. Yang mana mengambil dan memakan harta orang lain

dengan cara yang tidak halal tersebut memiliki banyak macam, yakni

dengan mencuri, merampas, menipu, judi, uang suap, jual beli barang

yang terlarang dan riba. Dalam hal ini, salah satu jalan yang dihalalkan

pengambilan dan pertukaran hartanya adalah perniagaan, yakni jual

beli yang dilakukan suka sama suka antar si penjual dan si pembeli

dengan cara jujur dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya.15

Islam memiliki hukum dan/atau syari’at yang dinamakan

dharûriyyâtul-khams yang artinya adalah, 5 (lima) bentuk maqhasid

syari’ah (lima prinsip umum) atau kebutuhan penting yang semestinya

dijaga oleh kaum Muslimin untuk menjamin perlindungan atar sesama

dan/atau urusan manusia yang berhubungan langsung dengan aktivitas

mereka sehari-hari. Tujuan syari’ah yang dimaksud adalah bahwa, jika

15

Suryadhie, https://pengusahamuslim.com/200-perlindungan-islam-terhadap-jiwa-dan-

harta-harta-takaran-dan-barang-yang-cacat.html diakses pada tanggal 10 November 2019, pada

pukul 13.20 WIB.)

Page 77: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

68

seseorang bekerja di dunia perniagaan/perdagangan sebagai pelaku

usaha, tentunya aktivitas dan tugasnya sehari-hari tidak boleh

bertentangan dengan syariat Islam agar tercipta sebuah perlindungan

hukum dan/atau syari’at Islam (konsep maqashid syari’ah).16

Kelima

maqashid syari’ah tersebut diantaranya yaitu:17

a) Hifdzu Din (menjaga agama)

Bertujuan untuk selalu berpegang teguh pada agama, agar tidak

melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain.

b) Hifdzu Nafsi (menjaga jiwa)

Bertujuan untuk tidak menyakiti dan membahayakan jiwa/diri

sendiri maupun orang lain dengan sengaja.

c) Hifdzu Aql (menjaga akal/pikiran)

Sarana menjaga akal adalah dengan ilmu yang wajib diiringi

dengan amal perbuatan. Ilmu bukan sekedar untuk diketahui,

namun dengan ilmu seseorang dapat bertakwa, beramal shalih,

serta menjauhan diri dari perbuatan maksiat dengan landasan takwa

kepada Allah SWT.

d) Hifdzu Mal (melindungi Harta)

Harta merupakan sesuatu yang menjadi penopang hidup,

kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, maka Islam

mengharamkan perbuatan dzholim terhadap harta orang lain dan

wajib menggantinya.

e) Hifdzu Nasab (melindungi keturunan)

Melindungi keturunan bertujuan untuk segera melakukan

pernikahan apabila telah mampu, agar tidak mendekati maupun

melakukan zina.

16

Saiful Muchlis dan Anna Sutrisna Sukirman, Implementasi Maqashid Syariah dalam

Corporate Social Responsibility di PT. Bank Muamalat Indonesia, Jurnal Akuntansi

Multiparadigma, Vol. 7 No. 1, 2016, h. 121

17

Ghofar Shidiq, Teori Maqashid Al-syari’ah dalam Hukum Islam, Jurnal Dosen Fakultas

Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Vol. 44 No.118, 2009, h. 122

Page 78: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

69

Ditinjau dari kelima bentuk maqhasid syari’ah (lima prinsip

umum) hukum dan/atau syari’at Islam, tindakan terdakwa Nasrullah

Bin Syaifullah pada pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Martapura dalam perkara nomor 361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp sesuai

dengan maqhasid syari’ah dalam bentuk nafsi (jiwa) dan mal (harta).

Yakni nafsi (jiwa) merupakan tindakan seorang terdakwa selaku

pelaku usaha yang telah melakukan perniagaan berupa dengan sengaja

mengedarkan/memproduksi kosmetik yang tidak memiliki/tidak layak

edar yang dapat membahayakan orang lain atau pembeli (konsumen),

sedangkan mal (harta) merupakan perbuatan dzholim yang dilakukan

terdakwa selaku pelaku usaha terhadap harta orang lain yakni mencari

dan mengambil keuntungan orang lain (konsumen) dengan cara

menipu.

Peneliti berpendapat pula, bahwasannya dalam mencapai sebuah

perlindungan hukum yang bertujuan untuk menciptakan situasi damai

dan sejahtera yang dapat melindungi kepentingan manusia baik secara

materil maupun imateril, memang perlu diterapkan sebuah

perlindungan secara represif. Dikatakan represif, karena pelanggaran

yang telah dijalankan oleh terdakwa telah terjadi selama 2 tahun, maka

dari itu upaya pemerintah untuk melakukan perlindungan terhadap

masyarakat selaku konsumen, kepada terdakwa telah dijatuhkan

dakwaan tunggal berupa Pasal 106 ayat (1) sebagaimana diatur dan

diancam pidana pada Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan, yang di dalamnya telah memenuhi unsur-

unsur yang sesuai dengan pelanggaran terdakwa dalam dakwaan

tersebut. Hal ini merupakan bagian dari kepastian hukum yang dapat

diberikan oleh pemerintah untuk menciptakan ketertiban dalam

masyarakat dan demi terciptanya pula sebuah keadilan dan jaminan,

bahwasannya hukum telah dijalankan, dan bahwa yang berhak

menurut hukum dapat memperoleh hak-haknya serta bahwa putusan

dapat dilaksanakan.

Page 79: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah

dipaparkan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan dari permasalahan

yang telah dikemukakan dalam penelitian, antara lain sebagai berikut:

1. Tindakan dan perbuatan berupa kesalahan yang dilakukan terdakwa

sebagai pelaku usaha dalam perspektif UUPK yakni tercantum secara

keseluruhan dalam Pasal 8 UUPK yang mengatur mengenai perbuatan

yang dilarang bagi pelaku usaha, terdakwa juga telah melanggar hak-hak

yang dimiliki oleh konsumen selaku masyarakat sesuai dengan Pasal 4

UUPK, dan terdakwa pun telah mengabaikan pula aturan terkait

kewajiban-kewajiban sebagai pelaku usaha sebagaimana termaktub dalam

Pasal 7 UUPK. Atas hal tersebut, UUPK dapat menekankan hak dan

kewajiban pelaku usaha dengan konsumen, sehingga ketika kewajiban

telah dilaksanakan maka pihak lainnya pun harus menunaikan haknya,

demi terwujudnya sebuah keseimbangan para pihak pelaku ekonomi.

2. Tindakan BPOM dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal

terhadap terdakwa dalam putusan, sudah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yakni sebagaimana tercantum dalam

Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan

Pengawas Obat dan Makanan, terkait kewenangan BPOM. Yang mana

PerPres tersebut merupakan keseluruhan tupoksi maupun wewenang

BPOM yang sudah diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden

Nomor 80 Tahun 2017.

3. Menurut peneliti apa yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Martapura dalam putusan nomor

361/Pid.Sus/2017/PN.Mtp sudah tepat apabila terdakwa Nasrullah Bin

Syaifullah selaku pelaku usaha, dijatuhkan tuntutan oleh Penuntut Umum

dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-

Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, karena jika ditinjau

Page 80: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

71

dalam hukum dan/atau syari’at Islam maqhasid syari’ah, terdakwa tidak

memenuhi kebutuhan penting yang semestinya dijaga oleh kaum Muslimin

untuk menjamin perlindungan atar sesama yakni dengan tidak menjaga

jiwa (Hifdzu Nafsi) dan menjaga harta (Hifdzu Mal). Apabila ditinjau

kembali atas kesalahan yang dilakukan oleh terdakwa, antara terdakwa

selaku pelaku usaha dengan masyarakat selaku konsumen saling memiliki

keterkaitan yang mumpuni dengan teori yang digunakan oleh peneliti,

yakni masyarakat selaku konsumen memiliki rasa aman atas perlindungan

hukum yang telah diberikan oleh Majelis Hakim, dan terdakwa Nasrullah

Bin Syaifullah selaku pelaku usaha memiliki pula kepastian hukum yang

setara dengan perbuatannya, walaupun pada kenyataannya masa

penjatuhan pidana dan denda yang diberikan jauh dari kata sesuai dengan

ancaman pidana dalam Pasal 197 Undang-Undang Kesehatan karena

kurangnya pengawasan yang dijalankan oleh petugas BPOM dan adanya

perbedaan seseorang dimata hukum (hanya terdakwa yang dilakukan

penyidikan, padahal toko yang lain juga menjual kosmetik yang tidak

memiliki izin edar), namun setidaknya hukum dapat dijalankan oleh

pemerintah sebagai bukti bahwasannya kepastian hukum untuk

menciptakan perlindungan dan ketertiban di Indonesia telah ditegakkan

agar memberikan efek jera kepada para pelanggar hukum di Indonesia.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi

ini, maka saya sebagai peneliti ingin memberikan beberapa rekomendasi yang

dianggap perlu untuk dilakukan, yakni:

1. Kondisi konsumen yang dirugikan memerlukan perlindungan untuk

mendapatkan ganti kerugian atas dasar kesalahan pelaku usaha, namun

dalam hal ini hukum juga harus mengatur keadilan antara konsumen

dengan pelaku usaha. Sehingga perlu juga diperhatikan bahwasannya,

dalam memberikan perlindungan konsumen jangan sampai mematikan

usaha milik pelaku usaha, karena sesungguhnya keberadaan pelaku usaha

merupakan sesuatu yang esensial dalam perekonomian negara. Namun

Page 81: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

72

apabila dalam hal tersebut kegiatan pelaku usaha dapat membahayakan

konsumen, akan lebih baik usahanya dimatikan saja.

2. Ketika peneliti melangsungkan wawancara dan berdiskusi dengan Kepala

Subbagian Advokasi BPOM RI. Ternyata saat ini, Badan POM RI sedang

melakukan pembahasan terkait Undang-Undang BPOM yang akan

diusulkan ke DPR. Atas dasar tersebut, peneliti memberikan usul dan

masukan agar kewenangan BPOM dalam upaya menangani peredaran

produk yang tidak memiliki izin edar, dapat dipersilahkan untuk

melakukan intelijen dan penyidikan terhadap pelaku usaha, jika memang

pelanggaran tersebut masuk ke ranah pidana, agar memiliki kepastian

hukum.

Page 82: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

73

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anggraini, Jum, Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Aedi, Nur, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2014.

Bodenheimer, Edgar, The Philosophy and Method of the Law, Cambridge,

Massachusetts: Harvard University Press, 1962.

Darus Badrulzaman, Mariam, Hukum Perikatan dalam KUHPerdata Buku Ketiga,

Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasan, Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti, 2015.

Gunadi, Ismu dan Efendi, Jonaedi, Cepat & Mudah Memahami Hukum Pidana,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Kansil, C.S.T dan Chistine, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang

Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2002.

Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar) Edisi ke-3,

Yogyakarta: Liberty, 1991.

M. Situmorang, Victor dan Juhir, Jusuf, Aspek Hukum Pengawasan Melekat:

Dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah, Yogyakarta: Rineka Cipta,

1994.

Manan, Bagir, Pembinaan Hukum Nasional, Bandung: Disampaikan untuk kuliah

umum di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, 1997.

Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia,

Surakarta: Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret, 2003.

Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2007.

────────────── , Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Prenada media Group

Divisi Kencana, 2008.

Makmur, Efektifitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, Bandung: Refika

Aditama, 2011.

Miru, Ahmadi, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di

Indonesia, Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada, 2011.

Page 83: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

74

Muthiah, Aulia, Perlindungan Konsumen Dimensi Hukum Positif dan Ekonomi

Syariah, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2018.

Nur Rahmawati, Intan dan Lubis, Rukiyah, Win-Win Solution Sengketa

Konsumen, Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2014.

Soekanto, Soerjono, Permasalahan Hukum di Indonesia, Bandung: Alumni, 1983.

───────────, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1984.

Sujamto, Beberapa Pengertian di Bidang Pengawasan, Solo: TB Rahma, 1986.

Syarifin, Pipin, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.

Syawali, Husni dan Sri Imaniyati, Neni, Hukum Perlindungan Konsumen,

Bandung: Mandar Maju, 2000.

Soekanto, Soerjono dan Mamudji, Sri, Penelitian Hukum Normatif (Suatu

Tinjauan Singkat), Jakarta: Rajawali Pers, 2001.

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo, 2000.

Sofie, Yusuf, Pelaku Usaha, Konsumen dan Tindak Pidana Korporasi, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002.

Samsul, Inosentius, Perlindungan Konsumen, Kemungkinan Penerapan Tanggung

Jawab Mutlak, Jakarta: Universitas Indonesia, 2004.

Soeroso, R, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Susanto, Happy, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Jakarta: Visimedia, 2008.

Wasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1992.

Wasitaatmadja, Sjarif, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Jakarta: UI-Press, 1997.

Wibisono, Dermawan, Manajemen Kinerja, Konsep, Desain dan Teknik

Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Jakarta: Erlangga, Gramedia

Pustaka Utama, 2006.

Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Kencana, 2013.

JURNAL

Shidiq, Ghofar, Teori Maqashid Al-syari’ah dalam Hukum Islam, Jurnal Dosen

Fak. Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Vol. 44 No.118, 2009.

Wijayanta, Tata, Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam

Kaitannya dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga, Jurnal Dinamika

Hukum: Vol. 14, No. 2, 2014.

Page 84: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

75

Muchlis, Saiful dan Sutrisna Sukirman, Anna, Implementasi Maqashid Syariah

dalam Corporate Social Responsibility di PT. Bank Muamalat Indonesia,

Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 7 No. 1, 2016.

KARYA ILMIAH

Gede Ari Yudha Brahmanta, Dewa & Agung Sri Utari, Anak, Hubungan Hukum

Antara Pelaku Usaha Dengan Konsumen, Bali: Karya Ilmiah, Bagian

Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2016.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan

Makanan.

Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

INTERNET

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/atomistis

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/soliter

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pranata

https://www.pom.go.id/new/view/direct/background

https://www.pom.go.id/new/

https://www.pom.go.id/new/view/direct/structure

https://www.pom.go.id/new/view/direct/job

https://www.pom.go.id/new/view/direct/function

https://www.pom.go.id/new/view/direct/role

https://pengusahamuslim.com/200-perlindungan-islam-terhadap-jiwa-dan-harta-

harta-takaran-dan-barang-yang-cacat.html

Page 85: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Narasi Wawancara Peneliti dengan Kepala Subbagian Advokasi Hukum

Badan POM RI, Tiodor Sirait, S.H., M.H. selaku Narasumber

PERNYATAAN

A. Mengenai apa yang terjadi dalam kasus tersebut, jika kita merujuk pada

Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan

Makanan:

Pasal 4 Terkait Kewenangan

Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, BPOM

mempunyai kewenangan:

a. Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar dan

persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat dan mutu, serta pengujian obat

dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan

Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. Pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

B. Apabila kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan:

Pasal 178 Terkait Pembinaan

Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan terhadap

masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan

dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan.

Pasal 179

(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 diarahkan untuk:

a. Memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas sumber

daya di bidang kesehatan;

b. Menggerakkan dan melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan;

c. Memfasilitasi dan menyelenggarakan fasilitas kesehatan dan fasilitas

pelayanan kesehatan;

Page 86: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

d. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan perbekalan

kesehatan, termasuk sediaan farmasi dan alat kesehatan serta makanan dan

minuman;

e. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan standar dan

persyaratan;

f. Melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang dapat

menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Pasal 182 Terkait Pengawasan

(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap masyarakat dan setiap

penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya di bidang

kesehatan dan upaya kesehatan.

(2) Menteri dalam melakukan pengawasan dapat memberikan izin terhadap

setiap penyelenggaraan upaya kesehatan.

(3) Menteri dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) dapat mendelegasikan kepada lembaga pemerintah non

kementerian, kepala dinas di provinsi, dan kabupaten/kota yang tugas pokok

dan fungsinya di bidang kesehatan.

(4) Menteri dalam melaksanakan pengawasan mengikutsertakan masyarakat.

Pasal 188

(1) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap tenaga

kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Menteri dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) kepada lembaga pemerintah nonkementerian, kepala dinas provinsi,

atau kabupaten/kota yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan.

(3) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

berupa:

a. peringatan secara tertulis;

b. pencabutan izin sementara atau izin tetap.

Page 87: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengambilan tindakan

administratif sebagaimana dimaksud pasal ini diatur oleh Menteri.

C. Dari ketentuan pasal-pasal diatas, menurut peneliti antara kewenangan BPOM

dalam Peraturan Presiden tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan

ketentuan UU Kesehatan untuk menindaklanjuti perihal pengawasan

kesehatan dalam upaya menangani peredaran kosmetik ilegal dirasa memiliki

kepastian hukum yang berbeda. Pasalnya dalam Pasal 4 Peraturan Presiden

Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM

diperbolehkan melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan obat

dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun

dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, BPOM

selaku lembaga pemerintah non kementrian memberikan pembinaan dan

pengawasan terlebih dahulu kepada pelanggar (pelaku usaha) yang mana

dalam salah satu tujuan diadakannya pembinaan adalah memenuhi kebutuhan

gizi masyarakat sesuai dengan standar dan persyaratan, yang kemudian

diberikan sanksi administratif berupa peringatan secara tertulis dan

pencabutan izin sementara.

D. Permasalahan tersebut muncul karena adanya fakta yang terjadi dilapangan,

yang mana sesuai dengan kasus yang saya paparkan dalam penelitian. Yakni

ketika petugas BPOM mendatangi pelaku usaha, kemudian langsung

melakukan penyidikan yang dilanjutkan penahanan serta menempuh perkara

melalui jalur hukum. Namun Majelis Hakim Pengadilan Negeri Matapura

beranggapan bahwa seharusnya BPOM melakukan pemeriksaan dan

pembinaan terlebih dahulu kepada pelaku usaha, kemudian diberikan sanksi

administratif berupa peringatan secara tertulis dan pencabutan izin

sementara/tetap. Oleh karena adanya kepastian hukum yang berbeda mengenai

hal tersebut, tindakan petugas BPOM terhadap terdakwa dinyatakan tidak

sesuai oleh Majelis Hakim di dalam pertimbangan Hakim.

PERTANYAAN:

1. Dari ulasan singkat mengenai kasus yang dipaparkan, bagaimana menurut

perspektif Bapak/Ibu, apakah BPOM diperbolehkan untuk melakukan intelijen

Page 88: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

yang disertai penyidikan sesuai dengan Pasal 4 pada Peraturan Presiden

Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, lalu

menempuh jalur hukum melalui pengadilan seperti contoh kasus yang ada

dalam putusan. Ataukah BPOM harus memberikan pembinaan dan

pengawasan terlebih dahulu kepada pelanggar (pelaku usaha) yang kemudian

diberikan sanksi administratif berupa peringatan secara tertulis dan

pencabutan izin sementara/tetap sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan?

2. Lalu menurut Bapak/Ibu, apakah tindakan BPOM dalam upaya menagani

peredaran kosmetik ilegal terhadap terdakwa di dalam putusan sudah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?

JAWABAN:

Menurut Tiodor Sirait selaku Kepala Subbagian Advokasi Hukum BPOM RI,

meskipun kedudukan Undang-Undang lebih tinggi dibanding Peraturan Presiden,

akan tetapi Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM merupakan

pedoman yang harus diutamakan dalam persidangan oleh seluruh Majelis Hakim

di Pengadilan Negeri seluruh Indonesia. Karena keseluruhan tupoksi maupun

wewenang BPOM sudah diperbarui dan tertuang ke dalam Peraturan Presiden

Nomor 80 Tahun 2017.

Terkait kasus dalam putusan Pengadilan Negeri Martapura, memang Majelis

Hakim dirasa telah memiliki persepsi yang berbeda. Pasalnya patokan hukum

Majelis Hakim ternyata hanya berpacu kepada Undang-Undang Kesehatan, yang

mana antara UU Kesehatan dengan PerPres BPOM pun sudah memiliki tahun

terbit yang jauh berbeda. Badan POM RI telah melakukan sebuah pembaruan

dengan membentuk susunan direktorat baru yang tercantum dalam Peraturan

Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM, untuk dilakukan intelijen dan

penyidikan terhadap sarana dan prasarana yang terindikasi mengedarkan produk-

produk tidak memenuhi standar mutu dan tidak memiliki izin edar.

Tiodor Sirait juga mengatakan, bahwasannya seorang pelaku usaha yang

mengedarkan kosmetik tanpa izin edar tidak dapat lagi dilakukan pembinaan,

karena perbuatan tersebut tidak memenuhi standar mutu kosmetika dan sudah

Page 89: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

termasuk kedalam ranah pidana, yang mana apabila pengedaran tersebut terus

menerus terjadi akan mengakibatkan kerugian bagi konsumen dalam jangka

panjang seperti alergi, indikasi kanker pada kulit, dan sebagainya. Pembinaan

terhadap pelaku usaha hanya dapat dilakukan terhadap pelaku usaha yang sudah

memiliki izin edar dari BPOM namun ternyata ditemukan sebuah produk yang

menyalahi aturan/belum sesuai dengan aturan, seperti penandaan produk kurang

memenuhi persyaratan, label sebuah produk tidak betul, dan lain-lain. Maka dari

itu pelaku usaha dipanggil untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.

Dengan ini maka tindakan BPOM dalam upaya menangani peredaran

kosmetik ilegal terhadap terdakwa dalam putusan, memang sudah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yakni sebagaimana termaktub

dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas

Obat dan Makanan, terkait kewenangan BPOM.

Page 90: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 91: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Page 92: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Nama lengkap : NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;2. Tempat lahir : Martapura;3. Umur / tanggal lahir : 35 Tahun / 19 Februari 1982;4. Jenis kelamin : Laki-laki;5. Kebangsaan : Indonesia;6. Tempat tinggal : Jalan A. Yani KM 36,5 Nomor 12, RT 003 RW 006,

Kel/Desa Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara,

Kota Banjarbaru dan Jalan Kenanga Komp. GSR I

RT 001, Kelurahan Indrasari, Kecamatan

Martapura Kota, Kabupaten Banjar;7. Agama : Islam;8. Pekerjaan : Dagang;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah oleh:1. Penuntut Umum sejak tanggal 18 September 2017 sampai dengan tanggal 7

Oktober 2017;2. Majelis Hakim sejak tanggal 28 September 2017 sampai dengan tanggal 27

Oktober 2017;3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Martapura sejak tanggal

28 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 26 Desember 2017; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum;Pengadilan Negeri tersebut;Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Martapura Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN

Mtp tanggal 28 September 2017 tentang penunjukan Majelis Hakim;- Penetapan Majelis Hakim Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN-Mtp tanggal 29

September 2017 tentang penetapan hari sidang;- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta

memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh

Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

MENUNTUT

1. Menyatakan Terdakwa NASRULLAH bin

H. SYAIFULLAH bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja

mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetik yang tidak memiliki izin edar

Halaman 1 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Pengadilan Negeri Martapura yang mengadili perkara pidana dengan

acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa:

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)” sebagaimana diatur dan

Page 93: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

diancam pidana Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut sesuai dalam dakwaan;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa

dengan pidana penjara selama 2 (dua) Bulan dipotong tahanan sementara

dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta

rupiah) apabila pidana denda tidak dibayar oleh Terdakwa maka dijatuhi

pidana (Subsidair) selama 3 (tiga) Bulan kurungan;

3. Menyatakan barang bukti berupa:

1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two

Way CakeBedak 25 Pieces

16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot

CreamCream 3 Pot

32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot

Halaman 2 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 94: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two

Way CakeBedak 69 Pieces

42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection

Cream 167 Kotak

43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface

Solution 3Cair 37 Kotak

56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,

Night Cream)Padat,Cream

27 Pieces

63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol

68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot

Removing CreamCream 21 Pieces

78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs

Halaman 3 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 95: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces

100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish

Pigment GlossLipstik 3 Pieces

104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte

SoftLipstickLipstik 61 Pieces

112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi

Padat2 Pieces

114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang Padat 119 Kotak115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff

Soft LipstickPadat 12 Batang

116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up

PencilPadat 8 Pieces

124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV

Whitening Bedak 6 Pieces

128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat

10 Pieces

129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak

Halaman 4 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 96: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi

Padat7 Pieces

132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening

Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak

145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete

ExcelentMake

Up4 Pieces

149 NYX Matte Lipstick SemiPadat

55 Pieces

150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat

137 Pieces

151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long

Lash + EyelinerPadat 24 Batang

164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner

PencilPadat 617 Pieces

168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi

Padat10 Pieces

171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h

SemiPadat

25 Pieces

172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs

Halaman 5 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 97: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty

CareBedak 3 Pieces

176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake

Padat 3 Kotak

177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake

Bedak 31 Pieces

178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &

LiquidPadat 22 Pieces

182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi

Padat10 Pieces

186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi

Padat7 Pieces

190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby

Face SolutionCair 11 Pieces

192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm

ExfoliantCream 10 Kotak

212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant

Cair 57 Kotak

213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream

SemiPadat

22 Pieces

214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces

Halaman 6 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 98: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant

putihPadat 42 Pcs

222 Widya Temulawak sabun transparant kuning

Padat 40 Pieces

223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip

Gloss94 Pieces

226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat

93 Pieces

227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach

Gel 1 Tube

Dirampas untuk dimusnahkan;

4. Menetapkan agar Terdakwa dibebani

biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya

mohon keringanan hukuman karena Terdakwa merasa menyesal dan berjanji

tidak akan mengulangi perbuatannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:DAKWAAN:

Bahwa Terdakwa NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH pada hari Kamis

tanggal 27 April 2017 sekira pukul 11.40 WITA atau setidak-tidaknya pada

bulan April waktu dalam Tahun 2017 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu

dalam Tahun 2017 di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG Jalan

Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat

yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Martapura,

dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat

kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal

- Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, berawal dari Saksi

ADERIAN NOOR FADILLAH dan Saksi IMAM WIBIANTO, A.MD. (keduanya

petugas BPOM) berdasarkan Surat Tugas No.PR.07.01.1003.04.17.0319.P

tanggal 27 April 2017 bersama Anggota Polda Kalimantan Selatan dalam

rangka Operasi Intensif Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal melakukan

razia dan pengamanan kosmetik yang tidak memiliki izin edar di wilayah

Halaman 7 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

106 ayat (1), yang Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 99: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Kabupaten Banjar lalu Saksi ADERIAN NOOR FADILLAH dan Saksi IMAM

WIBIANTO, A.MD. menuju Toko H. RINI AYUY KOSMETIK milik Terdakwa

dan melakukan penggeledahan di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK serta

gudang (bak toko) milik Terdakwa dan ditemukan 227 (dua ratus dua puluh tujuh)

macam kosmetik yang tidak memiliki izin edar antara lain:

1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two

Way CakeBedak 25 Pieces

16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot

CreamCream 3 Pot

32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two

Way CakeBedak 69 Pieces

Halaman 8 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 100: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection

Cream 167 Kotak

43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface

Solution 3Cair 37 Kotak

56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,

Night Cream)Padat,Cream

27 Pieces

63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol

68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot

Removing CreamCream 21 Pieces

78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik

Halaman 9 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 101: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces

100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish

Pigment GlossLipstik 3 Pieces

104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte

SoftLipstickLipstik 61 Pieces

112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi

Padat2 Pieces

114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang Padat 119 Kotak115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff

Soft LipstickPadat 12 Batang

116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up

PencilPadat 8 Pieces

124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV

Whitening Bedak 6 Pieces

128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat

10 Pieces

129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi

Padat7 Pieces

132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces

Halaman 10 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 102: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening

Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak

145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete

ExcelentMake

Up4 Pieces

149 NYX Matte Lipstick SemiPadat

55 Pieces

150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat

137 Pieces

151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long

Lash + EyelinerPadat 24 Batang

164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner

PencilPadat 617 Pieces

168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi

Padat10 Pieces

171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h

SemiPadat

25 Pieces

172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty

CareBedak 3 Pieces

Halaman 11 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 103: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake

Padat 3 Kotak

177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake

Bedak 31 Pieces

178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &

LiquidPadat 22 Pieces

182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi

Padat10 Pieces

186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi

Padat7 Pieces

190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby

Face SolutionCair 11 Pieces

192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm

ExfoliantCream 10 Kotak

212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant

Cair 57 Kotak

213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream

SemiPadat

22 Pieces

214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube

Halaman 12 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 104: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant

putihPadat 42 Pcs

222 Widya Temulawak sabun transparant kuning

Padat 40 Pieces

223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip

Gloss94 Pieces

226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat

93 Pieces

227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach

Gel 1 Tube

- Bahwa Terdakwa menyimpan dan mengedarkan sediaan farmasi

golongan kosmetik tersebut tidak memenuhi standar/ persyaratan keamanan

dan mutu pelayanan farmasi serta Terdakwa tidak memiliki keahlian dan

kewenangan yaitu Terdakwa hanya berlatar pendidikan terakhir Sekolah (SD)

dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kefarmasian baik sebagai

Apoteker maupun Asisten Apoteker maupun tidak mempunyai sertifikasi uji

kompetensi sebagai tenaga farmasi serta tidak mempunyai izin

mengedarkan sediaan farmasi golongan kosmetik dari Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan setempat serta Terdakwa memperoleh

kosmetik dari sales freelance yang menawarkan ke toko milik Terdakwa dan

sebagian lagi kosmetik tersebut dibeli oleh Terdakwa di Pasar Antasari di

Banjarmasin dan Terdakwa telah mengakui bahwa telah mengedarkan

sediaan farmasi golongan kosmetik tersebut di atas kepada orang lain

dengan cara menjual kosmetik di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK dan

Terdakwa mengetahui bahwa di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK milik

Terdakwa tidak boleh menjual sediaan farmasi golongan kosmetik tersebut

karena tidak mempunyai izin edar dari Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan namun Terdakwa tetap mengedarkan sediaan farmasi golongan

kosmetik tersebut, selanjutnya Terdakwa dan barang bukti diproses lebih

lanjut;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

berdasarkan ketentuan Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Menimbang, bahwa atas pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum

tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan

keberatan/ eksepsi;

Halaman 13 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 105: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. ADERIAN NOOR FADILLAH di bawah sumpah pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi dihadirkan dipersidangan sehubungan

dengan adanya penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar yang

dilakukan oleh Terdakwa;

- Bahwa peristiwa penjualan kosmetika tanpa izin

edar tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam

11.40 WITA di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG beralamat

di Jalan Niaga Blok D Kabupaten Banjar;

- Bahwa pemilik toko kosmetika tersebut adalah

NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;

- Bahwa awalnya ada informasi dari masyarakat

yang melaporkan ke Seksi Pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwa di

Jalan Niaga ada penjualan kosmetik yang tidak memiliki izin edar,

selanjutnya dari Seksi Pemeriksaan dilaporkan ke pimpinan, kemudian

pimpinan menugaskan ke Seksi Penyidikan;

- Bahwa Saksi selaku Seksi Penyidikan melakukan

penyelidikan selama kurang lebih 2 (dua) Minggu dengan cara menyuruh

seorang perempuan yang menyamar sebagai pembeli untuk membeli

produk kosmetika ke Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG milik

Terdakwa, lalu perempuan tersebut membeli produk tertentu yang diduga

tidak memiliki izin edar dimana produk tersebut selain ada di display toko

juga ada yang disimpan di gudang;

- Bahwa setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah

memiliki cukup bukti maka pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar

jam 11.40 WITA, berdasarkan Surat Tugas Nomor

PR.07.01.1003.04.17.0319.P tanggal 27 April 2017, Saksi dan rekan

Saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin yang berjumlah 8 (delapan)

orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS Polda Kalsel melaksanakan

razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin edar pada

sarana distribusi, khususnya terhadap produk-produk kosmetika yang

dijual di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG;

- Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus

dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar antara

lain: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation

Halaman 14 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 106: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly Hills

Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips Lipstik Aishali 72

Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin Hydroquinone 68

Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube, Blush ON Child Blush

Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6 Pieces, Citra Cream 12

Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White Beauty UV Whitening

Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs, Cream Malam Pot Besar 4

Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream Putih Polos 24 Pot, Cream

Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33 sebanyak 21 Kotak, Davis

Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25 Double Color 5 Pieces, Davis

Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day Cream Lien Hua 12 Pot,

Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube, Diamond Cream With

Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs, Dorlene Eyeshadow dan Blush

ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot

Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream 24 Pcs, Esther Gold New Special

Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun muka original vit C dan E 24 Btg,

Esther sabun vit E 58 Btg, Esther Transparent Beauty Soap 21 Batang,

Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening

Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS 30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin

Natural UV Whitening Two Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening

Cream Extra UV Protection 167 Kotak, Golecha heena paste 156 Pot,

Golecha magic fast heena paste 12 Pot, Golecha Mirchi heena paste

(besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik

116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48 stik, Heng Fang LipstikRomantic

120 Pcs Herbal Plus Day dan Night Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah

48 Tube, Hip UP cream Coffee dan Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144

Pcs, Hudabeauty 5 Kotak, Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3

sebanyak 37 Kotak, Kiss Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty

Matte lip liner 22 Stick, Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie

PNF Lipstik 24 Stik, Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik

Pendek 36 Pcs, Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27

Pieces, Korean Widya Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya

Temulawak face krim 13 Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot,

Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic

Temulawak 36 Botol, La Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces,

LandbisBear Eyeliner 26 Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak,

Ling Shi Whitening Cream 8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip

Halaman 15 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 107: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Balm Dream Crayons 48 Pcs, Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6

Pieces, LV Longlasting Lipstik 12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot

Removing Cream 21 Pieces, M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5

in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N

Menow Eye/Lip Liner Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni

12 Pcs, MAC Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2

Kotak, MAC 3 Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss

Lipgloss 6 Pieces, MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3

Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow &

Blush Kecil 3 Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion

Make Up Kit 5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine

24 Pcs, MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs,

MAC Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac

Trebly Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces,

Make up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment

Gloss 3 Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel

Tretinoin Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner &

Eyebrow Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip

Balm Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now

Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery

Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33 Pieces,

Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik

panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick 12

Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces, Mousturise Jie

Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara Natural 99

super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2 sebanyak 144

Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei Professional Make Up

Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces, Naked 3 Urban Decay

Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs, Naked 4 Powder White

Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban Decay 10 Pieces, Naked 5

Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs, Naked 5 Urban Decay 7

Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner & Mascara 5 Pieces, Naked 5

Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces, Naked 8 Lipstik 5 Pieces,

Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked 6 3D lipgloss 36 Pcs,

Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces, Natural 99 King 221

Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR Herbal Day & Night

Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night Cream 24 Kotak, New

Halaman 16 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 108: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super Whitening Cream Racikan &

Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99 Whitening Cream 249 Pieces,

Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik 48 Pcs, NYX Make Up Kit New

Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX Matte Lipstick 55 Pieces, NYX

Professional Make Up Kit 137 Pieces, NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs,

Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4

Bungkus, Paket Ester isi 3 sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus,

Paket HN 9 Bungkus, Pearl Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24

stik, Peinfen CC Fasion Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye

Putti 6 Botol, Pond's 2 in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara

Waterproof & Long Lash + Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs,

Pond's Bedak White Beauty 144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12

Pcs, Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's

eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50 Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara

& Eyeliner 10 Pieces, Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h

sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in 1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink

Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's Refill Two Way Cake 24 Pcs,

Pond's White Beauty Complete Beauty Care 3 Pieces, Pond's White

Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3 Kotak, Pond's White Beauty

UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces, Racikan 99 Facial foam 60 Pot,

Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12 Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof

Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil & Liquid

22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil 21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5

Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs, Revlon Make Up Kit 10

Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon Moisturestay Lipstick 10

Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs, Revlon Proffesional Eye

Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip Gloss 45 Stik, Rose

Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11 Pieces, Rose White &

Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White & Natural Cream pink 76

Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces, Rule Beauty Lipstik Matte

24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol, Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol,

Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun

Wajah Racikan 10 Pieces, Snow White 32 Pcs, SP Special UV Whitening

597 Kotak, SP UV Special Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV

Whitening 33 Pot, Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak

make up remover 20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak

Skincare Night Cream 168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168

Halaman 17 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 109: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Tube, Toner Botol Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm

Exfoliant 10 Kotak, Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak,

UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening

Soap 48 Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48

Pot, Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye

Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya Temulawak

sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun transparant

kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37 Pot, Widya

Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D 94

Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body Spa Body

Exfoliating Gel Peach 1 Tube;

- Bahwa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut sebagian ditemukan di

dalam kardus yang disimpan di TOKO H. RINI AYUY KOSMETIK dan

selebihnya disimpan di GUDANG milik Terdakwa yang terletak di Pasar

Niaga lantai 2;

- Bahwa Saksi mengetahui jika barang bukti yang

disita dari toko milik Terdakwa tidak memiliki izin edar dengan alasan yang

pertama produk tersebut merupakan produk palsu karena perusahaan

kosmetika atas merek-merek tersebut tidak mengeluarkan produk seperti

yang dijual di toko Terdakwa, yang kedua kandungan dari produk

kosmetika tersebut ada yang mengandung bahan berbahaya yang bisa

menimbulkan penyakit kanker, dan alasan yang ketiga adalah di kemasan

produk tidak ditemukan nomor registrasi dimana berdasarkan Notifikasi

Asean tahun 2013 terdapat kesepakatan mengenai registrasi produk yang

mencantumkan kode negara dan harus tertulis tanggal kadaluwarsa

produk (expired date) dimana masa berlaku resgitrasi tersebut sampai

dengan 5 (lima) Tahun, serta alasan yang keempat bahwa produk-produk

yang disita tersebut benar memiliki nomor registrasi namun belum

dilakukan perpanjangan izin karena sudah lewat dari 5 (lima) Tahun;

- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, produk

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut dibeli Terdakwa dari sales

freelance dan sebagian dibeli dari Toko Kosmetika di Pasar Antasari

Banjarmasin;

- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa,

Terdakwa sudah berjualan kosmetika tanpa izin edar selama 2 (dua)

Tahun;

Halaman 18 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 110: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar

tersebut dijual Terdakwa kepada pembeli yang datang di Toko Kosmetika

milik Terdakwa;

- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan

dipersidangan dibenarkan oleh Saksi;

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan benar dan tidak

keberatan.

2. IMAM WIBIANTO, A.MD. di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut:

- Bahwa Saksi dihadapkan dipersidangan

sehubungan dengan adanya penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin

edar yang dilakukan oleh Terdakwa;

- Bahwa peristiwa penjualan kosmetika tanpa izin

edar tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam

11.40 WITA di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG beralamat

di Jalan Niaga Blok D Kabupaten Banjar;

- Bahwa pemilik toko kosmetika tersebut adalah

NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH;

- Bahwa awalnya ada informasi dari masyarakat

yang melaporkan ke Seksi Pemeriksaan BBPOM di Banjarmasin bahwa di

Jalan Niaga ada penjualan kosmetik yang tidak memiliki izin edar,

selanjutnya dari Seksi Pemeriksaan dilaporkan ke pimpinan, kemudian

pimpinan menugaskan ke Seksi Penyidikan;

- Bahwa Saksi selaku Seksi Penyidikan melakukan

penyelidikan selama kurang lebih 2 (dua) Minggu dengan cara menyuruh

seorang perempuan yang menyamar sebagai pembeli untuk membeli

produk kosmetika ke Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG milik

Terdakwa, lalu perempuan tersebut membeli produk tertentu yang diduga

tidak memiliki izin edar dimana produk tersebut selain ada di display toko

juga ada yang disimpan di gudang;

- Bahwa setelah Seksi Penyidikan BBPOM sudah

memiliki cukup bukti maka pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar

jam 11.40 WITA, berdasarkan Surat Tugas Nomor

PR.07.01.1003.04.17.0319.P tanggal 27 April 2017, Saksi dan rekan

Saksi dari Balai Besar POM di Banjarmasin yang berjumlah 8 (delapan)

orang bersama dengan 2 (dua) orang PPNS Polda Kalsel melaksanakan

Halaman 19 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 111: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin edar pada

sarana distribusi, khususnya terhadap produk-produk kosmetika yang

dijual di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG;

- Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan sekitar 227 (dua ratus

dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar antara

lain: Pearl Cream Super Pemutih 60 Pot, 3D Lipstick Color Saturation

Lipgloss 17 Pieces, 99 Whitening Cream 54 Pot, Anastasia Beverly Hills

Lipstick 70 Pieces, Baby Lips Lipstik 90 Pcs, Baby Lips Lipstik Aishali 72

Pcs, Baby Lips Yandi 144 Pcs, Beauty-derm Tretinoin Hydroquinone 68

Pieces, Bidannu Lipstik 30 Pcs, BL Cream 84 Tube, Blush ON Child Blush

Smooth Powder 18 Pcs, Chandni Nail Henna 6 Pieces, Citra Cream 12

Pcs, Citra White Beauty bedak 36 Pcs, Citra White Beauty UV Whitening

Two Way Cake 25 Pieces, Clariderm 18 Pcs, Cream Malam Pot Besar 4

Pot, Cream Malam Pot Kecil 5 Pot, Cream Putih Polos 24 Pot, Cream

Siang Pot Besar 3 Pot, Cream Whitening 33 sebanyak 21 Kotak, Davis

Eye 12 Double Color 72 Pcs, Davis Eye 25 Double Color 5 Pieces, Davis

Kosmetik Eyebrow Pencil 487 Pieces, Day Cream Lien Hua 12 Pot,

Dermovate Cream 25 gram sebanyak 184 Tube, Diamond Cream With

Vitamin E 118 Kotak, Dokter White 28 Pcs, Dorlene Eyeshadow dan Blush

ON 11 Pcs, DR Gold 48 Botol, Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot

Cream 3 Pot, Esther Bleaching Cream 24 Pcs, Esther Gold New Special

Washing Cream 32 Kotak, Esther sabun muka original vit C dan E 24 Btg,

Esther sabun vit E 58 Btg, Esther Transparent Beauty Soap 21 Batang,

Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E 2 Pieces, Esther Whitening

Cream 48 Pot, Eye Putti PIAS 30 Botol, Fair & Lovely 12 Pcs, Garnier Skin

Natural UV Whitening Two Way Cake 69 Pieces, Garnier Whitening

Cream Extra UV Protection 167 Kotak, Golecha heena paste 156 Pot,

Golecha magic fast heena paste 12 Pot, Golecha Mirchi heena paste

(besar) 36 Kotak, Hasmi Kohl Aswad Eyeliner 10 Pcs, Heng Fang Lipstik

116 Pcs, Heng Fang Lipstik Velvet 48 stik, Heng Fang LipstikRomantic

120 Pcs Herbal Plus Day dan Night Cream 1152 Tube, Herbal Plus Merah

48 Tube, Hip UP cream Coffee dan Chili 4 Btl, Hongyan Lip Gloss 144

Pcs, Hudabeauty 5 Kotak, Hydroquinone Tretinoin Babyface Solution 3

sebanyak 37 Kotak, Kiss Beauty Eyebrown Powder 82 Pcs, Kiss Beauty

Matte lip liner 22 Stick, Kiss Beauty Super Mat Lipstik 17 Pcs, Kiss Kylie

PNF Lipstik 24 Stik, Kiss Proof Lipstik Panjang 47 Pcs, Kiss Proof Lipstik

Pendek 36 Pcs, Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream, Night Cream) 27

Halaman 20 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 112: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Pieces, Korean Widya Face tonik Astringent 43 Botol, Korean Widya

Temulawak face krim 13 Pcs, Krim Hello Kitty SPF 30 sebanyak 96 Pot,

Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner 20 Pcs, La Widya Face Tonic

Temulawak 36 Botol, La Widya Whitening Soap Temulawak 77 Pieces,

LandbisBear Eyeliner 26 Pcs, Leaufar Whitenimg night cream 9 Kotak,

Ling Shi Whitening Cream 8 Pot, Lingmei Color Eyeliner 130 Stik, Lip

Balm Dream Crayons 48 Pcs, Lip Gloss Jie Jing 43 Pcs, Lotion Jerawat 6

Pieces, LV Longlasting Lipstik 12 Pcs, Lyese Excelent Whitening & Apot

Removing Cream 21 Pieces, M.A.C Matte Lipstik 24 Stik, M.A.C Bedak 5

in 1 sebanyak 3 Pcs, M.A.C Blush ON 24 Pcs, M.A.C Lipstik 24 Pcs, M.N

Menow Eye/Lip Liner Coklat 4 Pcs, M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni

12 Pcs, MAC Eyeshadow & Blush 8 Pcs, MAC 10 Colors Eye Shadow 2

Kotak, MAC 3 Color Cream Blusher 3 Kotak, Mac Charming Gloss

Lipgloss 6 Pieces, MAC Colorstay Lipstik 96 Stik, MAC Eye Shadow 3

Kotak, MAC Eye Shadow & Blush Besar 8 Kotak, MAC Eye Shadow &

Blush Kecil 3 Kotak, MAC Eyeshadow dan Blusher 23 Pcs, MAC Fashion

Make Up Kit 5 Kotak, Mac Lipstick 71 Stik, MAC Lipstik 3D Glamour Shine

24 Pcs, MAC Make Up Kit 6 Pieces, MAC Pencil & liquid Eyeliner 18 Pcs,

MAC Perfect Lipstik Pink 12 Pcs, Mac Stnergy Eyeliner 43 Pieces, Mac

Trebly Sensitive Lasting Powder 4 Pieces, Make Up Kit Dompet 6 Pieces,

Make up Pencil MY 168 Pcs, Matte Romantic May Flat Finish Pigment

Gloss 3 Pieces, Maxi-peel Micro Exfoliant Soap 13 Pieces, Maxi-Peel

Tretinoin Hydroquinone 3 sebanyak 213 Pieces, Maybeline Eyeliner &

Eyebrow Pencil 52 Pieces, Maybelline eyeliner 120 Pcs, Maybelline Lip

Balm Spring 12 Batang, Maybelline One by One Mascara16 Pcs, Me Now

Generation Eye/Lip liner Pencil 348 Pieces, Me Now Kiss Proof Powdery

Matte Soft Lipstick 61 Pieces, Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick 33 Pieces,

Me Now Pro Brown Maker 2 Pieces, Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik

panjang 119 Kotak, Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick 12

Batang, Minion Lipstik 24 Pcs, Mizak Lip Balm 22 Pieces, Mousturise Jie

Jing 28 Pcs, Ms. Angel All Day Cream 108 Tube, Mutiara Natural 99

super sebanyak 33 Tube, Mutiara super kotak hitam isi 2 sebanyak 144

Tube, Mutiara Super Plus 543 Ktk, My Qia Qia Mei Professional Make Up

Pencil 8 Pieces, Naked 3 Eyeliner Pencil 9 Pieces, Naked 3 Urban Decay

Blusher 4 Pieces, Naked 4 Eyeshadow 24 Pcs, Naked 4 Powder White

Beauty UV Whitening 6 Pieces, Naked 4 Urban Decay 10 Pieces, Naked 5

Blush ON 7 Kotak, Naked 5 Eyeliner 120 Pcs, Naked 5 Urban Decay 7

Halaman 21 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 113: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Pieces, Naked 5 Urban Decay Eye liner & Mascara 5 Pieces, Naked 5

Urban Decay Synergy Eyeliner 19 Pieces, Naked 8 Lipstik 5 Pieces,

Naked 8 Make Up Kit Dompet 47 Pieces, Naked 6 3D lipgloss 36 Pcs,

Natasha 12 Pcs, Natural 99 Beauty Soap 9 Pieces, Natural 99 King 221

Kotak, Natural 99 Racikan Special 364 Pot, New DR Herbal Day & Night

Cream 12 Kotak, New Herbal Plus Day & Night Cream 24 Kotak, New

Revlon Lipstik 71 Pcs, New Special 99 Super Whitening Cream Racikan &

Vitamin E Asli 12 Kotak, New Spesial 99 Whitening Cream 249 Pieces,

Night Cream Lien Hua 34 Pot, NYX Lipstik 48 Pcs, NYX Make Up Kit New

Wow Palete Excelent 4 Pieces, NYX Matte Lipstick 55 Pieces, NYX

Professional Make Up Kit 137 Pieces, NYX Rouge Matte Lipstik 60 Pcs,

Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner 6 Batang, Paket Cream wallet 4

Bungkus, Paket Ester isi 3 sebanyak 8 Pcs, Paket Esther 4 Bungkus,

Paket HN 9 Bungkus, Pearl Cream Super 311 Pot, Peinfen Baby Lips 24

stik, Peinfen CC Fasion Lipstik 24 Stik, Pi Kang Shuang 80 Tube, Pias Eye

Putti 6 Botol, Pond's 2 in 1 Pencil Pink 13 Pcs, Ponds 24 h Mascara

Waterproof & Long Lash + Eyeliner 24 Batang, Pond's BB Cream 72 Pcs,

Pond's Bedak White Beauty 144 Pcs, Pond's Complete Beauty Bedak 12

Pcs, Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner Pencil 617 Pieces, Pond's

eyeliner 2 in 1 Pink Coklat 50 Pcs, Pond's Lipstik 12 Pcs, Pond's Mascara

& Eyeliner 10 Pieces, Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h

sebanyak 25 Pieces, Pond's pink 2 in 1 sebanyak 12 Pcs, Pond's Pink

Coklat eyeliner eyebrown 8 Pcs, Pond's Refill Two Way Cake 24 Pcs,

Pond's White Beauty Complete Beauty Care 3 Pieces, Pond's White

Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake 3 Kotak, Pond's White Beauty

UV Whitening Two Way Cake 31 Pieces, Racikan 99 Facial foam 60 Pot,

Revlon 10 color eyeshadow & blusher 12 Pcs, Revlon 2 x 1 Water Proof

Eyebrow Pencil 92 Pieces, Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil & Liquid

22 Pieces, Revlon Eye/Lipliner Pencil 21 Pieces, Revlon Lip Gloss 5

Pieces, Revlon Lipstick Moisturiser 24 Pcs, Revlon Make Up Kit 10

Pieces, Revlon Matte Lipstik 68 Pcs, Revlon Moisturestay Lipstick 10

Pieces, Revlon Professional Lipstik 241 Pcs, Revlon Proffesional Eye

Shadow 7 Pieces, Romantic May Matte Lip Gloss 45 Stik, Rose

Hydroquinone Tretinoin Baby Face Solution 11 Pieces, Rose White &

Natural Cream Merah Tua 84 Tube, Rose White & Natural Cream pink 76

Pot, Rule Beauty Beautiful Lipstick 11 Pieces, Rule Beauty Lipstik Matte

24 Stik, Sabun Cair Botol Besar 10 Botol, Sabun Cair Botol Kecil 11 Botol,

Halaman 22 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 114: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Sabun Leaupar 48 Pcs, Sabun Sarai Herbal Al Hikmah 21 Kotak, Sabun

Wajah Racikan 10 Pieces, Snow White 32 Pcs, SP Special UV Whitening

597 Kotak, SP UV Special Whitening & Anti Acne 286 Kotak, Special UV

Whitening 33 Pot, Temulawak Day & Night Cream 71 Pieces, Temulawak

make up remover 20 Botol, Temulawak skincare 12 Pcs, Temulawak

Skincare Night Cream 168 Kotak, Temulawak White dan Night Cream 168

Tube, Toner Botol Kecil 7 Botol, Tretionin Hydroquinone Beuty Derm

Exfoliant 10 Kotak, Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant 57 Kotak,

UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream 22 Pieces, UVWhitening

Soap 48 Pieces, Vampire Face Mask 48 Pot, Vampire face treatment 48

Pot, Vampire Lipstik 12 Pcs, Vampire Washing Cream 48 Tube, Viva Eye

Brow Pencil 48 Pieces, Walet 2 in 1 sebanyak 84 Tube, Widya Temulawak

sabun transparant putih 42 Pcs, Widya Temulawak sabun transparant

kuning 40 Pieces, Widya Temulawak, Day Night Cream 37 Pot, Widya

Temulawak, Face Tonik 47 Botol, Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D 94

Pieces, XRS De Violer Eye Liner 93 Pieces, Yesnow Body Spa Body

Exfoliating Gel Peach 1 Tube;

- Bahwa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut sebagian ditemukan di

dalam kardus yang disimpan di TOKO H. RINI AYUY KOSMETIK dan

selebihnya disimpan di GUDANG milik Terdakwa yang terletak di Pasar

Niaga lantai 2;

- Bahwa Saksi mengetahui jika barang bukti yang

disita dari toko milik Terdakwa tidak memiliki izin edar dengan alasan yang

pertama produk tersebut merupakan produk palsu karena perusahaan

kosmetika atas merek-merek tersebut tidak mengeluarkan produk seperti

yang dijual di toko Terdakwa, yang kedua kandungan dari produk

kosmetika tersebut ada yang mengandung bahan berbahaya yang bisa

menimbulkan penyakit kanker, dan alasan yang ketiga adalah di kemasan

produk tidak ditemukan nomor registrasi dimana berdasarkan Notifikasi

Asean tahun 2013 terdapat kesepakatan mengenai registrasi produk yang

mencantumkan kode negara dan harus tertulis tanggal kadaluwarsa

produk (expired date) dimana masa berlaku resgitrasi tersebut sampai

dengan 5 (lima) Tahun, serta alasan yang keempat bahwa produk-produk

yang disita tersebut benar memiliki nomor registrasi namun belum

dilakukan perpanjangan izin karena sudah lewat dari 5 (lima) Tahun;

Halaman 23 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 115: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, produk

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut dibeli Terdakwa dari sales

freelance dan sebagian dibeli dari Toko Kosmetika di Pasar Antasari

Banjarmasin;

- Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa,

Terdakwa sudah berjualan kosmetika tanpa izin edar selama 2 (dua)

Tahun;

- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar

tersebut dijual Terdakwa kepada pembeli yang datang di Toko Kosmetika

milik Terdakwa;

- Bahwa barang bukti yang diperlihatkan

dipersidangan dibenarkan oleh Saksi;

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan benar dan tidak

keberatan;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Ahli bernama

ADI HIDAYAT, DRS., APT. dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut:- Bahwa Ahli berlatar belakang pendidikan Sarjana Farmasi dan keahlian yang

dimiliki sekarang sehari-hari melakukan pemeriksaan/ pengawasan terhadap

sarana produksi/ distribusi produk Terapetik, Napza, Makanan Minuman/

Bahan Berbahaya, Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Komplemen di

wilayah Kalimantan Selatan serta mengenai peraturan perundang-undangan

di bidang kesehatan khususnya mengenai Obat, Obat Tradisional dan

Kosmetika;- Bahwa menurut Pasal 1 ayat (4) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan yang dimaksud dengan Sediaan Farmasi adalah Obat,

Bahan Obat, Obat Tradisional dan Kosmetika;- Bahwa Pasal 106 ayat (1) menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan hanya dapat

diedarkan setelah mendapat izin edar;- Bahwa untuk memperoleh izin edar, sediaan farmasi harus didaftarkan ke

Balai Besar POM dengan memenuhi persyaratan yaitu salah satunya adalah

dilakukan uji laboratorium terhadap produk yang akan diedarkan, apakah

mengandung bahan yang berbahaya atau tidak bagi konsumen, setelah lulus

uji barulah mendapat nomor registrasi yang mengacu pada Notifikasi Asean

pada tahun 2013 bahwa kosmetika diregistrasi dengan mencantumkan kode

negara dan tanggal kadaluarsa (expired date). Nomor registrasi ini hanya

berlaku selama 5 (lima) tahun. Terhadap produk yang sudah pernah

Halaman 24 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 116: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

teregistrasi namun sudah diedarkan lebih dari 5 (lima) tahun maka harus

dilakukan registrasi ulang agar produk dapat diedarkan kembali;- Bahwa barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika yang disita dari Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG

setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ahli maka Ahli menyimpulkan bahwa

kosmetika tersebut tidak memiliki izin edar karena:1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5

(lima) Tahun. Pada kemasan kosmetik memang terdapat kode NA dan

tanggal expired-nya tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan

cara mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak

muncul di aplikasi sehingga dianggap barang ilegal;2). Di kosmetika tersebut tidak ada mereknya, namun setelah diuji

kandungannya mengandung bahan yang berbahaya; 3). Produk kosmetika yang dijual di toko tersebut merupakan barang palsu,

sehingga di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara

importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan

jenis kosmetika seperti yang dijual di toko Terdakwa;- Bahwa BBPOM memiliki 3 Seksi terkait dengan produk yang diedarkan di

masyarakat, yaitu:1). Seksi Penyidikan;2). Seksi Pemeriksaan, dilakukan setiap satu sampai dua kali setahun;3) Seksi Sertifikasi, berfungsi untuk memberikan layanan informasi

konsumen;- Bahwa terhadap distributor maupun penjual kosmetika yang menjual

kosmetika yang tidak memiliki izin edar, maka akan diterapkan dua tindakan,

yang pertama dilakukan pembinaan dengan cara dilakukan pemusnahan

barang bukti yang dilakukan di tempat ditemukannya barang, dan membuat

surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Program pembinaan

ini termasuk program rutin yang dilaksanakan oleh BBPOM setiap tahun.

Namun apabila pembinaan telah dilakukan akan tetapi tetap melakukan

penjualan terhadap kosmetika tersebut maka tindakan kedua adalah

ditempuh jalur hukum;Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan

keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa dihadapkan dipersidangan

sehubungan dengan adanya razia pada hari Kamis tanggal 27 April 2017

sekitar jam 11.40 WITA oleh Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan

Makanan di Banjarmasin di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG

di Jalan Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar yang merupakan milik

Terdakwa dan ditemukan kosmetika yang tidak memiliki izin edar;

Halaman 25 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 117: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Terdakwa berjualan kosmetik yang tidak

memiliki izin edar selama 2 (dua) Tahun;

- Bahwa Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN

GUDANG baru berdiri selama 2 (dua) Tahun, dimana sebelumnya

merupakan milik orang tua Terdakwa dengan nama Toko Hajjah KIA;

- Bahwa Terdakwa membeli kosmetika dari sales

freelance dengan cara beli putus dan ada juga yang membeli dari toko

kosmetik di Pasar Antasari Banjarmasin;

- Bahwa Terdakwa berjualan kosmetika yang tidak

memiliki izin edar karena banyak konsumen yang mencari kosmetika jenis

tersebut, dan harga beli di sales relatif rendah, serta ketika dijual ke

masyarakat untungnya banyak;

- Bahwa tidak semua sales menjual barang ilegal,

ada yang menjual produk asli, ada yang memang jujur menjual kosmetika

palsu dan tidak memiliki izin edar, namun ada juga sales yang menipu

Terdakwa dengan menawarkan kosmetika yang seolah-olah legal;

- Bahwa kosmetika yang tidak memiliki izin edar

tersebut disimpan Terdakwa di dalam kardus yang diletakkan di toko dan di

gudang di lantai 2;

- Bahwa kosmetika yang disimpan di gudang tidak

hanya barang ilegal, tetapi ada juga kosmetika asli yang tidak laku sehingga

bertumpuk di gudang;

- Bahwa di Jalan Niaga tersebut banyak toko

kosmetik yang berjualan barang ilegal atau tidak memiliki izin edar;

- Bahwa dari sekian banyak toko yang menjual

kosmetik ilegal, hanya toko Terdakwa yang dilakukan razia dari pihak

BBPOM;

- Bahwa selama Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN

GUDANG berdiri tidak pernah dilakukan razia dan pembinaan sebelumnya

terhadap Terdakwa, baru tanggal 27 April 2017 tersebut dan langsung

ditempuh jalur hukum;

- Bahwa keuntungan dari penjualan kosmetika

tersebut dipergunakan Terdakwa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari Terdakwa dan untuk membeli barang modal;

- Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang

diperlihatkan di persidangan;

Halaman 26 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 118: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa tidak mengajukan Saksi

yang meringankan (Saksi a de charge);Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa

227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika sebagaimana dalam

dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang

diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 April 2017

sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM bersama dengan PPNS Polda

Kalsel melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki

izin edar pada sarana distribusi di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN

GUDANG milik Terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar Niaga Blok D

Kabupaten Banjar dan ditemukan kosmetika yang tidak memiliki izin edar;

- Bahwa dari hasil penggeledahan ditemukan 227

(dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar

yang disimpan di dalam kardus dan sebagian diletakkan di toko Terdakwa,

serta sebagian besar diletakkan di gudang yang berada di lantai 2;

- Bahwa barang bukti sejumlah 227 (dua ratus dua

puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut diakui

sebagai milik Terdakwa yang diperoleh dari sales freelance yang datang ke

toko Terdakwa dan ada yang dibeli dari toko kosmetika di Pasar Antasari

Banjarmasin;

- Bahwa Terdakwa sudah 2 (dua) Tahun menjual

kosmetika yang tidak memiliki izin edar dan pada saat dilakukan razia juga

didapati konsumen yang membeli kosmetika tersebut;

- Bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan

oleh Ahli, barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika milik Terdakwa tidak memiliki izin edar karena 3 (tiga) hal, yaitu:

1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5

(lima) Tahun. Pada kemasan kosmetik terdapat kode NA dan tanggal

expired-nya tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan cara

mengetik nomor registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak muncul

di aplikasi sehingga dianggap barang ilegal;2). Di kosmetika tersebut tidak ada nama merek, namun setelah diuji

laboratorium kandungannya mengandung bahan yang berbahaya; 3). Produk kosmetika yang dijual di toko tersebut merupakan barang palsu,

karena di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara

Halaman 27 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 119: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

importir, dan perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan

jenis kosmetika seperti yang dijual di toko Terdakwa;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,

Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan

kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum

dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 197 Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang unsur-

unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang;2. Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau

alat kesehatan;3. Yang tidak memiliki izin edar;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim

mempertimbangkan sebagai berikut;Ad.1. Unsur “Setiap orang”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” adalah

subyek hukum yang diduga melakukan suatu tindak pidana;

Menimbang, bahwa di persidangan telah dihadapkan oleh Penuntut

Umum seorang laki-laki yang menyatakan bernama NASRULLAH bin H.

SYAIFULLAH dengan identitas lengkap sebagaimana termuat dalam surat

dakwaan Penuntut Umum yang telah dibacakan di persidangan dan atas

dibacakannya identitas Terdakwa tersebut Terdakwa membenarkannya;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Setiap orang” telah

terpenuhi;

Ad.2. Unsur “Dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan

farmasi dan/atau alat kesehatan”;

Menimbang, bahwa perbuatan yang ada dalam unsur ini adalah bersifat

alternatif, yang artinya apabila salah satu perbuatan dalam unsur ini terpenuhi,

maka terpenuhi pula unsur kedua ini;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan dan menilai apakah

unsur-unsur tersebut telah terpenuhi atau tidak, maka sebelumnya Majelis

Hakim akan mendefinisikan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:- Dengan sengaja adalah pembuat harus mengetahui atau menghendaki

suatu perbuatan yang didasarkan pada adanya suatu niat/ kehendak

termasuk mengetahui/ menghendaki akibat dari perbuatannya;

Halaman 28 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 120: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Mengedarkan adalah menyajikan, menyerahkan, memiliki atau menguasai

persediaan di tempat penjualan atau tempat lain dengan tujuan untuk dijual;- Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan,

pada hari Kamis tanggal 27 April 2017 sekitar jam 11.40 WITA petugas BBPOM

bersama dengan PPNS Polda Kalsel yang keseluruhan berjumlah 10 (sepuluh)

orang melaksanakan razia dan pengamanan kosmetika yang tidak memiliki izin

edar pada sarana distribusi di Toko H. RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG

milik Terdakwa yang beralamat di Jalan Pasar Niaga Blok D Kabupaten Banjar

dan ditemukan 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam kosmetika yang tidak

memiliki nomor registrasi, tidak ada merek, dan ada beberapa jenis kosmetika

yang tidak diproduksi oleh perusahaan merek tersebut;Menimbang, bahwa pada saat razia petugas BBPOM dan PPNS Polda

Kalsel mendapati konsumen yang membeli kosmetika yang tidak memiliki

nomor registrasi dan tidak bermerek dari toko Terdakwa;Menimbang, bahwa Terdakwa mendapatkan 227 (dua ratus dua puluh

tujuh) macam kosmetika tersebut dari sales freelance yang datang ke toko

Terdakwa dan ada pula yang membeli sendiri di toko kosmetika di Pasar

Antasari Banjarmasin;Menimbang, bahwa Terdakwa membeli kosmetika tersebut untuk dijual

sehingga memperoleh keuntungan, dimana keuntungan tersebut dipergunakan

Terdakwa untuk memenuhi keutuhan hidup sehari-hari dan dipakai sebagai

modal usaha penjualan kosmetik yang telah dijalankan Terdakwa selama

kurang lebih 2 (dua) Tahun;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka

menurut Majelis Hakim unsur “Dengan sengaja mengedarkan kosmetika”

telah terpenuhi;

Ad.3. Unsur “Yang tidak memiliki izin edar”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan izin edar adalah bentuk

persetujuan registrasi terhadap sediaan farmasi yang dikeluarkan oleh

pemerintah melalui lembaga resmi yang dalam hal ini BPOM (Badan Pengawas

Obat dan Makanan) sehingga dapat diedarkan di wilayah Indonesia;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli produk kosmetika

yang tidak memiliki izin edar disebabkan beberapa hal, antara lain: 1). Nomor registrasinya sudah habis masa berlakunya yaitu lewat dari 5 (lima)

Tahun. Pada kemasan kosmetik terdapat kode NA dan tanggal expired-nya

tetapi pada saat dicari di aplikasi BBPOM dengan cara mengetik nomor

registrasi atau mereknya, nomor tersebut tidak muncul di aplikasi sehingga

dianggap barang ilegal;

Halaman 29 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 121: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2). Di kosmetika tersebut tidak ada nama merek, namun setelah diuji

laboratorium kandungannya mengandung bahan yang berbahaya;3). Produk kosmetika yang dijual di toko-toko merupakan barang palsu, karena

di kemasan tidak terdapat kode NA (Notifikasi Asean), negara importir, dan

perusahaan kosmetika merek tersebut tidak mengeluarkan jenis kosmetika

tertentu yang dijual di toko-toko kosmetik;Menimbang, bahwa Terdakwa NASRULLAH bin H. SYAIFULLAH telah

mengedarkan sediaan farmasi berupa kosmetika sebagaimana dalam

pertimbangan unsur kedua;Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Ahli

terhadap barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh tujuh) macam

kosmetika milik Terdakwa, maka dapat disimpulkan bahwa kosmetika tersebut

tidak memiliki izin edar karena masa berlaku nomor registrasinya telah habis

atau telah melewati 5 (lima) Tahun, tanpa merek dan mengandung bahan

berbahaya, serta termasuk kosmetika palsu;

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur

“Yang tidak memiliki izin edar” telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa terhadap Tuntutan Penuntut Umum terkait dengan

lamanya penjatuhan pidana penjara kepada Terdakwa, Majelis Hakim tidak

sependapat dengan Penuntut Umum dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa selama Terdakwa menjalankan usaha penjualan kosmetik di Toko H.

RINI AYUY KOSMETIK DAN GUDANG kurang lebih 2 (dua) Tahun, petugas

BBPOM tidak pernah melakukan pembinaan terhadap Terdakwa terkait

dengan penjualan kosmetika yang tidak memiliki izin edar, sedangkan di

dalam struktur BBPOM di Banjarmasin terdapat beberapa seksi, yang salah

satunya adalah Seksi Pemeriksaan yang bertugas untuk melakukan

pemeriksaan dan pembinaan tiap satu atau dua kali dalam setahun untuk

memeriksa apakah ada peredaran kosmetika yang tidak memiliki izin edar,

apabila ditemukan maka tindakan yang dilakukan adalah bersifat persuasif

artinya diberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para penjual dengan

cara dilakukan pemusnahan barang bukti di tempat ditemukannya barang,

dan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya, namun

apabila pembinaan telah dilakukan dan praktek penjualan terhadap

kosmetika yang tidak memiliki izin edar tersebut tetap berjalan maka

tindakan kedua barulah ditempuh melalui jalur hukum. Oleh karena tidak

adanya pembinaan terhadap Terdakwa maka Seksi Pemeriksaan BBPOM

tidak melaksanakan tupoksi dengan sebagaimana mestinya sehingga sangat

merugikan Terdakwa;

Halaman 30 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 122: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Banwa di daerah Jalan Niaga terdapat beberapa toko kosmetika

yang juga menjual kosmetika yang tidak memiliki izin edar sama seperti

barang-barang milik Terdakwa, namun razia hanya dilakukan di toko

Terdakwa saja. Hal ini membuat adanya perbedaan seseorang di mata

hukum;Berdasarkan pertimbangan tersebut dan dengan mengedepankan rasa

keadilan, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana sebagaimana dalam

amar putusan ini;Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 197 Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah

terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan

meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam

dakwaan Penuntut Umum;Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak

menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,

baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus

mempertanggungjawabkan perbuatannya;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah

dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan

dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang

dijatuhkan;Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan

terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar

Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 227 (dua ratus dua puluh

tujuh) macam kosmetika yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dalam

tuntutan Penuntut Umum, yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan

dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan maka perlu

ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa

maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

yang meringankan Terdakwa;Keadaan yang memberatkan:- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;Keadaan yang meringankan:- Terdakwa menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya;- Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka

haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Halaman 31 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 123: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Memperhatikan, Pasal 197 Undang-undang Republik Indonesia Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan;MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa NASRULLAH bin H.

SYAIFULLAH tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana “Mengedarkan kosmetika yang tidak memiliki izin

edar” sebagaimana dalam Dakwaan Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena

itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) Bulan dan denda sejumlah

Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut

tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) Bulan;3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan

yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang

dijatuhkan;4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;5. Menetapkan barang bukti berupa:

1 Pearl Cream Super Pemutih Cream 60 Pot2 3D Lipstick Color Saturation Lipgloss Lipstik 17 Pieces3 99 Whitening Cream Cream 54 Pot4 Anastasia Beverly Hills Lipstick Lipstik 70 Pieces5 Baby Lips Lipstik Padat 90 Pcs6 Baby Lips Lipstik Aishali Padat 72 Pcs7 Baby Lips Yandi Padat 144 Pcs8 Beauti-derm Tretinoin Hydroquinone Cair 68 Pieces9 Bidannu Lipstik Padat 30 Pcs10 BL Cream Padat 84 Tube11 Blush ON Child Blush Smooth Powder Padat 18 Pcs12 Chandni Nail Henna Pasta 6 Pieces13 Citra Cream Cream 12 Pcs14 Citra White Beauty bedak Padat 36 Pcs15 Citra White Beauty UV Whitening Two

Way CakeBedak 25 Pieces

16 Clariderm Cream 18 Pcs17 Cream Malam Pot Besar Cream 4 Pot18 Cream Malam Pot Kecil Cream 5 Pot19 Cream Putih Polos Cream 24 Pot20 Cream Siang Pot Besar Cream 3 Pot21 Cream Whitening 33 Cream 21 Kotak22 Davis Eye 12 Double Color Padat 72 Pcs23 Davis Eye 25 Double Color Padat 5 Pieces24 Davis Kosmetik Eyebrow Pencil Padat 487 Pieces25 Day Cream Lien Hua Cream 12 Pot26 Dermovate Cream 25 gram Cream 184 Tube27 Diamond Cream With Vitamin E Cream 118 Kotak

Halaman 32 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 124: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

28 Dokter White Cream 28 Pcs29 Dorlene Eyeshadow dan Blush On Padat 11 Pcs30 DR Gold Cream 48 Botol31 Dr. Eric Skin & Body Care Slimming Hot

CreamCream 3 Pot

32 Esther Bleaching Cream Cream 24 Pcs33 Esther Gold New Special Washing Cream Cream 32 Kotak34 Esther sabun muka original vit C dan E Padat 24 Btg35 Esther sabun vit E Padat 58 Btg36 Esther Transparent Beauty Soap Padat 21 Batang37 Esther Two Way Cake UV Whitening Vit E Bedak 2 Pieces38 Esther Whitening Cream Cream 48 Pot39 Eye Putti PIAS Cream 30 Botol40 Fair & lovely Cream 12 Pcs41 Garnier Skin Natural UV Whitening Two

Way CakeBedak 69 Pieces

42 Garnier Whitening Cream Extra UV Protection

Cream 167 Kotak

43 Golecha heena paste Paste 156 Pot44 Golecha magic fast heena paste Paste 12 Pot45 Golecha Mirchi heena paste (besar) Paste 36 Kotak46 Hasmi Kohl Aswad Eyeliner Padat 10 Pcs47 Heng Fang Lipstik Padat 116 Pcs48 Heng Fang Lipstik Velvet Padat 48 Stik49 Heng Fang LipstikRomantic Padat 120 Pcs50 Herbal Plus Day dan Night Cream Padat 1152 Tube51 Herbal Plus Merah Padat 48 Tube52 Hip UP cream Coffee dan Chili Padat 4 Btl53 Hongyan Lip Gloss Padat 144 Pcs54 Hudabeauty Padat 5 kotak55 Hydroquinone Tretinoin Babyface

Solution 3Cair 37 Kotak

56 Kiss Beauty Eyebrown Powder Padat 82 Pcs57 Kiss Beauty Matte lip liner Batang 22 Stick58 Kiss Beauty Super Mat Lipstik Padat 17 Pcs59 Kiss Kylie PNF Lipstik Padat 24 Stik60 Kiss Proof Lipstik Panjang Padat 47 Pcs61 Kiss Proof Lipstik Pendek Padat 36 Pcs62 Kit Paket (Sabun, Toner, Day Cream,

Night Cream)Padat,Cream

27 Pieces

63 Korean Widya Face tonik Astringent Padat 43 Botol64 Korean Widya Temulawak face krim Padat 13 Pcs65 Krim Hello Kitty SPF 30 Padat 96 Pot66 Kylie Kyliner Eyeliner dan Gel liner Cair 20 Pcs67 La Widya Face Tonic Temulawak Cair 36 Botol

68 La Widya Whitening Soap Temulawak Padat 77 Pieces69 Landbis Bear Eyeliner Cair 26 Pcs70 Leaufar Whitenimg night cream Cream 9 Kotak71 Ling Shi Whitening Cream Cream 8 Pot72 Lingmei Color Eyeliner Padat 130 Stik73 Lip Balm Dream Crayons Padat 48 Pcs

Halaman 33 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 125: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

74 Lip Gloss Jie Jing Padat 43 Pcs75 Lotion Jerawat Cair 6 Pieces76 LV Longlasting Lipstik Padat 12 Pcs77 Lyese Excelent Whitening & Apot

Removing CreamCream 21 Pieces

78 M.A.C Matte Lipstik Padat 24 Stik79 M.A.C Bedak 5 in 1 Padat 3 Pcs80 M.A.C Blush ON Padat 24 Pcs81 M.A.C Lipstik Padat 24 Pcs82 M.N Menow Eye/Lip Liner Coklat Padat 4 Pcs83 M.N Menow Eye/Lip Liner warna warni Padat 12 Pcs84 MAC Eyeshadow & Blush Padat 8 Pcs85 MAC 10 Colors Eye Shadow Padat 2 Kotak86 MAC 3 Color Cream Blusher Padat 3 Kotak87 Mac Charming Gloss Lipgloss Lipstik 6 Pieces88 MAC Colorstay Lipstik Padat 96 Stik89 MAC Eye Shadow Padat 3 Kotak90 MAC Eye Shadow & Blush Besar Padat 8 Kotak91 MAC Eye Shadow & Blush Kecil Padat 3 Kotak92 MAC Eyeshadow dan Blusher Padat 23 Pcs93 MAC Fashion Make Up Kit Padat 5 Kotak94 Mac Lipstick Padat 71 Stik95 MAC Lipstik 3D Glamour Shine Padat 24 Pcs96 MAC Make Up Kit Padat 6 Pieces97 MAC Pencil & liquid Eyeliner Padat 18 Pcs98 MAC Perfect Lipstik Pink Padat 12 Pcs99 Mac Stnergy Eyeliner Padat 43 Pieces

100 Mac Trebly Sensitive Lasting Powder Bedak 4 Pieces101 Make Up Kit Dompet Padat 6 Pieces102 Make up Pencil MY Cream 168 pcs103 Matte Romantic May Flat Finish

Pigment GlossLipstik 3 Pieces

104 Maxi - peel Micro Exfoliant Soap Padat 13 Pieces105 Maxi-Peel Tretinoin Hydroquinone 3 Cair 213 Pieces106 Maybeline Eyeliner & Eyebrow Pencil Padat 52 Pieces107 Maybelline eyeliner Padat 120 Pcs108 Maybelline Lip Balm Spring Padat 12 Batang109 Maybelline One by One Mascara Padat 16 Pcs110 Me Now Generation Eye/Lip liner Pencil Padat 348 Pieces111 Me Now Kiss Proof Powdery Matte

SoftLipstickLipstik 61 Pieces

112 Me Now Kiss Prooff Soft Lipstick Padat 33 Pieces113 Me Now Pro Brown Maker Semi

Padat2 Pieces

114 Menow Pro Kiss Proof Soft Liptik panjang

Padat 119 Kotak

115 Menow Pro Matte Lipstick Kiss Proff Soft Lipstick

Padat 12 Batang

116 Minion Lipstik Padat 24 Pcs117 Mizak Lip Balm Lipstik 22 Pieces118 Mousturise Jie Jing Padat 28 Pcs119 Ms. Angel All Day Cream Padat 108 Tube

Halaman 34 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 126: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

120 Mutiara Natural 99 super Cream 33 Tube121 Mutiara super kotak hitam isi 2 Padat 144 Tube122 Mutiara Super Plus Padat 543 Ktk123 My Qia Qia Mei Professional Make Up

PencilPadat 8 Pieces

124 Naked 3 Eyeliner Pencil Padat 9 Pieces125 Naked 3 Urban Decay Blusher Blusher 4 Pieces126 Naked 4 Eyeshadow Padat 24 Pcs127 Naked 4 Powder White Beauty UV

Whitening Bedak 6 Pieces

128 Naked 4 Urban Decay SemiPadat

10 Pieces

129 Naked 5 Blush ON Padat 7 Kotak130 Naked 5 Eyeliner Padat 120 Pcs131 Naked 5 Urban Decay Semi

Padat7 Pieces

132 Naked 5 Urban Decay Eye liner & Masara Padat 5 Pieces133 Naked 5 Urban Decay Synergy Eyeliner Padat 19 Pieces134 Naked 8 Lipstik Lipstik 5 Pieces135 Naked 8 Make Up Kit Dompet Make Up 47 Pieces136 Naked6 3D lipgloss Padat 36 Pcs137 Natasha Cream 12 Pcs138 Natural 99 Beauty Soap Padat 9 Pieces139 Natural 99 King Cream 221 Kotak140 Natural 99 Racikan Special Cream 364 Pot141 New DR Herbal Day & Night Cream Cream 12 Kotak142 New Herbal Plus Day & Night Cream Cream 24 Kotak143 New Revlon Lipstik Padat 71 Pcs144 New Special 99 Super Whitening

Cream Racikan & Vitamin E AsliCream 12 Kotak

145 New Spesial 99 Whitening Cream Cream 249 Pieces146 Night Cream Lien Hua Cream 34 Pot147 NYX Lipstik Padat 48 Pcs148 NYX Make Up Kit New Wow Palete

ExcelentMake

Up4 Pieces

149 NYX Matte Lipstick SemiPadat

55 Pieces

150 NYX Professional Make Up Kit SemiPadat

137 Pieces

151 NYX Rouge Matte Lipstik Padat 60 Pcs152 Olay Total Effects 2 in 1 Mascara Eyeliner Padat 6 Batang153 Paket Cream Wallet Padat 4 Bungkus154 Paket Ester isi 3 Padat 8 Pcs155 Paket Esther Padat 4 Bungkus156 Paket HN Padat 9 Bungkus157 Pearl Cream Super Cream 311 Pot158 Peinfen Baby Lips Padat 24 Stik159 Peinfen CC Fasion Lipstik Padat 24 Stik160 Pi Kang Shuang Cream 80 Tube161 Pias Eye Putti Cair 6 Botol162 Pond's 2 in 1 Pencil pink Padat 13 Pcs163 Ponds 24 h Mascara Waterproof & Long Padat 24 Batang

Halaman 35 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 127: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Lash + Eyeliner164 Pond's BB Cream Cream 72 Pcs165 Pond's Bedak White Beauty Padat 144 Pcs166 Pond's Complete Beauty Bedak Padat 12 Pcs167 Pond's Detox 2 in 1 Eyeliner Lipliner

PencilPadat 617 Pieces

168 Pond's eyeliner 2 in 1 pink coklat Padat 50 Pcs169 Pond's Lipstik Padat 12 Pcs170 Pond's Mascara & Eyeliner Semi

Padat10 Pieces

171 Pond's Mascara Waterproof + Eye liner 24h

SemiPadat

25 Pieces

172 Pond's pink 2 in 1 Padat 12 Pcs173 Pond's Pink Coklat eyeliner eyebrown Padat 8 Pcs174 Pond's Refill Two Way Cake Padat 24 Pcs175 Pond's White Beauty Complete Beauty

CareBedak 3 Pieces

176 Pond's White Beauty Eye Shadow Lipstick Two Way Cake

Padat 3 Kotak

177 Pond's White Beauty UV Whitening TwoWay Cake

Bedak 31 Pieces

178 Racikan 99 Facial foam Padat 60 Pot179 Revlon 10 color eyeshadow & blusher Padat 12 Pcs180 Revlon 2 x 1 Water Proof Eyebrow Pencil Padat 92 Pieces181 Revlon 24 h Synergy Eyeliner Pencil &

LiquidPadat 22 Pieces

182 Revlon Eye/Lipliner Pencil Padat 21 Pieces183 Revlon Lip Gloss Cair 5 Pieces184 Revlon Lipstick Moisturiser Padat 24 Pcs185 Revlon Make Up Kit Semi

Padat10 Pieces

186 Revlon Matte Lipstik Padat 68 Pcs187 Revlon Moisturestay Lipstick Lipstik 10 Pieces188 Revlon Professional Lipstik Padat 241 Pcs189 Revlon Proffesional Eye Shadow Semi

Padat7 Pieces

190 Romantic May Matte Lip Gloss Padat 45 Stik191 Rose Hydroquinone Tretinoin Baby

Face SolutionCair 11 Pieces

192 Rose White & Natural Cream Merah tua Cream 84 Tube193 Rose White & Natural Cream pink Cream 76 Pot194 Rule Beauty Beautiful Lipstickk Lipstik 11 Pieces195 Rule Beauty Lipstik Matte Padat 24 Stik196 Sabun Cair Botol Besar Cair 10 Botol197 Sabun Cair Botol Kecil Cair 11 Botol198 Sabun Leaupar Padat 48 Pcs199 Sabun Sarai Herbal Al Hikmah Padat 21 Kotak200 Sabun Wajah Racikan Cair 10 Pieces201 Snow white Cream 32 Pcs202 SP Special UV Whitening Cream 597 Kotak203 SP UV Special Whitening & Anti Acne Cream 286 Kotak204 Special UV Whitening Cream 33 Pot

Halaman 36 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 128: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

205 Temulawak Day & Night Cream Cream 71 Pieces206 Temulawak make up remover Padat 20 Botol207 Temulawak skincare Cream 12 Pcs208 Temulawak Skincare Night Cream Cream 168 Kotak209 Temulawak White dan Night Cream Padat 168 Tube210 Toner Botol Kecil Cair 7 Botol211 Tretionin Hydroquinone Beuty Derm

ExfoliantCream 10 Kotak

212 Tretionin Hydroquinone Maxi Peel 3 Exfoliant

Cair 57 Kotak

213 UB Uv Whitening Ginsara Herbal Pearl Cream

SemiPadat

22 Pieces

214 UV Whitening Soap Padat 48 Pieces215 Vampire Face Mask Padat 48 Pot216 Vampire face treatment Padat 48 Pot217 Vampire Lipstik Padat 12 Pcs218 Vampire Washing Cream Padat 48 Tube219 Viva Eye Brow Pencil Padat 48 Pieces220 Walet 2 in 1 Padat 84 Tube221 Widya Temulawak sabun transparant

putihPadat 42 Pcs

222 Widya Temulawak sabun transparant kuning

Padat 40 Pieces

223 Widya Temulawak, Day Night Cream Cream 37 Pot224 Widya Temulawak, Face Tonik Cream 47 Botol225 Xiazhimei Fashion Lip Gloss 3D Lip

Gloss94 Pieces

226 XRS De Violer Eye Liner SemiPadat

93 Pieces

227 Yesnow Body Spa Body Exfoliating Gel Peach

Gel 1 Tube

Dimusnahkan;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya

perkara sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Martapura, pada hari Jumat, tanggal 8 Desember 2017, oleh

Sri Nuryani, S.H., sebagai Hakim Ketua, Eko Arief Wibowo, S.H., M.H. dan

Artika Asmal, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal

11 Desember 2017 oleh Hakim Ketua dengan didampingi Hakim Anggota Ana

Muzayyanah, S.H. dan Artika Asmal, S.H., M.H., dibantu oleh Wartiah, S.Sos.,

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Martapura, serta dihadiri oleh Gusti

Rakhmad Samudera, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua,

Halaman 37 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 129: repository.uinjkt.ac.id · 2020. 10. 21. · v ABSTRAK Inayatul Mukaromah. NIM 11150480000111. PENGEDARAN FARMASI ILEGAL GOLONGAN KOSMETIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Ana Muzayyanah, S.H.

Artika Asmal, S.H., M.H.

Sri Nuryani, S.H.

Panitera Pengganti,

Wartiah, S.Sos.

Halaman 38 dari 38 Putusan Nomor 361/Pid.Sus/2017/PN Mtp

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38