SKRIPSIeprints.umm.ac.id/40451/1/PENDAHULUAN.pdf · 2018-11-21 · skripsi . fatwa nur fadilah ....
Transcript of SKRIPSIeprints.umm.ac.id/40451/1/PENDAHULUAN.pdf · 2018-11-21 · skripsi . fatwa nur fadilah ....
SKRIPSI
FATWA NUR FADILAH
STUDI PENGGUNAAN
ORAL ANTIDIABETIC DRUG (OAD)
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kediri)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI
PENGGUNAAN ORAL ANTIDIABETIC DRUG (OAD) PADA PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE 2 (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri)”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan hidayah-nya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang telah menuntun
kita menuju jalan yang lurus.
2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Ilmu
Kesehatan.
3. Ibu Dian Ermawati, S. Farm., M. Farm., Apt selaku ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Program Studi Farmasi.
4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,
Sp. FRS selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing penulis dengan sabar hingga terselesaikannya
skripsi ini dengan tepat waktu.
5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt, Sp. FRS dan Ibu Ika Ratna Hidayati,
S.Farm., M.Farm., Apt selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak
memberikan saran dan masukan yang positif demi kesempurnaan skripsi
ini.
v
6. Seluruh jajaran prodi, dosen dan staf tata usaha Farmasi yang telah
memberikan dedikasi yang besar kepada penulis.
7. Kepala Instalasi, Kepala RMK dan seluruh staf di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kediri yang telah membantu dalam kelancaran
penelitian skripsi ini.
8. Teristimewa kepada keluarga penulis, Ayahku Martono, Ibuku Umi Jahro
dan Kakakku Eska Hannif Fradiansyah yang telah menjadi motivasi
terbesar dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk segalanya.
9. Rafika Rahmah, teman tak terlupakan selama penulis menimba ilmu di
Malang. Terimakasih pernah menjadi teman yang apa adanya. Semoga
suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali untuk melebur rindu.
10. Erwin Novia, Uswatun Hasanah, Agustin Ayun, Lutfah Meityawati,
Fitdhiar Wira, Elsa Mega, terimakasih atas kebersamaannya dalam tiga
tahun ini. Semoga pertemanan kita tetap terjalin di tahun-tahun berikutnya.
11. Teman-teman angkatan Farmasi 2014 yang telah berjuang bersama dalam
suka maupun duka. Semoga kelak kita bisa menjadi farmasis yang
bermanfaat.
12. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritik
yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan bidang farmasi klinis bagi pembaca dan
sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Malang, 19 Mei 2018
Penyusun
Fatwa Nur Fadilah
vi
RINGKASAN
Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang disebabkan oleh defek insulin, sensitivitas insulin atau keduanya dan mengakibatkan komplikasi kronis seperti mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati (Dipiro et al, 2015). Pada tahun 2015, terjadi kenaikan empat kali lipat sebesar 415 juta dari 108 juta orang dewasa dengan diabetes pada tahun 1980 di dunia. Diperkiran pada tahun 2040 jumlahnya bertambah menjadi 642 juta (IDF Atlas, 2015).
Penatalaksanaan dan pengelolaan DM tipe 2 dititik beratkan pada empat pilar yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis (Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 di Indonesia, 2011). Terapi farmakologis terdiri dari OAD dan insulin. OAD terbagi menjadi tujuh golongan yang meliputi biguanida, sulfonilurea, meglitinida, tiazolidinedion, inhibitor α glukosidase, inhibitor SGLT 2, inhibitor DPP IV. Pemilihan dan penentuan regimen OAD berbeda tiap individu tergantung tingkat keparahan penyakit DM serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk penyakit penyerta dan komplikasi yang ada.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan OAD pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Inap RSUD kabupaten Kediri.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian secara deskriptif retrospektif dengan kriteria inklusi berupa pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat inap RSUD kabupaten Kediri dengan data RMK lengkap dengan terapi tunggal maupun kombinasi OAD dalam periode Januari 2016 - Desember 2016.
Berdasarkan hasil penelitian, data RMK yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 28 pasien. Data demografi pasien meliputi jenis kelamin, usia dan status penjaminan. Pasien DM tipe 2 yang berjenis kelamin laki-laki (64 %) lebih besar daripada perempuan (36 %), usia terbanyak pada rentang usia ≥ 61 tahun sebesar 47 %, dan status penjaminan BPJS (71 %) lebih banyak daripada status umum (29 %).
Pola penggunaan OAD tunggal pada 11 pasien (23%), kombinasi dua pada 21 pasien (44%), kombinasi tiga pada 13 pasien (27%), kombinasi empat pada 3 pasien (6%). Pola penggunaan kombinasi dua terbanyak yaitu Metformin (3x500 mg) PO + Novorapid® (3x10 IU) SC sebanyak 3 pasien (12%). Pola penggunaan kombinasi tiga terbanyak yaitu Metformin (2x500 mg) PO + Novorapid® (3x10 IU) SC + Levemir® (1x10 IU) SC, Metformin (2x500 mg) PO + Novorapid® (3x10 IU) SC + Levemir® (1x14 IU) SC, Metformin (2x500 mg) PO + Novorapid® (3x12 IU) SC + Levemir® (1x14 IU) SC yang masing-masing sebanyak 1 pasien (8%).
ix
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Lembar Pengujian ................................................................................................ iii
Kata Pengantar..................................................................................................... iv
Ringkasan.............................................................................................................. vi
Abstrak ................................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................... ix
Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii
Daftar Gambar ................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ................................................................................................ xvi
Daftar Singkatan ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ......................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian .....................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................3
1.4.1 Bagi Peneliti ..........................................................................................3
1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Tinjauan Pankreas .......................................................................................5
x
2.2 Tinjauan Diabetes Melitus ..........................................................................6
2.2.1 Definisi Diabetes Melitus .....................................................................6
2.2.2 Epidemiologi Diabetes Melitus ............................................................7
2.2.3 Klasifikasi Diabetes Melitus .................................................................8
2.2.4 Etiologi Diabetes Melitus .................................................................. 10
2.2.5 Patofisiologi Diabetes Melitus ............................................................11
2.2.6 Manifestasi Klinis Diabetes Melitus ...................................................14
2.2.7 Batasan Diabetes Melitus ....................................................................15
2.2.8 Komplikasi Diabetes Melitus ..............................................................15
2.2.9 Parameter Kendali Diabetes Melitus ..................................................21
2.2.10 Penatalaksanaan Terapi Diabetes .......................................................24
2.2.10.1 Terapi Non Farmakologi ................................................................24
2.2.10.2 Terapi Farmakologi ........................................................................26
2.2.10.2.1 Golongan Sulfonilurea ................................................................30
2.2.10.2.2 Golongan Meglitidina..................................................................36
2.2.10.2.3 Golongan Biguanida ...................................................................37
2.2.10.2.4 Golongan Thiazolidinedion ........................................................39
2.2.10.2.5 Golongan Penghambat Alfa-Glukosidase ...................................40
2.2.10.2.6 Golongan Penghambat DPP-IV ..................................................42
2.2.10.2.7 Golongan Penghambat SGLT-2 ..................................................46
2.2.11 Obat Antihiperglikemia Oral di Indonesia ........................................52
2.2.12 Alur Penggunaan OAD pada Pasien DM Tipe 2 di Indonesia .........58
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 59
3.1 Kerangka Konseptual ...................................................................................... 59
3.2 Kerangka Operasional ..................................................................................... 59
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 61
xi
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................61
4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................61
4.2.1 Populasi ................................................................................................61
4.2.2 Sampel .................................................................................................61
4.2.3 Kriteria Data Inklusi.............................................................................61
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ..........................................................................61
4.3 Bahan Penelitian .......................................................................................62
4.4 Instrumen Penelitian .................................................................................62
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................62
4.6 Definisi Operasional .................................................................................62
4.7 Metode Pengumpulan Data ......................................................................63
4.8 Analisis Data .............................................................................................64
BAB V HASIL PENELITIAN.............................................................................. 65
5.1 Data Demografi Pasien .............................................................................66
5.1.1 Jenis Kelamin ......................................................................................66
5.1.2 Usia......................................................................................................66
5.1.3 Status Penjaminan ...............................................................................67
5.2 Faktor Risiko Pasien DM Tipe 2 ..............................................................68
5.3 Diagnosis Penyerta Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 ...............................68
5.4 Data Penggunaan OAD ............................................................................69
5.4.1 Terapi Penggunaan OAD pada Pasien DM tipe 2 ................................69
5.4.2 Dosis dan Frekuensi Penggunaan OAD pada Pasien DM Tipe 2 .......70
5.5 Pola Pergantian Penggunaan OAD ..........................................................75
5.6 Lama Penggunaan OAD ..........................................................................80
5.7 Terapi Penyerta DM Tipe 2 .....................................................................80
5.8 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien ................................................81
xii
5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ..............................................81
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 82
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 115
7.1 Kesimpulan .............................................................................................115
7.2 Saran ........................................................................................................116
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Klasifikasi Diabetes Melitus............................................................................. 9
II.2 Sasaran Pengendalian DM .............................................................................. 23
II. 3 Profil Obat Antihiperglikemia Oral ............................................................... 28
II. 4 Obat Antihiperglikemia Oral yang Tersedia di Indonesia ............................. 28
V.1 Ditribusi Jenis Kelamin .................................................................................. 65
V.2 Distribusi Usia ................................................................................................ 66
V.3 Status Penjaminan .......................................................................................... 66
V.4 Faktor Resiko ................................................................................................. 67
V.5 Diagnosis Penyerta ......................................................................................... 67
V.6 Terapi Penggunaan OAD ............................................................................... 69
V.7 Pola Terapi Penggunaan OAD Tunggal ......................................................... 69
V.8 Pola Terapi Penggunaan Kombinasi Dua OAD ............................................. 70
V.9 Pola Terapi Penggunaan Kombinasi Tiga OAD ............................................ 72
V.10 Pola Terapi Penggunaan Kombinasi Empat OAD ....................................... 75
V.11 Distribusi Pola Pergantian OAD .................................................................. 76
V.12 Lama Penggunaan OAD............................................................................... 80
V.13 Terapi Penyerta ............................................................................................ 80
V.14 Lama MRS ................................................................................................... 81
V.15 Kondisi KRS ................................................................................................ 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Anatomi Pankreas ............................................................................................ 5
2. 2 Asinus dan PulauLangerhans ........................................................................... 6
2. 3 Patofisiologi DM tipe 1 .................................................................................. 12
2. 4 Patofisologi DM tipe 2 ................................................................................... 14
2. 5 Mekanisme aksi OAD .................................................................................... 28
2. 6 Struktur Kimia Tolazamid.............................................................................. 30
2. 7 Struktur Kimia Klorpropamid ........................................................................ 31
2. 8 Struktur Kimia Tolazamid.............................................................................. 31
2. 9 Struktur Kimia Gliburida ............................................................................... 32
2. 10 Struktur Kimia Glipizida .............................................................................. 33
2. 11 Struktur Kimia Glimepiride ......................................................................... 34
2. 12 Struktur Kimia Gliklazid .............................................................................. 34
2. 13 Struktur Kimia Glikuidone ........................................................................... 35
2. 14 Struktur Kimia Repaglinide ......................................................................... 36
2. 15 Struktur Kimia Nateglinide .......................................................................... 37
2. 16 Struktur Kimia Metformin .......................................................................... 38
2. 17 Struktur Kimia Pioglitazone ......................................................................... 39
2. 18 Struktur Kimia Rosiglitazone ....................................................................... 40
2. 19 Struktur Kimia Acarbose.............................................................................. 41
2. 20 Struktur Kimia Miglitol................................................................................ 42
2. 21 Struktur Kimia Vildagliptin ......................................................................... 43
2. 22 Struktur Kimia Sitagliptin ............................................................................ 44
2. 23 Struktur Kimia Saxagliptin .......................................................................... 44
2. 24 Struktur Kimia Alogliptin ............................................................................ 45
2. 25 Struktur Kimia Linagliptin ........................................................................... 46
2. 26 Struktur Kimia Canaglifozin ........................................................................ 47
2. 27 Struktur Kimia Dapaglifozin ........................................................................ 48
2. 28 Struktur Kimia Empaglifozin ....................................................................... 49
2. 29 Alur Penggunaan OAD ................................................................................ 58
xv
3. 1 Kerangka Konseptual ..................................................................................... 58
3. 2 Kerangka Operasional .................................................................................... 58
5. 1 Skema Inklusi dan Eksklusi Pasien Diabetes Melitus tipe 2 ..........................64
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 123
2. Surat Pernyataan.............................................................................................. 124
3. Surat Ethical Clearence .................................................................................. 125
4. Daftar Nilai Normal Data Lab dan Data Klinik .............................................. 126
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ADA : Association Diabetes of America
AGI : Alfa Glucosidase Inhibitors
AHO : Ati Hiperglikemik Oral
BB : Berat Badan
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
CDA : Canadian Diabetes Association
CVD : Cardiovascular Disease
DM : Diabetes Mellitus
DIH : Drug Information Handbook
DPP IV : Dipeptidyl Peptidase-IV
FFA : Free Fatty Acid, Fundal Fluorescein Angiograph,
GA : Glycated Albumin
GCS : Glasgow Coma Scale
GDA : Gula Darah Acak
GDM : Gestational diabetes mellitus
GDP : Gula Darah Puasa
GDPP : Gula Darah Post Prandial
GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu
GFR : Glomerulus Filtration Rate
GI : Gastrointestianl
GLP- 1 : Glucagon Like Peptide-1
Hb : Hemoglobin
HbA1c : Glikosilasi Hemoglobin
Hct : Hematokrit
HDL : High Density Lipoprotein
HHNK : Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik
ICA : Islet Cell Antibody
IDF : International Diabetes Federation
ISK : Infeksi Saluran Kemih
xviii
ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut
IV : Intravena
KAD : Ketoasidosis diabetik
KRS : Keluar Rumah Sakit
LDL : Low Density Lipoprotein
LPD : Lembar Pengumpulan Data
MRS : Masuk Rumah Sakit
NIDDK : National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases
OAD : Oral Antidiabetic Drug
OHO : Obat Hipoglikemik Oral
PC : Pharmaceutical Care
PCOS : Polycystic Ovary Syndrome
PGDM : Pemantauan Glukosa Darah Mandiri
PJK : Penyakit Jantung Koroner
PMN : Polimorfonuklear
PO : Peroral
PP : Post prandial
PPAR-γ : Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma
PVD : Peripheral Vascular Disease
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RR : Respiratory Rate
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SC : Subcutan
SGLT 2 : Sodium Glucose Co-transporter 2
TBC : Tuberculosis
TD : Tekanan Darah
TGT : Toleransi Glukosa Terganggu
TZD : Tiazolidindion
WHO : World Health Organization
117
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar, Achdiat Agoes & Arizal Agoes. 2013. Penyakit di Usia Tua. Jakarta: EGC
American Diabetes Association.Standards Of Medical Care In Diabetes – 2013. Diabetes Care.2013; 36(Suppl. 1):S11–S66. [PubMed: 23264422
American Diabetes Association, 2014, Standards Of Medical Care In Diabetes-2014. Diabetes Care, Vol.37 (1): S14
American Diabetes Association, 2015, Standards of Medical Care in Diabetes- 2015. Diabetes Care, Vol. 38.
American Academy of Ophthalmology and Staff. 2011-2012. Fundamental and Principles of Ophthalmology. United State of America: American Academy of Ophthalmology.
Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta: Interna Publishing.
Asman Manaf. 2006. Insulin: Mekanisme sekresi dan aspek metabolisme. Dalam: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati, editor : Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid 3. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. hal. 1890-1891
Bartalena, L. (2011). Antithyroid drugs. Thyroid International (2), 3–15
Black, J M., & Hawks, H. (2014).Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan (Ed. 8.Buku 2).Jakarta : Salemba Medika
Cahyadi, A., & Venty., 2011. Tuberkulosis Paru pada Pasien Diabetes Mellitus. The Journal of Indonesian Medical Association, 61: 173-178
CDA.Type 2 Diabetes The Basics. Canadian Diabetes Association Clinical Practice Guidelines. 2013.
Chem, J Med, 2008, Discovery of Dapagliflozin: A Potent, Selective Renal Sodium-Dependent Glucose Cotransporter 2 (SGLT2) Inhibitor for the Treatment of Type 2 Diabetes, Journal of Medicinal Chemistry, vol.51:1145-1149.
118
Davey, P., 2006. Diabetes Melitus. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga
Departemen Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal, Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
Diabetes Medications as Monotherapy or Metformin Based Combination Therapy for Type 2 Diabetes: A Systematic Review and Meta-analysis. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27088241 pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 20.00.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke G.R., Wells, B.G., & Posey, L.M. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach (7 Th ed). New York: McGraw-Hill Companies.
Fatimah, Restyana Noor. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5 (101-93)
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 11. Penterjemah: Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku. Kedokteran EGC, 2006
Harrison, TR., Harrison's Principles of Internal Medicine, 17th Edition. United States of America: Mcgraw-hil; 2008: 1901
Hasdianah (2012), Faktor Pemicu Diabetes Melitus.Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Inagaki N, Kondo K, Yoshinari T, Kuki H. Efficacy and safety of canagliflozin alone or as add-on to other oral antihyperglycemic drugs in Japanese patients with type 2 diabetes: A 52 week open label study. J Diabetes Invest. 2014. doi: 10.1111/jdi.12266
119
International Diabetes Federation, 2011, Global Diabetes Plan 2011-2021, http://www.idf.org/sites/default/files/Global_Diabetes_Plan_Final.pdf (diunduh tanggal 17 September 2017)
International Diabetes Federation, 2013, Diabetes Atlas,32 http://www.idf.org/sites/default/files/EN_6E_Atlas_Full_0.pdf (diunduh tanggal 17 September 2017).
International Diabetes Federation, 2014, IDF Diabetes Atlas, http://www.idf.org/atlasmap/atlasmap (diunduh tanggal 17 September 2017)
International Diabetes Federation (IDF). 2015. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. Jurnal online http://www.idf.org/diabetesatlas/update2014 (diunduh tanggal 24 September 2017).
Jansen Research & Development, 2012, Canagliflozin Disediakan substansial dan berkelanjutan Perbaikan Glikemik sebagai monoterapi dan Add-On Kombinasi dalam Dewasa dengan Diabetes Tipe 2 di Lima Tahap 3 Studi, dikutip dari: www.care.diabetesjournals.org. (Diakses tanggal 8 oktober 2016)
James H Flory, Dylan S Small, Patricia A Cassano (2014) :Comparative effectiveness of oraldiabetes drug combinations inreducing glycosylated hemoglobin J Comp Eff Res. 2014 January ; 3(1): 29–39. doi:10.2217/cer.13.87.
Katzung BG. 2006. Basic & Clinical Pharmacology. 10thed. New York : McGraw-Hill Companies.Kemenkes. 2013.
Kementerian Kesehatan RI. Diabetes Melitus dapat Dicegah. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2010
Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014
Kern, TS. & Huang, S., 2010. Vascular Damage in Diabetic Retinopathy. In Levin LA, Albert DM, eds.Ocular disease: mechanisms and management. USA: Saunders
Kurniawan I. Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Usia Lanjut. Majalah kedokteran Indonesia, 2015
LeMone, P., dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Ed 5 Vol 2. Jakarta: EG
120
Managing glycaemia in older people with type 2 diabetes: A retrospective, primary care-based cohort study, with economic assessment of patient out comes. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28026911 pada tanggal 10 Oktober 2017 pukul 20.00
Maryunani, A (2008). Diabetes Melitus Pada Kehamilan. Jakarta Timur: Cv Trans Info Media
Mutmainah, I. (2013). Hubungan Kadar Gula Darah dengan Hipertensi pada. Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah. Karanganyar
National Institute of Health, 2014, Causes of Diabetes, National Diabetes Information, United States of America.
Ndraha, S., 2014. Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Tata Laksana Terkini. Departemen Penyakit Dalam, FK. Universitas Krida Wacana. Jakarta.
Pandelaki, K. 2009. Retinopati Diabetik. Jakarta: Interna Publishing
Pangemanan D, Mayulu N., (2014) Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif di Puskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik
PERKENI, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, PB. PERKENI, Jakarta
PERKENI, 2015, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, PERKENI, Jakarta.
Pusat Pengawas Obat Nasional (Badan Pengawas Obat dan Makanan), http://pionas.pom.go.id/monografi/tolbutamid diakses pada tanggal 31-12-2017 jam 14 : 47
Riddle,C. M., 2008, Combined Therapy With Insulin Plus Oral Agents: Is There Advantage Diabetes Care, 2008
Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
121
Rismayanthi, C., 2010, Terapi Insulin Sebagai Alternatif Pengobatan Bagi Pengobatan Diabetes, Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, UI, Jakarta.
Rojas, L.B.A., Gomes, M.B., 2013, Metformin : an old but still the best treatment for type 2 diabetes, Diabetology & Metabolic Syndrome.
Rustama, D.S., dkk., 2010. Diabetes Mellitus. Dalam: Jose RL. Batubara, dkk, Endokrinologi Anak, Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
Schteingart, D.S., 2006. Metabolisme Glukosa Dan Diabetes Melitus. Dalam : Price, S. A., ed. Patofisiologi, Konsep Klinis, Dan Proses Penyakit. Edisi ke-5. Jakarta: EGC, 1259-1267.
Sherwood L., (2011). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC
Sjahrir, H. 2006. Diabetic Neuropathy:The Pathoneurobiology & Treatment Update. USU Press. Medan.
Stephanie Aleskow Stein, Elizabeth Mary Lamos & Stephen N Davis (2013) : A review of the efficacy and safety of oral antidiabetic drugs, Expert Opinion on Drug Safety, : 2,153-175, DOI:10.1517/14740338.2013.752813(diunduh tanggal 17 September2017)
Soegondo S. Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2002
Soemadji, DjokoWahono. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing.
Soewondo, P. 2006. Ketoasidosis diabetik. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K & S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi IV Jakarta: Penerbit FK UI.
Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta: Pusat penerbitan Ilmu Penyakit dalam FK UI; 2006.
Tandra, Hans. 2007. Segala Sesuatu Yang Harus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Perkeni. Jakarta : PERKENI
122
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Waspadji, S.S. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI.
World Health Organization (WHO), 2011, Classification of Diabetes Melitus, World Health.